Anda di halaman 1dari 11

KUMPULAN CERPEN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
YOHANA VALENTIN N
CINTA YANG SALAH

“Jake stoooppp!” teriak bella…


Jake pun menghentikan pukulan baloknya ke edward. Terlihat edward sudah sangat tidak
berdaya dipukuli oleh jake dengan balok, aku bingung setan apa yang sedang merasuki
tubuh jake saat ini sehingga dia memukuli edward sampai babak belur dan edward sudah
tersungkur lemah tak berdaya di lantai gudang ini.
“Apa yang kamu lakukan jake…?” teriak bella sangat kuat bercampur amarah yang sangat
besar kepada jake

Jake dan bella adalah sahabat dari kecil. Persahabatan mereka terjadi atau dimulai dari
orangtua mereka yang juga bersahabat sangat akrab. Mereka berdua saling menyayangi
satu sama lain seperti saudara sendiri, jake selalu menjaga bella seperti gadis kecil
miliknya seorang saja, seolah isi dunia pun akan diberikannya pada bella asalkan dia bisa
melihat senyuman di bibir bella.

Bella kecil dulu yang selalu berwajah sedih akan berubah jadi gadis manis yang bahagia
jika bersama jake, dan rasa sayang menyanyangi mereka berdua ini terus berlanjut sampai
mereka duduk di bangku kuliah. Tapi semua seperti berubah setelah bella mengenal
edward, edward si lelaki tampan dengan senyuman misterius yang telah membuat bella
jatuh hati di kampus.
Yap… kini bella telah berubah menjadi wanita dewasa dan mulai merasakan jatuh cinta dan
cinta tulusnya itu ia berikan hanya kepada satu nama yaitu edward. Dan juga sepertinya
edward pun mempunyai rasa yang sama kepada bella. Mereka pun memutuskan untuk
pacaran.

Tapi berbeda dengan apa yang dirasakan jake, sepertinya dia tidak menyukai edward, dia
hanya bersikap manis pada saat bersama bella dan disaat edward menghampiri mereka
jake berubah jadi sangat dingin dan menunjukan rasa tidak sukanya pada edward, dan
bella merasa tidak nyaman dan tidak enak hati kepada edward. Seperti sahabat sejatinya
itu tidak suka dengan edward pacarnya.

Pernah bella mencoba bertanya pada jake atas sifat dinginnya ke edward
“Jake kenapa kamu sepertinya tidak suka pada edward?” tanya bella
“Apa…” kata jake yang sedikit kaget bella bertanya seperti itu
“Iya aku perhatikan kamu selalu beda kepada edward kamu selalu dingin terhadapnya, apa
kamu tidak suka padanya?” lanjut bella bertanya
Jake tersenyum kecil seperti dipaksakan
“Ya tidak lah, aku suka… mana mungkin aku tidak suka dengan hubungan kalian” kata jake
sambil mengelus rambut bella.
Lagi lagi seperti menghindar jake pun pergi berlalu setelah mengucapkan kata-kata yang
tidak membuat bella mendapat jawaban. Selalu begitu saat bella bertanya tentang edward
“Apa yang kamu lakukan jake?!” teriak bella sambil mendorong jake yang masih memegang
balok di tangan kanannya,
Lalu bella menghampiri berusaha menolong edward yang sudah tergelatak tak berdaya di
lantai, dengan wajah penuh leb

am babak belur dan dari kepala mulai mengucur darah yang mulai menetes ke wajahnya,
“Edward kamu tidak apa-apa kan” ucap bella sambil panik bercampur bingung dan air
mata mulai berjatuhan di pipinya, sepertinya dia sangat sedih bercampur emosi melihat
kekasih yang dicintainya dalam keadaan seperti ini.
“Bella…” ucap edward sangat lemah hanya itu yang keluar dari mulutnya,
Mungkin untuk bicara banyak pun dia sudah tidak sanggup dengan kondisinya saat ini.
Tapi entah setan apa yang sekali lagi menghampiri jake, bella yang ingin mencoba
menolong edward ditarik tangannya oleh jake, dan lagi-lagi edward tak berdaya di lantai.

Bella mulai meronta meminta tangganya untuk dilepaskan dari genggaman tangan jake
yang sangat erat,
“Tidakkkk, aku tidak akan membiarkanmu menyelamatkan dia” ucap jake kasar
“Apa…? Apa maksudmu jake, ada apa denganmu” tanya bella yang sangat kebingungan
sengan sifat sahabatnya ini
“Aku tidak suka dengan lelaki ini dan aku tidak suka dengan hubungan kalian berdua”
teriak jake kuat sambil menunjuk ke arah edward menggunakan balok kayu di tangan
kirinya dan dengan posisi tangan kanan masih memegang erat tangan bella.

Bella tidak menyangka jake akan berkata seperti itu, sebentar dia membalikkan wajahnya
melihat edward yang juga sepertinya kaget melihat jawaban kasar jake ke bella, lalu
kemudian dia kembali menatap jake lagi dengan lebih dalam.
Bella menatap mata jake dalam-dalam dia melihat mata jake yang penuh dengan
kemarahan disitu, bella tidak menyangka jake yang sangat disayanginya seperti
saudaranya sendiri itu kini berubah seperti iblis jahat

“kamu tahu bella” teriak jake sambil berapi-api… Lelaki brengsek ini mencoba melamarmu
ingin mengajakmu bertunangan, dengan tidak tahu dirinya dia katakan padaku, karena aku
sahabat kecilmu dia ingin meminta restu dan pendapatku tentang bagaimana melamarmu”
kata jake panjang lebar
“Terus apa yang salah jake dengan itu?” tanya bella keheranan
“kau tanya apa yang salah!?” kata jake dan dia melepaskan genggaman eratnya dari bella,
tapi dengan posisi masih memengang balok. Dia membelakangiku seolah dia tidak ingin
kupandangi wajahnya lebih dalam lagi.
“itu artinya aku akan kehilanganmu lebih dalam lagi bella, dengan pacaran dengannya saja
sudah membuat kau terasa jauh denganku, apalagi kalau kalian sampai bertunangan dan
menikah…”
“Terus apa yang salah dengan semua itu jake, aku mencintainya dan wajar kan buat orang
yang saling mencintai bertunangan dan menikah dan aku tidak akan meninggalkanmu, kau
itu orang yang berarti buatku kau sahabatku yang sangat kusayangi dan kau takkan
kehilanganku”
“Itu salah karena aku mencitaimu bella” teriak jake dengan posisi masih membelakangiku
“Mencintaiku?” tanya bella heran bercampur kaget

Jake berbalik ke arahku dan berusaha lagi menggengam tangan bella dengan erat, dan
menjelaskan
“Iya aku mencintaimu dan bukan hanya sekedar mencintaimu sebagai sahabat saja tapi
sebagai seorang lelaki dewasa yang jatuh cinta kepada wanita dan ingin menjadikanmu
pendamping hidupku, selamanya denganku dan tidak ada yang lain” tegas jake
“Sejak kapan jake?” tanya bella seakan tak percaya dengan semua ini
“Aku juga tidak tau kapan rasa ini mulai muncul bella” jawab jake dan dia lepaskan lagi
gengaman eratnya di tangan bella,”dan anehnya rasa cinta ini mulai terasa saat edward
muncul dan kalian saling mencintai, hatiku rasanya seperti terbakar hancur berkeping-
keping saat melihat kalian berdua, dan rasanya aku mulai menggila kalau memikirkan
kalian sedang bersama, rasanya aku ingin mati kalau membayangkan kalau suatu saat
kalian akan hidup bersama.. aku tidak rela bella, seharusnya aku yang bersamamu
menjagamu mencintaimu sampai di hari tua kita nanti, berkali-kali aku ingin bilang
tinggalkan dia bella cintailah aku, tapi aku tidak bisa” ucap jake panjang lebar

“Jake kamu tau kan dari dulu aku sangat menyanyangimu tapi tidak lebih dari sahabat saja”
balas bella dan sepertinya air mata bella pun mulai meleleh mendengar ucapan jake itu
“Tapi kan kau bisa mencobanya bella, kalau kau mencoba kau pasti bisa mulai mencintaiku,
aku saja bisa mencitaimu lebih dari sahabat” tatap jake dalam ke mata bella
“Tidak jake itu bukan cinta” jelas bella
“Trus apa?” jake mulai marah lagi, “apa cintaku kepadamu salah bella?”
“Tidak jake, tidak ada yang salah dengan cinta tapi yang kau rasakan kepadaku bukan cinta,
tapi hanya rasa sayang yang berlebihan saja itu hanya rasa egoismu saja, kau tidak
mencintaiku tapi hanya ingin memilikiku, mungkin karena dari kecil kita selalu bersama
jadi kau merasa sampai kapanpun kita harus selalu bersama, dari dulu kau tidak pernah
mencoba membuka ruang di hatimu untuk mencari cintamu sendiri, kau tidak berusaha
untuk jatuh cinta dengan wanita lain” jelas bella lagi panjang lebar
“tapi aku tidak butuh wanita lain, aku hanya butuh kamu di sisiku” ucap jake
“itu yang aku katakan tadi bahwa kau itu egois jake, kenapa harus aku? Sementara kau tau
di hatiku hanya ada edward”
“Jadi kau tidak ingin mencoba membuka hati padaku bella” tanya jake lemah
“tidak dan tidak akan pernah, karena di hatiku sudah ada seseorang dan itu edward, dan
memang harus dia” jawab bella tegas

Jake pun lemas mendengar ucapan bella, dan balok yang ada digenggamannya pun terlepas
jatuh ke lantai, jake tersungkur lemah dengan posisi berlutut, kepala menunduk dan
tangannya menopang di lantai, air mata mulai menetes di pipinya, sepertinya seakan dia
malu atas perbuatannya pada edward atau dia malah menangis atas patah hatinya
terhadap bella.

Bella yang melihat jake yang mulai melunak dan ikut mulai merasakan kegundahan
sahabatnya itu, Bella pun melakukan posisi berlutut tepat di hadapan jake dan dengan
kedua tangannya dia menggangkat wajah jake yang tertunduk lemas tadi dan sekarang
wajah itu sudap dipenuhi tetesan air mata dan bella sudah tidak melihat tatapan kebencian
dan kemarahan lagi di bola mata jake, sekarang di bola mata itu sudah tergantikan oleh
rasa kesedihan yang sangat mendalam.

“Jake jangan seperti ini jangan membuatku merasa bersalah, aku memang sangat mencintai
edward tapi aku sangat menyayangimu lebih dari diriku sendiri, kau itu sudah seperti
kakak buatku, dulu waktu kecil kau selalu membuatku tersenyum, dan selamanya aku ingin
merasakan kehangatan itu hanya denganmu dan sebagai sahabat tidak lebih. Karena aku
tidak mau kehilanganmu… kau mengerti? Dan edward sangat menghormatimu sebagai
sahabatku itu sebabnya dia meminta restu darimu, karena dia tahu kaulah penyemangatku
dari kecil, dia tidak mau mengambilku darimu begitu saja makanya dia meminta restumu,
jadi izinkan kami bahagia jake.. aku mohon” mohon bella

Tidak perlu menunggu jawaban dari jake, Bella pun beridiri meninggalkan jake yang masih
dalam posisi berlutut, Bella mendekati edward dan berusaha menolongnya dan pelan-
pelan menopang edward untuk membawanya keluar dari gudang ini.
Mereka berdua berjalan terseok-seok mengikuti langkah edward yang sangat lemah,
meninggalkan jake dengan perasaannya yang mungkin masih tercampur aduk, rasa
penyesalan dan malu atau patah hatinya.

SI GADIS TOMBOY

Gadis itu begitu tomboy, tak ingat persis apa yang membuat kami dekat bahkan akrab.
Mengingat usiaku terpaut lebih tua beberapa tahun dibandingkan dengannya. Tapi itu
bukan masalah besar karena sampai detik inipun kami saling mengenal baik satu sama lain.

Yang kuingat dia ini adik kelas semasa sekolah dasar yang bedanya 3 angkatan, lalu ketika
aku lulus SMP dia juga masuk sekolah yang pernah kusinggahi untuk menuntut ilmu. Oh iya
dia juga adiknya teman aku, tapi aku dan dia akrab bukan karenanya melainkan karena
waktu.

Harusku akui biarpun usianya lebih muda dariku, tapi sikap dewasanya lebih terlihat
dibandingkan dengan diriku entah karena dia ini tomboy atau memang seperti itu, akupun
tak mengerti. Aku juga heran sampai geleng-geleng kepala dengan anak ini, dibalik
sikapnya yang cuek sepertinya acuh tak acuh dengan sekolahnya justru bisa bertahan
sebagai pringkat 1 selama kurang lebih 4 semester di kelasnya belum lagi prestasi yang ia
arih di ekskul yang ia ikuti.

Jujur nyaman baget kalo cerita sama dia, dia bakal kasih tanggapan dan solusi yang tidak
akan kutemui pada siapapun, dia juga pendengar setia setiap kali aku mulai bosan dan
merasa terlalu lelah dengan semuanya. Bahkan dia juga beberapa kali sering membantuku
dalam menyeselaikan tugas sekolah padahal dia ini anak SMP dan aku SMK hal konyol
baget kalo diinget, tapi faktanya seperti itu. Apakah kau ingat saat aku mendapat tugas
menciptakan sebuah lagu? Kau rela melepas waktu istirahatmu, bersama sang malam
dengan kesunyian kau tidur larut malam hanya untuk tugasku, itu tidak penting untukmu
bukan? Itu tugasku tapi kau rela melakukannya. Ku tau sejak itu kau berselisih dengan
orang yang kau sayang, tapi aku hanya bisa terdiam, tak melakukan apapun untuk
membuatnya lebih baik.

Nama panggilan aneh yang entah datang dari mana mulai hadir diantara kami. Aku si
Kalong karena suka baget tidur larut malam sedangakan kau si Kebo karena mudah sekali
tertidur. Karakter kami cukup berbeda, hal-hal yang membuat kami senang juga berbeda
hingga kebiasaan kamipun tak sama. Namun, semua tentang keluh kesahku selalu aku
ceritakan padamu berbeda dengan kau yang tertutup denganku. Bahkan kau hanya
menceritakan bagian yang tak penting dalam hidupmu.

Dan kurasa kau cukup berperan dengan baik disetiap hari yang kulewati, bahkan yang
kurasa aku tidak pernah melakukan apapun yang berarti dihidupmu. Kau begitu sangat
peduli pada diriku entah rasa simpati atau hanya rasa prihatinmu saja. Yang ku tau saat ini
kau benar-benar baik, padahal jika dilihat-lihat karektermu cukup keras, keras kepala
(Egois), mudah marah (tapi tidak denganku atau mereka yang kau sayang), lalu yang paling
aku suka darimu adalah peduli, itu hanya beberapa definisi yang bisa kugambarkan tentang
dirimu, selebihnya hanya aku bisa rasakan karena hal itu lebih indah dari sekedar kata-
kata yang bisa kutuliskan.

Hingga detik ini kami masih berhubungan baik, kuucapkan terimakasih kepadamu karena
telah rela menjadi salah satu tokoh yang cukup berkesan di sekenario cerita hidupku.
Sebenarnya aku juga begitu bingung akan menganggapmu sebagai apa dalam hidupku,
karena jika kuanggap kau adik rasanya tidak pantas karena pemahamanmu lebih dewasa
dibandingkan aku, namun jika aku menganggapmu kakak rasanya hal yang aneh,
menginngat usiaku lebih tua darimu. Jadi kuputuskan untuk menganggapmu sebagai
pemberian sang kuasa untuk memberi kebahagian pada diriku.

KIKO SI IKAN BADUT


Di negeri ikan yang mewah, hiduplah seorang anak ikan yang bernama Kiko. Ia adalah anak
dari Pak Badut dan Bu Badut.

Suatu hari, ia pergi ke pasar bersama ibunya. Tiba di pasar ia bertemu Robin dan kawan-
kawan. Robin adalah anak dari pedagang pasar yang kaya, ia adalah anak yang jahil, nakal
dan suka meledek temannya.

“Hey Kiko! Sedang apa kau disini? Seharusnya kau kan bermain sirkus.” Ejek Robin. Kawan-
kawannya tertawa terbahak-bahak, mendengar ejekan Robin.
“Mengapa ia bermain sirkus?” Tanya Askar si Kura-kura.
“Karena… ia badut. Hahahahaha…” Tawa Robin.
Mendengar ejekan Robin, Kiko kesal dan sangat marah. Lalu, ia meninggalkan Robin dan
kawan-kawannya yang sedang tertawa.

Melihat anaknya murung, bu Badut pun bertanya.


“Kiko, mengapa kau murung seperti itu?” Tanya ibunya.
“Bu, apa aku salah. Karena aku ikan badut?” Tanya Kiko pada ibunya. Ibunya tersenyum, ia
langsung mengerti apa yang telah terjadi pada anaknya itu.
“Kau tidak salah, Kiko. Ini memang sudah takdir kita sebagai ikan badut. Dan tugas kau
sebagai ikan badut, adalah selalu buat orang-orang tersenyum padamu.” Jawab ibunya.
Kiko tersenyum, mereka pun pulang ke rumah. Kiko mulai mengerti tentang perkataan
ibunya tadi.

Pukul 06.30 Kiko pergi ke sekolah, ia pergi bersama Memo si ikan nila. Di tengah jalan, lagi-
lagi ia bertemu Robin. Tapi tiba-tiba Robin terjatuh, sontak Kiko terkejut dan langsung
menolongnya.
“Mengapa kau menolongku?” Tanya Robin.
“Kita kan teman. Sesama ikan, kan harus saling tolong-menolong. Betul kan?” Jawab Kiko.

Robin merasa bersalah pada Kiko, walaupun ia telah berulang kali mengejeknya namun,
Kiko masih menganggapnya teman dan tidak marah padanya.
Sejak itu, Kiko dan Robin menjadi sahabat dan tetangga yang baik. Mereka selalu saling
tolong-menolong. Dan sejak itu, Robin pun tak pernah mengejek teman-temannya lagi.

KISAH SUATU NEGRI

Pada suatu hari Evelyn dan Reyna sedang Joging pagi di Taman air mancur. Ketika sedang
beristirahat Evelyn melihat seberkas cahaya di dekat air mancur. Lalu Evelyn Memanggil
Reyna untuk melihat cahaya itu.
“Cahaya apa ini Rey” Evelyn bertanya pada Reyna
“Aku juga tidak tahu” Jawab Reyna
Tiba-tiba “Aaaaaaaaaaa” Evelyn dan Reyna berada di sebuah negeri yang kumuh.

Lalu datang sebuah Raja yang menghampiri mereka berdua


“Siapa kamu?” jawab Reyna dan Evelyn Bersamaaan dengan gemetaran
“Aku adalah pemimpin di negeri ini, Kalian berdua terpanggil untuk membantu negeri ini”
Jawab Raja.

“Dahulu di negeri ini penduduknya sangat ramah, negerinya sangat indah dan nama Negeri
kami adalah Negeri Pelangi, Semenjak datang seorang Ratu yang jahat, ia Sihir semua
penduduk untuk ke negerinya dan menyihir keaadan negeri kami menjadi kumuh” Kata
Raja
“Lalu apa yang harus kami perbuat disini” Tanya Evelyn
“Kalian harus meminta ratu untuk kembali mengembalikan negeri kami” Jawab Putri
“Bagaimana caranya” Tanya Evelyn
“Kalian harus mengikuti arah di dalam peta ini” jawab Raja sambil memberikan peta
kepada Evelyn dan Reyna.
“Sebaiknya kalian tidur untuk mempersiapkan perjalanan esok” Kata Putri

Keesokan harinya
Mereka berdua membawa tas ransel yang berisi persiapan untuk perjalanan
“Kami berdua berangkat dulu” Kata mereka berdua
“Semoga berhasil” Jawab Raja

Mereka melewati hutan, di tengah perjalanan mereka bertemu dengan seekor tupai yang
bisa berbahasa manusia.
“saya utusan dari putri kerajaan untuk memberikan tongkat untukmu” kata tupai
“Kata sang putri, gunakan tongkat ini ketika melawan ratu itu” Lanjut tupai
“Baiklah terima kasih” Kata Evelyn
“Terima kasih kembali semoga berhasil” Sahut tupai sambil meninggalkan kedua gadis itu

Setelah sampai di depan gua, yaitu tempat tinggal sang ratu.


Tiba-tiba muncul seekor Naga yang sangat besar dan ganas yang merupakan penjaga Gua
“Mau apa kalian kemari?” Tanya Naga dengan Keras
“Kami Kesini mau bertemu Ratu” Kata Reyna
“Untuk apa kalian bertemu ratu?” kata Naga Itu
“Kami ada suatu keperluan” Jawab Evelyn
“Baiklah saya izinkan” kata Sang Naga

Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam gua, mereka melihat sebuah Ratu dengan para
pengawalnya
“Ada keperluan apa kamu disini?” Kata ratu
“Kami disini meminta agar Negeri Pelangi dikembalikan seperti semula” Jawab Reyna
“Aku tidak mau” Kata Ratu
“Mengapa kamu menyihir Negeri Pelangi?” Tanya Reyna
“Karena dulu aku adalah pemimpin di Negeri Pelangi, Semenjak ada Raja baru saya diusir
dari Negeri Pelangi Oleh karena itu saya mau balas dendam” Jawab Ratu dengan keras
“Tapi kamu tidak boleh begitu semuanya kan bisa diselesaikan dengan baik-baik” Kata
Evelyn
“Kalian disini tidak usah ikut campur” Bentak Ratu dengan Keras
“Pengawal tahan mereka” Sahut Ratu dengan keras

Ketika mereka berdua ada di penjara tiba-tiba Evelyn teringat sesuatu tentang tongkat sihir
yang diberikan Putri
“Rey kita kan masih memiliki tongkat sihir yang diberikan sang Putri ke kita”
“iya ya berarti kita masih bisa bebas dong”
Lalu Pengawal mengantar Evelyn dan Reyna ke hadapan Ratu
Seketika itu juga dengan lincah Reyna mengayunkan tongkat sihirnya ke hadapan Ratu
“Lepaskan Aku” Kata ratu berkali-kali karena Ratu terikat oleh tali dari Sihir tadi
“Pengawal serang mereka” Sahut Ratu
Lalu mereka berdua mengayunkan tongkat sihir untuk menyerang para pengawal
Dan akhirnya semua pengawal kalah ditangan kedua gadis tersebut

“Aku akan membebaskan kamu asalkan kamu mau mengembalikan keadaan negeri kami”
Kata Evelyn
“baiklah aku akan mengembalikan keadaan negerimu” jawab Ratu

Mereka akhirnya kembali ke negeri Pelangi dan bertemu Raja


“Kembalikan keadaan negeri kami” kata Raja
“Baiklah” Kata Ratu
Ratu menyihir semua keadaan negeri Pelangi hingga kembali seperti semula

Tiba-tiba Raja menyihir Ratu untuk kembali ke negerinya

“Terima kasih atas bantuannya” kata Raja


“Ini ada hadiah untuk kalian” Kata Putri sambil memberikan dua buah cincin
“Kalian boleh bermain kapan pun ke negeri ini” Kata putri
“Baiklah kami pamit dulu” kata Evelyn

AKU YANG DIJAUHI

Namaku Salsa, saat ini aku duduk di kelas 3 SMA dengan jurusan IPA di salah satu sekolah
Negeri di bogor. Dimana banyak sekali orang-orang pintar disana. Awal masuk dan duduk
di kelas 1 aku mempunyai banyak teman dan merasakan bagaimana rasanya ke kantin
bersama, makan bersama, bercanda bersama bahkan sekelas pun aku akrab.

Dulu aku seorang anak yang periang, selalu membuat lelucon Dan bersahabat dengan
siapapun tapi sekarang, aku anak yang pendiam dan tertutup. perubahan sifat aku itu
terjadi saat aku duduk di kelas 2 dimana temanku mulai menjauhi aku. Aku berpikir bahwa
dia hanya sebentar menjauhiku, tetapi aku salah bahkan satu kelas pun sama menjauhiku.

Waktu itu aku melakukan kesalahan pada kelompokku. Saat itu aku sakit dan aku tau ada
tugas di esok harinya. Walaupun aku belum terlalu kuat tapi aku usahakan masuk agar
kelompoku tidak kecewa. Tapi setelah aku sampai temanku marah kalau aku gak pantes
untuk mengerjakannya. Dan disitulah awal mereka menjauhiku. aku sendirian, tugas-
tugasku menumpuk, nilai turun, dan aku jadi sering diam di kelas. Apalagi dengan wali
kelas yang selalu memarahi aku.

Sampai di rumah aku langsung masuk kamar dan berdoa “masih pantas aku di sini tuhan”.
Aku tidak punya teman sama sekali di kelas, aku sedih melihat teman yang lain mengobrol,
makan dan lainnya, sedangkan aku, sendirian di tempat duduk dengan sedih.

Beberapa minggu aku sendiri ada teman dari kelas IPS mengajakku ngobrol namanya siti,
dia juga seperti aku dijauhi di kelas. Setidaknya aku mempunyai teman bukan. Hingga
suatu hari walikelasku menghubungi aku untuk perbaikan nilai, dan saat itu aku sedang
tidak enak badan dan sedang ada teman yang rumahnya tidak jauh dari rumahku sedang
mengunjungiku. Tak lama kemudian ayah datang dan merusak pintu kamarku, ia ingin aku
menemui guruku, aku mengangguk dan duduk sejenak. Tidak lama ayah masuk lagi dan
kali ini dengan perasaan marah dia menjambakku di depan temanku. Aku tidak kuat
menahan air mataku dan langsung aku bangun untuk mengganti pakaianku lalu berangkat
ke sekolah dengan temanku. Sesampainya di sekolah dengan temanku, aku ke ruang guru
untuk meminta tugas kepada guru yang bersangkutan. Akhirnya aku diizinkan pulang
karena sudah tau tugas yang diberikan.

Sesampainya di rumah, walikelasku itu menghubungiku lagi, dan berkata jika aku tidak
mengumpulkan nya dan meminta tugas tidak akan naik kelas. Aku merasakan sesak yang
luar biasa saat itu juga. Tetapi aku berkata kalau aku sudah selesai semua. Tetapi aku
dianggap pembohong tapi aku tidak menyerah aku terus meyakinkan dan berterus terang.
“Akhirnya selesai tugasku di kelas 2” batinku

Setelah naik kelas 3, aku berjanji pada diriku untuk menjadi seperti dulu lagi. Akhirnya aku
bisa merasakan kehangatan kelas lagi walaupun masih canggung untuk membuka
pembicaraan, tapi aku selalu berdoa, kapan aku bisa dekat dengan mereka lagi, bercanda,
tertawa, makan, tidur, bercerita, belajar. Aku hanya ingin teman di kelas, dianggap dan
tidak dianggap menjijikan.

Semoga aku bisa menjadi teman kalian ya walaupun kalian sama sekali tidak mengangapku
sama sekali.
SI JENIUS DAN GADIS PEMBERANI

DAAR!! Sebuah bola api menuju ke seorang anak lelaki yang sedang berlari sambil gemetar
dan kecapekan hingga seperti ingin terjatuh-jatuh berusaha menghindari bola api tersebut.
Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menariknya untuk bersembunyi di balik pohon dan
akhirnya nampaklah seorang anak perempuan yang menarik tangannya. Mengetahui ada
orang lain yang berada di hutan itu bersamanya anak lelaki itu merasa heran dan bertanya
“Ka…mu si…a..pa.. Hah?”. anak perempuan itu menjawab “Ssst, diam minster api itu menuju
ke sini!”.

“Hah… Ca…pe…knya.” Kata anak lelaki itu. “Ya iyalah capek, bego. Emang ada lari sejauh itu
gak capek, tapi udahlah kamu kan berhak bicara.” kata anak perempuan itu, memang anak
perempuan itu kasar dan galak serta sikap yang dingin atau cuek terhadap orang lain.

“Oh iya kamu tadi keren banget, bisa memanjat pohon dengan cepat lalu menyiram
monster api itu!” Kata anak lelaki itu dengan wajah berseri dan kagum.
“Namamu siapa? tanya anak perempuan itu dengan nada datar.
“Oh ya, namaku Zion lafarte. Kalau kamu?” jawab anak laki-laki itu.
“Namaku Misaki Zawa. Bagaimana kamu bisa sampai ke sini?” Jawab anak perempuan itu.
“Saat aku sedang menyiram tanamanku di taman yang ada di belakang rumah, aku
mendengar suara dentuman dan keluar asap. Aku khawatir dan segera berlari untuk
mengecek apa yang terjadi dan tiba-tiba monster api itu langsung mengejar.” Jelas Zion
panjang lebar.
Misaki memegang keningnya dan berkata dengan suara kecil “Dasar orang bodoh!”.
“Aku pasti harus menghadapi monster itu lagi untuk pulang. Betul kan?” Kata Zion pada
Misaki.
“Hmm..” jawab Misaki singkat.

Akhirnya setelah pertempuran sengit di antara Zion dan monster api itu yang disebabkan
kemenangan yang diperoleh Zion karena kecerdasannya dalam membuat jebakan kokoh
dari bahan alam, Zion bisa pulang ke rumahnya dan Misaki pergi pulang ke dalam hutan
menemui keluarganya. Mungkin suatu hari mereka akan bertemu lagi.

Anda mungkin juga menyukai