Anda di halaman 1dari 2

Nama: Lilik Amelia

Nim: P07220118047

Prodi: D-3 Keperawatan Tk. 2

1. Kasus keracunan

Beredar sebuah postingan di media sosial facebook yang memberikan informasi tentang permen yang
mengandung narkoba.Dalam informasi tersebut dijelaskan kasus siswa SD Solok yang keracunan narkoba
karena tiap hari makan permen tersebut, kemudian siswa tersebut dibawa ke RSUP M Djamil dan
dikatakan kalau hasil urine positif ganja. Faktanya Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M
Djamil, Gustafianof mengakui pihaknya sedang merawat seorang anak berusia 7 tahun yang dirujuk dari
RSUD Solok, akan tetapi belum ada kesimpulan medis terkait penyebabnya.Selain itu Kepala BBPOM
Padang, Martin Suhendrik menjelaskan kalau pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengambil sampel
permen yang disebut mengandung narkoba untuk diuji laboratorium.Martin mengatakan berdasarkan
hasil uji laboratorium pihaknya memastikan bahwa permen yang diduga mengandung narkoba tersebut
negatif dari narkoba dan zat berbahaya.

https://www.kominfo.go.id/content/detail/18474/disinformasi-permen-mengandung-narkoba-kasus-
siswa-sd-solok/0/laporan_isu_hoaks

2. Kasus keracunan binatang

Dilaporkan oleh media setempat, Jumat 2 Februari 2018, insiden terjadi di desa Mpoza, yang berada di
wilayah Eastern Cape, Afrika Selatan.

Mereka mengalami gejala seperti diare dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi daging sapi yang
mati karena digigit binatang melata itu. Beberapa orang dirawat di Mthatha Regional Hospital.
Sedangkan 16 anak dirawat Nelson Mandela Academic Hospital, delapan di antaranya dipindahkan ke
tempat perawatan spesialis di bangsal anak. Menurut keterangan dari pihak rumah sakit, racun ular
kobra masih bersarang di daging sapi, meski para korban telah memasaknya matang-matang. Racun
tersebut kemudian terbawa ke dalam tubuh orang yang memakan daging. Sejauh ini belum ada laporan
mengenai korban kritis atau sekarat karena dampak bisa ular kobra tersebut. Padahal, pemerintah
setempat telah mengeluarkan larangan agar warganya tidak memakan hewan yang ditemukan tewas
tanpa sebab pasti. Pasalnya, banyak hewan yang mati karena diserang oleh makhluk berbisa. "Lantaran
jumlah korban yang masif, Rumah Sakit St Barnabas di Libode telah siaga menyiapkan ruang bagi pasien
tambahan yang tidak memerlukan layanan tersier atau regional," ujar juru bicara Departemen Kesehatan
Eastern Cape, Sizwe Kupelo, dilansir Daily Mail, Sabtu (3/2/2018). "Departemen Kesehatan mendesak
masyarakat untuk berhenti mengkonsumsi daging hewan mati yang ditemukan, karena berbahaya bagi
keselamatan jiwa,"

Racun ular kobra mengandung neurotoksin postsynaptic yang bergerak sangat cepat untuk
melumpuhkan mangsanya. Begitu terkena patukannya, zat tersebut langsung menyebar ke seluruh
tubuh dan mematikan sistem pernafasan mangsa, sehingga menyebabkan kegagalan fungsi organ dan
bahkan -- seperti kebanyakan kasus gigitan kobra -- kematian. Ular kobra adalah bagian dari keluarga ular
berbisa Elapidae yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Biasanya, hewan yang sering
disebut ular sendok ini sering bersembunyi di semak belukar. Kemungkinan, sapi yang dikonsumsi
penduduk, mati digigit ular kobra saat merumput.

https://m.liputan6.com/global/read/3253974/makan-daging-sapi-korban-ular-kobra-60-orang-
keracunan

Anda mungkin juga menyukai