Anda di halaman 1dari 2

Sulthan Zaki N.

F
XII RPL

A. Struktur Teks Editorial :

1. Pengenalan isu :
Tragedi demi tragedi menimpa negeri ini. Belum kelar perkara Tragedi Kanjuruhan,
Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan 134 jiwa melayang. Kini muncul tragedi
gangguan ginjal akut progresif atipical (atypical progressive acute kidney injury) yang
berkembang secara masif hingga 22 provinsi. Data Kementerian Kesehatan per 21
Oktober menunjukkan, dari 241 kasus, sebanyak 133 anak meninggal dunia karena
penyakit misterius itu.
2. Penyampaian Pendapat :
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Jumat lalu menyatakan dugaan terbesar
penyebab gangguan ginjal akut yang menyerang anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia
ialah adanya senyawa kimia yang mencemari obat-obatan sirop. Senyawa kimia yang
dimaksud adalah etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butly ether.
Menurut Menkes, dari 11 anak yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
Jakarta, ginjal tujuh anak positif mengandung tiga senyawa berbahaya tersebut. Ketiga zat
kimia berbahaya itu memicu adanya asam oksalat dalam tubuh dan selanjutnya menjadi
kristal-kristal kecil yang merusak ginjal. Menkes menegaskan sebanyak 102 obat sirop
yang terkontaminasi senyawa kimia.
3. Penegasan
Hal senada disampaikan Kepala Badan POM RI Penny K Lukito, kemarin, bahwa
pihaknya akan mengambil hikmah dari kasus merebaknya gangguan ginjal akut.
Pihaknya, kata Penny, akan memperbaiki dan memperkuat pengawasan baik di pre-
market maupun post market dengan mengharuskan industri farmasi melakukan sendiri
quality control. Seharusnya Badan POM bekerja dari hulu sampai hilir untuk menjaga
keamanan obat- obatan. Badan POM jangan melempar kesalahan kepada industri farmasi.
Langkah Polri membentuk tim untuk mengusut kasus gangguan ginjal akut, terutama
masuknya bahan berbahaya kepada obat sirop yang dikonsumsi anak-anak, patut
diapresiasi. Pemerintah juga harus mengevaluasi kinerja Badan POM RI. Tragedi
ganguan ginjal akut jangan berlanjut. Saatnya tentukan siapa yang bertanggung jawab dan
proses hukum pihak yang bersalah
B. Kaidah Kebahasan :

1. Kalimat Retoris :
“Saat nya tentukan siapa yang bertanggung jawab dan proses hukum pihak yang
bersalah”
2. Kata Populer :
- Buah Hati
- Kelar
- Perkara
- Mengidentifikasi
3. Kata Ganti :
“sebanyak 133 anak meninggal dunia karena penyakit misterius itu”
“penanganan dan pencegahan agar penyakit horor itu tidak meluas”
4. Pengunaan Konjungsi Klausalitas :
“Namun, dengan meluasnya penyakit gangguan ginjal akut, publik pun bertanya
bagaimana peran Badan POM dalam mengawasi proses hingga peredaran obat sirop
yang mengandung zat kimia berbahaya”

Anda mungkin juga menyukai