Anda di halaman 1dari 2

Jakarta - Pemerintah mengimbau seluruh apotek untuk menyetop sementara

penjualan obat bentuk cair atau sirup buntut 192 kasus gagal ginjal akut
misterius pada anak di Indonesia. Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles
Honoris mengaku mendapat laporan telah ditemukan adanya zat berbahaya
dari sampel obat sirup.
"Sepertinya ada indikasi kontaminasi zat berbahaya dalam sirup obat jenis
tertentu yang diperuntukkan untuk anak-anak. Hal ini dicurigai menyebabkan
gagal ginjal akut pada ratusan pasien anak di Indonesia. Bahkan saya
mendapatkan informasi telah ditemukan adanya zat berbahaya yang diambil
dari sampel obat sirup di rumah pasien yang mengalami gagal ginjal akut,"
kata Charles kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).

Baca juga:
Kasus Gagal Ginjal Akut, Pimpinan DPR Minta Ketegasan soal Paracetamol
Charles meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM segera
menarik jenis produk konsumsi dan obat dicurigai mengandung zat
berbahaya yang beredar di pasaran. Charles juga meminta produsen diusut
secara hukum apabila ada unsur kesengajaan dan kelalaian terkait ini.

"Kementerian Kesehatan dan Badan POM harus segera melakukan


pemeriksaan dan menarik dari peredaran semua jenis produk konsumsi dan
obat-obatan yang dicurigai mengandung zat berbahaya," kata Charles.

"Apabila ada unsur kesengajaan maupun kelalaian oleh produsen sehingga


mengakibatkan terdapatnya zat berbahaya dalam produk obat tertentu, maka
proses penegakan hukum harus dijalankan," sambungnya.

Lebih lanjut, legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini mendesak BPOM dan
institusi terkait melakukan pengawasan secara ketat terhadap obat-obatan
yang diedarkan. Dengan demikian, lanjutnya, semua produk konsumsi dan
obat-obatan yang diedarkan ke publik sudah dipastikan aman.

"Ke depan kami mendesak agar Badan POM dan institusi terkait melakukan
pengawasan secara ketat terhadap seluruh produk konsumsi dan obat-obatan
yang diedarkan di Indonesia agar hal serupa tidak terulang. Seluruh produk
obat-obatan yang diedarkan di masyarakat harus dipastikan aman untuk
dikonsumsi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seluruh nakes juga diminta Kemenkes RI


menghentikan sementara resep obat-obatan dalam bentuk sirup atau cair.

"Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas
terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan
pengumuman resmi dari pemerintah," demikian penegasan Kemenkes RI
dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (19/10).

Baca juga:
Sudinkes Jakpus Catat 2 Kasus Anak Gagal Ginjal Misterius, 1 Sudah
Sembuh
Diketahui, ada dua kandungan yang dikaitkan dengan 'biang kerok' anak
mengalami gagal ginjal akut. Adalah etilen glikol (EG) dan dietilen glikol
(DEG).

BPOM RI tengah mendalami dugaan obat yang tercemar etilen glikol dan
dietilen glikol yang melampaui batas wajar layaknya terjadi di Gambia, Afrika
Barat.

"Sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan," imbau Kemenkes.

Baca artikel detiknews, "Marak Kasus Gagal Ginjal Anak, Komisi IX DPR
Minta Produsen Obat Diusut" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
6358586/marak-kasus-gagal-ginjal-anak-komisi-ix-dpr-minta-produsen-obat-
diusut.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai