Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Dari Bioma

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama sehingga tidak
ditemukan di daerah lain. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak
geografis, curah hujan dan intensitas cahaya matahari (Ewuise, 1990).

Bioma sendiri merupakan ekosistem terbesar yang dimiliki oleh flora dan fauna yang khas,
yang pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai, yang didalamnya terjadi aliran
materi dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan. Ciri khas dari suatu bioma sendiri adalah
adanya suatu vegetasi tertentu yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi
iklim regionalnya, dan oleh karena itu, perbedaan antarbioma tamoak jelas dari jenis-jenis vegetasi
yang terdapat didalamnnya.

Ciri-ciri bioma:
1. Terbentuk antara interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu iklim, air, tanah, dan organisme
yang hidup di suatu daerah.
2. Merupakan komunitas klimaks (kumpulan berbagai macam populasi) yang
menandakan bahwa di daerah tersebut terdapat suatu bentuk vegetasi utama yang
mendominasi.
3. Merupakan komunitas yang cukup stabil, kecuali ada suatu kejadian yang mengganggu
kestabilan komunitas.
4. Dapat dikenali dengan mudah dengan dominasi vegetasinya.
5. Penamaan bioma pada umumnya didasarkan atas dominasi vegetasinya.

Jenis-Jenis Dari Bioma

1. Hutan Gugur

Tersebar di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur Laut
Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa serta Asia Timur, karena vegetasi
ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim semi selama enam bulan serta mengalami musim
gugur saat musim kering sampai musim dingin.Jenis vegetasi yang tumbuh adalah quercus (oak),
acer (maple), castanea, basswood (tilia americana) dan lain-lain.
Bioma hutan gugur memiliki ciri-ciri:

a. Curah hujan tidak merata (antara 750-1000 mm / tahun)


b. Tumbuh di daerah yang memilki empat musim (panas, gugur, dingin, dan semi)
c. Tumbuhan tumbuh tidak terlalu rapat dan heterogen (10-20 jenis)
d. Daunnya berwarna hijau saat musim panas
e. Daunnya gugur pada saat musim dingin
f. Tumbuhan dominan berdaun lebar
g. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan iklim yang ekstrim
h. Tumbuh di tempat yang beriklim sedang
i. Temperaturnya antara 22 oC – 17 oC

2. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan jenis vegetasinya sangat
banyak dan bervariasi, keadaan itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai bagi kehidupan
berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan hujan tropis dicirikan dengan musim hujan yang panjang,
suhu udara, dan kelembapan udara tinggi. Persebaran bioma hutan hujan tropis di daerah antara
10º LU dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan Amazon (Amerika Tengah), Afrika Barat,
Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia dan Malaysia), dan Australia. Jenis-jenis yang umum
ditemukan di hutan ini, yaitu: Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur
(Dryobalanops), kayu besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros sp).

Ciri-ciri dari Bioma Hutan huja tropis ini adalah:

1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun


2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu
menembus dasar hutan.
5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun
pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
3. Tundra

Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu
rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek. Tersebar di daerah lingkar
kutub utara tepatnya di kawasan selatan es di Kutub Utara dan Alaska di Amerika Utara, Eropa,
dan Siberia, Puncak gunung tinggi daerah tropis, dan pegunungan Alpine.

Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang luas atau
sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis jenis lumut tersebut yaitu dark red, rumput
kipas, dan lain-lain. Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki
(Cyperus Rotundus), rumput kapas (Selaginella tamariscina) dan gundukan gambut (hillock
tundra).

Ciri-ciri Bioma Tundra adalah:

a. Terdapat di wilayah artik


b. Suhunya mencapai -57 oC
c. Pada musim panas suhu maksimum 15 oC
d. Curah hujan kurang dari 250 mm / tahun
e. Tundra didominasi oleh lumut kerak dan semak
f. Rata-rata tumbuhannya berwarna mencolok dan pendek

4. Taiga

Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah


negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada
di bumi. Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin dan
musim panas yang sangat pendek. Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu tinggi. Bioma
taiga tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan beberapa di kawasan Asia Utara.
Ciri dari Bioma Tundra adalah:

a. Banyak ditemukan pegunungan-pegunungan tinggi


b. Memiliki domimasi ilkim dingin
c. Suhu berkisar antara -12 oC sampai -10 oC
d. Curah hujan antara 400 – 750 mm / tahun
e. Jenis vegetasi yang mendominasi adalah jenis vegetasi konifer (tumbuhan berdaun
jarum), di antaranya picea, abies, pinus,larix, alder, birch,dan juniper dan spruce.

5. Sabana

Sabana merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis yang terdiri atas
pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar serta rumput-
rumputan. Jenis pohon yang terdapat di daerah sabana Australia adalah eukaliptus, sedangkan di
daerah Kenya dan Afrika adalah tanaman baobab (adansonia digitata) yang memiliki ciri antara
lain daun dan cabang membentuk tajuk yang berbentuk seperti payung yang melebar, batangnya
tebal, dan relatif kasar. Vegetasi yang tumbuh dengan jarang disebabkan oleh kondisi lingkungan
kering yang lebih lama jika dibandingkan bulan basah dan rendahnya curah hujan di daerah
tersebut. Wilayah penyebaran sabana terutama di Australia, Afrika Timur, Brazilia, dan Indonesia
terutama di Kepulauan Nusa Tenggara

Ciri-ciri dari bioma Sabana adalah:

a. Terdapat di daerah tropis


b. Tumbuhan tersebar di daerah tersebut secara berjauhan
c. Hewan yang tinggal di dalamnya ada pula hewan herbivore
d. Curah hujan rendah (hanya sekitar 200 mm/tahun)
e. Bulan basah hanya terdapat 2-3 bulan saja

6. Gurun

Bioma gurun (desert) merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan
sangat jarang. Sesuai dengan kondisi alamnya, maka tidak semua jenis vegetasi bisa tumbuh di
gurun.Bioma gurun ini tersebar di Amerika Utara yang disebut praire, Amerika Selatan disebut
pampas, dan Afrika Selatan disebut veld. Jenis vegetasi yang bisa bertahan hidup di daerah gurun
antara lain adalah kaktus, liliaceae, aloe, kaktus saguora, dan cholla.
Ciri-ciri dari bioma gurun adalah:

a. Terdapat di daerah tropis, subtropis, dan daerah tinggi lainnya


b. Jarang terjadi hujan
c. Tingkat evaporasi sangat tinggi
d. Amplitudo suhu harian sangat besar
e. Suhu siang hari mencapai 45 oC
f. Suhu malam hari mencapai 0 oC
g. Tanahnya tandus dan kering
h. Tidak mampu menyimpan air

7. Stepa (Padang Rumput)

Bioma Stepa terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah
hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi
Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.

Ciri-ciri dari bioma stepa adalah:

a. Merupakan padang rumput yang berilkim sedang


b. Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika
c. Vegetasi rumput yang luas
d. Suhu 19 oC – 30 oC saat musim panas, 12 oC – 20 oC saat musim dingin
e. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
f. Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai 3,5 m

Pengertian dari Biosfer

Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bios yang berarti hidup dan sphere yang berarti
lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang
ditempati organisme (Rara, 2014). Setiap komponen biosfer baik biotik maupun abiotik selalu
mengalami pertukaran materi serta transfer energi satu terhadap lainnya. Sistem hubungannya
bersifat timbal balik, sehingga mampu menjamin setiap perubahan yang ada untuk selalu kembali
ke keadaan yang mantap (Heddy, 1986). Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang
berasal dari biosfer, baik air, material maupun komponen-komponen penyusun atmosfir. Berjuta-
juta ton material-material dasar itu, diambil oleh berjuta-juta organisme hidup dengan bantuan
sinar matahari guna menyusun bagian-bagian tubuhnya. Dan apabila organsme tersebut mati, maka
material-material dasar ytersebut akan kembali lagi ke lingkungan melalui proses pembusukan.
Semua ini akan menghasilkan siklus material yang terjadi secara besar-besaran didalam biosfer
(Heddy, 1986).
Menurut Rara (2014) secara fisik biosfer terbagi menhjadi tiga bagian besar yaitu:
1. Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan.
Hampir 73% permukaan bumi merupakan hidrosfer. Hidrosfer di permukaan bumi
meliputi danau, sungai, laut, samudera, air tanah dan uap air yang terdapat dilapisan
udara. Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut didaerah tropis lebih
panas dibandingkan suhu air laut yang terletak dibelahan bumi lainnya. Akibat dari
kedaan ini adalah timbulnya arus vertikal ke arah permukaan laut didaerah tropis
dengan daerah kutub. Adanya arus vertikal ini menyebabkan perbedaan tekanan air laut
antara daerah tropis dan daerah kutub, perbedaan tekanan ini bersama dengan pengaruh
perputaran bumi serta arus angina akan menimbulkan arus air dipermukaan air laut
sangat membantu distribusi organisme-organisme laut. Selain itu diketahui pula bahwa
arus air laut ini sangat mempengaruhi iklim tidak hanya di laut tetapi juga di darat
(Heddy, 1986).
2. Litosfer berasal dari kata lithos yang berarti batuan, dan sphere yang artinya lapisan.
Jadi litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling luar dengan ketebalan 1200 km dan
memiliki berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3. Seperti halnya hidrosfer yang mempunyai
arus, batuan yang ada dipermukaan bumi ini juga bergerak, gerakan ini terjadi secara
horizontal dan gerakannya relative lambat. Saling bergerak kearah horizontal, batuan
tersebut juga mengalami desakan-desakan oleh kekuatan-kekuatan vulkanis maupun
geologis dan bergerak kearah vertikal membentuk gunung. Litosfer tersusun dari
beberapa lapisan yaitu :
a. Lapisan sial (silisium dan aluminium) yaitu lapisan yang terdapat batuan
sedimen, granit, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
b. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan yang bersifat elastis dan
mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Apalagi bila
bagian permukaannya sudah tertutup oleh lapisan tanah. Tanah ini terbentuk
apabila batuan-batuan dipermukaan litosfer mengalami gradasi, erosi, maupun
proses fisika lainnya menjadi batuan-batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian
ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen komponen organisme makhluk
hidup membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme
(Heddy, 1986).
3. Atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti udara dan sphere yang artinya lapisan.
Jadi atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Komposisi gas didalam
udara terutama ialah oksigen (20%), karbon dioksida (0,03%), nitrogen (79%), air
(sangat bervariasi tergantung kondisi daerahnya), serta sedikit gas mulia (nitrogen,
helivon). Atmosfer terdiri dari empat lapisan yaitu :
a. Lapisan troposfer yaitu merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah dan
dekat dengan permukaan bumi.Dengan ketinggian 0 sampai 12 km dari
permukaan air laut.
b. Lapisan stratosfer yaitu lapisan kedua dari permukaan bumi yang memiliki
ketinggian dari 12 sampai 50 km dari atas permukaan laut.
c. Lapisan mesosfer yaitu lapisan ketiga atmosfer yang memiliki kettinggian 50
sampai 80 km dari atas permukaan laut.
d. Lapisan termosfer atau ionosfer yaitu lapisan yang panas dengan ketinggian
antara 80 sampai 700 km dari atas permukaan laut.
Seperti halnya pada hidrosfer, masa udara dalam atmosfer juga mengalami gerakan.
Gerakan udara didalam atmosfer ini terjadi terutama oleh pengaruh pemanasan sinar
matahari serta perputaran bumi. Udara di daerah tropis yang panas cenderung untuk
bergerak ke atas dan udara yang dingin di daerah kutub cenderung untuk bergerak ke
bawah. Dipihak lain perputaran bumi kearah aksial, menyebabkan pergerakan masa
udara ke arah kebalikannya. Akibat lanjutan yang terjadi adalah perbedan tekanan
udara di berbagai tempat didalam atmosfer yang dapat menimbulkan rus angina
(Heddy, 1986).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
Setelah dijelaskan tentang komponen-komponen yang terdapat di biosfer dapat kita
simpulkan bahwa biosfer meliputi tanah, air dan udara. Biosfer merupakan sistem kehidupan
paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain manusia, mahkluk
hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan tumbuh-tumbuhan (flora). Namun seperti
yang telah kita ketahui persebaran makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata, adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah:
A. Faktor Abiotik
Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan faktor
fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan). Faktor klimatik atau iklim, yang
mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu suhu, kelembapan, angin, dan curah hujan.
Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran
flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub
yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah tentu
sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh karena itu, persebaran flora dan
fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya,
daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-
faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini,
antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.
1. Suhu
Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan
intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada
pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif
lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayahwilayah lainnya. Selain posisi lintang,
faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran
matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak
suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan tumbuhan, dan
kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu
udara di muka bumi.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan,
karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau
optimal, serta tingkat toleransi yang berbedabeda di antara satu dan lainnya. Misalnya,
flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi
yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika
dibandingkan dengan flora dan fauna tropis. Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu
udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal
bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal
ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi
makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu
faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat,
dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, system penamaan habitat flora seringkali sama
dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi
gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi. Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua
kelompok vegetasi, yaitu:
a. Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang
pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim
dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah lapisan es yang
ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil
atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
b. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai
mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin
secara bergantian, sehingga dapat berkembang terusmenerus. Kemampuan
inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari
satu tahun.

2. Kelembapan Udara
Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk
hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap
air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh
langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis
tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis
tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang
tinggi. Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat
diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut.
a. Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti
tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah
persebarannya terutama dikawasan gurun. Contohnya kaktus.
b. Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit
adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang
berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem
perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik
(stomata), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah
kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok,
pakupakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
c. Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi
mesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerahdaerah lembab
tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di
daerah lintang rendah (tropis) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif
merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
d. Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada
lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah (menguntungkan dan tidak
menguntungkan). Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan
musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya
tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan
cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-
pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan
vegetasi khas daerah tropis, seperti pohon jati.
3. Angin
Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang
dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam
ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap
air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebutuhan
organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu memindahkan
benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.
4. Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya
air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi.Bagi
makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk
memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Melalui curah hujan, proses
pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara berkelanjutan. Begitu
pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan
makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya
curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya
merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan jenis jauh
lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering. Sebagai
contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang
secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan
aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat intensitas
curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk karakteristik yang khas bagi
formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di muka bumi. Karakter vegetasi yang
menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi
kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi
oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau.
Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap
kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan
adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya
tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan (produsen) bagi hewan.
faktor tanah/ edafik, faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal dari kata
edapos yang artinya tanah atau lapangan.
B. Faktor Biotik
Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna
yaitu manusia. Manusia dapat membudidayakan beberapa jenis flora dan fauna.
DAFTAR PUSTAKA

Rara, Mide. 2014. Biosfer. Lampung: Universitas Lampung Press.

Heddy, Suwasono. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta: CV Rajawali.

Ewuise, J.Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan oleh Tanuwijaya U. Bandung: ITB
press

Anda mungkin juga menyukai