Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

Judul : Ketimpangan sosial ekonomi dari akses kelayanan kesehatan.

Tahun : 2018

Penulis : Giuseppe Moscelli,Luigi Siciliani, Nils Gutacker, Richard Cokson

Reviewer : Kelompok 2

Tanggal : 05-01-2020

Abstrak Jurnal

a. Jumlah paragraf :1
b. Halaman : Setengah Halaman
c. Ukuran spasi : 1.0
d. Uraian abstrak : Abstrak disajikan dalam bahasa inggris. Didalam abstrak
penulis mengemukakan tujuan dilakukannya penelitian.
e. Keyword jurnal : Waiting times, Inequalities, Socioeconomic status, Selection bias,
Choice
1. Pendahuluan Jurnal

Didalam pendahulun jurnal ini penulis menggambarkan cara untuk memastikan akses sistem
perawatan kesehatan yang didanai publik kesehatan masyarakat pilihan tersebut dapat dilihat dari
ras, latar belakang keluarga atau karakteristik sosial lainnya. Pembayaran ini perlu diperhatikan
ketidaksetaraan akses oleh status sosial ekonomi dapat disebabkan oleh perbedaan dalam pilihan
pasien. Penelitian memperkirakan kontribusi pilihan pasien perilaku untuk menunggu ketimpangan
waktu untuk dua perawatan untuk penyakit parah (misalnya penyakit dalam sistem kardiovaskular)
yang tentunya mahal belum pernah diperiksa sebelumnya dalam literatur waktu tunggu.

2. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara memberikan insentif kompetitif bagi rumah sakit
dengan meningkatkan kualitas dan responsif terhadap kebutuhan warga serta
menyesuaikan perbedaan preferensi, untuk perbedaan kendala yang menyebabkan
kesempatan yang tidak sama untuk mengakses layanan tepat waktu sesuai dengan
prosedur rumah sakit umum.
3. Metodologi
Metodologi penelitian yang digunakan adalah desain studi cross sectional (
potong lintang) deskriptif kuantitatif data yang dikumpulkan sebagi metode
ilmiah/ scientifi, obyektif, terukur, rasionl sistematis serta daa penelitian berupa
angka – angka dan analisis menggunakan statistic.
4. Hasil
Didalam penelitian tersebut, peneliti mengkaji pilihan waktu tunggu rawat inap pilihan
total waktu antara pasien yang ditambahkan ke daftar tunggu dan dirawat di rumah
sakit untuk perawatan. Kami mengekstrak informasi tentang usia pasien, jenis kelamin,
bulan penerimaan, dan tingkat keparahan kontrol.
Peneliti memperkirakan status sosial ekonomi melalui pendapatan domain Indeks
Perampasan Ekonomi (EDI) (Gill, 2012).
a. EDI mengukur proporsi orang berusia 18–59 tahun di masing-masing 32.482 area
kecil di Inggris (Lower Super Output Areas (LSOA), dengan sekitar 1500 penduduk)
yang hidup dalam berpenghasilan rendah rumah tangga (lebih khusus, unit manfaat)
yang mengklaim tunjangan jaminan sosial yang tidak bekerja berarti diuji (baik
Penghasilan Dukungan (SI) atau Tunjangan Pencari Kerja berbasis pendapatan (JSA-
IB)).
Lebih dari 320.000 revaskularisasi elektif yang didanai public prosedur telah
dilakukan di NHS Inggris selama periode tersebut 2002-2010 (Tabel 1).

b. Tabel 2 melaporkan statistik deskriptif sampel pasien. Kedua Pasien PCI dan CABG
rata-rata berusia 64-65 tahun ke atas tiga perempat adalah laki-laki. Pasien PCI
memiliki lebih sedikit komorbiditas dan telah dirawat di rumah sakit sebagai
keadaan darurat lebih sering di Indonesia tahun sebelumnya dibandingkan dengan
pasien CABG. Kedua kelompok pasien memperlihatkan komposisi sosial ekonomi
yang serupa. Jarak rata-rata bepergian ke rumah sakit yang dipilih lebih tinggi untuk
pasien CABG (32 km) dibandingkan pasien PCI (26 km) karena lebih sedikit rumah
sakit yang menawarkan prosedur ini. Lebih dari 35% dari semua pasien telah
melewati yang terdekat Rumah Sakit.

Tanda yang tak terduga dapat menunjukkan bahwa variabel-variabel ini tidak terkait
dengan tingkat keparahan proksi patologi kardiovaskular dalam perawatan tetapi
mencerminkan faktor-faktor lain yang tidak teramati yang dapat memperpanjang
waktu tunggu (mis. kecenderungan untuk kehilangan janji rawat jalan), atau
mungkin memerlukan penundaan perawatan revaskularisasi (mis. komorbiditas yang
belum diobati secara adekuat).
5. Kesimpulan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sistem kesehatan yang didanai publik adalah
rawan ketidaksetaraan pro-kaya di waktu tunggu rumah sakit untuk prosedur elektif
(Siciliani, 2016), bahkan di negara-negara seperti Inggris dan Norwegia dengan sistem
universal yang didanai dengan baik dan matang cakupan kesehatan. Studi ini
meningkatkan pemahaman kita tentang hal itu ketidaksetaraan dan memberikan empat
hasil utama dan wawasan kebijakan.
Pertama, ketidaksetaraan waktu tunggu berdasarkan status sosial ekonomi di dalamnya
rumah sakit cenderung lebih besar secara relatif untuk perguruan tinggi yang kompleks
intervensi untuk kondisi yang mengancam kehidupan seperti jantung coroner penyakit
daripada untuk kondisi yang tidak mengancam jiwa seperti itu sebagai osteoartritis, yang
sering diobati dengan penggantian pinggul operasi. Kami menemukan bahwa pasien
yang hidup di perlima yang paling miskin area kecil menunggu 35% lebih lama
dibandingkan dengan seperlima yang paling kekurangan untuk CABG dan 53% lebih lama
untuk PCI pada tahun 2002, turun menjadi 9,5% dan 15% masing-masing pada tahun
2011.
Ketiga, kami menunjukkan bahwa ketidaksetaraan waktu tunggu cenderung lebih besar
baik secara absolut dan relatif ketika rata-rata waktu tunggu tinggi. Ketidaksetaraan
berkurang ketika waktu tunggu rata-rata jatuh. Ini menunjukkan bahwa tingkat
ketimpangan pro-kaya dalam waktu tunggu lebih tergantung pada durasi keseluruhan
dari menunggu sejauh mana pilihan pasien. Ketiga, kami menunjukkan bahwa
ketidaksetaraan waktu tunggu cenderung lebih besar baik secara absolut dan relatif
ketika rata-rata waktu tunggu tinggi. Ketidaksetaraan berkurang ketika waktu tunggu
rata-rata jatuh. Ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pro-kaya dalam waktu
tunggu lebih tergantung pada durasi keseluruhan dari menunggu sejauh mana pilihan
pasien.
6. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
Secara keseluruhan jurnal ini memiliki kelebihan yng menonjol, dapat dilihat dari
hasil kelengkapan data statistik deskritif. Kelebihan yang lainnya dilihat dari metode
penelitin yang digunakan yaitu dengan kuantitatif dan data yang dikumpulkan
sebagi metode ilmiah/ scientifi, obyektif, terukur, rasionl sistematis serta daa
penelitian berupa angka – angka dan analisis menggunakan statistic. Di dalam
kesimpulan juga lengkap terdapat saran
b. Kelemahan
Sesuai dengan pedoman S1 Keperawata bahwasannya abstrak di buat dalam
bahasa inggris maksimal 300 kata, sedangkan dalam jurnal tersebut terdapat
134 kata.
Di dalam jurnal tersebut mulai dari judul artikel ilmiah sampai denan daftar
pustaka sudah lengkap kan tetapi dari pendahuluan sampai kesimpulan isi
dalam jurnal tersebut sulit dipahami tidak berfokus pada inti pembahasan.

Daftar Pustaka
Besley, T., Ghatak, M., 2003. Incentives, choice, and accountability in the
provisionof public services. Oxf. Rev. Econ. Policy 19 (2), 235–249.
Beukers, P.D., Kemp, R.G., Varkevisser, M., 2014. Patient hospital choice for
hipreplacement: empirical evidence from the Netherlands. Eur. J. Health Econ.
15(9), 927–936.

Bourguignon, F., Fournier, M., Gurgand, M., 2007. Selection bias corrections
basedon the multinomial logit model: Monte Carlo comparisons. J. Econ.
Surv. 21 (1),174–205.

Brave, S., Walstrum, T., 2014. Estimating marginal treatment effects


usingparametric and semiparametric methods. Stata J. 14 (1), 191–217.
Cameron, A.C., Trivedi, P.K., 2005. Microeconometrics: Methods and
Applications.Cambridge University Press.Charlson, M.E., Pompei, P., Ales,
K.L., MacKenzie, C.R., 1987. A new method ofclassifying prognostic
comorbidity in longitudinal studies: development andvalidation. J. Chronic
Dis. 40 (5), 373–383.

Chow, G.C., 1960. Tests of equality between sets of coefficients in two


linearregressions. Econometr. J. Econometr. Soc., 591–605.

Commission for Health Improvement, 2003. NHS Performance Ratings.


AcuteOrganisations, Specialist Organisations, Ambulance Organisations
2002/03.The Stationery Office, London.Cookson, R., Laudicella, M., Donni,
P.L., Dusheiko, M., 2012a. Effects of theBlair/Brown NHS reforms on
socioeconomic equity in health care. J. HealthServ. Res. Policy 17 (1), 55–63.

Cookson, R., Laudicella, M., Li Donni, P., 2012b. Measuring change in health
careequity using small-area administrative data – evidence from the English
NHS2001–2008. Social Sci. Med. 75 (8), 1514–1522.

Cookson, R., Laudicella, M., Li Donni, P., 2013. Does hospital competition
harmequity? evidence from the english national health service. J. Health Econ.
32(2), 410–422.
Cooper, Z.N., McGuire, A., Jones, S., Le Grand, J., 2009. Equity, waiting
times, andNHS reforms: retrospective study. BMJ 339.Dalton, J.E., Zidar,
D.A., Udeh, B.L., Patel, M.R., Schold, J.D., Dawson, N.V., 2016.Practice
variation among hospitals in revascularization therapy and itsassociation with
procedure-related mortality. Med. Care 54 (6),623–631.

Department of Health, 2000. The NHS Plan: A Plan for Investment, A Plan
forReform. Stationery Office, London.Department of Health, 2001. NHS
Performance Ratings Acute Trusts 2000/01 ,London.Department of Health,
2002a. Delivering the NHS Plan. Stationery Office, London.Department of
Health, 2002b. NHS Performa Nce Ratings Acute Trusts, SpecialistTrusts,
Ambulance Trusts, Mental Health Trusts 2001/02 , London.Department of
Health, 2013. Quantifying Health Impacts of Government Policies.Duan, N.,
1983. Smearing estimate: a nonparametric retransformation method? J.Am.
Stat. Assoc. 78 (383), 605–610.

Dubin, J.A., McFadden, D.L., 1984. An econometric analysis of residential


electricappliance holdings and consumption. Econometrica, 345–362.

Fleurbaey, M., Schokkaert, E., 2009. Unfair inequalities in health and health
care. J.Health Econ. 28 (1), 73–90.Gaynor, M., Town, R.J., 2011. Competition
in health care markets. In: Pauly, M.,McGuire, T., Barros, P.P. (Eds.),
Handbook of Health Economics, Volume 2.Elsevier, 499-637.

Anda mungkin juga menyukai