Anda di halaman 1dari 12

Balance Vol. XIIV No.

1 | Januari 2017

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PERILAKU


ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI PADA KARYAWAN ADMINISTRATIF DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA)
Kristiningsih, Dewi Nuraini
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of job satisfaction on organizational citizenship
behavior with affective commitment as a mediating variable. The research took the case to the
administrative employees at Wijaya Kusuma University Surabaya.
This research uses purposive simple random sampling where the respondent is selected with
criterion: has been working in UWKS for one year or more than one year.
There are 13 existing departments including administrationbureauand administration of the
faculty. From the 150 respondents elected, it was only 117 questionnaires that are eligible for
processing. The analytical technique used in this research is Structural Equation Model by using
AMOS ver 16 program statistic.
From the nineteen job satisfaction indicators only nine are valid and reliable, while the five
indicators for OCB are valid and reliable. Likewise seven indicators for commitment are valid and
reliable. The result of the research shows that job satisfaction has a direct effect on affective
commitment. While Commitment has no significant effect on OCB, likewise Job satisfaction has
no direct effect on OCB. So Commitment is not a mediating variable that connects between the job
satisfaction and OCB.

Keyword : Job satisfaction, affective commitment, organizational citizenship


behaviour
Correspondence to : kristiningsih_uwks@yahoo.co.id

PENDAHULUAN / INTRODUCTION Hal ini menjadikan sumberdaya


Perubahan lingkungan dan teknologi manusia sebagai bagian dari organisasi yang
yang cepat meningkatkan kompleksitas harus dipacu dan ditingkatkan efisiensi dan
tantangan yang dihadapi oleh organisasi. produktifitasnya.Agar bisa mencapai sasaran
Untuk itulah dalam organisasi dibutuhkan tersebut organisasi atau perusahaan perlu
sumber daya manusia yang dapat menciptakan situasi yang dapat mendorong
mewujudkan efektifitas organisasi dan dan memungkinkan sumberdaya manusia
mencapai tujuan organisasi dalam atau karyawan untuk mengembangkan dan
membangun organisasi menuju high meningkatkan kemampuan serta
performance organization ketrampilannya secara optimal. Salah satu
upaya yang bisa dilakukan oleh perusahaan

108
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

adalah dengan memberikan kepuasan kerja Organizational citizenship behavior


bagi karyawannya menimbulkankomitmen yang (OCB) adalah sikap membantu yang
dimiliki terhadap organisasi menjadi semakin ditunjukkan oleh anggota organisasi, yang
tinggi. Karyawan dengan komitmen yang tinggi sifatnya konstruktif, dihargai oleh perusahaan
pada perusahaan lebih mungkin akan berbicara tapi tidak langsung berhubungan dengan
positif tentang organisasi, membantu orang produktifitas individu (Bateman & Organ
lain dan jauh lebih melebihi harapan yang dalam Steers, Porter, Bigley, 1996). Menurut
normal dalam pekerjaan. Oleh karena itu Organ (1988), OCB merupakan bentuk
karyawan yang memiliki komitmen yang perilaku yang merupakan pilihan dan inisiatif
tinggi akan cenderung melakukan pekerjaan individual, tidak berkaitan dengan system
yang dengan lebih dari tugas yang reward formal organisasi tetapi dapat
diberikannya. meningkatkan efektifitas organisasi. Ini
Salah satu perilaku penting bagi berarti perilaku tersebut tidak termasuk ke
efektivitas organisasi adalah OCB dalam persyaratan kerja atau deskripsi kerja
(organizational citizenship behavior), hal ini karyawan sehingga jika tidak ditampilkan
seperti yang dikemukakan oleh Katz, (dalam pun tidak diberikan hukuman.
Utomo 2002) yang mengidentifikasikan Bolon (1997) menyatakan bahwa
adanya 3 kategori perilaku pekerjaan yang organizational citizenship behavior banyak
penting bagi efektivitas organisasi, dimana terjadi pada karyawan yang bekerja pada
ketiga kategori tersebut adalah : pertama bidang kesehatan, seperti dokter atau
individu harus masuk ke dalam dan tinggal di perawat. Pada penelitian ini akan dikaji
dalam sebuah organisasi, kedua mereka harus apakah organizational citizenship behavior
menyelesaikan peran khusus dalam suatu juga dapat terjadi pada karyawan yang
pekerjaan tertentu dan ketiga mereka harus bekerja dalam bidang yang berbeda dengan
terikat pada aktivitas yang inovatif fan sample penelitian pada Bolon (1997),
spontan melebihi persepsi perannya. Kategori walaupun demikian, karyawan bagian
terakhir itulah yang sering disebut sebagai administrasi juga seringkali memiliki pekerjaan
organizational citizenship behavior atau yang berlebih, karena itu organizational
OCB. citizenship behavior sering terjadi pada
Peran perilaku yang dituntut dari lingkungan sekitar, namun belum pernah diukur.
seorang karyawan meliputi in role dan extra Penelitian ini bertujuan untuk
role.In role adalah peranan yang diminta meneliti pengaruh kepuasan kerja terhadap
organisasi dari seorang karyawan sesuai perilaku OCB dengan komitmen organisasi
dengan job description dan sesuai dengan sebagai variabel intervening. Penelitian
imbalannya. Sedangkan extra role adalah dilakukan pada karyawan administratif di
peranan yang diminta perusahaan dari lingkungan Universitas Wijaya Kusuma
seorang karyawan yang tidak berkaitan Surabaya.
dengan job description dari karyawan
tersebut atau melebihi dari yang seharusnya. Perumusan Masalah
Hal ini sangat diperlukan untuk mencapai Berdasarkan latar belakang masalah
keefektifan dan kesuksesan suatu organisasi. diatas, maka rumusan masalah dalam
Karyawan yang mempunyai tingkat kepuasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
kerja yang tinggi lebih mungkin untuk 1. Apakah job satisfaction berpengaruh
berprilaku extra role. langsung terhadap OCB pada
karyawan administratif di lingkungan

109
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

Universitas Wijaya Kusuma II, TELAAH PUSTAKA


Surabaya? Kepuasan Kerja
2. Apakah job satisfaction berpengaruh Definisi kepuasan kerja dijelaskan
terhadap affective commitmentpada oleh Wagner III & Holen Beck (2002:134)
karyawan administratif di lingkungan bahwa, “kepuasan kerja sebagai perasaan
Universitas Wijaya Kusuma menyenangkan yang merupakan hasil dari
Surabaya? persepsi seseorang mengenai apa yang
3. Apakah affective commitment dirasakan dalam suatu pekerjaan atau
berpengaruh terhadap OCBpada perasaan yang timbul dari nilai-nilai penting
karyawan administratif di lingkungan yang terdapat dalam suatu
Universitas Wijaya Kusuma pekerjaan.”Sedangkan Luthans (2005:212)
Surabaya? mengartikan kepuasan kerja merupakan hasil
4. Apakah job satisfaction berpengaruh persepsi karyawan tentang bagaimana
terhadap OCB melalui affective pekerjaan mereka dapat memberikan sesuatu
commitmentpada karyawan yang dianggap penting. Hal ini berarti bahwa
administratif di lingkungan kepuasan kerja tercapai apabila karyawan
Universitas Wijaya Kusuma merasa bahwa apa yang didapat dalam
Surabaya? bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap
penting.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah Teori-teori Kepuasan Kerja
sebagai berikut : Wexley dan yukl (1977) dalam As’ad
1. Untuk mengetahui pengaruh (2004:105) menjelaskan beberapa teori-teori
langsung job satisfaction terhadap yang mengungkapkan masalah kepuasan
OCB.pada karyawan administratif di kerja diantaranya adalah :
lingkungan Universitas Wijaya 1. Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy
Kusuma Surabaya Theory)
2. Untuk mengetahui pengaruh job Teori kepuasan kerja ini mula-mula
satisfaction terhadap affective dikemukakan oleh Porter (1961),
commitment.pada karyawan menjelaskan bahwa keadilan ditentukan oleh
administratif di lingkungan keseimbangan antara apa yang dirasakan
Universitas Wijaya Kusuma seseorang sebagai hal yang harus diterima
Surabaya dengan apa yang secara nyata ia terima.
3. Untuk mengetahui pengaruh affective Kepuasan kerja seseorang bergantung pada
commitment terhadap OCBpada selisih (discrepancy) antara harapan-harapan,
karyawan administratif di lingkungan kebutuhan-kebutuhan atau nilai-nilai yang
Universitas Wijaya Kusuma seharusnya dengan apa yang menurut
Surabaya. perasaannya atau persepsi yang telah
4. Untuk mengetahui pengaruh job diperoleh.
satisfaction terhadap OCB melalui
affective commitment pada karyawan 2. Teori keadilan (Equity Theory)
administratif di lingkungan Teori ini dikembangkan pada tahun
Universitas Wijaya Kusuma 1963 oleh seorang ahli psikologi sosial yang
Surabaya bernama J. Stacy Adams. Inti dari teori ini
adalah seseorang akan merasa puas atau tidak
110
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

puas tergantung dari apakah ia merasakan c. Adanya kemauan untuk berusaha keras
keadilan dan ketidakadilan atas suatu sebagai bagian dari organisasi kerja.
keadaan.
Komponen Komitmen Organisasi
3. Teori Dua Faktor Herzberg Bentuk komitmen organisasi menurut
(Herzbeg’s Two Factor Theory) Allen dan Meyer (1991) dibedakan atas tiga
Teori ini mula-mula dikemukakan komponen, yaitu :
oleh Herzberg. Menurut teori ini, a. Komponen afektif berkaitan dengan
karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan emosional, identifikasi dan keterlibatan
menjadi dua kategori yakni yang pertama pegawai di dalam suatu organisasi.
dissatisfiers atau hygiene factorsdan yang Greenberg dan Baron (1993:175)
kedua adalah satisfiers atau motivators. menyatakan kuatnya keinginan
a. Dissatisfiers atau Hygiene Factors seseorang untuk terus bekerja bagi
Dissatisfiers adalah serangkaian kondisi organisasi karena ia sejalan dan memang
ekstrinsik, keadaan pekerjaan (job berkeinginan untuk melakukannya.
context), yang mengakibatkan rasa tidak b. Komponen normatif merupakan
puas (dissatisfaction). perasaan-perasaan pegawai tentang
b. Satisfiers atau Motivators kewajiban yang harus ia berikan kepada
Satisfiers adalah serangkaian kondisi organisasi. Greenberg dan Baron
intrinsik yang menjadi sumber kepuasan (1993:175) berpendapat komitmen ini
kerja. Menurut Herzberg dalam As’ad berhubungan dengan pendekatan side
(2004:108), “satisfiers atau motivator best atau pendekatan orientasi sisi
merupakan faktor-faktor atau situasi yang pertaruhan yang menunjukkan kuatnya
dibuktikannya sebagai sumber kepuasan tendensi kebutuhan seseorang untuk
kerja yang terdiri dari : prestasi, terus bekerja bagi organisasi.
penghargaan, pekerjaan itu sendiri, c. Komponen continuance berarti
tanggung jawab dan kenaikan jabatan.” komponen berdasarkan persepsi pegawai
tentang kerugian yang akan dihadapinya
Komitmen Organisasi jika ia meninggalkan organisasi.
Pengertian komitmen organisasimenurut Greenberg dan Baron (1993:175)
Robbins (2007 : 94) adalah sebagai keadaan
di mana karyawan mengaitkan dirinya ke Organizational Citizenship Behavior
organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya, Menurut Utomo (2002) perilaku
serta berharap mempertahankan keanggotaan kerja the extrarole sering diistilahkan sebagai
dalam organisasi itu. “organizational citizenship behavior atau
Selanjutnya Steers dan Porter(1983 : 525) sering juga disebut prosocial behavior,
mengemukakan adanya tiga karakteristik namun dari berbagai istilah tersebut memiliki
yang bisa digunakan sebagai pedomantelaah suatu pengertian yang sama, yaitu suatu
komitmen kerja, yaitu : perilaku kerja karyawan yang bekerja tidak
a. Adanya keyakinan yang kuat dan hanya pada tugasnya (in-role), tapi juga
penerimaan tujuan serta nilai-nilai yang bekerja tidak secara kontrak mendapatkan
dimiliki organisasikerja. kompensasi berdasarkan sistem penghargaan
b. Terdapatnya keinginan untuk atau sistem penggajian formal (beyond the
mempertahankan diri agar tetap dapat job)”.
menjadi anggotaorganisasi tersebut.
111
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

Beberapa tipe atau dimensi dari OCB mencakup kepribadian dan sikap yang
telah diidentifikasi oleh Podsakoff et al tahun merupakan perilaku anggota organisasi.
2000 (dalam Schnake dan Dumler, 2003), Dasar kepribadian untuk OCB ini
terdapat lima dimensi yang paling banyak merefleksikan ciri karyawan yang kooperatif,
digunakan yaitu : suka menolong, perhatian dan sungguh-
1. Altruism, menunjuk pada perilaku sungguh. Contoh perilaku yang termasuk
membantu secara langsung pada tiap kelompok OCB adalah membantu rekan
individu dalam organisasi, yang pada kerja, sukarela melakukan kegiatan ekstra di
akhirnya bermanfaat bagi organisasi. tempat kerja, menghindari konflik dengan
2. Conscientiousness (Generalized rekan kerja, melindungi properti organisasi,
Complience), menunjuk pada menghargai peraturan yang berlaku di
perilaku yang menguntungkan organisasi, toleransi pada situasi yang kurang
organisasi, bukan pada individu atau ideal/menyenangkan di tempat kerja,
kelompok tertentu. memberi saran-saran yang membangun di
3. Civic virtue, merupakan tempat kerja, serta tidak membuang-buang
keikutsertaan tanggungjawab dalam waktu di tempat kerja (Robbins, 2001
proses politik organisasi. H1 = Job satisfaction berpengaruh
4. Sportsmanship, menunjuk pada langsung terhadap OCB. pada karyawan
toleransi pada hal-hal yang tidak administratif di lingkungan Universitas
menyenangkan dan gangguan Wijaya Kusuma Surabaya
kehidupan organisasi tanpa mengeluh H2 = Job satisfaction berpengaruh
dan berkeluh kesah. terhadap affective commitment.pada
5. Courtesy, melibatkan pencegahan karyawan administratif di lingkungan
masalah dengan menjaga informasi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
lain dari keputusan dan tindakan H3 = Affective commitment berpengaruh
yang mungkin mempengaruhi terhadap OCB .pada karyawan
mereka dan menjalankan informasi administrattif di lingkungan Universitas
yang bermanfaat. Wijaya Kusuma Surabaya
H4 = Job satisfaction berpengaruh
Hubungan kepuasan kerja dan komitmen terhadap OCB melalui affective
organisasional dengan OCB commitmentpada karyawan administratif
Perilaku extra-role dalam organisasi di lingkungan Universitas Wijaya
juga dikenal dengan istilah organizational Kusuma Surabaya
citizenship behavior (OCB), dan orang yang
menampilkan perilaku OCB. OCB
(organizational citizenship behavior)

H1
H4

H2 H3
Job Satisfaction Affective OCB
Commitment

112
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

METODE PENELITIAN dari 5indikator: altruism, courtesy,


Populasi dan Sampel civic virtue, conscientiousness,
Populasi yang digunakan yaitu sportmanship
seluruh karyawan tata usaha administratif 3. Variabel mediasi (Z), yaituAffective
pada unit satuan tugas yang meliputi delapan commitment.
fakultas, yaitu fakultas hukum, fakultas Merupakan pernyataan responden
ekonomi, fakultas teknik, fakultas pertanian, mengenai emosionalnya,
fakultas Fisip, fakultas bahasa dan Sains, identifikasinya, serta keterlibatannya
fakultas kedokteran hewan, serta fakultas dalam organisasi.
kedokteran, ditambah dengan karyawan Affective commitment dapat diukur
administratif pada BAU, BAK, BAA, UPM dengan menggunakan indicator
dan LPPM di Universitas Wijaya Kusuma (Davis, 2006) dengan 7 indikator
Surabaya, dengan masa kerja minimal :kemauan, kesetiaan, kebanggaan,
1tahun, dan merupakan karyawan tetap. Pada penerimaan pada tujuan, penerimaan
penelitian ini, seluruh anggota populasi pada nilai, kepercayaan pada
dijadikan objek penelitian, sehingga teknik tujuan,kepercayaan pada nilai
pengambilan sample dilakukan secara sensus.

Definisi Operasional Variabel HASIL PENELITIAN DAN


Variabel yang digunakan dalam PEMBAHASAN
penelitian ini dibagi dalam tiga bagian
dan didefinisikan sebagai berikut: Responden dalam penelitian ini
1. Variabel Independent (X), yaitu job adalah seluruh karyawan tetap administrasi
satisfaction. yang ada di lingkungan Universitas Wijaya
Merupakan pernyataan karyawan Kusuma Surabaya, dengan syarat telah
mengenai perasaan puas terhadap bekerja lebih dari satu tahun. Kuesioner
pekerjaan yang dimiliki.Diukur disebarkan sebanyak 200 lembar , namun
dengan indikator menurut Minnesota kembali 125 lembar dan yang dapat diolah
Satisfaction Questionnare (MSQ) hanya sebanyak 117 kuesioner. Rincian
yang terdiri dari 19indikator. kuesioner yang diolah adalah sebagai berikut
(Feldam dan Arnold, 1993) :
2. Variabel Dependent (Y), yaitu
Organizational citizenship behavior. Uji Model SEM
Merupakan sikap maupun tindakan Analisis data yang digunakan
dari karyawan mengenai aktifitas dalam penelitian ini adalah Structural
yang dilakukan secara ekstra role Equation Model (SEM). Namun demikian
dan atas dasar sukarela, serta tidak beberapa tahapan analisis akan dilakukan
berhubungan dengan system imbalan untuk membentuk satu model yang
dalam organisasi UWKS terbaik. Model analisis SEM dalam
Organizational citizenship behavior penelitian ini dapat dilihat pada gambar di
dapat diukur dengan menggunakan bawah ini:
indicator (Mc Cook, 2002) terdiri

113
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

Tabel Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeks


Goodness Of Fit Cut-off Value Hasil model Keterangan
Index
Chi-Square 214,477* 269,325 Kurang baik
Probabilitas ≥ 0,05 0,000 Kurang baik
GFI > 0,900 0,830 Marginal
AGFI > 0,900 0,789 Kurang baik
TLI > 0,950 0,784 Kurang baik
RMSEA ≤ 0,08 0,062 Baik
CMIN/DF ≤ 2.00 1,448 Baik
Sumber : Data primer diolah
*Nilai Chi Square dengan df 187 pada signifikansi 5%

Berdasarkan tabel di atas dapat


diketahui bahwa model penelitian tidak
memenuhi nilai GOF yang
direkomendasikan, disimpulkan bahwa
model penelitian tidak fit dengan data
yang diperoleh. Oleh karena itu,
ujihipotesis/structural model tidak dapat
dilakukan.Apabila model tidak fit dengan
data, tindakan-tindakan berikut bisa
dilakukanMemodifikasi model dengan
menambahkan atau menghilangkan
koneksi/ garis hubung (Arbucle).

114
Jurnal Balance
Gambar 4.1 Model SEM
Chi-Square=269,325
Prob=,000
GFI=,830
AGFI=,789
CMIN/DF=1,448
TLI=,784
RMSEA=,062
CFI=,808

,35
,15 1
willingness e10
,50
,33 Z1 1
1 1,00 loyalty e11
e1 creative 1 ,91
,40
,91 1
,19 1,21 proud e12
,49 ,06 ,50
1,07 1
COMMITMENT Goal e13
JOBSATIS Z2 1,12 ,36
1
,27 1,34 value e14
,16 1 ,43
1,00
1
,76 goaltrust e15
,50
,42 ,75 OCB 1
1 valuetrust e16
e2 ,55
advancement 1,70 1,00
1,25 ,95
1,36
,46 ,78
1
e3 policy ,72
altruism courtesycivicvirtue
conseciusness
sportmanship
,46 ,52 1 1 1 1 1
1 ,28 ,64 ,64 ,47 ,51
e4 compensation
,67
,30 1,00 e17 e18 e19 e20 e21
1
e5 recognition
,38
1
e6 humanrel
,33
1
e7 technical
,49
1
e8 condition
,25
1
e9 coworker

Sumber : Hasil Uji SEM


Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

Gambar 4.2 Model SEM setelah dimodifikasi

Chi-Square=191,173
Prob=,270
GFI=,870
AGFI=,833
CMIN/DF=1,062
TLI=,970
RMSEA=,023
CFI=,974

,35
,14 1
willingness e10
,50
,31 Z1 1
1 ,14
1,00 loyalty e11
e1 creative 1 ,96
,40
1,07 1
,15 1,26 proud e12
,06 ,50
,50 1,13 1
COMMITMENT Goal e13
JOBSATIS Z2 1,22 ,36
1
1,42 value e14
,25 1 ,24 ,41
1,01
1
,94 goaltrust e15
,51
,41 ,89 OCB 1
1 valuetrust e16
e2 ,65
advancement 1,89 1,00
,99 ,88
1,07
,45 ,87
1
e3 policy ,77
altruism courtesycivicvirtue
conseciusness
sportmanship
,46 ,44 1 1 1 1 1
1 ,22 ,69 ,71 ,49 ,52
e4 compensation
,62
,30 1,00 e17 e18 e19 e20 e21
1 ,13
e5 recognition
,39 ,22

1
e6 humanrel
,36 -,13
1
e7 technical
,21 ,52
1
e8 condition
,26
1
e9 coworker
-,05

Sumber : Hasil Uji SEM

Uji Goodness of Fit (GOF) : bawah nilai cut-off value maka model
1. Statistik Chi-Square (χ²) makin kecil yang penulis ajukan bisa dipakai atau
makin baik (p > 0,05) (Hair, et.al. 1995). digunakan dalam penelitian ini.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3. CMIN/DF (The Minimum Sample
nilai Chi-Square sebesar 191,173 dengan Discrepancy Function), umumnya
memiliki nilai probabilitas sebesar dilaporkan oleh peneliti sebagai salah
0,270> 0,05, sehingga model yang satu indikator mengukur tingkat fitnya
diajukan oleh penulis sudah sesuai dan sebuah model. (Arbuckle, 1997). Dari
bisa digunakan. perhitungan yang hasilnya dapat dilihat
2. RMSEA (The Root Mean Square Error of pada tabel 4.9, diketahui bahwa nilai
Approximation); adalah sebuah indeks CMIN/DF sebesar 1,062< 2,0. Karena
yang dapat digunakan untuk nilainya sudah di di bawah nilai cut-off
mengkompensasi statistik Chi-Square value maka model yang penulis ajukan
(χ²), nilai makin kecil makin baik (≤ bisa diterima dan digunakan dalam
0,08) Dari perhitungan yang telah penelitian ini.
dilakukan diperoleh nilai RMSEA sebesar
0,023< 0,08. Karena nilainya sudah di 4.3. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.10
Hasil Uji SEM

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)


Estimate S.E. C.R. P Label
COMMITMENT <--- JOBSATIS ,501 ,148 3,395 ***

116
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

Estimate S.E. C.R. P Label


OCB <--- JOBSATIS ,250 ,136 1,841 ,066
OCB <--- COMMITMENT ,238 ,123 1,933 ,053

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)


Estimate
COMMITMENT <--- JOBSATIS ,461
OCB <--- JOBSATIS ,327
OCB <--- COMMITMENT ,338
Sumber : Data primer diolah
H3 : Kepuasan kerja berpengaruh
Tabel di atas dapat signifikan terhadap Organizational
dipergunakan untuk menguji hipotesis Citizenship Behavior (OCB).
Hasil pengujian hipotesis 3
yang penulis ajukan, yaitu sebagai mendapatkan bahwa parameter
berikut: estimasi hubungan antara kepuasan
H1 : Kepuasan kerja berpengaruh kerja dengan Organizational
signifikan terhadap komitmen. Citizenship Behavior (OCB)
Hasil pengujian hipotesis 1 diperoleh nilai sebesar 0,327.
mendapatkan bahwa parameter Pengujian menujukkan hasil yang
estimasi hubungan antara kepuasan tidak signifikan dengan nilai C.R =
kerja dengan komitmen diperoleh 1,841 dengan probabilitas = 0,066
nilai sebesar 0,461. Pengujian (p > 0,05). Hal ini berarti Hipotesis
menujukkan hasil yang signifikan 3 tidak diterima. Dengan demikian
dengan nilai C.R =3,395dengan dapat disimpulkan bahwa hipotesis
probabilitas = 0,000 (p < 0,05). yang menyatakan kepuasan kerja
Hal ini berarti Hipotesis 1 berpengaruh terhadap Organizational
diterima. Dengan demikian dapat Citizenship Behavior (OCB)tidak
disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima atau tidak terbukti
menyatakan kepuasan kerja kebenaranya.
berpengaruh terhadap komitmen
diterima atau terbukti kebenarannya. SIMPULAN DAN SARAN

H2 : Komitmen berpengaruh signifikan Simpulan


terhadap Organizational Citizenship Berdasarkan hasil pengolahan data
Behavior (OCB). dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis 2 sebagai berikut :
mendapatkan bahwa parameter 1. Kepuasan kerja berpengaruh
estimasi hubungan antara
komitmen dengan Organizational
signifikan terhadap komitmen.
Citizenship Behavior (OCB) 2. Komitmentidakberpengaruh
diperoleh nilai sebesar 0,338. signifikan terhadapOrganizational
Pengujian menujukkan hasil yang Citizenship Behavior (OCB).
tidak signifikan dengan nilai C.R = 3. Kepuasan kerjatidak berpengaruh
1,933 dengan probabilitas = 0,053
(p > 0,05). Hal ini berarti Hipotesis
signifikan terhadap Organizational
2 tidak diterima. Dengan demikian Citizenship Behavior (OCB).
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang menyatakan Saran
komitmenberpengaruh 1. Penelitian ini belum mampu
terhadapOrganizational Citizenship menggambarkan fenomena
Behavior (OCB) tidak diterima atau organizationalcitizenship behavior
tidak terbukti kebenaranya. dengan jelas karena keterbatasan metode
yang digunakan.Untuk penelitian serupa,
disarankan perlunya longitudinal study.

117
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

Hal tersebut perlu dilakukan berdasarkan Organization, South-Western Publishing


adanya perbedaan hasil penelitian Co., Cincinnati, West Chicago.
mengenai topik yang sama yaitu Gautam, et al. 2005. Organizational Citizenship
organizational citizenship behavior. Behavior and Organizational
2. Memperluas penelitian tidak hanya pada Commitment In Nepal. Asian Journal of
kepuasan dan OCB, namun perlu Social Psycology 8, pp 305-314.
diperluas pada variabel motivasi, dan George, J.M & Jones, G.R. 2005. Understanding
Kompensasi. and Managing Organization Bahavior.
4th edition. N.J. Upper Saddle River.
DAFTAR PUSTAKA Greenberg, J., & Baron, R.A. (1993). Behavior in
Organizations: Understanding and
Arishanti dan Ritandiyono. 2005. Persepsi th
Karyawan Terhadap Keadilan Dalam Managing The Human Side of Work (4
Pemberian Upah Dengan Kepuasan ed.). Needham Heights: Allyn & Bacon
Kerja (Job Satisfaction; Wages; Ivancevich, John M, Michael T. Matteson, 1991.
Perception). PDII – umu. Kementerian Organizational Behavior and
Negara Riset dan Teknologi Republik Management, Plano-Texas: Business
Indonesia. Publications, Inc.
As’ad, Moh., 2004. Psikologi Industri. Liberty. Kaihatu, T. Stefanus dan Wahyu A. Rini. 2007
Yogyakarta. Kepemimpinan Transformasional dan
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Atas
Bashaw & Grant. 1994. (p.48), dalam Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen
http://kuliahgratis.net/konsep-dan- Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran:
pengertian-komitmen-staf-dan- Studi Pada Guru-guru SMU di Kota
karyawan/. Paragraph: 9th. Surabaya. Jurnal Manajemen dan
Bateman & Organ, dalam Steers, R.M., L.W. Kewirausahaan,Vol. 98. No. 1 :49-61,
Porter. & G.A. Bigley. 1996. Motivation dalam
and leadership at work. New York: http://www.psikomedia.com/article/pdf?i
McGraw-Hill. d=2450
Bolon, Douglas S., 1997. Organisasional Katz, dalam Utomo,K.B, 2002. Kepemimpinan
Citizenship Behavior Among Hospital dan Pengaruhnya terhadap Perilaku
Employees: A Multidimensional Citizenship, Kepuasan Kerja dan
Analysis Involving Job Satisfaction and Perilaku Organisasonal. Jurnal Riset
Organizational Commitment. Journal of Ekonomi dan Manajemen
Hospital and Health Services
Administration 42, pp 221-241. Lincoln, James R., 1989.(p.89-106), dalam
Brooke, Russell, Price, 1988:(p.139-145), dalam http://kuliahgratis.net/konsep-dan-
http://kuliahgratis.net/konsep-dan- pengertian-komitmen-staf-dan-
pengertian-komitmen-staf-dan- karyawan/. Paragraph: 9th
karyawan/. Paragraph: 2th. Locke, French.(1994), dalam Prijanto, Eko Mardi,
Davis, Victoria A, 2006. Antecedent and 2005. Analisis hubungan job
Consequences of Organizational embeddedness, konflik kerja keluarga,
Commitment among Pakistani kepuasan kerja, kepuasan keluarga, dan
University Teachers. Journal Applied kepuasan hidup : Studi di PT Pertamina
HRM Research 11, pp 39-64. UP VI Balongan. Tesis, Universitas
Davis, Keith. (1985) dalam Mangkunegara, AA. Gadjah Mada, Yogyakarta
Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja
SDM. Bandung: PT.Rafika Aditama Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior
Davis, Keith dan William F., 1984. Business and 10th Edition. Yogyakarta: ANDI.
Society. 5th Ed. McGraw Hill, Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2005.
Japan. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT.
Dessler Gary, (2000) Human Resources Rafika Aditama.
management,8th ed, prentice hall,inc Manullang, Marihot. 2001. Manajemen
upper saddle river new jersey Sumberdaya Manusia. Yogyakarta :
Feldam G. D & Hugh J, Arnold, 1993. Managing BPFE.
Individual and Group Behavior in Mathis, Robert L. & John H. Jackson, 2006,
Manajemen Sumber Daya Manusia.

118
Jurnal Balance
Balance Vol. XIIV No. 1 | Januari 2017

Jakarta: Salemba Empat. Steers, R. M., L. W. Porter & G.A. Bigley. 1996.
McCook, Keith Douglas, 2002. Organisasional Motivation and leadership at work. New
Perception and Their Relationships to York: McGraw-Hill.
Job Attitudes, Effort, Performance, and Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis.
Organizational Citizenship Behaviors. Bandung : Penerbit CV. Alfabeta.
Dissertation. Louisiana State University. Tohardi, Ahmad., 2002, Pemahaman Praktis
Meyer dan Allen, 1991, “A Three Component Manajemen Sumber Daya
Conceptualization of Organizational Manusia,Universitas Tanjung Pura,
Commitment”,Human Resources Bandung: Mandar Maju.
Management Review. Vol 01, pp. 61- Unarajan, D. Dominikus, 27 Januari 1996.
89dalam Luthans, Fred., 1995, Sumber Daya Manusia dalam Bisnis
Organizational Behavior, Seventh Global, Suara Pembaharuan.
Edition, McGraw-Hill, Inc. Wagner III, John. A., & J. R. Hollenbeck, 2002,
Mitchel T.R., 1982. People in Organization : in Organizational behavior: securing
Introduction to Organization Behavior, competitive advantage. Fouth edition.
MC. Graw Hill Book Comp. Tokyo Orlando: Harcourt College Publishers
Mowday R.t., 1982. Employ Organization Weiss. DJ. Et.al. 1967. Minnesota Studies in
Linkages : The Psychology of Vocational Rehabilitation : Manualfor
Commitment Abstein, and Turn Over, the Minnesota Satisfaction
Academic, inc, London Questionnaire. Minnesota University of
Newstrom, Jhon W. & Keith Davis,. 2000. Minnesota.
Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural Equation
Ketujuh, Alih Bahasa Agus Darma, Modeling dengan Lisrel 8.8 Konsep dan
Jakarta: Erlangga Tutorial, Graha Ilmu.
O’Reilly, Charles. 1989.(p:9-25), dalam
http://kuliahgratis.net/konsep-dan-
pengertian-komitmen-staf-dan-
karyawan/. Paragraph 4th.
Organ, D. W. 1988. Organizational citizenship
behavior: The good soldier
syndrome.Lexington, MA: Lexington
Books.
Porter, L.W. 1961. “A study of perceivedNeed
Satisfaction in Bottom and Middle
Management Jobs.” Journal of Applied
Psychology, February, 1-10.
Robbins, S. P, 1996. Perilaku Organisasi, Konsep,
Kontroversi, Aplikasi, Jakarta : Penerbit
Prenhallindo.
___________,2001. Organizational Behavior,
Edisi sembilan, New Jersey: Prentice-Hall.
___________,2007. Organizational
Behavior,12th Edition, New Jersey:
Prentice-Hall.
Schnake, Mel E, dan Michael P. Dumler, 2003.
Levels of Measurement and Analysis
Issues in organizational citizenship
behavior research. Journal of
Occupational and Organizational
Psychology 76, pp 283-301
Steers, RM and Porter, L. W., 1983. Motivation
and Work Behavior, Accademic
Press, New York.

119
Jurnal Balance

Anda mungkin juga menyukai