"Homestay ini sebagai alternatif seandainya kita kekurangan penginapan bagi wisata yang
berkunjung. Melalui program inilah salah satu solusi yang kita tawarkan sehingga masyarakat
dapat berperan. Kita harapkan masyarakat nanti dengan pelatihan ini dapat menyiapkan
homestay dengan profesional, walaupun bukan kualitas berbintang yang disiapkan di wilayah
sana, namun ada rasa kenyamanan bagi wisatawan untuk menikmati kawasan wisata di
Bengkulu," ungkap Irsan Setiawan.
Ia menambahkan pihaknya mengajak masyarakat di sekitar destinasi wisata yang ada di
Bengkulu untuk dapat membudayakan homestay. Oleh sebab itu pihak yang mengadakan
pelatihan pengelolaan homestay di hotel splash pada 13-14 Juni 2019.
Irsan Setiawan juga menambahkan pihaknya terinspirasi dari provinsi Papua yang sangat
terkenal dengan wisata Raja Ampat nya. di sana tidak ada hotel berbintang namun ramai
dikunjungi masyarakat. Hal ini juga didukung oleh keterbukaan warga untuk menyediakan
homestay homestay bagi para wisatawan.
"Misalnya di sekitar Pantai Laguna masyarakat masih ragu dengan kedatangan orang-orang yang
ingin menginap di rumah mereka. dengan pelatihan inilah kami ingin menggerakkan hati mereka,
ayo kita sama-sama mendukung destinasi wisata yang ada di Bengkulu. Seperti wisata Raja
Ampat," tutupnya.
Pelatihan ini juga didukung oleh pemerintah provinsi Bengkulu, melalui sekretaris daerah
Nopian Andusti mengharapkan bahwa dengan pelatihan tersebut dapat membuat pengelola
homestay yang profesional.
"Pelatihan ini kita harapkan benar-benar dapat meningkatkan profesional mereka untuk
mengelola homestay di Bengkulu. Cara ini salah satu faktor penunjang untuk mendukung sektor
pariwisata sekaligus mendukung pembangunan pariwisata yang ada di Bengkulu. Saya melihat
ada beberapa kawasan wisata yang tidak ada homestay atau tempat menginap," ucap Nopian
Andusti.(Cw1)
Berdasarkan UU No 10 Tahun 2009, wisata adalah perjalanan orang ke suatu tujuan yang dilakukan
seseorang atau kelompok. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan kepariwisataan yang didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan Pemda. Industri
pariwisata antara lain sebagai kumpulan bermacam-macam perusahaan yang secara bersama
menghasilkan barang dan jasa (goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan
traveler pada umumnya, selama dalam perjalanan. (Yoeti, 1985) Kepariwisataan adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (Yoeti, 1997) merupakan suatu kegiatan
perjalanan atau kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela
serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.