Anda di halaman 1dari 39

FARMAKOTERAPI SISTEM ORGAN:

STROKE
RUDY SALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN FARMASI
kompetensi
Mampu
menetapkan Memberikan
mengidentifikasi manajemen konseling
klasifikasi, Memilih terapi terapi post stroke terhadap pasien
etiologi, dan farmakologi dan Mengidentifikasi terkait dengan post stroke
manifestasi klinik nonfarmakologi peranan penyakit yang mengenai
dari Stroke terutama pada trombolitik pada mendasari kondisi perbaikan life
terutama stroke stroke ischemic stroke iskemik stroke terutama style danregimen
ischemic dan dan stroke akut terapi terapi dan
stroke perdarahan hiperlipidemia, pemantauan efek
perdarahan hipertensi, dan samping yang
penggunaan mungkin terjadi
antiplatelet
MATERI

serebri definisi epidemiologi

klasifikasi stroke ICH store iskemik

guideline
terapi
PERAN SEREBRI

Pengendalian pusat persepsi


fungsi organ & interpretasi pusat emosi & memori/
tubuh à rangsangan
perilaku ingatan
langsung & (endogen &
tidak langsung eksogen)
LOKASI DAN PERAN KORTEKS SEREBRI
SIRKULASI SEREBRAL
Sirkulasi anterior à menyuplai
sebagian besar korteks,
subkorteks, basal ganglia;
kerusakan daerah inià afasia,
apraksia, agnosia
Sirkulasi posteriorà menyuplai
batang otak, serebelum,
thalamus, lobus oksipital, lobus
temporal; kerusakan daerah
inià coma, kolaps & hilang
kesadaran, vertigo, mual,
muntah, saraf kranial palsi,
ataksia, hemiparese, gangguan
hemisensori
STROKE
anda-tanda klinis yang Stroke--> defisit
stroke

durasi
berkembang cepat neurologi serebral
akibat gangguan fungsi menetap hingga 24
otak fokal atau global, jam
dengan gejala-gejala TIA (Transient Ischemic
yang berlangsung Attack) --> defisit
selama 24 jam atau neurologik serebral
lebih atau hilang setelah
menyebabkan beberapa waktu
kematian, tanpa (umumnya 30 menit)
adanya penyebab lain
yang jelas selain
vaskuler
EPIDEMIOLOGI

Prevalence
stroke--> pria
Insiden stroke --> 41% lbh tinggi
pria 33% lbh dr wanita
Usia rata2 tinggi dr wanita
serangan stroke
Berdasarkan pertama pada
systematic review pria 68,6 tahun,
terhadap 98 pada wanita
penelitian dari 72,9 tahun
19 negara di 5
benua
EPIDEMIOLOGI STROKE
DI INDONESIA
RISKEDAS DEPKES RI tahun
2013:
• Total diagnosa 1.236.825
orang (7,0‰) dan gejala
2.137.941 orang (12,1‰)
• Tertinggi à Jabar 238.001
orang ((7,4‰); terendah
Papua Barat 2.007 orang
(3,6‰)
TIPE STROKE DAN TINGKAT INSIDEN

The Global Stroke-


Belt. Relative
mortality rate from
stroke compared
with ischemic heart
disease, 2004 (based
on WHO Global
Burden of Disease
data)
KLASIFIKASI DAN FREKUENSI

Dipiro et al, 2008


ANATOMI STROKE
LOKASI INTRACRANIAL HEMORRHAGE

intra-axial hemorrhage extra-axial hemorrhage


PATOFISIOLOGI STROKE ISKEMIK
ETIOLOGI ICH

Grysiewicz et al., 2008


ETIOLOGI STROKE ISKEMIK

umur merokok drugs &

modifiable (tercatat)

modifiable (tidak tercatat)


nonmodifiable

jenis kelamin hipertensi alkohol


BBLR diabetes migraine with
aura
suku kolesterol ↑
penyakit
riwayat HDL ↓↓ infeksi
keluarga/ TIA
anemia bulan metabolic
sabit syndrome
FRAMINGHAM RISK
SCORE: MEN
FRAMINGHAM
RISK SCORE:
WOMEN
MANIFESTASI KLINIS

rasa tebal pada wajah,


kelemahan mendadak lengan, & kaki (mati rasa) kebingungan
seringkali pada 1 sisi tubuh

Kesulitan berbicara atau Gangguan penglihatan Kesulitan berjalan


mengerti percakapan (pada 1 atau 2 mata)

Pusing Kehilangan keseimbangan Nyeri kepala tanpa sebab


atau koordinasi yang jelas

Hilang kesadaran

WHO, 2011
TERAPI STROKE

Target
Terapi:
↓ kerusakan neurologis,
mortalitas & disabilitas
jangka panjang

mencegah komplikasi
terkait mobilitas dan
kerusakan saraf

mencegah stroke
kambuhan
TERAPI NON-FARMAKOLOGI

stroke iskemik ICH


surgical --> 10%
pasien dgn carotid endarterectomy
pembengkakan otak of stenotic carotid
akibat infark serebral-- artery--> ↓ resiko
> ↑perbaikan fungsi terjadinya stroke atau surgical intervention--> either clip or
saraf --> dilakukan stroke kambuhan ablate the offending vascular
<48 h setelah serangan
abnormality
PERANAN AKTIVITAS FISIK

Pencarian studi di MEDLINE dalam insiden stroke pada individu yg sgt


kurun 1966 – 2002 --> 23 cohort + aktif 27% lebih rendah dari individu
5 case-control dg aktif rendah (RR = 0,73)

RR à Relative Risk:
!"#$%& %"'()$(* +) $*)$,$)- ). (%/$,$/(# /$*..$
!"#$%& %"'()$(* +) $*)$,$)- ). (%/$,$/(# !"*)(0
= 73/100
DASAR APLIKASI
PEMILIHAN
TERAPI
BERDASARKAN
EVIDENCE
PENATALAKSANAAN UMUM STROKE AKUT
terapi umum Stabilisasi
• status neurologis, HR, BP, T & Saturasi
oksigen (> 95%) dianjurkan dalam 72
Hemodinamik
jam • infus kristaloid atau koloid
• Intubasi ETT (Endo Tracheal Tube) atau • Optimalisasi tekanan darah (anti
LMA (Laryngeal Mask Airway) --> hipertensi atau vasopressor)
hipoksia (p02 <60 mmHg atau pCO2
>50 mmHg)

pemeriksaan fisik tekanan intrakranial


• Monitor TIK--> GCS <9
umum (mengalami penurunan kesadaran
karena kenaikan TIK)
• BP, jantung, neurologi kesadaran, • target --> <20 mmHg
pupil & okulomotor, hemiparesis
PENATALAKSANAAN STROKE AKUT:
STROKE ISKEMIK

Terapi terapi terapi


hipertensi hipoglikemia/ trombolisis
hiperglikemia

Terapi terapi terapi


neuroprotektor antiplatelet antikoagulan
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
• TD diturunkan 15% dalam 24h ( systole >220 mmHg atau diastole >120
mmHg) à monitoring TD <180/105 mmHg selama 24h
• ICH stroke à systole > 200 mmHg atau MAP > 150 mmHg à TD diturunkan &
dipantau tiap 5 menit
• Sistole > 180 mmHg atau MAP > 130 mmHg dengan peningkatan tekanan
intracranial à monitoring tekanan intracranial (≥60 mmHg) dan penurunan TD
• Sistole > 180 mmHg atau MAP > 130 mmHg tanpa peningkatan tekanan
intracranial à penurunan TD secara hati-hati dan pantau tiap 15 menit sampai
MAP 110 mmHg atau TD 160/90
• Obat antihipertensi à labetalol, nitropaste, nitroprusid, nikardipin, atau
diltiazem
Figure. Algorithm for treatment of acute hypertensive response among patients with stroke and
stroke subtypes.

Adnan I. Qureshi Circulation. 2008;118:176-187

Copyright © American Heart Association, Inc. All rights reserved.


TERAPI DIABETES DAN DISLIPIDEMIA
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI MEDIK STROKE AKUT

ISK bronkopneumonia
• AB spektrum luas atau sesuai kultur & tidak • Disfagia (gangguan menelan) à peningkatann
boleh > 7 hari resiko shg perlu tes reflex batuk
• Penatalaksanaan à fisioterapi; AB yang
sesuai

Stress
• Pencegahan perdarahan lambung à H2
Blocker atau PPI
• Hindari penggunaan NSAID/ kortikosteroid
TERAPI TROMBOLISIS &
KOAGULAN
• Antikoagulasi yang urgent utk
preventif TIDAK
DIREKOMENDASIKANà risiko
komplikasi perdarahan
intracranial
• Antikoagulan + rtPA dalam 24
jam à TIDAK
direkomendasikan
• Secara umum, pemberian
heparin, LMWH atau
heparinoid setelah stroke
iskemik akut tidak bermanfaat
TERAPI
ANTIPLATELET

Aspirin Thienopyridines Glycoprotein IIb/ IIIa


receptor blockers

Clopidrogel (Do: 300 Abciximab (Do: 0.25 mg/kg


Do: 162–325 mg IV bolus followed by 0.125
PO qd on mg PO qd day 1 à mcg/ kg/min (max 10
hospital day 1 75 mg PO qd day 2) mcg/min) for 12 h
à 75–162 mg
PO qd for px
w/h PCI; 162– Eptifibatide (Do: 180 mcg/kg
325 mg PO qd Ticlopidine (Do: 300 IV bolus 2 w/ in 10 min apart
mg PO bid) w/ infusion of 2 mcg/kg/min
for 18–24 h

Tirofiban (Do: 0.4 mg/kg IV


bolus 30 min followed by an
infusion of 0.1 mcg/kg/min
for 18–24 h
TERAPI NEUROPROTEKTIF

neuroprotektor belum stroke iskemik akut 2

Citicolin
menunjukkan hasil dd 1000 mg IV 3 hari
yang efekif, --> 2 dd 1000 mg
sehingga sampai saat PO selama 3 minggu
ini belum dianjurkan dilakukan dalam
penelitian ICTUS -->
efek positif pada
motoric dan skor MRS
(MODIFIED
RANKING SCALE )
PENATALAKSANAAN ICH

terapi penggantian faktor koagulasi

tekanan darah

pencegahan kerusakan sekunder


penanganan di ICU penanganan glukosa obat kejang & antiepilepsi

tindakan invasif
clip or ablate the offending vascular abnormality substantially reduces mortality owing to rebleeding
TERAPI PENGGANTIAN KOAGULASI
Penghentian terapi koagulan pasien--> pd px yg pny resiko
trombo emboli sgt besar --> warfarin direstart 7-10 hari setelah
onset ICH

Vitamin K 5-20 mg IV

Pengganti faktor koagulan--> FFP (semua faktor koagulasi, non-


konsentrat, volume besar); PCC (faktor II, VII, IX, X, konsentrat, 50-
150mL); rFVIIa (15 – 120 µg/kg, koreksi INR lebih cepat, resiko
terjadi trombo-emboli)
TATALAKSANA PADA KONDISI YANG MENYERTAI STROKE ICH

Penanganan thd tekanan darah


Penanganan thd peningkatan tekanan intracranial--> diuretik
osmotik
Manajemen cairan

Pencegahan seizure--> IV benzodiazepin diikuti dg fenitoin

Manajemen suhu tubuh

Penanganan pembedahan
MONITORING
PENCEGAHAN STROKE ULANGAN

Pemeriksaan
faal koagulasi Terapi HT
scr rutin

Stop Penanganan
penggunaan faktor resiko
rokok, alkohol, yang dapat
& obatobatan dimodifikasi
terlarang
GUIDELINE PENATALAKSANAAN STROKE

Anda mungkin juga menyukai