1 Anamnesis Penyakit Jantung PDF
1 Anamnesis Penyakit Jantung PDF
Sistem Kardiovaskuler
Diagnosis Kerja
Diagnosis Pasti
Beberapa Keluhan Utama
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
(standar kompetensi dokter, 2006)
Berdebar-debar.
Nyeri Dada (chest pain).
Lekas Lelah.
Sesak Nafas (setelah bekerja maupun istirahat).
Sesak Nafas (mengambil sikap setengah duduk/ortopneu).
Sakit Kepala.
Malam sering buang air kecil.
Malam terbangun tiba-tiba sesak nafas (paroksismal nokturnal
dispneu).
Keluarga yang mempunyai penyakit jantung atau darah tinggi
Keluhan Utama
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
Anamnesis Pribadi.
Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang.
Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu.
Anamnesis Riwayat Pribadi.
Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga.
Anamnesis Sosial Ekonomi.
Anamnesis Gizi.
Anamnesis Pribadi
Merupakan data identitas pasien.
Dapat berkaitan dengan data epidemiologi, atau
insidensi suatu penyakit.
Misalnya, angina pektoris, lebih banyak diderita
pasien usia > 40 tahun dengan jenis kelamin
laki-laki.
Penyakit jantung rematik (RHD), memiliki
insidensi tertinggi pada pasien anak-anak dan
dewasa muda.
Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
OLDCART OPQRST
Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
Pemilihan dan penggunaan metode OLDCART, maupun
OPQRST, disesuaikan dengan keluhan utama yang
diutarakan pasien, dan tidak bersifat mengikat.
Komponen pertanyaan metode lain, selain metode yang
kita pilih, dapat juga ditanyakan untuk memperoleh
informasi sebanyak mungkin.
Kadang-kadang, tidak semua komponen-komponen
pertanyaan pada metode OLDCART, atau OPQRST,
terdapat dalam suatu kasus penyakit, sehingga tidak
perlu ditanyakan saat menggali informasi.
Sebagai contoh adalah keluhan sesak nafas, yang tidak
memiliki penjalaran, jadi komponen pertanyaan radiation
tidak perlu ditanyakan.
Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
Pleural Pulmonal
Pleuritis.
Gastrointestinal
Gastritis.
Refluks Esofagus.
Muskuloskeletal
Trauma Dada.
Artritis Tulang-Tulang Dada.
Psikoneural
Nyeri dada karena gangguan psikologis dll.
Data Klinis Simulasi Kasus I (stable angina)
Umur > 40 tahun, jenis kelamin laki-laki > wanita.
Lokasi nyeri dada pada tulang dada, di bawah tulang
dada (retrosternum/epigastrium) , atau pada dada
sebelah kiri (prekordial).
Nyeri dada bersifat sementara, dipengaruhi oleh aktifitas
fisik, tidak dipengaruhi sistem pernafasan.
Nyeri dada mereda bila pasien beristirahat, atau minum
obat-obatan tertentu (nitrogliserin).
Lamanya nyeri hanya sebentar, ± 1-5 menit.
Nyeri dada dapat menjalar ke lengan kiri, punggung kiri,
rahang bawah, dan bahu kiri. Disertai berkeringat.
Riwayat hipertensi lama (+).
Data Klinis Simulasi Kasus I (stable angina)
• Riwayat keluarga yang juga menderita penyakit jantung
dan pembuluh darah, atau meninggal karena penyakit
jantung dan hipertensi (+) stroke.
• Riwayat merokok, jarang berolah raga, atau konsumsi
makanan berlemak >> .
• Tidak ditemukan adanya riwayat (menyingkirkan DD) :
Trauma dada.
Sakit pada sendi.
Dispepsia (gastrointestinal).
Riwayat ISPA berat dengan dengan demam yang tidak
terlalu tinggi, yang tidak diobati pada saat pasien masih
kanak-anak, atau dewasa muda.
Kecemasan jiwa yang berlebihan, karena berbagai
macam sebab.
Simulasi Kasus I (stable angina)
Kardial
Penyakit Jantung Kongestif (DC Kanan dan Kiri).
Gagal Jantung Kiri.
Kelainan Katup Jantung dll.
Pulmonal (paru, dan saluran nafas)
Penyakit Obstruksi Saluran Nafas (asma).
Penyakit Paru Degeneratif (PPOK/COPD).
Keganasan (tumor paru, atau mediastinum).
Kerusakan Paru Luas (destroyed lung).
Infeksi Parenkim, atau Saluran Nafas (misalnya
pneumonia).
Diagnosis Banding Keluhan Sesak Nafas (non kardial)
Renal
Gagal Ginjal (riwayat hemodialisa).
Muskuloskeletal
Kelainan Pada Dinding Dada.
Kelainan Otot-Otot Pernafasan dll.
Gangguan Sistemik
Gangguan Metabolisme.
Keracunan.
Anemia Berat.
Gangguan Psikologis (kecemasan jiwa yang berlebihan).
Data Klinis Simulasi Kasus II (penyakit jantung kongestif berat)
NYHA 1.
Pasien dapat melakukan aktifitas berat tanpa keluhan.
NYHA 2.
Pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari
aktifitas sehari-hari, tanpa keluhan.
NYHA 3.
Pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa
keluhan.
NYHA 4.
Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas
apa pun, dan harus tirah baring.