Anda di halaman 1dari 25

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI


Nomor :0485 /i /RSUMS/Dir/SK/III/2016

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Umum Mitra Sejati, maka diperlukan
Pengorganisasian Intensive Care Unit (ICU) yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di
Rumah Sakit Umum Mitra Sejati dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya Pedoman Pengorganisasian Intensive
Care Unit (ICU) sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit
Umum Mitra Sejati;
c. bahwa sesuai butir a. dan b. diatas perlu ditetapkan dengan
surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.

Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun


2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
722/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
129/Menkes/SK/III/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di
Rumah Sakit
7. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang
Perawatan Intensif, Kementerian Kesehatan RI, 2012.
8. Keputusan Direktur Utama PT Mitra Sejati Husada
Nomor 002/i/MSH/SK/II/2016 Tahun 2016 tentang
Penunjukan Direktur Rumah Sakit Umum Mitra Sejati .

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
MITRA SEJATI TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DI
RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI;

1
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Intensive Care Unit (ICU)
Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Pada Diktum Kesatu
Sebagaimana Tercantum Dalam Lampiran Keputusan Ini.;

Ketiga : Pedoman Pengorganisasian Intensive Care Unit Rumah Sakit


Umum Mitra Sejati pada Diktum Kedua digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan Pengorganisasian Intensive Care
Unit (ICU) Yang Benar di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati;

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan


apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 23 Maret 2016
Direktur Rumah Sakit Umum Mitra Sejati

(dr.H.SG.WELDY RITONGA, MM)

2
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI
NOMOR 0468/i/RSUMS/Dir/SK/III/2016
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INTENSIVE
CARE UNIT (ICU)

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

BAB I
PENDAHULUAN

Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit (unit di bawah
manajer pelayanan medis), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus
yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial
mengancam nyawa dengan prognosis. ICU menyediakan kemampuan dan sarana,
prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan
menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman
dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
ICU tidak terbatas menangani pasien pasca bedah atau ventilasi mekanis saja,
namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu intensive care medicine. Ruang lingkup
pelayanannya meliputi dukungan fungsi organ-organ vital seperti pernapasan,
kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, ginjal dan lain-lainnya, baik pada pasien dewasa
atau pasien anak.
Rumah Sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan ICU yang profesional
dan berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien. Pada unit perawatan
intensif (ICU), perawatan untuk pasien dilaksanakan dengan melibatkan berbagai
tenaga profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim.
Pengembangan tim multidisiplin yang kuat sangat penting dalam meningkatkan
keselamatan pasien. Selain itu dukungan sarana, prasarana serta peralatan juga
diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayananICU. Oleh karena itu, mengingat
diperlukannya tenaga-tenaga khusus, terbatasnya sarana dan prasarana, serta mahalnya
peralatan, maka demi efisiensi, keberadaan ICU perlu dikonsentrasikan.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta


perkembangan zaman,tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Hal ini mengharuskan pelayanan

3
kesehatan senantiasa meningkatkan kualitas SDM dan mutu pelayanan dalam rangka
memberikan pelayanan prima. Untuk menjamin tercapainya pelayanan prima, maka
perlu disusun suatu Pedoman Organisasi Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum
Mitra Sejati.

Tujuan Umum

- Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati.

Tujuan Khusus

1. Memudahkan bagi pemberi jasa Intensive Care Unit (ICU) dalam memberikan
pelayanan emergency yang bermutu dan profesional.
2. Setiap pemberi jasa pelayanan Intensive Care Unit (ICU) dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Intensive Care Unit (ICU) Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati

4
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit Umum Mitra Sejati

Awalnya Rumah Sakit Umum Mitra Sejati hanya merupakan tempat praktek
bersama para dokter. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman serta
tehnologi, kemudian tercetus rencana untuk mengembangkan dari praktek dokter
bersama menjadi sebuah Rumah Sakit Umum dengan tujuan utama melayani
masyarakat khususnya pelayanan kesehatan, maka pada tanggal 10 Oktober 2001
Yayasan Mitra Sejati didirikan berdasarkan akte pendirian No.14 oleh Nur Eny
Ginting, Sarjana Hukum, Notaris di Medan.

Seiring dengan perkembangan regulasi pemerintah maka pada tanggal 16 Mei


2013 Yayasan Mitra Sejati berubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan
nama PT. MITRA SEJATI HUSADA berdasarkan akte pendirian No.8 oleh Idris
Barus, Sarjana Hukum, Notaris di Medan.

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati berdiri sejak tanggal 10 Oktober 2001 yang
dikategorikan termasuk Rumah Sakit Umum milik swasta dengan tipe B, yang berada
di Jl. AH. Nasution No.7 kelurahan Pangkalan Mahsyur Kecamatan Medan Johor Kota
Medan.

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati adalah kegiatan milik Yayasan Mitra Sejati.
Seiring dengan perkembangan regulasi pemerintah maka pada tanggal 16 Mei 2013
Yayasan Mitra berubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama
PT.MITRA SEJATI HUSADA berdasarkan akte pendirian No.8 oleh Idris Barus,
Sarjana Hukum, Notaris di Medan.

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati awalnya hanyalah sebuah rumah sakit kecil
yang memiliki 2 lantai, dan sekarang dengan seiringnya waktu berkembang menjadi
rumah sakit besar yang memiliki 6 lantai, terdiri dari :

1. Lantai I : IGD, Laboratorium, Unit Radiologi, Unit Pendaftaran, Unit


Farmasi, Kasir Logistik, Unit Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik,
Pos Security

2. Lantai II : ICU, Instalasi Bedah Sentral,CSSD, Ruang Bersalin,

Neonaty, Endoscopy, Ruang Rawat Inap Teratai, Pos SAS.

1. Lantai III : Ruang Rawat Inap Sakura, Ruang Rawat Inap Flamboyan.

2. Lantai IV : Ruang Rawat Inap Amarilis, Ruang Rawat Inap Bougenville,

5
Unit Fisioterapi.

3. Lantai V : Ruang Rawat Inap Tulip, Unit Hemodialisa, dan Ruang


Manajemen.

4. Lantai VI : Loundry, Unit Gizi/Dapur, House Keeping.

B. Jenis Pelayanan dan Fasilitas

Pelayanan Utama :

1. Rawat Inap

2. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam

3. Rawat Jalan :

a) Poliklinik Penyakit Dalam (Internis)

b) Poliklinik Syaraf (Neurologi)

c) Poliklinik THT

d) Poliklinik Penyakit Paru

e) Poliklinik Penyakit Anak

f) Poliklinik Penyakit Mata

g) poliklinik Gigi dan Mulut

h) Poliklinik Kulit dan Kelamin

i) Poliklinik Bedah Anak

j) Poliklinik Kebidanan (Obgyn)

k) Poliklinik Kejiwaan (Psikiatri)

l) Poliklinik Urologi

m) Poliklinik DOTS

n) Poliklinik Bedah UmumPoliklinik Orthopedi

o) Fisioterapi/Rehabilitasi Medis

4. Haemodialisa

5. Endoscopy/Laparascopy

6. ECHO

7. Ambulance 24 jam

8. Radiologi, USG 4 D, CT-Scan

6
9. Laboratorium 24 jam

10. Instalasi Farmasi 24 jam

11. Pelayanan Gizi

7
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. Visi

Visi Rumah Sakit Umum Mitra Sejati adalah “ Menjadi Rumah Sakit pilihan utama di
Sumatera Utara yang memberikan pelayanan prima dengan berorientasi pada
kebutuhan masyarakat”.

B. Misi

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dengan


mengutamakan keselamatan pasien.
2. Menjadikan Rumah Sakit yang ramah lingkungan dan menciptakan rasa aman
dan nyaman bagi pasien.
3. Meningkatkan sarana, prasarana dan peralatan untuk mendukung mutu
pelayanan.
4. Mengembangkan potensi, kompetensi, etos dan budaya kerja sumber daya
manusia agar selalu siap menghadapi perubahan serta meningkatkan
kesejahteraan sumber daya manusia.

C. Tujuan

1. Citra yang baik di mata semua kalangan masyarakat.


2. Manajemen yang solid, profesional dan dinamis.
3. Meminimarlisir keluhan pasien.
4. Merawat pasien dengan tulus dan ikhlas.
5. Kemanan, kenyamanan dan keselamatan pasien.
6. Bekerja berdasarkan Standar Prosedur Operasional.

D. Nilai

Rumah Sakit Mitra Sejati diselenggarakan dengan nilai-nilai dasar yang sangat bagus,
yaitu:

1. Kebersamaan
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Integritas

8
5. Tanggung jawab
6. Rajin
7. Ikhlas melayani
8. Fokus pada mutu

E. Falsafah

Motto Rumah Sakit Umum Mitra Sejati adalah:

“ Mitra Anda Menuju Hidup Sehat ”

9
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

DEWAN PENGAWAS DIREKTUR

SATUAN PEMERIKSAAN
KOMITE INTERNAL

WAKIL DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR BAGIAN SUMBER WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN DAN DAYA MANUSIA DAN BAGIAN KEUANGAN
PENUNJANG MEDIS UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG PIC BAGIAN BAGIAN BAGIAN


PELAYANAN PENUNJANG KEPERAWATAN BPJS SDM UMUM KEUANGAN
MEDIS MEDIS

Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Mitra Sejati dipimpin oleh Direksi yang
terdiri dari Direktur RS, Wakil Direktur, Manajer Pelayanan Medis, Manajer
Penunjang Medis, Manajer Keperawatan, Manajer Humas, Manajer Akuntansi,
Manajer Keuangan, dan Manajer Umum. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum
Mitra Sejati tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya perubahan sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan organisasi Rumah Sakit Umum Mitra Sejati.

Direksi wajib membuat rencana jangka panjang berupa Rencana Strategis 5


tahun yang memuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam waktu 5 tahun.
Renstra sekurang-kurangnya memuat :

1. Evaluasi kinerja 5 tahun sebelumnya.

2. Posisi rumah sakit saat ini.

3. Asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra

4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan

10
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI INTENSIFCARE UNIT (ICU)

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIS

KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIS

PENANGGUNGJAWAB INSTALASI ICU

KEPALA RUANGAN ICU

PERAWAT PENANGGUNGJAWAB

PERAWAT PELAKSANA

11
BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Penanggungjawab Intensive Care Unit (ICU)

1. Nama Jabatan : Penanggungjawab Intensive Care Unit


(ICU)
2. Unit Kerja : Instalasi Intensive Care Unit (ICU)
3. Ikhtisar Jabatan : Memimpin dan sebagai penanggung
Jawab penyelenggaraan pelayanan di ICU
4. Syarat Jabatan :
a. Pendidikan Formal : Dokter Spesialis Anestesi
b. Pengalaman Kerja : Dokter spesialis anestesi fungsional di
Rumah Sakit lebih dari tiga tahun
c. Upaya Jasmani : - Duduk
- Melihat
- Bicara
d. Syarat Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan rohani
5. Tugas Pokok
a. Tugas Pokok :
Melaksanakan koordinasi kegiatan medis rawat inap di ICU
b. Fungsi :
1) Bertanggung jawab atas semua kegiatan di ICU .
2) Perencanaan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana kegiatan di
ICU .
3) Pengkoordinasian kegiatan, pembinaan dan upaya pengembangan
SDM
4) Pemantauan, pengawasan dan evaluasi penggunaan fasilitas serta
pelaksanaan kegiatan di ICU .
6. Uraian Tugas :
a. Menyusun program kerja instalasi sebagai salah satu bahan masukan
untuk menyusun program kerja Rumah Sakit
b. Membuat usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pemeliharaan
sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas dan
pengembangan di ICU

12
c. Menyusun usulan rencana peningkatan kemampuan tenaga medis dan
paramedic
d. Menyusun usulan rencana pemenuhan jumlah tenaga medis, paramedic
maupun non medis sesuai dengan kebutuhan ICU
e. Membagi tugas kepada bawahan agar kegiatan di ICU dapat berjalan
lancer
f. Memimpin, mengerahkan dan menggerakkan sumber daya manusia di
ICU
g. Membina bawahan agar kegiatan sesuai dengan petunjuk dan peraturan
yang berlaku
h. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada bawahan guna
meningkatkan dedikasi, loyalitas dan disiplin kerja bawahan
i. Mengadakan koordinasi dan kerjasama serta memelihara hubungan kerja
yang harmonis dengan bidang dan semua Instalasi untuk menunjang
tercapainya tugas dan fungsi dari ICU
j. Memberikan usulan dan saran-saran baik diminta maupun tidak kepada
atasan sebagai bahan masukan ke pimpinan Rumah Sakit
k. Melaksanakan kegiatan atau tugas lain yang diberikan sesuai dengan
petunjuk atau pengarahan atasan
l. Membantu atasan untuk menjabarkan kebijakan pimpinan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pelayanan medis untuk diketahui
dan dilaksanakan di ICU
m. Memberi peringatan kepada bawahan bila melakukan pelanggaran
peraturan dan ketentuan yang berlaku
n. Membuat protap tertulis yang dapat dipakai sebagai pedoman kerja
o. Melaksanakan pemantauan kelancaran penggunaan peralatan medis agar
pelayanan kepada penderita menjadi lancer
p. Menerima tugas / perintah dari Kepala Bidang Pelayanan atau Direktur
7. Wewenang
a. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data yang masuk
b. Menyusun prioritas usulan kebutuhan ICU
c. Membimbing dan memberi pengarahan kepada bawahan
d. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan
e. Menyampaikan usulan kepada atasan
8. Tanggung Jawab :
a. Secara Administratif bertanggung jawab kepada Ka. Bidang
b. Secara Struktural berkoordinasi dengan Ka. Bidang Perawatan

13
c. Tercukupinya jenis data kebutuhan yang diperlukan
d. Tersedianya data yang benar, akurat, relevan dan mutakhir
e. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis
f. Kesigapan dan langkah cepat dalam antisipasi masalah
g. Ketepatan waktu penyelesaian tugas

B. Kepala Ruangan ICU

1. Nama Jabatan : Kepala Ruangan


2. Unit Kerja : Intensive Care Unit ( ICU )
3. Ikhtisar Jabatan : Memimpin dan sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pelayanan di Unit ICU
4. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : D-III Keperawatan / S1 Keperawatan
b. Diklat/Kursus
Teknis/Fungsional : - Pelatihan Penanganan Gawat Darurat
- Pelatihan ICU
c. Pengalaman Kerja : - Perawat Pelaksana di ICU Rumah Sakit ≥
3 ( tiga ) tahun
d. Syarat Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan rohani
5. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan perawatan yang berada di
bawah tanggung jawabnya.
b. Fungsi
1) Bertanggung jawab kepada Penanggung jawab Instalasi ICU atas semua
kegiatan di ruang ICU
2) Pengkoordinasian kegiatan pelayan perawatan di ICU
3) Perencanaan pelaksanaan program pengendalian dan penilaian seluruh
kegiatan pelayanan
4) Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada pelaksanaan
perawatan dan tenaga lainnya.
6. Uraian Tugas :
a. Merencanakan, menyusun jumlah, jenis, mutu tenaga perawatan dan tenaga
lainnya sesuai kebutuhan

14
b. Merencanakan jumlah dan jenis perawatan, obat-obatan serta usaha lain
sesuai kebutuhan, menentukan jenis kegiatan serta usaha peningkatan
pengetahuan dan ketampilan bagi tenaga perawatan
c. Mengatur, mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan perawatan di Unit
ICU
d. Menyusun daftar dinas, daftar cuti dan lain-lainnya
e. Mengembangkan kerjasama dan hubungan baik dengan unit lain serta
penderita dan keluarganya
f. Melaksanakan program, pengendalian dan penilaian seluruh kegiatan
pelayanan
g. Menyelenggarakan administrasi barang dan inventarisasi di Unit
h. Memberi dorongan, bantuan serta bimbingan kepada pelaksana perawatan
dan tenaga lainnya
i. Menerima usulan-usulan, keluhan yang timbul dari pelaksana perawatan dan
tenaga lainnya serta memecahkan masalah yang timbul bersama Ka. Bid Yan
Perawatan
j. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain
di Unit ICU
k. Melakukan supervisi kegiatan perawatan di Unit ICU
l. Memeriksa, memantau dan Verifikasi absensi Unit ICU
m. Melaksanakan perawatan dan pengobatan, memelihara kebersihan serta
menyelenggarakan pencatatan dan pelaporan
n. Melaksanakan tugas sebagai pengawas keperawatan
o. Penanggung jawab laporan bulanan
p. Membuat laoran kejadian penting
q. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan
7. Wewenang
a. Memberikan masukan kepada Penanggungjawab ICU dalam hal pelaksanaan
kegiatan pelayanan dibawah tanggung jawabnya
b. Mengadakan hubungan kerja yang baik dan harmonis antar teman sejawat
c. Merencanakan dan menentukan pertemuan rutin ruangan
d. Memberikan penilaian mutu tenaga perawatan dan tenaga lainnya dibawah
tanggung jawabnya
e. Mengatur dan mengevaluasi kegitan kerja di Unit ICU
f. Memberi bimbingan kepada tenaga yang ada di unit dalam melaksanakan
tugasnya.

15
g. Melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab ICU dan Ka. Bidang terkait
dengan ruangan ICU
h. Meminta usulan kebutuhan untuk menunjang kegiatan unit kepada
Penanggungjawab ICU
i. Meminta penyelesaian pembuatan protap pelayanan kepada Penanggungjawab
ICU
j. Mensosialisasikan protap atau informasi yang diperlukan dalam
k. penyelenggaraan pelayanan di bawah tanggung jawabnya
8. Tanggung Jawab :
a. Secara administratif bertanggung jawab kepada Penanggungjawab ICU
b. Secara Fungsional perawatan bertanggung jawab kepada Kepala bidang
Pelayanan Keperawatan

C. PELAKSANA PERAWATAN

1. Nama Jabatan : Pelaksana Perawatan


2. Unit Kerja : Intensive Care Unit ( ICU )
3. Ikhtisar Jabatan : Mengkoordinasi kegiatan pelayanan keperawatan
kepada Pasien di luar jam dinas
4. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : D-III / Keperawatan
b. Diklat/Kursus
Teknis/Fungsional : - Pelatihan Penanganan Gawat Darurat
-Pelatihan ICU
c. Pengalaman Kerja : - Perawat Pelaksana di Rumah Sakit / Kesehatan
> 3 tahun
d. Syarat Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan rohani
5. Tugas Pokok dan Fungsi :
a. Tugas Pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien di ruang ICU
b. Fungsi
1) Pelaksana asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan proses
perawatan
2) Sebagai penilai hasil kegiatan pelaksana sesuai dengan rencana yang
ditentukan
3) Pelaksanan tugas perawatan selama 24 jam
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan asuhan keperawatan

16
6. Uraian Tugas
a. Mengikuti pelatihan dan seminar
b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
c. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan di ICU untuk kelancaran pelayanan
d. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan gawat darurat
secara tepat dan cepat
e. Memberikan asuhan keperawatan yang telah dilakukan
f. Menerima pasien baru sesuai dan ketentuan yang berlaku serta melaksanakan
orientasi kepada Pasien dan mengirim penderita ke Instalasi lain
g. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan anggota tim
h. Melakukan absensi setiap akan melakukan tugas
i. Melakukan tugas jaga sore, malam, hari libur secara bergiliran sesuai jadwal
dinas
j. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan
benar
k. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis administrasinya
l. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada Pasien dan Keluarganya
m. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara Pasien, Keluarga
serta Perawat dengan Perawat dan Perawat dengan Dokter
n. Memesan Diet Pasien
o. Melaksanakan tindakan delegasi medis ( Infus, Oksigenasi, dll )
7. Wewenang
a. Memberi masukan kepada Kepala Ruang
b. Sebagai koordinasi pelaksana kegiatan perawatan di bawah tanggung jawabnya
8. Tanggung Jawab :
a. Secara administrasi fungsional bertanggung jawab kepada kepala Jaga
b. Bertugas melaksanakan asuhan keperawatan kepada penderita di Unitnya

17
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

IGD Kamar Bersalin Logistic


Kasir
Farmasi
Rawat Inap
Kamar Jenajah

Logistik Umum Operator

Umum/Supir
Administrasi
INTESIVE CARE UNIT
Umum/Keamanan

Umum/Teknisi
Laboratorium

Kamar Operasi Rekam Medik Radiologi

Keterkaitan Hubungan Kerja ICU Rumah Sakit Umum Mitra Sejati dengan unit lain.

1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di ICU, diperoleh dari bagian logistic farmasi
dengan prosedur permintaan.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di ICU, diperoleh dari
logistik umum dengan prosedur permintaan.
3. Kamar Operasi (OK)
Bila setelah operasi di ruang RR kesadaran pasien terus menurun, maka diperlukan
perawatan di ruang ICU dengan persetujuan keluarga.
4. Laboratorium
Pasien ICU yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan, formulir
permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas
laboratorium oleh perawat ICU.

18
5. Umum/Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di ICU akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan.
6. Rekam Medis
Pasien yang dirawat di ICU Rumah Sakit Umum Mitra Sejati akan diberikan
nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah sembuh atau
meninggal disimpan di bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status
medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas administrasi.
7. Administrasi
Setiap pasien yang dirawat di ICU selalu didaftarkan ke bagian administrasi, dari
bagian administrasi disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status
dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas administrasi ke ICU.
8. Radiologi
Pasien ICU yang membutuhkan pemeriksaan radiologi dalam kondisi sadar, akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir
diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat ICU.
9. Operator
Apabila ICU membutuhkan sambungan telphone keluar Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati (tanpa menggunakan PIN) maka bagian ICU akan meminta bantuan ke
bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telephone. Jika
pasien akan di rujuk ke rumah sakit lain, perawat ICU wajib memesan kamar yang
dibutuhkan.
10. Rawat Inap
Pasien ICU yang kondisinya sudah baik, akan dipindahkan ke bangsal rawat inap
untuk diberikan terapi selanjutnya. Pasien dari rawat inap yang kondisinya terus
menurun, akan dipindahkan ke ICU untuk dimonitor kesadarannya.
11. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka pasien
akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter, penanggung jawab /
keluarga pasien dianjurkan ke bagian administrasi. Setelah penanggung jawab /
keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar
oleh perawat IGD ke ruang ICU.
12. Umum/Supir
Pasien ICU yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan ambulance
Rumah Sakit Umum Mitra Sejati , bila keadaan memungkinkan
13. Kamar Jenazah

19
Bila ada pasien ICU yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar
ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan ke bagian keamanan.
14. Umum / Keamanan
Bila terjadi kegaduhan di ruang ICU, maka petugas ICU menghubungi petugas
keamanan
15. Kamar Bersalin

Bila ada pasien obstetri ginekologi yang kesadarannya menurun bias ditindaklanjuti
di ruang ICU.

16. Kasir
Pihak keluarga pasien yang jaminan Umum melakukan pembayaran di kasir.

20
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Tenaga yang terlibat di Instalasi Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati akan menyelenggarakan pelayanan Intensif. Dan untuk itu dibutuhkan
kompetensi dan kewenenangan yang diatur oleh Rumah Sakit sesuai klasifikasi
pelayanan ICU

Jabatan Jumlah SDM Kualifikasi


Standard Kondisi Kebutuhan Pendidikan Sertifikat
saat ini standard Kondisi kebutuhan standard Kondisi
saat ini saat ini
Penanggung 1 1 0 Dokter + - Spesialis +
jawab Instalasi anastesi
Icu
Kepala 1 1 0 Ners + _ ACLS -
Ruangan Ners Masih
tahap
Kuliah
Pelatihan ICU -
Pelatihan +
manajemen
Nyeri
Komunikasi +
Efektif
BTCLS +
PPGD +
BLS +
Perawat - 6 - D III + - BLS +
Penanggungja S I+Ners BTLS+ ACLS Sebagia
wab Pengala n
man Pelatihan ICU -
minimal BTCLS sebagian
2 tahun
Perawat - 11 - D III + - BLS +
pelaksana SI+
Ners

21
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal dan
memahami peranan atau kedudukan seseorang dalam organisasi dengan budaya
organisasi yang ada dan dengan karyawan yang ada di dalamnya terkhusus dengan
sistem dan proses kerja yang ada di bagian tersebut.

Pengelompokan orientasi dibagi menjadi 2:

1. Orientasi Umum
Merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki dunia kerja
yang sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara umum/menyeluruh.
2. Orientasi Khusus
Program mempersiapkan seorang karyawan baru/lama yang menjalani mutasi,
untuk mampu melaksanakan tugas sesuai standart dimana dia ditempatkan.

Cara melaksanakan kegiatan

1. Orientasi Umum, berupa :


a. Sejarah dan Struktur Organisasi Rumah Sakit
b. Visi Misi Rumah Sakit
c. Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
d. Sistem Manajemen Mutu Rumah Sakit
e. K3RS (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit) dan Kewaspadaan
Bencana
f. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
g. Keselamatan Pasien Rumah Sakit
h. Hak dan Kewajiban Karyawan
i. Peraturan dan Kebijakan Umum tentang Kepegawaian
2. Orientasi Khusus
a. Struktur organisasi dan uraian tugas di bagian dimana dia ditempatkan
b. SPO yang membantu pelaksanaan tugas dimana dia ditempatkan
c. Kebijakan mutu/sasaran mutu dan pencapaiannya diunit kerja dimana dia
ditempatkan.
d. Materi yang bersifat praktek/langsung kerja
e. Mengenalkan alur dan proses kerja dibagian dimana dia ditempatkan sampai
sedetil mungkin

22
BAB X

PERTEMUAN RAPAT

A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan
suatu masalah tertentu.

B. Tujuan

1. Umum : Dapat membantu terselenggaranya pelayanan emergency yang


profesional di ICU Rumah Sakit Umum Mitra Sejati.
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di ICU
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di ICU

C. Kegiatan Rapat

Rapat dilasanakan dan dipimpin oleh Kepala Ruangan dan diikuti oleh staf yang terkait.
Jenis rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Rutin :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Penanggungjawab ICU
dan Kepala Ruang di ICU setiap 3 bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah
dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Karu.
2. Rapat Insidentil:
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh kepala ruangan untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di ICU
dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden. Jika dalam
rapat tersebut terdapat sesuatu hal atau masalah yang sekiranya tidak bisa diatasi
oleh tim ICU, maka Kepala Ruangan akan melaporkan hal tersebut pada rapat
yang melibatkan sfat Rumah Sakit untuk mencari jalan keluar. Setelah ada
jawaban maka Kepala Ruangan akan mengkoordinasikan kembali dengan tim di
ICU.

23
BAB XI

PELAPORAN

A. Pengertian

Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan


segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan emergency di
ICU.

B. Jenis Laporan

Laporan dibuat oleh kepala ruang ICU. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri
dari

1. Laporan Per shift


Adalah laporan tiap operan jaga tentang pasien meliputi keadaan umum pasien,
program tindakan advice dokter yang sudah maupun akan dikerjakan.
2. Laporan Harian
Laporan infeksi Rumah Sakit
3. Laporan Bulanan
a. Laporan kunjungan pasien ICU yang meliputi :
1) Jumlah pasien ICU berdasarkan kasus
2) Jumlah pasien meninggal.
b. Laporan keadaan fasilitas dan sarana ICU yang meliputi :
1) Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2) Kondisi alat dan Fasilitas.
4. Laporan Tahunan
a. Laporan pasien ICU dan Evaluasi dalam 1 tahun.
b. Laporan evaluasi dan Pola Ketenagaan di ICU dalam 1 tahun.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di ICU dan evaluasi dalam 1 tahun.
5. Laporan insidentil
Adalah laporan yang dibuat apabila ada masalah / penyakit yang perlu dilaporkan
ke Dinas kesehatan dalam bentuk laporan KDRS (kasus DBD dan AFP).

24
BAB XI

PENUTUP

Pedoman pengorganisaian Intensive Care Unit ini disusun dalam rangka memberikan
acuan bagi Rumah Sakit yang telah maupun akan menyelenggarakan pelayanan ICU
yang bermutu, aman efektif dan efisien dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Oleh karena itu, setiap Rumah Sakit diharapkan dapat menyesuaikan dengan ketentuan
yang terdapat dalam pedoman ini dan dapat mengembangkannya sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit.

25

Anda mungkin juga menyukai