Karena
itulah, olahraga yang satu ini menjadi andalah bangsa kita dalam kancah dunia. Tak sedikit atlet bulu tangkis Indonesia
berhasil mendapatkan kemenangan. Memang Indonesia mempunyai sejarah bulu tangkis yang panjang.
Tengok saja Rudi Hartono yang mampu memenangi kejuaraan All England hingga delapan kali. Bahkan kejayaan atlet
Indonesia yang aslinya bernama Nio Hap Liang ini belum bisa ditaklukkan oleh atlet bulu tangkis dari negara manapun.
Beliau sukses membanggakan Indonesia sejak tahun 1960-an hingga 1980-an.
Selain itu masih ada atlit penerus Rudi Hartono lainnya. Sebut saja Susi Susanti, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat dan
yang terbaru adalah Jonathan Christie yang juga ikut mengharumkan nama Indonesia dalam kancah Asian Games 2018.
Sebenarnya sejak kapan bulu tangkis ada di Tanah Air tercinta ini dan bagaimanakah perkembangannya baik di Indonesia
dan dunia secara umum? Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel di bawah ini.
Pendapat kedua mengatakan jika olahraga ini berasal dari negeri Tiongkok. Nama olahraga ini bernama Jianzi di negara
asalnya. Tetapi di masa lalu, Jianzi hanya memakai kok tanpa raket. Sedangkan peraturannya sendiri sama seperti aturan
bulu tangkis pada umumnya. Seperti menjaga kok untuk tidak jatuh di tempat yang tidak seharusnya.
Namun bulu tangkis mulai benar-benar dimainkan oleh masyarakat dunia sejak abad ke-17. Badminton (bahasa Inggris
dari bulu tangkis) itu berasal dari nama Istana di Inggris, yakni Badminton House.
Jadi pada awalnya, keluarga Duke of Beafourt, pemilik dari Badminton House mengadakan sebuah perlombaan bulu
tangkis di istana. Bermula dari permainan Battledore and Shuttlecock yang sering dimainkan di Inggris. Tetapi keluarga
ini melakukan improvisasi dalam permainan ini, yakni menggunakan tali di tengah area permainan. Nah, penambahan tali
itulah yang menjadi cikal bakal bulu tangkis yang kita kenal.
Kemudian di akhir 1850-an, permainan Battledore and Shuttlecock terbaru buatan Duke of Beafourt ini justru berkembang
pesat. Di tahun 1960 lewat pamflet buatan Isaac Spraat, nama permainan ini menjadi “Badminton Battledore a New
Game” . Dari sinilah nama permainan ini menjadi badminton.
Tetapi ketika Indonesia merdeka, bulu tangkis kembali berkembang di tahun 1947. Perkembangan bulu tangkis sangat
terlihat di tahun 1948 karena adanya kampanye yang dilakukan oleh Presiden Soekarno. Kala itu, kampanye “Nation
Building”, yakni gerakan dalam membangun bangsa benar-benar digalakkan.
Para pelaku olahraga Indonesia tak tinggal akan hal itu. Bulu tangkis pun menjadi cabor (cabang olahraga) yang
diperkenalkan dalam kampanye itu. Bahkan janji Presiden Soekarno tak main-main, yaitu menjadikan Indonesia akan
sukses berprestasi tingkat dunia.
Melalui Keppres No. 263/1953, Presiden Soekarno mencanangkan Indonesia bisa berada di posisi 10 besar dunia. Tak
main-main, harapan tersebut dapat diraih di tahun 1958. Ketika itu, Indonesia sukses menjuarai Thomas Cup di Singapura.
Hal itu menjawab tantangan negara-negara lain yang menganggap Indonesia hanyalah tim lemah. Prestasi membanggakan
itu diikuti oleh penerus-penerusnya hingga saat ini.
Sejarah Uang
Organisasi ini semakin berkembang dengan mengadakan kejuaraan bergengsi . Tak hanya itu saja, anggota organisasi ini
terus bertambah sehingga kini telah mempunyai 186 negara sebagai anggotanya. IBF mempunyai 5 tingkat kepengurusan
yang dimulai dari Executive Board, BWF Council, BWF Commissions, BWF Committees, dan Management Team.
PBSI sendiri adalah kepengurusan organisasi bulu tangkis di tingkat pusat. Kemudian di bawahnya terdapat dua
kepengurusan lainnya, yakni Pengda (Pengurus Daerah) yang merupakan kepengurusan di tingkat provinsi dan pengcab
(Pengurus Cabang) yang ada di kabupaten atau kota. PBSI sendiri sudah menjadi anggota IBF yang merupakan organisasi
tingkat dunia.
Sama seperti sejarah bulu tangkis, peraturan olahraga ini pun ikut berkembang. Terutama pada peraturan perhitungan poin.
Bulu tangkis pernah mengalami beberapa perubahan dalam sistem penghitungan poin. Apa saja? Cek di bawah ini :
Sejarah PKI
Dalam sistem ini, satu set hanya terdiri dari 7 poin. Namun setidaknya pemain harus dalam memenangkan 3 set sebelum
disebut sebagai pemenang. Jika para pemain mendapatkan poin set yang sama, maka pertandingan akan dimainkan sampai
5 set.
Dalam permainan ini, satu set terdiri dari 21 poin. Sedangkan pemain yang dikatakan menang jika dapat memenangi dua
set. Jika para pemain sama-sama memenangi set hingga berkedudukan 1-1, permainan harus berlanjut hingga 3 set.