Anda di halaman 1dari 118

KIAT BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR

TOPIK 1
DAN KETERAMPILAN BELAJAR

Pokok Bahasan : Mengembangkan kebiasaan belajar


Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar
Jenis layanan : Layanan Informasi
Standar Kompetensi : Memiliki kesadaran dan dorongan yang kuat
untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan
yang menjadi program sekolah
Kelas : IX
Waktu : 2 x Pertemuan
Tujuan layanan : Agar siswa dapat mengembangkan kiat belajar
dengan baik

Materi Pengembangan Kompetensi

A. KIAT BELAJAR DENGAN BAIK


Untuk menuju sukses di masa depan, para pelajar berlomba-lomba
belajar untuk mendapatkan nilai yang baik di sekolah. Sesuai dengan pepatah
“Belajar Merupakan Kunci Keberhasilan”. Belajar adalah memahami,
merasakan, mengetahui, mencari, menjelaskan, sehingga dengan belajar
orang akan mengetahui segala yang belum diketahui.
Belajar pada umumnya dilakukan pada saat jam pelajaran sekolah.
Namun, untuk mendapatkan cara belajar yang efektif, belajar dibutuhkan
waktu yang banyak. Tidak di jam sekolah saja, belajar wajib dilakukan saat
dirumah. Belajar yang sukses tergantung dengan cara belajar masing-masing
orang, setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda. Namun, sebagian
orang memiliki cara kerja otak yang sama, sehingga cara belajarnyapun sama.
Berikut beberapa tips cara belajar yang baik.
1. Niatkan dalam diri, berikan motovasi belajar terlebih dahulu. Yakin dan
berikan semangat dalam hati. Bahwa, dengan belajar kita dapat
mendapatkan nilai yang baik di sekolah.

1
2. Mulai belajar dengan membaca terlebih dahulu. Setelah membaca, buat
resume dari buku yang Anda baca. Membaca sambil menulis
meningkatkan kinerja ingatan pada otak Anda.
3. Jika ada yang tidak dimengerti, jangan malu untuk bertnya. Dan jangan
malu untuk menjawab pertanyaan dari orang lain. Belajar dari pertanyaan
orang lain menambah pengetahuan Anda.
4. Hindari dari perbuatan mencontek. Kerjakan ujian dengan jawaban sendiri.
Dengan begitu, Anda akan tahu, sisi mana yang belum diketahui, dan sisi
mana yang harus dipelajari.
5. Belajar yang terlalu serius juga tidak baik untuk otak, beri jenjang waktu
belajar dan refreshing. Bisa juga dilakukan dengan belajar kelompok,
belajar kelompok menjadi alternative belajar yang efisien. Jika tidak ada
yang dimengerti, Anda bisa bertanya langsung kepada teman belajar
kelompok Anda.
6. Buat perencanaan waktu belajar yang baik. Misalnya, jika Anda
bersekolah dari jam 7 sampai dengan jam 2 siang, berikan waktu 2 jam
pada jam 7 malam sampai dengan jam 9 untuk mengulang pelajaran di
sekolah.
7. Belajarlah dengan tekun, berlatih terus dengan berbagai soal pelajaran di
sekolah.

Ke 7 tips diatas tidak akan berarti jika Anda sendiri tidak memiliki
motivasi untuk belajar, tingkatkan motivasi belajar Anda, lalu ikuti tips
belajar efektif diatas, Barengi belajar dengan doa yang tulus kepada Tuhan,
agar diberikan hasil yang maksimal, semoga sukses.

2
B. KEBIASAAN BELAJAR
1. Pengertian Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar merupakan salah satu
faktor penunjang tercapainya prestasi belajar siswa.
Dalam rangka mencapai prestasi belajar yang
diharapkan,maka dalam kegiatan belajarnya, siswa
hendaknya mempunyai sikap dan cara belajar yang
sistematis.
Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dimiliki oleh
setiap siswa dengan jalan latihan dalam usaha belajarnya sehingga menjadi
kebiasaan yang melekat pada diri siswa.

Menurut Dr. Rudolf Pintner dalam Purwanto (2000: 112-115), cara


belajar yang baik yaitu:

a. Membaca dengan metode keseluruhan kepada bagian.


b. Membaca dengan metode keseluruhan kepada lawan bagian
c. Membaca dengan metode campuran aniara keseluruhan dan bagian.
d. Membaca dengan metode resitasi.
e. Jangka waktu belajar.
f. Pembagian waktu belajar.
g. Membatasi kelupaan.
h. Menghafal.
i. Kecepaatan belajar dalam hubungannya dengan ingatan.
Dengan memiliki kebiasaan belajar yang baik maka setiap usaha
belajar akan memberikan hasil yang memuaskan. Ilmuyang sedang
dituntut dapat dimengerti dan dikuasai dengan sempurna serta ujian-ujian
dapat dilalui dengan berhasil sehingga akhirnya dapat meraih prestasi yang
optimal. Kebiasaan belajar yangbaik itu haruslah dipupukdan
dikembangkan. Demikian pula kebiasaan belajar itubukan sesuatu yang
telah ada, namun sesuatu yang harus dibentuk. Sedangkanapabila memiliki
kebiasaan belajar yang tidak sesuai atau kurang tepat maka
akanmemperoleh hasil yang tidak optimal sehingga akan mepengaruhi

3
prestasi belajarsiswa yang bersangkutan. Kebiasaan belajar yang tidak
sesuai dapat mempersulit siswa dalam memahami dan memperoleh
pengetahuan sehingga memghambat kemajuan belajar siswa dan pada
akhirnya akan mengalami kegagalan dalam berprestasi. Dalam kegiatan
sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik.
Menurut Dimyati (2002: 246), kebiasaan belajar yang kurang baik antara
lain berupa:
a. Belajar pada akhir semester.
b. Belajar tidak teratur.
c. Menyia-nyiakan kesempatan belajar.
d. Bersekolah hanya untuk bergengsi.
e. Datang terlambat.
f. Bergaya jantan seperti merokok, sok menggurui teman lain.
2. Tempat Terjadinya Kebiasaan Belajar
Kebiasaan seseorang belajar secara teratur dimulai dari kebiasaan
belajar mandiri di rumah dan kebiasaan belajar di sekolah. Untuk
mengetahui lebih jelasnya, adalah sebagai berikut:
1. Kebiasaan Belajar di Rumah.
Kebiasaan belajar mandiri di rumah merupakan hal yang
sangat penting disamping kebiasaan belajar di sekolah. Dengan
melakukan kegaitan belajar di rumah diharapkan siswa dapat belajar
secara teratur dan fokus. Menurut Djamarah (2002:40-45) kebiasaan
belajar dirumah dapat dilakukan, yaitu dengan:
a) Mempunyai tempat belajar, fasilitas, dan perabot belajar.
Syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya adalah
tersedianya tempat belajar. Setiap siswa hendaknya
mengusahakan agar mempunyai tempat belajar. Apabila tidak
dapat memperoleh yang belajar, maka kamar tidurpun dapat
dijadikan tempat belajar yang sangat baik kalau para siswa
memperhatikan beberapa hal dan kebiasaan-kebiasaan yang baik
yaitu dengan memperhatikan tata ruang kamar tidur yang juga
menjadi kamar belajar itu. Fasilitas dan perabot belajar ikut

4
berperan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa
yang belajar tanpa dibantu dengan fasilitas tidak jarang
mendapatkan habatan dalam menyelesaikan kegiatan belajar.
Karenanya, fasilitas tidak bisa diabaikan dalam mssalah belajar.
Fasilitas atau perabot dalam belajar yang dimaksud tentu saja
berhubungan dengan masalah materiil berupa kertas, pensil,
buku catatan, meja dan kursi belajar, dan sebagainya.
b) Mengatur Jadwal Belajar.
Masalah pengaturan waktu belajar menjadi persoalan
bagi siswa, banyak siswa yang mengeluh karena tidak dapat
membagi waktu dengan tepat dan balk. Akibatnya waktu yang
seharusnya dimanfaatkan terbuang dengan percuma. Oleh
karena itu, betapa pentingnya bagi siswa membagi waktu
belajarnya dengan cara membuat jadwal belajar. Keteraturan
penggunaan waktu untuk belajar memberikan dampak yang
bermakna kepada kualitas hasil belajar siswa.Dalam menyusun
jadwal belajar harus mendapat perhatian khusus, karena benar-
benar harus mengatur waktu belajar dan lama belajar sehingga
jumlah waktu yang tersedia untuk suatu kegiatan cukup banyak
serta urutan kegiatan sesuai dengan sifat.
c) Waktu belajar Sebaiknya dilakukan pada waktu yang sesuai
dengan kebiasaan kita karena waktu belajar siswa berbeda-
beda. Ada yang lebih suka belajar pada pagi hari setelah
bangun tidur, ada yang lebih suka belajar pada siang hari
setelah pulang dari sekolah apabila kegiatan belajar mengajar
disekolahnya diadakan pada pagi hari, dan ada yang suka
belajar pada malam hari. Siswa mempunyai alasan sendiri-
sendiri dalam nelajar, ada belajar yang teratur, namun ada jugs
yang hams disuruh oleh orang tuanya. Dapat dikatakan
seseorang yang belajar akan mempengaruhi hasil belajarnya
apabila dilakukan secara rutin dan teratur dalam waktu tertentu,
sehingga akan mencapaiprestasi belajar yang optimal.

5
d) Lama Belajar Keefektifan waktu dalam belajar berbeda-beda,
tergantung dari orangnya. Ada siswa yang merasa lebih senang
atau lebih berhasil bila lamanya belajar bertahan sate jam, dua
jam atau tiga jam, sehingga lama belajar yang dilakukan oleh
seorang siswa sifatnya tidak tentu. Lamanya belajar tergantung
pada banyak sedikitnya bahan yang dipelajari. Tetapi perlu
diperhatikan, belajar yang terlalu lama akan melelahkan dan
tidak efisien.
e) Membaca Buku Keterampilan belajar yang pertama dan utama
yang perlu sekali dik-uasai oleh siswa adalah kebiasaan
membaca buku pelajaran dan berbagai sumber pengetahuan
lainnya. Kebiasaan membaca harus dibudayakan agar
bertambah pengetahuannya dan dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Hampir setiap hari keharusan membaca buku itu dilakukan.
Masalah membaca merupakan keharusan bagi siswa memang
tidak diragukan lagi, tetapi persoalan bagaimana cara membaca
yang baik dan efisien, cukup banyak siswa yang mengeluh
akibat cara membacanya kurang menghasilkan hasil belajar
yang memuaskan, sesuai dengan tujuan yang diinginkan dari
kegiatan membaca.
f) Memantapkan materi pelajaran
Setelah menerima pelajaran disekolah, yang perlu
dilakukan siswa setelah pulang sekolah adalah memantapkan
kembali materi pelajaran di rumah yaitu dengan mengulang
pelajaran yang diajarkan di sekolah. Apa yang guru jelaskan
tidak mesti semuanya berkesan baik, tentu ada kesan-kesan
yang masih samar-samar dalm ingatan. Pengulangan sangat
membantu untuk memperbaiki semua kesan yang masih samar-
samar itu untuk menjadi kesan-kesan yang sesengguhnya,
yangtergambar jelas dalam ingatan. Selain itu untuk
memantapkan materi pelajaran di rumah yaitu dengan

6
membentuk kelompok belajar, cara ini baik untuk menunjang
keberhasilan studi siswa di sekolah dan jugs dapat mengatasi
rasa kebosanan dan kejenuhan apabila siswa belajar sendiri.
Dalam membentuk kelompok belajar ini anggotang tidak perlu
terlalu banyak, tetapi cukup lima orang. Carilah teman-teman
yang mempunyai kesamaan pandangan untuk meraih sukses
studi. Sekiranya kelompok belajar sudah terbentuk,
rencanakanlah pembagian waktu, bahan pelajaran mana saja
yang perlu dibahas dalam kelompok belajar.
g) Kebiasaan Belajar di Sekolah
Kebiasaan belajar di sekolah yang teratur dapat dimulai
dari cara masuk kelas tepat waktu, teratur dalam mengikuti
pelajaran, teratur dalam memantapkan materi pelajaran, dan
pada saat menghadapi ujian. Bila sifat keteraturan ini telah
benar-benar dihayati sehingga menjadi kebiasaan dalam
perbuatannya,maka sifat ini akan mempengaruhi pula jalan
pikiran siswa, pikiran yang teratur merupakan modal bagi
siswa dalam menuntutilmu karena ilmu adalah hasil proses
pemikiran siswa yang dilakukan secara sistematis.Menurut
Djamarah (2002: 97-106) kebiasaan belajar di sekolah dapat
dilakukan, yaitu dengan:
a. Masuk kelas dengan tepat waktu
Siswa dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah
tidakpemah lepas dari suatu peraturan sekolah yang salah
satunya adalah masuk kelas tepatwaktu. Ini merupakan
kewajiban yang mutlak harus dipatuhi oleh semuasiswa
adapun upaya untuk dapat masuk kelas dengan tepat waktu
memperhitungkan jarak antara runah dengan sekolah.
b. Mengikuti Pelajaran
Kewajiban pertama setiap siswa yang belajar di
sekolah ialah mengikuti pelajaran. Pelajaran yang diikuti
secara tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan baik

7
akan memberikan pengetahuan banyak kepada siswa.
Kebiasaan mengikuti pelajaran ini ditekankan ruda
kebiasaan memperhatikan penjelasan guru, membuat
catatan, dan keaktifan siswa di kelas. Ketika sedang
menerima penjelasan dari guru tentang materi tertentu dan
suatu mata pelajaran semua perhatian harus tertuju kepada
guru. Pendengaran harus betul - betul dipusatkan kepada
penjelasan guru. Jangan bicara, karena apa yang
dibicarakan itu akan dapat membuyarkan konsentrasi
pendengaran. Perhatian memegang peranan penting untuk
menyerap apa yang guru sampaikan atau jelaskan di kelas.
Jadi masalah mendengarkan penjelasan guru tidak bisa
dipisahkan dari kegiatan konsentrasi dalam belajar.
Menurut Sudjana(2004: 165) ada beberapa petunjuk
bagaimana mengikuti pelajaran di sekolah yaitu:
1. Baca dan pelajari bahan pelajaran yang telah lalu dan
bahan yang akan dipelajari, selanjutnya agar selalu
siap menghadapi pelajaran.
2. Periksa keperluan belajar sebelum berangkat.
3. Konsentrasi pada saat pelajaran berlangsung.
4. Catat pokok bahasan yang diterangkan oleh guru.
5. Ajukan pertanyaan jika ada hal yang belum jelas.
6. Jika diberikan tugas, mintalah penjelasan secukupnya
sebelum dikerjakan
7. Tanyakan pada guru, buku apa yang perlu dibaca
untuk memperdalam materi.
c. Memantapkan Materi Pelajaran
Setelah menerima pelajaran di sekolah, ada baiknya
apabila mengulang kembali pelajaran yang diajarkan oleh
guru, misalnya jika ada jam kosong maka pada pada jam
kosong tersebut dipergunakan waktu sebaik-baiknya untuk
mengulang pelajaran yang barn diajarkan tersebut di kelas.

8
d. Menghadapi Ujian
Adakalanya siswa dihadapkan pada kegiatan ujian
dalam belajamya yaitu pada ujian tengah semester dan ujian
akhir semester di sekolah. Kesibukan siswa menjadi meninglcat
dimana siswa harus belajar den an giatnya agar memperoleh
nilai yang bagus sehingga prestasi belajar yang diharapkan
dapat tercapai.

Latihan Pemecahan Masalah

TUGAS I

1. Setiap siswa mempunyai kebiasaan belajar sendiri-sendiri, yang sebaiknya


disesuaikan dengan kondisi dan aktifitasnya. Tulislah kebiasaan belajar yang
sering kamu lakukan, dengan mengisi titik-titik dibawah ini !
a. Waktu belajar : ……………………………………………………
b. Lama Belajar : ……………………………………………………
c. Tempat Belajar : ……………………………………………………
d. Teman Belajar : ……………………………………………………
……………………………………………………
e. Alat peraga : ……………………………………………………
……………………………………………………
f. Cara Belajar : ( Pilih Salah Satu )
1. Menghafal
2. Meringkas
3. Membaca berulang-ulang
4. Latihan soal-soal
5. Menghafal rumus
g. Hambatan apa yang sering kamu alami dalam belajar ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

9
h. Usaha apa yang kamu lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Dalam kebiasaan belajar yang kamu lakukan, alat peraga apa yang sering
kamu gunakan?
a. ………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………

3. Apakah alat peraga yang kamu gunakan dapat menjamin hasil belajar yang
optimal ?
Jawab :
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Dari hasil ulangan yang kamu peroleh selama ini, kamu termasuk siswa
yang… ( Lingkari salah satu )
a. Rangking atas
b. Rangking menengah
c. Rangking bawah
5. Rangking yang kamu dapat tersebut ( Soal no 4 ), apakah sudah sesuai
dengan kebiasaan belajar yang kamu lakukan ?
Jawab :
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6. Bila belum, apa yang menjadi penyebabnya ?
Jawab :
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

10
7. Apakah kamu ingin memperoleh nilai / prestasi yang lebih tinggi dari yang
sekarang kamu dapatkan ?
Jawab :
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
8. Untuk itu kebiasaan belajar apa yang harus kamu ubah ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
9. Adakah hambatan untuk melakukan perubahan itu ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
10. Jika ada sebutkan hambatan tersebut
Jawab :
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
11. Selain factor kebiasaan belajar dirumah, mungkinkah siswa memperoleh nilai
kurang / rendah karena factor lingkungan sekolah ?
Jawab :
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
12. Factor apa saja yang dapat mengganggu kebiasaan belajar siswa dilingkunga
belajar siswa ?
Jawab :
a. ………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………

11
c. ………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………
13. Faktor apa yang dapat muncul dari guru ketika siswa memperoleh nilai yang
rendah ?
Jawab :
a. …………………………………………………………………………
b. …………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………
d. …………………………………………………………………………
14. Ceritakan dengan singkat kebiasaan belajar kamu di rumah ?
Kebiasaan belajar saya di rumah adalah sebagai berikut :
a. ………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………
e. ………………………………………………………………………………

15. Hasil yang diperoleh dari kebiasaan belajar tersebut adalah ?


Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
16. Bagaimana tanggapanmu terhadap kebiasaan “ Belajar bila ada ulangan “ ?
Jawab :
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
17. Strategi belajar yang bagaimana yang kamu lakukan saat ini ?

Jawab:

………………………………………………………………….…………........

…………………………………...……………………………………………

12
…………………………………………………………………………………
18. Apa keuntungan dan kerugian belajar sambil mendengarkan musik ?
Keuntungan:
………………………………………………………………………...............
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Kerugian:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………..….
19. Apa yang dapat kamu lakukan dengan kebiasaan belajar :
a. Pada waktu pulang dari sekolah ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. Pada waktu malam hari ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
c. Pada waktu dini hari ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
20. Dari soal no 19, waktu belajar yang sudah menjadi kebiasaanmu adalah ?
Jawab :
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

13
TUGAS 2

1. Buatlah perbandingan waktu belajar yang dilakukan malam hari dengan dini
hari !
No Aspek Pembeda Jam 19.00 – 21.00 Jam 03.00 – 05.00
1 Situasi Lingkungan a. ………………………. a. …………………….
b. …….......................... b. ……........................
c. ……………………… c. ……………………
2 Gangguan lingkungan a. ………………………. a. …………………….
b. …….......................... b. ……........................
c. ……………………… c. ……………………
3 Kondisi Fisik a. ………………………. a. …………………….
b. …….......................... b. …............................
c. ……………………… c. ……………………
4 Konsentrasi Belajar a. ………………………. a. …………………….
b. …….......................... b. ……........................
c. ……………………… c. ……………………
5 Hasil yang dicapai a. ………………………. a. …………………….
b. …….......................... b. ……........................
c. ……………………… c. ……………………

2. Apa keuntungan dan kerugian kebiasaan belajar yang dilakukan di tempat-


tempat yang berbeda ?

No Tempat belajar Keuntungan Kerugian


1 Teras a. ………………………. a. ………………………...
b. ……............................ b. ……............................
c. ………………………. c. ………………………...
2 Ruang Tamu a. ……………………… a. ………………………...
b. ……........................... b. ……...........................
c. ……………………. c. ………………………...
3 Ruang Keluarga a. ……………………... a. ………………………...

14
b. ……........................... b. ……............................
c. ……………………... c. ………………………...
4 Ruang Khusus Belajar a. .…………………….. a. ………………………...
b. .……........................... b. ……............................
c. .…………………….. c. ………………………...
5 Kamar Tidur a. ……………………… a. ………………………...
b. …............................... b. ……............................
c. ……………………… c. ………………………...

Diperiksa Oleh Guru Pembimbing.


……………………………………………………..
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan
Pembimbing

………………….. …………………….. ……………………..


Nip.

15
TOPIK 2 PEMAHAMAN TERHADAP ORANG
LAIN

Pokok Bahasan : Pemahaman Terhadap orang Lain


Bidang Bimbingan : Bimbingan Sosial
Jenis layanan : Layanan Informasi
Standar Kompetensi : Memiliki gambaran tentang sikap yang seharusnya diambil
dalam kehidupan mandiri secara social
Kelas : IX
Waktu : 2 x Pertemuan
Tujuan layanan : Agar siswa dapat belajar memahami orang lain dan belajar
mandiri
Materi dalam menyelesaikan
Pengembangan konflik yang dihadapi dalam
Kompetensi
kehidupan sosialnya

A. GAMBARAN KEHIDUPAN SOSIAL


Dalam Ilmu Sosiolog Dikemukakan Bahwa
Manusia Adalah Mahluk social yang Tidak Bisa Hidup
Sendiri.manusia Harus saling Berkomunikasi dan
Berinteraksi Langsung antar Sesama.tapi Jika kita Melihat
Kehidupan social Masyarakat saat ini Sepertinya Istilah
Mahluk social yang Berunsurkan Interaksi dn Kominikasi
Langsung Harus Dikaji Ulang.

Zaman dan teknologi telah merubah pola dan system kehidupan social
masyarakat modern.
Teknologi yang Mengalami Pertumbuhan Signifikan Secara Ekspkisit
Memberi impact yang Sangat Besar Terhadap Kehidupan social Manusia masa
kini. Munculnya Jejaring social dan Alat - Alat Komunikasi Serba Efektif dan
Efisien salah satu factor yang Mengakibatkan Lahirnya Manusia-Manusia
Indidividual dan Egois. Orang Cenderung Melakukan hal-hal yang lebih
fragmatis untuk berinteraksi sosial. Melakukan kontak sosial secara langsung
diasumsikan sebagai sesuatu yang ribet dan ketinggalan zaman.
Teknologi menyajikan berbagai wahana untuk mempercepat
komunikasi antar individu.di kantor semuanya sibuk bbm-an dan facebook-an,

16
di rumah semuanya sibuk facebook-an dan bbm-an atau lebih keren twitter-an,
di bus orang orang sibuk, lagi lagi bbm- an, facebook-an dan twitter-
an.manusia sekarang cenderung tidak peka lagi dengan keadaan di sekitarnya.
Komunikasi dan interaksi sosial dalam sebuah keluarga, lingkungan
baik di rumah maupun di kantor terkesan lebih egois dan individualis di rumah
si ibu sibuk BBM-an dengan teman temannya, si ayah sibuk twitter-an dengan
kolega koleganya, si anak sibuk Facebook-an dan game game on-Linenya. Di
bus tidak memperhatikan orang orang disampingnya, sibuk menekan tombol
Black berry, sambil tertawa lalu membalas pesan dari teman temannya tidak
melihat apakah orang disampingnya cantik, tampan atau jelek, teroris atau
malaikat, yang Penting BBM-an, Facebook-an, Twittera-an, Internet-an, Game-
an terus sampai mabuk.
Seperti yang dikemukakan oleh Paus Brenedictus XVI Pada hari
Komunikasi Sedunia yang Ke 45, teknologi memungkinkan untuk saling
bertemu di luar batas-batas ruang dan budaya mereka sendiri, dengan
menciptakan sebuah dunia yang sama sekali baru dari persahabatan-
persahabatan pontensial, tapi pentinglah untuk selalu mengigat kontak virtual
tidak dapat dan tidak boleh mengganti kontak manusiawi langsung dengan
orang orang di setiap tingkat kehidupan kita.
Secanggih apa pun teknologi yang bisa menciptakan komunikasi dan
interaksi yang serba praktis, kontak langsung tetap merupakan fundamental
bagi manusia, interaksi dan komunikasi secara langsung akan menciptakan
ikatan emosional antar manusia dan jauh lebih berqualitas dibandingkan
dengan komunikasi dan interaksi virtual yang tersaji hampir semua lini
teknologi. berkomunikasi dan berinteraksi tanpa saling menatap atau bertemu
memang sangat praktis dan efisien tapi perlu kita sadari bahwa manusia terlahir
sebagai mahluk sosial yang harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang orang disekitarnya secara langsung untuk menciptakan kehidupan sosial
yang sehat dan seimbang sehingga tidak terjadi suatu kehidupan sosial yang
egois dan individualis.

17
B. MASALAH-MASALAH YANG MUNCUL DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
Masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Jika terjadi benterokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat.
Pengertian masalah kesejahterahan sosial pada dasarnya tidak berbeda
dengan masalah sosial. Ernest Burgess, mengemukakan teori tentang massalah
sosial dalam perkembangan sosiologi dapat dikelompokan menjadi lima :
1. Masalah sosial sebagai patologi organik individual.
2. Masalah sosial sebagai patologi sosial.
3. Masalah sosial sebagai disorganisasi personal dan sosial.
4. Masalah sosial sebagai koonflik-konflik nilai.
5. Masalah sosial sebagai proses.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok
antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi
sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor, yakni antara
lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Penjelasanya :
1. Faktor Ekonomi
Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi
setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa
memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.

18
2. Faktor Budaya
Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit
dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang
berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu
bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak
dahulu.
3. Faktor Biologis
Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut
sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4. Faktor Psikologis
Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat
walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa
masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.

Jangan memohon pada


Tuhan tuk meringankan
cobaan yang ada, berdoalah
pada Tuhan tuk
memberikanmu kekuatan
tuk dapat melaluinya.

TUGAS INDIVIDU Latihan Pemecahan Masalah

1. Dibawah ini adalah konflik-konflik yang sering terjadi disekolah. Carilah cara
mengatasinya!
No Konflik yang sering terjadi Cara mengatasinya
1 Dalam kelasmu ada anak yang selalu ...……………………………..
meremehkan guru yang mengajar ………………………………..
sehingga ada guru yang tidak mau
mengajar dikelasmu.
2 Di dalam kelas ada persaingan antara ...……………………………..

19
kelompok yang satu dengan kelompok ………………………………..
yang lain, sehingga sering timbul
konflik diantara mereka.
3 Di sekolah terjadi konflik antar kelas ...……………………………..
akibat pertandingan bola volley ………………………………..
4 Dalam kelompok belajar ada salah satu ...……………………………..
anggota kelompok yang merasa takut, ………………………………..
karena sering dimarahi anggota yang
lain sehingga ia menjadi minder /
rendah diri dan tidak mau masuk
sekolah
5 Sekolah mengadakan karyawisata. ...……………………………..
Kamu ingin selalu ikut tetapi orangtua ………………………………..
melarangmu.

2. Konflik tidak hanya terjadi antara individu yang lain, tetapi dapat juga
antara individu dengan kelompok atau dengan lembaga ( Kantor /
Sekolah). Selain itu konflik dapat timbul karena pertentangan dalam diri
sendiri.
Tulislah sebab-sebab konflik yang pernah kamu alami dan bagaimana
penyelesaiannya!
No Lawan Konflik Sebab Konflik Penyelesaian
1 Diri Sendiri …………………… ……………………
…………………… ……………………
2 Orangtua …………………… ……………………
…………………… ……………………
3 Saudara …………………… ……………………
…………………… ……………………
4 Teman-teman …………………… ……………………
…………………… ……………………
5 Guru …………………… ……………………
…………………… ……………………

20
6 Sekolah …………………… ……………………
…………………… ……………………
7 Masyarakat …………………… ……………………
…………………… ……………………

3. Tentukan jenis konflik di bawah ini, apakah termasuk jenis konflik pribadi atau
konflik resmi dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai !
Jenis Konflik
No Sebab Konflik
Pribadi Resmi
1 Menghilangkan buku paket
2 Menyembunyikan buku teman
3 Menghilangkan buku catatan milik
teman
4 Menghilangkan uang iuran kelas
5 Mencoret-coret tembok kelas
6 Memukul adik kelas
7 Menentukan pilihan sekolah
lanjutan
8 Tidak mengerjakan tugas dari guru
9 Tidak ikut upacara bendera
10 Memfitnah teman

4. Sebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya


konflik dengan :
a. Diri Sendiri : ………………………………………………
b. Orangtua : ………………………………………………
c. Sesama Teman : ………………………………………………
d. Guru : ………………………………………………
e. Sekolah : ………………………………………………
f. Masyarakat : ………………………………………………
5. Adakah konflik antara kamu dengan teman yang belum dapat diselesaikan ?
Mengapa ?

21
Jawab :
……..………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6. Adakah konflik antara kamu dan orangtua yang belum dapat diselesaikan ?
mengapa ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Konflik dapat mengakibatkan terganggunya keterlibatan dan keagamaan.
Seandainya hal itu terjadi dikelasmu, apa ynag seharusnya kamu lakukan ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
8. Menurut pengamatanmu, factor apa yang sering menjadi pemicu terjadinya
konflik di kelas ?

Jawab :

…….…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
9. Menurut pengamatanmu, factor apa yang sering menjadi pemicu terjadinya
konflik dilingkungan masyarakat ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
10. Dilingkungan tempat tinggalmu, apakah ada tempat khusus yang dipakai
untuk menyelesaikan konflik yang terjadi baik antar warga maupun antar
kelompok ?

22
Jawab :
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………..……………………
…………………………………………………………………………………
11. Siapa biasanya yang memimpin menyelesaikan konflik yang terjadi di
lingkungan masyarakat
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
12. Pernakah kamu diminta tolong oleh seorang teman untuk menyelesaikan
konfliknya ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
………………………..………………………………………………………
13. Dari pertanyaan no 12 apakah jenis konfliknya ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………..……………………………………………………………
14. Bagaimana cara kamu dalam menyelesaikan konflik tersebut ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

15. Berhasilkah usaha yang kamu lakukan tersebut ?


Jawab :
…….…………………………………………………………………………..

23
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
16. Apakah usaha yang kamu lakukan agar sukses dalam kehidupan sosialmu ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
17. Mengenal diri sendiri adakah kunci sukses seseorang dalam kehidupan
sosialnya. Sudahkah kamu mengenal diri kamu ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
18. Dari 10 langkah membentuk kepribadian yang baik yang manakah yang
sudah kamu lakukan ?
Jawab :
…….…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
19. Menghadirkan tokoh penting dalam membentuk kepribadian diri siapakah
tokoh idolamu ?

Jawab :

…….…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

20. Apa segi positif yang dapat kamu tiru dari tokoh idolamu tersebut ?
Jawab:
……….………………………………………………………………………..

24
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
II. TUGAS KELOMPOK

Diskusikan dengan teman-temanmu

Buatlah laporan secara tertulis!

1. Cobalah amati teman-teman sekelasmu!


a. Seringkah terjadi konflik dalam kelasmu?
b. Hal apa yang biasanya memunculkan konflik?
c. Ditinjau dari lawan konflik, biasanya konflik terjadi antara…….
Dengan……..
d. Bagaimana cara menyelesaikan konflik tersebut?
e. Jika harus dengan pihak ketiga, biasanya siapa yang dipilih menjadi
pihak ketiga dalam membantu menyelesaikan konflik tersebut?
Format Laporan :
a. ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………
…………………...…………………………………………………
………………………….…………………………………………...
c. ………………………………………………………………………
……………………..………………………………………………
……………………………………………...………………………
……………………………………………………………………..
d. ………………………………………………………………………
……………………..………………………………………………
……………………………………………...………………………
……………………………………………………………………...
e. ………………………………………………………………………
……………………...………………………………………………

25
……………………………………………..………………………
……………………………………………………………………..
2. Studi Kasus
Ana bendahara kelas kehilangan unag Rp. 100.000,00. Uang itu
adalah uang iuran dari teman – teman sekelasnya. Semua anak dalam satu
kelas tidak ada yang mengaku mengambil uang tersebut. Sebenarnya Adi
melihat siapa pelakunya, ketika secara tidak sengaja dia melihat ada
selembar uang Rp. 100.000,00 dari saku prima, saat prima mau keluar
kelas. Adi takut mengatakan apa yang diketahuinya iti, karena prima
terkenal anak yang terkenal dikelasnya, yang kebetulan pula Prima anak
paman Adi sendiri. Adi tahu persis berapa uang saku yang diberikan
orangtua Prima. Seandainya Adi mengatakan hal itu kepada kamu, langka
apa yang dapat kamu sarankan ? Diskusikan dengan kelompokmu !
Hasil Diskusi :
………………………………………………………………………………
……………..………………………………………………………………
……………………………..………………………………………………
……………………………………………..………………………………
……………………………………………………………..………………
……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
……………..………………………………………………………………
……………………………….……………………………………………
…………………………………………………………………………….

Diperiksa Oleh Guru Pembimbing.


………………………………………………………..
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan
Pembimbing

26
………………….. …………………….. ……………………..
Nip.

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN


TOPIK 3
PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN

PENDIDIKAN 27
Pokok Bahasan : Hubungan Antara Pendidikan dengan Pekerjaan
Bidang Bimbingan : Bimbingan Karier
Jenis layanan : Layanan Informasi
Standar Kompetensi : Memiliki kesadaran, dorongan yang kuat untuk
mempersiapkan karier yang pokok bagi dirinya
Kelas : IX
Waktu : 2 x Pertemuan
Tujuan layanan : Agar siswa dapat mempersiapkan diri untuk menentukan
masa depannya, baik dalam kelanjutan study maupun
mempersiapkan diri memasuki dunia kerja

Materi Pengembangan Kompetensi

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN KARIER


Pada dasarnya pengertian pendidikan
( UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 ) adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata


‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini
mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa
definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya
pengajaran dan pelatihan.

28
Menurut Simamora (2001 :504) Berpendapat bahwa kata karir adalah
dapat dipandang dari beberapa perspektif yang berbeda, antara lain dari
perspektif yang obyektif dan subyektif. Dipandang dari perspektif yang
subyektif, karir merupakan urut-urutan posisi yang diduduki oleh seseorang
selama hidupnya, sedangkan dari perspektif yang obyektif, karir merupakan
perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena seseorang
menjadi semakin tua.
Menurut Mohamad Surya (1988 : 31) Bimbingan karir adalah merupakan
salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-
baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh
keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
B. KARAKTERISTIK KEHIDUPAN PENDIDIKAN DAN KARIER
Belajar akan lebih berhasil bila sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
a. Lingkungan pendidikan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama
bagi anak-anak dan remaja. Anak dan remaja dalam keluarga
berkedudukan sebagai anak didik dan orang tua sebagai pendidiknya.
b. Masyarakat
Masyarakat sebagai lingkungan alami kedua bagi anak dan remaja
sangat mempengaruhi dalam pembentukan kepribadiannya, sehingga
tidak jarang para remaja berbeda pandangan dengan orang tua.
c. Sekolah
Sekolah dipandang sebagai lembaga yang cukup berpengaruh
terhadap terbentuknya konsep yang berkenaan dengan nasib para remaja
dikemudian hari.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
KEHIDUPAN PENDIDIKAN DAN KARIER
Faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan pendidikan dan karier
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan
pendidikan dan karier adalah:
a. Faktor sosial ekonomi

29
Kondisi sosial ekonomi keluarga banyak menentukan
perkembangan kehidupan pendidikan dan karier anak. Factor ini menjuga
pertimbangan anak dalam melanjutkan studinya karena berkaitan dengan
keadaan ekonomi orang tua. Factor ekonomi mencakup kemampuan
ekonomi orang tua dan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat pada anak yang
berkemampuan intelektual tinggi namun tidak dapat menikmati
pendidikan karena benturan ekonomi dan juga berlaku sebaliknya.
b. Faktor lingkungan
yaitu pertama lingkungan masyarakat seperti : lingkungan
masyarakat pertanian , perindustrian , perdagangan , atau lingkungan
akademik dan lingkungan kurang terdidik. Lingkungan kedua adalah
lingkungan rumah tangga dan sekolah karena lingkungan ini sangat
mempengaruhi kehidupan remaja baik pendidikan maupun cita-citanya,
dan juga menjadi sarana pembentukan karakter anak berdasarkan
peraturan-peraturan yang diterapkan didalam lingkungan. Ketiga yaitu
lingkungan teman sebaya , yang mana pergaulan teman sebaya
mempengaruhi kehidupan masing-masing remaja , yang mana dengan
adanya pengaruh itu remaja akan menjadi dirinya masing-masing sesuai
dengan jenis kelaminnya.

c. Faktor pandangan hidup


Pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang , terutama
dalam menyatakan cita-cita hidupnya. Dalam pemilihan pendidikan sendiri
, seorang remaja dipengaruhi latar belakangnya yaitu pada remaja dari
keluarga kurang mampu akan berpikir untuk menjadi kaya dengan
menempuh pendidikan yang cepat untuk mendapat kekayaan dengan
menempuh pendidikan kedokteran , ekonomi , dan ahli teknik.
D. UPAYA PENGEMBANGAN KARIER
Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier. Dalam
pengembangan kehidupan pendidikan dan karier , orang tua perlu memahami
kemajuan pendidikan baik disekolah atau di luar sekolah. Hal ini amat tinggi

30
nilainya , karena dengan norma dan ketentuan yang berlaku tidak terlalu jauh
dari norma rumah , sekolah , dan masyarakat.
Salah satu perbedaan antara orang dewasa dan anak-anak adalah pada
pola pikirnya. Pada orang dewasa pola pikirnya adalah bekerja dengan positif ,
sedang pada anak-anak pola pikirnya adalah bermain dan terus bermain. Usia
remaja sendiri pola pikirnya terletak diantara keduanya yaitu seorang remaja
sudah ingin melakukan pekerjaan , namun dalam pikiran mereka masih ingin
bermain dan bersenang-senang.
Proses pemilihan pekerjaan sendiri telah tampak pada keputusan remaja
dalam memilih sekolah. Para remaja telah memiliki kemampuan untuk menarik
kesimpulan walau dasar penarikan kesimpulannya belum jelas , terutama
berkaitan dengan pemikiran terkait kehidupan mereka dimasa mendatang. Oleh
karena itu para remaja masih memerlukan bimbingan dan pengarahan dari
orang tua dan para guru mereka. Secara psikologis para remaja telah mampu
memikul tanggung jawab dan hidup mandiri dalam bermasyarakat , tapi
sebagian dari mereka belum mampu menghadapi pola kehidupan yang ada
dalam masyarakat. Akibat dari hal itu remaja menjadi kabur dalam penentuan
tujuan kehidupannya dan sering kali tidak memiliki pemikiran dan pendirian
yang mantap sehingga sering terombang-ambing dan tidak mampu menyaring
hal-hal yang ada dalam masyarakat.
a. perkembangan karier remaja
b. Perkembangan karier remaja menurut Ginzbierg ada pada periode pilihan
tentaif (11-17 thn) ditandai oleh meluasnya pengenalan anak terhadap
berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan yang akan dikerjakannya
dimasa yang akan mendatang. Periode tentative itu terbagi dalam:
1. Tahap minat (11-12 thn)
Remaja sudah mulai mempunyai rencana dan kemungkinan
pilihan karier yang didasari oleh minat dan bakatnya. Anak belajar
tentang apa yang dia suka dan anak melakukan secara tentative atas dasar
factor-faktor subjektif , belum secara objektif.
2. Tahap kapasitas (12-14 thn)

31
Remaja mulai menggunakan keterampilan dan kemampuan
pribadi sebagai pertimbangan dalam memilih rencana kariernya. Selain
itu remaja pada tahap ini mulai mengidentikkan dirinya dengan tokoh
idolanya.
3. Tahap nilai (15-16 thn)
Remaja telah mulai menganggap penting peranan nilai pribadi
dalam proses pemilihan karier. Dimana anak mulai tahu akan
kemampuan dirinya sendiri , sadar akan gaya hidup , dan mulai
menganggap waktu adalah hal yang sangat penting
4. Tahap transisi (17-18 thn)
Pada tahap ini remaja bergerak dari pemikiran yang masih
dipinggir ke pemikiran yang lebih sentral yaitu remaja tersebut mulai
berpikir cepat , konkret , dan realistis terhadap pekerjaan yang akan
ditekuninya. Pada periode ini remaja telah memasuki tahap eksplorasi
yaitu mencari beberapa alternative pekerjaan yang cocok , dan tahap
kristalisasi yaitu telah memilih suatu karier. Tahap akhir dari
perkembangan seseorang yaitu ia telah memiliki pekerjaan yang mantap
dengan tugas dan posisi yang spesifik.
c. Masalah yang akan dihadapi
Masalah dan hambatan yang dihadapi remaja berasal dari dalam
dirinya sendiri , luar , lingkungan , dan gabungan dari factor-faktor
tersebut. Masalah yang datang dari dalam dirinya sendiri yaitu terjadi
apabila minat yang ia miliki kurang sesuai dengan bakat yang dimilikinya
dan factor dari luar apabila keinginan seorang anak bertentangan dengan
keinginan orang tuanya sehingga sering timbul konflik atau pertentangan
dengan orang tuanya. Untuk menghadapi kesulitan-kesulitan remaja dapat
diatasi dengan melakukan hal-hal seperti berikut:
a. Pelajari diri sendiri , karena bakat seseorang akan dia sadari sendiri
dimana bakatnya , kemampuan , serta kepribadian yang ia miliki
b. Dibidang apa individu itu merasa paling nyaman
c. Tulis rencana dan cita-cita secara formal
d. Biasakan diri dengan pekerjaan yang diminati

32
e. Tinjau dan bicarakan tinjauan rencana karier dengan orang lain
f. Jika ternyata karier yang dipilih tidak cocok , hentikan
Dalam system pendidikan nasional Indonesia , remaja dapat dibantu dalam
memilih kariernya melalui bimbingan karier pada tingkat SLTP dan SLTA yang
meliputi:
a. Pemahaman diri : bakat , minat , keterampilan dan ciri-ciri pribadi
b. Pemahaman lingkungan : lingkungan pribadi , sekolah , dan pekerjaan
c. Cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan pemilihan
karier
d. Perencanaan masa depan
e. Usaha penyaluran , penempatan , pengaturan , dan penyesuaian

Latihan Pemecahan Masalah

I. TUGAS INDIVIDU
1. Apakah yang dimaksud dengan kehidupan pendidikan ? Jelaskan !
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
2. Apakah yang dimaksud dengan kehidupan karier ? Jelaskan !
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
3. Apakah pendidikan seseorang berpengaruh dalam pemilihan kariernya ?

33
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
4. Bagaimana menurut pendapatmu orang yang bekerja sesuai dengan bakat dan
minatnya?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
5. Apa tujuan kamu setelah lulus dari SMP ini ? Sekolah atau bekerja ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
6. Apa alasan kamu memilih itu ( Jawaban no 5 ) ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...

34
7. Usaha apa yang kamu lakukan untuk mewududkan pilihanmu tersebut ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
8. Pernakah kamu berdiskusi dengan orangtuamu mengenai pilihanmu tersebut ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
9. Bagaimana tanggapan orangtuamu ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
10. Jika kamu melanjutkan sekolah adakah hambatan yang kamu alami ? Coba
kamu tuliskan hambatan itu !
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...

35
…………………………………………………………………………………
…………...
11. Persiapan-persiapan apa saja yang kamu lakukan untuk melanjutkan
pendidikan ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
12. Jika terpaksa tidak melanjutkan sekolah, kegiatan apa yang kamu lakukan ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
13. Dalam menentukan pekerjaan, pekerjaan apa yang kamu inginkan ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
14. Apa usaha kamu untuk mewujudkan keinginanmu tersebut ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.

36
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
15. Hambatan apa yang kamu alami dalam mewujudkan keinginan tersebut ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………

TUGAS II

1. Cita-cita dan keadaan diri siswa


Berilah tanda cek ( √ ) yang sesuai dengan keadaanmu !
Saya bercita-cita menjadi ………

No Kondisi Sangat Menunjang Kurang Tidak


Menunjang Menunjang Menunjang
1 Bakat …………….. ………….. …………….. …………..
2 Minat …………….. ………….. …………….. …………..
3 Kemampuan/keterampilan …………….. ………….. …………….. …………..
4 Keadaan social ekonomi …………….. ………….. …………….. …………..
5 Keinginan orangtua …………….. ………….. …………….. …………..

37
TUGAS III

Diskusikan dengan teman sebangkumu !

Sebutkan cita-citamu setelah lulus SMP. Tanyakan pendapat temanmu dan


orangtuamu tentang cita-cita itu !

Pendapat tentang cita-cita saya :

Pendapat Pendapat
Nama Pendapatmu
teman orangtua
No Sekolah / keterangan
Sesuai Kurang Sesuai Kurang Sesuai Kurang
Pekerjaan
sesuai sesuai sesuai
1 SMA Berilah tanda (
√ ) yang sesuai
dengan
pendapatmu
2 SMK
3 Kursus
Keterampilan
4 Wiraswasta
5 Berdagang
dapatnya
6 Beternak
7 Bengkel

38
8 Peg. Negeri
9 Peg. Swasta
10 Kerja di Luar
Negeri
Diperiksa Oleh Guru Pembimbing. ……………………………………………………………..
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan Pembimbing
………………….. …………………….. ……………………..
Nip.

KIAT BERTEMAN
Topik 4

Pokok Bahasan : Pengaruh teman sebaya dalam pengembangan karir


Bidang Bimbingan : Bimbingan Karier
Jenis layanan : Layanan Informasi
Standar Kompetensi : Memanfaatkan hubungan teman sebaya dalam upaya
Pengembangan persiapan karier
Kelas : IX
Waktu : 2 x Pertemuan
Tujuan layanan : Agar siswa dapat memanfaatkan hubungan teman sebaya
Materi Pengembangan
dalam Kompetensi
pemilihan karier

A. PERANAN HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DALAM PERKEMBANGAN


SOSIAL ANAK

Berbagai hasil penelitian telah menunjukkan


betapa besarnya dampak jenis pertemanan
antarsebaya di kalangan anak-anak itu bagi
kehidupan masa dewasanya di kemudian
hari.

Isolasi sosial dan kehidupan masa kanak-kanak tanpa teman sering

39
dikaitkan dengan berbagai permasalahan dalam masa dewasa, dan,
kebalikannya, keberhasilan hubungan pertemanan antarsebaya pada masa
kanak-kanak sering dikaitkan dengan masa dewasa yang lebih berhasil.
Pada pembahasan ini akan dikemukakan sejumlah hasil penelitian yang
mengungkap konsekuensi dari buruknya hubungan teman sebaya dan hasil
berbagai penelitian yang mengungkap seberapa besar kontribusi hubungan
teman sebaya bagi perkembangan kompetensi sosial anak.

Kesulitan dalam hubungan dengan teman sebaya merupakan salah satu


dari beberapa jenis permasalahan penyesuaian sosial yang dapat mengganggu
kemajuan anak dalam sekolah.
Penelitian oleh Gronlund, Hymel dan Asher (Ladd & Asher, 1985)
mengindikasikan bahwa antara 6 hingga 11% anak di kelas tiga hingga kelas
enam tidak mempunyai teman di kelasnya. Anak-anak ini merasa kesepian.
Ladd & Asher mengemukakan bahwa perasan kesepian merupakan satu
masalah signifikan yang dapat berakibat negatif bagi anak kecil, baik segera
maupun jangka panjang. Penelitian oleh Bullock (Bullock, 1998)
menunjukkan bahwa konsep anak kecil tentang kesepian memiliki makna
baginya yang serupa dengan yang dipahami oleh anak remaja dan orang
dewasa. Bullock mengamati bahwa anak yang merasa kesepian sering tidak
memiliki hubungan sosial yang baik dengan teman sebayanya dan oleh
karenanya lebih sering menunjukkan ekspresi kesepian daripada teman
sebayanya yang mempunyai sahabat. Mereka sering merasa dikucilkan – satu
perasaan yang dapat merusak perasaan harga dirinya. Di samping itu, mereka
dapat mengalami perasaan sedih, tidak enak badan, bosan, dan terasing. Lebih
jauh, Bullock menemukan bahwa pengalaman masa kecil yang berkontribusi
terhadap perasaan kesepian dapat memprediksi perasaan kesepian pada masa
dewasa. Akibatnya, anak yang kesepian dapat kehilangan banyak kesempatan
untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya dan untuk belajar berbagai
keterampilan yang penting untuk kehidupannya kelak, terutama keterampilan
sosial. Penelitian Koch (Ladd & Asher, 1985) terhadap anak-anak prasekolah
menemukan bahwa anak yang disukai oleh teman-teman sekelasnya lebih

40
baik kemampuannya untuk mentoleransi rutinitas dan tugas-tugas sekolah
daripada anak yang tidak populer di kalangan teman-temannya.
Berdasarkan pengukuran perilaku anak prasekolah terhadap teman
sebayanya, Van Alstyne dan Hattwick (Ladd & Asher, 1985) menemukan
bahwa kesulitan bergaul dengan teman sebaya pada masa dini memprediksi
kesulitan penyesuaian sosialnya di sekolah dasar. Evidensi lebih jauh
mengenai kaitan antara hubungan sosial anak dengan teman-teman sebayanya
dan prestasi mereka di sekolah ditemukan dalam penelitian oleh Buswell dan
Kohn (Ladd & Asher, 1985). Buswell mengikuti anak-anak taman kanak-
kanak dan murid-murid kelas lima yang paling disukai dan yang paling tidak
disukai oleh teman-teman sebayanya, dan menemukan bahwa anak-anak yang
populer pada kedua tingkatan usia tersebut adalah paling tinggi pula
kemungkinannya untuk berprestasi tinggi dalam pelajarannya. Temuan serupa
dilaporkan oleh Kohn dalam studi longitudinal terhadap anak-anak yang maju
berkelanjutan dari program penitipan anak (day-care programs) hingga ke
kelas-kelas awal sekolah dasar di New York City. Secara spesifik, teacher
ratings dilakukan terhadap 1232 anak untuk mengukur tingkat rasa malu anak
dan tingkat kepasonan serta keterpencilannya dari teman-teman sebayanya
ketika mereka masih duduk di tingkat prasekolah. Ditemukan bahwa hasilnya
dapat memprediksi rendahnya prestasi anak-anak itu di kelas satu.
Studi longitudinal terhadap perilaku interaksi sosial sejumlah anak
prasekolah (Pellegrini & Glickman, 1991) menemukan bahwa perilaku
agresif ataupun pasif pada anak prasekolah memprediksi kepribadian
antisosial di kelas satu sekolah dasar.
Anak yang tidak mampu membina pertemanan yang memuaskan juga
akan merasa terpencil dan tidak bahagia (Asher et al., 1984 - dalam Bullock,
1998). Bagi anak-anak ini, sekolah akan merupakan tempat yang tidak
menyenangkan, dan akibatnya mereka dapat sering membolos atau putus
sekolah sama sekali (Kupersmidt, 1983 – dalam Burton, 1986). Atau, dalam
upaya mereka untuk memperoleh rasa menjadi anggota kelompok (sense of
group belonging), anak-anak ini rentan terhadap pengaruh kenakalan

41
sebayanya atau penyalahgunaan obat-obat terlarang(Isaacs, 1985 – dalam
Burton, 1986).
Dalam studi terhadap siswa kelas sembilan (= kelas tiga SMP),
Ullmann (Ladd & Asher, 1985) menemukan bahwa tingkat penyesuaian
sosial anak, yang diperoleh melalui pengukuran sosiometri dari teman sebaya
dan guru, dapat dengan baik membedakan siswa yang kemudian akan putus
sekolah (tingkat penyesuaian sosialnya rendah) dan mereka yang kemudian
lulus SMU (high school) dengan sangat baik (tingkat penyesuaian sosialnya
tinggi).
Oden (1986) menemukan bahwa Penyesuaian sosial yang lebih baik di
SMU dan pada masa dewasa ditunjukkan oleh mereka yang pada usia
sembilan atau sepuluh tahunnya dinilai dapat diterima dengan cukup baik
oleh teman-teman sebayanya.
Sejumlah peneliti juga telah melaporkan kaitan antara masalah
hubungan teman sebaya pada masa dini dengan masalah kesehatan mental
yang terjadi pada masa kehidupan selanjutnya. Dalam sebuah studi
retrospektif, Kohn dan Clausen (Ladd & Asher, 1985) menemukan bahwa
sampel orang dewasa yang mengalami gangguan kesehatan mental dibanding
kelompok kontrol yang normal, cenderung menggambarkan dirinya sebagai
terpencil atau tidak mempunyai teman pada usia 13 atau 14 tahun. Studi yang
dilaksanakan terhadap sejumlah besar sampel dengan menggunakan batrai
alat ukur prestasi, sikap dan kepribadian yang pertama-tama
diadministrasikan ketika sampel duduk di kelas tiga SD, Cowen, Pederson,
Babigian, Izzo, dan Trost (Ladd & Asher, 1985) menemukan bahwa
penolakan oleh teman sekelasnya merupakan prediktor terbaik bagi subyek
penelitian itu untuk berkecenderungan membutuhkan bantuan psikiatrik
sebelas tahun kemudian.
Roff (Ladd & Asher, 1985) meneliti penerimaan dan penolakan oleh
teman sebaya terhadap sejumlah anak laki-laki dalam kaitannya dengan
penyesuaian sosialnya ketika mereka sudah masuk dinas militer. Ditemukan
bahwa mereka yang pada masa kecilnya ditolak dalam pergaulan dengan
teman-teman sebayanya, sebagaimana diindikasikan di dalam laporan yang

42
diperoleh dari klinik bimbingan anak (child-guidance clinics), menunjukkan
kecenderungan yang lebih tinggi dibanding dengan mereka yang pada masa
kecilnya diterima oleh teman sebayanya, untuk menunjukkan masalah
perilaku yang parah atau melakukan hal-hal yang indisipliner.
Janes dan Hesselbrock (Ladd & Asher, 1985) menggunakan teknik
wawancara individual untuk mengases tingkat penyesuaian sosial sejumlah
orang dewasa yang pernah menerima perlakuan di klinik bimbingan anak
antara 9-15 tahun sebelumnya, dan menemukan bahwa anak yang di dalam
catatan klinik tersebut digambarkan sebagai menarik diri atau antisosial
terhadap teman-teman sebayanya pada masa kecilnya ternyata memiliki
tingkat penyesuaian sosial terendah ketika sudah dewasa. Perbedaan jenis
kelamin di dalam data tersebut menunjukkan bahwa maladaptasi di kemudian
hari terkait dengan pola perilaku antisosial pada masa kecilnya bagi laki-laki,
dan penarikan diri sosial (social withdrawal) bagi perempuan.
Hubungan dengan teman sebaya tampak mempunyai berbagai macam
fungsi, yang banyak di antaranya dapat memfasilitasi proses belajar dan
perkembangan anak. Melalui hubungan teman sebaya, anak memperoleh
kesempatan untuk belajar keterampilan sosial yang penting untuk
kehidupannya, terutama keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai dan
memelihara hubungan sosial dan untuk memecahkan konflik sosial, yang
mencakup keterampilan berkomunikasi, berkompromi, dan berdiplomasi
(Asher et al., 1982 - dalam Burton, 1986). Di samping mengajari anak cara
bertahan hidup di kalangan sesamanya, hubungan teman sebaya memberikan
kepada anak konteks untuk dapat membandingkan dirinya dengan orang lain
serta memberi kesempatan untuk belajar berkelompok (Rubin, 1980 - dalam
Budd, 1985).
Combs dan Slaby (Budd, 1985) menemukan bahwa hubungan teman
sebaya yang baik secara konsisten terkait langsung dengan dimensi
keramahan, partisipasi, pengayoman (nurturance), kemurahan hati, dan
responsif dalam interaksi teman sebaya.
Di samping itu, anak yang banyak melibatkan dirinya dengan teman
sebayanya juga dapat memperoleh kesempatan untuk membangun rasa

43
percaya diri sosial (social self-confidence (Burton, 1986). Anak-anak ini
dapat memupuk kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri untuk
mencapai tujuan interpersonalnya, sehingga tidak akan mudah merasa kecewa
dengan pasang/surutnya interaksi sosial. Hal-hal tersebut berimplikasi
terhadap kemampuan penyesuaian sosial dan profesionalnya di kemudian hari
(Burton, 1986).
Interaksi sosial memberikan kepada anak kesempatan untuk belajar
dari reaksi teman sebayanya. Berbagai studi tentang penguatan
(reinforcement) dari teman sebaya menunjukkan bahwa anak lebih cenderung
untuk mengerem penggunaan strategi agresif terhadap teman sebayanya yang
memberikan perlawanan terhadap agresi tersebut (Jewett, 1992). Karena
hubungan anak dengan teman sebayanya itu bersifat egaliter, maka interaksi
antara teman sebaya memperkenalkan kepada anak perilaku saling memberi
dan menerima, yang sangat penting untuk memupuk sosialisasi dan menekan
agresi(Budd, 1985). Lebih jauh, sejumlah kajian literatur (Ladd & Asher,
1985; Hartup, 1992), menunjukkan bahwa perolehan dan pemeliharaan
berbagai bentuk perilaku sosial, disposisi kepribadian, dan sikap yang
diperoleh pada masa kanak-kanak (misalnya pola bahasa, isyarat altruistik,
popularitas di kalangan teman sebaya, keyakinan moral) sebagian tergantung
pada reaksi yang diperoleh anak dari teman-teman sebayanya.
Berbagai studi juga menunjukkan bahwa anak belajar dengan
memperhatikan dan meniru perilaku teman-teman sebayanya. Perilaku
prososial maupun agresif anak diperoleh dengan memperhatikan teman-teman
sebayanya melakukan respon semacam itu, begitu juga dengan perilaku
spesifik laki-laki atau perempuan, standar untuk penguatan diri (self-
reinforcement) dan perilaku yang menunjukkan sifat pemberani
(Bandura,dalam Nelson-Jones, 1995; Ladd & Asher, 1985).
Hartup (1992) mengidentifikasi empat fungsi hubungan teman sebaya, yang
mencakup:
a. Hubungan teman sebaya sebagai sumber emosi (emotional resources), baik
untuk memperoleh rasa senang maupun untuk beradaptasi terhadap stress

44
b. Hubungan teman sebaya sebagai sumber kognitif (cognitive resources)
untuk pemecahan masalah dan perolehan pengetahuan.
c. Hubungan teman sebaya sebagai konteks di mana keterampilan sosial
dasar (misalnya keterampilan komunikasi sosial, keterampilan kerjasama
dan keterampilan masuk kelompok) diperoleh atau ditingkatkan.
d. Hubungan teman sebaya sebagai landasan untuk terjalinnya bentuk-bentuk
hubungan lainnya (misalnya hubungan dengan saudara kandung) yang
lebih harmonis. Hubungan teman sebaya yang berfungsi secara harmonis
di kalangan anak-anak prasekolah telah terbukti dapat memperhalus
hubungan antara anak-anak itu dengan adiknya.
Hartup mengemukakan bahwa sebagai sumber emosi, pertemanan
bagi anak memberi rasa aman untuk memasuki wilayah baru, bertemu
dengan orang baru atau hal-hal baru, dan mengatasi persoalan- persoalan
baru. Di samping itu, dengan teman sebaya, anak saling memberikan
dukungan dalam mengatasi stress dan menciptakan suasana yang
menyenangkan. Pada gilirannya, keadaan ini dapat memberikan “basis
yang aman” untuk melakukan social learning lebih lanjut dan membuat
temuan-temuan baru. Studi yang dilakukan oleh Freud dan Dann (Ladd &
Asher, 1985) terhadap enam orang anak yatim piatu korban Perang Dunia
II menunjukkan bahwa dalam ketidakhadiran orang dewasa sebagai
pengasuh, anak mengembangkan pola hubungan yang menyerupai
hubungan oran tua-anak. Hasil yang serupa ditunjukkan oleh penelitian
Schwarz dan Ispa (Ladd & Asher, 1985) yang menunjukkan bahwa bila
anak dihadapkan pada situasi baru atau situasi yang mungkin
membahayakan, sahabat sebayanya dapat berfungsi sebagai penghibur
atau penurun ketegangan, satu fungsi yang biasanya ditunjukkan oleh
orang tuanya.
Sebagai sumber kognitif, hubungan teman sebaya memungkinkan
anak untuk saling mengajari dalam banyak situasi, dan pada umumnya
kegiatan ini efektif. Hartup (1992) mengidentifikasi empat jenis
pengajaran antarteman sebaya, yaitu peer tutoring, cooperative learning,
peer collaboration dan peer modeling. Peer tutoring adalah transmisi

45
informasi secara didaktik dari satu anak ke anak lain, biasanya dari “ahli”
kepada “pemula”. Cooperative learning adalah cara belajar yang menuntut
anak untuk saling berkontribusi dalam pemecahan masalah dan berbagi
imbalannya. Peer collaboration terjadi bila semua anggota kelompok
belajar itu adalah pemula yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu
tugas yang tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Peer modeling adalah
transmisi informasi melalui peniruan antarteman sebaya.
B. PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIER
Siapakah teman sebaya itu? Sebelumnya Anda perlu mengetahui apa itu
teman sebaya. Teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat
kedewasaan yang kurang lebih sama. Sedangkan fungsi yang paling penting
dari kelompak teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan
perbandingan tentang dunia di luar keluarga. Interaksi teman sebaya yang
memiliki usia yang sama memainkan peran khusus dalam perkembangan
sosioemosional anak. Sebagai contoh, dalam sebuah studi, hubungan teman
sebaya yang buruk pada masa kanak-kanak berhubungan dengan di
keluarkannya si anak dari sekolah dan perilaku buruk selama masa remaja
(Roff, Sells, & Golden, 1972). Dan dalam studi yang lain, hubungan teman
sebaya yang harmonis pada masa remaja dihubungkan dengan kesehatan
mental yang positif pada usia paruh baya (Hightower, 1990).
Selanjutnya yang perlu diketahui ialah jenis-jenis status dari teman
sebaya. Antara lain, anak populer, anak biasa, anak yang terabaikan, anak yang
ditolak, dan anak yang kontroversial. Mengapa persahabatan begitu berarti?
Seorang anak yang tidak mempunyai banyak teman, secara emosional, secara
emosional lebih sedih dibandingkan dengan anak yang mempunyai banyak
teman. Kontribusi sebuah persahabatan pada status teman sebaya memberikan
banyak manfaat. Antara lain manfaat pertemanan, dalam persahabatan
memberikan anak seorang teman yang akrab yang bersedia untuk
menghabiskan waktu dan bergabung dalam aktifitas kolaboratif. Selain itu
juga, seorang sahabat dapat memberikan bantuan kapanpun dibutuhkan,
sahabat dapat memberikan dukungan social, dapat memberikan suatu

46
hubungan yang hangat, penuh kepercayaan sehingga timbul rasa nyaman dan
adanya keterbukaan untuk berbagi informasi pribadi.
Akan tetapi ada yang perlu di waspadai juga yaitu perihal yang tidak
menguntungkan dari pertemanan. Sebagai contoh seorang anak yang berteman
dengan anak yang beberapa tahun lebih tua dapat berakibat buruk yaitu
berperilaku menyimpang. Pada kesimpulannya, teman sebaya memainkan
peran penting dalam perkembangan anak-anak dan sebenarnya peran
pertemanan lebih cenderung pada lingkungan sekolah menengah ketimbang
sekolah dasar. Karena bisa dilihat pada contoh konkret dalam kehidupan
seorang remaja akan lebih bergantung pada teman-teman mereka daripada
orangtua mareka sendiri. Mereka memuaskan kebutuhan pertemanan dan rasa
berharga dengan dengan sahabat-sahabat mereka.

Latihan Pemecahan Masalah

I. TUGAS INDIVIDUAL
1. Manfaat apa yang kamu dapatkan dalam berhubungan dengan teman sebaya ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...

2. Mengapa kamu lebih senang membicarakan masalah pribadi kepada teman /


sahabatmu daripada orangtua ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.

47
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
3. Bagaimana tanggapan orangtuamu terhadap teman-teman sebayamu (
Kelompok / sahabatmu ) ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
4. Kegiatan apa yang kamu lakukan jika sedang bersama teman-teman
sebayamu / kelompokmu ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
5. Pemilihan karier kadangkala dipengaruhi oleh lingkungan, baik dari keluarga,
masyarakat, teman pergaulan maupun dari media massa. Siapakah yang
mempengaruhi dalam pemilihan karier kamu ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...

48
6. Apakah pemilihan karier kamu mendapat dukungan dari orangtua ?
Dukungan apa yang mereka berikan ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...

7. Jika kamu belum mempunyai karier, apa yang kamu lakukan setelah lulus
nanti ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
8. Kepada siapa kamu mendiskusikan masalah karier ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
9. Pernahkah kamu mendiskusikan masalah karier dengan teman sebayamu ?
apa tanggapannya ?

49
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
10. Apa masalah karier menjadi persoalan yang berat bagi kamu ? mengapa ?
Jawab :
………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………
…………...
…………………………………………………………………………………
…………...
II. TUGAS KELOMPOK
1. Kerjakan bersama kelompokmu tentang “ Informasi Syarat Jabatan ” di
bawah ini !

Informasi Syarat Jabatan

1. Nama jabatan :
…………………………………
2. Uraian-uraian pekerjaan / Tugas - tugas pokoknya :
…………………………………
3. Persyaratan pendidikan / ketrampilan :
…………………………………
4. Keadaan ketrampilan :
…………………………………
5. Kenaikan pangkat dan jabatan :
…………………………………
6. Kemungkinan pekerjaan akan datang :
…………………………………

50
7. Lokasi / tempat pekerjaan :
…………………………………
8. Jenis – jenis sub jabatan yang termasuk
dalam golongan yang bersangkutan :
…………………………………
9. Keterangan lain :
…………………………………

Disusun oleh kelompok :

1. …………………………………………. 3.
………………………………………..
2. …………………………………………. 4.
………………………………………..
2. Lakukan wawancara dengan wiraswasta / pengusaha yang ada lingkungan
tempat tinggalmu dengan format sebagai berikut :

Hasil Wawancara Dengan Pengusaha

Hal-hal yang diwawancarai Hasil


wawancara

1. Hari/tanggal :
…………………………………
2. Nama Pengusaha :
…………………………………
3. Nama perusahaan :
…………………………………
4. Jenis Usaha :
…………………………………

51
5. Tenaga yang diperlukan untuk :
…………………………………
Pelaksanaan dalam usaha tersebut :
…………………………………
6. Keterampilan yang menunjang pekerjaan :
…………………………………
7. Lulusan sekolah yang menunjang pekerjaan :
…………………………………
8. Latihan khusus untuk memperoleh pekerjaan ini :
…………………………………
9. Penghasilan dalam satu bulan
Kotor :
…………………………………
Bersih :
…………………………………
10. Bidang studi yang menunjang pekerjaan tersebut :
…………………………………

Dilaporkan oleh kelompok :

1. …………………………………… 3.
………………………………………………
2. …………………………………… 4.
………………………………………………..
3. Klasifikasi Jenis Pekerjaan
No Jenis Pemerintah Swasta Wiraswasta
Pekerjaan
1 Guru ………………… ………………… …………………
2 Penari ………………… ………………… …………………
3 Pilot ………………… ………………… …………………
4 Petani ………………… ………………… …………………
5 Membuat ………………… ………………… …………………
mebel

52
6 Penjual ………………… ………………… …………………
keliling
7 Salon / Potong ………………… ………………… …………………
rambut
8 Pegawai Bank ………………… ………………… …………………
9 Montir / ………………… ………………… …………………
Bengkel
10 Pegawai ………………… ………………… …………………
pabrik

4. Informasi Pekerjaan
No Jenis Latar Belakang Pendidikan / Keahlian yang diperlukan
Pekerjaan
1 Guru ………………………………………………………………
2 Pengacara ………………………………………………………………
3 Pengusaha ………………………………………………………………
Salon
4 Bengkel / ………………………………………………………………
Montir
5 Tukang ………………………………………………………………
kayu
6 Counter HP ………………………………………………………………
7 Warung ………………………………………………………………
Internet
8 Rental ………………………………………………………………
Komputer
9 Pegawai ………………………………………………………………
Kantor Pos
10 Pegawai ………………………………………………………………
Telkom
11 Penjual ………………………………………………………………
Keliling

53
12 Salesmen ………………………………………………………………
13 Akuntan ………………………………………………………………
14 Pegawai ………………………………………………………………
PLN
15 Polisi ………………………………………………………………
16 Tentara ………………………………………………………………
17 Dokter ………………………………………………………………
18 Apoteker ………………………………………………………………
19 Asisten ………………………………………………………………
Apoteker
20 Perawat ………………………………………………………………

Diperiksa Oleh Guru Pembimbing.


………………………………………………………..
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan
Pembimbing
………………….. …………………….. ……………………..
Nip.

TOPIK 5
Pendidikan Umum dan Pendidikan Kejuruan

Pokok Bahasan : Informasi pendidikan


Bidang Bimbingan : Bimbingan Karier
Jenis layanan : Layanan Informasi
Standar Kompetensi : Memiliki kesadaran dan dorongan untuk melanjutkan pelajaran
pada tingkat yang lebih tinggi 54
Kelas : IX
Waktu : 2 x Pertemuan
Materi Pengembangan Kompetensi

A. INFORMASI SEKOLAH LANJUTAN

Setelah menyelesaikan sekoah menengah pertama


(SMP), anda bercita-cita melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi, yaitu sekolah menengah. Apakah anda
merasa bingung untuk menentukan sekolah menengah yang
akan anda masuki ? Untuk itu anda memerlukan informasi
tentang lanjutan sekolah

a. Mengenal Jenis Sekolah Menengah.


Ada dua jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki setelah sekolah
menengah pertama (SMP), yaitu Sekolah Menengah Umum (SMA) dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sekolah Menengah Umum (SMA). Sekolah menengah merupakan
salah satu jenis sekolah yang dapat dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah
umum mengutamakan persiapan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang
pendidikan lebih tinggi.
Dalam rangka mempersiapkan siswa memasuki pemdidikan tinggi,
pada sekolah menengah umum (SMA) diselenggarakan program pendidikan
khusus. Ada tiga program pengajaran di SMA, yaitu Program Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan
Program Bahasa.

55
Masing-masing program bertujuan untuk mempersiapkan siswa
memasuki perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu-ilmu pada program
tersebut. Program Pengetahuan Alam bertujuan untuk menyiapkan siswa
melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi yang berkaitan dengan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Program Pengetahuan Sosial bertujuan untuk
menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi
yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sementara itu, Program
Bahasa bertujuan untuk menyiapkan siswa memasuki pendidikan tinggi yang
berkaitan dengan ilmu bahasa.
Program khusus di SMA diselenggarakan pada Semester I Kelas XI.
Dasar yang dipakai untuk penjurusan siswa adalah akademik selama 2 semester
kelas X. Kecuali itu, dipertimbangkan juga minat dan bakat yang dimiliki serta
atas persetujuan orang tua siswa.
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ). Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) merupakan salah satu jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki
setelah SMP. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk :
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
sikap profesional.
b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir.
c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia
usaha.
Siswa yang belajar di sekolah menengah kejuruan lebih banyak
dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan kerja.
Sekolah kejuruan mempunyai penekanan pada ilmu tertentu. Ada
sekolah menengah kejuruan yang khusus mempelajari ilmu teknik, ada yang
khusus memepelajari ilmu pertanian, ada yang khusus mempelajari ilmu yang
berkaitan dengan kesejahteraan keluarga, ada yang khusus mempelajari ilmu
yang berkaitan kelautan, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan
dengan farmasi, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan
ekonomi/akuntansi, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan
komputer dan masih banyak lagi yang semuanya bertujuan untuk

56
mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai sesuai dengan bidang dan
keahlian masing-masing yang dibutuhkan dunia usaha.
Contoh : Sekolah Analis Kimia, Sekolah farmasi, Sekolah Perikanan,
sekolah perkapalan, Sekolah kelautan, Sekolah perawat Kesehatan (SPK),
Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK), Sekolah, Ekonomi /
akuntasi, Sekolah Tata Boga dll.
a. Cara Mempersiapkan Diri Memasuki Sekolah Menengah.
Anda tentu ingin berhasil dalam mengikuti pendidikan di sekolah
menengah. Oleh karena itu, anda perlu mempersiapkan diri untuk memilih
sekolah menengah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih
sekolah menengah antara lain sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan setelah lulus sekolah menengah. Jika setelah lulus
pendidikan anda ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maka
sebaiknya anda memilih sekolah menengah umum (SMA). Sebaliknya, jika
setelah lulus pendidikan menengah anda ingin langsung bekerja, sebaiknya
anda memilih sekolah menengah kejuruan.
2. Mempersiapkan diri sedini mungkin. Persiapan yang dimaksud disini
berhubungan dengan prestasi akademik. Prestasi akademik selama anda
belajar di sekolah menengah pertama dapat diketahui melalui nilai hasil
Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah yang tertera dalam STTB/SKHU.
STTB/SKHU sangat mempengaruhi proses pemilihan sekolah lanjutan.
Beberapa sekolah lanjutan menengah ada yang menggunakan standar nilai
mata pelajaran tertentu sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh calon siswa.
Misalnya nilai mata pelajaran Matematika minimal 7. Atau mungkin ada
sekolah yang mengharuskan calon siswa memiliki nilai rata-rata UN
minimal 8 atau jumlah NUM 32 dan lain-lain.
3. Pertimbangkan bakat yang anda miliki. Bakat yang dimiliki seseorang
tidak sama antara satu dengan lainnya. Ada yang berbakat pada ilmu alam,
tetapi tidak berbakat pada ilmu sosial, ada yang berbakat di bidang
olahraga, tetaapi tidak berbakat di kesenian, ada yang berbakat dibidang
kesenian tetapi tidak berbakat pada keterampilan. Bakat yang dimiliki
seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan

57
belajar. Seseorang yang mengikuti pendidikan di sekolah menengah jika
didukung dengan bakat yang dimiliki, akan lebih berhasil dibanding yang
tidak didukung dengan bakat.
Contoh : Eva tidak berbakat di bidan seni, tetapi berbakat di bidang
Sains. Ia memilih sekolah yang tidak sesuai dengan bakatnya atas
pengaruh temannya, yaitu Sekolah Seni Rupa. Akibatnya, Eva mengalami
kesulitan kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Apabila ada tugas
menggambar, Eva tidak dapat mengerjakan.
Kirana mempunyai bakat dalam bidang seni. Ia memilih sekolah
sesuai dengan bakat yang dimilikinya, yaitu Sekolah Seni Rupa. Kirana
selalu mengerjakan tugas-tugas dengan baik, terutama berhubungan
dengan seni rupa.
Pertimbangkan sifat-sifat yang anda miliki. Setiap orang memilki sifat
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada yang sabar, teliti,
suka bekerja menghadapi benda, tabah, suka bekerja menghadapi orang,
mampu menciptakan alat, dan lain-lain. Sifat-sifat orang merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Oleh
karena itu, untuk memilih sekolah, sebaiknya seseorang juga harus
mempertimbangkan sifat-sifat yang dimiliki.
Contoh : Bambang tidak memiliki sifat sabar dan lebih senang bekerja
menghadapi benda. Bambang memilih Sekolah Perawat Kesehatan. Pada
saat praktik di rumah sakit, bambang tidak bisa menghadapi pasien dengan
sabar dan selalu marah. Akibatnya nilai praktik yang diperoleh tidak baik.
Hengki mempunyai sifat teliti dan lebih suka bekerja menghadapi benda.
Hengki memilih Sekolah Menengah Ekonomi. Pelajaran yang diberikan di
Sekolah Menengah Ekonomi banyak yang membutuhkan sifat teliti,
seperti hitung dagang, akuntansi dan ekonomi. Pada saat praktek tidak
mengalami kesulitan.
Oleh karena itu, agar anda tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti
kegiatan belajar di sekolah menengah sebaiknya dalam memilih sekolah
menengah, sesuaikan dengan sifat-sifat yang anda miliki.
B.JENIS – JENIS SEKOLAH LANJUTAN

58
1. Sekolah Menengah Umum (SMA) adalah sekolah yang mempunyai tujuan
mempersiapkan siswa memasuki jenjang pendidikan tinggi.
2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah menengah yang
mempunyai tujuan menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja.
Contoh : Sekolah Menengah Kejuruan antara lain SMK Rumpun
Ekonomi/Bisnis (SMEA), Sekolah Kejuruan Rumpun Teknologi (STM),
Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK), Sekolah Farmasi,
Sekolah Menengah Kerawitan, Sekolah Menengah Perkebutan Atas (SPBMA),
Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA), Sekolah Asisten Apoteker (SAA)
dan Sekolah Analis Kimia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam meilih sekolah menengah antara lain :
a. Tujuan setelah tamat pendidikan menengah.
b. Mempersiapkan diri sedini mungkin.
c. Mempertimbangkan bakat yang dimiliki.
d. Mempertimbangkan sifat-sifat yang dimiliki.
e. Mempertimbangkan kemampuan orang tua.
Di bawah ini berbagai jenis sekolah yang dapat dipilih setelah lulus
dari SMP,. Untuk kelanjutan sekolah maupun untuk rnenghadapi persaingan
dalam mencari pekerjaan / pengembangan karier di masa datang. Jenis sekolah
dan rumpun/program studi yang dibuka pada Sekolah Lanjutan Atas (SLA)
untuk dipilih bagi lulusan SMP adalah :

Jenis Sekolah Jenis Sekolah Atas Program Studi


No.

1. SMU Sekolah Menengah Atas 1. IPA

(SMA) 2. IPS

3. Bahasa

2. SMKK Sekolah Menengah Kejuruan 1. Boga


(SMK)
2. Busana

59
3. Kecantikan

4. Pariwisata

5.Kesejahteraan Keluarga

3. SMK Sekolah Menengah 1. Pekerjaan Sosial


Kejuruan (SMPS)
2. Busana

3. Kecantikan

4. Pariwisata

5.Kesejahteraan Keluarga

4. SMIK Sekolah Menengah Kejuruan 1. Seni Rupa


(SMK) Kel. Seni dan
2. Kriya Kayu
Kerajinan
3. Kriya Tekstil

4. Kriya Logam

5. Kriya Keramik

6. Kriya Kulit

5. SMM Sekolah Menengah Kejuruan


1. Seni Musik
(Yogya) (SMK)

6. SMKI (Yogya) Sekolah Menengah Kejuruan 1. Seni Tari


(SMK)
2. Seni Karawitan

3. Seni Pedalangan

4. Seni Teater Daerah

7. SMEA Sekolah Menengah Kejuruan 1. Akuntansi


(SMK) Kel. Bisnis dan
2. Sekretaris

60
Manajemen 3. Manajemen Bisnis

8. STM (Termasuk Sekolah Menengah Kejuruan 1.Teknologi Pengerjaan


STM (SMK) Kel. Teknologi dan
Logam
Pembangunan) Industri
2. Bangunan

3. Elektronik

4. Listrik

5. Automotif

6. Mesin Tenaga

7. Kimia

8. Tekstil

9. Instrumensi Industri

10. Teknik Pendinginan

11. Geologi Tambang

12. Agronomi

13. Teknologi Hasil Pertanian

9. STM Pertanian Sekolah Menengah Kejuruan 1. Agronomi


dan SPBMA (SMK) Kel. Pertanian dan
2. Teknologi Hasil Pertanian
Kehutanan
3. Usaha Tani Terpadu

4. Mekanisme Pertanian

5. Perikanan

6. Peternakan

61
10. Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan 1. Pariwisata
Menengah (SMK)
2. Perhotelan
Industri
Pariwisata 3. Bahasa Asing

11. STM Grafika (di Sekolah Menengah Kejuruan


1. Grafika
Semarang) (SMK)

12. STM Perkapalan Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK) 1. Perkapalan
(Semarang)

13. STM Kimia Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK) 1. Kimia
(Bandung)

14. STM Sekolah Menengah Kejuruan 1. Konstruksi Pesawat Terbang


Penerbangan (SMK)
2.Produksi Bagian-bagian
(Bandung) Pesawat Terbang

3.Perlengkapan Pesawat

Terbang

4.Pemeliharaan Pesawat

Terbang

15. Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan 1. Pelayaran


Pelayaran (SMK)
2. Navigasi

16 SMSR (Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan 1. Seni Lukis


Menengah Seni (SMK)
2. Seni Patung
Rupa),
3.Seni Komunikasi Grafis
Prambanan
4. Seni Kriya

62
17. SMF (Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan 1. Farmasi
Menengah (SMK)
Farmasi) 2. Analis Kesehatan

SMK N 2 Guguk Sekolah Menengah Kejuruan 1. Rekayasa Perangkat Lunak


2. Teknik computer dan jaringan
18 (SMK)
3. Multimedia
4. Animasi

19 SMK N 1 Kec. Sekolah Menengah Kejuruan 1. Tata Busana ( Busana batik)


Luak 2. Keuangan ( Pemasaran)
(SMK)
3. Teknik Otomotif ( Tehnik
Kendaraan Ringan)
4. Teknik Komputer dan
Informatika ( Multimedia)

20 SMK N 2 Sekolah Menengah Kejuruan 1. Rekayasa Perangkat Lunak


Kec.Guguak (RPL)
(SMK)
2. Teknik Komputer Jaringan
(TKJ)
3. Multimedia

21 SMK NEGERI 1 Sekolah Menengah Kejuruan 1. Akuntansi & Perbankan


PAYAKUMBUH 2. Administrasi Perkantoran
(SMK)
3. Pemasaran
4. Grafika
5. DKP (Desain Komunikasi
Visual)

22 SMK NEGERI 2 Sekolah Menengah Kejuruan 1. Teknik Ketenaga Listrikan


PAYAKUMBUH Jurusan:
(SMK)
a. Teknik Instalasi Tenaga
Listrik
b. Teknik Otomasi Industri

63
c. Teknik Jaringan Tenaga
Listrik
2. Teknik Komputer Jaringan
3. Teknik Audio Video
4. Teknik Bangunan
a. Teknik Konstruksi Kayu
b. Teknik Konstruksi Batu
Beton (Pondasi)
c. Teknik Survey Pemetaan
(Pengukuran Tanah)
d. Teknik Arsitektur Gambar
e. Teknik Plambing dan
Pemipaan (Instalasi Air)
5. Teknik Mesin
a. Teknik pengelasan
b. Teknik Permesinan
6. Teknik Otomotif
a. Teknik Kendaraan Ringan
b. Teknik Bodi Otomotif
c. Teknik Sepeda Motor
d. Teknik Alat Berat

Latihan Pemecahan Masalah

A. TUGAS KELOMPOK I
Kerjakan dengan kelompokmu isian data sekolah lanjutan setingkat SLA (
Sekolah lanjutan Atas ) di bawah ini
ISIAN DATA SEKOLAH
I Nama Angota Kelompok : 1. ……………………………….

64
2. ……………………………….
3. ……………………………….
4. ……………………………….
5. ……………………………….
Nama Sekolah : ………………………………….
II
Alamat Sekolah : ………………………………….
III
Hal – hal yang diteliti Hasil Penelitian
IV
1. Nama Sekolah : ………………………………….

2. Jumlah Siswa : ………………………………….

3. Syarat untuk menjadi siswa : ………………………………….

4. Cara Mendaftarkan : ………………………………….

5. Jurusan program yang ada di : ………………………………….


sekolah tersebut
6. Bidang studi yang diajarkan : ………………………………….

7. Keterampilan yang akan didapat : ………………………………….


setelah lulus
8. Jumlah peminat / pendaftar : ………………………………….
pada 1 tahun terakhir

TUGAS KELOMPOK 2

Lakukan kegiatan penelitian dengan anggota kelompokmu tentang Jenis Sekolah


Lanjutan Atas (SLA) dan jurusan programnya!

Jenis Sekolah dan Jurusan / Program

Jenis Sekolah Program / Jurusan Hasil Wawancara / informasi dari


…………………… …………………………………
1. SMA

65
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
2. SMK (Kelompok Manajemen
…………………… …………………………………
Bisnis)
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
3. SMK (Kelompok Teknik)
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
4. SMPS (SEkolah Menengah
…………………… …………………………………
Pekerjaan Sosial)
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
5. SMK (Sekolah Menengah Ilmu
…………………… …………………………………
Kerajinan)
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
6. SMKK
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
7. SMSR ( Sekolah Menengah
…………………… …………………………………
Seni Rupa)
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
8. SMF (Sekolah Menengah
…………………… …………………………………
Farmasi)
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………

66
…………………… …………………………………
9. SMKI (Sekolah Menengah
…………………… …………………………………
Kerawitan Indonesia)
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
10. SMK (Kelompok Pertanian)
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………
…………………… …………………………………

B. TUGAS PERORANGAN
1. Jika kamu akan melanjutkan sekolah ke SMA atau SMK, tulislah beberapa
alternative pilihan sekolah lanjutan dan berilah alasan, cara mencapai dan
hambatannya !

Pilihan ke - Alasan - alasan Cara Mencapai Hambatan


……………….. ……………….. ………………..
I. ………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..
……………….. ……………….. ………………..
II. ………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..
……………….. ……………….. ………………..
III. ………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..
……………….. ……………….. ………………..
………………..

2. Jenis Sekolah / Kursus

67
Tulislah nama sekolah / kursus yang kamu inginkan !
N Nama Sekolah / Jenis sekolah
o Kursus Keterampilan Umum Kejuruan Kursus
Setingkat SMA Keterampilan
………………………… ………… ………… …………………
1
…… …... .... ……
………………………… ………… ………… …………………
…… …... … ……
………………………… ………… ………… …………………
2
…… …... .... ……
………………………… ………… ………… …………………
…… …... … ……
………………………… ………… ………… …………………
3
…… …... .... ……
………………………… ………… ………… …………………
…… …... … ……
………………………… ………… ………… …………………
4
…… …... .... ……
………………………… ………… ………… …………………
…… …... … ……
………………………… ………… ………… …………………
5
…… …... .... ……
………………………… ………… ………… …………………
…… …... … ……

3. Alasan memilih sekolah umum, kejuruan atau kursus ketrampilan tersebut


adalah :
a. ……………………………………………………………………………
…………..
b. ……………………………………………………………………………
…………..

68
c. ……………………………………………………………………………
…………..
d. ……………………………………………………………………………
…………..
e. ……………………………………………………………………………
…………..
4. Tentukan dari sekian banyak pilihanmu, ada yang sangat sesuai dengan
bakatmu, yaitu :
N Sekolah / Kursus Ketrampilan yang paling Alasan pilihan
o menarik
……………………………………………… ………………………
1
……… …...
……………………………………………… ………………………
……… …...
……………………………………………… ………………………
……… …...
……………………………………………… ………………………
2
……… …...
……………………………………………… ………………………
……… …...
……………………………………………… ………………………
……… …...
……………………………………………… ………………………
3
……… …...
……………………………………………… ………………………
……… …...
……………………………………………… ………………………
……… …...

5. Menurut kamu apa kelebihan sekolah di SMA dan sekolah di SMK :


a. Sekolah di SMA, Kelebihannya :

69
……………………………………………………………………………
……………
……………………………………………………………………………
……………
b. Sekolah di SMK, Kelebihannya :
……………………………………………………………………………
……………
……………………………………………………………………………
……………
6. Hambatan apa yang mungkin timbul dalam pemilihan sekolah lanjutan yang
kamu inginkan dan bisakah kamu mengatasinya ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
7. Apakah sekolah lanjutan yang kamu pilih mendapat dukungan dari orang tua
atau keluarga ? Apa dukungan yang mereka berikan ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
8. Kalau kamu belum mempunyai pilihan sekolah lanjutan, apa yang kamu
lakukan selanjutnya ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
9. Pernahkah kamu membicarakan masalah sekolah lanjutan dengan teman –
temanmu dan apa tanggapanmu ?
…………………………………………………………………………………
…………..

70
…………………………………………………………………………………
…………..
10. Apa masalah pilihan sekolah lanjutan menjadi persoalan yang berat bagimu ?
Mengapa ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

Diperiksa Oleh Guru Pembimbing.


………………………………………………………..
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan
Pembimbing
………………….. …………………….. ……………………..
Nip.

TOPIK 6
Menyalurkan Bakat, Minat, Hobi yang mengarah ke Karier

Pokok Bahasan : Mengarahkan karier sesuai dengan bakat dan minat


Bidang Bimbingan : Bimbingan Karier
Jenis layanan : Layanan Penguasaan Konten
Standar Kompetensi : Mampu mengarahkan kecendrungan karier sesuai
dengan kemampuan bakat dan minat
Kelas : IX
Waktu : 2 x Pertemuan
Tujuan layanan : Agar siswa dapat mempersiapkan dan mengarahkan
diri dalam
71
menentukan kerier sesuai dengan bakat dan minat
Materi Pengembangan Kompetensi

A. BAKAT, MINAT DAN HOBI


Pentingnya Mengenali Bakat, Minat, Hobi
Belajar ataupun bekerja pada bidang-
bidang yang diminati terlebih lagi didukung
dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan
memberikan semangat lebih dalam
mempelajari atau menjalankannya.
Sayangnya seringkali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi
karena terbawa dan ikut teman-temannya, atau memilih bidang yang sedang
popular, tanpa sempat mencerna lebih dahulu dan memahami bidang yang akan
dipelajari ”menjadi apa” setelah selesai sekolah. Lebih jauh lagi mengenali
bidang pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai dengan latar
belakang pendidikannya tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka kita
harus mengenali bakat, minat dan hobi yang ada dalam diri karena ketiga hal
tersebut saling berhubungan dan bertujuan agar seseorang dikemudian hari bisa
belajar dan bekerja di bidang yang diminatinya, sehingga mereka bisa
mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan
penuh antusias. Orang kadang bingung membedakan mana hobi, mana bakat
dan mana minat dan apa hobi dalam diri dari sini akan dijelaskan pengertian
masing-masing.
B. Pengertian Bakat, Minat, dan Hobi
1. Pengertian Bakat
Dalam aktivitas sehari-hari istilah bakat seringkali diinterpretasi
secara berbeda-beda, seperti misalnya untuk menggambarkan
kemampuan intelektual yang tinggi, minat yang menonjol, potensi,
kemampuan yang diperoleh karena diturunkan dari orang tua, dan lain
sebagainya.
Menurut Given (2007) bakat (aptitude) adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau

72
dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus. Misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan
lain-lain.
Bakat tidak bisa dipengaruhi lingkungan kalaupun ada pengaruh
lingkungan akan sangat kecil. Jadi bakat sifatnya potensial dari dalam
diri seseorang yang berhubungan dengan prestasi. . Untuk bisa terealisasi
bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman
agar dapat teraktualisasi dengan baik/menghasilkan prestasi yang baik.
Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang teratur
akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut dan akan mendapatkan
prestasi yang baik.
2. Pengertian Minat
John Holland (Azwar, 2004), ahli yang banyak meneliti
mengenai minat memberi pengertian minat sebagai aktivitas atau
tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan
memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi
indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan
termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang
tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak
diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang
berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Minat sifatnya
berubah-ubah kadang dapat dipengaruhi lingkungan, misal anak
punya minat membaca, karena lingkungannya mendukung di sekolah
maupun di rumah banyak buku bacaan.
3. Hobi
Hobi penting bagi seseorang karena membawa arti yang
sangat besar bagi kehidupannya.Hobi adalah kegiatan rekreasi yang
dilakukan pada waktu senggang. Orang yang enjoy dengan hobinya
tidak mudah mengalami stres karena hobi biasanya membawa
pengaruh positif , bila kita sedang merasa sedih tidak ada teman
yang membantu menghilangkan kesedihan maka lampiaskan
kesedihan dengan menjalankan hobi kita, percaya kita akan merasa

73
enjoy. Hobi yang positif juga dapat menambah penghasilan (hobi
dapat menghasilkan uang) misanya saja hobi masak, di waktu
senggang kita mencoba masak kue dan kue dicoba enak maka tidak
ada salahnya kue tersebut dijual ke warung-warung terdekat.
Hobi hampir mirip dengan minat, tetapi masih dibawah minat. Sifatnya
lebih dipengaruhi lingkungan, sering berubah-ubah dan tidak ada unsur-unsur
kemampuan dasar yang dimiliki. Ada orang yang masa kecilnya punya hobi
tertentu, melukis misalnya tetapi setelah besar hobinya sepak bola. Kalau
melukis hanya sekedar hobi, jika tidak dikursuskan dan tidak sering dikerjakan
maka akan hilang dengan sendirinya karena sudah merasa tidak tertarik lagi
atau mulai tertarik pada hal lain. Berbeda dengan orang yang berbakat melukis
maka dia akan terus menekuninya.

C. Cara Menemukan Bakat yang Tersembunyi


Bila sampai saat ini masih bingung dengan bakat yang kamu miliki,
cobalah beberapa hal berikut untuk menemukan bakat yang sebenarnya sudah
kalian miliki sejak dulu. Caranya :

1. Dengarkan orang lain


“Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan
kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat
tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain seringkali jauh lebih tahu
dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan
berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu.
Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap
serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan.
2. Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan
Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin
dan usia yang sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa
melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda
menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk
melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat

74
mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah
bakat tersembunyi anda.
3. Temukan sesuatu yang paling anda nikmati
Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke
permukaan. Adakah majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu
yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda
lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu
[waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat
tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai
merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.
4. Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan
Adakah topik tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi
topik anda? Suatu ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi
ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi
aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda, atau
setidaknya terkait.
5. Tanyakan pada orang lain
Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui
sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa
dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang
terdekat [pacar/pasangan], bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif.
Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda
butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi
menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan
langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah,
catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling
sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya
cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda
boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi anda.
D. Mengidentifikasi Bakat Dan Karir
Di masa sekarang ini, terdapat ribuan lapangan pekerjaan pada ratusan
dunia usaha atau industri. Artinya kini ada begitu banyak kesempatan bagi

75
siapa saja untuk meraih pekerjaan sesuai dengan bakat dan bidang yang
diinginkan. Hanya yang dibutuhkan sekarang adalah bagaimana cara
mengenali bakat dan minat yang ada didalam diri. Sayangnya masih ada saja
para profesional yang “terjebak” pada pekerjaan yang tak sepenuhnya mereka
sukai. Oleh karena itu mulailah untuk mengenali bakat, minat dan kekuatan
yang dimiliki sehingga kita mampu memanfaatkan semua kelebihan diri
dengan sebaik-baiknya. Belum ada kata terlambat untuk mengejar karier, cita-
cita dan impian yang kamu inginkan. Mulailah dari sekarang untuk
mengidentifikasi bakat dan karier yang kamu inginkan, dengan cara sebagai
berikut:

Kenali Diri
Sebelum mementukan karier, kenalilah diri sendiri. Jujurlah pada
apa yang kamu rasakan, karena terkadang apa yang terbaik menurut orang tua
dan orang lain tidak selalu sama dengan apa yang kamu inginkan atau
pikirkan. Saat mempersiapkan masa depan berarti juga mampu
mempersiapkan tujuan karier. Bila sejak awal memang mencita-citakan
profesi tertentu kembangkanlah keahlian dan bakat yang kamu miliki.
Ketahui apa yang diinginkan
Mengenai hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk
mendapatkan karir secara tepat. Hobi menggambarkan bakat dan minat pada
diri seseorang. Tanyakan pada diri sendiri apa saja yang membuat bosan atau
membangkitkan semangat sebagai contoh, apakah matematika sering
membuat mengantuk. Tapi pelajaran olahraga kerap membuat kamu lupa
waktu? Di kala senggang apakah kamu lebih suka nonton film atau olahraga?
Apakah acara liburan di TV lebih menarik daripada siaran langsung sepak
bola?.
Terlepas dari apa yang menarik bagi kamu, bersikaplah jujur untuk
mengakuinya. Buatlah daftar apa saja yang sangat kamu ingin lakukan. Atau
hal-hal apa saja yang membuat kamu lupa mengetahui apa yang kamu
inginkan merupakan pondasi terpenting dalam meraih pekerjaan impian.
Harga Nilai Diri

76
Jangan lupa untuk telat menghargai nilai-nilai harga diri. Tetapkan
apakah terkait dengan keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja,
kemampuan kerja untuk kekayaan. Sedangkan yang tak termasuk nilai diri
adalah mobil mewah, sekolah beken, perdamaian dunia atau fitnes.
Temukan Bakat
Bakat juga merupakan elemen terpenting dalam menentukan karir.
Dengan bakat kita bisa merasakan kesenangan atau kepuasan kerja yang kita
hasilkan. Pekerjaan yang dijalani sesuai dengan bakat juga mampu membuat
kita terbangun dipagi hari dengan penuh semangat.
Hobi dan bakat sangat terkait erat. Keduanya bisa memotivasi kita
untuk bekerja secara lebih baik. Bakat tak harus terlihat hal-hal konrit semata
seperti bakat musik maupun olahraga, tapi juga bisa dilihat dari kefasihan saat
berkomunikasi, atau efektif bekerja sama dengan orang lain. Banyak orang
yang memang terlahir sebagai seseorang pemimpin, memiliki kemampuan
mengorganisir, setia ada juga yang mampu membangkitkan semangat orang
lain. Hal-hal seperti itupun juga dinamakan bakat.
Kombinasikan Minat dan Kegunaan
Pada intinya kita harus dapat menilai secara jujur kelemahan diri.
Setelah itu temukan bakat-bakat yang lain sehingga tidak hanya tau punya
satu kelebihan semata. Mulailah mencari cara untuk menyelaraskan minat dan
bakat misalnya bila kamu suka menonton acara olahraga dan memiliki
kemampuan komunikasi yang baik, mungkin karir sebagai komentator
olahraga atau penulis olahraga bisa dipertimbangkan.
Intinya apapun yang kita lakukan harus bisa membangkitkan
semangat untuk menjalaninya. Disamping hasil yang didapat mampu
mendatangkan kepuasan tersendiri. Tak perlu muluk dalam merencanakan
karir atau cita-cita, yang terpenting adalah mencoba melakukan apa yang
ingin dilakukan sepenuhnya.

E. Upaya Pengembangan Karir


Proses pemilihan kerja telah berlangsung sejak dini disaat seorang
anak menetapkan pilihan sekolah. Para remaja telah mempunyai kemampuan
untuk membuat keputusan, sekalipun dasar pertimbangannya belum cukup

77
luas, terutama yang berkaitan dengan pandangan masa depan yang belum
menetap. Oleh karena itu, mereka masih memerlukan arahan dan bimbingan
dari orang tua atau pembimbing.
Banyak faktor yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan
pilihan pekerjaan, antara lain :

 Bakat, minat dan hobi


 Kemampuan yang dipunyai
 Jenis kelamin
 Latar belakang orang tua dan kondisi sosial ekonominya
 Jenis pekerjaan

Dalam proses pengembangan karir ini, remaja sering mengalami masalah


atau hambatan-hambatan dalam memilih karirnya antara lain :
1. Hambatan yang berasal dari dalam dirinya
Masalah yang berasal dari dalam dirinya antara lain ketidaksesuaian
minat remaja dengan kemampuannya. Misalnya : ia ingin menjadi dokter,
tetapi kemampuannya dalam mata pelajaran IPA dan matematika tidak
memadai.
2. Hambatan yang berasal dari lingkungannya
Masalah yang berasal dari luar dirinya, terutama lingkungan keluarga
yaitu orang tua dan kondisi sosial ekonominya, ketidakseesuaian bakat, minat,
dan hobi dengan orang tua dan jenis kelamin. Misalnya : orang tua
menghendaki atau memaksa anaknya untuk memilih jurusan tertentu sekalipun
anak tersebut tidak suka atau tidak mampu. , anak perempuan mempunyai
bakat dan hobi bulu tangkis dan ingin menjadi olahragawan tetapi orang
tuannya tidak mendukung anaknya menjadi olahragawan karena tidak suka.

3. Hambatan yang berasal dari dalam diri anak dan dari lingkungannya
Masalah yang berasal dari dalam diri anak dan lingkungan antara
lain kemampuan anak dengan kondisi orang tua dan sosial ekonominya.
Misalnya : anak minat menjadi seorang dokter tetapi kemampuan anak dalam

78
pelajaran IPA dan matematika rendah ditambah pula ekonomi keluarganya
rendah sehingga tidak mampu untuk membiayai anaknya kuliah di jurusan
kedokteran.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh remaja yang mengalami
masalah atau kesulitan dalam memilih karir, yaitu :

1. Pelajari diri sendiri, karena kesadaran diri tentang bakat, minat dan hobi,
kemampuan dan ciri-ciri pribadi yang dia miliki merupakan kunci dari
ketepatan perencanaan karir.
2. Bekerja di bidang apa yang dirasa paling sesuai
3. Tulislah rencana dan cita-citamu secara formal.
4. Biasakan diri dengan tuntunan pekerjaan tertentu yang kamu minati.
5. Tinjau dan bicarakan lagi dengan orang lain termasuk orang tua.
6. Jika ternyata pilihan karirmu tidak cocok, hentikan.
Ulangi langkahnya dari awal sampai benar-benar menemukan karirmu
yang paling cocok.

Latihan Pemecahan Masalah

TUGAS I

1. Sudahkah kamu mengetahui tentang :


a. Bakatmu ?
b. Kemampuanmu ?
c. Ciri – cirri pribadi yang kamu miliki ?
Jawab :

79
a. ……………………………………………………………………………
……………
b. ……………………………………………………………………………
……………
c. ……………………………………………………………………………
……………
2. Sebutkan cirri – cirri pribadi yang ada pada dirimu yang merupakan kunci
dari perencanaan karirmu !
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
3. Dalam bidang apa kamu merasa sreg untuk menetapkan kariermu ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
4. Bagaimana tanggapan orangtuamu tentang karier yang kamu cita – citakan ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
5. Bidang pekerjaan apa yang kamu minati saat ini ?
…………………………………………………………………………………
…………..

80
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
6. Apa yang mendorong kamu untuk mempersiapkan karier ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

7. Apa saja yang telah kamu lakukan untuk mempersiapkan pemilihan kariermu
?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
8. Adakah hambatan yang kamu alami dalam mempersiapkan kariermu tersebut
?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
9. Jika ada tulislah hambatan – hambatan tersebut ?
…………………………………………………………………………………
…………..

81
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
10. Bagaimana cara kamu dalam mengatasi hambatan tersebut ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
11. Apakah kamu punya hobi ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
12. Hobi apa yang sedang kamu lakukan saat ini ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
13. Apakah hobi kamu dapat mendorong kamu dalam mempersiapkan karir yang
kamu inginkan ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

82
…………………………………………………………………………………
…………..
14. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi remaja dalam menentukan cita –
cita kariernya. Bagaimana menurut pendapatmu ? Jelaskan ?
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

15. Apakah bakat kamu memberikan pengaruh terhadap pemilihan kariermu ?


Jelaskan jawabmu !
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

TUGAS II

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini untuk mengidentifikasi bakat


minatmu!

No Pertanyaan Jawaban
…………………………………………
1 Kegiatan / Pelajaran apa yang
…………………………………………
sering membuat kamu cepat bosan
…………………………………………
…………………………………………
2 Kegiatan / Pelajaran apa yang
…………………………………………
sering membuat kamu semangat
…………………………………………

83
…………………………………………
3 Hal-hal apa saja yang membuat
…………………………………………
kamu ingat
…………………………………………
…………………………………………
4 Hal-hal apa saja yang membuat
…………………………………………
kamu mudah lupa.
…………………………………………
…………………………………………
5 Kelebihan apa yang kamu miliki
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
6 Kekurangan apa yang ada pada
…………………………………………
diri kamu
…………………………………………
…………………………………………
7 Apa yang sangat kamu ingin
…………………………………………
lakukan saat ini
…………………………………………
…………………………………………
8 Apakah kamu merasa puas dengan
…………………………………………
pekerjaan yang dapat kamu
…………………………………………
selesaikan
…………………………………………
9 Pekerjaan tugas apa yang selalu
…………………………………………
ingin cepat harus selesaikan
…………………………………………
…………………………………………
10 Pekerjaan / tugas apa yang sering
…………………………………………
kamu hindari / tunda untuk kamu
…………………………………………
selesaikan.

Diperiksa Oleh Guru Pembimbing.


………………………………………………………..
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan
Pembimbing
………………….. …………………….. ……………………..
Nip.

84
TOPIK 7 Kemandirian Pada Remaja

Pokok Bahasan : Kemandirian pada remaja


Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
Jenis layanan : Layanan Penguasaan Konten
Standar Kompetensi : Memiliki kesadaran dan dorongan untuk melaksanakan sikap dasar
dalam kehidupan mandiri secara emosional, social dan ekonomi
Kelas : IX
Waktu : 2 x Pertemuan
Tujuan layanan : Agar siswa mengenal gambaran dan mengembangkan sikap-
Tentang kehidupan mandiri, baik secara emosional maupun social
ekonomi

Materi Pengembangan Kompetensi

A. PENGERTIAN KEMANDIRIAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengemukakan, secara harfiah arti kata
mandiri atau kemandirian adalah hal atau
keadaan dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain (Depdiknas,Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005: 710).

Sikap mandiri dapat diartikan sebagai sikap yang ada pada diri
seseorang untuk dapat mencapai suatu hal atau keadaan dimana dia dapat
berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Bandura (Ali dan Asrori, 2004: 110) mengemukakan bahwa


keyakinan seseorang bahwa dirinya mampu menemukan cara-cara tertentu
untuk mencapai tujuan serta keyakinan bahwa cara-cara itu dapat
mengantarkannya kepada tercapainya tujuan.

85
Proses perkembangan kemandirian. Anak yang mandiri biasanya
memiliki perilaku yang ditunjukan dengan mengerjakan semua pekerjaannya
yang eksploratif dan merasa puas atas hasil yang didapatkannya. Hal ini
menunjukan bahwa kemandirianakan mempengaruhi kepuasan kerja
seseorang. Artinya apabila seseorang dalam mengerjakan sesuatu hal atas
usaha dan kemampuannya sendiri tanpa bantuan orang lain maka orang
tersebut akan lebih menikmati hasil karyanya. Lebih lanjut dikatakan oleh Ali
dan Asrori (2004: 110) bahwa sikap mandiri muncul pada setiap individu
dikarenakan adanya kebutuhan dari masing-masing individu untuk bisa
berdiri sendiri (autonomy). Dia menguraikan kebutuhan-kebutuhan tersebut
bisa datang dan pergi sebagaimana yang diinginkannya, mengatakan apa yang
sedang dipikirkan oleh seseorang, tidak tergantung dengan orang lain dalam
mengambil keputusan, merasa bebas untuk melakukan apa yang
dilakukannya, melakukan sesuatu yang ada di peraturan atau kebiasaan,
menghindari situasi dimana seseorang diharapkan bisa menyesuaikan diri,
mengecam orang-orang yang berkuas, menghindari kewajiban dan tanggung
jawab.
Kemandirian merupakan tugas bagi setiap individu termasuk dalam
tugas individu anak. Anak diharapkan bisa belajar dan berlatih memilih
alternatif, membuat keputusan, bertindak sesuai dengan keputusannya
mandiri dengan cara sendiri dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dilakukannya, dengan harapan anak akan berangsur-angsur melepaskan diri
dari ketergantungan kepada orang lain dan belajar mandiri.

Proses Perkembangan Kemandirian. Kemandirian, seperti seperti


halnya kondisi psikologis yang lain, dapatberkembang dengan baikjika
diberikan kesempatanuntuk berkembang melaluilatihan yang dilakukan
secara terus menerus dan dilakukan sejak dini. Latihantersebut dapat berupa
pemberian tugas-tugas tanpa bantuan, dan tentu sajatugas-tugastersebut
disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak.Mengingat kemandirian akan
banyak memberikan dampak yangpositif bagi perkembangan individu, maka
sebaiknya kemandirian diajarkanpada anak sendiri mugkin sesuai
kemampuannya. Seperti telah diakui segalasesuatu yang dapat diusahakan

86
sejak dini akan dapat dihayati dan akan semakinberkembang menuju
kesempurnaan. Latihan kemandirian yang diberikankepada ank harus
disesuaikan dengan usia anak. Contoh : untuk anak-anak usia3-4 tahun,
latihan kemandirian dapat berupa membiarkana anak memasang kaoskaki dan
sepatu sendiri, membereskan mainan tiap kali selesai bermain, dll.Sementara
untuk anak remaja berikan kebebasan misalnya dalam memilihjurusan atau
bidang study yang diminatinya, atau memberikan kesempatan padaremaja
untuk memutuskan sendiri jam berapa ia harus sudah pulang kerumahjika
remaja tersebut keluar malam bersama temannya, (tentunya orang tua
perlumendengarkan argumentasi yang disampaikan sang remaja tersebut
sehubungandengan keputusannya). Dengan memberikan latihan- latihan
tersebut (tentu sajaharus ada unsure pengawasan dari orang tua untuk
memastikan bahwa latihantersebut benar-benar efektif), diharapkan dengan
bertambahnya usia akan bertambah pula kemampuan anak untuk berfikir
secara obyektif, tidak mudah dipengaruhi, berani mengambil keputusan
sendiri, tubuh rasa percaya diri, tidak tergantung kepada orang lain dan
dengan demikian kemandirian akan berkembang dengan baik

B. PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN


Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja. Kemandirian
Sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja Kemandirian, menurut Sutari Imam
Bernadib (1982) dalam Mu`tadin, Z (2002) meliputi : “Perilaku mampu
berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya
diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.”. pendapat
tersebut juga diperkuat oleh Kartini dan Dali (1987) dalam Mu`tadin, Z
(2002) yang mengatakan bahwa : “ Kemandirian adalah hasrat untuk
mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri.” Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian: suatu keadaan
dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan
dirinya. Sehingga seseorang berperilaku :
1. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang
dihadapi
2. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

87
3. bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya
Robert Havighurst (1972) menambahkan bahwa kemandirian
terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
1. Emosi, aspek ini di tunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi
dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua
2. Ekonomi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur
ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.
3. Intelektual, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk
mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
4. Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan
interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung dan menunggu aksi
dari orang lain.
Memperhatikan beberapa aspek tersebut di atas berarti bahwa
kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara komulatif
selama perkembangan hidupnya, dimana individu akan terus belajar untuk
bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungannya,
sehingga individu pada akhirnya akan mampu berfikir dan bertindak sendiri.
Dengan kemandiriannya, seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat
berkembang lebih baik dan lebih mantab.
Untuk dapat mandiri, seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan dan
dorongan dari keluarga, serta lingkungan disekitarnya. Agar dapat mencapai
otonomi atas diri sendiri. Ketika itu peran orang tua dan respon dari lingkungan
sangat diperlukan bagi anak sebagai “Penguat” untuk setiap perilaku baik yang
talah dilakukannya. Hal ini sejalan dengan apa yang diakatakan Reber (1985)
bahwa : “Kemandirian merupakan suatu sikap otonomi diamana seseorang
secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang
lain. “
Selama masa remaja, tuntutan terhadap kemandirian ini sangat besar
dan jika tidak direspon secara tepat bisa saja manimbulkan dampak yang tidak
manguntungakn bagi perkembangan psikologis sang remaja di masa
mendatang. Ditengah berbagai gejolak perubahan yang tejadi di masa kini,
betapa banyak remaja yang mengalami kekecewaan dan rasa frustasi

88
mendalam terhadap orang tua karena tidak kunjung mendapatkan apa yang
dinamakan kemandirian.mereka banyak dilanda oleh kebingungan-
kebingungan dan keluk kesah yang dialami karena banyak sekali aspek
kehidupan mereka masih diatur oleh orang tua, meski banyak diantara mereka
yang suadah berusia 17 tahun. Salah satu contoh nya adalah dalam hal
pemilihan jurusan/fakultas ketika masuk sekolah atau perguruan tinggi.
Mencapai kebebasan (mandiri) merupakan tugas sebagai remaja.
Dengan kemandirian tersebut berarti remaja harus belajar dan berlatih dalam
membuat rencana, memilih alternatif, membuat keputusan, bertindak sesuai
dengan keputusannya sendiri serta bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dilakukannya.
Kemandirian seseorang remaja diperkuat melalui proses sosialisasi yang
terjadi antara remaja dan teman sebaya. Kelompok teman sebaya merupakan
lingkungan sosial pertama dimana remaja belajar untuk hidup bersama dengan
orang lain yang bukan anggota keluarganya. Ini dilakukan remaja dengan
tujuan untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok teman
sebayanya sehingga tercipta rasa aman.
Dalam pencapaian keinginannya untuk mandiri sering kali remaja
mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh masih adanya kebutuhan
untuk tetap bergantung pada orang lain. Remaja mengalami dilema yang sangat
besar antara mengikuti kehendak orang tua atau mengikuti keinginannya
sendiri. Jika ia mengikuti kehendak orang tua maka dari segi ekonomi , remaja
akan terjamin ekonominya, karena orang tua akan membantu sepenuhnya,
sebaliknya jika ia tidak mengikuti kemauan orang tua bisa jadi orang tua tidak
mau membiayai sekolahnya. situasi yang demikian ini sering dikenal dengan
keadaan yang ambivalen (mendua) dan dalam hal ini akan menimbulkan
konflik pada diri remaja sendiri. Kondisi ini akan menimbulkan konflik pada
diri remaja sendiri. Konflik ini akan mempengaruhi remaja dalam usahanya
untuk mandiri, sehingga sering menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri
terhadap lingkungan sekitarnya. Bahkan dalam beberapa kasus tidak jarang
remaja menjadi frustasi dan memendam kemarahan yang mendalam kepada
orang tua nya dan orang lain disekitarnya. Frustasi dan kemarahan tersebut

89
sering kali diungkapkan dalam perilaku-perilaku yang tidak simpatik terhadap
orang lain dan dapat membahayakan dirinya dan orang lain di sekitarnya. Oleh
karena itu, pemahaman terhadap kebutuhan psikologis remaja untuk mandiri
sangat diperlukan dalam upaya mendapatkan titik tengah penyelesaian konflik-
konflik yang di hadapi remaja.
Kemandirian dapat berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan
untuk berkembang melalui pendidikan dan latihan yang dilakukan terus
menerus sejak dini. dengan memberikan pendidikan latihan tersebut, tentu saja
harus ada unsur pengawasan untuk memastikan bahwa pendidikan dan latihan
tersebut benar-benar fektif, sehingga diharapkan dengan bertambahnya usia
akan bertambah pula kemampuan untuk berfikir secara obyektif, tidak mudah
dipengaruhi, berani mengambil keputusan sendiri, tumbuh rasa percaya diri,
tidak bergantung kepada orang lain dan dengan demikian kemandirian akan
berkembang dengan baik.

C. KEMANDIRIAN MERUPAKAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS REMAJA


Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola
asuh orangtua. Dalam keluarga orangtualah yang berperan dalam mengasuh,
membimbing dan membantu mengarahkan anak untuk menjadi mandiri.
Meskipun dunia pendidikan atau sekolah ikut berperan dalam memberikan
kesempatan kepada anak untuk mandiri, keluarga tetap menjadi pilar utama
dan pertama dalam membentuk anak untuk mandiri.
 Komunikasi
Berkomunikasi dengan anak merupakan suatu cara yang paling
efektif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Komunikasi disini
haruslah dua arah artinya kedua belah pihak saling mendengarkan
pandangan satu dengan yang lainnya. Dengan melakukan komunikasi,
orangtua dapat mengetahui pandangan dan kerangka berpikir anaknya dan
juga sebaliknya. Komunikasi dapat dilakukan saat santai agar komunikasi
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

 Kesempatan

90
Orangtua sebaiknya memberikan kesempatan kepada anaknya
untuk dapat membuktikan atau melaksanakan keputusan yang telah
diambilnya. Dalam hal ini orangtua bertindak sebagai pengamat dan hanya
boleh melakukan intervensi jika tindakan sang remaja dianggap dapat
membahayakan dirinya dan juga orang lain.

 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap segala tindakan yang diperbuat
merupakan kunci utama menuju sebuah kemandirian. Dengan bertanggung
jawab, remaja akan belajar untuk tidak mengulangi hal-hal yang
memberikan dampak-dampak negatif bagi dirinya.

 Konsistensi

Konsistensi orangtua dalam menerapkan disiplin dan menanamkan


nilai-nilai sejak masa kanak-kanak dalam keluarga akan menjadi panutan bagi
remaja untuk mengemembangkan kemandirian dan berpikir secara dewasa.
Orangtua yang konsisten akan memudahkan remaja dalam membuat rencana
hidupnya sendiri dan dapat memilih berbagai alternatif karena segala sesuatu
sudah dapat diramalkan

91
Latihan Pemecahan Masalah

TUGAS PERORANGAN

1. Jelaskan pengertian mandiri bagi seorang remaja !


Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
2. Mampukah manusia dalam memenuhi kebutuhannya tanpa bentuan orang lain
? Jelaskan jawabanmu !
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
3. Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai mahluk social ? Jelaskan !

92
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
4. Dalam kehidupan sehari – hari, apakah kamu termasuk orang yang mandiri ?
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
5. Bagaimana caranya agar dapat hidup mandiri ?
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
6. Keluarga merupakan “Pilar Utama” dalam membentuk kemandirian anak.
Jelaskan maksud kalimat tersebut!
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

93
7. Kapan kamu memulai hidup mandiri ? Jelaskan!
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
8. Tugas apa yang diberikan oleh orangtuamu dalam melatih kemandirianmu di
rumah !
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
9. Bagaimana pendapatmu jika anak kelas IX belum dapat mandiri ?
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
10. Jelaskan mandiri bagi pelajar dalam aspek ekonomi ?

94
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
11. Jelaskan mandiri bagi pelajar dalam aspek social ?
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
12. Jelaskan mandiri bagi pelajar dalam aspek emosi ?
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
13. Jelaskan mandiri bagi pelajar dalam aspek intelektual !
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

95
14. Untuk mencapai kemandirian sering timbul hambatan / konflik. Hambatan
apa yang kamu alami dalam mencapai kemandirian ?
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
15. Hambatan dalam mencapai kemandirian akan menghambat tercapainya
kedewasaan. Jelaskan yang dimaksud dengan kedewasaan itu ?
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
16. Bagaimana hubungan antara penyesuaian diri remaja dengan kemandirian
remaja ? Jelaskan !
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
17. Ada berbagai cara untuk meningkatkan kemandirian remaja. Cara apa saja
yang kamu tempuh untuk meningkatkan kemandirianmu ?
Jawab
…………………………………………………………………………………
……

96
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
18. Dalam mencapai kemandirian social, remaja memerlukan orang lain untuk
bergaul. Tuliskan beberapa contoh bahwa manusia dalam hidupnya
memerlukan orang lain !
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
19. Dalam bergaul / berhubungan social sering timbul perselisihan. Sebutkan
beberapa cara agar dalam bergaul tidak timbul perselisihan !
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
20. Teman sebaya merupakan lingkungan social pertama tempat remaja belajar
hidup mandiri. Untuk itu dalam memilih teman akrab harus selektif.
Setujukah kamu dengan pendapat tersebut ? Jelaskan !
Jawab
…………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………
…………..

97
…………………………………………………………………………………
…………..

TUGAS KELOMPOK

1. Jelaskan kegiatan – kegiatan bidang kemandirian bagi pelajar berikut ini !


No Bidang Kemandirian Penjelasan
Mandirian dalam kegiatan a. ……………………………………...
a
ekonomi ……………………………………...
Mandiri dalam kegiatan b. ……………………………………...
b
belajar / intelektual ……………………………………...
Mandiri dalam bidang c. ……………………………………...
c
kegiatan social ……………………………………...
Mandiri dalam bidang emosi d. ……………………………………...
d
……………………………………...

2. Jelaskan cara – cara berikut ini dalam rangka meningkatkan kemandirian bagi
remaja !
No Cara untuk Meningkatkan Penjelasan
Kemandirian
Komunikasi ………………………………………..
1
………………………………………..
………………………………………..
Kesempatan ………………………………………..
2
………………………………………..
………………………………………..
Tanggungjawab ………………………………………..
3
………………………………………..
………………………………………..
Konsisten ………………………………………..
4
………………………………………..

98
………………………………………..

3. Tulislah hambatan-hambatan yang kalian alami dalam mencapai kemandirian,


dan bagaimana cara kalian untuk mengatasi hambatan tersebut ?

Jawaban hasil diskusi

NO Bidang Kemandirian Hambatan Cara Mengatasi


………………………… ………………………
1 Kemandirian Emosi
………………………… ………………………
………………………… ………………………
………………………… ………………………
2 Kemandirian Belajar / Intelektual ………………………… ………………………
………………………… ………………………
………………………… ………………………
3 Kemandirian Sosial ………………………… ………………………
………………………… ………………………
………………………… ………………………
4 Kemandirian Ekonomi ………………………… ………………………
………………………… ………………………

Diperiksa Oleh Guru Pembimbing.


………………………………………………………..
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan

99
Pembimbing
………………….. …………………….. ……………………..
Nip.

TOPIK 8
Persiapan Ujian UAS Dan UAN

Pokok Bahasan : Persiapan Ujian


Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar
Jenis layanan : Layanan Informasi
Standar Kompetensi : Mampu belajar optimal untuk menguasai program di SMP
Kelas : IX
Waktu : 2 x Pertemuan
Tujuan layanan : Agar Siswa mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian
Materi Pengembangan Kompetensi

A. PENGANTAR
Pendidikan adalah salah satu bagian
penting didalam kehidupan kita. Apa
jadinya jika manusia tidak dididik dan
diatur. Dengan adanya pendidikan, maka
sebuah bangsa yang cerdas bisa
diwujudkan. Mungkin ada yang tertarik
membaca tulisan ini, internet untuk
kecerdasan bangsa.
Tahapan dalam pendidikan pun sangatlah panjang. Mungkin ada
yang masih ingat, dulunya dimasukkan orang tua ke salah satu PAUD,
kemudian dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yang lebih tinggi, yaitu Taman
kanak-kanak ( TK ). Setelah TK selesai, naik lagi ke jenjang berikutnya, yaitu
sekolah dasar ( SD ), SMP, SMA, kuliah dan seterusnya.

100
B. PERSIAPAN UJIAN
Persiapan Menghadapi Ujian. Untuk melakukan ujian dengan baik,
mula-mula kamu harus mempelajari dan melakukan review materi sebelum
ujian. Berikut adalah beberapa teknik untuk memahami materi ujian dengan
lebih baik :
Belajar - Pasca Belajar
 Review catatanmu segera setelah kelas.
 Review catatanmu dengan singkat sebelum masuk kelas kembali.
 Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut setiap
minggunya
Review
 Atur catatan, teks dan tugas-tugasmu.
 Perkirakan waktu yang kamu butuhkan untuk melakukan review.
 Buatlah jadwal review yang terdiri dari waktu dan bahan materi.
 Ujilah dirimu sendiri dengan materi tersebut.
 Selesaikan belajarmu sehari sebelum ujian dimulai.
Tips cara menghadapi ujian nasional itu bagaimana ya? mungkin
banyak diantara kalian yang sering penasaran mencari informasi mengenai
kumpulan informasi atau tips atau pun bagaimana cara paling tepat dan
ampuh dalam menghadapi ujian nasional ini. Takut, gelisah, grogi,stres,
mungkin itu adalah beberapa deret keluhan yang seringkali dikeluhkan oleh
para siswa ketika masa-masa ujian nasional sudah semakin dekat dan merasa
bahwa dirinya sepertinya belum benar-benar siap untuk "bertempur" pada
waktu hari H ujian nasional nanti.
Sekarang permasalahannya begini, jika cuma mikir tanpa action ya
apa artinya? benar begitu bukan? memang, bagi sebagian siswa entah itu
siswa SD, SMP ataupun SMU kerisauan dan kebimbangan seringkali muncul.
Bisa jadi itu karena maaf ya, "kesalahan" mereka sendiri, namun tidak
menutup kemungkinan ada juga para siswa siswi yang tidak mau ambil

101
pusing dengan datangnya ujian nasional. "Kesalahan" disini penjelasannya
bagaimana ya? oke, mungkin kurang lebih begini, "malas belajar sedikit demi
sedikit secara kontinyu, jadi pas sudah numpuk dan harus menghadapi ujian
jadi kelabakan sendiri". Memang hal seperti ini sudah biasa terjadi, malas
belajar, itulah akar permasalahannya. Apa cuma faktor belajar saja yang
paling penting? tidak juga, banyak faktor lainnya yang juga ikut andil dalam
sukses tidaknya menghadapi ujian.
Model / tipe siswa memang sangat beragam. Ada yang rajin,ada
yang setengah rajin setengah pemalas, ada yang pemalas bahkan ada yang
tidak peduli sama sekali terhadap pendidikannya. Jadi memang penanganan
terhadap siswa memang harus fleksibel, tidak boleh kaku. Terkait tips cara
sukses menghadapi ujian nasional memang kunci kesuksesan terbesar tetap
ada pada individu masing-masing. Sebuah tips tidak sepenuhnya mampu
memberikan hasil yang memuaskan jika tips hanya dibaca tanpa dibarengi
dengan action yang nyata dan segera. Inilah beberapa tips cara sukses
menghadapi ujian nasional :

1. Belajar
Sudah pasti kalau yang ini bukanlah rahasia umum lagi.
Metode belajarnya perlu ditata dengan baik. Mungkin kalian
pernah mendengar istilah rajin belajar pangkal pandai, iya
sepertinya istilah ini sangat tepat sekali.

Mulai sekarang ditingkatkan belajarnya. Kalau dulunya malas-malasan segera


dirubah menjadi rajin belajar ya.
2. Belajar cerdas
Belajar yang cerdas bisa jadi pilihan. Ada kerja keras, ada juga
kerja cerdas. Dalam hal belajar pun sama saja, belajar keras atau belajar
cerdas? akan sangat optimal apabila kerja keras dan kerja cerdas kita
kombinasikan.
3. Hafalan

102
Mungkin ada yang sangat kesulitan ketika harus berhadapan
dengan urusan hafal menghafal. Iya, itu dapat dimaklumi, karena memang
kelebihan dan kelemahan orang itu memang berbeda-beda. Tidak bisa
disalahkan juga. Tetapi jika mau menerapkan triknya, sepertinya kesulitan
dalam menghafal akan dapat diatasi. Bagaimana, apa ada yang ingin tahu
caranya? inilah caranya, coba baca yang ini, cara cepat menghafal dengan
mudah.
4. Bagaimana dengan bahasa inggris?
Salah satu diantara momok menakutkan bagi para siswa mungkin
saja yang ini nih, mata ujian bahasa inggris. Bahasa bule memang susah - susah
gampang. Ada yang bilang mudah, ada yang bilang sulit. Tetapi tenang, siapa
tahu tips ini bisa memberikan bantuan bagi kamu semua. Manfaatkan
kecanggihan teknologi, seperti google translate atau cara-cara lainnya kan
sangat banyak. Inilah tipsnya, cara mudah belajar bahasa inggris tanpa ikut
kursus. Semoga membantu ya. Perbanyak penguasaan kata dan grammar
jangan sampai dilupakan. Dijamin jika kalian getol dan serius mempelajari dan
memperdalam kemampuan bahasa inggris kalian, dijamin "tidak akan rugi".
Ingat, bahasa inggris merupakan bahasa dunia lho. Okay.
5. Kurangi porsi bermain
Terkadang hal ini juga sangat sulit dilakukan. Padahal waktu ujian
sudah semakin dekat, eh aktifitas bermainnya bukannya dikurangi tapi malah
ditambah. Wah, kalau yang model begini memang jangan sampai ditiru. Tidak
sedikit orang tua yang sampai dibuat pusing karena hal ini. Padahal sudah
merasa berulangkali memberikan peringatan kepada anak-anaknya untuk
mengurangi bermaain dan banyak belajar karena ujian segera datang tetapi
tidak pernah digubris oleh sang buah hati. Hal ini perlu kalian sadari dan
perhatikan. Munculkan kesadaran dalam diri bahwa apalah arti bermain-main
bila dibandingkan penyesalan jika nanti nilai hasil ujiannya jeblok bahkan maaf
"tidak lulus". Toh sehabis ujian bermain-main masih bisa dilakukan, kapanpun
masih tetap bisa bermain. Tetapi kalau ujian, hanya diselenggarakan 1 kali dan
pada waktu yang sudah ditentukan. Sadari hal ini.
6. Ikut les

103
Biasanya banyak sekli para orang tua yang memiliki kesadaran diri
yang tinggi dengan didukung kemmpuan finansial yang menunjang banyak
yang memasukkan / mengikutsertakan buah hati mereka di lembaga-lembaga
yang menyediakan fasilitas les ini. Bahkan ada juga yang les privat di rumah.
Nah, dengan mengikuti les ini, akan ada trik dan tips tertentu yang sangat
membantu para siswa dalam menghadapi ujian nantinya. Bagaimana, apakah
kalian juga sudah ikut les?
7. Matematika
Momok menakutkan bagi kebanyakan siswa peserta ujian adalah
mata pelajaran matematika. Kuasai rumus-rumus dan rajin berlatih
mengerjakan soal adalah kuncinya. Karena, omong kosong belajar matematika
tanpa dibarengi dengan latihan. Dengan seringnya berlatih mengerjakan soal,
biasanya akan lebih mudah ingat kembali ketika waktu ujian muncul soal yang
pernah dikerjakan pada waktu latihan. Tidak cuma matematika, mata pelajaran
eksak yang lain juga sama saja, kuasai rumus dan diperbanyak porsi
mengerjakan latihan soalnya.
8. Bagi yang sudah berpacaran, harap maklum jika putus sementara karena ujian,
atau sekalian putus beneran saja ya?
Bukan rahasia lagi jika ABG jaman sekarang sudah menjalin
hubungan pacaran. Nah, seringkali banyak yang konsentrasi belajarnya
menjadi kacau karena efek pacaran ini. Bilangnya belajar di kamar, eh setelah
di cek oleh ayah ibu ke kamar, lho kok malah sms an, BBM an, asyik ngobrol
via handphone. Wah, apa tidak parah kalau hal ini terjadi? lupakan dulu urusan
pacaran, fokuskan diri kamu untuk menghadapi ujian. Apa sekalian putus
beneran saja ya biar nggak ngeganggu? hmm kalau itu,, ya terserah kamu
sendiri. Intinya fokuskan ujian lupakan dulu aktivitas pacaran.
9. Fokus
Usahakan untuk bisa fokus dlam menghadapi ujian. Jangan
selengekan. Siapa yang serius dan bersungguh-sungguh, dia pasti akan
menuai hasilnya. Ingat, "man jadda wa jada".
10. Belajar kelompok bersama teman-teman. Bisa juga jika memang hal ini cocok
bagi kalian. Saling sharing satu dengan yang lainnya akan dapat memecahkan

104
persoalan yang mungkin tidak bisa diselesaikan pada waktu belajar sendirian
di rumah.
11. Jaga kondisi kesehatan badan.
Persiapan dalam menghadapi ujian terkadang memaksa para siswa
sering melek pada malam hari, jadi kurang tidur. Oleh karena itu, kalian harus
pintar-pintar menjaga kondisi kesehatan dan kebugaran badan kalian.
Bayangkan saja jika sudah mati-matian mempersiapkan diri menghadapi
ujian, eh waktu hari H ujian tiba justru malah sakit dan masuk rumah sakit.
Apa tidak rugi dua kali namanya? ingat, jaga kondisi badan kalian ya.
12. Percaya diri
Kalian harus percaya diri ketika mengerjakan soal-soal ujian.
Jangan mudah goyah karena pengaruh kanan kiri. Bisa jadi kan ada teman
yang usil waktu ujian. Intinya pede saja, yakinlah pada diri sendiri.
13. Tenang saja badai pasti berlalu
Kalian harus tenang. Karena tenang ketika menghadapi masalah
lebih baik hasilnya dibandingkan dengan mereka yang kacau dan tergesa-gesa
dalam menghadapi ujian. Buat kondisi mu senyaman mungkin.
14. Lebih baik tidur pada saat malam menjelang ujian
Setelah sejak jauh-jauh hari melakukan berbagai persiapan yang
panjang dalam rangka menghadapi ujian, lebih disarankan untuk memilih
tidur saja pada saat malam ujian. Karena dengan tidur yang cukup, akan lebih
baik bila dibandingkan mereka yang mengerjakan ujian sambil nahan kantuk
karena malamnya tidak tidur atau kurang tidur.
15. Minta ijin dan pamit kepada orang tua sebelum berangkat ujian, bapak dan
ibu minta doanya.
Doa orang tua adalah salah satu kunci kesuksesan terbesar. Jadi, minta
kepada bapak ibu klaian masing-masing agar ujian kalian dapat dilewati
dengan mudah. Doa ibu sangatlah manjur. Ingat, surga ada di telapak kaki
ibu.
16. Tingkatkan ibadah dan doa kepada Tuhan YME Pernah mendengar istilah,
"manusia hanya bisa berencana, tetapi Tuhanlah yang menentukan?" iya,
kalian wajib memohon kepada Tuhan YME agar senantiasa diberikan

105
kemudahan dan pertolonganNya agar ujian kalian dimudahkan dan diberikan
hasil yang terbaik.
Nah, mungkin itulah pembahasan seputar tips cara sukses menghadapi
ujian nasional tersebut. Mungkin beberapa tips yang dapat kami berikan
tersebut belumlah sesuai dengan keinginan kalian. Mungkin saja ada yang
terlewatkan atau ada yang kurang, kalian bisa dan boleh berkomentar untuk
menambahkan tips dalam menghadapi ujian kali ini. Oh iya, coba baca juga
yang ini, cara agar cepat tinggi. Semoga bermanfaat dan semoga sukses untuk
ujiannya!
Tips jitu menghadapi Ujian Nasional ya belajar, bukan malah sibuk
update status di fesbuk" ujar seorang teman saat ditanya tips apa yang dia
jalankan ketika menghadapi ujian. Dan memang benar adanya, terkadang aku
sendiri lebih asyik nongkrongin facebook dibanding melakukan pekerjaan
yang sudah aku jadwalkan, akhirnya keasyikan, terlena dan urusan yang
seharusnya cepat terselesaikan menjadi terbengkelai tak terjamah. surim
banget kan? Jika penyakit ini mulai menyerang, biasanya sih aku
menyiasatinya dengan beranjak dari depan laptop atau segera meletakkan hp,
berjalan jalan sejenak ke depan rumah, atau sekedar mencari makanan ringan
di dapur. Setelah dirasa cukup fresh dan semangat kembali baru melanjutkan
pekerjaan. Sambil berkata dalam hati "setelah pekerjaan ini selesai, aku akan
puas-puasin buat facebook-an sebagai hadiah". Hmmm ternyata trik ini cukup
jitu buatku, mungkin bisa dicoba juga buat adek-adek yang sebentar lagi
menghadapi ujian nasional.
Jangan terlena sobat, segera sadar dari keasyikan akan membantu kita
fokus kembali pada kegiatan utama kita. Asumsi negatif tentang ujian
nasional justru akan menyebabkan kita semakin frustasi dalam
menghadapinya, hasilnya pasti jauh dari memuaskan. Untuk itu jauh hari
sebelumnya, kita perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin agar hasil yang
dicapai sesuai harapan.
Hasil akhir dari ujian yang akan kita tempuh sebenarnya sudah
tergambar lebih awal dari pola pikir otak kita, otak lah sumber dari segala
respon yang akan mengantarkan kita menuju kenyataan di masa depan,

106
berhasilkah atau justru kegagalan yang akan menjegal. Buanglah asumsi
negatif tentang ujian nasional, dan yakinlah bahwa UN hanya jurang sempit
yang harus kita loncati untuk menuju ke jenjang yang lebih tinggi. So ngapain
takut!!!. Tips berikut mungkin akan membantu sobat klikedukasi untuk
mencoba membuang asumsi negatif tentang ujian nasional. Jika semua
persiapan sudah kita lakukan, rasa percaya diri saat menghadapi soal, pasti
akan datang dengan sendirinya. percaya deh
1. Jaga kesehatan
Tentunya hal pertama adalah menjaga kondisi badan. Bagaimana
mau belajar jika badan kita sakit, loyo, kurang gairah de el el. Kesehatan
itu mahal sob, coba bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika
kita berobat kedokter, atau berapa kerugian yang ditimbulkan jika badan
kita loyo, gak bergairah dan lemes... masa depan yang akan jadi
taruhannya.
So. mulai sekarang jagalah kesehatan kamu, bisa dengan berolah
raga secara teratur, lari pagi setelah sholat shubuh sambil ngecengin
cewek cewek cantik dipinggir jalan, atau apapun itu. Dengan sendirinya
gairah belajar kamu akan meningkat.
2. Ikuti program pembelajaran disekolah dengan baik Jika badan kita sehat,
penuh semangat, maka hidup kita akan dipenuhi dengan gairah dan
kebahagiaan. Dalam mengikuti program pembelajaran di sekolah pun
lebih bersemangat. Terkadang, terlalu banyak program belajar yang
dicanangkan sekolah justru membuat kita merasa bosan, hmmm gimana
nih? yups kuncinya adalah kondisi badan dan pola pikir di otak kita.
perbaiki pola pikir dan jaga selalu kesehatan. Think different sob !!
3. Persiapkan diri dengan banyak berlatih dengan soal
Dari tahun ke tahun, yang namanya ujian nasional ya seperti itu,
soalnya pun tidak jauh berbeda. Untuk itu banyak banyaklah berlatih
soal, pahami setiap bentuk soal. Pada dasarnya yang berbeda hanyalah
susunan kalimatnya saja, konsepnya tetap sama. Satu konsep kamu
kuasai, insya Allah soal seperti apapun akan mudah kamu hadapi.

107
4. Buat jadwal belajar mulai sekarang, dan fokuslah pada satu hal. Yang ini
juga ga kalah penting sob, suatu hal yang terstruktur dan terpola secara
rapi maka hasilnya juga akan memuaskan. Sebagai contoh jadwal harian
yang pernah aku buat, hari senin belajar bahasa Indonesia, hari selasa
khusus belajar matematika, hari rabu mempelajari sains/ipa (biologi,
fisika, kimia), hari kamis belajar bahasa inggris, dan seterusnya. Sisakan
waktumu cukup satu jam perhari untuk fokus belajar satu mata pelajaran.
Dan sisanya kamu bisa bermain sepuasnya sebagai hadiah dari
belajarmu, insya Allah jika kamu konsisten dengan jadwal yang sudah
kamu buat, hasilnya pasti dahsyat.
5. Belajar kelompok, bahas soal saling bantu. Kadang kala, belajar sendiri
tidak selalu menyenangkan, jika kamu tipe orang yang suka belajar
bareng, mungkin tips ini cocok buat kamu, pahamilah diri sendiri dan
lakukan kemauanmu sendiri, dengan begitu kamu akan menikmati
belajar, lebih enjoy dan ga ada rasa terpaksa.
6. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Belajar pada saat paling
mood, meski sebentar akan tahan lama di memori. Itu sebagian saran dari
temanku, tapi kapan mood belajar itu muncul? Hmmmm bisa jadi mood
itu baru muncul saat Ujian Nasional telah usai, ha ha bisa kacau kalau
kayak gini. Solusinya kita harus menciptakan mood untuk belajar.
Caranya? Dulu waktu kita pertama kali belajar naik sepeda, meskipun
terjatuh berkali-kali kita tidak pernah menyerah, sampai akhirnya kita
lihai menaikinya. Pada saat seperti itu, apakah kita ngerasa sedang
belajar? Ya, tapi apakah kita bosan untuk mencoba dan terus mencoba
sampai bisa? Tidak, yups itu jawabannya, ciptakan suasana belajar yang
mengasyikkan, menyenangkan, bila perlu jalan-jalan sambil baca buku,
memancing sambil belajar teorema pytaghoras etc. Lakukan hobimu dan
selingi dengan belajar, pasti lebih asyik dan bermakna
7. Berdo’a dan mintalah do’a restu dari kedua orang tua. Salah satu do’a
yang paling mujarab adalah do’a orang tua kepada anaknya, mintalah
restu pada orang tua kamu. Hal ini dapat menjadi spirit dan menambah
rasa percaya diri yang luar biasa bagi kamu.Tentunya tidak adil jika kita

108
minta di do’akan, tapi kita sendiri tidak ikut berdo’a untuk keberhasilan
kita. Lucu banget jika hal seperti itu sampai terjadi. Maka berlakulah
adil, diri kita sendiri yang harus bekerja lebih keras, bukan orang lain!!.
8. Jangan lupa sarapan sebelum mengerjakan soal. Ini penting!!, saking
semangatnya mengikuti UN, kita sampai lupa hukum kekekalan energi
bahwa kita ga bisa berpikir maksimal kalau perut belum terisi (logika gak
jalan tanpa logistik bro!!)
9. Manfaatkan sesaat sebelum ujian moment untuk mereview materi ujian
sekedar memancing ingatan agar lebih mudah digali saat mengerjakan
soal, kita bisa membuka-buka lagi materi pelajaran yang sudah kita
pelajari sebelumnya, tapi bukan dibaca keseluruhan, hanya direview
sesaat.
10. Kumpulkan referensi materi ujian selengkap mungkin. Salah satu
sahabatku pernah berkata begini:“Aku kurang suka membuat rangkuman
tapi lebih memilih membaca keseluruhan, jadi kalo belajar mau ujian
semua buku yang kubutuhkan harus ada, itu udah memberi rasa tenang
tersendiri. Memang waktu belajarnya jadi lebih lama, gak efektif, tapi
kurng puas kalo cuma baca rangkuman.” Untuk meningkatkan rasa
percaya diri, kamu mungkin bisa meniru gaya belajar sahabatku di atas,
kamu bisa berburu referensi materi pelajaran di perpustakaan sekolah, di
google, tanya pada teman yang lebih pintar, rajin bertanya pada guru
mapel yang bersangkutan, mengumpulkannya, dan mempelajarinya satu
persatu.“Rasa puas kalau sudah baca keseluruhan materi ini pengaruhnya
pada ketenangan, kesiapan mental, atau semacam sugesti bahwa sudah
dibaca semua jadi pasti bisa ngerjain soal.” Sekali lagi setiap manusia itu
memiliki kepribadian yang unik, pelajarilah diri kamu sendiri.

109
Latihan Pemecahan Masalah

TUGAS INDIVIDU I

Empat langkah untuk belajar

Jawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini. Lalu rencanakan strategi belajar dari


jawaban-jawabanmu untuk “pedoman belajar”

NO Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pengalaman kamu
tentang belajar? …………………………………………
a. Senang membaca, menghapal …………………………………………
…………………………………………

110
b. Mengetahui cara meringkas …………………………………………
…………………………………………
c. Menyukai ketenangan atau …………………………………………
kelompok belajar …………………………………………
…………………………………………
d. Apa saja yang kamu pelajari …………………………………………
…………………………………………
e. Memerlukan waktu belajar
singkat atau yang panjang
2. Apakah kebiasaan kamu belajar
kamu saat ini terbaik atau
terburuk …………………………………………
a). Berminatkah kamu pada …………………………………………
pelajaran sekolah
b). Berapa banyak waktu yang …………………………………………
kamu gunakan untuk belajar …………………………………………
3. Kegiatan apa yang bersaing …………………………………………
dengan perhatian belajarmu? …………………………………………
4. Apakah rencana kamu saat ini? …………………………………………
…………………………………………
5. Apakah rencanamu
mempertimbangkan pengalaman
dan gaya belajarmu? …………………………………………
a). Sewaktu kamu belajar, apakah …………………………………………
kamu mengerti yang kamu
pelajari?
b). Jika kamu tidak mengerti, …………………………………………
apakah kamu akan bertanya? …………………………………………
c). Kepada siapakah kamu akan …………………………………………
menanyakan? …………………………………………
d). Apakah kamu sudah disiplin …………………………………………
pada diri sendiri? …………………………………………

111
e). Jika belum tindakan apa yang …………………………………………
ingin kamu lakukan ? …………………………………………
f). Apakah kamu sukses …………………………………………
…………………………………………
g). Apakah kamu merayakan …………………………………………
kesuksesan itu ? …………………………………………

TUGAS INDIVIDU II

1. Mengapa ujian perlu disiapkan ? Jelaskan !


Jawab :
…………………………………………………………………………………
….
………………………………………………………\…………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
2. Apa yang harus dilakukan seorang pelajar, jika akan menghadapi ujian
nasional ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..

112
…………………………………………………………………………………
…………..
3. Apa yang harus dilakukan seorang pelajar jika akan menghadapi ujian
sekolah ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

4. Dalam menghadapi ujian, perlukah belajar semalam suntuk ?


Jawab :
…………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
5. Menurut kamu belajar secara rutin setiap hari 1 jam dengan belajar sekali
dalam tempo 3 jam lebih baik yang mana ? Berilah alasan !

113
Jawab
…………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
6. Jelaskan bagaimana cara belajar kamu dirumah dalam persiapan menghadapi
ujian ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

7. Perluhkah membuat jadwal belajar khusus untuk menghadapi ujian ? Jelaskan


!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………
…………..

114
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..
8. Jelaskan cara belajarmu dalam setiap harinya untuk menghadapi ujian :
a. Pagi, mulai pukul ……………… sampai pukul ………………………
Materi yang dipelajari :
………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….

b. Sore, mulai pukul ……………… sampai pukul ………………………


Materi yang dipelajari :
………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….

115
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….
c. Malam, mulai pukul …………… sampai pukul ………………………
Materi yang dipelajari :
………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….
………………………………………………………………………………
………….

9. Dalam menghadapi ujian sering timbul was – was atau takut tidak lulus,
begaimana dengan apa yang kamu rasakan ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

116
10. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menghindari rasa takut dalam ujian ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………
…………………………………………………………………………………
…………..
…………………………………………………………………………………
…………..

TUGAS KELOMPOK

I. Diskusi
1. Diskusikan dengan kelompok belajarmu tentang persiapan dalam
menghadapi ujian, baik ujian nasional maupun ujian sekolah ?
2. Menurut kelompok kalian, apa saja yang perlu dipersiapkan dalam
menghadapi ujian, agar hasilnya dapat optimal ?
3. Perlukah persiapan ujian dilakukan jauh sebelum ujian dilaksanakan ?
Berilah alasan !
4. Adakahnya siswa yang tidak lulus dalam ujian, menurut kelompok kalian
disebabkan oleh apa ?
5. Seandainya kamu yang tidak lulus ujian, apa yang kamu lakukan ?
II. Studi Kasus
1. Lakukan wawancara terhadap beberapa siswa ( 5 Siswa ) secara terpisah
tentang pendapat siswa mengenai kenaikan standar kelulusan.
2. Pertanyaan wawancara meliputi :
a. Bagaimana pendapat mereka tentang standar nilai kelulusan 5, 25 ?
b. Bagaimana perasaan mereka dalam menghadapi ujian nasional ?
c. Apa saja persiapan mereka lakukan untuk menghadapi ujian nasional ?
d. Apa yang mereka harapkan dari ujian nasional tersebut ?

117
3. Catat hasil wawancara dan buatlah kesimpulan. Buatlah laporan secara
tertulis pada tempat yang telah tersedia !

Diperiksa Oleh Guru Pembimbing.


………………………………………………………..
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan
Pembimbing
………………….. …………………….. ……………………..
Nip.

DAFTAR PUSTAKA
http://economicsjurnal.blogspot.com/2010/09/kebiasaan-belajar.html

http://kehidupansosialmanusia.blogspot.com/
http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/30/pengaruh-teman-sebaya-terhadap-
perkembangan-anak-329890.html

http://esjirosolusi.blogspot.com/2013/02/jenis-sekolah-lanjut.html

http://afrinata.blogspot.com/2012/05/bakat-minat-hobi-dan-karir.html

http://icestick-s.blogspot.com/2012/11/pengertian-kemandirian-anak.html

http://zenqris.blogspot.com/2010/08/kemandirian-sebagai-kebutuhan.html

http://dedi26.blogspot.com/2013/03/peran-orang-tua-terhadap-pembentukan.html

http://www.studygs.net/indon/tstprp1.htm

http://www.klikedukasi.com/2012/03/10-persiapan-untuk-menghadapi-ujian.html

118

Anda mungkin juga menyukai