Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEANEKARAGAMAN PADA TUMBUHAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Genetika

Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010

Disusun oleh:

Anissa Paramita 0700594


Anti Yunita 0700960
Cucu Nurmalasari 0700410
Febi Ryza Rubbani 0706616
Nisa Permata A.K 0704368
Salinan* 0706582

Kelas B
Kelompok 3

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2010
* editor

PENDAHULUAN

A. Dasar Teori
“tidak ada dua individu yang sama persis”. Hal ini disebabkan oleh adanya variasi
organisme dari spesies yang sama atau keanekaragaman spesiesnya. Lingkungan atau
faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya, kelembaban, pH, curah hujan dan faktor-
faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariska dari kedua induknya sangat
berpengaruh terhadap fenotif suatu individu. Dengan demikian fenotif suatu individu
merupakan interaksi antara genotip dengan lingkungan. Baik hewan maupun tumbuhan
juga mempunyai variasai yang tampak antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna
dan ciri khasnya.

B. Latar Belakang
Karena adanya variasi organisme dari spesies yang sama atau disebut juga
keanekaragaman spesies, maka tidak akan pernah ada dua individu yang sama persis. Hal
ini diantaranya dapat disebabkan oleh lingkungan atau faktor eksternal seperti cahaya
matahari, kelembaban, suhu, makanan, curah hujan, dan faktor-faktor lainnya bersama-
sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap
fenotip suatu individu. Dengan demikian maka fenotip suatu individu merupakan hasil
interaksi antara genotip dengan lingkungan. Baik hewan maupun tumbuhan juga
memiliki variasi yang tampak antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna dan ciri
khas lainnya. Maka dari itu kami selaku mahasiswa pendidikan biologi yang mengontrak
mata kuliah genetika ingin mempelajari keanekaragaman dalam species dengan jalan
melakukan praktikum keanekaragaman tumbuhan.

C. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari praktikum ini adalah, melihat variasi sifat tertentu dari satu
spesies yang sama, bahwa dalam satu spesies yang sama pun terdapat perbedaan, dan
membuat dendogram sebagai hasil perhitungan dari indeks kesamaan. Kami mencari
persamaan dan perbedaan dari spesies tertentu yang kami tentukan sendiri, dalam
praktikum ini kami memilih species Aglaonema sp. Pertama-tama kami kumpulkan dulu
tanaman Aglaonema sp sebanyak lima tanaman dari tempat yang berbeda dan juga dari
penampakan luarnya sudah tampak adanya sedikit perbedaan. Kemudian kami tentukan
sifat-sifat apa saja yang akan kami amati sebanyak sepuluh sifat. Barulah setelah itu kami
mengamati kelima Aglaonema sp tersebut dengan berpedoman pada sifat-sifat yang akan
diamati yang sudah kami tentukan sebelumnya. Variasi-variasi sifat yang kami temukan
(berupa persamaan dan perbedaan) kami catat dalam tabel pengamatan yang sudah
disediakan di jurnal praktikum genetika. Hasil dalam tabel tersebut lalu kami olah
kedalam indeks kesamaan, Indeks kesamaan inilah yang nantinya kami buat menjadi
dendogram yang akan menunjukaan sejauh mana kesamaan antar individu dalam satu
spesies.

D. Tujuan Praktikum
Setelah selesai melakukan praktikum keanekaragaman tumbuhan, mahasiswa dapat:
1. Mendeskripsikan hasil pengamatannya tentang berbagai variasi pada tumbuhan,
2. Membuat dendogram berdasarkan indeks kesamaan Sorensen,
3. Menentukan sejauh mana persamaan den perbedaan pada individu-individu yang
diamati,
4. Menyimpulkan, dan mengkomunikasikan hasil pengamatannya.
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
 Aglaonema sp.
 Mistar
 Dan alat tulis

B. Cara Kerja:

Untuk melihat seberapa dekat hubungan antara speseis Aglaonema yang satu dengan
yang lainnya dapat dibantu dengan membuat Dendrogram dari data-data table hasil
pengamatan variasi sifat yang telah dilakukan. Yaitu dengan cara sebagai berikut:

a. Membuat tabel persamaan dan perbedaan karakter pada setiap tumbuhan. Angka 1
menunjukan karakter tersebut dimiliki suatu individu yang dibandingkan, sedangkan
angka 0 menunjukan karakter-karakter tersebut tidak dimiliki oleh suatu individu
tersebut.

b. Menjumlahkan karakter-karakter pada masing-masing spesies.

c. Menjumlahkan karakter-karakter yang sama atau ada pada kedua spesies yang
diamati. Menbandingkan (Sp 1 dengan Sp 2, Sp1-Sp3,Sp1-Sp4,Sp1-Sp4,Sp1-
Sp5,Sp2-Sp3,Sp2-Sp4,Sp2-Sp5,Sp3-Sp4 dan seterusnya).

d. Menghitung nilai indeks kesamaan untuk masing-masing menggunakan rumus:


S = 2C X100%
A+B

e. Selanjutnya menyusun data yang telah dihitung indeks kesamaannya menjadi diagram
matrik.

f. Memilih nilai indeks yang terbersar dari diagram matrik tersebut.

1. Mengelompokan nilai indeks yang terbesar

2. Menyusun kelompok spesies yang tersisa.

3. Membuat matrik baru berdasarkan kelompok baru.

4. Menghitung nilai indeks untuk membandingkan kelompok yang baru.

5. Memasukan data-data yang baru ke dalam matriks.

g. Mengulangi langkah ke enam sampai tidak ada lagi spesies yang belum berkelompok.

h. Membuat dendrogram berdasarkan urutan pengelompokan.


HASIL PENGAMATAN
A. Foto Hasil Pengamatan

Varians 1 Varians 2 Varians 3 Varians 4


B. Nilai Indeks kesamaan sifat yang diamati

Variasi Sifat ( Dalam spesies yang sama)

No. Sifat yang Diamati (karakter) Individu / Varietas / Kultivar / Strain

1 2 3 4

1 Warna corak daun hijau-putih 1 0 0 1

2 Perbandingan panjang dan lebar daun 1 0 1 1


2:1

3 Warna tangkai daun putih 1 1 0 0

4 Permukaan daun bagian bawah 1 1 1 0


bercorak

5 Daun muda mengkilat 1 0 1 0

6 Warna ibu tulang daun hijau 1 0 0 0

7 Perbandingan panjan5g tangkai daun 0 1 0 1


dan panjang daun lebih dari 1/2

8 Tangkai daun bercorak 0 0 0 1

9 Permukaan daun muda licin 1 0 1 0

Jumlah Karakter 7 3 4 4
* Tumbuhan yang Diamati : Aglaonema comutatum
C. Penghitungan Indeks Kesamaan

Jumlah karakter yang sama untuk :

Sp 1 – Sp 2 = 2

Sp 1 – Sp 3 = 4

Sp 1 – Sp 4 = 2

Sp 2 – Sp 3 = 1

Sp 2 – Sp 4 = 1

Sp 3 – Sp 4 = 1

Indeks Kesamaan Sorensen:


2C
S= x 100 %
A+B

S (Sp1 – Sp2) = [ (2*2) / (7+3) ] x 100% = 40 %

S (Sp1 – Sp3) = [ (2*4) / (7+4) ] x 100% = 72,7 %

S (Sp1 – Sp4) = [ (2*2) / (7+4) ] x 100% = 36,4 %

S (Sp2 – Sp3) = [ (2*1) / (3+4) ] x 100% = 28,6 %

S (Sp2 – Sp4) = [ (2*1) / (3+4) ] x 100% = 28,6 %

S (Sp3 – Sp4) = [ (2*1) / (4+4) ] x 100% = 25 %

Diagram Matriks 1:

Sp 1 Sp 2 Sp 3 Sp 4
Sp 1 * 40 72,7 36,4
Sp 2 * 28,6 28,6
Sp 3 * 25
Sp 4 *
Indeks Kesamaan Tertinggi : (Sp1 – Sp3) = 72,7.

I (Sp 1,Sp 3) (Sp 2) = [e (Sp 1,Sp2) + e (Sp 2,Sp 3)] / 2 = (40 + 28,6)/2 = 34,3

I (Sp 1,Sp 3) (Sp 4) = [e (Sp 1,Sp4) + e (Sp 3,Sp 4)] / 2 = (36,4 + 25)/2 = 30,7

Diagram matriks 2:

(Sp 1,Sp 3) (Sp 2) (Sp 4)


(Sp 1, Sp 3) * 34,3 30,7
(Sp 2) * 29
(Sp 4) *

Ind eks kesamaan tertinggi : (Sp 1,Sp 3) (Sp 2) = 34,3.

 Menghitung indeks kesamaan kelompok baru

I (Sp 1,Sp 3,Sp 2) (Sp 4) = [e (Sp 1,Sp4) + e (Sp 3,Sp 4)+ e (Sp 2,Sp 4)] / 3

= (36,4 + 25 + 28,6)/3 = 30

Diagram matriks 3:

(Sp 1, Sp 3,Sp 2) (Sp 4)


(Sp 1, Sp 3,Sp 2) * 30
(Sp 4) *

 Urutan pengelompokan

Sp 1, Sp 3 = 72,7

Sp 1, Sp 3, Sp 2 = 34,3

Sp 1, Sp 3, Sp 2, Sp 4 = 30
 Dendogram
Dendogram Indeks kesamaan

1 3 2 4

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10
PEMBAHASAAN

Tabel dendogram menunjukan kedekatan kekerabatan dari suatu spesies, dalam


praktikum ini tumbuhan yang digunakan adalah tumbuhan Aglaonema comutatum. Semakin
besar angka kesamaan maka semakin tinggi kedekatan. Urutan sifat-sifat yang diamati
adalah:
 Warna corak daun hijau-putih
 Perbandingan panjang dan lebar daun 2 : 1
 Warna tangkai daun putih
 Permukaan daun bagian bawah bercorak
 Daun muda mengkilat
 Warna ibu tulang daun hijau
 Perbandingan panjang tangkai daun dan panjang daun lebih dari ½
 Tangkai daun bercorak
 Permukaan daun muda licin

Dari sembilan karakteristik yang dibandingkan pada empat tipe Aglaonema comutatum,
yang digambarkan melalui diagram matriks 1 didapatkan indeks kesamaan yang paling tinggi
dari tipe Aglaonema comutatum ke 1 ( Sp1) dan tipe Aglaonema comutatum ke 3 ( Sp3)
yaitu sebesar 73. Sedangkan pada diagram matriks 2 indeks kesamaan terbesar diperoleh dari
(Sp 1,Sp 3) dan (Sp 2) yaitu sebesar 34,3 dan pada diagram matriks 3 diperoleh indeks
kesamaan (Sp 1,Sp 3,Sp 2) dan (Sp 4) sebesar 40. Dari ketiga diagram matriks tersebut
diperoleh data yang digunakan untuk membuat dendogram untuk menggambarkan hierarki
hubungan kekerabatan dari yang paling jauh dan yang paling dekat antara keempat tipe
Aglaonema comutatum yang dibandingkan kekerabatannya melalui sample 9 karakteristik
yang dibandingkan.
KESIMPULAN

Dari sembilan karakteristik yang dibandingkan pada empat tipe Aglaonema comutatum,
yang digambarkan melalui diagram matriks 1 didapatkan indeks kesamaan yang paling tinggi
dari tipe Aglaonema comutatum ke 1 ( Sp1) dan tipe Aglaonema comutatum ke 3 ( Sp3)
yaitu sebesar 73. Sedangkan pada diagram matriks 2 indeks kesamaan terbesar diperoleh dari
(Sp 1,Sp 3) dan (Sp 2) yaitu sebesar 34,3 dan pada diagram matriks 3 diperoleh indeks
kesamaan (Sp 1,Sp 3,Sp 2) dan (Sp 4) sebesar 40. Dari ketiga diagram matriks tersebut
diperoleh data yang digunakan untuk membuat dendogram untuk menggambarkan hierarki
hubungan kekerabatan dari yang paling jauh dan yang paling dekat antara keempat tipe
Aglaonema comutatum yang dibandingkan kekerabatannya melalui sample 9 karakteristik
yang dibandingkan.
DAFTAR PUSTAKA

F George, H George. 2005. Schaums Outline of Biology. 2 nd ed. Jakarta: Erlangga

Surya.2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai