KELOMPOK ACUAN
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 9
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya sehingga
dapat menyelesaikan tugas resume ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga tugas ini bisa bermanfaat dan
jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap tugas ini agar kedepannya bisa
diperbaiki.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Memahami maksud dari kelompok acuan.
2. Memahami konsep yang ada dalam kelompok acuan sehingga dapat
mempengaruhi pembelian konsumen.
3. Memahami peran kelompok dalam strategi pemasaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
inginkan, memilih, mencoba dan membeli tanpa berkeliling untuk cuci
mata dan mencoba yang ini dan yang itu. Jadi kelompok belanja
mempengaruhi perilaku dalam pembelian konsumen.
a. Kelompok Kegiatan Konsumen
Kelompok kegiatan konsumen seringkali jadi kekuatan
kritis untuk perusahaan dan lembaga pemerintahan terkait. Mereka
menyuarakan keluhan konsumen atau akibat buruk yang menimpa
konsumen setelah mengkonsumsi produk. Kelompok kegiatan
konsumen selalu diperhitungkan dalam sepak terjang perusahaan.
Kelompok kegiatan konsumen mempengaruhi konsumen untuk
mengkonsumsi produk atau menolaknya.
b. Kelompok Kerja
Kelompok kerja juga menentukan pilihan produk. Itulah
sebabnya mengapa necafe membuat setting iklannya di tempat
kerja, dimana orang yang tidak mengkonsumsi nescafe menjadi
korban cemooh dari para rekan kerjanya.
3
2.3. Jenis Kelompok Acuan
Dalam buku ristiyanti, (2005) mengelompokkan jenis-jenis kelompok
acuan menjadi 4 kategori dilihat melalui pengaruh terhadap individu :
a. Contactual Group
Adalah kelompok yang mensyaratkan keanggotaan dan merupakan
kelompok dimana konsumen terus beraktivitas bersama dengan
para anggota kelompok yang lain.
b. Disclaimant Group
Merupakan kelompok yang menolak suatu ide maupun produk,
seperti misalnya yayasan kanker yang menolak konsumsi rokok
dan mempengaruhi anggota dan masyarakat umum untuk tidak
mengkonsumsi rokok.
c. Aspirational Group
Adalah kelompok tanpa keanggotaan yang mempengaruhi
konsumen untuk bersikap positif terhadap suatu produk. Misalnya
model iklan yang mempengaruhi konsumen untuk membeli.
d. Avoidance Group
Adalah kelompok tanpa keanggotaan yang dengan sengaja
menghindar dari produk.
Perlu di ingat, bahwa suatu kelompok atau orang dapat dikatakan sebagai
kelompok acuan hanya apabila kelompok atau orang tersebut mempengaruhi
nilai-nilai, sikap dan perilaku seorang individu. Konsumen bisa saja menjadi
anggota atau berada di beberapa kelompok. (Ristiyanti, 2005).
4
menyampaikan norma-norma dan nilai-nilai budaya dalam masyarakat yang
mencakup apa yang dibeli dan dikonsumsi, kemana seharusnya membeli,
bagaimana sikap yang seharusnya terhadap sebuah produk. Acuan yang
demikian itu diterapkan juga oleh konsumen dalam keyakinan dan sikapnya
terhadap produk atau merek tertentu, juga terhadap atribut produk mana yang
dianggap penting dan gaya hidup mana yang lebih disukai.
Dalam Ristiyanti (2005) juga mengutarakan tujuh jenis kekuatan
yang dimiliki oleh kelompok acuan yang dapat memberikan pengaruh
kepada konsumen
1. Social Power (Kekuatan Sosial)
Hal ini ditunjukkan dalam situasi dimana kelompok acuan itu
mampu mengubah perilaku seseorang, secara sukarela ataupun tidak
, dan berlaku pada waktu kelompok yang bersangkutan itu ada,
maupun dalam keadaan dimana kelompok itu tidak ada.
2. Referent Power (Kekuatan Acuan)
Bila seseorang mengagumi kualitas orang lain atau kelompok
tertentu, dia akan mencoba untuk meniru kualitas itu dengan cara
meniru perilaku orang atau kelompok yang bersangkutan, termasuk
ilihan produk sampai dengan pemilihan waktu luang. Kekuatan
acuan ini sangat penting bagi strategi pemasaran karena konsumen
secara sukarela mengubah perilakunya untuk menyenangkan atau
mengidentifikasi dirinya dengan orang atau kelompok yang
dikaguminya.
3. Invormative Power (Kekuatan Informatif)
Seseorang bisa mempunyai kekuatan atas orang lain karena dia
memiliki informasi yang ingin diketahui orang lain. Kekuatan
informative dapat dimiliki dan dapat mempengaruhi pendapat
konsumen karena sumber kekuatan itu dianggap memiliki akses
terhadap kebenaran. Pengalaman menggunakan produk bisa
menghasilkan kekuatan informatif.
4. Legitimate Power (Kekuatan Sah / Wewenang)
5
Seseorang bisa memiliki kekuatan ini karena dia diberi kekuasaan
oleh yang berwenang, misalnya kekuatan yang dimiliki oleh polisi
atau profesor. Seragam menimbulkan kekuatan sah ini. Maka dari
itu, orang berseragam sering digunakan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain..
5. Expert Power (Kekuatan Keahlian)
Konsumen mudah dipengaruhi oleh ahli yang dianggap bisa
mengevaluasi produk dengan obyektif dan informatif. Misalnya saja
banyak dokter yang digunakan perusahaan obat untuk
memperngaruhi asiennya dalam menggunakan obat tertentu.
6. Reward Power (Kekuatan Pemberi Ganjaran)
Konsumen akan terengaruh oleh seseorang yang memberikan
ganjaran positif yang bisa berbentuk sesuatu yang kasat mata seperti
hadiah, juga dapat berbentuk sesuatu yang tidak kasat mata seperti
penerimaan sebagai anggota suatu kelompok.
7. Coercive Power (Kekuatan Paksaan)
Kekuatan ini merupakan suatu bentuk pengaruh dengan intimidasi
sosial atau fisik. Kekuatan paksaan tidak pernah digunakan dalam
kiat-kiat pemasaran, karena hasilnya sementara saja, tidak bisa
dugunakan untuk jangka waktu yang lama. Tetapi ada juga isyarat
menakut-nakuti, menekankan akibat negatif bila tidak
mengkonsumsi barang tersebut, dan sebagainya untuk
mempengaruhi konsumen.
Manusia juga berusaha untuk bisa diterima dalam suatu kelompok dan
untuk bisa diterima maka dia harus menyesuaikan diri dengan kelompok
tersebut. Kesesuaian kelompok melibatkan perubahan keyakinan atau kegiatan
sebagai reaksi terhadap tekanan kelompok yang keberadaannya benar-benar
realistis atau mungkin hanya khayalan. kesesuaian ini penting bagi terjadinya
keteraturan dalam kehiduan berkelompok. (Ristiyanti, 2005). Kesesuaian dalam
kelompok dapat dimanfaatkan oleh pemasar dalam upayanya mempengaruhi
konsumen untuk membeli produk atau jasanya, ataupun menerima pendapatnya.
6
Pemasar melalui iklannya selalu menampilkan sosok yang bisa menjadi
kelompok acuan konsumen sasarannya. Sabun cuci menggunakan ibu rumah
tangga misalnya.
7
c. Carld R. Miller: komunikasi adalah proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya
lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain
(komunkate).
d. Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang
sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang
diskriminatif, dari sumber kepada penerima.
8
b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses
memahami danberbagi makna.
c. William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis
yang melibatkan gagasan dan perasaan.
d. Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi
informasi antara dua orang atau lebih.
9
2.7. Kelompok Acuan Dalam Komunikasi Pemasaran
Dalam buku karangan schiffman dan kanuk (2007) Ada tiga jenis
daya tarik utama kelompok acuan yang bisa digunakan dalam kiat-kiat
pemasaran:
1. Selebritis
Pada umumnya orang terpesona melihat orang yang kaya, sukses, dan
terkenal. Dan mereka bisa terkenal karena cantik/tampan dan
mempunyai keahlian tertentu. Mereka mempengaruhi pengagumnya
dalam hal cara berpikir, apa yang dibeli, digunakan, ditonton, dimakan,
diminum, didengarkan dalam kegiatan dimana mereka terlibat.
Selebritis banyak digunakan untuk mengembangkan citra produk yang
sudah ada, karena untuk melakukan ini dioperlukan pengaruh yang
kuat. Selebritis menjadi kekuatan dikarenakan mereka menjadi idola
banyak orang.
2. Ahli / Pakar
Mereka adalah orang-orang yang pendapatnya mengenai suatu produk
tertentu dituruti oleh orang-orang yang kurang tahu tentang produk
tersebut. Biasanya mereka mempunyai peran penting dalam
komunikasi dari mulut ke mulut tentang suatu produk.
3. Orang Biasa
Konsumen yang berpengalaman menggunakan produk akan dituruti
pendapatnya oleh calon konsumen. Konsumen juga lebih mudah untuk
mengidentifikasikan dirinya terhadap orang biasa yang digunakan di
iklan.
Selebritis, ahli ataupun orang biasa yang dianggap bisa mencerminkan
identitas suatu segmen dari pemirsa / calon konsumen sering digunakan
untuk untuk mempromosikan barang dan jasa. Dengan demikian,
diharapkan calon konsumen akan tertarik untuk menggunakan produk
yang sama dengan tokoh-tokoh tersebut. Untuk mempengaruhi dilakukan
dengan:
Memberikan pernyataan tentang fakta performansi produk.
10
Memberikan keyakinan bahwa produk tersebut adalah solusi yang
tepat. Hal ini untuk meniadakan reiko yang dipersepsi oleh
konsumen.
Berperan sebagai juru bicara perusahaan.
11
3. Seseorang bisa berinisiatif untuk memberitahu mereka yang dianggap
dekat dekat dan penting untuk membeli prduk yang menurut mereka
baik. Mereka juga tak ingin teman atau keluarganya membuang uang
dengan pembelian lain.
4. Dengam membicarakan produk yang akan dibeli dengan orang lain
maka seseorang akan mendapatkan dukungan dan menghilangkan
keraguannya.
Memang kadang-kadang terjadi juga WOM yang negatif. Rumor negatif
tentang produk akan merugikan perusahaan. Rumor terjadi karena ada
distrosi dalam proses reproduksi informasi. Tapi seringkali pula rumor ini
berakar dari ketakuitan dalakm masyarakat itu sendiri.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok adalah sekumpulan individu yang saling berinteraksi
anatara satu dengan yang lainnya selama periode waktu tertetu dan
membagi kebutuhan bersama atau tujuan bersama. Kelompok dalam
kehidupan manusia hampir selalu menjadi acuan anggotanya, dan hal ini
dimanfaatkan oleh pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Kekuatan pengaruh kelompok bisa berupa kekuatan sosial,
kekuatan acuan, kekuatan informasi, kekuatan karena kewenangan,
keahlian dan kemmpuan memberikan ganjaran dan kekuatan paksaan.
Sehubungan dengan itu, konsumen selalu berusaha untuk menyesuaikan
diri dengan kelompoknya. Pengaruh kelompok ini bisa besar ataupun kecil
tergantung kepribadian indivifu, jenis produk dan situasi konsumsinya.
Dalam promosi, khususnya iklan, sering digunakan selebritis
ataupun orang yang bisa dipersepsi sebagai ahli, dan juga orang biasa yang
acap kali mudah diidentifikasikan dengan diri konsumen, untuk
mempengaruhi keputusan beli konsumen. Seringkali iklan dirancang untuk
menimbulkan rumor positif tentang produk. Rumor positif akan
berkembang menjadi Word of Mouth yang sangat menguntungkan bagi
pemasar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho setiadi, 2003, Perilaku Konsumen Edisi Revisi, Jakarta: Prenada Media
Grup.
Jakarta: Indeks.
14