RPP Larutan Penyangga
RPP Larutan Penyangga
Kelas/Semester : XI/II
A. Kompetensi Inti
1.1. Menyadari adanya keteraturan dari struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektifterbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.1.1. Menunjukkan rasa ingin tahu saat pembelajaran berlangsung dan dalam
diskusi kelompok.
2.2. Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.2.2. Menunjukkansifatsantundalammenyampaikanpendapatketikadiskusi.
3.13.3. Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga asam dan penyangga basa.
4.13. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan sifat larutan penyangga.
4.13.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat larutan penyangga dan bukan
penyangga.
4.13.2. Menyajikan hasil percobaan tentang sifat larutan penyangga dan bukan
penyangga.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menuliskan pengertian larutan penyangga dengan benar.
2. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun larutan penyangga asamdan
penyangga basa dengan benar.
3. Siwa dapat menjelaskan cara kerja larutan penyangga asam dan penyangga basa
dengan benar.
4. Siswa dapat menjelaskan sifat larutan penyangga dengan benar.
5. Siswa dapat membedakan larutan penyangga dengan bukan penyangga dengan benar.
Larutan penyangga adalah larutan yang mengandung asam lemah dan basa
konjugasinya atau basa lemah dan asamkonjugasinya. Larutan penyangga mampu
menyangga usaha untuk mengubah pH seperti penambahan asam, basa, atau
pengenceran. Artinya, pH larutan penyangga tidak akan berubah (konstan) walaupun
kedalamnya ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat atau bila larutan
diencerkan.
Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan
penyangga larutan basa. Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah
asam (pH 7), sedangkan larutan penyangga basa mempertahankan pH pada daerah
basa (pH 7).
Larutan penyangga asam mengandung asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion
A-). Larutan ini dapat dibuat dengan cara :
Larutan penyangga basa mengandung basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+).
Larutan ini dapat dibuat :
Contoh larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+. Dalam larutan
terdapat kesetimbangan:
Pada penambahan asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH- yang
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan. Penambahan asam menyebabkan
berkurangnya komponen basa NH3. asam yang ditambahkan bereaksi dengan
NH3 membentuk NH4+.
Pada penambahan basa, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Basa yang
ditambakan bereaksi dengan komponen asam NH4+, membentukkomponen basa
NH3 dan air.
2. pH larutan penyangga berubah pada penambahan asam kuatatau basa kuat yang
relatif banyak, yaitu apabila asamkuat atau basa kuat yang ditambahkan
menghabiskan komponen larutan penyangga itu, maka pH larutan akan
berubahdrastis.
E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik.
Gelas ukur, rak dan tabung reaksi, gelas kimia, pipet tetes, pipet volum, pH meter atau
indikator universal
Akuades, larutan CH3COOH 0,1 M, larutan CH3COONa 0,1 M, larutan NH3 0,1 M, larutan
NH4OH 0,1 M, larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M, larutan NH4Cl 0,1 M
Sumber Belajar :
Johari J.M.C., Rachmawati. 2006. Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.Jakarta: Erlangga
Purba, Michael, Sunardi. 2012. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
- Apersepsi :
Menanya
Generalization Mengkomunikasikan
(menarik kesimpulan)
- Mempresentasikan hasil percobaan.
- Menginformasikan materi
pembelajaran yang akan dipelajari untuk
pertemuan berikutnya.
H. Lembar Penilaian
1. Teknik Penilaian
I. Evaluasi
1. Jika 300 mL CH3COOH 0,1 M dicampur dengan 200 mL NaOH 0,1 M (Ka = 2 x 10-
5), maka pH larutan yang dihasilkan adalah …..
a. 2 c. 4 e. 6
b. 3 d. 5
2. Suatu campuran basa lemah MOH (pKb = 4,8) dan garam MCl, masing-masing 0,1 M
memiliki pH 10,5. Perbandingan volume basa dan garam yang dicampurkan adalah
…..
a. 20 : 1 c. 1 : 13 e. 13 : 10
b. 1 : 20 d. 13 : 1
3. Untuk membuat larutan dengan pH=6 ke dalam 100 mL larutan asam asetat 0,1 M
(Ka = 10-5) ditambahkan natrium asetat (Mr = 82) sebanyak …..