Keleinan Kelenjar Saliva
Keleinan Kelenjar Saliva
BAB I
PENDAHULUAN
Glandula saliva atau kelenjar saliva merupakan organ yang terbentuk dari sel-
Saliva adalah cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri dari
campuran sekresi dari kelenjar besar dan kelenjar kecil (mayor dan minor) yang ada
terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva
- Glandula Parotis
- Glandula Submandibularis
- Glandula Sublingualis
- Glandula Palatina
- Glandula Glossopalatinus
Kelainan kelenjar saliva adalah suatu keadaan abnormal dalam kelenjar saliva
Terdapat beberapa kelainan pada kelenjar saliva antara lain; mucocele, ranula,
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat beberapa kelainan pada kelenjar saliva antara lain; mucocele, ranula,
1. MUCOCELE
Mucocele adalah Lesi pada mukosa (jaringan lunak) mulut yang diakibatkan
oleh pecahnya saluran kelenjar liur dan keluarnya mucin ke jaringan lunak di
sekitarnya. Mucocele bukan kista, karena tidak dibatasi oleh sel epitel. Mucocele
dapat terjadi pada bagian mukosa bukal, anterior lidah, dan dasar mulut.
Mucocele terjadi karena pada saat air liur kita dialirkan dari kelenjar air liur
ke dalam mulut melalui suatu saluran kecil yang disebut duktus. Terkadang bisa
terjadi ujung duktus tersumbat atau karena trauma misalnya bibir sering tergigit
secara tidak sengaja, sehingga air liur menjadi tertahan tidak dapat mengalir keluar
kelenjar ludah terluka. Manusia memiliki banyak kelenjar ludah dalam mulut yang
menghasilkan ludah. Ludah tesebut mengandung air, 3iopsy, dan enzim. Ludah
dikeluarkan dari kelenjar ludah melalui saluran kecil yang disebut duct (pembuluh).
Terkadang salah satu saluran ini terpotong. Ludah kemudian mengumpul pada titik
umumnya mucocele didapati di bagian dalam bibir bawah. Namun dapat juga
4
ditemukan di bagian lain dalam mulut, termasuk langit-langit dan dasar mulut. Akan
tetapi jarang didapati di atas lidah. Pembengkakan dapat juga terjadi jika saluran
ETIOLOGI
Umumnya disebabkan oleh trauma 4iops, misalnya bibir yang sering tergigit
pada saat sedang makan, atau pukulan di wajah. Dapat juga disebabkan karena
adanya penyumbatan pada duktus (saluran) kelenjar liur minor. Mucocele Juga dapat
GAMBARAN KLINIS
- Batas tegas
- konsistensi lunak
- Warna transluscent
- kadang-kadang pecah, hilang tapi tidak lama kemudian akan timbul lagi
DIAGNOSIS
Diagnosis mukokel bisa secara langsung daririwayat penyakit, keadaan klinis dan
palpasi.
- secara visual
- Aspirasi
DIFFERENTIAL DIAGNOSA
- Adenoma Pleomorfik
- Kista Nasolabial
- Kista Implantasi
PENATALAKSANAAN
Mucocele adalah lesi yang tidak berumur panjang, bervariasi dari beberapa
hari hingga beberapa minggu, dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun banyak
juga lesi yang sifatnya kronik dan membutuhkan pembedahan eksisi. Pada saat di
6
eksisi, dokter gigi sebaiknya mengangkat semua kelenjar liur minor yang berdekatan,
apakah ada kemungkinan tumor kelenjar liur. Selain dengan pembedahan, mucocele
juga dapat diangkat dengan laser. Beberapa dokter saat ini ada juga yang
ini terkadang dapat mengempiskan pembengkakan. Jika berhasil, maka tidak perlu
lokal dibuat dua insisi elips yang hanya menembus mukosa, kemudian lesi dipotong
2. RANULA
Ranula terbentuk sebagai akibat normal melalui duktus ekskretorius major yang
membesar atau terputus atau terjadinya rupture dari saluran kelenjar terhalangnya
aliran liur yang sublingual (duktus Bartholin) atau kelenjar submandibuler (duktus
Wharton), sehingga melalui rupture ini air liur keluar menempati jaringan disekitar
saluran tersebut. Selain terhalangnya aliranliur, ranula bisa juga terjadi karena trauma
Bilaletaknya didasar mulut, jenis ranula ini disebut ranulaSuperfisialis. Bila kista
GAMBARAN KLINIS
- Bentuk dan rupa kista ini seperti perut kodok yang menggelembung keluar
(Rana=Kodok)
- Warna translucent
- Kebiru-biruan
DIAGNOSIS
dan palpasi.
- Secara visual
DIFFERENTIAL DIAGNOSA
- Kista Dermoid
8
dalam mulut
PENATALAKSANAAN
menyatukan mukosa perifer dengan mukosa lesi danjaringan dasar lesi. Kemudian
dilakukan juga drainase denganpenekanan lesi. Setelah itu dilakukan eksisi pada atap
3. SIALADENITIS
disebabkan oleh batu yang menghalangi atau hyposecretion kelenjar. Proses inflamasi
yang melibatkan kelenjar ludah disebabkan oleh banyak faktor etiologi. Proses ini
dapat bersifat akut dan dapat menyebabkan pembentukan abses terutama sebagai
akibat infeksi bakteri. Keterlibatannya dapat bersifat unilateral atau bilateral seperti
pada infeksi virus. Sedangkan Sialadenitis kronis nonspesifik merupakan akibat dari
9
ETIOLOGI
tetapi dapat berkembang tanpa penyebab yang jelas. Terdapat tiga kelenjar utama
sublingual. Sialadenitis paling sering terjadi pada kelenjar parotis dan biasanya terjadi
pada pasien dengan umur 50-an sampai 60-an, pada pasien sakit kronis dengan
xerostomia, pasien dengan sindrom Sjögren, dan pada mereka yang melakukan terapi
radiasi pada rongga mulut. Remaja dan dewasa muda dengan anoreksia juga rentan
terhadap gangguan ini. Organisme yang merupakan penyebab paling umum pada
GEJALA UMUM
meliputi gumpalan lembut yang nyeri di pipi atau di bawah dagu, terdapat
pembuangan pus dari glandula ke bawah mulut dan dalam kasus yang parah, demam,
PENATALAKSANAAN
baik, pijat berulang pada kelenjar, dan antibiotik intravena. Evaluasi USG atau
di arah umum dari syaraf wajah. Sebuah saluran kemudian ditempatkan di atas
kelenjar dan luka tertutup. Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk melakukan
10
aspirasi jarum yang dipandu CT atau USG-pada abses parotis, yang dapat membantu
menghindari prosedur operasi terbuka. Hal ini juga untuk diingat bahwa fluktuasi
kelenjar parotis tidak terjadi sampai fase sangat terlambat karena beberapa investasi
fasia dalam kelenjar. Jadi, adalah mustahil untuk menentukan adanya pembentukan
4. SJORGEN SYNDROME
produksi abnormal dari extra antibodi dalam darah yang diarahkan terhadap berbagai
jaringan tubuh. Ini merupakan suatu penyakit autoimun peradangan pada kelenjar
DIAGNOSIS
Peradangan kelenjar saliva dapat dideteksi dengan radiologic scan, juga dapat
dilihat dengan berkurangnya kemampuan kelenjar saliva memproduksi air liur. Dapat
juga didiagnosis dengan cara biopsi. Untuk mendapatka sampel biopsi, biasa
diunakan pada kelenjar dari bibir bawah. Prosedur biopsi kelenjar saliva bibir bawah
diawali dengan anastesi lokal kemudian dibuat sayatan kecil dibagian dalam bibir
bawah.
GEJALA
Gejala dari sjorgen syndrome antara lain; mulut kering, kesulitan menelan,
kerusakan gigi, penyakit gingiva, mulut luka dan pembengkakan, dan infeksi pada
PENATALAKSANAAN
Mulut yang kering dapat dibantu dengan minum air yang banyak dan
perawatan gigi yang baik untuk menghindari kerusakan pada gigi. Kelenjar dapat
11
dirangsang dengan menghisap tetesan air lemon tanpa gula atau gliserin pembersih.
Perawatan tambahan untuk gejala mulut kering adalah obat resep untuk menstimulasi
air liur seperti pilocarpine dan ceuimeline. Obat-obatan ini harus dihinari oleh orang
PENYEBAB
menyatakan bahwa penyakit ini adalah penyakit turunan atau adanya faktor genetik
yang dapat memicu terjadinya sjorgen syndrome, karena penyakit ini kadang-kadang
penyakit ditemukan pada anggota keluarga lainnya. Hal ini juga ditemukan lebih
umum pada orang yang memiliki penyakit autoimun lainnya seperti lupus eritematous
5. SIALORRHEA
Sialorrhea adalah suatu kondisi medIs yang detandai dengan menetesnya air
PENYEBAB
neurologis, infeksi atau keracunan logam berat dan insektisida serta efek samping
PENATALAKSANAAN
awal dapat diberikan obat, jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat dilakukan
BAB III
KESIMPULAN
Kelainan kelenjar saliva adalah suatu keadaan abnormal dalam kelenjar saliva
yang dapat merujuk pada kondisi yang menyebabkan pembengkakan atau nyeri. Pada
dan menelan. Air liur juga dapat membersihkan mulut dari bakteri.
mengkonsumsi makanan atau cairan yang dapat merangsang produksi saliva seperti
makanan yang asam dan tetesan air lemon. Selain itu dapat dilakukan pijatan kelenjar
DAFTAR PUSTAKA
http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20503/3/Chapter%20II.
http://www.scribd.com/doc/46127634/Kista-Retensi-Rongga-Mulut
http://www.ifan050285.wordpress.com/page/191/?pages-list
http://www.pathologyimagesinc.com/sgt-cytopath/chronic-inflamm-
sialadenitis/cytopathology/fs-chr-sialad-cytopath.html
http://www.simplestepsdental.com/SS/ihtSS/r.==/st.32219/t.34879/pr.3.html