INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... 3
1
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tim panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas Rahmat, Hidayah dan Inayah-
Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan kerangka acuan ini. Panitia mutu Rumah
Sakit dalam hal ini menyadari bahwa kerangka acuan ini masih belum sempurna. Hal ini
disebabkan berbagai keterbatasan, seperti keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan lain
sebagainya yang dimiliki.
Kerangka acuan ini memuat pokok-pokok yang berisi pengumpulan, perhitungan dan
pengolahan data/informasi 5 (lima) indikator mutu pelayanan di Rumah Sakit . Diharapkan
suatu saat nanti akan dapat menyusun kerangka acuan untuk indikator mutu pelayanan lainnya,
sebagai salah satu metode akuntabilitas kami terhadap pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan kami.
Akhirnya kami, panitia mutu Rumah Sakit akan menerima dengan senang hati segala
kritik dan saran yang bersifat membangun. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
kerangka acuan ini.
2
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
1. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit meliputi semua bidang pelayanan yang ada
dan harus dilakukan secara terencana, terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continue).
Bidang pelayanan perawatan adalah salah satu faktor penting dalam proses penyembuhan,
pemulihan dan penyelamatan jiwa pasien, sehingga pelayanan ini menjadi salah satu kunci
utama dalam proses pelayanan di Rumah Sakit.
Salah satu indikator penting dari pelayanan keperawatan di Rumah Sakit adalah
angka pasien dengan dekubitus (Decubitus Ulcer Rate). Atas dasar itu perlu dibuat kerangka
acuan yang efektif dan efisien untuk menghitungnya.
Maksud kerangka acuan ini adalah sebagai pedoman di Rumah Sakit untuk
melakukan evaluasi hasil pelayanan keperawatan atas pasien dengan dekubitus (Decubitus
Ulcer Rate).
Tujuan utama dari kerangka acuan ini adalah untuk memberikan acuan bagi tenaga
keperawatan yang ada di Rumah Sakit dalam menghitung angka pasien dengan dekubitus
(Decubitus Ulcer Rate).
3. PENILAIAN
1. Luka dekubitus adalah luka pada kulit dan atau jaringan dibawahnya yang
terjadi di Rumah Sakit karena tekanan yang terus menerus akibat tirah baring.
2. Tirah baring adalah kondisi dimana pasien yang berbaring total (tidak dapat
bergerak) di Rumah Sakit dan bukan karena instruksi pengobatan.
3. Pengecualian luka lecet bukan disebabkan oleh tekanan berat badan pasien.
3.2. FORMULA
3
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
3.3. WAKTU PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan setiap bulan disemua ruang perawatan, sesuai tabel berikut :
Bulan :
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
----
4
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
1. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit meliputi semua bidang pelayanan yang ada
dan harus dilakukan secara terencana, terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continue).
Bidang pelayanan perawatan adalah salah satu faktor penting dalam proses penyembuhan,
pemulihan dan penyelematan jiwa pasien, sehingga pelayanan ini menjadi salah satu kunci
utama dalam proses pelayanan di Rumah Sakit.
Salah satu indikator penting dari pelayanan keperawatan di Rumah Sakit adalah
angka kejadian infeksi karena jarum infus (Intravenous Canulate Infection Rate). Atas dasar itu
perlu dibuat kerangka acuan yang efektif dan efisien untuk menghitungnya.
Maksud kerangka acuan ini adalah sebagai pedoman di Rumah Sakit untuk
melakukan evaluasi hasil pelayanan keperawatan atas kejadian infeksi karena jarum infus
(Intravenous Canulate Infection Rate).
Tujuan utama dari kerangka acuan ini adalah untuk memberikan acuan bagi tenaga
keperawatan yang ada di Rumah Sakit dalam menghitung angka kejadian infeksi karena jarum
infus (Intravenous Canulate Infection Rate).
3. PENILAIAN
1. Kejadian infeksi karena jarum infus adalah keadaan yang terjadi disekita
tusukan atau bekas tusukan jarum infus dan timbul setelah 3 x 24 jam dirawat di
Rumah Sakit .
2. Pengecualian infeksi kulit karena sebab-sebab lain.
3.2. FORMULA
5
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
3.3. WAKTU PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan setiap bulan disemua ruang perawatan, sesuai tabel berikut :
Bulan :
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
1. LATAR BELAKANG
3. PENILAIAN
3.2. FORMULA
* 100%
Total operasi bersih pada bulan tersebut
Bulan :
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1
8
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
1. LATAR BELAKANG
3. PENILAIAN
* 100%
Total pasien Gadar pada bulan tersebut
Bulan :
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
10
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
1. LATAR BELAKANG
11
PEDOMAN PENGHITUNGAN
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT
3. PENILAIAN
3.2. FORMULA
Bulan :
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12