Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Praktek di Kantor


4.1.1 Visi dan Misi
CV. Tiga Karya Abadi didirikan di Malang, Jawa Timur pada 10 Februari 2011
berdasarkan komitmen untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Sejalan dengan niat dan semangat kami ingin bekerja dengan memprioritaskan kinerja
kami untuk klien, berprestasi, berpikir positif dan memiliki kemampuan untuk tampil dengan
kinerja profesional demi persaingan yang sehat sehingga mampu memenuhi seluruh
keinginan Stake holder.
Visi dari perusahaan ialah menjadi perusahaan yang terpercaya dan handal, dengan
misi sebagai berikut :
 Berpartisipasi dalam pembangunan melalui Jasa Konstruksi.
 Menyediakan Jasa Konstruksi yang dapat memberikan nilai tambah bagi Stake holder.
 Memberikan pelayanan dengan sikap profesional dan memenuhi standar kesehatan,
keselamatan dan lingkungan kerja.
CV. Tiga Karya Abadi selalu menanamkan budaya keteladanan, kepedulian, dan
saling ketergatungan kepada seluruh karyawan, dengan semangat kerja yang tuntas dan
bertanggung jawab. Falsafah perusahaan adalah panutan dalam berkarya dan beretika dalam
profesi untuk kesejahteraan dalam usaha.
CV. TIGA KARYA ABADI mempunyai kemampuan untuk menyediakan jasa yang
cukup luas jangkauannya dalam melaksanakan tugas, mencakup :
 Jasa Konsultasi Kontruksi
1. Perencanaan Rekayasa
2. Pengawasan Rekayasa
3. Perencanaan Penataan Ruang
4. Konsultansi Lainnya
 Jasa Konsultasi Non Konstruksi

25
26

1. Jasa survei
2. Jasa khusus
3. Pendidikan
4. Pengembangan pertanian dan perdagangan

4.1.3 Direktur dan Wakil Direktur


Direktur dan wakil direktur di CV. Tiga karya abadi adalah sebagai berikut :
Direktur : Eko Suwarno, ST
Wakil Direktur : Wisnu Nurhariadi

4.1.4 Struktur Organisasi

Gambar : 4.1 Struktur Organisasi CV. Tiga Karya Abadi


Sumber : Dokumen CV. Tiga Karya Abadi

Selama menjalani praktek kerja nyata di perusahaan tersebut, mahasiswa yang magang
masuk dalam Kabag. Suporting Staff. dalam pelaksanaan praktek magang, pihak perusahaan
memiliki peraturan untuk mahasiswa, yaitu minimal 1 minggu jam kerja untuk berada di
kantor dan dicek di logbook kantor. Hal tersebut dikarenakan menunggu keberangkat survei
yang berlokas di Madiun. Selama proses tersebut mahasiswa diajak untuk membantu segala
macam hal pekerjaan karyawan dikantor, hal ini bertujuan agar mahasiswa yang masih
menjalani perkuliahan dapat mengerti dunia pekerjaan seperti apa. Pekerjaan yang diberi
27

pun berada dalam pengawasan karyawan kantor, jadi tidak dilepas begitu saja. Seperti
contoh, saat itu sedang ada karyawan mengerjakan proyek pengerjaan embung yang berada
di Kabupaten Malang, penulis diberi kesempatan untuk untuk membantu mengerjakan
gambar dinding penahan. Untuk lebih detail dapat dijelaskan seperti berikut :

 Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Dolopo


Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan yang diperlukan untuk
pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan
penggunaannya. Fungsi dari irigasi yaitu untuk memasok kebutuhan air tanaman, menjamin
ketersediaan air apabila terjadi betatan, menurunkan suhu tanah, mengurangi kerusakan
akibat frost, melunakkan lapisan keras pada saat pengolahan tanah. Apabila dirawat dengan
baik akan memberikan manfaat yang besar, namun sebaliknya apabila tidak dirawat maka
akan merugikan.
Pekerjaan proyek inventarisasi jaringan irigasi di Kecamatan Dolopo dilatar belakangi
oleh banyaknya saluran yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini memunculkan
ide pemerintah Kabupaten Madiun untuk perlu adanya inventarisasi aset irigasi, guna
mengetahui daerah irigasi mana yang perlu dioptimalkan atau diperbaiki kembali. Tujuan
dari pekerjaan ini adalah memperbaharui data base spasial jaringan irigasi Kabupaten
Madiun. Selama pengerjaan proyek, penulis tidak ikut dalam pengambilan data di lapangan,
namun diberi tugas untuk membantu mengerjakan laporan hasil survei inventarisasi jaringan
irigasi Kecamatan Dolopo. Isi dari laporan tersebut berupa lokasi survei, kondisi bangunan
yang disurvei, luas layanan irigasi, hasil dokumentasi.
 Proyek Pembangunan Embung di Kabupaten Malang
Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam yang berfungsi untuk
menampung air hujan dan air limpasan serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha
pertanian, perkebunan dan peternakan terutama pada saaat musim kemarau. Embung
merupakan cekungan yang dalam di suatu daerah perbukitan. Air embung berasal dari
limpasan air hujan yang jatuh di daerah tangkapan. Embung adalah bangunan penyimpan air
yang dibangun di daerah depresi, biasanya di luar sungai. Embung terdiri dari beberapa
bagian yaitu, tubuh embung, kolam tampungan, saluran pengambilan, pelimpah, dan
didinding penahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2
Proyek pembangunan embung di Desa Banjarejo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
dibangun dengan tujuan menyediakan air untuk pengairan tanaman di musim kemarau.
Sehingga pada saat musim kemarau tenaga kerja petani tetap aktif untuk bekerja. Selama
28

pengerjaan proyek embung, penulis diberi kesempatan untuk membantu mengerjakan


gambar dinding penahan dari embung tersebut. sebelum melakukan penggambaran, terlebih
dahulu dilakukan perhitungan untuk kebutuhan dimensi, namun perhitungan dilakukan oleh
pihak pegawai kantor sendiri. Selama pengerjaan gambar penulis tetap didampingi oleh
pegawai kantor untuk mempermudah penggambaran.
Pembangunan embung dilakukan selama 90 hari dengan kapasitas tampungan 1.500 liter.

Gambar : 4.2 Embung Bonorejo

 Inventarisasi Jaringan Distribusi Air


Proyek inventarisasi jaringan distribusi air dilakukan di Kecamatan Tumpang Kabupaten
Malang. Latar belakang dari pekerjaan proyek ini yaitu jumlah penduduk serta laju
pembangunan tiap tahun meningkat, sehingga penyediaan air bersih harus memadai, baik
dari segi kualitas maupun kuantitas. Dalam pelaksanaan penyediaan air bersih supaya dapat
berkelanjutan diperlukan data-data yang valid, akurat, dan tentunya harus selalu up-to-date
karena hal tersebut sangat menunjang efektifitas dalam upaya memenuhi kebutuhan air
bersih. Cara untuk mendapatkan data yang valid serta akurat yaitu dengan melakukan survei
secara langsung ke lapangan. Pekerjann proyek dilakukan selama enam puluh hari kontrak
kerja. Selama pengerjaan proyek, penulis diberi tugas untuk membantu memindahkan data
hasil tracking menggunakan GPS ke dalam aplikasi water cad. Urutan pengerjaan dimulai
dari pemindahan data spasial dari GPS ke google earth dengan tujuan mendapatkan lay out
jaringan pipa distribusi air bersih. Kemudian data yang sudah dipindahkan kedalam google
earth, dipindahkan kedalam water cad untuk analisa hidrolik. Untuk analisa hidrolik sendiri
dilakukan oleh pegawai kantor.
29

Gambar 4.3 Layout Jaringan Distribusi Air Bersih Sistem Sumber Pelus

4.2 Pelaksanaan Praktek di Kabupaten Madiun


Pelaksanaan praktek magang dilakukan setelah masa jam kerja di kantor telah terpenuhi.
pelaksanaan praktek dilakukan selama sembilan hari dan dimulai pada tanggal 9 sampai 17
April 2018 di Kab. Madiun. Pekerjaan yang dilakukan selama di Madiun yaitu melakukan
inventarisasi di sembilan DI (daerah irigasi) kecamatam Pilang Kenceng. Selama proses
pelaksanaan, penulis ditemani oleh dua pegawai dari kantor, yaitu mas yoga dan mas vindi,
yang nantinya mengarahkan ke lokasi mana yang akan di survei. Selama proses pelaksanaan,
kendala yang terjadi ialah lokasi survei yang berjauhan sehingga pelaksanaannya
membutuhkan waktu yang lama

4.2.1 Lokasi Survei


Pelaksanaan survei dilakukan di Kecamatan Pilang Kenceng yang berjarak sekitar 10
km dari kota madiun. Di kecamatan Pilang Kenceng terdapat 9 daerah irigasi yang nantinya
akan di survei. Daerah irigasi yang akan di survei antara lain Daerah Irigasi Bruwok Bawah,
Bruwok Atas, Kali Gede, Kaligunting, Kedung Banteng, Gendong, Kedung Brubus dan
Desan. Untuk lebih jelasnya peta skema jaringan irigasi dapat dilihat pada lampiran.
30

Gambar 4.4 Kecamatan Pilangkenceng

4.2.2 Hasil Survei


Pelaksanaan praktek di Madiun dilakukan selama 9 hari berturut-turut, dikarenakan
jarak antara daerah irigasi yang berjauhan sehingga setiap harinya hanya memungkinkan
untuk mendapatkan 1 lokasi daerah survei. Kegiatan penelusuran dan bangunan irigasi
diawali dari bagian hulu bendung hingga ke saluran primer. Dari sepanjang rute yang
ditentukan, banyak ditemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan saluran tidak
bekerja secara optimal.
Dari hasil kegiatan penelusuran saluran dan bangunan irigasi pada sembilan daerah
irigasi, diperoleh hasil kegiatan berupa daftar inventarisasi sebagai berikut :
31

Tabel 4.1 Hasil Survei Daerah Irigasi Bruwok Atas

LUAS NAMA
NAMA DAERAH KETERANGAN KONDISI
NO. AREAL DESA KECAMATAN LETAK/POSISI BANGUNAN KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI
(Ha) (NOMENKLATUR) Baik Rusak RinganRusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Bruwok Atas 23 Sumberbendo Saradan Sal. Primer Bendung Bruwok - Bujur (X) : 584,752.00 - v - -
Km. 0,000 Atas - Lintang (Y) 9: ,174,600.00
(B.BWA) - Elevasi (Z) : 293.00

Sal. Primer Terjunan - Bujur (X) : 584,687.00 - v - -


Km. 0,117 (B.BWA.1a) - Lintang (Y) 9: ,174,556.00
- Elevasi (Z) : 291.00

Sal. Primer Bangunan Bagi - Bujur (X) : 584,477.00 - v - -


Km. 0,560 Sadap - Lintang (Y) 9: ,174,208.00
(B.BWA.1) - Elevasi (Z) : 287.50

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 584331.00 v - - -


Km. 0,715 Sadap - Lintang (Y) : 9174237.00
(B.BWA.2) - Elevasi (Z) : 287.00

31
32

32
Lanjutan Tabel 4.1 Hasil Survei Daerah Irigasi Bruwok Atas

Sal. Sekunder Talang - Bujur (X) : 584,324.00 v - - -


Km. 0,840 (B.BWA.3a) - Lintang (Y) : 9174311.00
- Elevasi (Z) : 285.60

Sal. Sekunder Box Tersier - Bujur (X) : 584,324.00 v - - -


Km. 0,840 (B.BWA.3) - Lintang (Y) : 9174311.00
- Elevasi (Z) : 285.60

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018


33

Tabel 4.2 Hasil Survei Daerah Irigasi Bruwok Bawah

LUAS
NAMA DAERAH NAMA BANGUNAN KETERANGAN KONDISI
NO. AREAL DESA KECAMATAN LETAK/POSISI KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI (NOMENKLATUR)
(Ha) Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2 Bruwok Bawah 680 Klumutan Pilangkenceng Sal. Primer Bendung Bruwok - Bujur (X) : 579465.63 v - - -
Km. 0,000 Bawah - Lintang (Y) : 9167771.97
(B.BR) - Elevasi (Z) : 115.20

Sal. Primer Pelimpah Samping - Bujur (X) : 579,365.20 v - - -


Kanan (B.BR.Ka.1a) - Lintang (Y) : 9167732.79
Km. 0,110 - Elevasi (Z) : 113.80

Sal. Primer Gorong-gorong - Bujur (X) : 579,334.90 v - - -


Kanan (B.BR.Ka.1b) - Lintang (Y) : 9167756.48
Km. 0,150 - Elevasi (Z) : 111.60

Sal. Primer Bangunan Bagi - Bujur (X) : 579,075.35 - v - -


Kanan Sadap - Lintang (Y) : 9167942.88
Km. 0,585 (B.BR.Ka.1) - Elevasi (Z) : 111.00

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 579,074.77 - v - -


Kanan Sadap - Lintang (Y) 9
: ,168,092.18
Km. 0,735 (B.BR.Ka.2) - Elevasi (Z) : 110.00

33
34

34
Lanjutan 4.2 Hasil Survei Daerah Irigasi Bruwok Bawah

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 578,949.83 - v - -


Kanan Sadap - Lintang (Y) : 9168619.66
Km. 1,350 (B.BR.Ka.3) - Elevasi (Z) : 109.20

Sal. Sekunder Talang - Bujur (X) : 578,803.77 v - - -


Kanan (B.BR.Ka.4a) - Lintang (Y) : 9168974.10
Km. 1,815 - Elevasi (Z) : 107.30

Sal. Sekunder Talang - Bujur (X) : 578,662.53 v - - -


Kanan (B.BR.Ka.4b) - Lintang (Y) 9
: ,169,235.76
Km. 2,135 - Elevasi (Z) : 107.00

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 578,645.03 v - - -


Kanan Sadap - Lintang (Y) : 9169633.69
Km. 2,600 (B.BR.Ka.4) - Elevasi (Z) : 106.70

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 578,566.14 - v - -


Kanan Sadap - Lintang (Y) 9
: ,169,643.98
Km. 2,685 (B.BR.Ka.5) - Elevasi (Z) : 106.50

Sal. Sekunder Talang - Bujur (X) : 578,335.87 - v - -


Kanan (B.BR.Ka.6a) - Lintang (Y) : 9169733.36
Km. 3,040 - Elevasi (Z) : 106.00
35

Lanjutan 4.2 Hasil Survei Daerah Irigasi Bruwok Bawah

Sal. Sekunder Box Tersier - Bujur (X) : 578,367.76 v - - -


Kanan (B.BR.Ka.6) - Lintang (Y) : 9169868.69
Km. 3,175 - Elevasi (Z) : 105.00

Sal. Primer Bangunan Bagi - Bujur (X) : 579,477.81 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,167,644.62
Km. 0,175 (B.BR.Ki.1) - Elevasi (Z) : 112.50

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 578,161.38 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) : 9167518.94
Km. 1,900 (B.BR.Ki.2) - Elevasi (Z) : 111.10

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 577,785.54 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,167,631.55
Km. 2,300 (B.BR.Ki.3) - Elevasi (Z) : 110.10

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 577,345.07 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) : 9167606.59
Km. 2,740 (B.BR.Ki.4) - Elevasi (Z) : 109.40

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 577,295.85 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,167,641.97
Km. 2,795 (B.BR.Ki.5) - Elevasi (Z) : 106.30

35
36

36
Lanjutan 4.2 Hasil Survey Survei Irigasi Bruwok Bawah

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 577,394.09 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,168,139.32
Km. 3,310 (B.BR.Ki.6) - Elevasi (Z) : 104.50

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 577,409.73 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,168,192.20
Km. 3,370 (B.BR.Ki.7) - Elevasi (Z) : 103.30

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 576,447.83 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,168,522.51
Km. 4,380 (B.BR.Ki.8) - Elevasi (Z) : 102.00

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 576,025.85 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,168,814.74
Km. 4,925 (B.BR.Ki.9) - Elevasi (Z) : 101.70

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 575,514.95 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,169,028.33
Km. 5,605 (B.BR.Ki.10) - Elevasi (Z) : 100.60

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 575,473.12 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,169,115.52
Km. 5,725 (B.BR.Ki.11) - Elevasi (Z) : 99.80
37

Lanjutan 4.2 Hasil Survei Daerah Irigasi Bruwok Bawah

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 575,223.97 v - - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9: ,169,224.63
Km. 6,007 (B.BR.Ki.12) - Elevasi (Z) : 96.70

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 575,108.51 - v - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9: ,169,232.43
Km. 6,136 (B.BR.Ki.13) - Elevasi (Z) : 96.50

Sal. Sekunder Box Tersier - Bujur (X) : 574,925.85 v - - -


Kiri (B.BR.Ki.14) - Lintang (Y) 9: ,169,006.99
Km. 6,450 - Elevasi (Z) : 96.20

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018

37
38

38
Tabel 4.3 Hasil Survei Daerah Irigasi Kaligede

LUAS NAMA
NAMA DAERAH KETERANGAN KONDISI
NO. AREAL DESA KECAMATAN LETAK/POSISI BANGUNAN KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI
(Ha) (NOMENKLATUR) Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3 Kaligede 483 Tulung Saradan Sal. Primer Bendung Kaligede - Bujur (X) : 580,719.40 - v - -
Km. 0,000 (B.KE) - Lintang (Y) :9,171,022.42
- Elevasi (Z) : 452.80

Sal. Primer Bangunan Bagi - Bujur (X) : 579,345.78 - v - -


Km. 1,614 (B.KE.1) - Lintang (Y) : 9170587.50
- Elevasi (Z) : 429.80

Sal. Sekunder Talang - Bujur (X) : 579,194.93 v - - -


Kiri (B.KE.Ki.1a) - Lintang (Y) : 9170310.87
Km. 1,965 - Elevasi (Z) : 429.50

Sal. Sekunder Box Tersier - Bujur (X) : 579,150.33 v - - -


Kiri (B.KE.Ki.1) - Lintang (Y) :9,170,293.26
Km. 2,015 - Elevasi (Z) : 429.00

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 579,181.82 v - - -


Kanan Sadap - Lintang (Y) : 9170623.41
Km. 1,785 (B.KE.Ka.1) - Elevasi (Z) : 426.50
39

Lanjutan Tabel 4.3 Hasil Survei Daerah Irigasi Kaligede

Sal. Sekunder Suplesi Bruwok - Bujur (X) : 578,022.13 v - - -


Kanan Kanan - Lintang (Y) :9,170,228.85
Km. 3,037 (B.KE.2a) - Elevasi (Z) : 383.80

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 577,981.55 v - - -


Kanan Sadap - Lintang (Y) : 9170205.61
Km. 3,087 (B.KE.2) - Elevasi (Z) : 375.00

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 577,879.51 v - - -


Kanan Sadap - Lintang (Y) : 9170138.46
Km. 3,208 (B.KE.3) - Elevasi (Z) : 374.00

Sal. Sekunder Box Tersier - Bujur (X) : 577,595.03 v - - -


Kanan (B.KE.4) - Lintang (Y) :9,170,197.52
Km. 3,500 - Elevasi (Z) : 364.00

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018

39
40

40
Tabel 4.4 Hasil Survei Daerah Irigasi Kaligunting

NAMA
NAMA DAERAH LUAS AREAL KETERANGAN KONDISI
NO. DESA KECAMATAN LETAK/POSISI BANGUNAN KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI (Ha)
(NOMENKLATUR) Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4 Kaligunting 91 Ngepeh Saradan Sal. Primer Bendung - Bujur (X) : 575,472.00 v - - -
Km. 0,000 Kaligunting - Lintang (Y) 9
: ,165,812.00
(B.KG) - Elevasi (Z) : 98.00

Sal. Primer Bangunan Ukur - Bujur (X) : 575,482.00 v - - -


Km. 0,017 (B.KG.1a) - Lintang (Y) : 9165817.00
- Elevasi (Z) : 97.00

Sal. Primer Bangunan Bagi - Bujur (X) : 575,525.00 v - - -


Km. 0,240 Sadap - Lintang (Y) 9
: ,165,978.00
(B.KG.1) - Elevasi (Z) : 95.50

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 575,452.00 v - - -


Km. 0,370 Sadap - Lintang (Y) : 9166073.00
(B.KG.2) - Elevasi (Z) : 94.60

Sal. Sekunder Jembatan - Bujur (X) : 575,120.00 v - - -


Km. 0,885 (B.KG.3a) - Lintang (Y) : 9166405.00
- Elevasi (Z) : 94.00
41

Lanjutan Tabel 4.4 Hasil Survei Daerah Irigasi Kaligunting

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 574,800.00 v - - -


Km. 1,220 Sadap - Lintang (Y) 9: ,166,495.00
(B.KG.3) - Elevasi (Z) : 93.10

Sal. Sekunder Box Tersier - Bujur (X) : 574,677.00 v - - -


Km. 1,375 (B.KG.4) - Lintang (Y) : 9166590.00
- Elevasi (Z) : 92.10

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018

41
42

42
Tabel 4.5 Hasil Survei Daerah Irigasi Kedung Banteng

NAMA DAERAH LUAS AREAL NAMA BANGUNAN KETERANGAN KONDISI


NO. DESA KECAMATAN LETAK/POSISI KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI (Ha) (NOMENKLATUR)
Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
5 Kedungbanteng 654 KedungbantengPilangkenceng Sal. Primer Bendung - Bujur (X) : 569,693.77 - v - -
Km. 0,000 Kedungbanteng - Lintang (Y) 9: ,173,708.04
(B.KB) - Elevasi (Z) : 308.00

Sal. Primer Pelimpah Samping - Bujur (X) : 569,688.16 v - - -


Km. 0,035 (B.KB.1a) - Lintang (Y) : 9173679.65
- Elevasi (Z) : 305.10

Sal. Primer Afvour Pembuang - Bujur (X) : 569,544.96 v - - -


Km. 0,274 (B.KB.1b) - Lintang (Y) : 9173430.11
- Elevasi (Z) : 305.00

Sal. Primer Gorong-gorong - Bujur (X) : 569,530.27 v - - -


Km. 0,375 (B.KB.1c) - Lintang (Y) 9: ,173,395.74
- Elevasi (Z) : 304.00

Sal. Primer Jembatan - Bujur (X) : 569,371.02 v - - -


Km. 0,806 (B.KB.1d) - Lintang (Y) : 9173026.04
- Elevasi (Z) : 303.00
43

Lanjutan Tabel 4.5 Hasil Survei Daerah Irigasi Kedung Banteng


Sal. Primer Jembatan - Bujur (X) : 569,109.68 - v - -
Km. 1,261 (B.KB.1e) - Lintang (Y) 9
: ,172,669.50
- Elevasi (Z) : 302.00

Sal. Primer Suplesi - Bujur (X) : 568,951.67 v - - -


Km. 1,824 Afvour Sal. Notopuro - Lintang (Y) : 9172156.11
(B.KB.1f) - Elevasi (Z) : 301.00

Sal. Primer Jembatan - Bujur (X) : 568,388.81 v - - -


Km. 2,437 (B.KB.1g) - Lintang (Y) 9
: ,171,973.00
- Elevasi (Z) : 298.00

Sal. Primer Bangunan Bagi - Bujur (X) : 567,549.33 v - - -


Km. 3,480 (B.KB.1) - Lintang (Y) 9
: ,171,438.54
- Elevasi (Z) : 295.00

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : 567,651.03 - v - -


Kiri Sadap - Lintang (Y) 9
: ,171,347.46
Km. 0,138 (B.SM.Ki.1) - Elevasi (Z) : 259.00
Dari B.KB.1

Sal. Sekunder Jembatan - Bujur (X) : 567,638.61 v - - -


Kiri (B.SM.Ki.2a) - Lintang (Y) 9
: ,171,316.50
Km. 0,172 - Elevasi (Z) : 250.00
Dari B.KB.1

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018

43
44

44
Tabel 4.6 Hasil Survei Daerah Irigasi Gendong

LUAS NAMA
NAMA DAERAH KETERANGAN KONDISI
NO. AREAL DESA KECAMATAN LETAK/POSISI BANGUNAN KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI
(Ha) (NOMENKLATUR) Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
6 Gendong 292 Sidorejo Saradan Sal. Primer Bendung Gendong - Bujur (X) : 577,075.31 v - - -
Km. 0,000 (B.GD) - Lintang (Y) :9,167,020.19
- Elevasi (Z) : 110.00

Sal. Primer Jembatan - Bujur (X) : 577,060.00 v - - -


Km. 0,050 (B.GD.1a) - Lintang (Y) : 9167029.84
- Elevasi (Z) : 104.50

Sal. Primer Gorong-gorong - Bujur (X) : 576,873.90 v - - -


Km. 0,253 (B.GD.1b) - Lintang (Y) :9,167,097.11
- Elevasi (Z) : 100.60

Sal. Primer Bangunan Bgai - Bujur (X) : 576,560.50 v - - -


Km. 0,645 Sadap - Lintang (Y) : 9167280.21
(B.GD.1) - Elevasi (Z) : 99.40

Sal. Sekunder Bangunan Bgai - Bujur (X) : 576,354.21 - v - -


Km. 1,040 Sadap - Lintang (Y) :9,167,583.52
(B.GD.2) - Elevasi (Z) : 98.00
45

Lanjutan Tabel 4.6 Hasil Survei Daerah Irigasi Gendong

Sal. Sekunder Bangunan Bgai - Bujur (X) : 576,229.52 - v - -


Km. 1,261 Sadap - Lintang (Y) :9,167,744.76
(B.GD.3) - Elevasi (Z) : 97.00

Sal. Sekunder Gorong-gorong - Bujur (X) : 576,086.66 - v - -


Km. 1,466 (B.GD.4a) - Lintang (Y) :9,167,866.24
- Elevasi (Z) : 95.30

Sal. Sekunder Box Tersier - Bujur (X) : 576,071.63 v - - -


Km. 1,517 (B.GD.4) - Lintang (Y) :9,167,870.48
- Elevasi (Z) : 95.00

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018

45
46

46
Tabel 4.7 Hasil Survei Daerah Irigasi Sidorejo
LUAS NAMA
NAMA DAERAH KETERANGAN KONDISI
NO. AREAL DESA KECAMATAN LETAK/POSISI BANGUNAN KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI
(Ha) (NOMENKLATUR) Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7 Sidorejo 150 Sidorejo Saradan Sal. Primer Bendung Sidorejo - Bujur (X) : 578,016.98 v - - -
Km. 0,000 (B.SDR) - Lintang (Y) :9,165,113.12
- Elevasi (Z) : 115.00

Sal. Primer Bangunan Ukur - Bujur (X) : 577,989.48 v - - -


Km. 0,050 (B.SDR.1a) - Lintang (Y) : 9165113.41
- Elevasi (Z) : 114.80

Sal. Primer Jembatan - Bujur (X) : 578,026.34 v - - -


Km. 0,240 (B.SDR.1b) - Lintang (Y) : 9165251.97
- Elevasi (Z) : 111.40

Sal. Primer Jembatan - Bujur (X) : 577,893.41 v - - -


Km. 0,370 (B.SDR.1c) - Lintang (Y) : 9165357.11
- Elevasi (Z) : 111.00

Sal. Primer Bangunan Bagi - Bujur (X) : 577,731.32 v - - -


Km. 0,590 Sadap - Lintang (Y) : 9165403.09
(B.SDR.1) - Elevasi (Z) : 110.00

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018


47

Tabel 4.8 Hasil Survei Daerah Irigasi Kedungbrubus

LUAS NAMA
NAMA DAERAH KETERANGAN KONDISI
NO. AREAL DESA KECAMATAN LETAK/POSISI BANGUNAN KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI
(Ha) (NOMENKLATUR) Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
8 Kedungbrubus 521 Bulu Pilangkenceng Sal. Primer Bendung - Bujur (X) : v - - -
Kedungbrubus - Lintang (Y) :
(B.KBR) - Elevasi (Z) :

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : v - - -


Sadap - Lintang (Y) :
- Elevasi (Z) :

Sal. Sekunder Bangunan Bagi - Bujur (X) : v - - -


Sadap - Lintang (Y) :
- Elevasi (Z) :

Sal. Sekunder Box Tersier - Bujur (X) : v - - -


- Lintang (Y) :
- Elevasi (Z) :

Sal. Sekunder Talang - Bujur (X) : v - - -


- Lintang (Y) :
- Elevasi (Z) :

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018

47
48

48
Tabel 4.9 Hasil Survei Daerah Irigasi Desan

LUAS NAMA
NAMA DAERAH KETERANGAN KONDISI
NO. AREAL DESA KECAMATAN LETAK/POSISI BANGUNAN KOORDINAT FOTO DOKUMENTASI
IRIGASI
(Ha) (NOMENKLATUR) Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
9 Desan 15 Kaligunting Mejayan Sal. Primer Bendung - Bujur (X) : 576,768.00 v - - -
Km. 0,000 Kedungtelo - Lintang (Y) :9,163,834.00
(B.KT) - Elevasi (Z) : 122.22

Sumber : Inventarisasi Jaringan Irigasi Kecamatan Pilang Kenceng 2018


49

4.3 Pemeliharaan
4.3.1 Umum
Pemeliharaan adalah usaha-usaha untuk menjaga agar sarana dan prasarana selalu
dapat berfungsi dengan baik guna pelaksanaan operasi. Dalam pengertian irigasi,
pemeliharaan adalah usaha untuk melestarikan bangunan irigasi dan fasilitasnya supaya
dapat berfungsi selama mungkin sesuai dengan masa layanan yang direncanakan. Ruang
lingkup kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi dikelompokan sebagai berikut:
 Kegiatan pengamanan dan pencegahan.
 Kegiatan perawatan.
 Kegiatan perbaikan.
Secara umum pemeliharaan suatu jaringan irigasi didasarkan pada dua situasi
tergantung pada jenis irigasi yang ada (sederhana, semi teknis atau teknis).

4.3.1.1 Kegiatan Pengamanan dan Pencegahan


Kegiatan pengamanan dan pencegahan adalah usaha yang bersifat pencegahan
terutama ditujukan untuk keselamatan jaringan irigasi dari kerusakan oleh manusia, hewan
atau penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab, jenis dari kegiatan
ini contohnya:
 Inspeksi rutin.
 Mencegah hewan agar tidak masuk ke dalam saluran (kecuali pada tempat mandi hewan).
 Melaksanakan operasi dengan tepat dan benar.

4.3.1.2 Kegiatan Perawatan


Kegiatan perawatan meliputi:
1. Perawatan Rutin
Perawatan rutin adalah kegiatan untuk mempertahankan kondisi jaringan, tanpa ada
bagian konstruksi yang diubah dan pekerjaan ini dilakukan setiap waktu. Jenis kegiatan
ini misalnya:
 Pembabatan rumput dan tumbuhan air.
 Permbersihan sampah dan kotoran.
 Pencabutan alang-alang.
 Menutup lubang-lubang pada tanggul saluran.
 Memperbaiki longsoran-longsoran kecil yang terjadi pada tanggul dan lereng saluran.
50

 Merapikan profil saluran agar tetap berbentuk trapesium.


 Memperbaiki kerusakan kecil.
2. Perawatan Berkala
Perawatan berkala adalah suatu kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan fungsi
jaringan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah dan jika diubah, perubahannya relatif
kecil dan dilakukan secara berkala. Jenis kegiatan ini misalnya:
 Mengangkat endapan lumpur di sepanjang saluran ukur atau saluran-saluran pada saat
pengeringan.
 Peninggian tanggul.
 Memperbaiki pintu yang macet dan bangunan yang rusak ringan.
 Memperbaiki papan operasi yaitu mengecat kembali huruf-hurufnya.
Menurut fungsinya perawatan dibagi menjadi 2 yaitu:
 Perawatan khusus Yaitu perawatan untuk bangunan yang berfungsi dengan kondisi
antara 50%-70%
 Rehabilitasi
Yaitu perawatan untuk bangunan yang berfungsi kurang dari 50%

4.3.1.3 Kegiatan Perbaikan


Perbaikan adalah kegiatan untuk mengembalikan fungsi dan kondisi jaringan
menurut sifat dan penangannya dibedakan atas:
 Perbaikan Darurat
Perbaikan darurat adalah perbaikan untuk jaringan yang rusak agar segera dapat berfungsi
kembali. Biasanya kerusakan ini terjadi karena kelalaian manusia atau karena bencana
alam.
 Perbaikan Permanen
Perbaikan permanen adalah perbaikan jaringan yang rusak untuk jangka waktu yang
cukup panjang atau rehabilitasi dari saluran atau bangunan-bangunannya.
51

4.4 Rencana Rehabilitasi


Kegiatan usulan perbaikan saluran dan bangunan irigasi ini dilaksanakan oleh penyusun
laporan selaku mahasiswa yang melaksanakan praktek kerja nyata. Pada laporan ini penulis
hanya mengusulkan perbaikan saluran pada daerah irigasi gendong dan daerah irigasi
bruwok bawah. Untuk lebih detailnya foto hasil survei dapat dilihat pada gambar 4.5, 4.6
dan untuk gambar hasil rehabilitasi dapat dilihat pada lampiran.

Gambar 4.5 Saluran Sekunder Daerah Irigasi Gendong


Sumber : Dokumentasi Survei Daerah Irigasi Gendong
52

Gambar 4.6 Saluran Sekunder Daerah Bruwok Bawah


Sumber : Dokumentasi Survei Daerah Bruwok Bawah

4.5 Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan


Analisa suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu
saluran. Volume pekerjaan dihitung dari gambar teknis perencanaan. Volume juga disebut
sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume suatu pekerjaan bukan merupakan suatu volume,
melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan. Dihitung dalam satuan m3
(isi), m2 (luas), dan m (panjang).
Dalam perencanaan rehabilitasi saluran irigasi ini, volume pekerjaan yang dihitung
dalam wilayah saluran irigas meliputi :
 Pekerjaan tanah
 Pekerjaan pasangan
 Pekerjaan plesteran
 Pekerjaan siaran
Perhitungan volume dari rehabilitasi jaringan irigasi Gendong dan Bruwok Bawah, dapat
dilihat pada tabel 4.10 dan table 4.11.
53

4.5.1 Pekerjaan Tanah


4.5.1.1 Pembersihan
Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh
Direksi harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain
yang menggangu dan bahan-bahan itu harus dibuang. Umumnya hanya pohon-pohon yang
mengganggu bangunan yang dimaksud dalam spesifikasi ini yang harus dibuang dan
ditumpuk ditempat-tempat yang ditunjuk oleh Direksi disepanjang tepi jalan atau batas
tanah. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari tempat-tempat
pekerjaan harus dibuang menurut persetujuan Direksi.

4.5.1.2 Pekerjaan Penggalian


Pekerjaan galian ini dilakukan di lokasi yang akan dilakukan pekerjaan galian sesuai
dengan garis dan dimensi yang telah direncanakan. Galian tanah untuk pondasi diusahakan
sampai lapisan tanah yang keras. Hal ini bertujuan agar bangunan tersebut tidak mengalami
penurunan (konsolidasi) yang dapat mengganggu stabilitas bangunan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan penggalian ini,
mengingat kondisi lokasi kegiatan. Pekerjaan galian diusahakan sekecil mungkin sesuai
dengan gambar rencana yang telah ada.
Pekerjaan galian ini menggunakan peralatan yang sederhana seperti cangkul dan
sekop. Hasil dari galian tersebut kemudian dikumpulkan di suatu tempat terdekat yang
nantinya dapat digunakan sebagai timbunan.
Perhitungan galian tanah biasa pada perencanaan rehabilitasi jaringan irigasi ini
dijadikan satu antara pekerjaan plengsengan dan bangunan bagi sadap. Dengan persamaan:
V = Luas penampang x panjang ………………………………………………………..(4-1)
54

54
Tabel 4.10 Perhitungan Volume Pekerjaan di Daerah Irigasi Gendong
Gal. Tnah Untuk Timbunan Bekisting Pas. Batu Kali 1:4 siaran 1 : 2 Plesteran Beton K125 Beton Rabat K125
NO Jenis Pekerjaan
m³ m² m³ m² m³ m³
1 pas. Batu Kali
panjang = 200 m 240 m³
L1 = (0.30+0.90) x 0.50 x 1 = 0.6 m²
V = ( 0.6 x 200 x 2 ) = 240 m³
Pas. Beton
Pas. Beton
Panjang = 200 m 144 m³
L2 = 0.4 x 0.9 = 0.36 m²
V = 0.36 X 200 = 144 m³

Plesteran Beton Rabat K-125


Panjang = 200 m 15 m³
L = 0.17 x 0.3 = 0.051m²
V = 0.051 x 200 x 2 = 15 m³

2 Galian Tanah
Panjang = 200 m 384 m³
L1 = 0.9 x 0.4 = 0.36²
L2 = (0.30+0.90) x 0.50 x 1 = 0.6 m²
V = (0.36+0.6) x 200 x 2 = 384 m³

Siaran 1 : 2
Panjang = 200 m 120 m²
L = 0.3 x 200 x 2 = 120 m²

Bekisting
Panjang = 200 m 46 m²
L1 = 0.15 x 200 = 30 m²
L2 = 0.08 x 200 = 16 m²
= 46 m² +
Total Volume 384 m³ 46 m² 240 m³ 120 m² 15 m³ 144 m³

Sumber : Perhitungan 2018


55

Tabel 4.11 Perhitungan Volume Pekerjaan di Daerah Irigasi Bruwok Bawah


Gal. Tnah Untuk Timbunan Bekisting Pas. Batu Kali 1:4 siaran 1 : 2 Plesteran Beton K125 Beton Rabat K125
NO Jenis Pekerjaan
m³ m² m³ m² m³ m³
1 pas. Batu Kali
panjang = 200 m 390 m³
L1 = (0.30+1) x 0.50 x 1.5 = 0.975 m²
V = ( 0.975 x 200 x 2 ) = 390 m³

Pas. Beton Pas. Beton


Panjang = 200 m 200 m³
L2 = 0.5 x 1 = 0.5 m²
V = 0.5 X 200 X 2 = 200 m³

Plesteran Beton Rabat K-125


Panjang = 200 m 15 m³
L = 0.17 x 0.3 = 0.051 m²
V = 0.051 x 200 2 = 15 m³

2 Galian Tanah
Panjang = 200 m 590 m³
L1 = 0.5 x 1 = 0.5 m²
L2 = (0.30+1) x 0.50 x 1.5 = 0.975 m²
V = (0.5+0.975) x 200 x 2 = 590 m³

Siaran 1 : 2
Panjang = 200 m 120 m²
L = 0.3 x 200 x 2 = 120 m²

Bekisting
Panjang = 200 m 46 m²
L1 = 0.15 x 200 = 30 m²
L2 = 0.08 x 200 = 16 m²
= 46 m² +
Total Volume 590 m³ 46 m² 390 m³ 60 m² 15 m³ 200 m³

Sumber : Perhitungan 2018

55
56

4.5.1.3 Pekerjaan Timbunan Tanah biasa


Pekerjaan penimbunan tanah juga dilakukan secara manual dan dengan
menggunakan alat-alat tradisional juga. Setelah pelaksanaan galian selesai, maka hasil galian
tersebut dapat langsung diangkut ke lokasi yang akan ditimbun. Pengangkutan hasil galian
dilaksanakan dengan tenaga manusia atau dengan membayar penduduk setempat. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pekerjaan penimbunan ini antara lain:
 Untuk bahan timbunan harus memiliki mutu yang memenuhi syarat teknis.
 Tanah timbunan dapat diambil dari sekitar lokasi kegiatan maupun dari luar lokasi
kegiatan.
 Pemadatan tanah timbunan dilakukan secara bertahap.

4.5.2 Pekerjaan Pasangan


Ada beberapa jenis pekerjaan pasangan yang dilakukan dalam perencanaan ini antara
lain pasangan batu kali, plesteran, siaran, dan pasangan beton.

4.5.2.1 Pasangan Batu Kali 1 PC : 4 PSR


Pasangan batu kali ini akan digunakan pada pembuatan plengsengan dan pada
pembuatan dinding pelimpah samping. Fungsinya adalah sebagai dinding penahan pada
tempat yang mudah longsor atau tererosi.
Bahan untuk pasangan batu kali meliputi batu kali, semen, pasir dan air yang harus
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk susunan adukan pasangan
batu kali terdiri dari 1 bagian PC : 4 bagian pasir, dalam volume dan air secukupnya sampai
dihasilkan keperluan yang diinginkan. Untuk bahan pasangan dipilih batu kali (batu kali
yang masih utuh dipecah terlebih dahulu) atau menggunakan batu belah setempat yang
keras. Untuk pasangan batu muka digunakan batu belah yang keras dan biasanya dibentuk
segi enam.
Apabila dalam pekerjaan pasangan dimana batu yang digunakan adalah bekas
bongkaran maka harus diberikan terlebih dahulu dan volume batu yang terpasang dapat
diperhitungkan sebesar 60% dari volume bongkaran.
Pekerjaan pasangan batu harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
a. Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu atau batu kosong harus benar-benar
bersih sebelum dipasang
b. Batu-batu tidak boleh dipasang selama hujan yang cukup lebat atau cukup lama untuk
menghanyutkan adukan dari pasangan batu.
57

c. Semua batu yang digunakan dengan siaran spesi harus dibasahi dengan air antara 3
sampai 4 jam sebelum digunakan, dengan cara yang dapat menjamin bahwa setiap batu
telah menjadi basah dengan merata.

4.5.3 Plesteran 1 PC : 3 PSR


Pekerjaan plesteran dilakukan setelah seluruh pekerjaan yang dilakukan diawal
kegiatan telah selesai. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran semua bidang yang akan
diplester harus dibersihkan terlebih dahulu dan disiram air bersih sampai kotoran-kotoran
yang akan diplester bersih dan betul-betul dalam keadaan basah. Pekerjaan plesteran
dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1 cm dan dihaluskan dengan air semen. Plesteran
terdiri dari campuran semen dan pasir perbandingan 1 PC : 3 pasir. Syarat untuk pekerjaan
plesteran harus sesuai dengan spesifikasi teknik, yaitu:
a. Dataran plesteran harus rata.
b. Tebal lapisan plesteran 1 cm.
c. Cara pelaksanaan harus teratur dan baik.
Cara pelaksanaa plesteran adalah sebagai berikut:
a. Ditempat sudut pasangan dipasang paku yang menonjol keluar, lalu direntang benang
horisontal, vertikal, dan diagonal.
b. Dengan melihat benang-benang ini, kemudian dilihat pasangan tersebut apakah lapisan
plesteran sama tebal atau tidak nantinya.
c. Batu-batu yang menonjol dipotong.
d. Plesteran harus benar-benar rata, halus dan pada pertemuan sudut harus berisi tajam.

4.5.4 Siaran 1 PC : 2 PSR


Pekerjaan siaran dilakukan pada dasar bangunan dinding penahan, karena pada lokasi
pekerjaan ini tanahnya tidak cukup keras dan kedap air. Semua bagian pasangan yang
nampak biasanya diberi pasangan batu rai. Jarak muka batu rai dengan batu rai yang lain
besarnya sekitar 1 – 1,5 cm. jarak-jarak inilah yang disebut dengan siar.
Pekerjaan siaran dimaksudkan untuk menutup celah-celah diantara pasangan batu kali
atau muka agar kedap air. Untuk pemasangan siaran tersebut, batu-batu pecah disusun secara
merata dan dibersihkan permukaannya dengan sikat kawat dan dibasahi dengan air.
Sehingga spesi (campuran semen dan pasir perbandingan 1 PC : 2 pasir) dapat melekat kuat
pada batu-batu pecah tersebut.
58

Pada pekerjaan ini dilakukan siaran rata (rata dengan batu muka) dengan alasan untuk
memperkecil hambatan aliran air. Sedangkan jarak tiap-tiap batu pecah adalah kurang lebih
2 cm.

4.6 Rencana Anggaran Biaya (RAB)


4.6.1 Definisi Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana adalah himpunan planning, termasuk detail atau penjelas dan tata cara
pelaksanaan pembuatan sebuah bangunan atau proyek. Anggaran adalah perkiraan atau
perhitungan biaya suatu bangunan. Biaya adalah besar pengeluaran yang berhubungan
dengan borongan yang tercantum dalam persyaratan yang terlampir.
Jadi rencana anggaran biaya adalah:
 Merencanakan bentuk bangunan yang memenuhi syarat.
 Menentukan biaya.
 Menyusun tata cara pelaksanaan teknis dan administrasi.
Tujuan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah untuk memberikan
gambaran yang pasti mengenai bentuk atau konstruksi, besar biaya dan pelaksanaan serta
penyelesaiannya. Dimana anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam
penyelengaraan proyek. Anggaran biaya harus direncanakan terlebih dahulu supaya proyek
tersebut dapat berjalan dengan lancar.

4.6.2 Analisa Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Analisa adalah perumusan guna menetapkan harga dan upah masing-masing dalam
bentuk satuan. Pedomannya adalah buku analisa SNI yang merupakan suatu rumusan
penentuan harga satuan tiap jenis pekerjaan. SNI (Standard Nasional Indonesia) adalah suatu
ketentuan umum yang ditetapkan SNI .
Dalam penyusunan anggaran biaya bangunan ada tiga analisa yang harus dibedakan
yaitu:
1. Analisa Bahan
Analisa bahan suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya volume masing-masing
bahan, serta biaya yang dibutuhkan.
2. Analisa Upah
Analisa upah yaitu menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besar biaya yang
diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Upah tenaga kerja didapat dari lokasi kemudian
dikumpulkan dan dicatat dalam suatu daftar harga satuan upah. Dalam penyusunan RAB
59

suatu proyek, harus disesuaikan harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan
lokasi pekerjaan tersebut karena harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap
daerah berbeda-beda.
3. Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan merupakan jumlah dari bahan dan upah.

4.6.3 Perhitungan Biaya


Perhitungan biaya proyek pada perencanaan ini terdiri dari perhitungan rencana
anggaran biaya dan perhitungan biaya bahan (upah) yang digunakan. Metode yang dipakai
untuk menganalisa biaya adalah Analisa SNI.

4.6.4 Analisa Harga Satuan


Koefisien analisa harga satuan adalah angka-angka jumlah kebutuhan bahan maupun
tenaga kerja yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan dalam satuan tertentu. Koefisien
analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya.

4.6.5 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan


Pada dasarnya perhitungan RAB merupakan perhitungan biaya-biaya yang diperlukan
untuk bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis tertentu dan biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Dapat pula dinyatakan bahwa RAB merupakan
jumlah dari masing-masing hasil perkalian volume dengan harga satuan pekerjaan.
60
Tabel. 4.12 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Rehabilitas Saluran di Daerah Irigasi Gendong
URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
I PEKERJAAN PENDAHULUAN LS 1 RP 500,000.00 RP 500,000.00
Pengukuran Saluran Jumlah Harga Pekerjaan RP 500,000.00

II PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Biasa m³ 384 RP 50,000.00 RP 19,200,000.00
Timbunan Tanah atau Urugan Tanah Kembali m³ 0 RP 40,000.00 -
Jumlah Harga Pekerjaan RP 19,200,000.00
III PEKERJAAN PASANGAN
Mortar Tipe N ( Mutu PP Tertentu dengan Campuran 1 PC : 4 PP m³ 240 RP 1,025,000.00 RP 246,000,000.00
Siaran dengan Mortar Jenis PC-PP Tipe M ( Mutu PP Tertentu Setara dengan Campuran 1 PC : PP m² 120 RP 46,257.00 RP 5,550,840.00
Plesteran Tebal 8 cm m² 15 RP 947,704.63 RP 14,215,569.45
Jumlah Harga Pekerjaan RP 265,766,409.45
IV PEKERJAAN BEKISTING
Bekisting Untuk Permukaan Beton Biasa dengan Multiflex 12 mm atau 18 mm (tanpa perancah) m² 46 RP 206,562.50 RP 9,501,875.00
Jumlah Harga Pekerjaan RP 9,501,875.00
V PEKERJAAN BETON
Beton Mutu, f'c = 7.4 Mpa (K125), (Slump) (12+2) cm, w/c = 0.87 (Menggunakan Molen) m³ 144 RP 947,704.63 RP 136,469,466.72
Jumlah Harga Pekerjaan RP 136,469,466.72
Harga Total Pekerjaan RP 431,437,751.17
Sumber : Perhitungan 2018

60
61

Tabel. 4.13 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Rehabilitas Saluran di Daerah Irigasi Bruwok Bawah
URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
I PEKERJAAN PENDAHULUAN LS 1 RP 500,000.00 RP 500,000.00
Pengukuran Saluran Jumlah Harga Pekerjaan RP 500,000.00

II PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Biasa m³ 590 RP 50,000.00 RP 29,500,000.00
Timbunan Tanah atau Urugan Tanah Kembali m³ 0 RP 40,000.00 -
Jumlah Harga Pekerjaan RP 29,500,000.00
III PEKERJAAN PASANGAN
Mortar Tipe N ( Mutu PP Tertentu dengan Campuran 1 PC : 4 PP m³ 390 RP 1,025,000.00 RP 399,750,000.00
Siaran dengan Mortar Jenis PC-PP Tipe M ( Mutu PP Tertentu Setara dengan Campuran 1 PC : PP m² 120 RP 46,257.00 RP 5,550,840.00
Plesteran Tebal 8 cm m² 15 RP 947,704.63 RP 14,215,569.45
Jumlah Harga Pekerjaan RP 419,516,409.45
IV PEKERJAAN BEKISTING
Bekisting Untuk Permukaan Beton Biasa dengan Multiflex 12 mm atau 18 mm (tanpa perancah) m² 46 RP 206,562.50 RP 9,501,875.00
Jumlah Harga Pekerjaan RP 9,501,875.00
V PEKERJAAN BETON
Beton Mutu, f'c = 7.4 Mpa (K125), (Slump) (12+2) cm, w/c = 0.87 (Menggunakan Molen) m³ 200 RP 947,704.63 RP 189,540,926.00
Jumlah Harga Pekerjaan RP 189,540,926.00
Harga Total Pekerjaan RP 648,559,210.45

Sumber : Perhitungan 2018

61
62

Halaman ini sengaja dikosongkan


63

Anda mungkin juga menyukai