Case Melfi Sindrom Geriatri 1
Case Melfi Sindrom Geriatri 1
SINDROM GERIATRI
Abstrak
Pendahuluan : Sindrom geriatri adalah sekumpulan kondisi klinis pada lanjut
usia yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang
Laporan kasus : Seorang wanita 73 tahun datang ke RSUD AA dengan keluhan
sesak napas yang semakin memberat. sejak 1 hari SMRS. Sesak berkurang
apabila pasien dalam posisi duduk. Pasien mengaku sulit berjalan dan lemas.
Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala yang dirasakan pada puncak kepala,
terasa seperti di tusuk-tusuk. Nyeri kepala ini disertai dengan rasa berat di
tengkuk. Pada pasien ditemukan sindrom geriatri berupa imobilisasi, gangguan
pendengaran dan penglihatan. Hal ini diikuti dengan komorbiditas yaitu
Hipertensi emergency dan CKD.Penatalaksanaan pada pasien geriatri
memerlukan terapi yang signifikan sesuai dengan tatalaksana terhadap pasien
geriatri untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
PENDAHULUAN
gangguan fungsi organ atau penyakit. disfungsi sistem organ dan turunnya
dan penyakit yang berhubungan gejala dan tanda dari suatu penyebab
dengan proses menua dan usia lanjut.1 mendasar yang mungkin belum
memperlancar kencingnya.
dalam 1 hari dan nafsu makan tusuk. Nyeri kepala ini disertai
Pemeriksaan umum
- Tidak ada anggota keluarga
• Suhu tubuh : 36 oC
- Riwayat penyakit ginjal (-)
• BB sekarang : 80 Kg
Riwayat sosial, ekonomi, kebiasaan
• BB sebelum sakit: 75 Kg (5
- Pasien merupakan seorang ibu
tahun yang lalu)
rumah tangga yang tinggal
• TB : 155 cm
bersama anaknya.
- Mulut : Bibir kering (-), atrofi paru hati relatif SIK V. Batas
papil lidah (-), sianosis (-), paru hati absolute SIK VII.
kanan kiri.
CRT < 2 detik, udem (-), sianosis (-), Na+ : 142 mmol/L (N)
Bed rest
Pasien mengalami sindroma
Diet rendah garam I (200-400
geriatri berupa gangguan
mg Na)
pendengaran, gangguan penglihatan,
Farmakologi :
konstipasi dan inkontinensia urin.
IVFD RL 20 tpm
Pasien juga mengalami beberapa
Ranitidin tab 2 x 150 mg
penyakit yaitu Hipertensi emergensi
Amlodipin 1x 10 mg
dan penyakit ginjal kronik.
Nicardipin drip 10 mg
kreatinin.
Tatalaksana Ruangan:
O: O:
E3V5M4 E4V5M6
mmHg mmHg
kali/menit kali/menit
T : 36,6ºC T : 36,5 ºC
GDS : 136 A:
turun). P:
Cek lab
-CKD
IVFD RL 20 tpm
-Sindrom Geriatri
Ranitidin tab 2 x 150 mg
P:
O: berkurang
Kesadaran : CM GCS: O:
T : 36,5 ºC kali/menit
T : 36,5 ºC
Ureum : 55 mg/dl
A:
Kreatinin :7,1 mg/dl
Hipertensi emergensi teratasi
A:
CKD
Hipertensi emergensi teratasi
Sindrom geriatri
CKD
P:
Sindrom geriatri
Amlodipin 1x 10 mg
P:
Paracetamol 2 x 500 mg.
: IVFD RL 20 tpm
PRC 400 cc, 200 cc/12 jam
Ranitidin tab 2 x 150 mg
Infus NaCl 0,9 %
Amlodipin 1x 10 mg
O2 3 L, Konsul ke dr ramzi
Paracetamol 2 x 500 mg.
30 Agustus 2019
PRC 400 cc, 200 cc/12 jam
S : badan lemas, sesak nafas
Infus NaCl 0,9 %
berkurang
PRC 400 cc, 200 cc/12 jam
O:
Infus NaCl 0,9 %
Kesadaran : CM GCS: O2 3 L, HD +
E4V5M6
mmHg O:
Tekanan darah :
A:
144/50 mmHg
Hipertensi emergensiteratasi
Nadi : 76 kali/menit O:
Hb 7,9 T : 36,5 ºC
A: Hb 7,9
Hipertensi A:
Cek Lab
O2 3 L nasal kanul, HD +
Ranitidin tab 2 x 150 mg
Amlodipin 1x 10 mg
2 September 2019 S : sedikit
Paracetamol 2 x 500 mg.
lemas
PRC 400 cc, 200 cc/12
O:
jam
Kesadaran : CM GCS:
Infus NaCl 0,9 %
E4V5M6
Hb 11 • Peningkatan sensitivitas
Pasien juga pernah cuci darah Akibat dari dua masalah ini seringkali
lancar dan berwarna kuning akan keluar, untuk lebih aktif atau bergerak
BAK yang berwarna teh pekat dan kelopak mata, perubahan system
yang berwarna teh pekat dapat struktur jaringan dalam bola mata,
geriatri yang ditemukan pada pasien dan sel-sel reseptor berkurang. Visus
yang dimulai pada usia pertengahan. kandung kemih menurun. Sisa urin
Keadaan yang sama terjadi pula pada dalam kandung kemih, setiap selesai
serabut aferen dan eferen sel sensorik berkemih, cenderung meningkat dan
pada sel ganglion spiralis dibasis yang tidak teratur makin sering
kemih dan otot-otot sfingter dengan nutrisi sesuai dengan kondisi geriatri
cara latihan kandung kemih (bladder dan latihan yang cukup untuk
344.