Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kasus

SINDROM GERIATRI
Latifah Ramadani 1 Anwar Bet2
1
Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
Alamat: Jl.Diponegoro V, Pekanbaru, E-mail: ramadani.latifah@ymail.com
2
Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau/RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau

Abstrak
Pendahuluan :. Sindrom geriatri adalah sekumpulan kondisi klinis pada lanjut
usia yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan kecacatan.
Laporan kasus : Ny.P, 58 tahun, mengeluhkan sakit pada seluruh tubuh ,tidak
bisa berjalan akibat lemah dan terjadi penurunan keseimbangan sehingga pasien
berada pada posisi tirah baring sejak 6 bulan yang lalu. 3 bulan sebelum masuk
rumah sakit, pasien mulai mengeluhkan nyeri pinggang dan batuk. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, nyeri tekan pada thoraks,
ronkhi (+) pada paru kanan dan kiri, pitting edem pada kedua tungkai bawah
serta status gizi buruk. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hemoglobin :
9,2 mg/dl, leukosit : 20.140 /ul, kalium : 3,3, ureum : 56, albumin 3,1 mg/dL
Kesimpulan : Pasien didiagnosis mengalami Sindrom geriatri dengan daftar
masalah yaitu immobilitas, gangguan keseimbangan dan jatuh, konstipasi, serta
gangguan nutrisi/malnutrisi. Penatalaksanaan pada pasien geriatri memerlukan
terapi yang signifikan sesuai dengan tatalaksana terhadap pasien geriatri dan
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kata kunci: Sindrom geriatri, lanjut usia, kualitas hidup

PENDAHULUAN terjadi seringkali disebabkan oleh


Pertambahan populasi lanjut berbagai faktor seperti genetik, gaya
usia diberbagai belahan dunia, hidup dan lingkungan sekitar.1
menyebabkan pembahasan tentang Pada lanjut usia, secara
proses menua sering bermunculan. umum terjadi penurunan kapasitas
Proses penuaan sangat dipengaruhi fungsional pada tingkat seluler
oleh interaksi antara faktor genetik maupun tingkat organ. Hal ini
dan lingkungan. Gangguan fungsi menyebabkan orang lanjut usia
pada proses penuaan yang sering umumnya tidak berespon efektif

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 1


Laporan Kasus

terhadap berbagai rangsangan Persentasi lanjut usia pada


lingkungan internal dan eksternal, tahun 2000, diketahui sebesar 7,28%
sehingga pada lanjut usia cenderung dan diperkirakan mencapai 11,34%
sulit untuk memelihara kestabilan pada tahun 2020. Warga geriatri di
status fisik dan kimiawi dalam tubuh Indonesia akan mengalami
atau homoestasis tubuh. Gangguan pertambahan yaitu sebesar 41,4%
pada homeostasis tubuh dapat pada rentang tahun 1990-2025
menyebabkan mudahnya terjadi berdasarkan data dari USA-Bureau
disfungsi sistem organ dan turunnya of the Consensus.3
toleransi terhadap obat-obatan.1
Istilah geriatri merupakan TINJAUAN PUSTAKA
salah satu istilah yng sering
Definisi
dikemukakan dalam proses menua.
Secara umum, sindrom
Geriatri merupakan cabang ilmu
merupakan gejala dan tanda yang
kedokteran yang mengobati penyakit
menandakan telah terjadi kelainan
yang berhubungan dengan proses
tertentu atau suatu proses penyakit
menua.1 Sindrom geriatri adalah
tertentu. Sehingga dapat disimpulkan
sekumpulan gejala pada usia tua
sindrom merupakan pola gejala dan
yaitu gangguan kognitif, depresi,
tanda dari suatu penyebab mendasar
inkontinensia, ketergantungan
yang mungkin belum diketahui.4
fungsional dan jatuh. Sindrom ini
Sedangkan geriatri berarti suatu
melibatkan beberapa organ dan dapat
keadaan yaitu5:
menyebabkan keadaan yang buruk
a. Berkurangnya kapasitas
pada usia tua serta meningkatan
cadangan homeostasis dari
angka morbiditas yang signifikan.
semua sistem organ yang
Patofisiologi pada sindrom geriatri
disebut homeostenosis
dapat memiliki kesamaan meski
b. Homeostenosis tidak
dengan presentasi gejala yang
menimbulkan gejala pada
berbeda sehingga perlu intervensi
keadaan tanpa stressor yang
dan strategi yang fokus pada faktor
tidak signifikan, dan tidak
etiologi.2
menimbulkan halangan yang

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 2


Laporan Kasus

berarti pada aktivitas sehari- 9. Konstipasi


hari 10. Insomnia
c. Resiko yang progresif 11. Gangguan iatrogenic
terjadinya kegagalan 12. Ganggun pendengaran,
homeostasis seiring dengan penglihatan dan penciuman.
pertambahan usia.
Sindrom geriatrik merupakan Karakteristik Sindrom Geriatri4,5
kondisi kesehatan yang Karakteristik dari sindrom geriatri,
multifaktorial yang terjadi akibat yaitu:
akumulasi dampak dari kerusakan 1. Etiologi yang multifaktorial
berbagai sistem pada lanjut usia Pada lanjut usia, sindrom
sehingga rentan terhadap tantangan geriatri dapat terjadi karena
situasional.6 beberapa keadaan ataupun
Sindrom geriatri memiliki penyakit yang mendasari
beberapa karakteristik menurut Kane seperti CHF, artritis,
RL yaitu usia >60 tahun, tampilan penggunaan obat-obatan,
klinis tidak khas, multi patologis dan penurunan fungsi
fungsi organ menurun, gangguan penglihatan, depresi,
status fungsional dan gangguan sarkopenia, kesehatan mulut
nutrisi.7 yang buruk, fungsi sosial
Menurut Solomon dkk, beberapa yang menurun, dan ekonomi.
masalah kesehatan baik dalam psikis 2. Faktor resiko yang umum
dan fisik yang terjadi pada pasien yang terjadi pada sindrom
usia lanjut yaitu:8 3. Berhubungan dengan
1. Imobilisasi penurunan fungsional
2. Instabilitas dan jatuh 4. Berhubungan dengan
3. Gangguan intelektual peningkatan morbiditas dan
4. Inkontinensia uri dan avi mortalitas
5. Isolasi/depresi
6. Immpotensi Manifestasi Klinis1,5
7. Penurunan imunitas Manifestasi klinis pada sindrom
8. Malnutrisi geriatri yaitu:

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 3


Laporan Kasus

1. Imobilisasi terasa sakit. Pasien sulit


2. Inkontinensia beraktivitas seperti biasa dan
tidak bisa berjalan karena
3. Demensia
badan pasien terasa lemah,
4. Pneumonia sehingga pasien hanya
5. Konstipasi berbaring ditempat tidur.
Keluhan ini bermula sejak
6. Depresi
pasien memiliki riwayat
7. Malnutrisi terjatuh saat berada dipasar
8. Insomnia kemudian tidak sadarkan diri.
- 3 bulan sebelum masuk
9. Penurunan sistem imun
rumah sakit, pasien
10. Impoten mengeluhkan badan terasa
11. Dehidrasi dan gangguan sakit,terutama pada pinggang
elektrolit kanan dan kiri yang terus
menerus. Pasien selalu
12. Dizziness dan sinkop gelisah karena seluruh badan
pasien terasa sakit. Pasien
LAPORAN KASUS mengeluhkan batuk berdahak,
namun tidak diobati. Pasien
(Anamnesis dan pemeriksaan fisik juga mengaku sulit untuk
BAB karena BAB pasien
dilakukan pada tanggal 24 Oktober
keras dan kecil-kecil
2017) sehingga pasien diberi obat
Nama : Ny. P pelunak BAB. BAK tidak ada
Umur : 58 tahun keluhan.
Pasien mengaku tidak mau
Pekerjaan : Ibu rumah tangga makan karena pasien
Masuk RS : 24 Okt 2017 mengalami penurunan nafsu
Nomor RM : 863151 makan dan terjadi penurunan
berat badan yang drastis..
Alamat : Jalan Limbungan,
Pada pasien tidak ada keluhan
Pekanbaru demam, mual dan muntah.
Keluhan utama
Riwayat penyakit dahulu
- Sakit pinggang yang sejak 3
- Riwayat hipertensi disangkal
bulan SMRS
- Riwayat DM disangkal
Riwayat penyakit sekarang - Riwayat penyakit jantung
disangkal
- Sekitar 6 bulan sebelum - Riwayat penyakit ginjal
masuk rumah sakit, pasien disangkal
mengeluhkan semua badan

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 4


Laporan Kasus

- Riwayat tumor pada otak • Mata : konjungtiva anemis


disangkal (+/+), sklera ikterik (-/-),
Riwayat penyakit keluarga pupil isokor ukuran 2 mm,

- Tidak terdapat penyakit mata cekung (-)

dalam keluarga yang • Telinga-Hidung : keluar

berhubungan dengan keluhan cairan dan darah (-)

pasien • Bibir-mulut : bibir pucat (+),

- Riwayat hipertensi (-) sianosis (-),mukosa kering(-),

- Riwayat DM (-) stomatitis (-),

- Riwayat penyakit jantung (-) • Leher : pembesaran KGB (-),


pembesaran tiroid (-), JVP

Riwayat sosial, ekonomi, kebiasaan 5+2 cmH2O, kaku kuduk (-)

- Pasien sering mengalami


gangguan cemas. Thoraks - Paru
• Inspeksi
Bentuk : normochest
Pemeriksaan umum
Statis : dinding dada simetris
• Keadaan umum: Tampak
Dinamis : tidak ada
sakit sedang
pergerakan dinding dada
• Kesadaran: Komposmentis
yang tertinggal
• Tekanan darah : 140/90 mmHg
• Palpasi : vokal fremitus
• Frekuensi nadi : 100 x/menit,
simetris normal kanan dan
reguler
kiri, nyeri tekan (+)
• Frekuensi nafas: 24x/menit
• Perkusi: sonor seluruh
• Suhu tubuh : 36,6 oC
lapangan paru
• BB : 36 Kg
• Auskultasi: vesikular (+/+),
• TB : 150 Cm
wheezing (-/-), ronkhi (+/+)
• IMT : 16 kg/cm2
Thoraks - Jantung
(unndeweight)
• Inspeksi: ictus cordis tidak
terlihat
Pemeriksaan fisik
Kepala dan leher

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 5


Laporan Kasus

• Palpasi : ictus cordis teraba - Kondisi pembuluh darah :


di linea midclavicula sinistra pulsasi dorsalis pedis, pulsasi
SIK V tibialis posterior, pulsasi
• Perkusi popliteal, pulsasi femoralis
Batas kanan jantung : linea sulit dinilai.
sternalis dextra SIK V - Suhu kulit : Normal (+)
Batas kiri jantung : linea
midclavicula sinistra SIK V Tungkai kanan
• Auskultasi: bunyi jantung S1 - Ptting edem (+), Ulkus :
dan S2 normal regular cepat, Tidak ada
gallop (-), murmur (-) - Pitting edem (+)
- Sensibilitas : Kasar (+),
Abdomen Halus (+)
• Inspeksi : datar, gerakan - Refleks : Patella (+),
lambung (-), scar (-) Achiles (+)
• Auskultasi : bising usus (+) - Kondisi pembuluh darah :
5x/menit pulsasi dorsalis pedis, pulsasi
• Palpasi: supel, nyeri tekan tibialis posterior, pulsasi
epigastrium (-),hepar dan lien popliteal, pulsasi femoralis
tidak teraba, ballotemant (-) sulit dinilai
• Perkusi: timpani seluruh - Suhu kulit : Normal
lapangan abdomen, nyeri
ketok CVA (-) Pemeriksaan penunjang

Darah rutin (23/10/2017)


Ekstremitas Hemoglobin : 9,2 mg/dl
Tungkai kiri Hematokrit : 28,7 %

- Pitting edem (+), ulkus (-) Leukosit : 20.140 /ul

- Sensibilitas : Kasar (+), Trombosit : 373.000/ul

Halus (+) Eritrosit : 3.150.000 /ul

- Refleks : Patella (+), MCV : fL

Achiles (+) MCH : pg


MCHC : g/dL

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 6


Laporan Kasus

Daftar masalah:
Kimia darah (23/10/2017)
1. Immobilitas
GD : 103 mg/dL
2. Gangguan
Ure : 56 mg/dL
keseimbangan dan
Kre : 0,45 mg/dL
jatuh
Albumin : 3,1 mg/dL
3. Konstipasi
4. Gangguan
Resume
nutrisi/malnutrisi
Ny. P, 58 tahun, 5. Anemia ringan
mengeluhkan sakit pada seluruh 6. Hipoalbumin
tubuh ,tidak bisa berjalan akibat 7. Hipokalemi
lemah dan terjadi penurunan
keseimbangan sehingga pasien
berada pada posisi tirah baring sejak Pembahasan
6 bulan yang lalu. 3 bulan sebelum Masalah kesehatan dalam
masuk rumah sakit, pasien mulai bidang geriatri yang ditemukan pada
mengeluhkan nyeri pinggang dan pasien ini adalah imobilisasi,
batuk berdahak. gangguan keseimbangan dan jatuh,

Pemeriksaan fisik : Pada pasien konstipasi dan gangguan

terdapat konjungtiva anemis, nyeri nutrisi/malnutrisi. Imobilisasi

tekan pada thoraks, ronkhi (+) pada merupakan keadaaan dimana pasien

paru kanan dan kiri, piting edem tidak dapat bergerak atau pasien

pada kedua tungkai bawah serta mengalami tirah baring selama 3 hari

status gizi buruk. atau lebih dengan gerak anatomi


tubuh menghilang akibat perubahan
Pemeriksaan penunjang: fungsi fisiologi tubuh. Imobilitas
Hemoglobin : 9,2 mg/dl pada pasien usia lanjut dapat
Leukosit : 20.140 /ul disebabkan karena faktor fisik,
Kalium : 3,3 psikologis, dan lingkungan. Faktor
Ureum : 56 fisik yang dapat menyebabkan
Albumin 3,1 mg/dL. imobilitas seperti adanya nyeri,
lemah, kekakuan otot,

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 7


Laporan Kasus

ketidakseimbangan dan masalah diketahui keluhan konstipasi juga


psikologis. Perlu diketahui juga pada semakin meningkat yaitu pada 30-
pasien tentang adanya disabilitas dan 40% orang diatas usia 65 tahun.
penyakit yang memengaruhi Konstipasi merupakan suatu keadaan
mobilisasi. Pada pasien ini, Ny. P, kurangnya frekuensi BAB, biasanya
diketahui imobilisasi sudah terjadi kurang dari 3 kali seminggu dengan
selama 6 bulan akibat badan pasien feses yang kecil-kecil dan keras serta
yang terasa nyeri terus-menerus serta dapat pula disertai dengan kesulitan
badan terasa lemah.7 atau rasa sakit saat BAB. Menurut
Gangguan keseimbangan dan Holon, konstipasi baru dapat
jatuh pada lanjut usia dapat ditegakkan jika terdapat minimal 2
dipengaruhi oleh faktor instrinsik keluhan yang terjadi dalam waktu 3
(faktor yang ada pada pasien) dan bulan, yaitu:1
ekstrinsik (faktor yang ada pada a. Konsistensi feses yang keras
lingkungan pasien). Pada pasien ini b. Mengejan dengan keras saat
berdasarkan dari riwayat jatuh, BAB
diketahui penyebabnya berasal dari c. Rasa tidak tuntas saat BAB
faktor instrinsik. Pasien mengalami yang meliputi 25 % dari
gangguan keseimbangan dan jatuh keseluruhan BAB
akibat kelemahan yang dialami d. Frekuensi BAB 2 kali
pasien dan kemungkinan penyakit semingggu atau kurang.
darah tinggi yang menimbulkan nyeri Pada lanjut usia, faktor-faktor
kepala. Penatalaksaan pada kasus ini resiko yang menyebabkan konstipasi
adalah dengan mengobati penyakit perlu diketahui seperti adanya
yang mendasarinya, memberikan polifarmasi karena beberapa
teraapi fisik dan latihan cara berjalan, golongan obat, dan kelainan
penguatan otot dan alat bantu serta neurologi atau endokrin-metabolik.
mengubah lingkungan menjadi lebih Pada pasien ini, tampilan klinis
aman.7,9 konstipasinya yaitu, pasien sulit
Konstipasi merupkan keluhan BAB dengan konsistensi feses kecil-
saluran yang terbanyak pada lanjut kecil dan keras serta butuh obat
usia. Seiring pertambahan usia pencahar untuk BAB. Keadaan

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 8


Laporan Kasus

pasien ini dapat disebabkan Penatalaksanaan pada pasien


gangguan metabolik yang dialami lanjut usia berbeda dengan pasien
pasien yaitu hipokalemi atau kondisi usia muda. Hal ini disebabkan
neurologi pasien akibat riwayat jatuh perubahan kondisi tubuh sesuai usia
yang menyebabkan kedua kaki serta adanya masalah polifarmasi
pasien tidak dapat digerakkan.1 yang disebabkan oleh penyakit
Gangguan nutrisi pada usia kronis yang mendasari. Sehingga
lanjut dapat menyebabkan timbulnya dalam pengobatan perlu kehati-
penyakit serta hendaya. Prevalensi hatian dan perlu mengetahui riwayat
malnutrisi meningkat seiring dengan pengobatan lengkap pada pasien.8
timbulnya kelemahan dan Kesimpulan pada kasus ini,
ketergantungan fisik. Gangguan Ny.P didiagnosa Sindrom Geriatri
nutrisi pada lanjut usia dapat (imobilisasi, gangguan
menyebabkan kehilangan berat keseimbangan dan jatuh, konstipasi
badan fisiologis dan patologis. Jenis dan gangguan nutrisi/malnutrisi)
gangguan nutrisi pada usia lanjut berdasarkan dari anamnesis dan
dapat berupa malnutrisi energy pemeriksaan fisik. Pasien telah
protein, obesitas dan defisiensi diberikan penatalaksanaan berupa
vitamin dan mineral. Pada pasien terapi medikamentosa, pemberian
ini,, Ny. P, mengalami gangguan nutrisi sesuai dengan kondisi geriatri
nutrisi dengan adanya penurunan dan latihan yang cukup untuk
berat badan yang drastis. meningkatkan kualitas hidup.
Berdasarkan pengakuan pasien
diketahui bahwa pasien mengalami
anoreksia. Pada kasus ini dibutuhkan
penatalaksanaan untuk kehilangan
berat badan yaitu dukungan nutrisi
seperti diet porsi kecil dan sering,
tinggi lemak dan protein, suplemen
pengganti diet, dan dukungan dari
keluarga.1

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 9


Laporan Kasus

DAFTAR PUSTAKA Medicine. Donald W. Reynold


1. Fakultas Kedokteran; Foundation.
Universitas Indonesia, 6. Tinetti, Williams and Gill
Departemen Ilmu Penyakit Dizziness among Older Adult: A
Dalam. Edisi 5. Jakarta: possible Geriatric Syndrome;
Universitas Indonesia; 2006. Ann Intern Med. 2000;132:337-
2. Panita L, Kittisak S, Suvanee S, 344.
Wilawan H. 2011. Prevalence 7. Kane RL, Outslander JG, Abrass
and recognition of geriatric IB, Resrict B. 2008. Essentials
syndromes in an outpatient clinic of Clinical geriatris. 6th Edition.
at a tertiary care hospital of New York; NY: McGraw-Hill.
Thailand. Medicine Department; 8. Setiati S, Harimurti K, Dewiastv
Medicine Outpatient E, Istanti R, Sari W, Verdinawati
Department, Faculty of T. Prevalensi geriatric giant dan
Medicine, Srinagarind Hospital, gaya hidup pada pasien usia
Khon Kaen University, Khon lanjut yang dirawat di Indonesia:
Kaen 40002, Thailand. Asian penelitian multicenter. In Rizka
Biomedicine. A (Editor). Comprehensive
3. Pranarka, Kris. 2011. prevention & management for
Simposium geriatric syndromes: the elderly; interprofesional
revisited. Semarang: Badan geriatric care. Jakarta;
Penerbit Universitas Perhimpunan Gerontologi Medik
Diponegoro. Indonesia. 2013-183.
4. Sharon K, Stephanie S, Mary ET, 9. Cigolle CT, Langa KM, Kabeto
George AK. 2007. Geriatry MU, Tian Z, Blaum CS. 2007.
syndromes: clinical, research, and Geriatric conditions and
policy implication of a core disability: the health and
geriatric concept. Journal
retirement study. American
compilation, The American
College of Physicians.
Geriatris Society. 55(5) 794-796.
147(3):156-164.
5. Lloyd JJ. 2007. Falls: A
Geriatric Syndrome. Florida
State University Collage of

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA November 2017 10

Anda mungkin juga menyukai