Anda di halaman 1dari 8

Penyakit Gaucher.

Penyakit Gaucher terjadi akibat seseorang mengalami kekurangan enzim glukoserebrosidase (GBA) yang
berfungsi untuk mencerna lemak bernama glukoserebrosida. Pada penderita penyakit Gaucher, lemak jenis ini akan
terakumulasi di limpa, hati, dan sumsum tulang. Penyakit Gaucher memiliki 3 tipe. Tipe 1 adalah tipe penyakit Gaucher yang
paling umum terjadi dan tidak menyerang sistem saraf pusat. Penyakit Gaucher tipe 1 dapat muncul pada usia berapa pun,
namun umumnya muncul pada usia praremaja dan remaja. Penyakit Gaucher tipe 2 dan 3 dapat menyerang sistem saraf pusat
dan lebih berbahaya dibanding penyakit Gaucher tipe 1. Bayi yang menderita penyakit Gaucher tipe 2 umumya jarang yang
bertahan hidup hingga umur 2 tahun. Penyakit Gaucher tipe 3 memiliki gejala yang sama dengan tipe 2, namun muncul pada
usia praremaja.

Tanda dan gejala

Penyakit Gaucher adalah hasil dari penumpukan zat lemak tertentu pada organ tertentu, terutama limpa dan hati, yang menyebabkan
organ-organ ini membesar dan dapat memengaruhi fungsi mereka.

Penyakit Gaucher memiliki beberapa tipe, namun semua tipe memiliki masalah pada enzim yang diperlukan untuk memecah lemak dalam
tubuh karena enzim tersebut tidak bekerja dengan baik. Lemak menumpuk, terutama di hati, limpa, dan sumsum tulang sehingga
menyebabkan masalah kesehatan.

Ada tiga jenis utama dari penyakit Gaucher. Tipe 1 adalah yang paling umum. Jika Anda memilikinya, gejala dapat bervariasi dari ringan,
sedang, atau berat. Beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali. Ada beberapa perawatan untuk jenis 1.

Tipe 2 dan tipe 3 yang lebih serius. Tipe 2 memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Bayi dengan tipe 2 biasanya tidak hidup
melewati usia 2 tahun. Tipe 3 juga menyebabkan kerusakan pada otak dan sumsum tulang belakang, tapi gejala biasanya muncul
kemudian di masa kanak-kanak.

Ada pengobatan untuk penyakit Gaucher. Namun, hidup dengan penyakit kronis merupakan suatu stres tersendiri. Itu terutama berlaku
jika Anda adalah orang tua dari seorang anak dengan penyakit Gaucher. Mendapatkan bantuan dan dukungan merupakan kunci untuk
memberikan anak Anda kualitas hidup terbaik saat menghadapi tantangan dan stres.

Penyakit Gaucher dapat memiliki berbagai gejala, termasuk perut kembung, mudah memar, dan perdarahan. Darah dapat tidak
menggumpal dengan baik, atau penderita dapat mengalami anemia. Hal ini juga dapat menyebabkan hilangnya mineral tulang yang
menyebabkan rasa sakit dan tulang mudah patah.

Penyakit ini diturunkan dalam garis keluarga. Sekitar 1 di 450 orang keturunan Yahudi Ashkenazi (dari Eropa Timur dan Tengah) memiliki
kondisi tersebut. Ini penyakit genetik paling umum yang memengaruhi orang Yahudi.

Penyebab Penyakit Gaucher

Penyakit Gaucher diwariskan. Ini disebabkan oleh masalah dengan gen GBA. Anda mendapatkan penyakit ini ketika kedua orang tua Anda
mewariksan gen GBA yang rusak kepada Anda. Anda dapat mewariskan gen yang rusak kepada anak-anak Anda, bahkan jika Anda tidak
memiliki penyakit Gaucher.

Penyakit Fabry. Penyakit Fabry terjadi akibat penderita tidak dapat menghasilkan enzim alfa-galaktosidase A yang berfungsi
untuk mencerna lemak. Penyakit Fabry juga dapat terjadi jika seseorang memiliki enzim alfa-galaktosidase A namun tidak
dapat berfungsi dengan baik. Lemak yang tidak tercerna oleh sel akan terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah, merusak kulit, ginjal, jantung, dan sistem saraf

Gejala penyakit Fabry umumnya adalah sebagai berikut:


 Nyeri dan sensasi terbakar pada bagian tangan dan kaki. Nyeri yang dirasa bertambah parah jika penderita
melakukan olahraga atau mengalami kelelahan.
 Muncul bintik-bintik berwarna merah dan kecil di daerah antara pusar dan lutut.
 Penglihatan kabur.
 Gangguan pendengaran dan telinga berdenging.
 Kurang berkeringat.
 Nyeri perut dan abdomen, terutama setelah makan.
 Pada pria, gejala yang muncul dapat memburuk seperti gagal ginjal, serangan jantung, hipertensi, pembesaran
jantung, dan osteoporosis.

Gangguan Penyimpanan Lisosom

Gangguan penyimpanan lisosom atau lisosom storage disease (LSD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh hilangnya
enzim di dalam lisosom. Kelainan ini menyebabkan senyawa-senyawa tertentu di dalam sel tidak dapat dicerna atau hanya
tercerna sebagian saja. Senyawa yang tidak tercerna tersebut akan terakumulasi dan menyebabkan gangguan fungsi sel serta
mengganggu kesehatan penderitanya.
Lisosom merupakan organel sel manusia yang berfungsi sebagai alat pencernaan di dalam sel. Sebagai alat pencernaan,
lisosom mengandung berbagai enzim hidrolisis yang berfungsi untuk memecah makanan dalam sel. Enzim pencernaan di
dalam lisosom berfungsi optimal pada suasana asam sehingga cairan di dalam lisosom umumnya memiliki pH asam. Selain
untuk alat pencernaan makanan di dalam sel, lisosom juga berperan dalam mendaur ulang organel sel yang dinamakan proses
autofagi. Jika ada organel sel yang rusak, lisosom akan menghancurkan dan mencerna organel tersebut kemudian komponen
penyusun organel akan digunakan lagi oleh sel untuk berbagai keperluan.

Berbagai jenis LSD disebabkan oleh kelainan genetik yang diwariskan dari orang tuanya. Jika seseorang menderita suatu LSD,
maka orang itu merupakan pembawa gen (carrier) dari jenis LSD tersebut.

Lebih dari 50 penyakit LSD berhasil diidentifikasi. Gejala dan faktor risiko munculnya penyakit LSD berbeda-beda untuk setiap
jenis enzim yang hilang.

Jenis-jenis Gangguan Penyimpanan Lisosom

Beberapa jenis penyakit LSD yang umum terjadi dan berhasil diidentifikasi antara lain adalah:

 Penyakit Fabry. Penyakit Fabry terjadi akibat penderita tidak dapat menghasilkan enzim alfa-galaktosidase A yang
berfungsi untuk mencerna lemak. Penyakit Fabry juga dapat terjadi jika seseorang memiliki enzim alfa-galaktosidase
A namun tidak dapat berfungsi dengan baik. Lemak yang tidak tercerna oleh sel akan terakumulasi dalam tubuh dan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah, merusak kulit, ginjal, jantung, dan sistem saraf.
 Penyakit Gaucher. Penyakit Gaucher terjadi akibat seseorang mengalami kekurangan enzim glukoserebrosidase
(GBA) yang berfungsi untuk mencerna lemak bernama glukoserebrosida. Pada penderita penyakit Gaucher, lemak
jenis ini akan terakumulasi di limpa, hati, dan sumsum tulang. Penyakit Gaucher memiliki 3 tipe. Tipe 1 adalah tipe
penyakit Gaucher yang paling umum terjadi dan tidak menyerang sistem saraf pusat. Penyakit Gaucher tipe 1 dapat
muncul pada usia berapa pun, namun umumnya muncul pada usia praremaja dan remaja. Penyakit Gaucher tipe 2
dan 3 dapat menyerang sistem saraf pusat dan lebih berbahaya dibanding penyakit Gaucher tipe 1. Bayi yang
menderita penyakit Gaucher tipe 2 umumya jarang yang bertahan hidup hingga umur 2 tahun. Penyakit Gaucher tipe
3 memiliki gejala yang sama dengan tipe 2, namun muncul pada usia praremaja.
 Penyakit Krabbe. Penyakit Krabbe terjadi akibat seseorang mengalami kekurangan enzim galaktosilseramidase.
Enzim ini berfungsi untuk menjaga selubung mielin pada sel saraf yang berfungsi sebagai pelindung sel-sel saraf.
 Penyakit Niemann-Pick. Penderita penyakit Niemann-Pick akan mengalami gangguan metabolisme lemak yang
menyebabkan terjadinya penumpukan senyawa lemak berbahaya dalam tubuh di berbagai organ. Umumnya organ
yang terpengaruh adalah hati, limpa, otak dan sumsum tulang. Penyakit Niemann-pick dibagi menjadi beberapa
golongan yaitu :
o Golongan A dan B yang mengalami kekurangan enzim acid sphingomyelinase (ASM) yang berfungsi
mencerna senyawa sphingomylein yang terdapat di berbagai sel.
o Golongan C yang tidak bisa mencerna kolesterol dan lemak di dalam sel sehingga terakumulasi di otak,
hati dan limpa.
 Leukodistrofi metakromatik (MLD). Penyakit MLD terjadi akibat sel kekurangan enzim arilsulfatase A yang
berfungsi untuk mencerna senyawa lemak golongan sulfatida. Jika tidak dicerna, lemak sulfatida akan terakumulasi
di dalam bahan putih di jaringan saraf dan merusak selubung mielin saraf.
 Mukopolosakaridosis (MPS). MPS merupakan penyakit yang terjadi akibat tubuh mengalami gangguan pada enzim
yang mencerna mukopolisakarida. Jika pencernaan mukopolisakarida terganggu akibat gangguan enzim, akan
menghasilkan senyawa heparan sulfat, dermatan sulfat, dan keratan sulfat yang terakumulasi dalam tubuh.
 Penyakit Pompe. Penyakit Pompe disebabkan oleh sel yang tidak mampu mencerna gula kompleks, seperti
glikogen, menjadi gula sederhana untuk sumber energi sel. Enzim yang terganggu pada penyakit Pompe adalah
enzim alfa-glukosidase.
 Penyakit Tay-Sachs. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan enzim heksosaminidase A (Hex-A) yang berfungsi
untuk mencerna senyawa lemak GM2 gangliosida pada sel-sel otak. Tanpa adanya enzim Hex-A, senyawa lemak
tersebut akan terakumulasi dan merusak sel-sel otak.

Penyebab Gangguan Penyimpanan Lisosom

Berbagai penyakit LSD merupakan penyakit genetis. Sebagian besar penyakit ini terjadi karena gen resesif yang diwariskan
dari kedua orang tua. Jika hanya salah satu orang tua yang memiliki gen tersebut, maka anak yang dilahirkan akan menjadi
pembawa (carrier).

Penyakit LSD adalah penyakit yang sangat jarang terjadi. Namun ada beberapa jenis LSD yang cenderung muncul pada ras
tertentu. Contohnya adalah penyakit Tay-Sachs dan Gaucher yang cukup sering terjadi pada keturunan Yahudi di Eropa.

Gejala Penyakit Gangguan Penyimpanan Lisosom

Setiap penyakit LSD memiliki gejala yang berbeda-beda. Untuk memastikan penyakit secara spesifik, perlu dilakukan diagnosis
lebih lanjut selain mengamati gejala-gejala yang muncul.

Gejala penyakit Fabry umumnya adalah sebagai berikut:

 Nyeri dan sensasi terbakar pada bagian tangan dan kaki. Nyeri yang dirasa bertambah parah jika penderita
melakukan olahraga atau mengalami kelelahan.
 Muncul bintik-bintik berwarna merah dan kecil di daerah antara pusar dan lutut.
 Penglihatan kabur.
 Gangguan pendengaran dan telinga berdenging.
 Kurang berkeringat.
 Nyeri perut dan abdomen, terutama setelah makan.
 Pada pria, gejala yang muncul dapat memburuk seperti gagal ginjal, serangan jantung, hipertensi, pembesaran
jantung, dan osteoporosis.

Gejala penyakit Gaucher yang muncul akan berbeda sesuai dengan tipenya. Gejala penyakit Gaucher tipe 1 adalah:

 Mudah lebam.
 Mimisan.
 Kelelahan.
 Pembesaran limpa dan hati, yang ditandai dengan pembesaran bagian perut.
 Permasalahan pada tulang, seperti nyeri, mudah patah, atau radang sendi.

Gejala penyakit Gaucher tipe 2 dan 3 yang umumnya muncul adalah:

 Pergerakan mata yang lambat.


 Pertumbuhan dan perkembangan lambat.
 Mengeluarkan suara seperti seruling pada saat bernapas.
 Kejang.
 Kerusakan otak dan sumsum tulang belakang.
 Pembesaran limpa dan hati.
Pada penyakit Gaucher perinatal, yang merupakan penyakit Gaucher yang paling parah, umumnya bayi tidak akan hidup lebih
dari beberapa hari. Gejalanya adalah sebagai berikut:

 Penumpukan cairan di dalam tubuh bayi setelah dilahirkan.


 Kulit kering dan bersisik.
 Pembesaran limpa dan hati.
 Kerusakan yang berat pada otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala penyakit Krabbe dapat terjadi seumur hidup penderita. Pada beberapa bulan pertama munculnya gejala-gejala tersebut,
penderita dapat mengalami:

 Kelemahan otot.
 Kaku pada kaki.
 Sulit berjalan.
 Gangguan pendengaran dan penglihatan.
 Kram otot.
 Kejang.

Gejala penyakit niemann-pick berbeda-beda tiap golongan, baik A, B dan C. Akan tetapi, umumnya penderita penyakit
niemann-pick akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut :

 Pembesaran limpa dan hati.


 Kesulitan menggerakan bola mata ke atas dan ke bawah.
 Mengalami kekuningan pada kulit dan mata.
 Mengalami hambatan pertumbuhan.
 Sulit bernapas.
 Mengalami gangguan jantung.

Gejala leukodistrofi metakromatik (MLD) dapat muncul secara berbeda-beda sesuai jenisnya. Namun gejala MLD yang
umumnya terjadi adalah sebagai berikut:

 Mati rasa pada kaki dan tangan.


 Kejang.
 Sulit berjalan dan berbicara.
 Gangguan pendengaran dan penglihatan.

Gejala mukopolisakaridosis (MPS) secara umum adalah:

 Tubuh pendek.
 Sendi kaku.
 Sulit berbicara dan mendengar.
 Hidung gatal terus-menerus.
 Sulit menangkap pelajaran.
 Gangguan jantung.
 Nyeri sendi.
 Sulit bernapas.
 Depresi.

Gejala-gejala penyakit Pompe adalah sebagai berikut:

 Otot melemah secara cukup parah.


 Bentuk otot yang buruk.
 Pertumbuhan dan perkembangan lambat pada bayi dan anak-anak.
 Pembesaran jantung, hati, atau lidah.

Gejala penyakit Tay-Sachs yang mudah diamati pada penderita, terutama pada bayi, adalah gangguan pergerakan akibat
kehilangan kontrol atas otot-ototnya. Setelah itu, bayi akan mengalami sulit duduk, merangkak, dan berjalan akibat
pertumbuhan yang terlambat. Gejala lainnya adalah:
 Bintik merah pada bagian belakang mata.
 Gangguan pendengaran dan penglihatan.
 Kejang.

Diagnosis Gangguan Penyimpanan Lisosom

Metode yang umumnya digunakan untuk diagnosis LSD adalah:

 Tes genetik prenatal dan perinatal. Jika diduga salah satu atau kedua dari orang tua merupakan pembawa gen
penyakit LSD, maka untuk memperkirakan apakah sang anak memiliki penyakit LSD, dapat dilakukan tes genetik.
Tes genetik berfungsi untuk memetakan genetik dari sang anak dan memperkirakan apakah ada enzim yang hilang
atau rusak.
 MRI. MRI merupakan metode diagnosis yang dapat melihat gambar organ internal tubuh untuk mendeteksi kelainan
anggota tubuh akibat penyakit LSD.
 Biopsi. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan kemudian dilihat di bawah mikroskop. Biopsi dapat
memperlihatkan struktur jaringan abnormal akibat kelainan lisosom.
 Pemeriksaan urine oligosakarida.Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi senyawa oligosakarida yang
terakumulasi dalam urine akibat tidak tercerna oleh enzim lisosom. Beberapa jenis penyakit LSD yang dapat
didiagnosis menggunakan metode ini antara lain adalah gangliosidosis, galaktosialidosis, fruktosilaidosis, dan
aspartiglikosaminuria.
 Tes urine glikosaminoglikan (GAG). Metode deteksi GAG umumnya digunakan untuk mendiagnosis apakah
seseorang menderita mukopolisakaridosis. GAG dideteksi dengan cara purifikasi, presipitasi, dan sentrifugasi urine
yang diikuti dengan tes kolorimetri.
 Deteksi substrat spesifik. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mendeteksi senyawa spesifik yang terakumulasi
akibat tidak tercerna oleh lisosom. Senyawa seperti glikosfingolipid dan oligosakarida hampir selalu terdeteksi
mengalami peningkatan pada penderita penyakit LSD.
 Pemeriksaan aktivitas enzim. Enzim lisosom dideteksi aktivitasnya dengan cara analisis flurometrik pada sel-sel
fibroblas, leukosit, dan serum. Pada penderita LSD, aktivitas enzim yang dites akan menunjukkan kadar yang sangat
rendah atau bahkan tidak terdeteksi. Metode ini digunakan untuk mendeteksi berbagai penyakit LSD yang umum
terjadi seperti penyakit Fabry, penyakit Gaucher, penyakit Neimann-Pick, penyakit Krabbe, dan penyakit Pompe.

Jika penyakit LSD dapat terdeteksi sejak dini, pengobatan yang diberikan dapat membantu memperlambat perkembangan
penyakit dan meningkatkan prognosis pasien penderita penyakit tersebut.

Pengobatan Gangguan Penyimpanan Lisosom

Perlu diingat bahwa sebagai salah satu penyakit genetis, LSD tidak dapat disembuhkan. Namun beberapa metode pengobatan
dapat membantu penderita untuk meningkatkan kualitas hidupnya, serta memperlambat berkembangnya penyakit pada
penderita. Beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan kepada penderita adalah:

 Terapi penggantian enzim. Tujuan dari terapi enzim adalah untuk memberikan enzim lisosom yang hilang atau
rusak kepada penderita. Enzim dapat diberikan secara intravena sehingga fungsi enzimatik dari lisosom dapat tetap
berlangsung dengan baik. Terapi penggantian enzim secara intravena ini tidak dapat mengobati gangguan jaringan
saraf akibat penyakit LSD, tetapi dapat meminimalisasi gangguan fungsi tubuh akibat kehilangan enzim lisosom
pada jaringan lainnya. Penderita penyakit Fabry dan penyakit Gaucher dapat ditangani menggunakan metode ini.
 Terapi reduksi substrat. Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengurangi produksi dan secara langsung mengurangi
penumpukan senyawa substrat yang perlu dicerna oleh enzim lisosom yang hilang atau rusak. Contoh terapi jenis ini
adalah terapi untuk mengurangi produksi glikosfingolipid (GSL) dengan cara menghambat produks GSL di dalam
tubuh. Terapi ini dapat digunakan untuk penderita penyakit Fabry, Niemann-Pick, dan Gaucher.
 Terapi sel punca. Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengganti sel-sel yang kehilangan enzim lisosom dengan
menggunakan sel sehat dari donor.
 Terapi stabilisasi enzim. Terapi ini bertujuan untuk mengatasi penyakit LSD yang diakibatkan oleh ketidakstabilan
enzim tertentu. Pada beberapa kasus LSD, enzim yang bermasalah bukan disebabkan karena hilang akibat mutasi
gen, namun mengalami gangguan dalam proses produksinya, sehingga meskipun enzim diproduksi, tetapi tidak
berfungsi sebagaimana mestinya.

Selain itu, terdapat juga penanganan lainnya untuk mengurangi gejala-gejala yang muncul. Di antaranya adalah:

 Pemberian obat-obatan
 Pembedahan.
 Terapi fisik.
Cuci darah (hemodialisis).

1 |P a g e

BAB IPENDAHULUAN1.1

Latar belakang masalah

Salahsatu kebutuhan utamamakhluk hidup adalahmakanan. Makananmerupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna mela
ksanakan semuaaktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatusatuan fungsional dan struktural
terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlahterjad
i aktivitas perubahan reaksi-
reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkanoleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih se
derhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karenadidalamnya menyangk
ut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantumenguraikan senyawa-
senyawa kompleks(karbohidrat, lemak, dan protein) sepertilambung, usushalus, hati, dan pancreas.Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penul
is untuk membuat

makalah yang berjudul ―metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein‖.

1.2

Rumusanmasalah

Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1.

Apa yang dimaksud dengan metabolisme?2.

Bagaimana reaksi meatabolisme karbohidrat?3.

Bagaimana reaksi metabolisme lemak?4.

Bagaimana reaksi metabolisme protein?

1.3

Tujuan penulisan

Tujuaan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:1.

Untuk mengetahui pengertian metabolism.2.

Untuk mengetahui reaksi metabolisme karbohidrat.3.

Untuk mengetahui reaksi metabolisme lemak.4.

Untuk mengetahui reaksi metabolisme proten.


 Terakhir diperbarui: 17 Juli 2017

Ditinjau oleh : dr. Marianti

Referensi

https://www.academia.edu/9425825/Makalah_Metabolisme_Karbohidrat_Lemak_dan_Protein

https://www.alodokter.com/gangguan-penyimpanan-lisosom

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/metabolisme-lemak

https://id.scribd.com/doc/171047768/Gangguan-metabolisme-lemak

https://prezi.com/m/z_qem6v21ilm/gangguan-metabolisme-lemak-dislipidemia/

Anda mungkin juga menyukai