Film Surat Untukmu dikenal film bergenre keluarga, persahabatan dan sedikit
petualangan. Apa yang disajikan dalam film karya Harris Nizam ini sedikit berbeda
dengan film remaja pada umumnya. Mengambil cerita yang berani dan tidak
menampilkan sisi percintaan sosok remaja. Mungkin isi cerita yang diangkat sang
penulis sangat berbeda, memfokuskan kisah pada tokoh utama. Tokoh lainnya seperti
hanya bumbu kecil pada sebuah film. Padahal kenyataannya mereka juga sama
pentingnya. Beberapa menampilkan tempat yang menarik untuk diketahui.
Tiap kali menikmati sebuah film, beberapa orang sudah hampir bisa menebak
Hal yang menarik perhatian ialah teka-teki yang ada dalam setiap surat yang
ada. Sebab itu banyak hal yang perlu kita pahami dengan jelas. Alur cerita yang
hanya berfokus pada pencarian sosok ibu. Terkadang alur yang disajikan terkesan
terlalu biasa saja. Dengan pemain utama yang cukup mendukung seharusnya dapat
lebih mengeksplor kemampuan dalam berakting.
Banyak hal yang dapat didapat dari cerita ini. Misalnya saja sifat pantang
menyarah, iklas dalam menghadapi cobaan, dan yang paling luar biasa adalah sosok
ayah yang bekerja sebagai wayang orang bagi wisatawan di Candi Arjuna. Lokasi
yang diambil sangat menguatkan cerita selain dari memang pemandangannya yang
indah.
Seandainya akhir kisah nya indah, dimana Gendis dapat bertemu dengan
ibunya lagi. Sehingga Gendis dapat menanyakan alasan yang pasti mengapa ibunya
meninggalkannya. Apa saja yang dilakukan ibunya tanpa dirinya. Seandainya alur
nya sedikit lebih panas, mungkin film ini akan semakin menarik untuk ditonton.
Banyak hal yang penonton ingin rubah alurnya, baik buruknya itu wajar.
Karena pada dasarnya kita pasti tetap saja menikmati film itu, meskipun dalam
perjalanan waktu nya banyak mengeluarkan berbagai ungkapan-ungkapan.
Sama seperti Gendis yang terus melanjutkan rasa ingin tahu nya, meski ia tahu
bahwa akhirnya tidak akan seindah bayangannya. Namun, dia tetap meneruskannya
entah ia akan menerima hasil yang diinginkan atau tidak. Begitu pula dalam film, dari
awal cerita kita akan memikirkan bagaimana akhir dari cerita tersebut, kita pasti
punya bayangan sendiri-sendiri. Maka sang penulis harus mampu mengidentifikasi
keinginan dari si penikmat film.
[Type the company name]
XII IPA 1