Anda di halaman 1dari 2

Nebula adalah awan antarbintang yang terdiri berasal dari debu, hidrogen, helium, plasma dan gas yang

terionisasi lainnya yang diyakini sebagai tempat pembibitan bintang-bintang baru. Pada mulanya, nebula
adalah nama untuk seluruh objek astronomi yang tampak menyebar, termasuk seluruh galaksi di luar
galaksi Bima Sakti. Selama berabad-abad yang lalu, manusia sempat berpikiran sebuah galaksi yang jauh
sebagai nebula.

Sebagai misal galaksi Andromeda. Dahulu, galaksi ini sempat disebut sebagai nebula Andromeda. Kita
ketahui bahwa galaksi Andromeda adalah misal wujud galaksi spiral dan oleh dikarenakan itu, ilmuwan
zaman dahulu termasuk menyebut seluruh galaksi spiral sebagai nebula spiral.

Namun, bersamaan bersama dengan perkembangan zaman, sifat-sifat atau ciri-ciri galaksi yang
sebenarnya sukses diamati dan dilakukan konfirmasi di awal abad 20 oleh astronom Vesto Slipher, Edwin
Hubble dan rekan-rekan supaya pada selanjutnya pada nebula dan galaksi punyai arti yang berbeda.

Komposisi Nebula:

Berawal berasal dari pemahan konsep tentang nebula dan galaksi, kini para astronom sudah paham
bahwa luar angkasa tidak terlalu vakum (kosong) secara keseluruhan. Melainkan terdiri berasal dari
partikel-partikel gas dan debu yang secara kolektif dikenal sebagai Interstellar Medium (ISM) atau
medium antarbintang. ISM terdiri berasal dari gas, yakni kira-kira 75% gas hidrogen dan 25% helium.

Gas antarbintang selanjutnya beberapa besar terusun atas atom netral (neutron) dan molekul, serta
partikel bermuatan (plasma) layaknya ion, proton dan elektron. Gas ini terlalu encer bersama dengan
kerapatans kira-kira 1 atom/cm3. Sebagai bahan perbandingan, atmosfer Bumi punyai kerapatan kira-kira
3 × 1013 molekul/cm3.

Ukuran Nebula:

Sebagian nebula berukuran terlalu besar, bahkan diameternya mampu raih ratusan tahun sinar ( 1 tahun
sinar = 9,46 x 1015 m). Nebula hampir tidak mampu diamati bersama dengan mata telanjang berasal dari
Bumi. Penampakan nebula secara paham hanya mampu diamati berasal dari hasil jepretan lensa kamera
yang lebih sensitif pada cahaya. Hal ini disebabkan dikarenakan jarak nebula yang terlalu jauh berasal
dari Bumi serta cahayanya yang lumayan redup.
Sebagai misal nebula Orion. Nebula ini merupakan nebula paling terang di malam hari bersama dengan
diameter sudut dua kali lebih besar daripada diameter sudut Bulan purnama. Namun kenyataannya,
nebula Orion senantiasa saja tidak nampak paham di langit malam, bahkan bersama dengan suasana
langit yang sudah tercemar oleh polusi udara maupun polusi cahaya.

Apabila diamati memanfaatkan teropong bintang, nebula dapat nampak padat dibandingkan area di
sekitarnya. Namun faktanya, misal nebula yang seukuran Bumi saja hanya punyai massa total beberapa
kilogram. Sebagian besar nebula nampak dikarenakan fluoresensi (perpendaran) berasal dari sebuah
bintang panas pada inti nebula. Sementara itu tersedia nebula lain yang hanya mampu dideteksi
bersama dengan fitur eksposur panjang dan filter khusus pada kamera digital.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka mampu diambil pemikiran tentang pengertian atau definisi
berasal dari nebula, yakni sebagai berikut.

Nebula adalah kabut atau awan debu dan gas yang bersinar dalam suatu kumpulan yang terlalu luas.
Nebula banyak diyakini oleh para pakar sebagai suatu materi cikal dapat terbentuknya suatu proses
bintang, layaknya proses bintang matahari atau disebut tata surya. Nebula yang terkenal, pada lain
nebula Orion M42 pada rasi Orion dan Nebula Trifid pada rasi Sagitarius.

Anda mungkin juga menyukai