D
S
U
S
U
N
OLEH:
WAFIQ AZIZAH
KELAS:VIII-A
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3
SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Planetarium Jagad Raya Tenggarong merupakan sebuah planetarium yang terletak di Jalan
Diponegoro, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Planetarium berkapasitas 92
tempat duduk ini dibangun pada tahun 2000 dan resmi dibuka pada tahun 2002.
Planetarium Jagad Raya merupakan planetarium ketiga di Indonesia setelah Planetarium
Jakarta dan Planetarium Surabaya, Jawa Timur.
Planetarium Jagad Raya terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, di sebelah kiri bangunan
Museum Mulawarman. Planetarium ini dibangun pada tahun 2002 dan diresmikan pada
tanggal 16 April 2003. Tempat ini merupakan sarana wisata pendidikan untuk menikmati
keindahan alam semesta berupa bintang-bintang, planet dan objek-objek langit lainnya.
Planetarium ini merupakan tempat Teater Bintang atau teater alam, karena dapat
memperlihatkan isi alam semesta serta susunannya.
Alat peraga yang digunakan berupa Proyektor Skymaster ZKP 3 buatan perusahaan Carl
Zeiss Jerman, dengan tinggi maksimum 2750 mm dan berat mencapai 250 kg, lensa yang
dimilikinya adalah 100 lensa. Memproyeksikan gambar matahari, bulan, komet, meteor,
bintang, rasi, galaksi dan lain-lain. Selain proyektor utama, pada Skymaster ZKP 3 juga
terdapat pendukung lainnya berupa proyektor effect dan 8 buah proyektor slide yang
berfungsi untuk memproyeksikan gambar.
Ruang yang digunakan sebagai ruang peragaan ditempatkan melingkari proyektor dan saat
pertunjukan dimulai, ruangan tertutup rapat sehingga tidak ada cahaya yang masuk dan
sirkulasi udara di atur dengan pendingin ruangan.
pertunjukan di planetarium jagad raya tenggarong
A.Bima Sakti
Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea,
diambil lagi dari bahasa Yunani Galaxias yang berarti "susu") adalah galaksi spiral
yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar
massa matahari,
yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan
1000 tahun cahaya.[1] Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun
cahaya. Di dalam galaksi bimasakti terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat
planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam
supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini.
Tata surya kita memerlukan waktu 225250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi
telah 2025 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata
surya adalah 217 km/d.
Di dalam bahasa Indonesia, istilah "Bimasakti" berasal dari tokoh berkulit hitam dalam
pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya susunan
bintang-bintang yang tersebar di angkasa jika dihubungkan dan ditarik garis akan membentuk
gambar Bima dililit ular naga maka disebutlah "Bimasakti". Sementara itu, masyarakat Barat
menyebutnya "milky way" sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang
membentang pada bola langit. Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah
kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di
piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi
tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.
Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan
dinamakan sebagai berikut:
Lengan Norma
Lengan Scutum-Crux
Lengan Sagitarius
Lengan Perseus
Dimensi
Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9.51017 km =
950.000.000.000.000.000 ) diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya
(9.51015 km = 95.000.000.000.000.000 ) Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya
200 miliar bintang[2] dan mungkin hingga 400 miliar bintang[3]. Angka pastinya tergantung
dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram
bintang, terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa
piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.11017 km =
110.000.000.000.000.000 ) sebesar dua belas kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai
panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau diameternya dijadikan 100 m, Tata
Surya, termasuk awan oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.
Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti
yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil (the Large and the Small Magellanic Clouds), yang
memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1.71018 km =
1.700.000.000.000.000.000 ). Pada jarak ini dan lebih jauh selanjutnya, orbit-orbit dari objek
sekitar akan didisrupsi oleh awan magelan, dan objek objek itu kemungkinan besar akan
terhempas keluar dari Bima Sakti.
Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa
ukuran Bima Sakti adalah lebih besar dari yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti
terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, galaksi
Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi bintangbintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari
matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan assumsi yang
lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih
akurat (yang kemudian menunjukan dark matter yang terkandung di dalam galaksi) adalah
914.000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi dari nilai umum sebelumnya 792,000 km/jam.
Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar 3 triliun bintang,
atau kira kira 50% lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
B.matahari
Matahari atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri
dari plasma panas bercampur medan magnet.[12][13] Diameternya sekitar 1.392.684 km, kirakira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 21030 kilogram, 330.000 kali massa
Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total Tata Surya.
Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya
didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri
dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah
di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara
sisanya memimpih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya. Massa pusatnya
semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa
hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa. Klasifikasi bintang Matahari,
berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan
sebagai katai kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuningmerah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan
pembauran cahaya biru di atmosfer.[16] Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu
permukaannya sekitar 5778 K (5505 C) dan V menandakan bahwa Matahari, layaknya
bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi
nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Di intinya, Matahari memfusi 620 juta ton metrik
hidrogen setiap detik.
Dulu, Matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting. Sekarang,
Matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi Bima Sakti yang
didominasi katai merah. Magnitudo absolut Matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai
bintang yang paling dekat dengan Bumi, Matahari adalah benda tercerah di langit dengan
magnitudo tampak 26,74. Korona Matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan
menciptakan angin Matahari, yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga heliopause
sekitar 100 AU. Gelembung di medium antarbintang yang terbentuk oleh angin Matahari,
heliosfer, adalah struktur bersambung terbesar di Tata Surya.
Matahari saat ini bergerak melalui Awan Antarbintang Lokal (dekat Awan G) di zona
Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi Bima Sakti.
Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17 tahun cahaya dari Bumi (bitnang terdekat
adalah katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun cahaya), Matahari memiliki
massa terbesar keempat.[25] Matahari mengorbit pusat Bima Sati pada jarak kurang lebih
24.00026.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat dari kutub utara galaksi, Matahari
merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar 225250 juta tahun. Karena
Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB)
ke arah konstelasi Hydra dengan kecepatan 550 km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap
CMB sekitar 370 km/detik ke arah Crater atau Leo.
Jarak rata-rata Matahari dari Bumi sekitar 149.6 juta kilometer (1 AU), meski jaraknya
bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada bulan Januari hingga aphelion
pada bulan Juli.[27] Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari Matahari ke Bumi selama 8
menit 19 detik. Energi sinar Matahari ini membantu perkembangan nyaris semua bentuk
kehidupan di Bumi melalui fotosintesis[28] dan mengubah iklim dan cuaca Bumi. Dampak luar
biasa Matahari terhadap Bumi sudah diamati sejak zaman prasejarah. Matahari juga dianggap
oleh sejumlah peradaban sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai Matahari
berkembang perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai sedikit tahu
tentang komposisi fisik dan sumber tenaga Matahari. Pemahaman ini masih terus
berkembang sampai sekarang. Ada sejumlah anomali perilaku Matahari yang belum dapat
dijelaskan secara ilmiah.
C.macam-macam planet dalam galaksi bima sakti(milky way)
1. Planet Merkurius
Planet Merkurius yang mana dikatakan merkurius berasal dari nama dewa
kurir kerajaan Romawi. Merkurius merupakan planet yang paling dekat
dengan Matahari sehingga suhu permukaannya di siang hari mencapai
400 derajat celcius, akan tetapi disaat malam akan turun sampai dengan
180 derajat celcius. Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya,
namun memiliki berat yang hampir sama dengan yang berat bumi. Hal ini
dapat terjadi karena Planet Merkurius disusun dari suatu besi yang sangat
besar yang berdiameter 3.600 km. Dimana waktu yang paling tepat
mengamati merkurius ada pada waktu senja atau menjelang pagi.
Ciri-Ciri Planet Merkurius
Diamater 4.879 km
Jumlah satelit 0
2.Planet Venus
Venus merupakan nama yang berasal dan diambil dari nama dewi cinta
dan kecantikan bangsa Romawi. Tidak hanya itu Planet Venus juga dikenal
dengan bintang sore atau bintang kejora karena dapat kita amati di waktu
petang hari dan sebelum matahari akan terbit. Venus terlihat seperti
bintang di langit malam karena terdapat lapisan atmosfer yang tebal dan
dapat memantulkan sinar matahari yang baik. Venus adalah planet yang
terpanas di tata surya dengan suhu yang dapat mencapai lebih dari 470
derajat celcius. Venus satu-satunya planet yang berputar searah dengan
jarum jam.
Ciri-Ciri Planet Venus
Berdiamaterr 12.104 km
Jumlah satelit 0
Matahari terbit dari barat, karena arah rotasi dari timur ke barat.
Peristiwa ini kebalikan dari Bumi
Planet paling panas yang ditutupi oleh awan tebal karbon dioksida.
Jika terdapat radiasi dari matahari maka radiasi tersebut sulit untuk
keluar. Seperti efek rumah kaca
3.Planet Bumi
Bumi adalah planet yang dapat ditempati karena memiliki suhu yang
relatif tetap. Suhu di Bumi menjaga tersedianya air yang dalam bentuk
cair dan dapat menjaga organisme penghasil oksigen tetap hidup. Lebih
dari 70% permukaan Bumi adalah air, sisanya adalah daratan. Tebal dari
atmosfer Bumi adalah dapat mencapai 700 km yang pada sebagian besar
adalah nitrogen dan oksigen
Ciri-Ciri Planet Bumi
Diamater 12.756,3 km
Jumlah satelit 1
4. Planet Mars
Mars berasal dari nama dewa perang dan legenda bangsa Romawi. Mars
juga dijuluki dengan planet merah. Pertanyaannya, mengapa dijuluki
berwarna merah ?.. karena pada permukaan planet Mars berwarna merah
yang berasal dari besar berkarat yang ada dalam seluruh permukaan
Mars. Permukaan Mars terdiri dari gunung-gunung berapi yang besar,
lembah, lapisan es, dan sungai yang kering. Mars memiliki dua buah
satelit yang kecil yang diberi nama phobos dan Deimos.
Ciri-Ciri Planet Mars
Diameter 6.794 km
Jumlah satelit 2
5.Planet Yupiter
Planet Yupiter atau Planet Zeus yang diambil dari raja dewa-dewa bangsa
Yunani kuno. Namun, di dalam kebudayaan bangsa Romawi, Zeus dikenal
sebagai Yupiter. Planet Yupiter adalah planet yang terbesar yang berada di
tata surya kita. Diameter dari planet Yupiter adalah sekitar 11 kali
diameter Bumi yang berat yang sekitar dua kali jumlah berat seluruh
planet dalam tata surya. Permukaan Yupiter diselimuti oleh awan tebal
yang sebagian besar terbentuk atas gas helium dan hidrogen. Gaya tarik
dari Planet Yupiter sangat besar, sehingga dapat mengubah gas hidrogen
menjadi cair. Sedangkan pada bagian inti Yupiter, tekanan yang besar
dapat mengubah hidrogen menjadi suatu logam yang padat.
Ciri-Ciri Yupiter
Diameter 139.822 km
Jumlah satelit 16
Cincin: ada
6. Planet Saturnus
Saturnus tidak padat, yang sebagian besar dari penyusunnya adalah gas
hidrogen dan helium. Hanya pada bagian inti planet yang sangat kecil ini
terdapat batu padat. Angin yang terdapat di saturnus lebih kencang
dibandingkan badai di bumi. Angin berputar-putar tampa henti dibagian
ekuator dengan kecepatan sampai dengan 1.100 km/jam.
Ciri-Ciri Planet Saturnus
Diameter 120.536 km
Jumlah satelit 18
Cincin ada
7. Planet Uranus
Uranus disebut dengan nama dewi langit yang berasal dari Yunani kuno,
yaitu Urania. Uranus merupakan palenet yang ketujuh dan Matahari, yaitu
sekitar 2.872 km jauhnya dari Matahari sehingga dapat melakukan sat kali
revolusi yang diperlukan waktu hampir kiranya 84 tahun. Letak uranus
sangat jauh dari Matahari sehingga pada permukaannya sangat dingin.
Sebagai perbandingannya, jika sinar Matahari hanya membutuhkan waktu
dalam mencapai bumi sekitar 8 menit, maka dibandingkan dengan uranus
memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Selain dari itu, di musim panas,
Matahari bersinar selama 20 Tahun, sedangkan di musim dingin,
kegelapan menyilimuti selama lebih dari 20 tahun. Pada musim gugur,
Matahari terbit dan terbenam selama setiap 9 jam.
Ciri-Ciri Planet Uranus
Diameter 50.724 km
Jumlah satelit 27
Cincin ada
Sumbu rotasi berimpit dengan bidang orbit; kutup udara dan kutub
selatan bergantian tempat menghadap Matahari
8. Planet Neptunus
Diameter dari planet Neptunus dapat mencapai 50.500 km. Jarak
Neptunus ke Matahari kurang lebih dari 4.500 juta km. Kala rotasi
Neptunus adalah 16 jam 7 menit dan kala revolusinya adalah 164,8 tahun.
Neptunus ditemukan 65 tahun setelah Uranus ditemukan. Neptunus
tampak berwarna cerah biru kehijauan. Netunus sering dijuluki pembuat
ulah karena sering beredar keluar dan garis orbitnya. Neptunus dikenal
sebagai kembari dari Uranus. Atmosfer Neptunus terdiri dari 80%
hidrogen, 19% helium, dan 1,5% metana. Permukaan Neptunus tertutu
lapisan es sangat tebal. Suhu Neptunus mencapai kira-kira -223 derajat
celcius.
Ciri-Ciri Planet Neptunus
Diameter 50.500 km
Jumlah satelit 14
Cincin ada
Atmosfer yang terdiri atas es, air, metana, amoniak, gas hidrogen,
dan helium
Aristoteles. Konfliknya dengan Gereja Katolik Roma (Peristiwa Galileo) adalah sebuah
contoh awal konflik antara otoritas agama dengan kebebasan berpikir (terutama dalam sains)
pada masyarakat Barat.
*Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Tuscany pada tanggal 15 Februari 1564 sebagai anak
pertama dari Vincenzo Galilei, seorang matematikawan dan musisi asal Florence, dan Giulia
Ammannati. Ia sudah dididik sejak masa kecil. Kemudian, ia belajar di Universitas Pisa
namun terhenti karena masalah keuangan. Untungnya, ia ditawari jabatan di sana pada tahun
1589 untuk mengajar matematika. Setelah itu, ia pindah ke Universitas Padua untuk mengajar
geometri, mekanika, dan astronomi sampai tahun 1610. Pada masa-masa itu, ia sudah
mendalami sains dan membuat berbagai penemuan.
Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia dei Lincei untuk
mengamati bintik matahari. Pada tahun itu juga, muncul penolakan terhadap teori Nicolaus
Copernicus, teori yang didukung oleh Galileo. Pada tahun 1614, dari Santa Maria Novella,
Tommaso Caccini mengecam pendapat Galileo tentang pergerakan bumi, memberikan
anggapan bahwa teori itu sesat dan berbahaya. Galileo sendiri pergi ke Roma untuk
mempertahankan dirinya. Pada tahun 1616, Kardinal Roberto Bellarmino menyerahkan
pemberitahuan yang melarangnya mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus.
Galileo menulis Saggiatore pada tahun 1622, yang kemudian diterbitkan pada 1623. Pada
tahun 1624, ia mengembangkan salah satu mikroskop awal. Pada tahun 1630, ia kembali ke
Roma untuk membuat izin mencetak buku Dialogo sopra i due massimi sistemi del mondo
yang kemudian diterbitkan di Florence pada 1632. Namun, pada tahun itu pula, Gereja
Katolik menjatuhkan vonis bahwa Galileo harus ditahan di Siena.
Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pensiun ke vilanya di Arcetri. Buku terakhirnya,
Discorsi e dimostrazioni matematiche, intorno due nuove scienze diterbitkan di Leiden
pada 1638. Di saat itu, Galileo hampir buta total. Pada tanggal 8 Januari 1642, Galileo wafat
di Arcetri saat ditemani oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya.
*PENEMUAN GALILEO GALILEI
Tidak seperti yang dipercaya sebagian orang, Galileo tidak menciptakan teleskop tapi ia telah
menyempurnakan alat tersebut. Ia menjadi orang pertama yang memakainya untuk
mengamati langit, dan untuk beberapa waktu, ia adalah satu dari sedikit orang yang bisa
membuat teleskop sebagus itu. Awalnya, ia membuat teleskop hanya berdasarkan deskripsi
tentang alat yang dibuat di Belanda pada 1608. Ia membuat sebuah teleskop dengan
perbesaran 3x dan kemudian membuat model-model baru yang bisa mencapai 32x. Pada 25
Agustus 1609, ia mendemonstrasikan teleskop pada pembuat hukum dari Venesia. Selain itu,
hasil kerjanya juga membuahkan hasil lain karena ada pedagang-pedagang yang
memanfaatkan teleskopnya untuk keperluan pelayaran. Pengamatan astronominya pertama
kali diterbitkan di bulan Maret 1610, berjudul Sidereus Nuncius.
Galileo menemukan tiga satelit alami Jupiter -Io, Europa, dan Callisto- pada 7 Januari 1610.
Empat malam kemudian, ia menemukan Ganymede. Ia juga menemukan bahwa bulan-bulan
tersebut muncul dan menghilang, gejala yang ia perkirakan berasal dari pergerakan benda-
benda tersebut terhadap Jupiter, sehingga ia menyimpulkan bahwa keempat benda tersebut
mengorbit planet.
Galileo adalah salah satu orang Eropa pertama yang mengamati bintik matahari, diperkirakan
Astronomi astronom Tionghoa sudah mengamatinya sejak lama. Selain itu, Galileo juga
adalah orang pertama yang melaporkan adanya gunung dan lembah di bulan, kesimpulan
yang diambil melihat dari pola bayangan yang ada di permukaan. Ia kemudian memberi
kesimpulan bahwa bulan itu "kasar dan tidak rata, seperti permukaan bumi sendiri", tidak
seperti anggapan Aristoteles yang menyatakan bulan adalah bola sempurna.
Galileo juga mengamati planet Neptunus pada 1612 namun ia tidak menyadarinya sebagai
planet. Pada buku catatannya, Neptunus tercatat hanya sebagai sebuah bintang yang redup.