Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN DISTRIBUSI OBAT


UNIT DOSE DISPENSING

RUMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH


JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN
TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
UDD merupakan salah satu satu metode dispensing dan pengendalian obat
oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), di mana obat disiapkan dalam kemasan
unit tunggal siap konsumsi, dan untuk penggunaan tidak lebih dari 24 jam. Obat-obat
tersebut didistribusikan atau tersedia pada ruang perawatan pasien setiap waktu
(Siregar, 2003). Sistem distribusi UDD ini sudah dipraktikkan rumah sakit di
Amerika sejak tahun 1960-an dan menjadi standar praktik kefarmasian rumah sakit di
sana.
UDD merupakan sistem distribusi yang menyediakan obat dalam bentuk
satuan penggunaan. Sistem distribusi ini pada awalnya dirancang dan dikembangkan
pada kondisi akut di rumah sakit. UDD merupakan sistem yang aman dan efisien
dalam fasilitas perawatan jangka panjang, dan dapat meningkatkan produktifitas
perawatan serta menyediakan pemesanan, distribusi, penyimpanan dan pemberian
obat dengan tingkat kesalahan yang kecil. Semua UDD memiliki ciri yang sama,
yaitu satu paket unit obat yang didispensing tepat sebelum diberikan kepada pasien.
Obat diisi dalam paket terkecil.
Perlengkapan khusus yang umumnya digunakan dalam sistem ini yaitu kotak
unit dosis berfungsi untuk menahan unit dosis yang di kemas dalam strip. Biasanya
penyediaan obat unit dosis selama 30 hari tersimpan dalam kotak tersebut karena
terapi obat dari kebanyakan perawatan jangka panjang relatif konstan dan hanya ada
beberapa perubahan per harinya. Beberapa fasilitas perawatan jangka panjang
memilih siklus pengisian yang pendek, yaitu penyediaan obat untuk 7 atau 14 hari.
Label obat disertakan di kotak unit dose dan biasanya merupakan label dua bagian
untuk kemudahan penataan kembali. Salah satu bagian dari label dihilangkan,
biasanya dengan mengupasnya, dan ditempelkan pada form pemesanan ulang obat
yang sesuai, sedangkan bagian lainnya tetap pada kotak sebagai label resep yang sah.

II. LATAR BELAKANG

1) Mengurangi terjadinya medication error (ME).


2) Pasien mendapat pelayanan farmasi yang baik.
3) Menurunkan total biaya pengobatan karena hanya
membayar pengobatan yang digunakan saja.
4) Mengefisienkan tenaga perawat dalam asuhan
keperawatan, karena perawat lebih banyak merawat
pasien.
5) Menghindari duplikasi permintaan obat ke bagian farmasi.
6) Mengurangi kesalahan penggunaan obat, karena adanya
pemeriksaan ganda oleh tenaga farmasi.
7) Menghindari adanya kemungkinan terjadinya pencurian dan
terbuangnya obat.
8) Meningkatkan peranan dan pengawasan farmasi di rumah
sakit, mulai dari fase peresepan sampai pemberian obat.

III. TUJUAN
 Tujuan Umum

 Penurunan kejadian medication error.


 Penurunan total biaya terkait pengobatan.
 Peningkatan kontrol obat secara keseluruhan dan
pemantauan penggunaan obat terlarang.
 Tagihan terkait obat terlarang lebih ketat.
 Pengurangan persediaan obat-obatan yang berada di
area perawatan pasien.
 Tujuan Khusus

a) Pelayanan pemberian obat dilakukan dengan segera


dan tepat, disertai dengan informasi obat yang
diberikan oleh petugas farmasi.
b) Rasa aman yang lebih tinggi dirasakan pasien terhadap
obat-obatan yang langsung diberikan oleh petugas
farmasi.
c) Perhatian yang baik oleh petugas farmasi dalam
memberikan pelayanan selama perawatan.
IV. TEMA
Pelatihan Distribusi Obat UDD
V. SASARAN
Kepala Seksi, Ka. Instalasi, Staf Farmasi dan staf RSU Zahirah sebanyak 50
orang
VI. WAKTU PELAKSANAAN

Hari : Kamis ,29 Agustus 2019


Tanggal : 29 Agustus 2019
Waktu : 13.30 s/d selesai
Tempat : Aula Lantai 3 RSU Zahirah
VII. NARASUMBER
Endah Susanti, S.Si, Apt
VIII. PANITIA
1. Dr. Vidyaningtyas B. A.M. Biomed
2. Wimma Muzayyidin, S.Farm, Apt
3. Dr Isra Baly
4. Irfan, S.Farm, Apt
5. Fitri ( HRD)

IX. SUSUNAN ACARA

WAKTU ACARA
13.30-14.10 Pembukaan Acara
14.10-15.00 Pelatihan Teknik Aseptic Dispensing
15.00-15.50 Diskusi dan Tanya jawab
15.50-16.00 Penutupan Acara
X. BIAYA ANGGARAN PENGELUARAN
Snack dan minum peserta 50 orang: Rp 500.000

XI. SARANA DAN PRASARANA YANG DIBUTUHKAN


1. Ruang aula
2. Kursi sebanyak 50 buah
3. Laptop, proyektor dan layar
4. Sound system
XII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan Pelatihan Distribusi Obat Unit Dose Dispensing
( UDD) ini kami ajukan, semoga kegiatan ini dapat berlanjut sehingga mampu
mendorong perkembangan dan kemajuan pelayanan kesehatan di Indonesia,
khususnya di RSU Zahirah.
Untuk keberhasilan acara ini kami mengharapkan kerjasama dan partisipasi
semua pihak, dan kami ucapkan terimakasih.

Jakarta, 15 Agustus 2019


Hormat saya,
Ketua panitia

Endah Susanti, S.Si, Apt

LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH
NOMOR : 016/SK/DIR/XI/2017
TANGGAL : 09 NOVEMBER 2017
KOMITE MEDIK

1. Ketua Komite Medik : dr. Jamal Muhammad,Sp.THT


2. Wakil Ketua : dr. Martono Roni,Sp.PK
3. Sekretaris : dr. Ervita Damayanti Sari
4. Ketua Sub Komite Kredensial : dr. Muhammad Husni,Sp.OG
5. Anggota Sub Komite Kredensial : dr. Lina,Sp.PD
6. Ketua Sub Komite Mutu : dr. Fachri Rozi,Sp.OG
7. Anggota Sub Komite Mutu : dr. Resiana Karnina,Sp.AN
dr. Efriyanti,Sp.A
8. Ketua Sub Komite Etik : dr. Yuddi Gumara,Sp.AN
9. Anggota Sub Komite Etik : drg. Teuku Ahmad Arbi,Sp.BM
dr. Indra Syarief,Sp.M

Anda mungkin juga menyukai