Anda di halaman 1dari 15

MENUMBUHKAN RASA CINTA TANAH AIR

DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN BUDAYA GOTONG ROYONG

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Pendidikan Pancasila


Tahun Ajaran 2019/20220

Disusun oleh :
Dwi Achmad Herlambang
191111044
1B-KGE

PROGRAM STUDI KONSTRUKSI GEDUNG JURUSAN


TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

September, 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala nikmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini hingga selesai.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak atas dukungan serta

berbagai masukan kepada penulis dalam membantu meyelesaikan penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik

yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

untuk para pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca

aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Bandung, 6 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULAUAN.................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.4. Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PENGANTAR .......................................................................................................................... 3
2.1. Definisi Cinta Tanah Air .......................................................................................... 3
2.2. Contoh Sikap Cinta Tanah Air ................................................................................ 3
BAB III...................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
3.1. Definisi Gotong Royong ............................................................................................ 5
3.5. Karakteristik Gotong Royong .................................................................................. 5
3.3. Gotong Royong dan Manfaatnya ............................................................................. 7
3.5. Kendala Gotong Royong di Era Digital .................................................................. 8
3.5. Penerapan Sikap Gotong Royong ............................................................................ 9
BAB IV .................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULAUAN
3.5. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini segala hal dapat terjadi dengan begitu mudah dan cepat, didukung

dengan perkembangan teknologi yang begitu canggih dan pesat yang dapat melampaui batasan

antara ruang dan waktu, sehingga berbagai hal yang terjadi dapat diketahui secara bersamaan

oleh seluruh pihak, seperti informasi sampai dengan budaya, Fenomena tersebut merupakan

suatu hal positif sebab kita dapat mengakses informasi serta mempelajari budaya dari berbagai

belahan dunia yang ada. Namun, disisi lain, hal tersebut seolah menjadi bumerang bagi kita,

sebab dewasa ini kebanyakan masyarakat terlalu mendewakan teknologi dalam kehidupan

pribadi mereka, sehingga munculnya sikap egosime serta acuh tak acuh terhadap sesama kerap

terjadi. Dengan semakin majunya teknologi seharusnya pandai menyaring budaya yang

tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Namun yang terjadi budaya-budaya negatif justru semakin

berkembang. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu cara agar dapat kembali memupuk perasaan cinta

tersebut kembali tumbuh sekaligus sebagai filter dari berbagai macam pengaruh luar,

Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa termasuk butir-butir pancasila yaitu

pada sila ke tiga, persatuan Indonesia. Sehingga sebagai warga Indonesia harus

mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa sebagai pengamalan terhadap

pancasila. Salah satu caranya dengan mengaktualisasikan kegiatan gotong royong di berbagai

dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga secara tidak langsung dapat

menumbuhkan hal-hal filosofis dari rasa cinta tanah air, seperti persatuan, tepa selira, rasa

senasib sepenaggungan dan sebagainya.

1
3.5. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan yang harus dipecahkan

yaitu:

1. Apa Pengertian gotong royong?

2. Bagaimana Karakteristik Gotong Royong?

3. Apa manfaat Gotong Royong ?

4. Apa Kendala Gotong Royong di Era Digital?

5. Bagaimana penerapan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari?

3.5. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian gotong royong.

2. Untuk mengetahui bagaimana Karakteristik Gotong Royong.

3. Untuk mengetahui manfaat Gotong Royong .

4. Untuk mengetahui Kendala Gotong Royong di Era Digital.

5. Untuk mengetahui penerapan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

3.1. Manfaat

1. Dapat meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat

kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan menuju pada penguatan, integritas

sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong.

2. Dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat, peran aktif masyarakat dalam

pembangunan serta meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap hasil-

hasil pembangunan..
BAB II

PENGANTAR
2.1. Definisi Cinta Tanah Air

Cinta tanah air merupakan perasaan bangga dan ikut memiliki sebuah wilayah tertentu.

Perasaan ini diwujudkan dalam sikap rela berkorban untuk melindungi wilayahnya dari

berbagai ganggungan dan ancaman. Definisi lain mengatakan bahwa rasa cinta tanah air adalah

rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap

individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya,

menjaga dan melindungi tanah airnya, demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat

atau budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan

lingkungan.

Pentingnya rasa cinta tanah air ini menjadikannya sebuah tabiat alamiah manusia yang

dimiliki sejak lahir. Perasaan tersebut tumbuh secara alami akibat adanya penghayatan

terhadap esensi dari sebuah negara yang telah memberikan segalanya bagi kehidupan warga

negaranya, mulai dari tempat berlindung, air serta kekayaan alam yang dipergunakan untuk

kesejahteraan warga negara. Namun, dewasa ini mulai terlihat lunturnya perasaan tersebut

dikarenakan polemik yang terjadi, sehingga dibutuhkan treatment untuk kembali memupuk

perasaan tersebut.

2.2. Contoh Sikap Cinta Tanah Air

Dahulu para pahlawan menunjukkan kecintaannya terhadap tanah air dengan perjuangan

mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk meraih serta mempertahankan kemeredekaan bangsa

Indonesia. Tentu kita pun dapat berbuat hal serupa, namun dalam aksi yang berbeda. Perlu

diketahui cinta tanah air tidak hanya dalam hal berperang mempertahankan kedaulatan bangsa,

akan tetapi dapat dilakukan dengan cara lain, mengingat saat ni kondisi negara kita yang sudah

tidak dalam keadaan berperang. Berikut merupakan contoh sikap cinta tanah air, antara lain :
1. Berkontribusi dalam pembangunan bangsa

2. Menggunakan produk dalam negeri

3. Bela negara sesuai dengan keahlian/profesi

4. Mengembangkan, mencintai serta melestarikan kebudayaan nasional

5. Menggunakan hak suara dalam pemilu

6. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan

7. Merawat kebhinnekaan serta toleransi antar ras, suku dan agama

8. Belajar dengan giat serta bersungguh-sungguh

9. Hidup rukun dan bergotong royong

Dari beberapa contoh sikap diatas, penulis akan membahas lebih dalam mengenai sikap

gotong royong dalam hubungannya dengan cinta tanah air yang dirasa mulai pudar akibat

pengaruh arus globalisasi yang mengikis karakter serta moril bangsa yang sesuai dengan nilai

nilai Pancasila di kalangan masyarkat pada umumnya. Dari rumusan masalah muncul beberapa

pertanyaan seperti apakah itu gotong royong?, apa manfaat dari bergotong royong?, bagaimana

karakteristiknya?, Lalu bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari hari?, serta

bagaimana hubungannya dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air?. Penulis akan membahas

lebih lanjut pada bab 3.

Kata Kunci : Definisi Gotong Royong, Karakteristik Gotong Royong, Manfaat Gotong

Royong, Penerapan Gotong Royong


BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Definisi Gotong Royong

Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat

suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan .

Dalam KBBI gotong royong dapat diartikan bekerja bersama-sama (tolong- menolong, bantu-

membantu)diantara anggota-anggota suatu komunitas. Sedangkan menurut Menurut Sakjoyo

dan Pujiwati Sakjoyo (dalam Selvi S. Padeo, 2012 : 88) mengemukakan gotong royong

merupakan adat istiadat tolong menolong antara warga dalam berbagai macam lapangan

aktivitas sosial, baik berdasarkan hubungan tetangga kekerabatan yang berdasarkan efisien

yang sifatnya praktis dan ada pula aktifitas kerja sama yang lain. Dengan kata lain dapat

disimpulan bahwa gotong royong adalah suatu kegiatan yang didasarkan atas kerjasama dan

saling bahu membahu antar sesama dengan tujuan untuk mempersingkat waktu dalam

pengerjaannya. Gotong royong dapat memberikan rasa kebersamaan kepada orang-orang yang

melakukannya, memperkukuh solidaritas dan mempererat silaturahmi antar sesama yang

berimbas dengan penguatan integrasi nasional. Dengan demikian persatuan akan erat di dalam

setiap elemen masyarakat dan pembangunan nasional dapat berjalan dengan optimal dan

merata disetiap lini kehidupan.

3.5. Karakteristik Gotong Royong

Perilaku gotong royong pada hakikatnya identik dengan kegiatan yang melibatkan

berbagai pihak. Dalam hal ini jelas dinyatakan bahwa gotong royong tidak mengedepankan

aspek individualitas, justru kekompakan dalam melakukan suatu tindakan atau pekerjaan

tertentu yang dilakukan atas inspirasi positif dari berbagai pihak. Perilaku gotong royong

bukan sesuatu yang terjadi tanpa dapat diidentifikasi. Dengan adanya perilaku ini, maka secara

tidak langsung masyarakat secara umum diberikan beberapa wacana terkait dengan
karakteristik yang melekat pada perilaku gotong royong tersebut. Berikut penjelasan yang

dimaksudkan. Gotong-royong sudah tidak dapat dipungkiri lagi sebagai ciri khas bangsa

Indonesia yang turun temurun, sehingga keberadaannya harus dipertahankan. Pola seperti ini

merupakan bentuk nyata dari solidaritas mekanik yang terdapat dalam kehidupan masyarakat,

sehingga setiap warga yang terlibat di dalamnya memiliki hak untuk dibantu dan berkewajiban

untuk membantu, dengan kata lain di dalamnya terdapat azas timbal balik.

Beberapa karakteristik yang dimungkinkan cukup merepresentasikan perilaku gotong-

royong dapat dinyatakan sebagai berikut.

1. Sebagai sifat dasar bangsa Indonesia yang menjadi unggulan bangsa dan tidak dimiliki

bangsa lain.

2. Terdapat rasa kebersamaan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Sebagai bahan

pertimbangan bahwa nilai-nilai kebersamaan yang selama ini ada perlu senantiasa

dijunjung tinggi dan dilestarikan agar semakin lama tidak semakin memudar.

3. Memiliki nilai yang luhur dalam kehidupan.

4. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, karena di dalam kegiatan gotong-royong, setiap

pekerjaan dilakukan secara bersama-sama tanpa memandang kedudukan seseorang tetapi

memandang keterlibatan dalam suatu proses pekerjaan sampai sesuai dengan yang

diharapkan.

5. Mengandung arti saling membantu yang dilakukan demi kebahagiaan dan kerukunan hidup

bermasyarakat.

6. Suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan sifatnya sukarela tanpa

mengharap imbalan apapun dengan tujuan suatu pekerjaan atau kegiatan akan berjalan

dengan mudah, lancar dan ringan.

Beberapa karakteristik yang cukup representasif terkait dengan seluk beluk perilaku gotong

royong yang ada di masyarakat merupakan pengamalan dari nilai-niali yang terkandung dalam
pancasila. Nilai-nilai filosofis tersebut sudah ada sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia.

Nilai-nilai tersebut akan terus melekat pada setiap masyarakat, sebab hal tersebut merupakan

identitas sekaligus jati diri bangsa yang tak dapat dihindari. Seyogyanya hal ini dapat terus

dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat agar tidak luntur kecintaannya terhadap negeri ini.

3.3. Gotong Royong dan Manfaatnya

Sudah sejak lama bangsa kita menerapkan gotong royong dalam berbagai pekerjaan yang

ada di setiap lini kehidupan, misalnya bekerja secara bergotong royong dalam pembangunan

balai desa, masjid, saluran irigasi, rumah, menanam padi, perbaikan jalan, dan banyak lagi

kegiatan lainnya yang dikerjakan secara bersama – sama. Penduduk desa yang masih sangat

kental dengan rasa kekeluargaan dan rasa persaudaraan. Mereka guyub rukun, masih dan terus

melaksanakan dan menjalankan budaya dan cara kerja yang sudah sekian ratus tahun terbukti

mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Mereka bahu membahu saling

membantu antar sesama warga desa. Mereka bekerja dengan semangat dan tanpa pamrih, para

lelaki bekerja bersama sama menyelesaikan pembangunan yang direncanakan, sedangkan para

ibu membantu di dapur menyiapkan makanan dan minuman untuk para lelaki yang sedang

bekerja Gotong Royong. Tidak hanya bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong

royong , warga kotapun tentunya harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa

dilakukan bagi yang tinggal di perkotaan, membangun poskamling, membersihkan parit,

membangun tempat ibadah, menjaga kebersihan dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya.

Masalah waktu bisa kita laksanakan pada saat hari libur.

Ketua RT dan Ketua RW sangat berperanan sekali dalam kegiatan gotong royong

dilingkunganya. Merekalah tokoh masyarakat dan motor penggerak kegiatan – kegiatan

kemasyarakatan sehingga orang-orang yang bekerja akan merasa lebih semangat. Dan kita

semua akan mendapatkan manfa’at lain yang dari kegiatan gotong royong ini. Di antaranya :
1. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW, dan

jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena biaya

untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong.

2. Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat, yang pejabat

kenal dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan yang bekerja

sebagai sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.

3. Keamanan lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan serta

saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing yang

mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.

4. Ketentraman dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan

saling membantu dengan sesama warga lainya.

5. Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan semua akan

terasa sama.

Tentu kita semua berharap bisa hidup dan tinggal di lingkungan yang tentram dan damai.

Gotong Royong merupakan salah satu cara yang efektif dan mudah untuk mencapai keadaan

itu, diantara cara-cara yang lain. Untuk itu pengaktualisasian budaya gotong royong sangat

diperlukan agar manfaat-manfaat di atas dapat kita rasakan.

3.5. Kendala Gotong Royong di Era Digital

Membuat sesuatu yang baik dan melestarikan hal tersebut bukan sesuatu yang mudah

untuk dilaksanakan, salah satunya semangat untuk melestarikan perilaku atau semangat

kegotongroyongan di tengah masyarakat. Terdapat anggapan bahwa gotong-royong yang

dimiliki bangsa ini hanya bersifat aman dan menguntungkan bersama. Sementara gotong-

royong yang susah bersama adalah sesuatu yang sulit diperoleh. Gotong-royong yang dimiliki

bangsa ini adalah gotong-royong yang harus mempunyai feed back. Berikut ini akan disajikan
sejumlah kendala yang dihadapi terkait dengan perilaku gotong royong yang ada di tengah

masyarakat.

1. Nilai-nilai karakter gotong royong yang dikembangkan di sekolah belum terjabarkan secara

menyeluruh, sehingga berdampak pada pemahaman setengah yang dimiliki siswa

mengenai perilaku gotong royong tersebut.

2. Kurangnya pemahaman pihak masyarakat bahwa saat ini tidak relevan ketika harus

menggunakan prinsip gotong royong, sehingga pemahaman seperti ini akan dianggap sama

dan tidak ada kesalahan di dalamnya.

3. Mulai memudarnya rasa sosial yang tertanam di masyarakat, baik wilayah di pedesaan

maupun di perkotaan

4. Kurangnya keteladanan dari pihak pemerintah sendiri, umumnya tidak pernah turun tangan

ke dalam masyarakat untuk membangkitkan rasa sosial yang sudah lama hilang di dalam

masyarakat.

Hal-hal diatas merupakan masalah bersama yang harus sama-sama kita cari solusinya agar

sikap gotong royong tetap arif dalam kehidupan masyarakat.

3.5. Penerapan Sikap Gotong Royong

Sifat gotong royong di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan mereka,

seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/memperbaiki rumah.

Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di

RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari

besar nasional dan keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan

bersama. Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat

terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional. Tidak hanya dipedesaan bisa kita jumpai sikap

gotong royong,melainkan di daerah perkotaan pun bisa kita jumpai dengan mudah. Karena

secara budaya, memang sudah di tanamkan sifat ini sejak kecil hingga dewasa. Gotong royong
menjadikan kehidupan berkelompok manusia Indonesia lebih berdaya dan sejahtera. Karena

dengan gotong royong berbagai permasalahan kehidupan bersama bisa terpecahkan secara

mudah dan murah, demikian halnya dengan kegiatan pembangunan masyarakat. Implementasi

nilai gotong rotong dalam kehidupan masyarakat terkandung makna kesetaraan, keadilan,

kebersamaan, kepedulian, dan mengacu kepada kepentingan bersama. Oleh karena itu ada

aspek pemberdayaan dalam gotong royong. Gotong Royong merupakan suatu kegiatan sosial

yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa

kebersamaan ini muncul, karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu

untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Hanya di Indonesia, kita bisa menemukan sikap

gotong royong ini karena di negara lain tidak ada sikap ini dikarenakan saling acuh tak acuh

terhadap lingkungan di sekitarnya. Ini merupakan sikap positif yang harus di lestarikan agar

bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh & kuat di segala lini. Ini merupakan salah satu

cermin yang membuat Indonesia bersatu dari sabang hingga merauke,walaupun berbeda

agama,suku & warna kulit tapi kita tetap menjadi kesatuan yang kokoh. Inilah alah satu budaya

bangsa yang membuat Indonesia,di puja & puji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik

& penuh toleransi antar sesame manusia.

Semangat gotong royong didorong oleh suatu pemikiran yaitu:

 Bahwa manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama dengan orang lain atau

lingkungan sosial.

 Pada dasarnya manusia itu tergantung pada manusia lainnya.

 Manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya

 Manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.


BAB IV

KESIMPULAN

Rasa cinta tanah air belakangan ini seperti sudah terlupakan, seiring dengan tumbuhnya

sikap individualistis masyarakat ditambah pola hidup masyarakat yang sangat mendewakan

teknologi menyebabkan rasa persatuan antar masyarakat mulai pudar antara satu sama lain.

Untuk itu dibutuhkan suatu cara agar rasa persatuan tersebut dapat dipupuk kembali,

sehingga dapat tercipta integrasi nasional, salah satunya dengan mengaktualisasikan kegiatan

gotong royong pada setiap elemen bangsa. Gotong royong memiliki karakteristik sesuai dengan

nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila. Sehingga dengan mengamalkannya selain dapat

memperkokoh solidaritas, gotong royong pun dapat kembali menumbuhkan rasa cinta tanah

air dikalangan masyarakat yang mulai pudar akibat pengaruh globalisasi.

Gotong royong adalah budaya asli Indonesia yang sangat sesuai dengan nilai nilai

pancasila, jadi alangkah indahnya kalau budaya gotong royong itu kita tumbuhkan lagi, kita

giatkan lagi, mari kita lebih selektif lagi dalam menerima budaya luar, kita ambil positifnya

dan buang hal negatifnya serta jadikan gotong royong sebagai kontrol diri terhadapa arus

globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://belanegarari.com/category/cinta-tanah-air/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-gotong-royong/
https://www.yuksinau.id/gotong-royong/
http://yushanyunus.blogspot.com/2016/02/penanaman-nilai-karakter-sikap-
gotong.html

Anda mungkin juga menyukai