NOMOR : 16/PER/DIR/II/2019
TENTANG
KEBIJAKAN TRIASE PASIEN
DI RUMAH SAKIT TEJA HUSADA
1
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017 tentang
Akreditasi Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TEJA HUSADA TENTANG
KEBIJAKAN TRIASE PASIEN RS TEJA HUSADA
KEDUA : Kebijakan pelaksanaan triase pasien di RS Teja Husada
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan triage pasien di
RS Teja Husada dilaksanakan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Medik Dan Keperawatan RS Teja Husada.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan diadakan perbaikan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di Kepanjen-Malang
Pada Tanggal 18 Februari 2019
RS Teja Husada
Direktur,
2
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TEJA HUSADA
NOMOR : 16/PER/DIR/II/2019
TENTANG KEBIJAKAN TRIASE
TANGGAL 18 FEBRUARI 2019
Kebijakan Umum
Semua pasien yang datang berobat di IGD RS Teja Husada dilakukan triase terlebih
dahulu untuk menentukan pelayanan yang dibutuhkan baik preventif, paliatif, kuratif,
maupun rehabilitatif dan menetapkan pelayanan yang paling tepat sesuai dengan
kebutuhan pasien dan kemampuan RS Teja Husada.
A. Triase pasien
1. Triage dilakukan pada kontak pertama di IGD Rumah Sakit
2. Triase di IGD dengan kriteria triase berdasarkan kegawatan dengan skala
triase Australia (skala 1 sampai 5) dan dalam keadaan bencana berdasarkan
tingkat prioritas (Labeling)
3. Berdasarkan hasil triase ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan
misi dan sumber daya di RS Teja Husada.
4. Pasien diterima hanya apabila rumah sakit dapat menyediakan kebutuhan
pelayanan yang tepat sesuai kriteria penyakit yang dapat dilayani di RS Teja
Husada.
5. Kriteria penyakit yang dapat dilayani di RS Teja Husada :
a. Rehabilitasi Medik
b. Penyakit Dalam
c. Neurologi
d. Umum
e. Gigi
6. Dilakukan tes diagnostik secara lengkap berkenaan dengan tanggung jawab
untuk menetapkan apakah pasien diterima, dipindahkan atau dirujuk.
7. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk setelah diperoleh hasil tes
yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
3
8. Triase dan stabilisasi pasien di IGD RS Teja Husada sampai diambil keputusan
pasien tidak dirawat, dirujuk, atau dipindahkan ke rawat inap maksimal
dalam 6 jam.
B. Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diberikan prioritas
untuk asesmen dan pengobatan oleh tim (dokter dan perawat) berdasarkan Buku
Panduan Praktek Klinik.
C. Dokter memberi penjelasan tentang penyebab penundaan/perubahan jadwal
pelayanan atau pengobatan dan menjadwalkan ulang rencana pelayanan atau
pengobatan.
D. Apabila terdapat kendala fisik dan bahasa dalam memberikan pelayanan sesuai
dengan identifikasi rumah sakit akan diatasi sesuai prosedur yang ditetapkan.
E. Penerimaan atau perpindahan pasien ke dan dari unit pelayanan intensif atau
pelayanan khusus ditentukan dengan kriteria yang telah ditetapkan
Ditetapkan di Kepanjen-Malang
Pada Tanggal 18 Februari 2019
RS Teja Husada
Direktur,