Materi Ovula
Materi Ovula
Ovula adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan untuk obat luar,
dalam hal ini melalui vaginal yang ditujukan untuk mencapai efek lokal maupun sistemik.
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV yang dimaksud dengan sediaan ovula adalah sediaan
padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui vagina. Ovula umumnya
meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh. Bahan dasar ovula umumnya lemak coklat,
gelatin trigliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilen glikol berbagai
bobot molekul dan ester asam lemak Polietilen glikol. Bentuk dan ukuran ovula harus
sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam lubang atau celah
yang diinginkan tanpa meninggalkan kejanggalan begitu masuk, harus dapat bertahan untuk
suatu waktu tertentu (Ansel, 2005)
Penggunaan ovula bertujuan untuk tujuan sistemik karena dapat diserap oleh
membran mukosa dalam vagina, untuk memperoleh kerja lebih cepat, dan untuk menghindari
perusakan obat oleh enzim di dalam saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara
biokimia di dalam hati (Syamsuni, 2005).
PERHATIAN
Jika penderita sedang dalam keadaan hamil, sebelum menggunakan obat sebaiknya konsultasi
terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan/ dokter
Gunakan aplikator sesuai dengan petunjuk penggunaan disertakan dalam kemasan.
Lactobaccilus sp.-
Metronidazol
(A) (B)
Gambar 3. Skema ilustrasi dari ovula konvensional (A) dan
ovula tipe berongga (B).
Sumber : Kaewnopparat, 2009
Keseragaman Bobot Sediaan Ovula
Uji keseragaman bobot dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai waktu 8 minggu. Bobot
ovula yang diinginkan seberat 3 gram per ovula. Bobot ini diharapkan tetap stabil selama
penyimpanan 8 minggu. Pada Formula I bobot rata-rata yang didapat selama penyimpanan 8
minggu adalah 3,038 mg dengan kisaran bobot pada Formula I berkisar 3,01-3,12 gram. Pada
Formula II memiliki kisaran bobot berkisar antara 2,99-3,10 gram dengan bobot rata-rata
yang didapat 3,014 gram. Pada Formula III memiliki kisaran bobot antara 2,98-3,13 gram.
Bobot rata-rata yang didapat untuk Formula III selama pengujian stabilita adalah 3,058 gram.
Formula IV memiliki kisaran bobot 2,99-3,14 gram, dengan bobot rata-rata sebesar 3,032
gram. Bobot yang dihasilkan dari Formula V yang memiliki komposisi sama seperti Formula
IV, tapi berbeda dalam metode pembuatan ini memiliki kisaran bobot antara 2,97-3,06 gram
dengan bobot rata-rata 3,032 gram. Bobot ovula yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan Farmakope Indonesia IV (FI IV) . Persyaratan bobot ovula dalam Farmakope
Indonesia 2775-3225 mg. hasil bobot ovula yang didapat masuk ke dalam persyaratan FI.