Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


RSSC-MI/SPO.004 0 1 dari 2
Tanggal Terbit Ditetapkan,
RS. SANTA CLARA 20 September 2017 Direktur

SPO
dr. FX. Budiarto, MPH.
1. Pengertian Hiperemesis adalah keadaan dimana penderita mual, muntah – muntah
yang berlebihan ≥ 10x dalam 24 jam atau setiap saat sehingga mengganggu
kesehatan dan pekerjaan sehari – hari.
2. Tujuan 1. Memberikan pedoman petugas tentang langkah – langkah pengelolaan
hiperemesis gravidarum, sehingga tindakan yang dilakukan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Agar penderita mendapat pertolongan segera dan dapat mengantisipasi
supaya tidak jatuh dalam keadaan yang lebih berat atau jelek.
3. Petugas dapat mengetahui kriteria diagnosis hiperemesis gravidarum.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Santa Clara Nomor :
640/RSSC/IX/2017 Tentang Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
Rumah Sakit Santa Clara.
4. Prosedur Kriteria diagnosis hiperemesis gravidarum yaitu :
a. Tingkat I.
1) Mual/muntah yang terus menerus.
2) Perasaan lemah.
3) Nafsu makan tidak ada.
4) Berat badan menurun.
5) Perasaan nyeri di epigastrium.
6) Nadi meningkat, sekitar 100x/menit.
7) Tekanan darah sistolik turun.
8) Turgor kulit mengurang.
9) Lidah kering, mata cekung.
b. Tingkat II.
1) Tampak lebih lemah dan apatis.
2) Lidah kering dan tampak kotor.
3) Nadi lebih kecil cepat.
4) Kadang – kadang suhu naik sedikit.
5) Mata sedikit interik.
6) Berat badan menurun.
7) Mata cekung.
8) Tekanan darah menurun.

9) Hemokonsentrasi, oliguri…
TATALAKSANA HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


SPO RSSC-MI/SPO.004 0 2 dari 2

9) Hemokonsentrasi, oliguri, konstipasi.


10) Nafas bau aceton dan aceton dalam urine.
c. Tingkat III.
1) Keadaan umum lebih memburuk dan lebih payah.
2) Tumpah berhenti.
3) Kesadaran menurun dari somnolen sampai coma.
4) Nadi lebih kecil dan cepat.
5) Suhu lebih meningkat.
6) Tensi lebih menurun.
7) Ensefalopathi Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).
8) Ikterik
d. Diagnosa banding.
1) Kehamilan dengan ikterik.
2) Kehamilan dengan hipertensi.
3) Kehamilan dengan appendicitis akut.
4) Kehamilan dengan pielonefritis.
5) Kehamilan dengan ulcus vetriculi.
e. Pemeriksaan penunjang :
1) Urine (aceton).
2) DL

Tatalaksana pasien Hiperemesis Gravidarum:


1. Pasang infus sesuai advis dokter, lakukan rehidrasi.
2. Berikan anti emesis sesuai advis dokter.
3. KIE.
4. Kolaborasi dengan dokter untuk USG bila kondisi sudah membaik,
memastikan ada tidaknya kehamilan kembar atau kehamilan mola.
5. Kolaborasi dengan tim gizi.
5. Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Laboratorium
3. Unit Pelayanan Gizi

Anda mungkin juga menyukai