Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Tujuan........................................................................................... 3
1.3 Manfaat ......................................................................................... 3
II. GAGASAN ............................................................................................... 4
2.1 Kodisi Terkini .............................................................................. 4
2.2 Solusi Yang Pernah Ditawarkan................................................... 6
2.3 Gagasan Yang Diajukan ............................................................... 6
2.4 Pihak Yang Membantu Mengimplementasikan ........................... 8
2.5 Langkah-langkah Strategis Untuk Megimplementasikan
Gagasan ......................................................................................... 8
III. KESEIMPULAN ..................................................................................... 9
3.1 Gagasan Yang Diajukan ............................................................... 9
3.2 Teknik Implementasi .................................................................... 9
3.3 Prediksi Hasil ............................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10
LAMPIRAN ................................................................................................. 11

iii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Jumlah Populasi Jabodetabek ......................................................... 1
Grafik 2. Total Perjalanan Penggunaan Kendaraan ....................................... 1

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Suasana Kemaacetan Kawasan Sudirman di Pagi Hari ............... 4
Gambar 2. Suasana Kemacetan di Kawasan Semanggi Pada Malam Hari .... 5
Gambar 3. Jalan Masuk Menuju Jalur Pesepeda ............................................ 7
Gambar 4. Suasana Jalan Layang Bagi Pengguna Sepeda ............................. 7
Gambar 5. Desain Jalan Layang Pesepeda Kawasan Persimpangan ............. 7

v
DAFTAR LAMPIRAN
Identitas Diri Ketua Pelaksana ..................................................................... 11
Identitas Diri Anggota Pelaksana I .............................................................. 13
Identitas Diri Anggota Pelaksana II ............................................................. 14
Identitas Diri Dosen Pendamping ................................................................ 16
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ........................... 20
Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................................... 21

vi
1

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Ir. Bambang Prihartono, MSCE. Dalam Buku yang berjudul “Ganjil
Genap Katanya & Ternyata”, (2018). Wilayah Jabodetabek telah bertranformasi
menjadi mega urban dengan total populasi di Jabodetabek yaitu sebesar
31.713.332 jiwa. Jumlah tersebut sebanding dengan 11,8% poulasi di Indonesia.
Jumlah populasi tersebut terdiri dari 10.177.924 jiwa di provinsi DKI Jakarta,
6.507.600 jiwa di wilayah Bogor, 6.906.908 jiwa di wilayah Tangerang,
5.960.800 jiwa di wilayah Bekasi, dan 2.106.100 di wilayah Depok. (lihat Grafik
1).

POPULASI JABODETABEK

15.000.000
10.000.000 Populasi

5.000.000
Nama Wilayah
0
DKI Jakarta

Tangerang
Bekasi
Bogor

Depok

Jumlah Tingkat
Populasi

Grafik 1. Jumlah Populasi Jabodetabek


Sumber: Badan Pusat Statistik 2017

Dengan penduduk sebanyak itu dan besarnya daya tarik Provinsi DKI Jakarta
sebagai Ibu Kota Negara sebagai akibat tidak meratanya pembangunan pusat-
pusat kegitan, maka perjalanan orang harian didominasi oleh perjalan masuk ke
DKI Jakarta dari wilayah di sekitarnya. Total jumlah perjalanan orang di
Jabodetabek pada tahun 2015 yaitu sebanyak 47,5 juta perjalan orang/hari. Jumlah
tersebut terdiri atas pergerakan dalam kota DKI sebanyak 23,42 juta orang/hari,
pergerakan komuter sebanyak 4,06 juta orang/hari, serta pergerakan lainnya
(melintas DKI dan internal Bodetabek) sebanyak 20,02 juta orang/hari. (lihat
grafik 2).
47,5 Juta Perjalan/Hari di
JABODETABEK
Kab.
Kota Tangeran
Bogor g
31% 31%
Kab.
Bekasi
38%
Keterangan: Presentase total perjalan/hari ( Total perjalanan
dari BODETABEK ke Jakarta sendiri sebanyak 1.419.000/hari ).
Grafik 2. Total perjalanan persentase penggunaan kendaraan
Sumber: BPTJ. 2016.
2

Sebagai mega urban, Jabodetabek dihadapkan dengan berbagai


permasalahan, khususnya di sektor transportasi. Hal merupakan suatu keharusan
bagi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama dengan
Pemerintah Daerah menyediakan paket kebijakan untuk mencegah terjadinya
“Zero Speed” di ruas-ruas jalan utama atau kemacetan total yang diperdiksi akan
terjadi pada tahun 2020.

Menurut (Ramadhani, 2018). Dalam sebuah riset berjudul “Inrix 2017


Traffic Scorecard” yang dilakukan sepanjang 2017 oleh Inrix, Jakarta berada di
peringkat 12 dalam daftar kota-kota termacet didunia. Jakarta disebut sebagai kota
yang kurang berkembang di luar Eropa dan Amerika Utara. Jakarta bersanding
dengan Bangkok sebagai kota termacet nomor 2 di Asia. Jakarta memiliki
populasi yang sangat besar tapi sangat minim jalan dan sistem transportasi.
Jakarta juga dianggap kurang penggunaan sistem transportasi cerdas terbaru
seperti misalnya optimasi lampu lalu lintas atau jalur yang dinamis. Inrix
mengumpulkan data dari 1.360 kota di 38 negara yang mencangkup lebih dari
250.000 kilometer persegi jalan dan berfokus pada kemacetan di seluruh
sepanjang hari dan minggu.

Menurut (Firmansyah, 2018) kemacetan di Jakarta akan memberikan


dampak negatif bagi lingkungan. Beberapa waktu lalu Greenpeace merilis data
mengenai kualitas udara di Jakarta sebagai kota terpolusi di dunia. Hal ini di
bantah oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Menurutnya,
berdasarkan data indeks standar pencemaran udara pada 2011 hingga awal 2018,
sebagian besar kualitas udara di DKI Jakarta dikategorikan sedang. Meskipun data
yang dikutip dalam rilis Greenpeace tersebut hanya berdasarkan data pengukuran
dari dua unit SKPU milik Kedutaan Besar Amerika Serikat, namun hal ini perlu
dijadikan sebagai peringatan dini untuk kondisi kualitas udara di DKI Jakarta
kedepanya. Dengan demikian memperhatikan kondisi kemacetan yang telah
semakin parah dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan, maka
disimpulkan bahwa perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk megatasi
kemacetan di Jabodetabek. Langkah strategis yang dilakukan baik melalui
pembangunan infrastruktur transportasi.

Berdasarkan simulasi BPTJ sebagaimana ditampilkan dalam pembangunan


infrastuktur transportasi Jabodetabek telah dilakukan, antara lain: pembangunan
koridor BRT, pembangunan LRT Jakarta, pembangunan LRT Jabodetabek (dalam
proses), pembangunan MRT (fase 1 Lebak Bulus-HI akan di oprasikan di tahun
2019 ini), penyediaan angkutan permukiman, pengembangan intergasi sistem tiket
elektronik, pelayanan angkutan bandara, dan kereta bandara.

Menurut (Fitrayana, 2019). Kemacetan adalah keadaan dimana


tersendatnya atau terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh jumlah kendaraan
yang melebihi kapasitas jalan. Di Indonesia sendiri, kemacetan biasanya banyak
3

terjadi di kota-kota besar seperti di kota Jakarta dan sekitarnya. Menurut Artikel
“Sebab dan Akibat Kemacetan dijalan Raya” kemacetan tentulah tidak terjadi
begitu saja, tetapi pasti ada sebab dan akibatnya sehingga kemacetan ini dapat
terjadi.

Menurut Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia No. 22


Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, yang berbunyi demikian
Pasal 25 ayat (1) “Setiap jalan harus memiliki fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki,
dan penyadang cacat”., Pasal 45 ayat (1) “fasilitas pendukung bagi pesepeda
berupa dengan di sediakanya lajur sepeda”. Pasal 62 ayat (1) dan (2) “Pemerintah
harus memberikan kemudahan berlalu lintas bagi pesepeda, serta pesepeda berhak
mendapatkan fasilitas pendukung Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan
Kelancaran dalam berlalu lintas”.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan gagasan ini adalah sebagai
berikut:

a. Mewujudkan Hak-hak pengguna sepeda sebagaimana yang tertera


didalam Peraturan Perundang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
b. Menciptakan rasa aman bagi pengguna sepeda tanpa harus merasa takut
lajur sepedanya di gunakan oleh pengendara sepeda motor atau pun
mobil.
c. Dapat mengurangi tingkat kemacetan terutama di wilayah Semanggi-
Sudirman Jakarta.
d. Meningkatkan minat masyarakat untuk berpergian menggunakan sepeda
guna mengurangi penggunaan kendaraan sepeda motor dan juga mobil
sehingga mampu mengurangi produktifitas gas buangan yang di hasilkan
oleh kendaraan sepeda motor atau pun mobil yang berupa gas CO, Pb,
CO2 serta kabut karbon.

1.3 Manfaat
a. Mempermudah masyarakat untuk dapat melakukan aktivitasnya, tanpa
harus takut terjebak kemacetan dijalan raya.
b. Memberikan kenyaman bagi para pengguna sepeda dengan
disediakannya jalan layang khusus pesepeda di wilayah Semanggi-
Sudirman.
c. Menciptakan suasana yang lebih kondusif dengan berkurangnya
kebisingan yang dihasilkan oleh kendaraaan motor.
d. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor atau mobil dengan beralih
menggunakan sepeda.
4

II. GAGASAN
2.1 Kondisi Terkini
Seperti yang kita ketahui, Jakarta adalah kota yang sudah menjadi mega urban
seperti yang telah penulis di jelaskan di bagian pendahuluan, dengan
perkembangan kota Jakarta saat ini, banyak sekali masalah-masalah yang di
hadapi oleh Ibu Kota Negara Indonesia, terutama di bagian transportasi.
Kemacetan adalah masalah terbesar yang di hadapi oleh Jakarta hingga saat ini
banyak sekali solusi-solusi yang di terapkan oleh pemerintah untuk mengatasi
masalah kemacetan seperti penerapan ganjil-genap di beberapa ruas jalan yang
ada di jakarta, Pengadaan transportasi umun seperti Transjakarta, MRT, LRT, dan
beberapa Transportasi umum lainnya,dan penerapan jalur bagi pesepeda diberapa
namun itu semua belum mampu untuk mengatasi masalah kemacetan yang ada di
kota Jakarta saat ini.

Jalur Pesepeda yang telah di terapkan di beberapa ruas jalan yang ada di
Jakarta saat ini masih dikatakan belum efektif untuk mengatasi masalah
kemacetan serta menambah minat penguna sepeda karena dianggap memiliki
beberapa kekurangan seperti yang di kemukakan oleh Kepala Dinas DKI Jakarta,
Syafrin Liputo, (2019). jalur sepeda di Jakarta sebelumnya ada di Banjir Kanal
Timur (BKT) sepanjang 9 kilometer, dan di kawasan Melawai, Jakarta Selatan
sepanjang 2 kilometer. Kedua jalur yang dibangun itu tidak efektif lantaran tidak
saling terintegrasi. Untuk itu, jalur sepeda yang dibuat kali ini berada dalam satu
jaringan. Syafrin menjelaskan, jalur sepeda di BKT akan terintegrasi dengan jalur
sepeda fase III yang akan dilaunching pada akhir bulan ini.

Gambar 1. Suasana Kemaacetan kawasan Sudirman di pagi hari

Melihat dari hasil pengamatan penulis secara langsung dalam kurun waktu
kurang lebih 1 minggu di kawasan Semanggi-Sudirman, dan penulis pun
mengambil kesimpulan, puncak kemacetan sendiri sering terjadi pada hari kerja
tepatnya pada jam-jam keberangkatan kerja yaitu berkisar pada pukul 05:30Wib-
10.00Wib, bahkan tidak jarang banyak pengendara sepeda motor yang melewati
trotoar karena tidak ingin terjebak kamacetan ini sangat membahayakan pejalan
kaki atau pun pengguna sepeda. Sedangkan pada pukul 10:30Wib-15:00Wib arus
lalu lintas terpantau lancar puncak kemacetan kembali terjadi di sore hari hingga
malam hari pada jam-jam sepulang kerja yaitu pukul 15:30Wib-20:30Wib.
5

sedangkan untuk di hari libur, arus lalu lintas di kawasan Semanggi-Sudirman


terpantau lancar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pekerja yang berasal dari luar
kota Jakarta sehingga pada hari libur populasi pengguna kendaraan berkurang.

Gambar 2. Suasana Kemacetan di Kawasan Semanggi Pada Malam Hari

Menurut Gilbert Simanjuntak, (2019), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta


diharapkan memperbaiki layanan transportasi umum terlebih dahulu, sebelum
membangun jalur sepeda. Sebab, pembuatan jalur akan memunculkan masalah
baru, terutama ketika bersinggungan dengan kendaraan roda empat dan dua.
PemProv DKI Jakarta diharapkan dapat mengkaji lebih dalam agar tidak menjadi
masalah baru bagi Jakarta. Pihaknya mengaku sepenuhnya mendukung
pembuatan jalur sepeda itu karena akan mengurangi polusi dan menyehatkan
warga Jakarta. Namun, kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya,
yakni telah membuat perluasan ganjil genap tidak selaras dengan pembuatan jalur
sepeda.

Meski demikian, penerapan jalur pesepeda di satu sisi berharap dapat


mengurangi penggunaan sepeda motor dan mobil, namun di sisi lain penerapan
jalur pesepeda ini malah mempersempit jalan yang sudah ada dan membuat
kemacetan semakin parah di karenakan masih kurang peminat pengguna sepeda.
Itu dikarenakan masih lemahnya peraturan yang ada sehingga memberikan rasa
kurang aman bagi para pengguna sepeda untuk menggunakan jalurnya sebab
masih banyak pengguna sepeda motor bahkan mobil yang menggunakan jalan
tersebut ketika dihadangkan oleh kemacetan.

PemProv DKI Jakarta perlu mempersiapkan beberapa hal demi terciptanya


rasa aman dan nyaman bagi pengguna sepeda meliputi:

1. Penegakan Hukuman yang berat bagi oknum yang menyalah gunakan jalur
pesepeda guna memberikan efek jera bagi pelanggar peraturan.
2. Menciptakan jalur pesepeda yang tidak mengganggu lalu lintas kendaraan
lainya.
3. Perlunya mengkaji lebih dalam mengenai pembuatan jalur sepeda agar
dapat sesuai harapan dan tepat sasaran.
6

4. Memenuhi syarat-syarat pembuatan jalur sepeda yang mencangkup aspek


Menarik, Keselamatan, Koherensi, Kenyaman dan Berkelanjutan.
2.2 Solusi Yang Pernah Diterapkan.
1. Penerapan Ganjil-Genap.
2. Penyediaan transportasi umum berupa Transjakarta.
3. Penerapan jalur sepeda yang sudah ada.
4. MRT & LRT.
5. Penyediaan jalan Tol dalam kota.
6. Transportasi kereta api Jabodetabek.
2.3 Gagasan Yang Diajukan.
Gagasan yang penulis ingin ajukan adalah jalur sepeda berupa jalan layang
yang hanya dapat di akses oleh pengguna sepeda, dan pesepeda tidak harus
merasa takut jalanya di gunakan oleh pengendara lainya. Penulis juga melihat dari
beberapa sumber refrensi negara-negara yang telah menerapkan jalan layang bagi
pengguna sepeda seperti negara China, Denmark, Belanda dan beberapa negara
lainnya. Adapun kerangka konseptual kajian Rancangan ini yaitu :

a. Membuat jalan layang khusus pengguna sepeda di kawasan rawan macet


salah satunya wilayah Semanggi-Sudirman Jakarta yang terintergrasi
dengan fasilitas publik seperti sekolah, pusat perbelanjaan stasiun, halte
buswey dll. Serta menyediakan parkiran khusus sepeda yang menjamin
keamanan bagi pengguna sepeda dengan dilengkapi pengawasan
keamanan berupa pos jaga dan cctv.
b. Menggunakan struktur bangunan sama seperti pembuatan jalan layang
dan jalur MRT/LRT dengan perhitungan yang matang oleh para ahli
mekanika struktur.
c. Menerapkan sistem dua arah dengan lebar jalan 3 meter sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum 03/PRT/M/2014 tentang Pedoman
Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan telah mengatur ukuran jalur
bagi pesepeda.
d. Menyediakan tempat persinggahan bagi pengguna sepeda seperti halte
guna untuk beristirahan atau berteduh dari kondisi cuaca tertentu.
e. Memberikan fasilitas bagi pengguna sepeda seperti rambu-rambu lalu
lintas, pengadaan lampu penerangan jalan, dll. Seperti Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu lintas dan Angkutan Jalan
f. Menyediakan ID Card berbasis elektronik bagi pengguna sepeda untuk
dapat mengakses jalan layang tersebut yang nantinya akan dikenakan
tarif tertentu yang ditetapkan oleh PemProv DKI Jakarta yang nantinya
uang tersebut akan di gunakan untuk pemeliharaan jalan layang bagi
pengguna sepeda.
7

Gambaran kerangka konseptual dari gagasan di atas adalah sebagai


berikut:

Gambar 3. Jalan masuk menuju jalur pesepda


Sumber: kumparan.com
Pintu masuk menunju jalan layang yang terdapat di beberapa titik-
titik tertentu menggunakan sistem sama seperti jalan Tol pengguna jalan
harus memiliki ID Card yang berfungsi sebagai alat pembayaran ketika
ingin menggunakan jalan layang khusus pesepeda.

Gambar 4. Suasana jalan layang bagi pengguna sepeda


Sumber: kumparan.com
Disetiap pintu masuk dan sepanjang jalan di sediakan CCTV serta
yang berfungsi untuk memantau oknum yang menyalahgunakan jalan
layang tersebut yang nantinya akan di kenakan sanksi Hukuman berat bagi
yang melanggar peraturan. Maka dari pada itu selain pengadaan jalan
layang bagi pesepeda Pemerintah juga harus membenahi Hukum yang ada
agar meberikan efek jera bagi yang melanggar aturan tersebut.

Gambar 5. Desain jalan layang pesepeda di kawasan persimpangan.


Sumber: portalsatu.com.
Sistem penerapan jalan layang khusus pengguna sepeda di persimpangan
jalan selain memberikan kemudahan bagi pengendara sepeda, desain tersebut
8

juga dapat memberikan kesan indah di pandang oleh pengedara lainnya. Dan
dapat menjadi icon unik bagi lingkungan sekitar.
Gagasan ini diharapkan dapat memberikan solusi menghadapi
permasalahan-permasalahan kemacetan dan guna mengurangi polusi yang
dihasilkan oleh emisi pembakaran kendaraan bermotor dan mobil di wilayah
DKI Jakarta dengan penerapan jalan layang bagi pesepeda dan penulis
berharap dengan disediakannya jalan layang bagi pengguna sepeda dapat
meningkatkan minat pengguna sepeda di daerah Jakarta.
2.4 Pihak-pihak Yang Membantu Mengimplementasikan
1. Pemerintah PemProv DKI Jakarta.

Pemerintah merupakan pihak yang membiayai dan mengkaji lebih jauh


gagasan ini, sehingga dapat terealisasinya gagasan ini.
2. Perusahaan Ahli Kontruksi.

Perusahaan Ahli Kontruksi yang menyediakan jasa pembangunan jalan


layang bagi pengguna sepeda dengan melakukan perhitungan yang matang
untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.
3. Pengguna Sepeda.

Masyarakat pengguna sepeda yang menggunakan jalan layang tersebut


merupakan tolak ukur gagasan sehingga dapat diketahui hasil dari gagasan
ini apakah sesuai target yang telah di rencanakan.

2.5 Langkah-langkah Untuk Mengimplementasikan


Langkah-langkah strategis perlu direncanakan dengan matang agar
gagasan ini dapat terealisasikan dengan baik, yaitu :

Tahap 1 :Memberitahukan ide gagasan ini kepada Pemerinah Provinsi DKI


Jakarta agar dapat di kaji lebih jauh lagi sehingga gagasan ini
dapat memenuhi target yang di rencanakan.

Tahap 2 :Menjalin kerja sama dengan Ahli Kontruksi yang ada agar dapat
terealisasinya pembangunan jalan layang bagi pengguna sepeda
ini.

Tahap 3 :Menggerakan pihak-pihak yang terlibat dalam melaksanakan


gagasan ini .
Tahap 4 :Evaluasi, monitoring atau uji coba gagasan ini guna dapat melihat
permasalahan-permasalahan yang akan datang kedepannya
sehingga dapat dicari solusinya guna terealisasinya gagasan ini
sesuai target.
9

III. KESIMPULAN
3.1 . Gagasan Yang Diajukan
Kemacetan adalah keadaan dimana tersendatnya atau terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Terlebih
seperti yang kita ketahui bersama beberapa waktu lalu di Jakarta telah di
tetapkannya jalur khusus persepeda yang sasarannya memberikan rasa aman
kepada pengguna sepeda. Namun, jika kita lihat lebih jauh lagi pengadaan jalur
sepeda di Jakarta bukannya memecahkan masalah yang ada namun menambah
mesalah yang sudah ada saat ini. Ada beberapa jalur pesepeda yang di terapkan di
ruas jalan utama yang mana itu mengganggu pengguna jalan lainnya serta
semakin manambah kemacetan yang ada di Ibu Kota Negara Republik Indonesia
ini.

“Kajian Rancan Bangun Flyover Sepeda Untuk Reduce Jams and Intrerest
Enhancer Pengguna Sepeda Di Kawasan Semanggi- Sudirman Jakarta” demi
terwujudnya Jakarta bebas dari kemacetan dan polusi akibat pembakaran emisi
mesin kendaraan. Gagasan ini penulis yakini dapat mengurangin kemacetan yang
menjadi masalah serius di Jakarta serta mampu menambah minat pengguna
sepeda di kawasan Jakarta.

Dengan kajian gagasan ini penulis berharap dapat direalisasikan dan di


kembangkan secara lebih signifikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan
perhitungan yang sangat matang guna menciptakan rasa aman dan nyaman bagi
pengguna sepeda yang ada di Jakarta.

3.2 Teknik Implementasi.


Perancangan konseptual ini memerlukan kesinergisan antara pihak-pihak
yang dapat mewujudkan gagasan ini yang penulis targetkan dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan kemacetan yang ada di Jakarta. Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta, Kementrian Pekerjaan Umum dan Ahli Kontruksi yang berperan
serta berwenang penuh dalam pelaksanaan kebijakan dalam penerapan gagasan ini
sehingga dapat terealisasikan dengan baik.

3.3 Prediksi Hasil


Apabila gagasan dapat di implementasikan maka penulis memprediksi
gagasan dapat :

1. Mengurangi kemacetan di Kawasan Semanggi-Sudirman Jakarta.


2. Meningkatkan minat pengguna sepeda di Jakarta.
3. Mengurangi polusi yang dihasilkan oleh emisi mesin kendaraan.
4. Memberikan rasa aman bagi pengguna sepeda di Jakarta.
10

DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Prihartono, B. (2018).
Ganjil Genap “Katanya & Ternyata”.
Jurnal :

Fitrayana, P. R. (2019) PKM-GT “Invisible Vehicle : Guna Mengurangi


Kemacetan di Indonesia Khususnya Wilayah DKI Jakarta”.
Website :

Di China pngguna sepeda pun dibangun jalan layang


https://kumparan.com/kumparanbisnis/di-china-pengguna-sepeda-pun-
dibangun-jalan-layang (di akses pada tanggal 22 Desember 2019 pukul
07:21 Wib.)

Firmansyah, M junis (2018). “Jakarta Dituding Greenpeace Kota Terpolusi, Ini


Jawaban DKI”. Diunduh dari https://metro.tempo.co/read/1110864/jakarta-
dituding-greenpeace-kota-terpolusi-ini-jawaban-dki/full&view=oke (diakses
pada tanggal 22 Desember 2019 pukul 20:03 Wib.)

Jalur Sepeda Akan Muncul Masalah Baru http://www.koran-jakarta.com/jalur-


sepeda-akan-munculkan-masalah-baru/ (di akses pada tanggal 25 Desember
pukul 21:04 Wib.)

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 03/PRT/M/2014 tentang Pedoman


Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan telah mengatur ukuran jalur
bagi pesepeda. https://jdih.pu.go.id di akses pada tanggal 26 Desember 2019
pukul 06:12 Wib.)

Ramadhiani, Arimbi (2018). “Ganjil-Genap di Tol Jagorawi Tak Bisa


Disamakan degan Tol Japek”. Diunduh dari
https://properti.kompas.com/read/2018/04/06/210512721/ganjil-gebap-di-tol-
jagorawi-tak-bisa-disamakan-dengan-tol-japek (di akses pada tanggal 22
Desember 2019 pukul 20:47 Wib).

Sebab dan Akibat Kemacetan di Jalan Raya


https://www.sumbarprov.go.id/details/news/1848 (di akses pada tanggal 22
Desember 2019 pukul 02:14 Wib.)

Undang-Undang No 22 Th 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.


https://pih.kemlu.go.id/files/uu_no_22_tahun_2009.pdf (di akses pada
tanggal 22 Desember 2019 pukul 06:11 Wib.)
11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Yang Ditandatangani.


a. Identitas Diri Ketua Pelaksana
1. Nama Lengkap Edi Rionaldo Erfendi

2. Jenis Kelamin Laki-Laki

3. Program Studi Arsitektur

4. NIM 1854050028

5. Tempat tanggal Lahir Sintang, 10 Agustus 1998

6. E-mail Prastyawanricky33@gmail.com

7. Nomor Telepon/ HP 081549662228

b. Kegiatan Mahasiswa Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat

20-23 November
2019, Universitas
1. LKTIN AGP #3 Finalis
Sebelas Maret
Surakarta

03 Desember
2018, Kantor
2. Seminar Nasional 4 Pilar Anggota Seminar
DPR-RI dan
Kebangsaan
MPR-RI

c. Penghargaan Yang Pernah Diterima


NO Jenis Kegiatan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

1. - - -
t2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini atlalah benar dan
dapat dipertanggungiawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya siap menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Jakarta, 30 Desember 2019

NIM: 1854050028
1_3

a. Identitas Diri Anggota Pelaksana I

1 Nama Lengkap Krismondi

2. Jenis Kelamin Laki-Laki

J. Program Studi Pendidikan Fisika

4. NIM 17141s0005

5. Tempat tanggal Lahir Serukam, 05 November 1998

6. E-mail Chrismondi4 8 @ email. com

7. Nomor Telepon/ HP a85892222659

tr. Kegiatan Mahasiswa Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan


Tempat

I LKTIN AGP#3 Finalis 20-23 November


2A19, Universitas
Sebelas Maret.

Penghargaan Yang Pernah biterima

No. Jenis Kegiatan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

1 Mahasiswa Berprestast Universitas Kristen 2018


Pendidikan Fisika Indonesia

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat ciipertanggungiawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya siap menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Jakarta, 30 Desember 2019

NIM: 1714i
14

a. Identitas Diri Anggota Pelaksana II

1. Nama Lengkap Herdin Septiadi

2. Jenis Kelamin Laki-Laki

3. Program Studi Arsitektur

4. NIM 1854050030

5. Tempat tanggal Lahir Kuala Dua, 23 September 1998

6. E-mail Septiadi1234567890@gmai.com

7. Nomor Telepon/ HP 082256576830

b. Kegiatan Mahasiswa Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan


Tempat

1. - - -

c. Penghargaan Yang Pernah Diterima

NO Jenis Kegiatan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

1. Juara 1 Lomba Melukis SMA Harapan Bangsa, 2016


Kab. Bengkayang,
Kalbar.

2. Juara 2 Lomba Melukis Kantor Kec. 2017


Tameng Samalantan, Kab.
Bengkayang, Kalbar.
15

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adatah benar dan
dapat dipertanggungiawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengankenyataan, saya siap menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebeaarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Jakarta, 30 Desember 2019
Anggota 2

n
l,'
@
Herdin Septiadi
NIM: 1854050030
16

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping.


a. Identitas Diri Dosen Pembimbing.
1. Nama Lengkap (Beserta Gelar) Ir. Bambang Erwin, MT

2. Jenis Kelamin Laki-Laki

3. Program Studi Arsitektur

4. NIDK/NIDN 181551/0305075305

5. Tempat tanggal Lahir Tulung Agung, 05 Juli 1953

6. E-mail Berwin5753@yahoo.com

7. Nomor Telepon/ HP 0815-1010-0895

b. Riwayat Pendidikan.
No. Nama Mata Kuliah Tahun Masuk Tahun Lulus

1. S1 Jurusan Arsitektur Fakultas


Teknik Universitas Gadjah
1973 1979
Mada

2. S2 Magister Arsitektur 1996 1998


Universitas Gadjah Mada

3. SMA Negeri Tulung Agung 1970 1972

SMP Negeri 1 Tulung Agung 1967 1670

SD NEGERI 2 Tulung Agung 1961 1967

c. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1. Sketsa Bentuk Wajib 3 sks

2. Studio Perncangan dan Wajib 3 sks


Teknologi Arsitektur 1

3. Studio Perncangan dan Wajib 3 sks


Teknologi Arsitektur 2

4. Studio Perncangan dan Wajib 4 sks


Teknologi Arsitektur 3

5. Studio Perncangan dan Wajib 4 sks


17

Teknologi Arsitektur 4

6. Pembimbing Tugas Akhir Wajib 1 sks

Pengabdian Masyarakat
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

1. Green Action 17 Penyuluhan, Universitas Kristen Februari-Maret


Workshop Karang Taruna & Indonesia 2017
Lomba Kreasi Lingkungan

Green Action 16 B Perbaikan


Atap Fasilitas Umum, Klinik
Universitas Kristen 2-26 Agustus
Arsitektur Lomba Kreasi
Indonesia 2016
2. Penghijauan Dari Bahan Daur
Ulang.

Green Action 16 A
Penyuluhan Dalam Rangka
3. Universitas Kristen 19 & 26 Agustus
Pendampingan Kelurahan
Indonesia 2016
Kebon Pala Menjadi Kampung
Hijau.

Green Action 15 A
Penyuluhan & Pelatihan
4. Universitas Kristen 5-19 Febuari
Tukang Pendampingan
Indonesia 2016
Pembinaan Kampung Hijau
Kebon Pala.

Green Action 13 Pembinaan


Kampung Hijau Kelurahan
5. Universitas Kristen Maret-Agustus
Cawang Jakarta Timur
Indonesia 2014
Pendamping Pengolahan
Sampah Lingkungan Lomba
Lingkungan Hijau

Green Action 12 Pembinaan


Kampung Hijau Kelurahan
6. Universitas Kristen 2013
Cawang Jakarta Timur
Indonesia
Pendampingan Pengelolahan
Sampah Lingkungan Melaluli
Inisiasi Pembentukan Bak
Sampah
18

Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

Tipologi Permukiman
Penduduk di RW 06
1. Universitas Kristen 2016
Kelurahan Cawang Jakarta
Indonesia
Timur.

Penelitian Tentang Kualitas


Rumah Tinggal Permukiman
Penduduk di RW 06
2. Kelurahan Cawang Jakarta Universitas Kristen 2015
Timur di Tinjau dari Aspek Indonesia
Kenyamanan, Kesehatan, dan
Layak Huni.

Perubahan Spasial Universitas Kristen 2010


Lingkungan Baluwarti di Indonesia
3.
Surakarta.

Proses Sosial dan Fisik Dalam


Produksi Ruang Publik
4. Universitas Kristen
Perkotaan. Studi Kasus
Indonesia
Pembangunan RPTRA 2018
Jakarta.

Penerapan Konsep Minimalis


Pada Desain Rumah Tinggal
5. Universitas Kristen 2014
di Kluster Bintaro Sektor 9
Indonesia
Tanggerang Selatan
19

Penunjang,
No. Nama Bidang Tahun

1. Kaprodi Arsitektur 2014-2018

1 Vfakil Dekan Fakultas Teknik z0r0-2014

3. Sekretaris Jurusan Arsitektur 200+2007

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan sec&ra hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian deugan kenyataan, saya siap menerima sanksi.
Demikiaa biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Jakarta, 30 Desember 2019
Dosen Pembimbing

k. Barnbang Erwin, MT
NIDN:0305075305
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.

Alokasi
Waktu
No Nama / Program Bidang Ilmu Uraian Tugas
(Jam/Ming
NIM Studi
gu)

 Penanggung
Jawab
PKM_GT.
 Penulis
PKM-GT.
 Mengkoordi
1. Edi Arsitektur Ketua 28 nasi antar
Rionaldo Pelaksana Jam/Mingg anggota.
Erfendi u  Melakukan
1854050028 Observasi
langsung di
lapangan.
 Pemberi Ide
untuk
mengikuti
2. Krismondi Pendidikan Anggota 26 PKM-GT.
Fisika Pelaksana 1 Jam/Mingg  Pecetus
1714150005
u Gagasan.
 Melakukan
Observasi
langsung di
lapangan.
 Pencari
Literature
berupa
3. Herdin Arsitektur Anggota 26 Jurnal,
Septiadi Pelaksana 2 Artikel,
6Jam/Ming
Website, dan
1854050030 gu
Buku.
 Melakukan
Observasi
langsung di
lapangan
Universitas Kristen lndonesia
Fakultas Teknik

Jl. Mayjen Sutoyo no.2 Yang bertandatangan di bawah ini :


Cawang - Jakarta 13630
INDONESIA
Nama Edi Rionaldo Erfendi
Tel. 021 .8092425,80091 90 NIM 8540s0028
I
Faks.021 8094074
E-mail: ft-uki@uki.ac.id Program Studi Arsitektur
http ://wvwv. u ki.ac. id Fakultas Teknik

Dengan ini menyatakanbahwa proposal PKM-GT saya dengan judul


"Kanjian Rancang Bangun Flyover sepeda untuk Reduce Jams dan
51. Program Studi Teknik Elektro
Intrerest Enhancer Pengguna Sepeda Di Kawasan Semanggi-Sudirman
S1. Program Studi Teknik Mesin
Jakarta" adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga
S1. Program Studi Arsitektur
atau srimber dana lain.
S1, Program Studi Teknik Sipil

52, Teknik Elektro Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas
negara.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Jakarta, 30 Desember 2019


Dosen Pendamping Yang Menyatq_fg1r

(Ir. B?mbang Erwin. MT) naldo Erfendi


NIDK: 181551 IM:1854050028

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Tanda tangan

,\t
q, I
s(
%.
hala Si
NIDN: 0305105705

. RENDAH HATI BERBAGI DAN PEDULI O PROFESIONAL O BERTANGGLTNG JAWAB DISIPLIN


' '

Anda mungkin juga menyukai