SAP BERMAIN Menggambar
SAP BERMAIN Menggambar
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Program bermain di rumah sakit adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
perkembangan anak karena pada anak yang dirawat di rumah sakit akan mengalami
hambatan dalam perkembangan fisik dan motorik pada anak secara maksimal. Dalam
pelaksanaan program terapi di rumah sakit anak akan mengalami tingkat kecemasan yang
tinggi, rasa bosan selama anak dirawat bahkan bisa memperlambat proses penyembuhan,
oleh karena itu sangat penting dilakukan program bermain di rumah sakit.
Salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada anak
adalah dengan memberikan aktivitas bermain. Aktivitas bermain dapat dilakukan sebelum
melakukan prosedur pada anak, hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa tegang dan
emosi yang dirasakan anak selama prosedur, seperti menggambar. Menggambar
merupakan salah satu permainan yang memberikan kesempatan anak untuk bebas
berekspresi dan sangat terapeutik. Dengan menggambar anak dapat mengekspresikan
perasaannya, ini berarti menggambar bagi anak merupakan suatu cara untuk
berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata (Suparto, 2003:4).
2. Tujuan
1. Sasaran
Program bermain yang dibuat ini ditujukan pada anak usia toddler yaitu anak usia
1-3 tahun.
BAB II
DISKRIPSI KASUS
1. Analisa Kasus
Identitas Anak :
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Diagnosa :
No CM :
2. Karakteristik anak
3. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal :
Pukul :
Ruang :
Rumah Sakit :
3. Bahan
Persiapan : 1 menit
Perkenalan : 2 menit
Pengarahan : 3 menit
Pelaksanaan : 10 menit
Kesan anak dan keluarga : 3 menit
Evaluasi : 2 menit
5. Proses bermain
Pembukaan
Berikan salam (selamat pagi Dek,,,) kepada anak (atau keluarga yang ada di samping
anak) dan perkenalan.
METODOLOGI PERMAINAN
1. Judul permainan
2. Diskripsi permainan
3. Tujuan permainan
Tujuan umum
Tujuan khusus
Kesiapan petugas
Mengendalikan suasana bermain agar anak tidak bosan
Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak
Peka terhadap kebutuhan anak
Sabar
Sopan/santun
Menghargai anak dan keluarga
Memberi semangat kepada anak
Disiplin
Jujur
5. Alat bermain
6. Proses bermain
Strategi bermain:
1. Mengidentifikasi klien
2. Melakukan kontrak waktu dengan klien dan keluarga
3. Menentukan jenis permainan sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Mempersiapkan alat permainan sebelum dilakukan kegiatan bermain
5. Melaksanakan kegiatan bermain dengan memperlihatkan keamanan dan kondisi tubuh
anak
6. Mendokumentasikan hasil kegiatan
“Perkenalkan saya susi, dan ini teman saya Ogol. Kami adalah mahasiswa
keperawatan,….. Saat ini kami ingin mengajak adik untuk bermain dengan tujuan
agar tumbuh kembang adik selama sakit tetap terpenuhi dan membuat adik lebih
nyaman, apakah bapak dan ibu bersedia???”
“Bagus sekali dek’,,,,, (ketika An. ikut menoleh saat krincing di bunyikan dan An.
tampak mencari sumber suaranya.)”
“Bapak... Ibu sesuai kontrak waktu kita tadi, saya akhiri bermainnya yah”
“Terima kasih buat waktunya sehingga kami dapat bermain dengan adik”
7. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal :
Pukul :
Ruang :
Rumah Sakit :
9. Pembagian tugas
Pelaksana :
Fasilitator :
Moderator :
Observer :
1. Input :
2. Proses :
3. Output :
BAB IV
PENUTUP
Bermain adalah salah satu bagian dari aktifitas yang biasa dilakukan oleh anak. Dengan
bermain anak bisa untuk melatih dan mengembangkan kemampuan mereka dan dapat
bertumbuh sesuai dengan tumbuh kembang mereka. Tujuan dari bermain yang lain adalah
memberikan rasa aman ketika anak berada dalam lingkungan yang asing baginya. Anak
biasanya akan merasa terancam berada di lingkungan yang tidak dikenalinya. Dengan
program bermain yang diberikan pada anak maka dapat mengurangi dampak hospitalisasi
pada anak sehingga anak tidak stress saat berada di rumah sakit. Bermain juga dapat
membantu para perawat sebelum melakukan prosedur medis kepada anak.
Bermain pada anak disesuikan dengan tumbuh kembang anak. Jenis permainan juga
disesuaikan dengan usia. Dalam bermain juga membutuhkan strategi dan keterampilan dari
perawat saat mengajak anak bermain. Hal ini perlu agar anak tidak merasa bosan ketika di
ajak bermain dan tidak menutup diri saat diajak bermain. Untuk itu hal pertama yang harus di
lakukan adalah BHSP dengan anak, selain itu libatkan keluarga dalam mengajak anak
bermain.