Rangkuman Perkuliahan

Mata Kuliah : Peraturan Perundang-undangan dan Etika Kefarmasian

Oleh : Drs. H. Fauzi Kasim, Apt, M.Kes
Sabtu, 08 Februari 2020
Nama : MUSRIN ADAM
NIM : 19344113

Pada perkuliahan kali ini , kelas D dan Kelas E digabung dalam satu kelas dan
dilaksananakan di ruangan D2 Kampus ISTN dengan jumlah mahasiswa sebanyak 101
orang (kelas D : 51 Orang dan Kelas E : 50 Orang). Dengan durasi mengajar sekitar 2
jam ( 13.00 sd 15.00 wib), Pak Fauzi, memulai perkuliahan dengan memanfatkan
teknologi yaitu menggunakan Google Form/Docs, dimana mahasiswa mengiput
langsung data dari dan ada soal atau pertanyaan yang harus dijawab. Dengan durasi
waktu sekitar 10 menit, dan setalah google docs ditutup, hanya ada 81 orang yang
berhasil selesai sesuai waktu. Penggunana google docs ini juga berfungsi selain
perkenalan dan uji kemampuan awal mahasiswa juga sebagai data absensi pak
dosen. Sehingga yang tidak ter-input di google docs, mahasiswa harus melapor
langsung setelah perkuliahan selesai.
Sehari sebelum perkuliahan , mahasiswa diberikan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) dan materi Pengantar Perkuliahan yang berisi semua yang akan
dipelajari mahasiswa dalam satu semester kedepan. Dari materi yang diberikan,
terdapat juga bio data, profesi dan jabatan yang pernah dan saat ini di jabat oleh
Pak Fauzi. Data tersebut lengkap tentang aktifitas beliau. Dan intinya Pak Fauzi ingin
mahasiswa untuk aktif bertanya apa saja ke beliau. Sesuai istilah beliau, jadikan
saya “samsak (alat bantu latihan tinju)”.
Semua disiplin ilmu/mata kuliah yang pernah di dapat baik di jenjang Diploma
(D3) maupun Strata (S1) Farmasi selalu berhubungan dengan namanya Undang-
undang dan peraturan. Di contohkan mata kuliah Teknologi farmasi, untuk membuat
sediaan Tablet, ada syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebuat tercantum
dalam Farmakope Indonesia (FI). Dalam ilmu obat tradisional, semua obat tradisional
indikasinya harus sesuai dengan International Code Disease (ICD). Semua obat yang
beredar harus memenuhi standar Halal sesuai dengan ketentuan UU no 33 tahun
2014.
Apoteker seperti apa yang anda inginkan? Anda ingin jadi apoteker yang
bagaimana? Apakah sarjana farmasi itu? Farmasi itu apa ?. Beberapa pertanyaan ini
diajukan Pak Fauzi kepada mahasiwa. Untuk menjadi apoteker yang baik, semua
apoteker harus memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Apotekr
harus melaksanakan Praktek kefarmasian secara professional dan mempunyai etika
kefarmasian. Sebagai apoteker yang baik harus punya “role model” apoteker-
apoteker yang unggul dan hebat. Kita harus mencontoh siapa apaoteker yang hebat
di RS, siapa apoteker yang hebat di Komunitas, yang hebat di bidang A, bidang B dan
lain-lain. Dengan menjadikan mereka sebagai contoh, diharapkan calon-calon
apoteker bisa menjadi apoteker yang hebat seperti mereka.
 Apoteker harus memenuhi 10 Standar Kompetensi Apotker Indonesia dalam
praktek kefarmasiannya.
10 standar tersebut adalah :
1. Praktik kefarmasian secara professional dan etik
2. Optimalisasi penggunaan sedian farmasi
3. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
4. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
5. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
6. Upaya preventif dan promotive kesehatan masyarakat
7. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
8. Komunikasi efektif
9. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Peningkatan komptensi diri.
Sesuai sejarah, antara apoteker dan dokter, yang lebih dulu adalah Apoteker. Tapi
saat ini yang lebih di akui adalah dokter. Hal ini terjadi karena kurangnya
kompetensi, sehingga sebagai calon apoteker harus mempunyai kemampuan dan
komptensi untuk dapat mengangkat nama apoteker sebagai salah satu tenaga
kesehatan yang berkompeten dalama kegiatan kefarmasian.

Kesimpulan pada perkualiahan kali ini adalah :

1. Semua kegiatan kefarmasian selalu berhubungan dengan peraturan dan
perundangan-undangan
2. Pahami kita sebagai apa? Dan apa yang harus kita lakukan.
3. Apoteker harus bersikap professional, mempunyai komptensi dan etika
kefarmasian dalam menjalankkan kegiatan kefarmasian.
4. Materi perkuliahan dalam bentuk ceramah, diskusi dan tugas (jika tidak
memungkinkan bertatap muka, bisa di laksanakan dengan metode e-
learning)
5. Kehadiran dan tugas berpengaruh dalam penilaian

Tugas :
1. Buat Rangkuman perkuliahan hari ini (08-02-2020)
2. Pelajari UU no 12 tahun 2011 pasal 1,7,8
3. Pelajari UU no 36 tahun 2009 pasal 1,98-108, 196-198
4. Pelajari PP 51 tahun 2009
5. Pelajari PP 72 tahun 1998
6. Perbedaan SKS (huruf besar) dan sks (huruf kecil)
7. Farmasi itu apa?

Jakarta, 08-02-2020
 Tugas Perkuliahan
Mata Kuliah : Peraturan Perundang-undangan dan Etika Kefarmasian
Oleh : Drs. H. Fauzi Kasim, Apt, M.Kes
Sabtu, 08 Februari 2020
Nama : MUSRIN ADAM
NIM : 19344113

Farmasi adalah jika dalam bahasa Yunani disebut dengan “Farmakon”

(medika/obat). Farmasi sendiri yaitu seni dan ilmu dalam penyediaan bahan-bahan
sumber alam dan bahan sintetis yang sesuai untuk didistribusikan dan juga dipakai
dalam pengobatan serta pencegahan suatu penyakit. Pada umumnya, Farmasi
meliputi pengetahuan mengenai identifikasi, kombinasi, analisa dan juga
standarisasi obat serta pengobatan. Termasuk juga sifat – sifat obat dan distribusinya
serta dalam hal penggunaannya.

Atau definisi farmasi yaitu suatu suatu profesi yang berkaitan dengan
kesehatan yang berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan kesehatan dan juga kimia.
Farmasi ialah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi berbagai kegiatan di
bidang: penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, maupun
distribusi obat. Dalam ilmu farmasi terdapat empat bidang yang dipelajari,
diantaranya yaitu farmasi: industri, ains, klinik dan obat tradisional.

Sistem Kredit Semester biasanya disingkat SKS (dengan huruf kapital) adalah
suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit
semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen,
pengalaman belajar dan penyelenggaraan program. Dari istilah tersebut jelas bahwa
satuan kredit semester yang biasanya disingkat sks (dengan huruf kecil) merupakan
satuan yang digunakan pada Sistem Kredit Semester (SKS).