Anda di halaman 1dari 6

ANALISA GAYA DAN KEKUATAN RANGKA …. (A.

Walujodjati)

ANALISA GAYA DAN KEKUATAN RANGKA MESIN BUBUT


KAYU PADA INDUSTRI PEMBUATAN “STICK BILLYARD”
A. Walujodjati*) dan Purnomo**)

Abstrak

Mesin bubut kayu merupakan sebuah mesin yang cukup sederhana. Bagian -bagiannya yang
paling utama adalah kepala tetap, kepala lepas, penahan - penahan dan unit tenaga
penggerak. Dalam melakukan pembubutan diperlukan senter yang dipasangkan pada kepala
lepas yang berguna untuk menyangga benda kerja yang panjang pada waktu pembubutan
berlangsung. Analisa gaya dan kekuatan bahan dalam perencanaan mesin bubut kayu ini
adalah bersifat pemeriksaan kekuatan dari bahan - bahan yang dipilih, dengan kajian
kekuatan terhadap patah statis.yang terdiri dari analisa kekuatan Bed, analisa kekuatan
pendukung motor, analisa kekuatan penumpu dudukan motor belakang dan penumpu
dudukan motor depan. Hasil dari analisa kekuatan menunjukkan bahwa tegangan yang
terjadi masih dibawah tegangan ijin sehinggamesin bubut kayu aman untuk dipakai.

Kata kunci : analisa gaya, kekuatan, tegangan, mesin bubut kayu

Pendahuluan
Industri kecil pembuatan “stick billyar”
pada umumnya menggunakan mesin bubut kayu
sebagai alat bantu pembuatannya. Keuntungan
dari penggunaan mesin bubut kayu ini adalah
mempercepat proses produksi dibandingkan
dengan pembuatan dengan menggunakan tangan
(diamplas), sehingga hasil produksi menjadi lebih
banyak dari pada pembuatan manual, karena
industri kecil ini kewalahan dalam memenuhi
pesanan “stick billyard” baik dari pasar domestik
maupun pasar manca negara. Mesin bubut kayu
inilah yang akan dianalisa kekuatan gaya dan
rangka apakah aman dipakai atau tidak.
Mesin bubut kayu merupakan sebuah
mesin yang cukup sederhana, bagian -bagiannya
yang paling utama adalah kepala tetap, kepala
Gambar 1. Mesin Bubut Kayu
lepas, penahan - penahan dan unit tenaga
penggerak. Keterangan :
Pada mesin bubut yang terlihat bagian - 1. Pencekal
bagian strukturalnya dibuat dari besi, dirancang 2. Bantalan ball bearing
sedemikian rupa menjadi sebuah mesin yang 3. Puli pada kepala tetap
kokoh. Bentuk mesin ini memberikan 4. Sabuk (belt)
keleluasaan kepada si pembubut untuk 5. Mur pengaman
mengerjakan dengan baik benda - benda yang 6. Kepala tetap
dihadapinya. 7. Flens
8. Pendukung pahat
9. Base
10.Baut pengunci base
11. Landasan (bed)
12. Senter spindel kepala lepas

*)
**)
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 33
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang
Momentum, Vol. 1, No. 2, Oktober 2005 : 33 - 38

13. Pengunci sekerup daya


14. Body kepala lepas
15. Baut pengunci kepala lepas
16. Motor penggerak. Macam - Macam Senter
17. Puli pada \_tor penggerak.
Dalam melakukan pembubutan
18. Pengatur ketegangan pllli motor.
19. Penyangga dudukan motor. diperlukan senter yang dipasangkan pada kepala
20. Meja mesin bubut kayu. lepas yang berguna untuk menyangga benda
21. Hand wheel (roda tanean). kerja yang panjang pada waktu pembubutan
berlangsung. Macam dari senter kepala lepas
Bagian - Bagian Utama Mesin Bubut Kayu diantaranya adalah senter kerucut dan senter
a. Kepala Tetap dan Poros mangkuk, senter garpu, senter sekrup.
Dalam mesin yang digambarkan, kepala tetap
tercakup dalam sebuah dudukan dari besi
yang memuat motor \ penggerak, saklar,
sabuk mesin selaku alat pemutar paras, dan
puli. Pada mesin bubut yang dipasang diatas
bangku kerja, yaitu yang tidak dilengkapi
dudukan berupa bentukan besi, kepala. tetap
pada umumnya merupakan sebuah komponen
yang dibautkan pada landasan.
Kepala tetap dibuat dari besi dan poros yang
berputar dalam bantalan - bantalan peluru. Gambar 2. Macam - macam senter mesin bubut
Pada poros dipasangkan puli untuk
meneruskan putaran motor kepada cekam. Berbagai Perkakas
Pada pembubutan benda kerja yang berbentuk Dalam mengerjakan pekerjaan
memanjang, seperti misalnya kaki meja dan pembubutan menggunakan berbagai macam
kursi, jika perlu dapat ditusukkan ke dalam pahat kuku dan tusuk. Perkakas - perkakas ini
bermoncong empat dan pembubutan dapat digunakan sebagai alat pengelupas, sedangkan
dilakukan. beberapa perkakas yang diberi bentuk - bentuk
b. Landasan khusus digunakan untuk pengikis. Meskipun
Terdiri dari dua buah besi profil I, diberi dengan perkakas mengikis ini dapat
lubang sepanjang landasan jatuhnya kayu menghasilkan hampir segala macam bentukan,
buangan. Bagian atas dan muka - muka sisi metode ini hendaknya hanya dipakai apabila
dibentuk sedemikian rupa sehingga kepala pengelupasan dengan menggunakan pahat tusuk
lepas dan badan penahan perkakas dapat sedangkan pahat kuku sangat sulit dilakukan.
digeser di situ. Pengikisan ini merupakan suatu cara yang mudah
c. Kepala Lepas untuk membentuk sesuatu karena pekerjaan ini
Terutama sekali digunakan untuk menyangga tidak memerlukan keahlian khusus, Akan tetapi
benda kerja pada senter. Unit kepala lepas dalam banyak hal tidak mampu memberikan hasil
dapat dikunci dimanapun sepanjang landasan yang memuaskan, khususnya pada kayu - kayu
dengan bantuan sekrup pengunci. Senter distel yang lunak.
pada benda kerja dengan sebuah roda tangan
dan ulir yang dapat menggerakkan poros ke
depan dan kebelakang. Alat pengunci terdapat
pula pada badan kepala lepas sehingga begitu
ia diketatkan, paras tidak akan mengendur
lagi.
d. Dudukan Penahan Perkakas dan Penahan
Perkakas
Badan penahan perkakas dapat digerakkan
sepanjang landasan dan dapat dikunci pada
setiap tempat. Perangkat penguncinya sama Gambar 3. Macam - macam perkakas untuk
dengan yang terdapat dalam kepala lepas. membubut.

34
ANALISA GAYA DAN KEKUATAN RANGKA …. (A. Walujodjati)

Perkakas - perkakas ini mencakup pahat kuku n = 1400 rpm


dalam ukuran – ukuran lebar dan lengkung yang r = 0.1 m
berbeda - beda serta pahat tusuk yang kedua
mukanya dimiringkan dengan tepi - tepi potong Didapatkan Momen torsi (M)
siku atau serong. Perkakas - perkakas pengikis
dibuat dengan ujung muka rata diasah menurut 30 N 30 x 186.5
bentuk lengkung yang diinginkan dan seringkali M = 1.272 Nm
.n 3.14 x 1400
dibuat dari kikir rata yang sudah tidak dipakai
lagi. Pahat kuku digunakan dalam
Gaya pemotongan
menghilangkan gumpalan kayu buangan,
menyiapkan bentukan kasar dan dalam
membubut bentukan lengkung. Pahat tusuk M 1.272 N
f 12.727 N
digunakan untuk berbagai macam pengoperasian r 0.1 m
termasuk didalamnya sayatan - sayatan
penyelesaian dan pembubutan model -model Dengan volume kayu (V)
yang bersifat hiasan. Pahat kuku dan tusuk dibuat
dalam ukuran- ukuran standar pahat yang biasa V = 20 x 20 x 75 = 30000 cm3
digunakan dibangku kerja, kelebihan
kepanjangannya memungkinkan si pembubut Dan kayu bangkirai dengan berat jenis kering
melakukan genggaman kokoh dan perkakas dapat udara maksimum 1.16 gram/cm3 (Peraturan
diarahkan lebih tepat. Konstruksi Kayu Indonesia, Departemen
pekerjaan Umum, Jakarta, 1961, hal 40) sebagai
Perhitungan Gaya dan Kekuatan Bahan referensi. didapat berat maksimum benda kerja
Perhitungan gaya dan kekuatan bahan dalam (W)
perencanaan mesin bubut kayu ini adalah bersifat W = 30000 1,16
pemeriksaan kekuatan dari bahan - bahan yang = 34800 gram atau
dipilih, dengan kajian kekuatan terhadap patah = 34.2488 N
statis.
Adapun tegangan - tegangan ijin ( zul) untuk maka reaksi pada kepala lepas (R2)
bahan tersebut adalah sebagai berikut :
W
R1 = R2 = = 170.6244 + 1200
ST 37 : Z
k s = 1383.3514 n
zul
S .cB S .C B
Dengan demikian beban yang diterima oleh
masing - masing batang (P) sebesar 691.67 N
240
zul 160 N/mm2
1.5 x 1 Dengan panjang bed (L)
L = 1034 mm
a = 904 mm
Hasil dan Pembahasan b = 130 mm
Kekuatan Rangka
Perhitungan Kekuatan Bed EST-37 = 204 GPa

didapat :
Pb 2
R1 = 3 (3a + b)
L
691.67 x 1302
= (3.904 + 130)
Gambar 4. Diagram Benda Bebas Bed 10343

Dengan = 30,05 N
N = 0,25 Hp = 0,25. 746 = 186,5 Watt

35
Momentum, Vol. 1, No. 2, Oktober 2005 : 33 - 38

Pb 2
R1 = (3a + b) F =M
L3 r
691.67 x 1302
= (3.130 + 904)
10343 Dimana

= 661.62 N M = momen yang dihasilkan motor


= 1.272 N m
r = jari - jari puli = 38,5 mm = 0,0385 m
Pb 2a 691.67 x 1302 x 904
M1 = =
L2 10343 F = 1.272 = 33.04 N
0,0385
= -9883.63 N
Pa 2b 691.67 x 9042 x 130 Dengan berat motor (w) = 4.75 kg = 46.58 N
M2 = = a = 140 mm
L2 10343
b = 348 mm
= -68729.25Nmm c = 12 mm
y = 11.2 mm
Untuk x = a I = 4.48 cm4 = 4.48 x l04 mm4
Pb 2 Didapatkan :
M1 = 3 [x (3a + b) – La]
L FX = 0
RBX = 0
691.67 x 1302 FY = 0
= [904 (3 x 130 + 940)
10343 RAy + F + RBY - w = 0
– 1034 x - 130]
RAy + 33.04 + RBy – 46.58 = 0
RAy + RBY -13,539 = 0
M b .Y RAy + RBY = 13,539 N
b =
I
dengan _ MA = 0
RAy .0 + w. 140 - F.260 - RB .488 = 0
Y = 50 mm 0 + 46,58.140 - 33,04 . 260 - 488 RB = 0
I = 171 cm4 – 1.71.106 mm4 -488 RB = 8590,14 - 6520,99
206.15
Didapat : RB = - 4.240 N
488
b = 68729.25 x 50
RAy + RBY = 13,54
1.71.106
RAy = 13.54 + 4.24 = 17,3 N
= 2,0086 N/mm2 Mc aw F
RB
L
Karena b < zul maka konstruksi bed dapat Mc 140 46.58 33.04
dipakai. RB
488
Perhitungan Kekuatan Pendukung Motor 4.24 x 488 = - Mc + 1985.53
Material pendukung motor adalah L 40 x
40 x 4 dan pelat ST - 37 5 mm dengan dimensi 2069.12 = -Mc + 1895,53
88 x 3 mm. Perhitungan kekuatan didasarkan
pada tegangan normal akibat momen lentur yang Mc = 2069,12 + 1895.53 = 3964,47 . Nmm
dapat ditanggung oleh pendukung motor.
Tegangan pada belt (F) akibat putaran
Mc x Y 3964.47
yang dihasilkan oleh motor adalah : c 0.99 N/mm2
I 448.106
36
ANALISA GAYA DAN KEKUATAN RANGKA …. (A. Walujodjati)

Karena c < zul maka konstruksi pendukung 400 RA .400-FA.250- FA.125- 55.17.400 –
motor aman untuk dipakai 55.17.250 -55,17.125 = 1379,25 Nmm
425 RA425 - FA.275 - FA.150 = 55.17425 –
Perhitungan Kekuatan Penumpu Dudukan Motor 55.17. 275 - 55.17. 150 = 0 Nmm
Penumpu Belakang
Beban pada penumpu belakang (FA) adalah MMax = 8275,5 Nmm
reaksi – reaksi dari dudukan motor. Tumpuan
pada penumpu adalah rol sehingga dengan : M MAX .Y 8275.5 x 8
b
a = 150 mm I 3215.36
b = 125mm
FA = 55.17 N = 20.590 N/mm2
4
d b < zul maka penumpu belakang aman untuk
I dipakai.
64
Penumpu depan
dimana silinder 16 mm Beban pada penumpu depan adalah dari
3.14 x 164 dudukan motor. Penumpu depan ditumpu jepit
I = 3215.36 mm4
64 pada ujung - ujungnya sehingga dengan :
y = 8 mm
L = 500 mm
didapat : F = 51.08 N
R1 = R2 = FA = 55.17 N Y = 11.2 mm
I = 4.48 x 104 mm
Momen di X
M M (X) F 51.08
0 RA. 0 = 0 Nmm
R1 R2 25.54 N
2 2
25 RA. 25 = 55.17. 25 = 1379.25 Nmm
50 RA. 50 = 55.17.50 = 2758.5 Nmm F .L 51.08 x 500
75 RA. 75 = 55.]7.75 =4137,75 Nmm M1 M2 = 3192.5 Nmm
100 RA .100 - 55,17.75 = 55] 7 Nmm 8 8
125 RA. 125 = 55,17 . 125 = 6896.25 Nmm F
MB (4X - L), dimanaX= ½ L
150 RA . 150 = 55.17 . 150 = 8275.5 Nmm 8
175 RA . 175 - FA . 25=55,17.175- 55.17.25
= 8275,5 Nmm 51.08
200 RA. 200 - FA.50 = 55.17.225 - 55.17.75 MB (4.250 -500) = 3192,5 Nmm
= 8275.5 Nmm
8
225 RA.225 - FA .75 = 55.17.225 - 55.7.100 =
8275.5 Nmm M B .Y
B=
250 RA.250-FA .100 = 55.17.250 - 55.17.75 I
= 8275.5 Nmm 3192.5 x 11.2
275 RA.275 - FA.25=55.17.275 - 55.17.125 = 0.798 N/mm2
4.48 x 104
= 8275.5 Nmm
300 RA.300 - FA.150 - FA.25 =
Karena b < zul maka konstruksi penumpu depan
55.17.300 - 55.17.150 - 55.17.25
dapat dipakai.
= 6896.25 Nmm
325 RA.325 - FA.175 - F A.50 - 55.17.300 -
Simpulan
55.17.150 - 55.17.50 = 55.7 Nmm
Dari hasil analisa kekuatan Bed, analisa
350 RA.350 - FA.225 - FA.100
Kekuatan pendukung motor, analisa kekuatan
= 55.17.375 - 55.17.225 -55.17.100
penumpu dudukan motor belakang dan penumpu
=2758.5 Nmm
dudukan motor depan.analisa gaya dan kekuatan
375 RA.375 - FA.225-FA.100
rangka mesin bubut kayu diatas dapat diambil
= 55.17.375 - 55.1 7.225 - 55.17. 100
kesimpulan bahwa tegangan yang terjadi masih
= 2758,5 Nmm

37
Momentum, Vol. 1, No. 2, Oktober 2005 : 33 - 38

dibawah tegangan ijin, sehingga mesin bubut ini Daftar Pustaka


aman untuk dipakai. Anonim. Peraturan Konstruksi Kayu.
1. Daya 0,25 Hp atau 186,5 watt Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta, 1961
2. Putaran motor 1400 rpm (n1)
3. Putaran pada paras 673,42 rpm (n2) Bustraan, Daftar- Daftar Untuk Konstruksi Baja.
4. Tegangan ijin ( zul) St - 37 160 N/mm2 Penerbit Parndya Paramita. Jakarta 1988.
5. Momen torsi motor (M) = 1,172 Nm
6. Tegangan mengenai bed ( b) 2,0096 N/mm2 G. Niemann Elemen Mesin I, Penerbit Erlangga.
7. Tegangan yang mengenai konstruksi Jakart_. 1986
pendukung motor ( b) 0,991 N/mm2
8. Tegangan yang mengenai penumpu belakang Joseph E. Shigley. Larry D.Mitchell,
dudukan motor ( b) 20,590 N/mm2 Perancangan Teknik Mesin. Jilid 2. Edisi ke 4.
9. Tegangan yang mengenai penumpu depan Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986
dudukan motor (( b)) 0,798 N/mm2
Love George. Teori dan Praktek Kerja Kayu,
Saran Edisi ke 4. Penerbit Erlangga. Jakarta . 1986
Pada mesin bubut ini hanya mempunyai William W. Seto. B.S. in M.E. M.S. Getaran
satu tingkat kecepatan, hal ini dapat diatasi Mekanis.. Penerbit Erlangga. Jakarta. 1985.
dengan mengganti tingkat kecepatan puli dengan
puli yang mempunyai dua (2) tingkat kecepatan.

38

Anda mungkin juga menyukai