Anda di halaman 1dari 17

Revisi Makalah

KONSEP DASAR MANAJEMEN

Disusun Dalam Memenuhi Tugas Ujian Semester


Dalam Mata Kuliah Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Islam
Program Studi PEDI (Pendidikan Islam)
Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam (MPI-A)

Oleh

MUHAMMAD IQBAL
(212032554)

Dosen Pembimbing
Dr. Anzizhan, MM

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2013

i
KATA PENGANTAR

‫ﺑﺳﻡ ﷲ اﻟﺮﺤﻤﻦ اﻟﺭ ﺤﻴﻢ‬


Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik
mungkin.

Disini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada
bapak Dr. Anzizhan, MM selaku dosen mata kuliah ini, yang telah memberikan
tugas kepada kami guna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

Revisi Makalah yang kami susun ini berjudul “Konsep Dasar Manajemen”
Kami menyusun makalah ini berdasarkan sumber-sumber yang tertulis yang kami
kutip dari berbagai sumber yang berkaitan dengan makalah ini.

Sebagai insan yang tidak pernah luput dari kesalahan, kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan dan sangat dekat dengan kesalahan dan
kekurangan, maka kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
yang sifatnya membangun, guna menambah wawasan bagi penyusun khususnya serta
meningkatkan cara penulisan maupun kata demi kata. Akhirnya kami sebagai penulis
mengucapkan terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

BAB II KONSEP DASAR MANAJEMEN........................................... 2

A. Pengertian Manajemen................................................................ 2

B. Manajamen Dan Organisasi........................................................ 4

C. Fungsi – Fungsi Manajemen....................................................... 8

BAB III PENUTUP............................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Siapapun yang menjalankan usaha tentu telah melaksanakan serangkaian


kegiatan merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasilan dan kegagalan
usahanya. Disadari atau tidak, mereka telah menempuh proses manajemen. Akan
tetapi, alangkah lebih baik apabila dalam praktek usahanya mereka menerapkan
pemahaman mendalam tentang ilmu manajemen, tentu usahanya akan lebih terarah
dan lebih mudah mencapai tujuan.

Ilmu manajemen apabila dipelajari secara konprehensif dan diterapkan secara


konsisten memberikan arah yang jelas, langkah yang teratur dan keberhasilan dan
kegagalan dapat mudah dievaluasi dengan benar, akurat dan lengkap sehingga dapat
dijadikan bahan pembelajaran bagi tindakan selanjutnya.

Organisasi pendidikan sebagai lembaga yang bukan saja besar secara fisik,
tetapi juga mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, tentu saja memerlukan manajemen yang profesional.1

Keberadaan manusia di dunia ini tidak ada yang luput dari keanggotaan suatu
organisasi. Kemestian manusia saat ini berada dalam suatu organisasi ditujukan untuk
mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif dan efesien, bukan semata-mata suatu
kondisi yang kebetulan. Efektivitas dan efesiensi ini dapat digambarkan sebagai 100
sapu lidi yang diikat secara bersamaan akan memiliki kekuatan yang lebih besar
untuk membersihkan satu halaman dibandingkan dengan sejumlah 100 sapu lidi
digunakan secara terpisah untuk membersihkan satu halaman.

1
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011) h 85

iv
BAB II
KONSEP DASAR MANAJEMEN

A. Pengertian Manajemen
Banyak pakar manajemen yang mengemukakan pendapat mereka tentang
pengertian manajemen. Untuk mengetahui pengertian manajemen maka berikut ini
dikemukakan beberapa pendapat yang membantu memahami konsep manajemen.
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti
tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kata
kerja managere yang artinya manangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Manajemen menurut Parker (Stoner & Freeman, 2000) ialah seni
melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through
people). Meskipun banyak defenisi manajemen yang telah diungkapkan para ahli
sesuai pandangan dan pendekatannya masing-masing.
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesie. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen
sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah,
pelaksanaan sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah,
pengawas/evaluasi, dan sistem informasi sekolah/madrasah.2
Secara umum aktivitas menajemen ada dalam setiap organisasi yang
diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Tery
menjelaskan bahwa : “ Managemen is performance of concelving and achieving
desied result by means of goup effots consisting og utilizing human talent and
esources3. Pendapat ini dipahami bahwa manajemen adalah kemampuan

2
Husaini Usman, Manajemen Edisi 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 5
3
George R. Ferry, Principle of Management (Illinois: Richard D.Iwin nc, 1973) . h. 4

v
mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha
manusia dan sumber daya lainnya.
Hasrey dan Blanchard, menyebutkan bahwa manajemen adalah proses kerja
melalui individu-individu dan kelompok serta sumber-sumber lain untuk mencapai
4
tujuan organisasi. Dengan kata lain, aktivitas manajerial hanya ditemukan dalam
wadah sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, pemerintah, sekolah, industri, rumah
sakit dan lain-lain. Sementara itu Haimann, Scoot dan Conner mendefinisikan: “
Management is a social and technical proses order to accompish the oganization’s
goals”. 5 Artinya manajemen adalah proses sosial dan teknik dengan memanfaatkan
sumber-sumber, mempengaruhi aktivitas-aktivitas manusia dan memudahkan
perubahan-perubahan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Mondy dan Premeaux mengemukakan bahwa: “Management is the porcess of
getting things done through the efforts of other people“. 6
Dari beberapa defenisi tentang diatas dapat ditarik beberapa hal pokok
antara lain:
(1). Manajemen menekankan adanya kerjasama antar unsur dalam organisasi
(2). Adanya usaha memanfaatkan sumber-sumber yang dimiliki organisasi
(3). Adanya tujuan yang jelas yang dicapai oleh organisasi.

Unsur-Unsur Manajemen
1. Men, yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga
kerja operasional
2. Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
3. Methods, yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan
4. Materials, yaitu bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
5. Machines, yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan
untuk mencapai tujuan
4
Paul Harsey dan Kenneth Blanchard, Management of Oganizational Behavior (New Jersey:
Prentice Company Hal Company, 1988) h. 4
5
Theo Haiman, Scot. Williem dan Cannor, Patrick E, Management (Massachusetts :
Houghton Miffin Company, 1987) h. 6
6
R.Wayne, Mondy, Management : Concepts, Practice and Skill (New Jersey: Englewood
Cliff, 1995) h.6

vi
6. Market, yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan

B. Manajemen dan Organisasi


Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
1. Manajemen sebagai suatu proses,
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan
(Science)
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses,
berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata
warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga
buah definisi.
Menurut pengertian yang pertama Hilman mengatakan bahwa manajemen
adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang
yang melakukan aktivitas manajemen..
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu
pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama
mengandung kebenarannya.
Ada pun pendapat ilmuwan yang lain :
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-
tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk
melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Itulah manajemen, tetapi menurut
Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja
yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah

vii
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Menunjukkan bahwa manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses
yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses
tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan
organisasi.
Pada dasarnya setiap manusia adalah manajer, karena dalm kehidupan sehari-
hari setiap manusia selalu melakukan manajemen bagi dirinya sendiri ataupun
keluarganya untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta merealisasikan tujuan-tujuan
yang diinginkan (self management).
Ada 3 macam Sumber Daya (resources) yang dimanfaatkan oleh manusia
untuk meraih tujuan yang diharapkan, yaitu :
a. Sumber daya alam (SDA);
b. Sumber daya capital (SDK) dana/uang/penghasilan yang diperoleh.
c. Sumber daya manusia (SDM).
Dengan memperhatikan peranan manajemen tersebut, maka pengertian
manajemen adalah ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber
daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Organisasi berasal dari bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian,
anggota tubuh. Organisasi menurut beberapa ahli sebagai berikut:
1. Wendrich (1988) adalah proses mendesain kegiatan-kegiatan dalam
struktur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Sutarto (1995) mendefenisikan sebagai kumpulan orang, proses
pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial.
3. Janes (1995) mendefenisikan organisasi sebagai respons terhadap makna
nilai-nilai kreatif untuk memuaskan kebutuhan manusia
4. Griffin & Morhead (1996) ialah sekolompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan organisasi

viii
5. Barnard (Anonim, 2000) adalah suatu sistem aktivitas yang
dikoordinasikan secara sadar oleh dua orang atau lebih.
Meskipun para ahli manajemen memberikan defenisi berbeda-beda tentang
organisasi, namun intisarinya sama yaitu bahwa organisasi merupakan proses kerja
sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efesien. Defenisi ini bersifat umum dan berlaku bagi semua organisasi termasuk
organisasi pendidikan.7
Dikatakan organisasi jika ada aktivitas/kegiatan yang dikerjakan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau
lebih dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan
dikatakan organisasi. Untuk memahami organisasi, perlu dikemukakan pengertian
organisasi itu sendiri.
1) Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai
wadah/tempat manajemen sehingga memberikan bentuk manajemen
bergerak atau dapat dikaitkan.
Organisasi sebagai alat dalam organisasi dalam arti statis, tetap tidak
bergerak.
2) Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti
dinamis (bergerak) yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan
tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu. Dinamis
berarti bahwa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian pekerjaan.
Misalnya pemimpin harus ditempatkan di bagian yang strategis.
Lunenburg dan Ornstein (2000), memberikan pengetian bahwa organisasi
adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierki secara jenjang dan
memiliki sistem pembagian tugas untuk mendapat tujuan tertentu.
Dalam buku The Function Od The Executive oleh Caster Ibarnard (1983)
mengartikan organisasi dengan I define on organization as a system of cooperations
of two or more persons, organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha-usaha kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

7
Husaini Usman, Manajemen Edisi 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 146-147

ix
Handy (1997) Organisasi adalah suatu susunan yang menggambarkan
hubungan antara bidang kerja yang satu dengan yang lainnya, sehingga jalan tugas
dan wewenang akan teratur dan terarah.
Dari pengertian di atas, menunjukkan bahwa organiasi harus memiliki lima
fenomena penting yaitu: 1) organisasi harus mempunyai tujuan, 2) organisasi harus
memiliki program, kegiatan strategi dan metode untuk mencapai tujuan organisasi. 3)
organisasi harus memiliki pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab terhadap
organiasi itu dalam mencapai tujuan, 4) organisasi itu terdiri dari dua orang atau
lebih, 5) organisasi itu harus ada kerja sama.
Pengertian di atas juga menekankan bahwa organisasi yang sistematik antara
orang-orang yang bekerjasama dan berbagai komponen organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Untuk itu dalam menyusun organisasi, ada
enam pokok komponen dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Job, bagaimana membagi-bagi atau mengelompokkan pekerjaan.
b. Human, orang-orang yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan
yang telah diberikan.
c. Relation, keharmonisan hubungan kerja sesama pengawai dalam
kelompok kerja
d. Enviroment, penyedian fasilitas sarana lingkungan kerja yang serasi.
Untuk itu perlu diperhatikan bahwa dalam organisasi itu harus diutamakan
adalah apanya bukan siapanya artinya apakah tugas pekerjaan dari organisasi ? dan
bukan siapa orang yang memegang organisasi tersebut.8

C. Fungsi – Fungsi Manajemen


Beberapa fungsi manajemen dalam mengemban tugas ini adalah :

a. Perencanan
Atmosudirjo mengemukakan bahwa perencanaan adalah perhitungan dan
penentuan dari pada apa yang akan dijalankan didalam rangka mencapai suatu tujuan
(objektive) yang tertentu, dimana (where), bilamana (when), oleh siapa (who) dan

8
Mesiono, Manajemen dan Organisasi (Bandung:Citapustaka Media Perintis, 2010) h. 39-41

x
bagaimana tatacaranya. Dengan demikian tiap rencana mengandung tiga ciri khas
yakni :
(a) Selalu mengenai masa depan,
(b) Selalu mengandung kegiatan-kegiatan tertentu dan tujuan akan dilakukan,
(c) Mesti ada alasan, sebab motif dan landasan baik personal (pribadi,
perorangan) organisasional maupun kedua-duanya”. 9

b. Pengorganisasian
Sesuai dengan konsep manajemen, Terry mengemukakan bahwa:
Organisasi is the establishing of effective behavoural relationship among
person, so that they may work together effeciently and again personal
satisfaction in doing selected task under given enviromental conditions for the
purpose of achieving some goal or objective.10
Sesuai dengan defenisi diatas memberikan arti bahwa pengorganisasian
merupakan usaha penciptaaan hubungan yang jelas antar personalia, sehingga dengan
demikian setiap orang dapat bekerja bersama-sama dengan kondisi yang baik untuk
mencapai tujuan organisasi.
Kata organisasi umumnya dipakai dalam hubungan dengan orang, pekerjaan,
maksud, keterangan yang disusun menjadi keseluruhan yang berarti. Pengoganisasian
ini memberikan makna adanya unsur-unsur yang mempersatukan dan memisahkan
dengan tujuan, keselarasan, dan unsur dan keseimbangan. Unsur- unsur yang
mempersatukan diantaranya tujuan bersama yang menjadi i’tikad bersama untuk
mewujudkan, sedangkan unsur-unsur yang memisahkan diantaranya kewenangan
membagi – bagikan kekuasaan yang dimiliki, menyerahkan tanggung jawab kepada
pihak- pihak tertentu, dan memberi pengarahan kepada anggota atau unit dibawah
tanggung jawabnya.

c. Pelaksanaan

9
Prajudi Atmosudiro, Manajemen Umum ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 982) h. 177
10
Harlod Koontz and O’Donnell, Cyril, Principles of Manajement an Analisys of Managerial
Functions (New York : Mc Graw Hill Book Company, 1972). h. 48

xi
Penggerakan/Pelaksanaan (actuating), adalah aktivitas untuk memberikan
dorongan terhadap semua anggota kelompok agar mau bekerja secara sadar dan suka
dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
perencanaan dan pola oganisasi. Masalah pelaksanaan pada dasarnya berkaitan erat
dengan unsur manusia sehingga keberhasilannya juga ditentukan oleh kemampuan
pemimpin dalam berhubungan dengan para pegawai dan karyawannya. Oleh sebab
itu, diperlukan kemampuan manajemen dalam berkomunikasi, daya kreasi serta
inisiatif yang tinggi dan mampu mendorong semangat para pegawai dan
karyawannya. 11
Penggerakan/Pelaksanaan merupakan aktivitas atau kemampuan seorang
manager dalam membujuk, memerintahkan dan menugaskan karyawan atau personil
organisasi untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan penuh semangat. Dalam konteks organisasi, actuating berarti
manajemen yang memberikan petunjuk kepada para pegawai dan personil lainnya
bagaimana cara tugas-tugas harus dilaksanakan dan dilaporkan, memberikan
bimbingan selanjutnya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas.
Penggerakan/ Pelaksanaan itu penting, agar para pegawai tidak menyimpang
dari arah yang ditetapkan, menghindar kesalahan- kesalahan yang diperkirakan dapat
timbul dalam pekerjaan dan sebagainya. Fungsi penggerakan (actuating) yang
dimaksudkan untuk meningkatkan efesien proses keberhasilan program yang telah
direncanakan. Hal ini diperlukan dengan adanya pembagian tugas dan tanggung
jawab serta kewenangan, sehingga terjadi peningkatkan kegiatan personil yang pada
gilirannya diharapkan meningkatkan keberhasilan program.

d. Pengawasan
Berkenaan dengan pengawasan, Terry mengmukakan pengawasan adalah “
Controlling is determining what is being accmplish, that evaluating performance and

11
Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Cet I (Yogyakarta: Kanisius,
1994). h. 4

xii
if necessary applying corrective measure so performance take place according to
plans “ 12
Kutipan diatas memberikan arti bahwa pengawasan merupakan suatu usaha
sistematik dengan terlebih dahulu menetapkan standar pencapaian tujuan, metode
yang digunakan untuk mengukur hasil yang dicapai dan upaya yang harus dilakukan
jika terjadi penyimpangan terhadap tujuan yang telah ditetapkan secara bersama.
Penerapan fungsi pengawasan dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan
untuk memastikan agar anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki
dengan mengumpulkan, menganalisis, mengevaluasi informasi serta
memanfaatkannya untuk mengendalikan organisasi. Jadi pengawasan ini dilihat dari
segi input, proses, dan out put bahkan outcome.
Sedangkan pimpinan melakukan pengawasan terhadap program yang
ditentukannya apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkannya
sendiri. Jika ada kekeliruan atau ada program yang tidak dapat diselesaikan segera
melakukan perbaikan dan perencanaan ulang, sehingga tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya secara maksimal dapat dipenuhi.

e. Penilaian
Penilaian adalah unsur yang sangat penting dari keseluruhan proses
manajemen, karena penilaian berkaitan dengan usaha meningkatkan efektivitas dan
efesien organisasi dalam mencapai tujuan. Daresh mengemukakan bahwa “
Evaluation is simply the proses of determining the worth – goodness or badness of
13
something “ artinya penialaian adalah proses penetapan sesuatu apakah baik atau
buruk.
Dalam hubungan dengan pendidikan, Worthen dan Sanders dalam Daesh
mengemukakan bahwa “ In education (evaluation) is the formal determination of the
quality, effectiveness, or value of a program, product, project, prosess, objective or
curriculum.14

12
George R Terry, Principles, h. 232
13
John Daresh, Supervision as a Proactive Process ( New York: Longman Inc, 1989) h. 66
14
Ibid., h. 67

xiii
Dari penjelasan diatas memberi arti bahwa penilaian adalah rumusan kualitas,
efektifitas atau nilai dari suatu program, produk, projek, proses, tujuan atau
kurikulum (pendidikan). Penilaian diperlukan untuk menetapkan standar sesuai
kualitas yang diinginkan, mengumpulkan informasi yang relevan dan
mengaplikasikan standar pada kualitas yang telah ditetapkan.
Adapun fungsi-fungsi manajemen, menurut Terry (1973:4), yang terdiri dari:
these four fundamental functions of management are;
1) Planning,
2) Organizing,
3) Actuating,
4) Controlling.
Di dalam aktivitas manajemen ada empat fungsi yaitu; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Fayol dalam Winardi (1990) mengemukakan ada lima fungsi manajemen,
yaitu :
1) Planning (perencanaan),
2) Organizing (pengorganisasian),
3) Command (memimpin),
4) Coordination (pengkoordinasian),
5) Control (pengawasan).

Sondang P. Siagan (1975) mengemukakan bahwa fungsi manajemen


mencakup ;
1) Perencanaan,
2) Pengorganisasian,
3) Pemotivasian,
4) Pengawasan, dan
5) Penilaian,
Demikian pula Mondy dan Premeaux (1995:8), mengemukakan “the
management process is said to consist of four functions : planning, organizing,

xiv
inpluencing and controlling “ dapat disimpulkan pada pokoknya manajemen memiliki
funsi yaitu : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Untuk penjelasan lebih terperinci berikut ini diuraikan beberapa fungsi pokok
manajemen. Yaitu :
1. Perencanaan ( Planning )
2. Pengorganisasion (Organizing)
3. Pengaturan (Directing)
4. Koordinasi (Coordinating)
5. Kepemimpinan (Leadership)
6. Komunikasi (Communicating)
7. Pengawasan (Controlling)

BAB III
PENUTUP

xv
Kesimpulan dari makalah saya ini adalah sebagai berikut:
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti
tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kata
kerja managere yang artinya manangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Organisasi berasal dari bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian,
anggota tubuh. Organisasi merupakan proses kerja sama dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Defenisi ini bersifat umum dan
berlaku bagi semua organisasi termasuk organisasi pendidikan.
Fungsi-Fungsi pokok manajemen. Yaitu :
1. Perencanaan ( Planning )
2. Pengorganisasion (Organizing)
3. Pengaturan (Directing)
4. Koordinasi (Coordinating)
5. Kepemimpinan (Leadership)
6. Komunikasi (Communicating)
7. Pengawasan (Controlling)

DAFTAR PUSTAKA

xvi
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011)
Husaini Usman, Manajemen Edisi 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
George R. Ferry, Principle of Management (Illinois: Richard D.Iwin nc, 1973)
Paul Harsey dan Kenneth Blanchard, Management of Oganizational Behavior (New
Jersey: Prentice Company Hal Company, 1988)
Theo Haiman, Scot. Williem dan Cannor, Patrick E, Management (Massachusetts :
Houghton Miffin Company, 1987)
R.Wayne, Mondy, Management : Concepts, Practice and Skill (New Jersey:
Englewood Cliff, 1995)
Mesiono, Manajemen dan Organisasi (Bandung:Citapustaka Media Perintis, 2010)
Prajudi Atmosudiro, Manajemen Umum ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 982)
Harlod Koontz and O’Donnell, Cyril, Principles of Manajement an Analisys of
Managerial Functions (New York : Mc Graw Hill Book Company, 1972)
Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Cet I (Yogyakarta:
Kanisius, 1994)
George R Terry, Principles,
John Daresh, Supervision as a Proactive Process ( New York: Longman Inc, 1989)

xvii

Anda mungkin juga menyukai