Anda di halaman 1dari 2

Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan : Piutang Usaha

Paragraf 1:

Pada penugasan pertama Susan Jackson diminta untuk menangani konfirmasi piutang usaha peritel yang
memiliki sejumlah besar akun piutang. Tahun sebelumnya kantor tempat Susan bekerja mengkonfirmasi
piutang tersebut dengan menggunakan konfirmasi negatif. Susan telah mengirimkan konfirmasi negatif
sebanyak 200 pada 1 bulan sebelum akhir tahun, hasil dari konfirmasi hanya menunjukan perbedaan
waktu saja, tidak ada salah saji.

Analisis

Konfirmasi negative (negative confirmation) ditunjukkan kepada debitor tetapi hanya akan meminta
respons jika debitor tidak setuju dengan jumlah yang dinyatakan.

Biasanya dalam konfirmasi negatif, surat yang dikirimkan auditor diberi batas waktu. Jika pihak yang
terkait dikirimi surat tidak memberikan jawaban atas konfirmasi tersebut sampai pada waktu yang
ditetapkan maka pihak yang dimintakan konfirmasi tersebut dianggap setuju.

Konfirmasi negatif umumnya digunakan auditor apabila:

1. saldo utang/piutang klien per pelanggan/kreditur relatif kecil


2. jumlah pelanggan/kreditur banyak
3. pengendalian intern klien (cukup) kuatwaktu audit cukup singkat

Paragraf 2:

Susan menemukan sistem transaksi penjualan yang baru yaitu penjualan melalui internet. Penjualan
melalui internet menimbulkan banyak masalah ketika mengoprasikan dan sejumlah besar terjadi salah
saji dalam mencatat penjualan selama beberapa bulan terakhir. Pengujian pengendalian dan pengujian
subtantif atas transaksi penjualan yang dilakukan susan juga mengidentifikasi salah saja yang serupa.

Analisis

Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan suatu
kebijakan atau prosedur struktur pengendalian internal.

Prosedur Substantif (atau pengujian substantif) adalah kegiatan mereka yang dilakukan oleh auditor
selama substantif (diperlukan klarifikasi).

Paragraf 3:

Susan tidak suka dengan instruksi penyelia yang memerintahkan untuk mengirim 300konfirmasi dan
bukan 200 seperti biasanya, karena menurut Susan Jackson permintaan konfirmasi negatif tidak boleh di
anggap sebagai bukti yang memaskan apabila pengendaliannya lemah. Hasil dari menggunakan
konfirmasi negatif akan menjadi menyesatkan walaupun permintaan dikirim ke setiap pelanggan. Susan
menyimpulkan bahwa memperbesar ukuran sampel merupakan solusi yg salah.
Analisis + kesimpulan

Konfirmasi dilaksanakan untuk memperoleh bukti dari pihak ketiga mengenai asersi laporan keuangan
yang dibuat oleh manajemen. Pada dasarnya, bukti audit yang berasal dari pihak ketiga dianggap lebih
dapat diandalkan dibandingkan dengan bukti yang berasal dari dalam perusahaan yang sedang diaudit.
Tetapi tidak berarti bahwa konfirmasi tersebut menjadi bukti yang dapat diandalkan sepenuhnya karena
banyak kemungkinan adanya kesalahan dalam merespon konfirmasi tersebut.

Saran kami terhadap kasus ini sebaiknya auditor jangan mengandalkan sepenuhnya dengan konfirmasi
negative saja dan menurut kami konfirmasi negative ini tidak efektif karena ada kemungkinan jika
sekiranya balasan konfirmasi tidak diterima. Jadi, kalau balasan konfirmasi bentuk negatif tidak diterima
auditor tidak seharusnya langsung menyimpulkan bahwa responden setuju dengan informasi yang
disebutkan dalam permintaan konfirmasi. Mungkin saja balasan konfirmasi tidak diperoleh karena
alamat penerima konfirmasi tidak lengkap sehingga formulir konfirmasi tidak sampai ke tangan
penerima, responden tidak berniat menjawab ataupun berbagai kemungkinan lainnya. Jadi auditor harus
membuat konfirmasi alternative sebagai langkah kedua untuk mencari kebenaran informasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai