Anda di halaman 1dari 9

Discharge Planning

Perencanaan pulang (dischange planning) merupakan suatu proses yang


dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan
untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses yang
dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di rumah. Perencanaan
pulang didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan profesional, pasien,
dan keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontuinitas
keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada
masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan
rutin yang sebenarnya (Swenberg, 2000 dalam Nursalam, 2016).

Checklist SPODischarge Planning (Nursalam, 2014)


Tahap Aspek yang dinilai Tanggal
No 24/12/2019 25/12/2019
D T D T
1. Persiapan PP sudah siap dengan status pasien √ √
dan format discharge planning
Menyebutkan masalah pasien √ √
Menyebutkan hal-hal yang perlu √ √
diajarkan pada pasien dan keluarga
Karu memeriksa kelengkapan √ √
administrasi
2. Pelaksanaan PP menyampaikan pendidikan √ √
kesehatan, melakukan demonstrasi dan
redemonstrasi :
1. Diet
2. Aktivitas dan istirahat
3. Minum obat teratur
4. Keperawatan diri
PP menanyakan kembali pada pasien √ √
tentang materi yang telah disampaikan
PP mengucapkan terimakasih √ √
Pendokumentasian √ √
Total 8 8
Prosentase 100% 100%

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 24 Desember 2019


s/d 25 Desember 2019 didapatkan bahwa pelaksanaan discharge planning di
ruang Airlangga sudah terlaksana sesuai SPO sebanyak 8 point telah
dilaksanakan dengan prosentase 100%.

karena terlaksananya perencanaan pulang yang sesuai dengan SPO maka


akan lebih memudahkan untuk pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial sebelum pasien akan pulang, cara ini lebih efisien sesuai dengan fungsi
dari perencanaan pulang sendiri yaitu agar tim kesehatan mendapatkan
kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan
mandiri di rumah. Tingkat kepuasan pasien pun akan meningkat karena
pelayanan yang baik dan tidak lupa mengucapkan terimakasih. sesuai dengan
teori yang disampaikan oleh Swenberg, 2000 dalam Nursalam, 2016 bahwa
Perencanaan pulang (dischange planning) merupakan suatu proses yang dinamis
dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk
memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
sebelum dan sesudah pulang.
Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi merupakan catatan otentik dalam penerapan manajemen asuhan
keperawatan prafesional. Komponen penting dalam pendokumentasian adalah
komunikasi, proses keperawatan, dan standart asuhan keperawatan. Efektivitas dan
efesiensi sangat bermanfaat dalam mengumpulkan informasi yang relevan serta akan
meningkatkan kualitas dokumentasi keperawatan(Nursalam, 2014).Berdasarkan
pengumpulan data melalui pemberian angket pada tanggal 24 Desember 2019 s/d 25
Desember 2019 kepada 6 perawat didapatkan bahwa sebanyak 6 perawat menyatakan
bahwa proses dokumentasi keperawatan dikerjakan pada format yang sudah baku
yaitu di Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
KODE BERKAS

NO. ASPEK YANG DINILAI

RM 10

RM 11

RM 12
RM 1

RM 2

RM 3

RM 4

RM 5

RM 6

RM 7

RM 8

RM 9
A. PENGKAJIAN

Mencatat data yang dikaji dengan


1. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pedoman pengkajian

Data dikelompokkan (bio-psiko-sosio-


2. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
spiritual)

Data dikaji sejak pasien masuk sampai


3. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pulang

Masalah dirumuskan berdasarkan


4. kesenjangan antara status kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan norma dan pola fungsi kehidupan

Sub Total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Total Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan berdasarkan
1. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
masalah yang telah dirumuskan

Diagnosa keperawatan mencerminkan


2. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PE/PES
Merumuskan diagnosa keperawatan
3. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
actual/potensial

Sub Total 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Total Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

C. RENCANA TINDAKAN

1. Berdasarkan diagnosa keperawatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Disusun menurut urutan prioritas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Rumusan tujuan mengandung komponen


SMART, yaitu specific (rumusan tujuan
harus jelas), measurable
(dapat diukur), achievable (dapat
3. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dicapai, ditetapkan bersama
klien), realistic (dapat tercapai dan
nyata), dan timing (harus ada
target waktu)

Merumuskan Kriteria Evaluasi


Penyusunan kriteria hasil/evaluasi, ada
beberapa hal yang
perlu diperhatikan. Di ataranya, kriteria
hasil/evaluasi terkait
4. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan tujuan, bersifat khusus, dan
konkret. Selain itu, hasilnya
harus dapat dilihat, didengar, dan diukur
oleh orang lain
Rencana tindakan mengacu pada tujuan
5. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan kalimat perintah, terinci dan jelas

Rencana tindakan menggambarkan


6. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
keterlibatan pasien atau keluarga

Rencana tindakan menggambarkan


7. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kerjasama tim kesehatan lain

Sub Total 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

Total Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

D. TINDAKAN

1. Tindakan dilaksanakan sesuai rencana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Perawat mengobservasi respon pasien


2.
terhadap tindakan keperawatan

Revisi tindakan berdasarkan hasil


3. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
evaluasi

Semua tindakan yang telah dilaksanakan


4. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dicatat ringkas dan jelas

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Sub Total

75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75%
Total Prosentase

E. EVALUASI
Perawat mengevaluasi respon pasien
sesuai dengan kriteria hasil yang sudah
1. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ditentukan

Perawat mengevaluasi respon pasien,


analisa masalah keperawatan dan
2. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rencana tindak lanjut.

Sub Total 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Total Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

F.

1. Menulis pada format yang baku √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pencatatan dilakukan sesuai dengan


2. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tindakan yang dilaksanakan

Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas


3. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
istilah yang baku dan benar

4. Setiap melakukan tindakan perawat


mancantumkan paraf/nama jelas dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tanggal jam dilakukan tindakan
5. Berkas catatan keperawatan disimpan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sub Total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Total Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Proses pendokumentasian yang dikerjakan di Ruang Airlangga sesuai dengan format baku. Pendokumentasian terdiri dari
format pengkajian pasien baru, lembar catatan perkembangan pasien terintegrasi. Lembar catatan perkembangan pasien
terintegrasi berisikan tentang catatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat sesuai dengan pergantian shift. Lembar
catatan perkembangan pasien terintegrasi juga berisikan catatan evaluasi dari tenaga medis baik dokter, gizi, dan farmasi yang
memberikan tindakan pada pasien selama pasien dirawat di rumah sakit. Akan tetapi seringkali beberapa perawat tidak
melakukan observasi setelah pemberian tindakan yang dilakukan terbukti dengan tidak terisinya pada poin nomor 2 pada
kuisioner tindakan diatas, faktanya observasi setelah dilakukan tindakan membantu proses komunikasi yang efektif sehingga
dokumentasi akan berjalan dengan baik dan informasi yang didapat lebih akurat dan lebih detail sebagaimana fungsi
dokumentasi keperawatan yang mempunyai komponen penting yaitu komunikasi, proses keperawatan, dan standart asuhan
keperawatan. Efektivitas dan efesiensi sangat bermanfaat dalam mengumpulkan informasi yang relevan serta akan meningkatkan
kualitas dokumentasi keperawatan (Nursalam, 2014)

Anda mungkin juga menyukai