Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PESTISIDA DALAM PERTANIAN

Ely Lailatul Maghfiroh (A352190071)


Wanda Russianzi (A353190011)
Fajrin Fahmi (A351194041)

Dosen Pengampu
Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc

FAKULTAS PERTANIAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pestisida merupakan salah satu produk pertanian yang digunakan dalam


mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Petani menggunakan
pestisida untuk membasmi hama dan gulma dengan harapan hasil produk pertanian
meningkat (Yuantari et al. 2013). Beredarnya jenis pestisida dalam jumlah yang
banyak, sementara informasi tentang penggunaan pestisida yang bijaksana masih
terbatas, menyebabkan perilaku petani dalam penggunaan pestisida semakin tidak
terkendali (Hudayya dan Jayanti 2012). Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat
membahayakan kesehatan petani dan konsumen, mikroorganisme non target serta
berdampak pada pencemaran lingkungan baik itu tanah dan air (Yuantari et al. 2015).
Seiring dengan peningkatan serangan OPT di lahan pertanian, maka kebutuhan
pestisida terus meningkat dari tahun ke tahun. Pengelompokan golongan pestisida
berdasarkan cara kerjanya diadopsi dari IRAC (Insecticide Resistance Action
Committee) dan FRAC (Fungicide Resistance Action Committee). Pengelompokan
pestisida berdasarkan cara kerja disusun dalam rangka pengelolaan resistensi OPT
terhadap pestisida yang digunakan (Hudayya dan Jayanti 2012). Selain itu bahan
terpenting dalam pestisida yakni bahan aktif dan bahan tambahan yang disebut dengan
formulasi. Formulasi sangat menentukan bagaimana pestisida dengan bentuk dan
komposisi tertentu harus digunakan, berapa dosis atau takaran yang harus digunakan,
berapa frekuensi dan interval penggunaan, serta terhadap jasad sasaran apa pestisida
dengan formulasi tersebut dapat digunakan secara efektif (Djojosumarto 2008).

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui jenis-jenis pestisida, penggolongan
serta formulasi pestisida dalam pertanian.

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis untuk mencatat dan
kamera seluler untuk mendokumentasikan produk pestisida yang diamati. Sedangkan
bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah pestisida sintetik dan pestisida
alami.
Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah dengan melakukan


pengamatan. Langkah pertama yang dilakukan yakni mengambil produk pestisida yang
telah disiapkan. Kemudian mengamati informasi yang terdapat pada label pestisida,
diantaranya nama dagang, jenis pestisida, nama bahan aktif, kandungan bahan aktif,
nama formulasi, volume kemasan, serta bentuk sediaan pestisida. Setelah itu mencatat
informasi yang didapatkan dengan menggunakan alat tulis dan mendokumentasikan
produk pestisida yang diamati menggunakan kamera seluler.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data pada (tabel 1) menunjukkan banyaknya atau beragamnya


pestisida yang berada di pasaran dan digunakan oleh petani. Pestisida yag beredar di
pasaran terdiri dari insektisida, herbisida, fungisida, nematisida, serta rodentisida.
Pestisida tersebut terdiri dari bahan aktif yang berbeda sesuai dengan organisme
sasarannya dan mode of action yang dimiliki oleh pestisida tersebut dalam
mengendalikan organisme sasaran. Data tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat
Insektisida dari merek dagang yang berbeda seperti Stargate 600 SC dan Confidor 5
WP memiliki kandungan bahan aktif yang berbeda namun terdapat dalam golongan
yang sama dan memiliki mode of action yang sama, serta dengan nilai lethal doses
(LD) yang berbeda yang berarti belum tentu suatu insektisa yang berada dalam satu
golongan yang sama memiliki nilai LD50 yang sama, begitu juga pestisida dengan
bahan aktif yang sama belum tentu memiliki nilai LD50 yang sama pula. Tabel 1
menunjukkan bahwa tidak semua produsen pestisida melampirkan nilai LD50, nilai
LD50 merupakan salah satu poin penting yang harus diperhatikan dan diketahui oleh
petani untuk dijadikan acuan dalam mengaplikasikan pestisida di lapangan.
Semakin rendah nilai LD50 dari suatu pestisida maka menunjukkan pestisida
tersebut semakin toksik terhadap organisme sasaran. Hal tersebut berarti bahwa dengan
menggunakan konsentrasi rendah sudah dapat mematikan organisme sasaran.
Peggunaan pestisida dengan toksisitas tinggi tersebut atau pestisida yang memiliki nilai
LD50 yang rendah harus dilakukan dengan hati-hati untuk megurangi dampak resistensi
terhadap organisme sasaran serta dampaknya bagi lingkungan. Oleh karena itu, perlu
adanya informasi mengenai nilai LD50 dari suatu pestisida
Produk yang labelnya diamati pada (tabel 2) adalah Dimenol 15 WG dan Stargate
600 SC. Dimenol 15 WG merupakan fungisida. Sedangkan Stargate 600 SC merupakan
inseketisida. Kedua produk merupakan pestisida yang terbuat dari bahan sintetis.
Dimenol 15 WG dikhususkan untuk tanaman Padi sendangkan Stargate 600 SC untuk
tanaman cabai.
Tabel 1 Jenis-jenis Pestisida Pertanian yang ada di pasaran beserta informasi yang terdapat pada label
Kandungan Nama
No Nama Jenis Nama bahan Kode dan target Sintetik/a LD50/ oral Pengertian dalam Bahasa Volume Bentuk
Nama Grup Golongan Bahan formul Kepanjangan
. dagang pestisida aktif sasaran lami dermal Indonesia kemasan sediaan
Aktif asi
LD50 in
G1 C14- male, female
DMI-fungicides formulasi yang megandung
demethylase in rats (mg/kg): Water
Dimenol (DeMethylation granul yang diaplikasikan
1 Fungisida Triadimenol sterol Triazoles 15 g/kg Sintetik WG 1161, 1105 dispersible 100 gram Granul
15 WG Inhibitors) setelah disintegrasi dan
biosynthesis orally; >5000 granule
(SBI: Class I) dispersi di air
(erg11/cyp51) dermally, 24-
hr
Nicotinic
acetylcholine
4A LD50 Rat Suspensi stabil yang
Stargate receptor Suspension
2 Insektisida Klotianidin 4 (Racun saraf) Neonicotinoid 600 g/L Sintetik SC dermal >4000 penggunaannya dilarutkan 100 ml Suspensi
600 SC (nAChR) Concentrate
s mg/kg dengan air
competitive
modulators
Acetylcholinest 1B
Sidalaku Emulsifiable Pekatan yang dapat
3 Insektisida Klorpirifos 1 (Racun saraf) erase (AChE) Organophosp 212 g/L Sintetik EC 400 ml Emulsi
212 EC Concentrate diemulsikan
inhibitors hates
Racumin
Menyebabkan Formulasi yang berfungsi
Ready- Bait (ready for Siap
4 Rodentisida Kumatetralil pembekuan - 0.04% Sintetik Sintetik RB sebagai atraktan dan dimakan 250 gram
Made use) Pakai
darah oleh hama sasaran
Bait
formulasi yang mengandung
Glutamate- Oral : granule yang diaplikasikan
gated chloride 156mg/kg sebagai larutan dari bahan
Proclaim Emamektin 6 (Racun saraf Avermectins, Water soluble
5 Insektisida channel (GluCl) 5% Sintetik SG Dermal : aktif setelah dilarutkan 25 gram Bubuk
5 SG benzoat dan otot) Milbemycins granule
allosteric >2000 mg/kg dengan air, larutan dapat
modulators mengandung bahan yang
tidak larut
Nicotinic Oral : >2000
acetylcholine Formulasi bubuk yang
4A mg/kg
Confidor receptor Wettable diaplikasikan sebagai
6 Insektisida Imidakloprid 4 (Racun saraf) Neonicotinoid 5% Sintetik WP Dermal : 100 gram Bubuk
5 WP (nAChR) Powder suspensi setelah ditaburkan
s <2000 mg/kg
competitive di air
modulators
Oral : 66 Formulasi bubuk yang
diaplikasikan sebagai larutan
Acetylcholinest mg/kg
Lannate 1A Water soluble dari bahan aktif setelah
7 Insektisida Metomil 1 (Racun saraf) erase (AChE) 40% Sintetik SP Dermal : 100 gram Bubuk
40 SP Carbamates powder dilarutkan dengan air, larutan
inhibitors >2000 mg/kg dapat mengandung bahan
yang tidak larut
Chordotonal Oral : 4000 - formulasi yang megandung
9B Pyridine Water
Plenum organ TRPV 7000 mg/kg granul yang diaplikasikan
8 Insektisida Pymetrozine 9 (Racun saraf) azomethine 50% Sintetik WG dispersible 300 gram Granul
50 WG channel Dermal : setelah disintegrasi dan
derivatives granule
modulators >2000 mg/kg dispersi di air
B5 Formulasi bubuk yang
Trivia Fluopikolid delocalisation pyridinylmeth 6% >2500 Wettable diaplikasikan sebagai
9 Fungisida benzamides Sintetik WP 50 gram Bubuk
73 WP Propineb of spectrin-like ylbenzamides 66.70% 3708 Powder suspensi setelah ditaburkan
protein di air
Oral : 612
Gramox
Parakuat mg/kg Soluble Konsentr
10 one 276 Herbisida 276 g/L Sintetik SL 250 ml
diklorida Dermal : 590 Concentrate at
SL
mg/kg
LD50 in rats
Inhibitors of (mg/kg):
Match 15 (Mengatur chitin >2000 orally; Emulsifiable Pekatan yang dapat
11 Insektisida Lufenuron Benzoylureas 50 g/l Sintetik EC 100 ml Emulsi
50 EC pertumbuhan) biosynthesis LC50 in rats Concentrate diemulsikan
affecting CHS1 (mg/m3):
>2350
11A Bacillus
Bacillus Microbial thuringiensis Formulasi bubuk yang
LD50 oral in
Agrisal thuringiensis disruptors of and the Wettable diaplikasikan sebagai
12 Insektisida 11 2% Alami WP rat: > 100 gram Bubuk
WP var. Krustaki insect midgut insecticidal Powder suspensi setelah ditaburkan
20gm/kg
3abc membranes proteins they di air
produce
LD50 orally
Ryanodine in male, Suspensi stabil yang
Prevatho Klorantanilipr 28 (Racun saraf Suspension
13 Insektisida receptor Diamides 50 g/l Sintetik SC female field penggunaannya dilarutkan 100 ml
n 50 SC ol dan otot) Concentrate
modulators rats: 0.16, dengan air
0.18 mg/kg
Formulasi yang berfungsi
Klerat Bait (ready for 1000 Siap
14 Rodentisida Brodifakum 0.01% Sintetik RB Oral sebagai atraktan dan dimakan
RM-B use) gram Pakai
oleh hama sasaran
Acetylcholinest LD50 orally
Furadan Insektisida / 1A 2000 Siap
15 Karbofuran 1 (Racun saraf) erase (AChE) 3% Sintetik GR in mice: 2 Granul
3 GR Nematisida Carbamates gram Pakai
inhibitors mg/kg
Suspensi di dalam cairan
Suspension
PA – fungisida A: nucleic yang dapat mengandung
Saromyl A1 RNA Concentrate for Siap
16 Fungisida Metalaksin (PhenylAmides acids 35% Sintetik SD bahan aktif lain yang tidak 25 gram
35 SD polymerase I direct Pakai
) metabolism terlarut yang ditujukka untuk
application
penggunaan langsung ke padi
Tabel 2 Keterangan yang wajib dicantumkan pada label pestisida sesuai Peraturan Menteri
Pertanian No. 43 tahun 2019
Merk pestisida
Keterangan yang wajib dicantumkan pada label
Dimenol 15 WG Stargate 600 SC
a. Nama dagang formula Ada Ada
Formulasi yang menunjukan kadar masing-masing Bahan
b. Ada Ada
Aktif kecuali untuk Pestisida biologi dan atraktan/feromon
c. Kode huruf yang menunjukkan bentuk Formulasi Ada Ada
d. Jenis pestisida Ada Ada
Nama dan kadar bahan aktif serta golongan untuk insektisida
berdasarkan Insecticide Resistance Action Comittee (IRAC),
e. fungisida berdasarkan Fungicide Resistance Action Comittee Tidak Ada Tidak Ada
(FRAC), dan herbisida berdasarkan Herbicide Resistence
Action Comittee (HRAC)
f. Isi atau berat bersih dalam kemasan Ada Ada
g. Peringatan keamanan Ada Ada
h. Klasifikasi dan simbol bahaya Ada Kecil
i. Petunjuk keamanan Ada Ada
j. Gejala keracunan Ada Ada
k. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) Ada Ada
l. Perawatan medis Ada Ada
m. Petunjuk Penyimpanan Ada Ada
n. Petunjuk Penggunaan Ada Ada
o. Piktogram Ada Ada
p. Nomor Pendaftaran Ada Ada
Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang nomor
q. Tidak Ada Ada
pendataran
Nomor produksi, bulan dan tahun produksi (batch number)
r. Ada Ada
serta bulan dan tahun daluwarsa
s. Petunjuk pemusnahan Ada Ada
Pestisida yang bukan untuk tanaman padi ditambahkan tulisan
t. Padi Tidak Ada
"Tidak untuk tanaman padi"
u. "Bacalah Label Sebelum Menggunakan Pestisida Ini" Ada Ada

Berdasarkan hasil pengamatan label kemasan produk pestisida, tidak semua


keterangan yang diatur oleh pemerintah (Menteri Pertanian RI) diikuti oleh
produsen pestisida. Dari kedua produk tersebut yang keduanya tidak dicantumkan
adalah keberadaan keterangan “nama dan kadar Bahan Aktif serta golongan untuk
insektisida berdasarkan Insecticide Resistance Action Committee (IRAC), fungisida
berdasarkan Fungicide Resistance Action Committe (FRAC), dan herbisida
berdasarkan Herbicide Resistance Action Committee (HRAC)”. Memang nama dan
kadar aktif dari produk dicantumkan, namun untuk golongan tidak terdapat di label
kedua produk tersebut. Keterangan golongan ini, secara teknis untuk orang awam
memang tidak begitu penting. Hal ini terkait dengan pemahaman lebih lanjut
mengenai golongan bahan aktif pestisida. Orang-orang yang memahami dan perlu
terhadap keterangan ini adalah orang yang ahli di bidang pestisida atau peneliti.
Pada produk Dimenol 15 WG, tidak terdapat keterangan “label nama dan
alamat serta nomor telepon pemegang nomor pendaftaran”. Dari keterangan
tersebut yang ada hanya label nama saja. Padahal alamat dan nomor telepon terkait
dengan layanan konsumen dari produk pestisida. Hal lainnya yang tidak diikuti oleh
produsen produk Dimenol 15 WG pada label produk mereka adalah ukuran pita
label kelas bahaya. Menurut Permen Pertanian No. 43, ukuran pita dari kelas bahaya
seharusnya 15% dari ukuran label. Pada produk Dimenol 15 WG ukuran kurang
dari 15 % .
Aturan yang tidak diikuti oleh produsen Stargate 600 SC adalah ukuran label.
Ukuran label ini mengikuti ukuran kemasan produk yang juga kecil. Sehingga,
beberapa informasi dibuat dalam dua lapis label di botol. Seperti ukuran piktogram
yang terbilang sangat kecil dan sulit untuk dilihat. Hal ini menyebabkan informasi
tidak dapat dipahami dengan baik. Produk dari Stargate juga tidak mencantumkan
“Tidak untuk tanaman padi”. Padahal produk tersebut tidak untuk tanaman padi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan jenis-jenis pestisida. Tidak


semua produsen pestisida mengikuti anjuran pemerintah untuk mencantumkan
keterangan yang sesuai dengan Permentan No.43 Tahun 2019. Serta tidak semua
perusahaan pestisida memberikan informasi terkait besaran nilai LD50. Serta pada
setiap merek dagang memiliki perbedaan nilai LD50.

DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto P. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Hudayya A. dan H. Jayanti. 2012. Pengelompokan Pestisida Berdasarkan Cara


Kerjanya (Mode of Action). Bandung: Yasan Bina Tani Sejahtera.

Yuantari M.G.C., B. Widianarko, dan H.R. Sunoko. 2015. Analisis Risiko Pajanan
Pestisida Terhadap Kesehatan Petani. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 10 (2) :
239-245.

Yuantari M.G.C., B. Widianarko, dan H.R. Sunoko. 2013. Tingkat Pengetahuan


Petani dalam Menggunakan Pestisida (Studi Kasus di Desa Curut Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 142-148.

Anda mungkin juga menyukai