Anda di halaman 1dari 6

PENGENALAN JENIS DAN KELENGKAPAN INFORMASI

BEBERAPAKEMASAN PESTISIDA YANG BEREDAR DI INDONESIA


(Laporan Pestisida dalam Pertanian)

Disusun Oleh

Eka Wijayanti A352190031


Junianto S. Batubara A351190091
Lita Aprianda Sari A353190021

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama, baik itu
berupa tumbuhan, hewan dan lainnya yang ada di lingkungan. Pestisida merupakan bagian
penting dalam pertanian yang dapat membantu para petani untuk membantu mengatasi
permasalahan organisme pengganggu. Golongan pestisida terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
formulasi, cara kerja, dan susunan kimia. Formulasi pestisida berupa cairan, butiran, debu
dan tepung. Dalam teknis aplikasi, pestisida berupa kontak, fumigasi/teknik gas, sistemik,
dan lambung. Serta susunan kimia dalam pestisida antara lain yaitu organik dan anorganik.

Pestisida merupakan alternatif utama bagi petani karena mempunyai nilai ekonomis
dan mudah digunakan. Selain itu pestisida memiliki kemampuan dalam membasmi target
organisme. Namun petani kurang memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan oleh
pestisida. Dampak negatif yang ditimbulkan salah satunya yaitu menimbulkan bahaya bagi
lingkungan (Suhartini et al., 2017). Dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan
menimbulkan keracunan bahkan dapat menimbulkan kematian bagi manusia.

Pestisida bukan dilarang digunakan dalam usaha pertanian, namun penggunaan


pestisida merupakan langkah terakhir yang digunakan dalam pengendalian. Penggunaan
pestisida dapat digunakan secara bijaksana dengan memperhatikan 6T, yaitu tepat jenis, tepat
cara, tepat mutu, tepat dosis, tepat sasaran, dan tepat waktu. Selain itu pestisida dapat
digunakan apabila cara lain tidak dapat menekan perkembangan OPT dan apabila kerusakan
yang ditimbulkan telah melebihi ambang batas ekonomi.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu
1. Untuk mengetahui formulasi pestisida, jenis pestisida dan kadar bahan aktif pada beberapa
kemasan pestisida
2. Untuk mengetahui OPT sasaran dan tanaman setiap pestisida

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilakukan pada tanggal 22 Januari 2020 di Ruang Kelas Pasca 3,
Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB.

Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini berupa berbagai jenis pestisida. Sedangkan
peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis dan kertas HVS
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu:
 Disiapkan alat tulis dan beberapa lembar kertas HVS
 Diambil berbagai jenis pestisida yang telah disediakan dan diamati
 Dibuat dan diisikan form yang berisikan nama dagang, jenis pestisida, bahan aktif, golongan,
kandungan bahan aktif, sintetik atau alami, nama formulasi, LD 50 oral & dermal, kepanjangan,
pengetikan dalam bahasa Indonesia, volume kemasan, bentuk sediaan pestisida
 Kemudian kegiatan praktikum selanjutnya yaitu memperhatikan peraturan label
 Diambil dua kemasan pestisida (dua jenis pestisida yang berbeda)
 Diperhatikan masing-masing label pestisida lalu sesuaikan dengan peraturan
 Dibuat tabel untuk menunjukkan kelengkapan atau ketidakkelengkapan label kemasan tersebut.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang didapatkan pada praktikum kali ini yaitu:

Tabel Pengamatan I

Racumin Stargate 600 SC


Label Pestisida
Ya Tidak Ya Tidak
Nama Dagang Formula √ √
Formulasi yang menunjukkan kadar masing-masing Bahan Aktif kecuali untuk √ √
Pestisida biologi dan atraktan/feromon
Kode huruf yang menunjukkan bentuk Formulasi √ √
Jenis Pestisida √ √
Nama dan kadar Bahan Aktif serta golongan untuk insektisida (IRAC), fungisida √ √
(FRAC), dan herbisida (HRAC)
Isi atau berat bersih dalam kemasan √ √
Peringatan Keamanan √ √
Klasifikasi dan simbol bahaya √ √
Petunjuk keamanan √ √
Gejala keracunan √ √
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) √ √
Perawatan Medis √ √
Petunjuk Penyimpanan √ √
Petunjuk Penggunaan √ √
Piktogram √ √
Nomor Pendaftaran √ √
Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang nomor pendaftaran √ √
Nomor produksi, bulan, tahun produksi (batch number) serta bulan dan tahun
√ √
kadaluarsa
Petunjuk pemusnahan √ √
Pestisida yang bukan untuk tanaman padi ditambahkan tulisan “Tidak untuk √ √
tanaman padi”
Tabel Pengamatan II
Kandung Pengertian Bentuk
Nama Jenis Sintetik/ Nama LD50 Oral dan Volume
No Bahan Aktif Golongan an Bahan Kepanjangan dalam Bahasa Sediaan
Dagang Pestisida Alami Formulasi Dermal Kemasan
Aktif Indonesia Pestisida
LD50 Larutan dalam
4A
Stargate Oral≥5000mg/k Suspension suspensi yang
1 Insektisida Klotianidin Neonicotinoid 600 g/ml Sintetik SC 100 ml Suspensi
600 SC g Dermal>2000 concentrate dapat dilarutkan
s
mg/kg dalam air
11 A1 Bt Tepung yang
Agrisal Bacillus LD50 Oral= Wettable
2 Insektisida subsp. 2% Alami WP dapat 100 gram Powder
WP thungeriensis 10.000 mg/kg powder
Israelensis disuspensikan
MBI-R LD50
(Melanin Oral≥5000mg/k Water Granul yang
Nativo 75 Trifloksistrobin
3 Fungisida Biosynthesis 25% Sintetik WG g dispersible dilarutkan dalam 50 gram Granule
WG Tebukonazol
Inhibitors - Dermal>2000m granules air
Reductase) g/kg
LD50
DuPont Tepung yang
1A Oral=66mg/kg Water soluble
4 Lannate Insektisida Metomil 40% Sintetik SP dapat dilarutkan 100 gram Powder
Carbamates Dermal>2000m powder
40 SP dalam air
g/kg
LD50 Oral=450
4A Tepung yang
Confidor mg/kg Wettable
5 Insektisida Imidakloprid Neonicotinoid 5% Sintetik WP dapat 100 gram Powder
5 WP Dermal>5,000 powder
s disuspensikan
mg/kg
Umpan
Klerat LD50 Oral: 0,37 Ready Made Umpan beracun
6 Rodentisida Brodifakum Hidrokumarin 0,005 % Sintetik RM-B 1 KG padatan
RM-B - 0,68 mg/kg Bait siap pakai
segiempat
LD50
Oral=677,94
Gramoxon Parakuatdiklorid Soluble
7 Herbisida Bipiridilium 276 g/l Sintetik SL mg/kg Larutan dalam air 250 ml Larutan
e 276 SL a concentrate
Dermal>2300
mg/kg
LD50
Oral=3820
Marshal 1A Water soluble
8 Insektisida Karbosulfan 25,53% Sintetik ST mg/kg Tepung siap pakai 100 gram Powder
25ST Carbamates tablet
Dermal>2000m
g/kg
MBC -
LD50 Oral>
fungicides Tepung yang
Bendas 50 10000 mg/kg Wettable
9 Fungisida Karbendazim (Methyl 50% Sintetik WP dapat 100 gram Powder
WP Dermal> 2000 powder
Benzimidazol disuspensikan
mg/kg
e Carbamates)
1B Tepung yang
Ace-One LD50 Oral= Water soluble
10 Insektisida Acephate Organophosp 73% Sintetik SP dapat larut dalam 100 gram Powder
75 SP 866 mg/kg powder
hates air

LD50 Oral: 8
Furadan 3 Insektisida 1A mg/kg LD50
11 Karbofuran 3% Sintetik GR Granule Butiran siap pakai 2 KG Granule
GR Nematisida Carbamates dermal>2000
mg/kg

LD50
Oral>5.000
Ready Made
12 Racumin Rodentisida Kumatetralil Antikoagulan 0,0375% Sintetik RM-B mg/kg Umpan siap pakai 250 gram Granule
Bait
Dermal>5000
mg/kg
Pembahasan

Pemanfaatan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman sudah menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam budidaya pertanian. Pengenalan jenis-jenis pestida
perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam aplikasi, penyimpanan dan pemusnahan.
Informasi mengenai produk pestisida dapat diperoleh pada label kemasan pestisida. Informasi
yang tercantum harus sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida. Pengamatan yang dilakukan terhadap 2 pestisida
dengan merek dagang Racumin dan Stargate 600 SC menunjukkan bahwa label kemasan sudah
sesuai dengan peraturan namun masih belum lengkap (Tabel 1). Informasi yang tidak tercantum
merupakan informasi yang penting yaitu petunjuk penyimpanan, petunjuk pemusnahan dan
pestida yang bukan untuk tanaman padi ditambahkan tulisan “Tidak untuk tanaman padi”.
Informasi tersebut penting dan harus dicantumkan untuk menghindari penyalahgunaan pestisida.
Toksisitas merupakan kemampuan suatu bahan kimia untuk merusak suatu jaringan, organ,
atau sistem tubuh. Dalam kondisi tertentu setiap zat kimia dapat menjadi toksik terhadap
makhluk hidup. LD50 adalah dosis tunggal senyawa yang diperkirakan dapat mematikan atau
menimbulkan efek toksik yang berarti 50% hewan uji setelah perlakuan. LD50 digunakan untuk
menyatakan toksisitas akut pestisida. Toksisitas akut adalah pengaruh yang merugikan yang
timbul segera setelah pemaparan dengan dosis tunggal suatu bahan kimia atau pemberian dosis
ganda dalam waktu kurang dari 24 jam. Semakin kecil nilai LD50 maka senyawa akan semakin
toksik (Ministry of Agriculture British Columbia, 2017)
Pada pengamatan 12 merek dagang pestisida diperoleh informasi bahwa Klerat RM-B
memiliki nilai LD50 paling kecil yaitu 0,37-0,68 mg/kg. Nilai tersebut termasuk dalam kategori
Ia sangat berbahaya sekali menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Furadan 3
GR termasuk dalam kategori berbahaya sekali. Pestisida DuPont lannate 40 SP, Confodor 5 WP
dan Gramoxone 276 SL termasuk kategori berbahaya. Pestisida Ace-One 75 SP termasuk
kedalam kategori cukup berbahaya dan sisanya yaitu Marshal 25 ST, Stargate 600 SC, Agrisal
WP, Nativo 75 WG, Bendas 50 WP dan Racumin termasuk kategori tidak berbahaya pada
penggunaan normal. LD50 dermal keseluruhan pestisida yang diamati termasuk kategori tidak
berbahaya pada penggunaan normal.

Tabel 3 Formulasi pestisida menurut klasifikasi World Health Organization (WHO)


LD50 akut (tikus) formulasi mg/kg
Kelas Bahaya (WHO) Oral Dermal
Padat Cair Padat Cair
Ia Sangat berbahaya sekali <5 <20 <10 <40
Ib Berbahaya sekali 5-<50 20-<200 10-<100 40-<400
II Berbahaya 50-<500 200-2000 100-1000 400-4000
III Cukup berbahaya >500-2000 >2000-3000 >1000 >4000
IV Tidak berbahaya pada >2000 >3000 - -
penggunaan normal
*Sumber: Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Kesimpulan

Pestisida yang beredar belum lengkap berdasarkan persyaratan lebel pestisida berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran
Pestisida. Masih terdapat pestisida yang termasuk dalam kategori sangat berbahaya sekali,
berbahaya sekali dan bahaya.

DAFTAR PUSTAKA

[CA] Ministry of Agriculture British Columbia. 2017. Pesticide Toxicity and Hazard. British
Columbia (BC): CA
[RI] Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida . Jakarta (ID): RI
Suhartini, Suryadarma & Budiwari. 2017. Pemanfaatan pestisida nabati dalam pengendalian
hama Plutella xylostella tanaman sawi (Brassica juncea L.) menuju pertanian ramah
lingkungan. Jurnal Sains Dasar. 6 (1): 36-43.

Anda mungkin juga menyukai