Disusun Oleh
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc
Latar Belakang
Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama, baik itu
berupa tumbuhan, hewan dan lainnya yang ada di lingkungan. Pestisida merupakan bagian
penting dalam pertanian yang dapat membantu para petani untuk membantu mengatasi
permasalahan organisme pengganggu. Golongan pestisida terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
formulasi, cara kerja, dan susunan kimia. Formulasi pestisida berupa cairan, butiran, debu
dan tepung. Dalam teknis aplikasi, pestisida berupa kontak, fumigasi/teknik gas, sistemik,
dan lambung. Serta susunan kimia dalam pestisida antara lain yaitu organik dan anorganik.
Pestisida merupakan alternatif utama bagi petani karena mempunyai nilai ekonomis
dan mudah digunakan. Selain itu pestisida memiliki kemampuan dalam membasmi target
organisme. Namun petani kurang memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan oleh
pestisida. Dampak negatif yang ditimbulkan salah satunya yaitu menimbulkan bahaya bagi
lingkungan (Suhartini et al., 2017). Dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan
menimbulkan keracunan bahkan dapat menimbulkan kematian bagi manusia.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu
1. Untuk mengetahui formulasi pestisida, jenis pestisida dan kadar bahan aktif pada beberapa
kemasan pestisida
2. Untuk mengetahui OPT sasaran dan tanaman setiap pestisida
Tabel Pengamatan I
LD50 Oral: 8
Furadan 3 Insektisida 1A mg/kg LD50
11 Karbofuran 3% Sintetik GR Granule Butiran siap pakai 2 KG Granule
GR Nematisida Carbamates dermal>2000
mg/kg
LD50
Oral>5.000
Ready Made
12 Racumin Rodentisida Kumatetralil Antikoagulan 0,0375% Sintetik RM-B mg/kg Umpan siap pakai 250 gram Granule
Bait
Dermal>5000
mg/kg
Pembahasan
Pemanfaatan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman sudah menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam budidaya pertanian. Pengenalan jenis-jenis pestida
perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam aplikasi, penyimpanan dan pemusnahan.
Informasi mengenai produk pestisida dapat diperoleh pada label kemasan pestisida. Informasi
yang tercantum harus sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida. Pengamatan yang dilakukan terhadap 2 pestisida
dengan merek dagang Racumin dan Stargate 600 SC menunjukkan bahwa label kemasan sudah
sesuai dengan peraturan namun masih belum lengkap (Tabel 1). Informasi yang tidak tercantum
merupakan informasi yang penting yaitu petunjuk penyimpanan, petunjuk pemusnahan dan
pestida yang bukan untuk tanaman padi ditambahkan tulisan “Tidak untuk tanaman padi”.
Informasi tersebut penting dan harus dicantumkan untuk menghindari penyalahgunaan pestisida.
Toksisitas merupakan kemampuan suatu bahan kimia untuk merusak suatu jaringan, organ,
atau sistem tubuh. Dalam kondisi tertentu setiap zat kimia dapat menjadi toksik terhadap
makhluk hidup. LD50 adalah dosis tunggal senyawa yang diperkirakan dapat mematikan atau
menimbulkan efek toksik yang berarti 50% hewan uji setelah perlakuan. LD50 digunakan untuk
menyatakan toksisitas akut pestisida. Toksisitas akut adalah pengaruh yang merugikan yang
timbul segera setelah pemaparan dengan dosis tunggal suatu bahan kimia atau pemberian dosis
ganda dalam waktu kurang dari 24 jam. Semakin kecil nilai LD50 maka senyawa akan semakin
toksik (Ministry of Agriculture British Columbia, 2017)
Pada pengamatan 12 merek dagang pestisida diperoleh informasi bahwa Klerat RM-B
memiliki nilai LD50 paling kecil yaitu 0,37-0,68 mg/kg. Nilai tersebut termasuk dalam kategori
Ia sangat berbahaya sekali menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Furadan 3
GR termasuk dalam kategori berbahaya sekali. Pestisida DuPont lannate 40 SP, Confodor 5 WP
dan Gramoxone 276 SL termasuk kategori berbahaya. Pestisida Ace-One 75 SP termasuk
kedalam kategori cukup berbahaya dan sisanya yaitu Marshal 25 ST, Stargate 600 SC, Agrisal
WP, Nativo 75 WG, Bendas 50 WP dan Racumin termasuk kategori tidak berbahaya pada
penggunaan normal. LD50 dermal keseluruhan pestisida yang diamati termasuk kategori tidak
berbahaya pada penggunaan normal.
Pestisida yang beredar belum lengkap berdasarkan persyaratan lebel pestisida berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran
Pestisida. Masih terdapat pestisida yang termasuk dalam kategori sangat berbahaya sekali,
berbahaya sekali dan bahaya.
DAFTAR PUSTAKA
[CA] Ministry of Agriculture British Columbia. 2017. Pesticide Toxicity and Hazard. British
Columbia (BC): CA
[RI] Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida . Jakarta (ID): RI
Suhartini, Suryadarma & Budiwari. 2017. Pemanfaatan pestisida nabati dalam pengendalian
hama Plutella xylostella tanaman sawi (Brassica juncea L.) menuju pertanian ramah
lingkungan. Jurnal Sains Dasar. 6 (1): 36-43.