Anda di halaman 1dari 18

MEMAHAMI LABEL DAN SIMBOL PESTISIDA DENGAN BENAR

Dalam konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Penggunaan pestisida


merupakan pilihan terakhir dari komponen PHT yang harus diterapkan secara
bijaksana. Penggunaan pestisida yang kurang bijaksana dan cenderung
berlebihan serta tidak tepat sasaran sering mengakibatkan ketidakberhasilan
dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit, bahkan memacu peningkatan
serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Hal ini menunjukkan bahwa
PHT bukan merupakan pendekatan yang anti pestisida akan tetapi PHT ingin
memanfaatkan pestisida sedemikian rupa sehingga sasaran PHT dapat dicapai,
yaitu populasi OPT berada di bawah ambang ekonomi dengan mengurangi sekecil
mungkin dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.
Pestisida berasal dari kata Pest: Hama, sida berasal dari kata Caedo:
pembunuh. Pestisida adalah campuran kimia yang digunakan untuk mencegah,
membasmi dan mengendalikan hewan atau tumbuhan pengganggu seperti
binatang pengerat, termasuk serangga penyebar penyakit dengan tujuan
kesejahteraan manusia.( FAO 1986 dan PP RI No. 7 tahun 1973). Pestisida juga
didefinisikan Sebagai zat atau senyawa kimia, zat pengatur tumbuh atau
perangsang tumbuh, bahan lain serta mikroorganisme atau virus yang digunakan
untuk perlindungan tanaman ( PP RI No. 6 Tahun 1995).
Sampai dengan periode April 2012 jumlah merk/formulasi pestisida
berdasarkan jenis pestisida berjumlah 2.475 jenis (Direktorat pupuk dan pestisida
2012). Banyaknya pestisida yang beredar di pasaran disatu sisi menguntungkan
bagi petani karena petani memiliki banyak pilihan pestisida untuk mengendalikan
OPT. Namun disisi lain dengan kondisi sosial ekonomi, pengetahuan petani yang
mayoritas adalah penduduk desa dengan umur tua, jumlah pestisida yang banyak
ini dapat menyebabkan ketidaktepatan penggunaan pestisida akibat salah kaprah
fungsi dan dosis pestisida yang beredar di lapangan. Hal ini dapat disebabkan oleh
ketidak tahuan petani akan petunjuk penggunaan pestisida. Upaya pencegahan
bahaya tersebut sebenarnya telah disediakan dalam label kemasan pestisida.
Hanya saja petani dan petugas penyuluh terkadang mengabaikan atau kurang
memperhatikan akan pentingnya memahami isi label pestisida meskipun hal
tersebut penting bagi keselamatan mereka sendiri. Oleh karena itu perlu perlu
ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani dan petugas lapangan,
khususnya petugas yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan
pengelolaan pestisida salah satunya adalah dengan memahami isi label pestisida
dengan benar
Apakah Wadah dan label pestisida itu?
Wadah adalah tempat yang terkena langsung pestisida untuk menyimpan
selama dalam penanganan. Label adalah tulisan dan dapat disertai dengan
gambar atau simbol, yang memberikan keterangan tentang pestisida, dan melekat
pada wadah atau pembungkus pestisida. Setiap pestisida harus diberi
pembungkus atau wadah dan label, sesuai dengan SK Mentan
No. 429/Kpts/Um/9/1973 yang secara umum berarti sebagai berikut: Setiap
pestisida harus terdapat di dalam wadah dengan ukuran dan dibuat dari
bahan sebagaimana yang ditetapkan dalam pemberian izin. Dengan demikian
setiap jenis pestisida yang resmi tempat atau wadahnya sudah ditentukan sejak
pestisida tersebut didaftarkan. Artinya membuat kemasan baru tidaklah dapat
dilakukan oleh sembarang pihak karena alasan peraturan yang berkaitan dengan
keamanan dari pestisida tersebut.
Keterangan-keterangan mengenai pestisida dalam bentuk label ditempelkan
pada wadah dengan kuat. Seluruh keterangan pada label harus dicantumkan
dalam bahasa Indonesia, tanda peringatan harus dicetak dengan jelas, mudah
dilihat serta tidak dapat dihapus.

Pada label keterangan yang wajib dicantumkan adalah sebagai berikut (Direktorat
Pupuk dan Pestisida, 2011):
1. Nama dagang formula;
2. Jenis pestisida;
3. Nama dan kadar bahan aktif;
4. Isi atau berat bersih dalam kemasan;
5. Peringatan keamanan;
6. Klasifikasi dan simbol bahaya;
7. Petunjuk keamanan;
8. Gejala keracunan;
9. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);
10. Perawatan medis;
11. Petunjuk penyimpanan;
12. Petunjuk penggunaan;
13. Piktogram;
14. Nomor pendaftaran;
15. Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang nomor pendaftaran;
16. Nomor produksi, bulan dan tahun produksi (batch number) serta bulan dan
tahun kadaluwarsa;
17. Petunjuk pemusnahan.
3. Jenis Pestisida
1. Nama dagang formula
4. Petunjuk
2. Nama dan kadar Penggunaan
bahan aktif

5. Gejala
keracunan

6.Petunjuk
P3K

13. 7.Petunjuk
Peringatan P3K
keamanan

12. No 9.Isi atau berat


pendaftaran 11. Nama dan
alamat pemegang bersih dalam
, tgl
produksi & kemasan
8. Petunjuk penyimpanan
kadularsa 10. Piktogram dan Pemusnahan

Sumber Gambar: PT. Tanindo intertraco


a.Nama Dagang Formula

Merupakan nama yang biasa digunakan oleh perusahaan atau produsen


untuk produk pestisida. Bahan aktif yang sama dapat dipasarkan dengan nama
dagang yang berbeda. Pada gambar contoh diatas nama dagang formula adalah
NOXONE 297 SL

b. Nama dan kadar bahan aktif

Komponen terbesar, terutama bahan aktif diberikan bersama-sama dengan


bahan lainnya pada persentase yang berbeda-beda. Untuk menghindari
kerancauan maka terhadap bahan aktif diberikan nama sesuai dengan standar
kimia. Bahan lainnya selain bahan aktif disebut bahan pembawa. Identitas dan
keampuhan produk dapat dinilai dari persentase masing-masing komponen. Pada
gambar contoh diatas Nama dan kadar bahan aktif adalah parakuat diklorida 297
g/l.

c. Jenis pestisida

yaitu Jenis pestisida berdasarkan jasad sasaran. Jenis pestisida tersebut


diantara adalah Insektisida (untuk membunuh serangga), Fungisida (membunuh
jamur), Rodentisida (membunuh hewan rodent/pengerat), Bakterisida (untuk
membunuh bakteri), Akarisida (untuk membunuh akarina/tungau), herbisida (untuk
membunuh rumput/gulma) dan lain-lain. Pada gambar contoh diatas jenis
pestisidanya adalah Herbisida

d. Isi atau berat bersih dalam kemasan

Menunjukkan berat bersih dari kemasan pestisida dalam ukuran volume


(liter, kg, dan lain-lain). Dalam gambar contoh diatas isi dan berat bersih dalam
kemasan adalah 500ml.

e. Peringatan keamanan

Peringatan keamanan disesuaikan dengan sifat bahaya pestisida yang


bersangkutan dinyatakan dengan kalimat-kalimat sebagai berikut BAHAYA,
PERHATIAN, HATI-HATI, AWAS BERACUN dan lain-lain.
Selain kalimat peringatan keamanan, wajib dicantumkan kalimat yang ditulis
dengan huruf kapital dan tebal SIMPAN DI TEMPAT YANG AMAN DAN
JAUH DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK. Beberapa kalimat lain misalnya
Jangan makan, minum atau merokok selama bekerja dengan pestisida ini,
Pestisida ini berbahaya, beracun apabila tertelan, mengenai kulit dan atau
terhirup, Pestisida ini menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan atau sistem
pernafasan.

f. Klasifikasi dan simbol bahaya

Tanda gambar dan kalimat peringatan bahaya pada label pestisida, yang
didasarkan pada nilai LD50 (lethal Dose) oral dan dermal formulasi. Klasifikasi dan
simbol bahaya disesuaikan dengan sifat bahaya pestisida yang bersangkutan,
dinyatakan dengan simbol, kata dan warna. Selain simbol bahaya perlu
dicantumkan sifat fisik dari bahan pestisida tersebut.

Untuk itu, label pestisida memuat kata-kata simbol yang tertulis dengan huruf tebal
dan besar yang berfungsi sebagi informasi. Klasifikasi dan simbol bahaya tersebut
adalah:
Klasifikasi dan simbol bahaya pestisida
Keterangan yang Perlu dicantumkan di dalam Label
Kelas Berbahaya Pernyataan
Warna Simbol Bahaya Simbol Kata
berbahaya

Ia.
Sangat Sangat
Coklat Tua
berbahaya beracun
sekali Sangat
Beracun

Ib.
Berbahaya Beracun Merah Tua
sekali
Beracun

II.
Berbahaya Kuning Tua
Berbahaya
Berbahaya
III.
Cukup Perhatian Biru Muda Perhatian!!!
berbahaya
IV.
Tidak
berbahaya pada Hijau
pemakaian
normal

Sumber : http://www.gagaspertanian.com/2012/02/tips-memahami-label-
pestisida.html#ixzz2lAQecJgc

Kategori I
Katakata kuncinya ialah SANGAT BERACUN dengan symbol tengkorak dengan
gambar tulang bersilang dimuat pada label bagi semua jenis pestisida yang sangat
beracun. Semua jenis pestisida yang tergolong dalam jenis ini mempunyai LD50
yang aktif dengan kisaran antara 0-50 mg per kg berat badan. Tanda Ulang
Tengkorak dalam penggunaan secara internasional tanda ini hanya digunakan
untuk formulasi pestisida yang sangat beracun.

Kategori II
Kata-kata kuncinya adalah BERBAHAYA digunakan untuk senyawa pestisida
yang mempunyai kelas toksisitas pertengahan, dengan daya racun LD50 oral yang
akut mempunyai kisaran antara 50-500 mg per kg berat badan.

Kategori III
Kata-kata kuncinya adalah PERHATIAN yang termasuk dalam kategori ini ialah
semua pestisida yang daya racunnya rendah dengan LD50 akut melalui mulut
berkisar antara 500-5000 mg per kg berat badan.

Warna yang menunjukkan tingkat bahaya pestisida pada label dapat berupa
lingkaran warna atau dapat berupa pita warna.
g.Petunjuk keamanan
Petunjuk keamanan terutama ditujukan untuk pekerja atau
pengguna, untuk konsumen dan untuk lingkungan hidup seperti dibawah ini.

Petunjuk keamanan dinyatakan dengan kalimat-kalimat sebagai berikut:

KALIMAT PETUNJUK KEAMANAN UNTUK PEKERJA DAN PENGGUNA

Pada waktu menggunakan pestisida ini jangan makan, minum atau


merokok.
Selama bekerja dengan pestisida ini hindarkan debu, asap, uap,
kabut semprotan, gas, kontak dengan mulut, kulit dan mata.
Pakaialah sarung tangan karet, apron, pakaian kerja atau overall, baju
berlengan panjang dan celana panjang, sepatu boot karet, kacamata debu,
pelindung wajah, penutup kepala, topeng debu dan respirator atau
pengisap.
Jika terjadi kontaminasi tanggalkan segera pakaian yang
terkontaminasi pestisida, kemudian cucilah seluruh bagian yang terkena
dengan air yang banyak.
Setelah bekerja dengan pestisida cucilah:
1. tangan dan kulit yang terkena pestisida sampai bersih sebelum
makan, minum atau merokok;
2. pakaian kerja, sepatu boot, topi dan pakaian pelindung
lain secara menyeluruh sampai bersih terutama bagian dalam
sarung tangan.
Alat aplikasi benda-benda/tanah/lantai permukaan yang terkena pestisida
harus dicuci sampai bersih atau dengan cara lain yang dianjurkan.
Berilah fentilasi yang cukup daerah atau bangunan yang telah
diaplikasi pestisida sebelum diisi atau dihuni kembali.

KALIMAT PETUNJUK KEAMANAN UNTUK KONSUMEN


Jangan menggunakan pestisida ini pada semua tanaman atau bahan
lain yang dapat dimakan.
Hanya boleh digunakan pada tanaman/bahan makanan .....
Jangan digunakan pada makanan/bahan makanan ..... dengan dosis
lebih dari ......... (formulasi/satuan luas/aplikasi).
Jangan digunakan lebih dari ........ kali dalam satu musim pada
tanaman/bahan makanan.
Jangan digunakan setelah (sebutkan stadium pertumbuhannya)
Jangka waktu antara aplikasi terakhir dan pemungutan hasil panen.

KALIMAT PETUNJUK KEAMANAN UNTUK LINGKUNGAN


Berbahaya bagi binatang peliharaan, ternak, ikan, lebah dan satwa liar.
Hindarkan ternak dari daerah yang telah diberi perlakuan pestisida.
Jauhkan ternak dari perairan yang telah diberi perlakuan pestisida
selama paling sedikit (sebutkan jangka waktunya).
Jangan mencemari kolam, danau, sungai, saluran air dan perairan
lainnya dengan limbah pestisida atau bekas wadahnya.
Buanglah air cucian wadah dan atau aplikasi pestisida jauh dari kolam,
danau, sungai, saluran air dan perairan lainnya.
(Sebutkan pestisidanya) adalah persisten dan penggunaannya
berkali-kali dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan mungkin dengan
akibat yang merugikan.
h. Gejala keracunan
Gejala keracunan adalah yang mudah dideteksi, dinyatakan dengan
kalimat-kalimat tertentu disesuaikan dengan sifat bahaya pestisida yang
bersangkutan. Setelah kalimat tentang gejala dini keracunan perlu
ditambahkan kalimat Apabila terjadi keracunan segera berhenti bekerja dan
lakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan dan segera hubungi
petugas medis.
i. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Petunjuk pertolongan pertama pada kecelakaan yaitu tindakan
penanganan kesehatan yang dapat segera dilakukan oleh diri sendiri atau orang
lain sebelum ditangani petugas medis yang berwenang. Petunjuk pertolongan
pertama pada kecelakaan disesuaikan dengan sifat bahaya pestisida yang
bersangkutan, dinyatakan dengan kalimat-kalimat tertentu sebagai berikut:

KALIMAT PETUNJUK PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Tanggalkan pakaian yang terkena pestisida dan cucilah kulit yang terkena
dengan air dan sabun secara menyeluruh sampai bersih, dan usahakan agar
pasien tetap bertenaga.

Apabila pestisida mengenai mata basuhlah segera dengan air bersih


selama 15 menit.
Apabila pestisida tertelan dan masih sadar segera usahakan pemuntahan
dengan memberikan minum segelas air hangat yang diberi satu sendok garam
dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan dengan jari tangan yang
bersih. Usahakan terus pemuntahan sampai cairan muntahan menjadi jernih.

Jangan diberi sesuatu melalui mulut pada penderita yang tidak sadar/pingsan.

Apabila terhisap bawalah penderita ke ruangan yang berudara segar dan


bila perlu berikan pernafasan buatan melalui atau dengan pemberian oksigen.
Hubungi dokter atau petugas medis yang berwenang, apabila mungkin
bawalah dan tunjukkan label pestisidanya.

j. Perawatan medis
Perawatan medis adalah tindakan penanganan kesehatan yang dapat
dilakukan oleh dokter atau petugas medis lainnya yang berwenang. Apabila
pestisida yang bersangkutan mempunyai antidot, maka nama serta persyaratan
dan tata cara penggunaan antidot harus dicantumkan. Perawatan medis
dinyatakan dengan kalimat-kalimat disesuaikan dengan sifat pestisida yang
bersangkutan.

k. Petunjuk penyimpanan
Petunjuk penyimpanan adalah sebagai berikut Simpanlah pestisida di
tempat yang aman, sejuk, kering, tidak langsung terkena sinar matahari.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak, sumber air, binatang, dan jauh dari api.
Kalimat yang lain tentang petunjuk penyimpanan dapat ditambahkan sesuai
dengan sifat pestisida yang bersangkutan.

l. Petunjuk penggunaan
Pada label pestisida juga dicantumkan rekomendasi petunjuk penggunaan
agar pestisida dapat digunakan secara tepat. Petunjuk tersebut memperhatikan
jenis tanaman, hama dan penyakit dan cara pencampuran untuk pestisida yang
disemprotkan. Kalimat tentang Petunjuk penggunaan disesuaikan dengan
sasaran, persyaratan dan tatacara penggunaannya, meliputi hal-hal tersebut
dibawah ini:
Manusia, hewan, tanaman atau benda sasaran lainnya sesuai Keputusan
Menteri Pertanian;
Organisme pengganggu sasaran;
Dosis dinyatakan dalam satuan berat (gram, kilogram) atau satuan volume
(mililiter, liter) tiap satuan luas, satuan bobot atau satuan ruang tertentu
yang diaplikasi;
Konsentrasi, dinyatakan dalam gram atau mililiter formulasi tiap
satuan volume cairan semprot;
Volume cairan semprot dinyatakan dalam liter tiap satuan luas,
satuan bobor atau satuan ruang tertentu yang diaplikasi;
Cara aplikasi;
Cara menghindari dampak negatif terhadap organisme bukan sasaran dan
lingkungan lainnya;
Waktu aplikasi;
Jangka waktu tunggu untuk menghindari masalah residu dan fitotoksisitas.

m.Piktogram
Piktogram atau simbol dan gambar pada label pestisida terutama untuk
menyampaikan pesan tentang penyimpanan, penggunaan dan keamanan.
Beberapa piktogram yang biasanya tercantum dalam label pestisida adalah seperti
dibawah ini:
Bahan iritasi:bahan yang dapat mengiritasi kulit dan logam

Penyimpanan: pestisida harus disimpan pada tempat aman,


jauh dari jangkauan anak dan bahan makanan

Keamanan pekerja atau pengguna: pada saat aplikasi


pestisida harus menggunkan sarung tangan pelindung, baik
saat mencampur maupun saat aplikasi pestisida

Keamanan pekerja atau pengguna: Gunkan masker dan


kacamata saat aplikasi pestisida

Keamanan pekerja atau pengguna: pada saat aplikasi


pestisida harus menggunakan sepatu boot, celemek, celana
panjang dan pakian berlengan panjang

Kemanan pekerja atau pengguna: aplikasi pestisida harus


diarahkan ke bawah (OPT) sasaran

Kemanan pekerja atau pengguna: Setelah selesai aplikasi


segera mencuci semua peralatan, tubuh dan pakaian
dengan menggunakan sabun.

Kemanan lingkungan: Pestisida ini beracun pada ikan dan


hewan ternak. Beri tanda pada lahan setelah disemprot
dengan herbisida
n.Nomor pendaftaran

Nomor Pendaftaran adalah keterangan yang menunjukkan bahwa pestisida


tersebut telah terdaftar dan memperoleh izin menteri pertanian. Tidak dibenarkan
menggunakan Pestisida yang tidak terdaftar dan tidak mendapat ijin Menteri
Pertanian, karena tidak diketahui kebenaran mutu dan efektivitasnya serta
keamanannya bagi lingkungan.

o. Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang, nomor pendaftaran


Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang, nomor pendaftaran
distributor tidak hanya penting untuk menunjukkan tanggungjawab terhadap
pestisida, tetapi juga untuk mengetahui dimana bisa mendapatkan saran-saran
dalam penggunaan pestisida dan atau keracunan.

p. Nomor produksi, bulan dan tahun produksi (batch number) serta bulan
dan tahun kadaluwarsa
Yaitu keterangan yang menunjukkan nomor produksi, bulan dan tahun
produksi (Batch Number) serta bulan dan tahun kadaluarsa dari pestisida yang
bersangkutan.
Setiap produk pestisida memiliki umur penggunaan yang ditandai dengan masa
kadaluarsa. Kadaluarsa berarti suatu produk sudah tidak layak lagi untuk
digunakan karena mengalami perubahan sifat baik fisik maupun kimia sehingga
hasil tidak akan sesuai dengan yang diharapkan dan memiliki kemungkinan
memberikan efek samping yang negatif.
Setiap pembelian pestisida harus dicermati mengenai tanggal kadaluarsa. Petani
harus menjadi konsumen yang cerdas agar tidak menjadi korban pedagang. Di
khawatirkan pedagang nakal menjual barang yang sudah kadaluarsa karena
khawatir merugi.
q. Petunjuk pemusnahan
Keterangan tentang petunjuk pemusnahan dimaksudkan untuk menjaga
keselamatan pemakai dan masyarakat umum. Perhatikan bahwa pada contoh
gambar dianjurkan untuk tidak menggunakan ulang wadah pestisida dan
mengubur pestisida yang akan dibuang.

PENYUSUNAN LABEL
Pada label untuk kemasan kecil yang tidak memungkinkan mencantumkan
semua keterangan yang diperlukan, dapat diatur sebagai berikut:
Pada label yang melekat pada wadah, dicantumkan keterangan-
keterangan meliputi a,b,c,d,f,g,h,k,l,m,n,o;
Pada label tambahan yang tidak melekat pada wadah mencantumkan
semua keterangan.
Selain itu, pada label yang melekat pada wadah wajib dicantumkan kalimat
Bacalah lembar terpisah yang menyertai wadah ini. Semua keterangan pada
label wajib menggunakan bahasa Indonesia. Keterangan dalam bahasa asing
dapat ditambahkan dan hanya merupakan terjemahan dari keterangan yang
berbahasa Indonesia. Keterangan pada label wajib dicetak secara jelas dan
mudah dibaca dalam keadaan normal, serta tidak mudah pudar atau rusak oleh
cuaca, pestisida atau bahan lain. Warna tulisan harus kontras dengan warna dasar
label. Keterangan pada label dapat disusun dalam satu atau lebih dari satu panel
sebagai berikut:

1. Apabila disusun dalam satu panel maka semua keterangan wajib


tercantum dalam panel tersebut.
2. Apabila disusun dalam lebih dari satu panel, maka pada panel utama
wajib dicantumkan keterangan, sedangkan pada panel lainnya memuat
keterangan yang belum tercantum dalam panel utama.
3. Piktogram, kalimat peringatan bahaya dan simbol bahaya diletakkan di
bagian bawah.
4. Kelas bahaya pestisida dinyatakan dalam pita sepanjang label,
dengan warna tertentu, sebagaimana diterangkan sebelumnya.
5. Lebar pita adalah 15 (lima belas) persen dari lebar label.
6. Didalam pita dapat ditempatkan piktogram serta simbol dan peringatan
bahaya.

Untuk pestisida terbatas di samping mengikuti ketentuan tersebut di atas, maka


wajib mengikuti ketentuan khusus label pestisida terbatas, yaitu :
Warna dasar label harus jingga;
Pada label harus dicantumkan kalimat Hanya digunakan oleh pengguna
yang bersertifikat, ditulis dengan huruf yang mudah terbaca.
Daftar pustaka

Anonim. 2007. Pelatihan Pestisida Penggunaan Terbatas. PT. Tanindo


Subur Prima.
Anonim. 2011. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Anonim. 2012. Pestisida Pertanian dan Kehutanan Tahun 2012. Direktorat
Pupuk dan Pestisida Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Anonim. 2013. Membaca Label Dan Simbol Dengan Benar Untuk
Penggunaan Pestisida Yang
Aman.http://erlanardianarismansyah.blogspot.com/2012/07/membaca-label-
dan-simbol-dengan-benar.html diakses tanggal 3 agustus 2013

Anonim. 2013. Tip memahami label pestisida.


http://www.gagaspertanian.com/2012/02/tips-memahami-label-
pestisida.html diakses tanggal 1 November 2013.
Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Agromedia Pustaka.
Jakarta. ISBN 979-006-145-5. Cet 1. 340 hlm.

Oleh:
POPT Ahli Muda
Bayu Aji Nugroho, SP

Anda mungkin juga menyukai