Anda di halaman 1dari 6

INSTITUT KRISTEN BORNEO

TUGAS COLLOQIUM THEOPLEUNERSHIP

Oleh:
ALVIN
1164317.77101.0008

INSTITUT KRISTEN BORNEO


BALIKPAPAN
2019
Lima Tipe Entrepreneur

The Skeptical Entrepreneur


Entrepreneur jenis ini ketika melihat kesuksesan orang lain dia mulai menanyakannya. Mereka
akan menelusuri bisnis tersebut dan mencoba mencari poin – poin yang dapat mensukseskan
bisnis tersebut.
Jika belum menemukan poin-poin tersebut mereka tidak akan percaya bahwa bisnis tersebut
dapat berhasil. Jenis entrepreneur seperti inilah yang sangat berbahaya.
Mereka tidak akan mulai mengambil tindakan tanpa adanya hal konkrit yang bisa memastikan
mereka untuk mengambil tindakan tersebut.

The Copycat Entrepreneur


Entrepreneur jenis ini ketika mereka melihat pebisnis yang sukses mereka akan mencoba
mengcopy bisnis tersebut dan mencoba melakukan hal yang sama untuk mendapat kesuksesan
yang sama.
Sebenarnya tidak masalah, tapi bagaimana jika hasilnya tidak seperti yang diharapkan? Karena
itulah Anda harus mampu menjadi seorang entrepreneur yang mampu merubah dan
menyesuaikan segala hal yang ada demi perkembangan bisnis Anda.

The Research Entrepreneur


Tipe entrepreneur satu ini sangatlah senang untuk belajar. Mereka mencoba melakukan research
terhadap semua kemungkinan yang mungkin terjadi. Memang tidak salah, justru tipe
entrepreneur seperti inilah yang paling bagus.
Tapi jika hanya itu yang Anda lakukan ya sama aja bohong. Hasil research hanya akan dijadikan
alasan mereka tidak mengambil action dalam berbisnis. Ingat, belajarlah dari pengalaman. Jika
Anda tidak mengambil action maka Anda tidak akan memiliki pengalaman dan Anda tidak akan
pernah belajar. Kunci dari belajar adalah belajar dan menerapkan apa yang telah di pelajari.
The Determined Entrepreneur
Entrepreneur satu ini merupakan salah satu tipe entrepreneur yang paling dekat menuju
kesuksesan. Mereka tahu bahwa perjalanan menjadi seorang pengusaha sukses tidaklah mudah,
namun mereka siap untuk melakukan apapun yang mereka bisa untuk dapat mengembangkan
bisnis mereka.
Namun mereka memiliki satu kelemahan. Mereka kebanyakan mengambil tindakan hanya
berdasarkan feeling atau intuisi mereka. Jika Anda adalah tipe entrepreneur seperti ini, ada satu
hal yang ingin saya tanyakan kepada Anda. Anda sedang membangun bisnis atau sedang
berjudi?

The Accomplished Entrepreneur


Tipe entrepreneur ini telah berhasil membangun bisnis mereka. Mereka sudah tidak ragu lagi,
mereka dapat merubah dan menyesuaikan segala hal yang ada demi perkembangan bisnis
mereka, mereka mampu melakukan research dan menerapkan hasil dari research tersebut
terhadap bisnis mereka.
Mereka telah memiliki kunci keberhasilan yang telah mereka bangun dari pengalaman mereka
membangun bisnis. Kini mereka siap untuk membangun dan mengembangkan bisnis yang lebih
besar lagi.

Hubungan Spiritualitas dan Entrepreneurship

Kebanyakan literature hanya membahas hubungan antara spiritualitas dan pekerjaan yang terjadi
pada perusahaan besar. Kebanyakan literature kewirausahaan didasarkan pada perilaku,
keinginan dan variabel menurut konteks (Contextual Variables) dan mengenyampingkan konsep
spiritual sebagai tambahan (Subordinates spiritual concept). Sebuah grounded theory research
yang dilakukan (Krueger, 2000, 2007) dilakukan untuk mempelajari hubungan antara
spiritualitas dengan kewirausahaan. Penyertaan konsep spiritual dalam riset ini menyebabkan
tumbuhnya sifat-sifat baru dari seorang usahawan.
Pada awalnya ada 3 pengandaian (modalitas) dari seorang usahawaan yang berhasil diidentifikasi
yang kemudian diperluas menjadi lima, yaitu:
 Make Me Whole
 Soul Seekers
 Conflicting Goals
 Mostly Business
 Strictly Business

Riset sejenis ini dapat memperkaya dan menambah literatur kewirausahawan. Riset ini
memberikan suatu model yang kokoh untuk suatu studi dan penilaian spiritualitas yang
berhubungan dengan usahawan dalam kegiatannya. Hal ini akan meningkatkan pemahaman dan
pengertian akan kompleksitas perspektif usahawan yang dibawa kedalam usahanya.

Matrix Spiritualitas dan Entrepreneurship


Mostly Business Strictly Business
Make Me Whole Soul Seeker Conflicting Goals
Modalitas (Pembisnis (Pembisnis
(Dewasa Rohani) (Pencari Jati Diri) (Pihak Netral)
Kristen) Murni)
Faktor yang Seringkali dari
Dari dalam diri 50:50 Seringkali dari luar Dari luar
mempengaruhi dalam diri

Nilai Personal :
Perlakukan orang
Hubungan dekat Hubungan baik Hubungan
lain sebagaimana Hubungan yg intim Hubungan yg intim
secara umum secara umum sebatas kenal
kamu ingin
diperlakukan

Nilai Personal :
Hubungan
kejujuran dan
integritas
terhadap
spiritualitas dan
entrepreneurship

1. Percaya pada 1. Refleksi 1. Percaya pada


Kebiasaan dalam kekuasaan Personal kekuasaan
1. Berdoa
mengekspresikan tertinggi 2. Motivasi diri tertinggi Tidak dapat
2. Berdiskusi
spiritualitas disaat 2. Melakukan apa 3. Memperhatikan 2. Melakukan diterapkan
bekerja, yang benar keuangan apa yang
3. Pelanggan benar
4. Komunitas yang
lebih besar
5. Pekerja
6. Kekurangan
dalam hal waktu,
uang dan kontrol
Penciptaan Penciptaan
Kesenangan Pelanggan
Kekayaan Kekayaan
Ketakutan akan
Kekurangan dalam
kegagalan, Tidak ada
Kesedihan hal keuangan
kesuksesan dan keuangan
tanggung jawab
1. Berdedikasi
1. Keadilan 1. Berdedikasi 2. Perkerja keras
Nilai-nilai yang 2. Sikap yang baik 2. Pekerja keras 3. Mandiri Hubungan Kerja keras dan
dibawa dalam dan positive 3. Memperhatikan 4. Membutuhkan pelanggan dan kepuasan
berbisnis 3. Melakukan apa keuangan control pemasok pelanggan
yang saya suka 4. Mandiri 5. Memperhatikan
keuangan
Melakukan apa
Melakukan apa Melakukan apa Memperhatikan
Melakukan apa yang yang saya suka
Definisi yang saya suka dan yang saya suka dan keuangan dan
saya suka dan dan
kesuksesan memperhatikan memperhatikan kekayaan secara
menolong orang memperhatikan
keuangan keuangan nasional
keuangan

Evaluasi:
A. Theopreneurship dari kata Teologi dan Entrepreneurship.
 Teologi Kristen berisi dogma-dogma
 Entrepreneurship adalah kewirausahawan
 Theopreneurship dalam Alkitab : Kej 1:28, 1 Kor. 12:4-7, Amsal 3:5,13-15

B. Prinsip Pelayanan yang berhasil


 Prinsip Iman : kekuatan yang berlimpah-limpah itu berasal dari Allah
 Prinsip Kreativitas : Allah adalah sumber kreativitas
 Kreativitas berkaitan dengan pengembangan atau inovasi yang muncul dari
pemikiran yang tidak konvensional.
 Kreativitas muncul disaat kita mengalami krisis dan disaat krisis itulah kita harus
tanya Tuhan dan dekat dengan Tuhan untuk meminta hikmat dari-Nya.

C. Management Kingdom of God


 Prioritas Kerajaan Surga
 Berani bayar harga
 Terus bergerak dalam Tuhan
D. 3 Faktor Sukses
1. Faktor penting : kerja keras
2. Faktor lebih penting : pengetahuan
3. Faktor terpenting : hikmat (chockmah) – Yoh 1:5

Anda mungkin juga menyukai