Oleh:
ALVIN
1164317.77101.0008
Kebanyakan literature hanya membahas hubungan antara spiritualitas dan pekerjaan yang terjadi
pada perusahaan besar. Kebanyakan literature kewirausahaan didasarkan pada perilaku,
keinginan dan variabel menurut konteks (Contextual Variables) dan mengenyampingkan konsep
spiritual sebagai tambahan (Subordinates spiritual concept). Sebuah grounded theory research
yang dilakukan (Krueger, 2000, 2007) dilakukan untuk mempelajari hubungan antara
spiritualitas dengan kewirausahaan. Penyertaan konsep spiritual dalam riset ini menyebabkan
tumbuhnya sifat-sifat baru dari seorang usahawan.
Pada awalnya ada 3 pengandaian (modalitas) dari seorang usahawaan yang berhasil diidentifikasi
yang kemudian diperluas menjadi lima, yaitu:
Make Me Whole
Soul Seekers
Conflicting Goals
Mostly Business
Strictly Business
Riset sejenis ini dapat memperkaya dan menambah literatur kewirausahawan. Riset ini
memberikan suatu model yang kokoh untuk suatu studi dan penilaian spiritualitas yang
berhubungan dengan usahawan dalam kegiatannya. Hal ini akan meningkatkan pemahaman dan
pengertian akan kompleksitas perspektif usahawan yang dibawa kedalam usahanya.
Nilai Personal :
Perlakukan orang
Hubungan dekat Hubungan baik Hubungan
lain sebagaimana Hubungan yg intim Hubungan yg intim
secara umum secara umum sebatas kenal
kamu ingin
diperlakukan
Nilai Personal :
Hubungan
kejujuran dan
integritas
terhadap
spiritualitas dan
entrepreneurship
Evaluasi:
A. Theopreneurship dari kata Teologi dan Entrepreneurship.
Teologi Kristen berisi dogma-dogma
Entrepreneurship adalah kewirausahawan
Theopreneurship dalam Alkitab : Kej 1:28, 1 Kor. 12:4-7, Amsal 3:5,13-15