Rubber Anti Oxidant Organic Inti PDF

PT.
ORGANIK INTI INDONESIA

PROPOSED ORGANIC CHEMICAL FOR RUBBER INGREDIENTS
ECO-FRIENDLY BASED PRODUCT
ISO 9001:2015
ORGANIC INTI INDONESIA, PT IS A STARTUP COMPANY THROUGH PPBT PROGRAM 2018-2019
BY THE MINISTRY OF RESEARCH TECHNOLOGY AND HIGH EDUCATION OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA
CO-OPERATE WITH PI2B INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SK NO.003/FI/PPK.2/KP/III/2018 & SK NO. 004/FI/PPK.2/KP/III/2019
DAMPAK OZON, ANTIDEGRADAN, ANTIOZON SEPUTAR RADIKAL BEBAS DAN DAMPAK YANG
DITIMBULKAN DAN PENANGANANYA
BRANDED NAME
ANTIOX AND ULTRAMIX
RUBBER ANTIOXIDANT PATEN NO :S00201808444 REG NO: D002018027717 RUBBER HOMOGENIZING AGENT NOl
D002018027725 RUBBER INGGREDIENT INDONESIA
SUPPORTED BY
RISTEKDIKTI
PT.ORGANIK INTI INDONESIA The leader of " Inovator Inovasi Indonesian " in the field of Rubber Ingredients 2
MASALAH SEPUTAR RADIKAL BEBAS
Polimer, seperti plastic, dan karet, adalah material yang sering kita pakai sehari-hari. Berbicara tentang pembuatan barang jadi
karet, maka salah satu aspek yang perlu dipahami adalah mengenai radikal bebas dan antioksidan. Radikal bebas tidak saja
mendapat perhatian di dunia ilmu bahan, tapi juga di dunia kedokteran dan farmasi. Apa yang dimaksud dengan radikal bebas?
Salah satu contoh tipikal yang dianggap sebagai radikal bebas paling reaktif dan paling sederhana adalah radikal hidroksil. Kita
bisa membayangkan radikal hidroksil ini dari molekul air (H2O). Molekul air terdiri dari dua atom hidrogen yang masing-masing
berikatan dengan satu atom oksigen. Di dalam masing-masing ikatan itu terkandung sepasang elektron, satu berasal dari atom
hidrogen dan satu lagi dari atom oksigen. Molekul air biasanya dapat terpisah menjadi dua partikel bermuatan listrik yaitu io n
hidrogen yang bermuatan positif (H+) dan ion hidroksida yang bermuatan negatif (OH-). Dalam hal ini, pasangan elektron yang
terkandung dalam ikatan tadi berpindah semuanya pada ion hidrosida sehingga bermuatan negatif. Akan tetapi molekul air bisa
juga terpisah dengan cara lain, tanpa ada muatan listrik. Caranya ialah pasangan elektron tadi terpisah, satu ikut atom hidro gen
(H*) dan satu lagi ikut atom hidroksida yang membentuk radikal hidroksil HO*. tanda asterisk menunjukkan elektron tunggal
yang menandakan radikal.
Gb. 2 Proses degradasi oleh oksigen pada karet alam

Radikal-radikal ini sangat reaktif karena elektron yang tidak
berpasangan cenderung ingin mencari pasangan. Radikal
hidroksil merupakan radikal yang paling membahayakan,
untungnya, radikal hidroksil ini tidak terjadi di dalam makhluk
hidup. Ikatan untuk membentuk molekul air jauh lebih kuat pada
radiasi tinggi dan akan mampu memecah molekul air untuk
memproduksi radikal hidroksil. Ikatan molekul yang kuat pada
molekul air inilah yang akan menyebabkan tiimbulnya radikal
hidroksil yang sangat reaktif. Radikal hidroksil akan selalu mencoba mengajak setiap atom hidrogen yang ditemuinya untuk
membentuk ikatan seperti molekul air, jadi atom hidrogen itu akan menjadi radikal bebas, maka kerusakan akan cepat terjadi.
Istilah radikal bebas sudah digunakan pada awal-awal dipelajari senyawa organik. Para ahli kimia menemukan gugus yang
terdiri dari karbon dan hidrogen terlihat mempunyai sifat yang sama seperti atom tunggal yang berdiri sendiri.
Contohnya gugus methyl CH3 bisa bergabung dengan atom dari chlorine untuk membentuk methyl chlorine seperti bergabungnya
natrium dan chlorine ketika membentuk NaCl. Gugus methyl ini dinamakan radikal methyl. Pelajaran kimia menjelaskan konsep
keberadaan radikal sebagai molekul yang berdiri sendiri dan telah menunjukkan peran radikal bebas dalam reaksi senyawa kimia,
nyatalah bahwa radikal itu bisa bereaksi dengan berbagai cara. Radikal-radikal itu sendiri dapat saling bereaksi satu sama lain, atau
dapat bereaksi dengan molekul stabil lain untuk membentuk molekul baru atau radikal baru. Radikal baru itu kemudian bisa dengan
bebas bereaksi dengan molekul lain lagi, sehingga terjadilah suatu reaksi berantai. Reaksi yang melibatkan radikal juga bisa membuat
karet hancur. Dalam hal ini, molekul oksigen di udara beraksi sebagai radikal (Gb.2). Oksigen bereaksi dengan
molekul karet membentuk hidroperoksida (R2CHOOH). Pada tahap proses „inisiasi‟ satu atom
hidrogen dari ujung rantai polimer terlepas sehingga dihasilkan suatu radikal polimer. Molekul oksigen akan menempel pada radikal
tersebut untuk membentuk radikal baru, yaitu hidroperoksida. Radikal baru ini lalu bereaksi dengan rantai polimer lain dan
membentuk radikal polimer lagi, dan begitu seterusnya (dinamakan tahap „propagasi‟).
Reaksi yang mirip juga terjadi secara cepat pada lapisan cat minyak yang tengah mengering. Pada tahap awal pengeringan, berat dari
lapisan cat itu akan meningkat. Hal ini disebabkan molekul cat menyerap oksigen dari udara dan membentuk hidroperoksida organik.
Reaksi awal dengan oksigen ini mudah terjadi karena lemahnya ikatan antara karbon hidrogen pada cat minyak. Namun radikal
peroksi yang terjadi tidak sereaktif radikal hidroksil. Radikal ini akan bereaksi secara selektif mencari satu lokasi dari molekul lain
untuk bergabung yang ikatannya setara dengan ikatan antara karbon dan hidrogen tadi.. Seperti minyak pelumas, sebaliknya harus
bisa stabil dalam waktu lama, minyak ini tidak boleh memiliki ikatan karbon-hidrogen yang lemah yang bisa memulai reaksi
radikal seperti terkandung dalam cat minyak di atas, maka harus ditambahkan “antioksidan” ke
dalam minyak pelumas agar stabil. Jika ada radikal peroksi yang timbul dalam minyak, maka akan ditarik oleh antioksidan itu.
Hal ini untuk menghindari terjadinya proses radikal berantai dan merusak molekul minyak lainnya. Namun antioxidant alami
memiliki sistem biologi yang mampu melindungi / membatasi produk dari kerusakan akibat oksidasi dari radikal bebas, ini salah
satu dari antioksidan yang penting ini antara lain tocopherol/vitamin E, polyphenols, flavanoid. Antioksidan ini adalah paling
mudah larut dalam larutan lemak pada membran sel, sedangkan antioksidan yang paling mudah larut dalam air adalah vitamin
C..
KARAKTERISTIK KOMPOUND KARET SETELAH PENGUSANGAN
Pengusangan mengakibatkan turunnya sifat fisik barang karet seperti kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan
ketahanan kikis selama masa penyimpanan. Karet menjadi keras dan retak, lunak dan lekat. Perubahan sifat fisik disebabkan
terjadinya degradasi karet karena oksidasi oleh oksigen dan ozon. Oksidasi menyebabkan perubahan sifat fisik barang karet
seperti kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan kikis selama masa penyimpanan disebabkabb/
dipercepat karena adanya panas, sinar ultraviolet, dan ion logam yang mengkatalisa oksidasi karet sehingga dibutuhkan
antioxidant. Ozonasi menyebabkan terjadinya bercak-bercak, noda, reatk-retak, berjamur pada permukaan karet, disebabkan
adanya sinar ultraviolet/UV sehingga dibutuhkan antiozon
Di bawah ini kami tunjukkan sebab-sebab kerusakan produk sehingga produk membutuhkan penggunaan antioxidant :
1). jenis kerusakan, 2). faktor penyebab kerusakan dan percepatan, 3). penyebab degradasi, dan 4). jenis kerusakan /
kegagalan.
2). Factor percepatan

1). Type Degradation 3). Degradasi 4). Type kegagalan produk
/penyebab kerusakan
Kerusakan saat Oxygen, cahaya,

Kondisi sekitar Kehilangan elastisitas dan kekuatan tarik
penyimpanan panas, kelembapan
Kerusakan karena panas Panas Oxygen Kehilangan elastisitas dan kekuatan tarik
Penuaan karena Cahaya & Cahaya, sinar UV, panas, Pembentukan permukaan yg kasar,
Oxygen
Pelapukan kelembaban, kondisi sekitar kehilangan elastisitas dan kekuatan tarik
Ion logam terlarut seperti Cu, Mn, Fe, Co & Ni sebagai
(Cu, Mn, Fe) mengkatalisasi garam asam lemak yang Kecepatran kehilangan dalam elastisitas
Oxygen
oksidasi larut dalam karetnya dan kekuatan tarik.
Ketegangan mekanis
Oxygen,
Flex-Fatigue cracking Intermiten retak (pola retak yang kompleks)
Ozone, Flaws
Strain kontinue / terputus- Retak luas pada sudut kanan/kiri
Ozone Cracking Ozone
Putus menyebabkan gaya regangan
PT. ORGANIK INTI INDONESIA
PROPOSED ORGANIC CHEMICAL FOR RUBBER INGREDIENTS
PROPOSED ORGANICECOCHEMICAL-FRIENDLY FORPRODRUBBERCT INGREDIENTS
ECO-FRIENDLY BASED PRODUCT
ISO 9001:2015
ISO 9001:2015
ORGANIC INTI INDONESIA, PT IS A STARTUP COMPANY THROUGH PPBT PROGRAM 2018-2019 ORGANIC INTI INDONESIA, PT IS A STARTUP COMPANY THROUGH PPBT
PROGRAM 2018-2019 BY THE MINISTRY OF RESEARCH TECHNOLOGY AND HIGH EDUCATION OF


SK NO.003/FI/PPK.2/KP/III/2018 & SK NO. 004/FI/PPK.2/KP/III/2019 SK
NO.003/FI/PPK.2/KP/III/2018 & SK NO. 004/FI/PPK.2/KP/III/2019
MEMPERKENALKANBRANDEDNAME
METHODA BARU UNTUK ANTIOXMENGETAHUI ANDULTRAMIXPERKIRAANHASIL TEST AGING
DILIHAT DARI KEKUATAN ANTIOXIDANT/ ANTIOXIDANT ACTIVITIES (IC50)
RUBBER ANTIOXIDANT PATEN NO :S00201808444 REG NO: D002018027717
RUBBER HOMOGENIZING AGENT NOl D002018027725
RUBBERBRANDEDINGGRIENTNAMEINDONESIA
ANTIOX AND ULTRAMIX SUPPORTED BY
RUBBER ANTIOXIDANT PATEN NO :S00201808444 REG NO: D002018027717
RUBBER HOMOGENIZING RISTEKDIKTIAGENTNOlD002018027725
RUBBER INGGREDIENT INDONESIA
SUPPORTED BY
RISTEKDIKTI
RUBBER ANTIOXIDANT
KEY PARTNERS
KEMAMPUAN KOMPARATIF ANTIOX RUBBER ANTIOXIDANT
PRODUKSI PT. ORGANIK INTI INDONESIA
MEREK DAGANG “ANTIOX“ (PHENOLIK, HYDROQUINON, 6PPD)
HASIL UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN (IC50): DINYATAKAN LAYAK, TERMASUK ANTIOXIDANT KUAT, AMAN
DAN RAMAH LINGKUNGAN ECO-FRIENDLY
Dilakukan oleh Laboratorium Kimia (LIPI dan BALITTRO)
Test number: 080/LPPK/VIII/2015,414/T/LAB/XI/15,112/T/LAB/XI/15,50/T/LAB/I/16
KEKUATAN ANTIOXIDANT DITENTUKAN DENGAN ACTIVITAS ANTIOXIDANT DENGAN NILAI IC50
IC50 SEMAKIN KECIL = SEMAKIN KUAT / IC50 SEMAKIN BESAR = SEMAKIN LEMAH
ABSTRACT
Ekstraks dan penentuan aktivitas antioksidan IC:50 merek dagang "ANTIOX" produksi PT. ORGANIK INTI INDONESIA bahwa ekstrak
antioksidan Antiox®-P telah dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol. Metode DPPH digunakan untuk
menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak. Ekstrak etanol menunjukkan aktivitas antioksidan Antiox®-P dengan nilai IC50 :
19,97μg/mL.
Pengujian aktivitas antioksidan / kekuatan antioxidant IC50, ANTIOX produksi PT. Organik Inti Indonesia telah dilakukan terhadap Antiox®-P/PHENOLIK,
Antiox® RD/TMQ, Antiox®-SP/SPC, dan Antiox®-6PPD, dengan pembanding aktivitas antioksidan antioxidant-SPS(IMPORT) Asam Ascobic,/Vitamin C
(IMPORTR), TMQ (IMPORT) dan 6PPD.(IMPORT)
PRELIMINARY
Senyawa antioksidan memiliki peran penting dalam industri karet, bukti ilmiah menunjukkan bahwa antioksidan mengurangi
risiko kerusakan barang dari efek oksidasi, bahan kimia lain, paparan sinar ultraviolet, perubahan suhu, perubahan cuaca, dan
kelembaban, ini semua menyebabkan munculnya radikal bebas yang menyebabkan kerusakan barang, Radikal bebas adalah
molekul yang sangat reaktif, karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan dapat bereaksi dengan molekul sel produk
dengan mengikat ke molekul elektron produk, radikal bebas bekerja tanpa terdeteksi, sehingga kerusakan produk akan lebih
cepat dan usia pakai produk akan semakin pendek. Karakter utama senyawa antioksidan adalah kemampuannya menangkal
radikal bebas, senyawa antioksidan diketahui berpotensi mengurangi risiko ini. Dengan antioksidan radikal bebas tidak lagi
memiliki peluang merusak produk, dengan kata lain (elektron molekul radikal bebas akan terikat oleh antioksidan) yang pada
akhirnya radikal bebas tidak lagi merusak tetapi berpotensi rusak dengan sendirinya. Antioxidant produksi PT. ORGANIK INTI
INDONESIA, dari hasil uji lab yang dilakukan oleh laboratorium yang berwenag (BALITTRO, LAB KIMIA LIPI) diketahui termasuk
kelompok antioksidan kuat yang cocok untuk mengatasi masalah oksidasi. Antiox diproduksi menggunakan bahan organik alam
Indonesia diketahui mampu dan berpotensi mengurangi efek dan risiko radikal bebas lebih efektif, sehingga produk yang
dihasilkan akan lebih lama (tahan lama), manfaat lainnya adalah menghindari perubahan properties / perubahan sifat dari
produk yang dihasilkan seperti : kekerasan, tegangan tarik, abrasi, perpanjangan, dsb.), fungsi antioksidan kuat lainnya adalah
untuk menghambat pertumbuhan jamur / (anti fungi).
RESEARCH METHODS
Alat: Alat yang digunakan adalah spektrofotometer UV-Vis, evaporator vakum putar,
timbangan analitik, piring porselen, penangas air, dan gelas yang biasa digunakan di
laboratorium. Bahan: Bahan yang digunakan adalah antioxidant produksi PT. Organik
Inti Indonesia, Antiox®-Phenolik(1) dan (2), Antiox RD/TMQ, Antiox®-SPC, Antiox®-
I/6PPD, dan antioxidant pembanding produk import (Antioxidant-SPS, Vitamin C,
TMQ, 6PPD, Asam askorbat, gel pelat TLC Silika F254, etanol teknis, metanol pa, 2,2 -
difenilpikrilhidrazil (DPPH).
Prosedur kerja
Persiapan ukuran sampel bubuk Antiox®-P berkisar 100mesh.
Extraction
Sebanyak 30 gram ANTIOX dimaserasi dengan pelarut etanol, setelah 24 jam filtratnya disaring, kemudian pulp dimaserasi
dengan pelarut etanol. Proses ekstraksi dilakukan hingga 3 kali. Filtrat yang diperoleh digabungkan dan diuapkan menggunakan
rotary vacuum evaporator sampai diperoleh ekstrak pekat dan dikeringkan dengan penangas air 40 ° C.
Qualitative test of antioxidant activity

Larutan ekstrak ANTIOX dioleskan pada pelat TLC GF254 silika gel kemudian tuangkan larutan DPPH 1mM dan didiamkan selama
30 menit. Pembentukan warna kuning dengan latar belakang ungu menunjukkan ekstrak ANTIOX memiliki aktivitas antioksidan /
kekuatan antioxidant yang baik. Larutan ekstrak etanol Antiox®-P diaplikasikan pada pelat TLC silika gel GF254 dan diteteskan
dengan larutan DPPH 1 mM (ungu) dimana radikal bebas DPPH yang kemudian terikat pada atom hidrogen dari antioksidan yang
terkandung dalam pelat TLC (yang telah diolesi antioksidan ),menjadi tidak lagi radikal saat didiamkan selama 30 menit
Mekanisme kerja DPPH adalah tempat dimana senyawa antioksidan akan bereaksi dengan DPPH radikal melalui mekanisme
donasi atom hidrogen dan menyebabkan peluruhan atau perubahan warna DPPH dari warna ungu menjadi kuning dan kemudian
diukur pada panjang gelombang 517 nm.
Berkurangnya intensitas warna larutan DPPH dapat mengindikasikan bahwa reaksi yang
terjadi antara atom-atom hidrogen dapat dihilangkan dengan bahan uji antioksidan
Antiox®-P sehingga molekul radikal DPPH membentuk senyawa 1,1-difenil-2-pikrillhidrazil
kuning.
Berdasarkan hasil percobaan pada konsentrasi Antiox®-P perubahan warna terlihat

jelas dari ungu menjadi warna kuning maka perubahan warna telah melemahkan jumlah konsentrasi yang tepat. Pembentukan
warna kuning dengan latar belakang ungu menunjukkan ekstrak Antiox®-P memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
Antioxidant Activity Test

Ekstrak ANTIOX dilarutkan dalam metanol dan disiapkan dalam berbagai konsentrasi 10, 30, 50 dan 70 ppm masing-masing
sebanyak 10 ml. Pada setiap larutan ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mM dan diinkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 menit,
kemudian diukur pada panjang gelombang 515 nm. Seperti yang digunakan pada metanol kosong dan DPPH 1mM. Untuk
perbandingan digunakan BHT (konsentrasi 2, 4, 6, 8ppm). Perhitungan persen penghambatan DPPH digunakan rumus berikut:
Percentage of inhibition = A blanko – A example x 100%

A blanko
A blanko = 1mM DPPH serapan radikal,

Sampel = 1mM DPPH serapan radikal,
setelah perlakuan sampel
Grafik konsentrasi sampel (x) dengan persen penghambatan (y) kemudian dibuat. Nilai IC50 dihitung berdasarkan rumus
persamaan regresi.
Penentuan Aktivitas Antioksidan:

Aktivitas antioksidan IC50 dari ekstrak Antiox®-P dinyatakan dalam persen (%) penghambatan terhadap radikal DPPH.
Persentase penghambatan penyerapan berasal dari perbedaan antara absorbansi DPPH dalam metanol dengan absorbansi
sampel diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Telah dilakukan oleh tim peneliti dan para
penguji bertanggung jawab atas kualitas produk dengan melakukan pengujian berulang kali terhadap Antiox® -P yang diperoleh
konsentrasi dan penghambatan seperti contoh di bawah ini:
Uji aktivitas antioksidan atau penghambatan radikal bebas menggunakan DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etanol Antiox® -P
memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, mereka dapat ditentukan dengan nilai IC₅₀ 37,8309μg/mL
Concentration Inhibition Inhibisi % Antioxidant activity Antiox®-

ppm %
60,00
40 52.0547 y = 1.1652x + 5.9193
50,00
30 44.0045 40,00
R² = 0.9467
20 24.3845 30,00 Inhibisi %
10 19.7544 20,00 Linear
10,00 (Inhibisi %)
Untuk mencari nilai IC₅₀ dapat dihitung dari (50 0,00 Concentratio
- 5.9193) /1.1652 sehingga akan mendapatkan
0 20 40 60 n µg/mL
hasil 37.8309μg / mL
Sedangkan percobaan yang dilakukan untuk menemukan aktivitas antioksidan dari Antiox SP-C / P dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Concentration Inhibition Inhibisi %

Antioxidant activity Antiox® SP-C/P
ppm %
70,0000
40 62.0547 60,0000
y = 0,981x + 23,70
30 54.0045 50,0000 R² = 0,992
Inhibisi %
40,0000
20 44.3845
30,0000
10 32.5421 20,0000 Linear
Untuk mencari nilai IC₅₀ dihitung dengan cara 10,0000 (Inhibisi %)
yang sama dapat dihitung dari (50-23.707)/ -

0,9816 dan mendapatkan hasil 0 20 40 Concentration60
75.0886μg / mL µg/m
L
Data ini adalah valid dan dilakukan secara profesional oleh para peneliti dibidangnya (BALITTRO DAN LAB KIMIA LIPI / BPPT) yang
diakui didepartemen yang bertanggung jawab atas kualitas produk yang diuji. Pengujian ini atas permintaan PT. ORGANIK INTI
INDONESIA sebagai bentuk tanggung jawab ATAS layanan yang dilakukan kepada setiap pelanggan untuk memberikan/membuat
pertimbangan menyeluruh untuk memilih barang secara profesional dan efisein. Selanjutnya, persamaan regresi diperoleh dari
grafik hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol Antiox®-P dengan persentase DPPH yang digunakan untuk menemukan nilai
IC₅₀. Jumlah aktivitas antioksidan yang ditandai dengan nilai IC₅₀, yaitu konsentrasi larutan sampel yang diperlukan untuk
menghambat 50% radikal bebas DPPH (berwarna ungu).
RESULTS AND DISCUSSION
Ekstrak dilakukan dengan cara maserasi karena metode ini mudah dan tidak memerlukan alat khusus. Etanol digunakan sebagai
pelarut yang dapat mengekstraks hampir semua senyawa kimia. Uji aktivitas antioksidan secara kualitatif menunjukkan hasil
positif yang ditandai dengan pembentukan warna kuning dengan latar belakang ungu pada pelat TLC seperti yang ditunjukkan
pada hasil uji. Hasil uji kualitatif aktivitas antioksidan ekstrak etanol menggunakan DPPH sebagai (radikal bebas) berwarna ungu.
Larutan ekstrak etanol Antiox®-P bisa merubah warna ungu (radikal bebas) atau mengurangi intensitas warna larutan DPPH
dapat mengindikasikan bahwa telah terjadi reaksi antara elektron (atom hidrogen) dihilangkan oleh bahan uji Antiox® -P
antioksidan dengan molekul radikal DPPH untuk membentuk senyawa 1,1-difenil-2-pikrillhidrazil kuning, ini dikenal pada panjang
gelombang pembacaan 517 nm yang merupakan panjang gelombang DPPH maksimum dengan menggunakan spektrofotometer
UV. Uji kuantitatif aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dipilih untuk tes ini karena sederhana, mudah, cepat, sensitif
dan hanya memerlukan sampel sedikit. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan pada panjang gelombang 517 nm yang
merupakan panjang gelombang DPPH maksimum. Kehadiran aktivitas antioksidan sampel menghasilkan perubahan warna pada
larutan DPPH dalam metanol yang awalnya berwarna ungu pucat menjadi warna kuning pucat menunjukan adanya reaksi
antioxidant.
Aktivitas antioksidan dari ekstrak Antiox dinyatakan dalam persen penghambatan terhadap radikal DPPH. Persentase
penghambatan ini diperoleh dari perbedaan penyerapan antara absorbansi DPPH dalam metanol dan sampel yang diukur
dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Selanjutnya, persamaan regresi yang diperoleh dari grafik
hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol Antiox dan persen penghambatan DPPH digunakan untuk menemukan nilai IC50.
Jumlah aktivitas antioksidan ditandai dengan nilai IC50, yang merupakan konsentrasi larutan sampel yang diperlukan untuk
menghambat 50% radikal bebas/DPPH. Tes aktivitas antioksidan atau penghambatan radikal bebas menggunakan metode DPPH
menunjukkan bahwa ekstrak etanol antioksidan ANTIOX memiliki aktivitas antioksidan. Hasil uji ekstrak etanol dan Asam
Askorbat, 6PPD digunakan sebagai antioxidant pebanding (perbandingan senyawa) dapat dilihat pada hasil uji lab.
Berdasarkan persamaan regresi linier dapat ditentukan nilai ekstrak IC50 dari etanol Antiox-Phenolik sebesar 19,97 μg / ml. Nilai
IC50 ini menunjukkan bahwa ekstrak Antiox®-Phenolik memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, karena memiliki nilai IC50
kurang dari 50 μg / ml. Namun, jika dibandingkan dengan aktivitas antioksidan dari senyawa
Ascorbic Acid dan 6PPD yang lain memiliki IC50 3.02μg / ml dan 2.45 μg / ml, maka aktivitas antioksidan dari ekstrak
Antiox®-P masih lebih rendah jika dibandingkan antara keduanya. Dari hasil penelitian ini sangat mungkin bahwa senyawa murni yang
terkandung dalam ekstrak Antiox®-P memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada ekstrak kasar. Aktivitas penghambatan bebas
DPPH dari ekstrak Antiox®-P ditentukan oleh berbagai senyawa antioksidan yang ada di dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak Ethoxic Antiox®-P mengandung beberapa phytochemical lainnya. Penelitian lain tentang Antiox®-P
/ P + / Antiox®-SPC / P, Antiox®-I, Antiox®-C, dan Antiox®- SPS juga mengandung senyawa antioxidant yang memiliki efek
antioksidan dan anti jamur yang baik.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol antioksidan ANTIOX memiliki aktivitas antioksidan yang kuat
dengan nilai IC50 Antiox-RD/TMQ= 19,97 μg/ml, Antiox®-PHENOLIK (1) = 37,15 μg/mL, Antiox®-PHENOLIK(2)=
37.83μg/mL Antiox®-I/6PPD: 5.05μg / mL, Antiox®-SPC: 135.406μg/mL. Komparator antioksidan (IMPORT):
digunakan Asam Askorbat: 3,02 μg / mL, 6PPD: 2,45 μg / mL dan antioksidan TMQ: 96,58 μg / mL.
Hasil tes laboratorium adalah benar dan dilakukan oleh lembaga yang berwenang dan (hasil berdasarkan sampel yang diuji).
Aktivitas antioksidan diklasifikasikan ke dalam 4 kelompok meliputi:
ACTIVITAS ANTIOXIDANT IC50 (μg / mL) REMARKS KELOMPOK

KELAS 1 0-50 SANGAT KUAT ANTIOX IPPD/6PPD
KELAS 2 51-100 KUAT ANTIOX RD/TMQ
KELAS 3 101-150 SEDANG ANTIOX PHENOLIK SPC
KELAS 4 151-200 LEMAH ANTIOX PHENOLIK SP
PT.ORGANIK INTI INDONESIA The leader of " Inovator Inovasi Indonesian " in the field of Rubber Ingredie nts 15
PT.. ORGANIK INTI INDONESIA
PROPOSEDPROPOSEDORGANICORGANICCHEMICALCHEMICAL FORFOR RUBBERRUBBERINGREDIENTSINGREDIENTSINDONESIAINDONESIA
ECOECO-FRIENDLY-FRIENDLYBASEDPRODUCTPRODUCT
IISO 9001:201501:2015
ORGANIC INTI INDONESIA, PT IS A STARTUP COMPANY THROUGH PPBT PROGRAM 2018-2019 ORGANIC INTI INDONESIA, PT IS A STARTUP COMPANY
THROUGH PPBT PROGRAM 2018-2019 BY THE MINISTRY OF RESEARCH TECHNOLOGY AND HIGH EDUCATION OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA THE REPUBLIC OF INDONESIA


DILAKUKAN UJI VALIDASI PRODUK
MENENTUKAN
KEKUATAN ANTIOXIDANT/ACTIVITAS ANTIOXANDANTIOXIDANTULTRAMIXDENGANSATUAN (IC:50)
DAN
RUBBER ANTIOXIDANT PATENMEMPERKENALKANNO:S00201808444 REG NO: D002018027717
METHODA RUBBERBARUUNTUKHOMOGENIZINGMENGETAHUIAGENTPERKIRAANNOlD002018027725HASILTEST AGING
DILIHAT DARI KEKUATANRUBBERANTIOXIDANT/IGGREIEINDONESIAANTIOXIDANT ACTIVITIES
DILAKUKAN UJIOLEHVALIDASI PRODUK

ANTIOXPUSLIT ANDKARETULTRAMIX/BPTK
BALAIRUBBERPENELITIANANTIOXIDANTPATEN NOTEKNOLOGI:S00201808444REG
NO:KARETD002018027717BOGOR RUBBER HOMOGENIZING AGENT NOl D002018027725
SUPPORTED BY
RISTEKDIKTIOLEH
PUSLIT KARET / BPTK
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI KARET BOGOR
SUPPORTED BY
RISTEKDIKTI
UJI VALIDASI DILAKUKAN OLEH PUSLIT KARET / BPTK
PENGUJIAN PRODUK / TEST PRODUK DI LABORATORIUM PUSLIT KARET / BPTK FORMULA RUBBER COMPOUND DAN
ANTIOXIDANT UNTUK TRUCK, BUS, TREAD LINER DIPRODUKSI OLEH PT. ORGANIK INTI INDONESIA
TEST NUMBER / ANTIOXIDANT UJI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
ITEM
TMQ 6PPG TMQ TMQ TMQ 6PPG 6PPD 6PPD SPC SPC SPC
K K Y1 Y3 Y6 16 18 20 K 3 5
SIR 20 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
BR 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ZNO 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
ST.ACID 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
N330 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PINETAR BY PT. ORGANIK .I.I 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
ULTRAMIX BY PT. ORGANIK.I.I 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
TMQ (PT. ORGANIK INTI IND) 2 - - - - - - - - - -
6PPD (PT. ORGANIK INTI IND) - 2 - - - - - - - - -
TMQ Y1 (PT. ORGANIK INTI IND) - - 2 - - - - - - - -
TMQ Y3 (PT. ORGANIK INTI ) - - - 2 - - - - - - -
TMQ 6(PT. ORGANIK INTI IND) - - - - 2 - - - - - -
6PPD 16 (PT. ORGANIK INTI ) - - - - - 2 - - - - -
6PPD 18(PT. ORGANIK INTI ) - - - - - - 2 - - - -
6PPD 20(PT. ORGANIK INTI ) - - - - - - - 2 - - -
SP (PT. ORGANIK INTI IND) - - - - - - - - 2 - -
SPC 3 (PT. ORGANIK INTI IND) - - - - - - - - - 2 -
SPC 5 (PT. ORGANIK INTI IND) - - - - - - - - - - 2
S 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
MBTS 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
MBTS 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
WAX 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
0
After Aging at 70 C, 72 Hrs (ASTM D.573-04 (2915)
an ANTIOXIDAN UJI TMQ 6PPG TMQ TMQ TMQ 6PPG 6PPD 6PPD SPC SPC SPC
K K Y1 Y3 Y6 16 18 20 K 3 5
Change in Hardness, point 1 0 2 1 1 2 4 0 1 2 2
Change in Tensile Strength, % 0 -1.75 -7.65 -6.08 -2.69 -3.23 +15.54 0 -9.20 -5.23 -15.91
Change in Elongation at break, % -6.25 -4.44 -10.87 -10.20 -9.80 -6.98 +2.44 -14.58 -11.11 -11.11 -21.74
Note : ANTIOXIDANT YANG DIUJI AGING INI ADALAH (F1) TURUNAN DARI (F) YG BELUM DIUJI IC:50
STANDAR DEVIASI MENURUT (ASTM)
Change in Hardness, point (5-10)
Change in Tensile Strength, % (-15)~(-25)
Change in Elongation at break, % (-20)~(-30)
BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN DI LAB PUSLIT KARET / BPTK
KESIMPULAN
DATA TERSEBUT DIATAS MENUNJUKAN BAHWA SEMUA PRODUK LOLOS TEST STRANDARD ASTM YANG BERLAKU
UNTUK MENINGKATKAN (EB, %) PRODUK HARUS DIMINIMALKAN KANDUNGAN AIRNYA, DIPREDIKSI EB

(BERKURANG) JIKA TERDAPAT KANDUNGAN AIR YG BERPENGARUH PADA PEMBUANGAN UAP AIR
CATATAN DAN SOLUSI ATAU GAS YANG KURANG SEMPURNA, DIPREDIKSI DARI PROSES PEMANASAN AIR AKAN MENJADI
UAP/GAS, KARENA SAMPLE SPC DAN 6PPD MASIH DALAM BENTUK POWDER, DARI HASIL
PENELITIAN INI MENJADIKAN DASAR BAHWA BENTUK GRANULAR DIPREDIKSI LEBIH BAIK
DIKARENAKAN LEBIH SEDIKIT MOISTURE CONTENTNYA
LAMPIRAN HASIL UJI VALIDASI PRODUK MELALUI TEST AGING
ANTIOX-6PPD 16
SETELAH AGING TEST METHODE HASIL TEST STANDART ASTM DEVIASI REMARKS
PERUBAHAN HARDNESS ASTM D.2240-15 +2 +5 s/d +10 still in

PERUBAHAN TENSILE STRENGT ASTM.412-16 -3.23 -15 s/d -25 specification OK
range
PERUBAHAN ELONGATION ASTM.412-15 -6.98 -20 s/d -30
(After aging test at TEMP 70°C, TIME 72HOURS the condition of rubber vulcanized is still good, hardness is still in
specification range, the visual of surface color and the others physical are : NO CRAK, NOT STAINING, NOT BLOOMING)
ANTIOX-6PPD 18
PERUBAHAN HARDNESS ASTM D.2240-15 +4 +5 s/d +10 still in OK
PERUBAHAN TENSILE STRENGT ASTM.412-16 +15.54 -15 s/d -25 specification OK
PERUBAHAN ELONGATION ASTM.412-15 +2.44 -20 s/d -30 range OK
(After aging test at TEMP 70°C, TIME 72HOURS the condition of rubber vulcanized is still good, hardness
is still in specification range, the visual of surface color and the others physical are : NO CRAK, NOT
STAINING, NOT BLOOMING)
ANTIOX-6PPD 20
PERUBAHAN HARDNESS ASTM.2240-15 0 +5 s/d +10 OK
still in
PERUBAHAN TENSILE STRENGT ASTM D.412-15 0 -15 s/d -25 specification OK
PERUBAHAN ELONGATION ASTM D.412-15 -14.58 -20 s/d -30 range OK
(After aging test at TEMP 70°C, TIME 72HOURS the condition of rubber vulcanized is still good,
hardness is still in specification range, the visual of surface color and the others physical are :
NO CRAK, NOT STAINING, NOT BLOOMING)
ANTIOX-6PPD20
PERUBAHAN HARDNESS ASTM.2240-15 0 +5 s/d +10 still in OK
hardness is still in specification range, the visual of surface color and the others physical are :
NO CRAK, NOT STAINING, NOT BLOOMING)
ANTIOX-6PPD
PERUBAHAN HARDNESS ASTM.2240-15 0 +5 s/d +10 still in OK
PERUBAHAN TENSILE STRENGT ASTM D.412-15 -1.75 -15 s/d -25 specification OK
range
PERUBAHAN ELONGATION ASTM D.412-15 -4.44 -20 s/d -30 OK
(After aging test at TEMP 70°C, TIME 72HOURS the condition of rubber vulcanized is still good, hardness is
still in specification range, the visual of surface color and the others physical are : NO CRAK, NOT
ANTIOX-RD/TMQ Y1
PERUBAHAN HARDNESS ASTM.2240-15 +2 +5 s/d +10 still in OK

range
PERUBAHAN ELONGATION ASTM D.412-15 -10.87 -20 s/d -30 OK
hardness is still in specification range, the visual of surface color and the others physical are : NO
CRAK, NOT STAINING, NOT BLOOMING)
ANTIOX-RD/TMQ Y3
ANTIOX- RD/TMQ Y3
SETELAH AGING TEST METHODE HASIL TEST STANDART DEVIASI REMARKS

ASTM
ANTIOX-RD/TMQ Y6
ANTIOX- RD/TMQ Y6
RD/TMQ
ANTIOX -RD/TMQ KOMERSIAL
ANTIOX- KOMERSIAL

range
PERUBAHAN LONGATION ASTM D.412-15 -6.25 -20 s/d -30 OK
(After aging test at TEMP 70°C, TIME 72HOURS the condition of rubber vulcanized is still good, hardness is still
in specification range, the visual of surface color and the others physical are : NO CRAK, NOT STAINING, NOT
BLOOMING)
ANTIOX -SPC 3
SETELAH AGING TEST METHIDE HASIL TEST STANDART ASTM DEVIASI REMARKS
PERUBAHAN HARDNESS ASTM.2240-15 +2 +5 s/d +10 OK
still in
(After aging test at TEMP 70°C, TIME 72HOURS the condition of rubber vulcanized is still good, hardness is still
in specification range, the visual of surface color and the others physical are : NO CRAK, NOT STAINING, NOT
BLOOMING)
ANTIOX -SPC 5
(After aging test at TEMP 70°C, TIME 72HOURS the condition of rubber vulcanized is still good, hardness is
still in specification range, the visual of surface color and the others physical are : NO CRAK, NOT
ANTIOX-SPC KOMERSIAL
UJI ANTIOX-PHENOLIK DI PT. NASSAU SPORT INDONESIA
PROPOSED ORGANIC CHEMICAL FOR RUBBER INGREDIENTS INDONESIA
PROPOSED ORGANIC CHEMICALECO-FRIENDLYFORRUBBERPRODUCTINGREDIENTS
INDONESIA ECO-FRIENDLYISO9001:2015BASEDPRODUCT
ORGANIC INTI INDONESIA, PT IS A STARTUP ISO9001:2015COMPANYTHROUGH PPBT PROGRAM 2018-2019
ORGANIC INTI INDONESIA, PT IS A STARTUP COMPANY THROUGH PPBT PROGRAM 2018-2019
DILAKUKAN UJI
DARK RESINDILAKUKAN&ULTRAMIXUJI
DARK RESIN & ULTRAMIX
AS RUBBER HOMOGENIZING AGENT

AS RUBBERRUBERHOMOGENIZINGHOMOGENIZINGAGENTNOlD002018027725AGENT
RUBBER HOMOGENIZING AGENT NOl D002018027725
OLEH
PUSLIT KARETOLEH / BPTK
PUSLIT KARET / BPTK

DAN CUSTOMERS PT. ORGANIK INTI INDONESIA
DAN CUSTOMERS PT. ORGANIK INTI INDONESIA
SUPPORTED BY
SUPPORTED BY
RISTEKDIKTI
RISTEKDIKTI
DATA PENGUJIAN DARK RESIN/ULTRAMIX DI PELANGGAN MENUNJUKAN TIDAK ADA PERUBAHAN (KERUSAKAN ) PADA
PRODUK BERKENAAN DENGAN DATA PROPERTIES DINYATAKAN LAYAK PAKAI
Effect of Dark Resin VS Gum Rosin on Retreading Compound
Curing Characteristic DARK RESIN GUM ROSIN
Rheometer 150°C DR6040TM
S'Maximum, kg-cm 4.54 5.18
S' Minimum, kg-cm 0.68 0.63
S'Max - S'Min, kg-cm 3.86 4.55
Opt.Cure(t90),min; sec 12.58 12.18
scorch time (ts2), min.sec. 6.44 6.00
Properties
Hardness, Shore A 66.00 65.00
Hot and Cold Retread Tire Tensile strength, N/ mm² 15.90 18.50
Elongation at break, % 430.00 450.00
Dark Resin can be used to producing hot and cold liner Density, gr/ cm³ 1.16 1.16
tread. In the right dosage provides excellent traction Abrasion resistance DIN, mm³ 90.90 89.30
features and resistance to abrasive wear. Note: test
result from rubber compound formula by customer.
Effect of Dark Resin VS Gum Rosin on Out sol Compound

Out sole Curing Characteristic DARK RESIN GUM ROSIN
Dark Resin can also be used for the production of out Rheometer 150°C DR6040TM
soles good quality products, can also for other rubber Usage (Phr) 2.0 2.0
products.Note: test result from rubber compound Color Black Black
formula by customer. Item Out sole Out sole
Properties
Thickness (mm) 2,5 - 3.0 2,5 - 3.0
Scales (SG) 0,03 0,03
Hardness, Shore A 65-70 65-70
Tensile strength, N/ mm² 8.9488 7.6774
Elongation at break, % 360 340
Density, gr/ cm³
Abrasion resistance DIN, mm³
Effect of between Dark Resin DR6040TM VS Gum Rosin

Cushion Gum Curing Characteristic DARK RESIN GUM ROSIN
Rheometer 150°C DR6040TM
S'Maximum, kg-cm 2.87 3.30
S' Minimum, kg-cm 0.52 0.45
S'Max - S'Min, kg-cm 2.35 2.85
Opt.Cure(t90),min; sec 5.14 7.15
scorch time (ts2), min.sec. 4.36 4.34
Properties
Hardness, Shore A 56.00 60.00
Tensile strength, N/ mm² 19.60 20.80
For the production of Cushion Gum in the tire Elongation at break, % 620.00 630.00
retreading industry, providing a strong bond between Density, gr/ cm³ - -
the tread liner and the excellent casing.
Abrasion resistance DIN, mm³ - -

Rubber Anti Oxidant Organic Inti PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Rubber Anti Oxidant Organic Inti PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PT.

ORGANIK INTI INDONESIA

Gb. 2 Proses degradasi oleh oksigen pada karet alam

KARAKTERISTIK KOMPOUND KARET SETELAH PENGUSANGAN

2). Factor percepatan

Kerusakan saat Oxygen, cahaya,

THE REPUBLIC OF INDONESIA

CO-OPERATE WITH PI2B INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

Qualitative test of antioxidant activity

Berdasarkan hasil percobaan pada konsentrasi Antiox®-P perubahan warna terlihat

Antioxidant Activity Test

Percentage of inhibition = A blanko – A example x 100%

A blanko = 1mM DPPH serapan radikal,

Penentuan Aktivitas Antioksidan:

Concentration Inhibition Inhibisi % Antioxidant activity Antiox®-

Concentration Inhibition Inhibisi %

yang sama dapat dihitung dari (50-23.707)/ -

RESULTS AND DISCUSSION

ACTIVITAS ANTIOXIDANT IC50 (μg / mL) REMARKS KELOMPOK

THE REPUBLIC OF INDONESIA THE REPUBLIC OF INDONESIA

CO-OPERATE WITH PI2B INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

SK NO.003/FI/PPK.2/KP/III/2018 & SK NO. 004/FI/PPK.2/KP/III/2019

DILAKUKAN UJIOLEHVALIDASI PRODUK

UNTUK MENINGKATKAN (EB, %) PRODUK HARUS DIMINIMALKAN KANDUNGAN AIRNYA, DIPREDIKSI EB

PERUBAHAN HARDNESS ASTM D.2240-15 +2 +5 s/d +10 still in

PERUBAHAN HARDNESS ASTM.2240-15 +2 +5 s/d +10 still in OK

SETELAH AGING TEST METHODE HASIL TEST STANDART DEVIASI REMARKS

PERUBAHAN HARDNESS ASTM.2240-15 +1 +5 s/d +10 still in OK

AS RUBBER HOMOGENIZING AGENT

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI KARET BOGOR

Effect of Dark Resin VS Gum Rosin on Out sol Compound

Effect of between Dark Resin DR6040TM VS Gum Rosin

Anda mungkin juga menyukai