1
1. Resep
a. Lampiran Foto Copy Resep Asli
2
b. Penulisan Ulang Resep
R/ Metformin 500 mg No XV
S 2 dd 1 ac
R/ Glimepirid 2 mg No X
S 1 dd 1 pc (pagi)
R/ Simvatatin 10 mg No X
S 1 dd 1 pc (malam)
R/ Neuropyron V No X
S 2 dd 1 pc
Pro : Ny Ronay
Umur : Dewasa
3
2. Narasi Resep
Resep yang ditulis oleh dr. Cut Dahlia berpraktek di Praktek Dokter Bersama
Legenda Sehat untuk pasien bernama Ny. Ronay sebagai berikut:
R/ Metformin 500 No. XV
S 2 dd 1 ac
Bahasa Latin :Recipe Metformin 500 numero XV.
signa bis de die uno ante coenam
Bahasa Indonesia :Ambillah Metformin 500 mg sebanyak 15.
Tandai 2 kali sehari 1 sebelum makan
R/ Glimepirid 2 mg No. X
S 1 dd 1 pc (pagi)
Bahasa Latin :Recipe Glimepirid 2 mg numero X.
signa semel de die uno post coenam
Bahasa Indonesia :Ambillah Glimepirid 2 mg sebanyak 10.
Tandai 1 kali sehari 1 sesudah makan tiap pagi
R/ Simvastatin 10 No. X
S 1 dd 1 pc (malam)
Bahasa Latin :Recipe Simvastatin 10 numero X.
signa semel de die uno post coenam
Bahasa Indonesia :Ambillah Simvastatin 10 mg Sebanyak 10.
Tandai 1 kali sehari 1 sesudah makan tiap malam.
R/ Neuropyron V No. X
S 2 dd 1 pc
Bahasa Latin :Recipe Neuropyron V numero X.
Signa bis de die uno post coenam
Bahasa Indonesia :Ambillah Neuropyron sebanyak 10.
Tandai 2 kali sehari 1 sesudah makan
4
3. Profil obat
a. Resep 1
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Metformin Resep
2 Nama Generik Metformin ISO, 2016 Hal
233
3 Nama Dagang Formell, Forbetes, Glucophage IONI, 2017
Hal 601
4 Indikasi Utama Diabetes mellitus tipe 2 IONI, 2017
Hal 600
5 Indikasi Lain - -
6 Kontra IndikasiGangguan fungsi ginjal, ketoasidosis,
hipoksia jaringan (sepsis, kegagalan
pernafasan, baru mengalami infark IONI, 2017
miokardia, gangguan hati), Hal 600
menggunakan anastesi umum, wanita
hamil dan menyusui
7 Efek Samping Anoreksia, mual, muntah, diare, nyeri
perut, rasa logam pada indra perasa,
IONI, 2017
asidosis laktat, penurunan penyerapan
Hal 600
vitamin B12, eritema, pruritus,
urtikaria, dan hepatitis.
8 Bentuk dan Tablet 500 mg; 850 mg
ISO, 2016 Hal
Kekuatan
233
Sediaan
9 Aturan Pakai 1-3 x sehari 500 mg IONI, 2017
Hal 600
10 Dosis Lazim 1-3 x sehari 500 mg BNF, edisi 70
2015 Hal 594
11 Dosis 2000 mg perhari (dalam dosis terbagi)
AHFS, 2011
Maksimal 2550 mg perhari ( dalam dosis terbagi)
12 Mekanisme Golongan Biguanid, mekanismenya
kerja adalah mengurangi produksi glukosa
hepatic dengan menghambat Koda Kimble,
glukogenesis, meningkatkan 2013 Hal
perangsangan penggunaan insulin 1624
untuk pengambilan glukosa di jaringan
perifer (seperti otot dan hati)
5
b. Resep 2
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Glimepiride Resep
2 Nama Glimepiride ISO, 2016 Hal
Generik 235
3 Nama Actaryl, Amaryl, Glucoryl ISO, 2016 Hal
Dagang 231-236
4 Indikasi Diabetes mellitus tipe 2 IONI, 2017
Utama Hal 595
5 Indikasi Lain - -
6 Kontra Gangguan fungsi hati, gagal ginjal, pada
IONI, 2017
Indikasi porfiria, wanita hamil dan menyusui,
Hal 595
ketoasidosis
7 Efek Samping Gangguan gastrointestinal (mual,
muntah, diare dan konstipasi), gangguan
fungsi hati, reaksi hipersensitifitas (alergi
IONI, 2017
kulit), gangguan darah (leukopenia,
Hal 595
trombositopenia, agranulositosis,
pansitopenia, anemia hemolitik, dan
anemia aplastic)
8 Bentuk dan Tablet 1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg ISO, 2016 Hal
Kekuatan 235
Sediaan
9 Aturan Pakai 1 x sehari 1-4 mg ISO, 2016 Hal
235
10 Dosis Lazim 1 x sehari 1-4 mg AHFS, 2011
11 Dosis 1 x sehari 8 mg AHFS, 2011
Maksimal
12 Mekanisme Golongan sulfonilurea, merangsang dan
kerja meningkatkan pelepasan insulin dari sel
β pankreas, golongan sulfonylurea juga
DIH Ed 17th
dapat meningkatkan sensitivitas jaringan
terhadap insulin dan menurunkan sekresi
glucagon.
6
c. Resep 3
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Simvastatin Resep
2 Nama Simvastatin ISO, 2016 Hal
Generik 307
3 Nama Selvim, Norpid, SVT ISO, 2016 Hal
Dagang 305-307
4 Indikasi Hiperkolesterolemia primer IONI, 2017
Utama Hal 194
5 Indikasi Lain - -
6 Kontra pasien dengan penyakit hati yang aktif IONI, 2017
Indikasi dan pada kehamilan dan menyusui, Hal 190 dan
porfiria 194
7 Efek Samping Rabdomiolisis, miositis, sakit kepala,
perubahan fungsi ginjal, perubahan uji
fungsi hati (hepatitis namun jarang
terjadi), parestesia, efek pada saluran
IONI, 2017
cerna (nyeri abdomen, flatulens,
Hal 190 dan
konstipasi, diare, mual dan muntah),
194
ruam kulit dan reaksi hipersensitivitas
(meliputi angioedema dan anafilaksis),
alopesia, anemia, depresi, neuropati
perifer, pankreatitis
8 Bentuk dan Tablet 5 mg; 10 mg; 20 mg; 40 mg; 80 ISO, 2016 Hal
Kekuatan mg 307; IONI,
Sediaan 2017 Hal 194
9 Aturan Pakai Awal : 5-10 mg sehari dosis tunggal pada
malam hari ISO, 2016 Hal
Maximum 40 mg sehari dosis tunggal 307
pada malam hari
10 Dosis Lazim 1 x sehari 10 - 20 mg BNF edisi 70
2015 Hal 181
11 Dosis 1 x sehari 80 mg BNF edisi 70
Maksimal 2015 Hal 181
12 Mekanisme Menghambat secara kompetitif koenzim
kerja 3-hidroksi-3-metilglutaril (HMG CoA)
IONI, 2017
reduktase, yakni enzim yang berperan
Hal 189
pada sintesis kolesterol, terutama dalam
hati
7
d. Resep 4
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Neuropyron V Resep
2 Nama Methampyrone 500 mg, Vitamin B1 MIMS, 2013/2014
Generik/ 50 mg, Vitamin B6 100 mg, Vitamin Hal 143 ; Brosur
Komposisi B12 100 mcg Neuropyron V
3 Nama Neurosanbe Plus, Neurotropic Plus, MIMS, 2013/2014
Dagang Neuropyron V Hal 143
4 Indikasi Meredakan nyeri karena neuritis dan MIMS, 2013/2014
Utama neuralgia terutama nyeri berat Hal 143; Brosur
Neuropyron V
5 Indikasi Lain - -
6 Kontra Pasien dengan Tekanan darah sistolik
MIMS, 2013/2014
Indikasi <100 mmHg, gangguan perdarahan,
Hal 143; Brosur
porfiria, hamil, laktasi, bayi di bawah
Neuropyron V
usia 6 bulan, Penderita hipersensitif
7 Efek Samping Reaksi hipersensitivitas seperti MIMS, 2013/2014
kemerahan pada kulit, reaksi alergi, Hal 143; Brosur
agranulositois, perdarahan ginjal Neuropyron V
8 Bentuk dan Kaplet
MIMS, 2013/2014
Kekuatan
Hal 143
Sediaan
9 Aturan Pakai Neuropyron V : MIMS, 2013/2014
3 kali sehari 1 kaplet Hal 143; Brosur
Maksimum 4 kaplet sehari Neuropyron V
10 Dosis Lazim Methampyron : 500 mg – 4000 mg Martindale Ed 36th
sehari dalam dosis terbagi Hal 49
11 Dosis -
-
Maksimal
12 Mekanisme Metampiron bekerja sebagai
kerja analgesik yang merupakan derivat
metasulfonat dari aminopirin, bekerja
di sistem syaraf pusat dengan
mempengaruhi hipotalamus untuk
menurunkan sensitif reseptor nyeri
dan atau menghambat sintesis
prostaglandin di SSP sehingga Jasiecka et al.
2014; MIMS,
menghambat pembentukan rasa sakit.
2013/2014
Vitamin B1 berperan sebgai koenzim
pada dekarboksilasi asam keto dan
berperan dalam metabolisme
karbohidrat. Vitamin B6 didalam
tubuh berubah menjadi piridoksal
fosfat dan piridoksamin fosfat yang
dapat membantu dalam metabolisme
protein dan asam amino. Vitamin
8
B12 berperan dalam sintesa asam
nukleat dan berpengaruh pada
pematangan sel dan memelihara
integritas jaringan saraf.
4. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 35
Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, kegiatan skrining
resep meliputi kesesuaian administratif farmasetik dan pertimbangan klinis.
a. Administratif
Persyaratan adninitrasi dari resep tersebut memuat:
Tidak Keterangan
No Kelengkapan Resep Ada
ada
1 Nama Dokter
2 No. Surat Izin Praktek
3 Alamat Praktek
Tanggal Penulisan
4
Resep
5 Tanda tangan dokter
6 Nama Pasien
7 Alamat Pasien Ditanyakan Kepada Pasien
8 Umur Pasien Ditanyakan Kepada Pasien
9 Jenis Kelamin
10 Berat Badan Pasien Ditanyakan Kepada Pasien
11 Nama Obat
Dilihat dari potensi dan
12 Bentuk sediaan
jumlah yang diberikan
13 Dosis Obat
14 Jumlah Obat
15 Aturan pemakaian
Informasi lainnya (Iter,
16
Cito, PIM, dll)
9
pasien, alamat pasien dan berat badan pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien, serta bentuk sediaan dapat dilihat dari potensi dan jumlah yang diberikan.
b. Farmasetik
Persyaratan farmasetik dari resep tersebut meliputi :
1) Penulisan bentuk sediaan dan potensi yang diminta
Bentuk Sediaan
NO Nama Obat Ada Tidak Keterangan
Ada
1 Metformin Hanya ada satu bentuk sediaan
2 Glimepirid Hanya ada satu bentuk sediaan
3 Simvastatin Hanya ada satu bentuk sediaan
4 Neuropyron Hanya ada satu bentuk sediaan
Potensi sediaan
No Nama Obat Ada Tidak Keterangan
Ada
1 Metformin
2 Glimepirid
3 Simvastatin
4 Neuropyron
2) Stabilitas : -
3) Inkompabilitas:
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik fisika
maupun kimia karena semua obat dalam resep berupa sediaan obat jadi.
c. Pertimbangan klinis
1) Interaksi Obat :
Tidak ditemukan interaksi antara obat dengan obat pada resep tersebut.
2) Efek Samping : -
10
3) Kesesuaian Dosis
NO Obat Dosis Resep Dosis Lazim Keterang
Sekali Sehari Sekali Sehari an
1 Metformin 500 mg 1000 mg 500 mg 1000-1500 mg Sesuai
2 Glimepirid 2 mg 2 mg 1–4 mg/ hari 1 – 4 mg/ hari Sesuai
3 Simvastatin 10 mg 10 mg 10–20 mg/ hari 10–20 mg/ hari Sesuai
4 Neuropyron V 500 mg 1000 mg 500 – 4000 mg 500 – 4000 mg Sesuai
(Metampyron)
11
Neuropyron V (Metampyron)
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 500 mg
1 hari : 1000 mg
Dosis Lazim (Martindale Ed 36th Hal 49)
1 x pakai : 500 mg – 4000 mg
1 hari : 500 mg – 4000 mg
4) Kontraindikasi :
Tidak ada kontra indikasi dari resep tersebut.
Kesimpulan : Berdasarkan pertimbangan klinis pada resep ini sudah sesuai dengan
dosis lazim dan tidak terdapat interaksi antar obat, sehingga pemakaian masih
dapat dilanjutkan.
5. Penyiapan Obat
a. Penyiapan Obat Tanpa Penimbangan
No. Nama Obat Penyiapan Obat
1 Metformin Ambil Metformin tablet 500 mg sebanyak 15
tablet kemudian masukkan ke dalam plastik
obat dan beri etiket, tulis nama pasien lalu
tandai 2 kali sehari 1 tablet sesudah makan.
2 Glimepiride Ambil Glimepiride tablet 2 mg sebanyak 10
tablet kemudian masukkan ke dalam plastik
obat dan beri etiket, tulis nama pasien tandai 1
kali sehari 1 tablet setiap pagi sesudah makan.
5 Simvastatin Ambil Simvastatin tablet 10 mg sebanyak 10
tablet kemudian masukkan ke dalam plastik
obat dan beri etiket tulis nama pasien tandai 1
kali sehari 1 tablet setiap malam.
6 Neuropyron V Ambil Neuropyron V tablet sebanyak 10 tablet
kemudian masukkan ke dalam plastik obat dan
beri etiket tulis nama pasien tandai 2 kali
sehari 1 tablet sesudah makan.
12
b. Etiket
Penandaan obat menggunakan etiket putih untuk Metformin, Glimepirid,
Simvastatin, dan Neuropyron V karena obat tersebut digunakan secara oral.
c. Pengemasan
Pengemasan sebaiknya dilakukan di tempat kering dan tidak bercampur dengan
obat yang berasal dari resep lain. Masing-masing obat dikemas dalam plastik
terpisah dengan memperlihatkan etiket pada salah satu sisi kemasan sehingga
mempermudahkan pemeriksaan akhir saat penyerahan. Kemasan plastik harus
bersih, tidak berbau, dan tertutup sehingga sediaan obat tidak keluar atau jatuh.
13
6. Konseling
Pada penyerahan obat dilakukan konseling kepada pasien karena pasien
merupakan pasien penyakit degeneratif dengan terapi jangka panjang.
Tahapan Konseling:
a. Tahap pengenalan yaitu memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada pasien
mengenai tujuan dilakukannya konseling, serta menanyakan apakah pasien dan
keluarga bersedia untuk dilakukan konseling.
b. Tahap penilaian tujuannya yaitu untuk menilai kepahaman pasien dan keluarga
pasien tentang obat yang diberikan dengan teknik show and tell karena pasien
sudah pernah mendapatkan obat ini.
Apa guna anda menggunakan obat ini ?
Bagaimana cara menggunakan obat ini ?
Masalah-masalah apa yang anda miliki terkait dengan penggunaan obat ini?
c. Tahap Pelaksanaan, tahap ini bertujuan untuk merangsang, mengubah sikap
dari pasien dan mengikuti regimen terapeutik. Apoteker memberikan informasi
mengenai penggunaan obat dan mendiskusikan untuk mencegah masalah atau
mengatasi masalah dan mendidik pasien
Informasi Tentang Obat (Farmakologi)
No Nama Obat Informasi Obat
1 Resep 1 Indikasi : Diabetes mellitus
Metformin Aturan pakai : 1 tablet pagi dan malam Bersama
Tab dengan makan
(Menurut BNF edisi 70 2015 Hal 594, AHFS, 2011, DIH
ed 17th Metformin diminum bersama dengan makan)
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15-30
0
C, dalam wadah yang kedap udara atau simpan pada
kotak obat.
Informasi lainnya : Saat menggunakan obat ini apabila
mengalami mual sampai dengan muntah, diare, sakit
pada bagian perut, segera hubungi dokter.
2 Resep 2 Indikasi : Diabetes mellitus
Glimepirid Aturan pakai : 1 tablet pagi hari sesudah makan.
Tab Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15-30
0
C, dalam wadah yang kedap udara atau simpan pada
kotak obat.
Informasi lainnya : Saat menggunakan obat ini apabila
14
mengalami mual sampai dengan muntah, diare hubungi
dokter.
3 Resep 3 Indikasi : Hiperkolesterolemia
Simvastatin Aturan pakai : 1 x sehari 1 tablet sesudah makan
Tab diminum malam hari
Cara Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15-30
0
C, dalam wadah yang kedap udara atau simpan pada
kotak obat.
Informasi lainnya : Saat menggunakan obat ini apabila
mengalami sakit kepala, mual sampai dengan muntah,
diare, sakit pada bagian perut, segera hubungi dokter.
4 Resep 4 Indikasi : Pereda nyeri
Neuropyron Aturan pakai : 2 x sehari 1 tablet sesudah makan
V Tab Cara Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15-30
0
C, dalam wadah yang kedap udara atau simpan pada
kotak obat.
15
7. Lain-lain
a. Cara Membuat Salinan Resep
APOTEK BERKAH
Jl. Teratai putih Raya Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283
Apoteker : Dwi Nesya, S.Farm., Apt.
No. SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
SALINAN RESEP
Resep No. : 01 Tgl Resep : Bekasi, 3 Februari 2017
Nama Dokter : dr. Cut Dahlia
Asal Resep : Praktek Dokter Bersama Legenda Sehat
Nama Pasien : Ny. Ronay
Usia : Dewasa
16
b. Pengisian PMR ( Patient Medical Record)
Penyakit :
umum/spec
Riwayat Alergi :
Tanggal Jenis Alergi Karena Obat Sebab lain Intensitas (deskripsi umum)
Riwayat Pengobatan :
Tanggal Diberikan Obat Dokter Ref. Indikasi (catatankhusus)
penulis R/ Skrining R/
03-02-2017 Metformin Antidiabetik oral
Glimepirid Dr. Cut Antidiabetik oral
Simvastatin Dahlia Hiperkolesterol
Neuropyron V Pereda nyeri
17
Riwayat Copy Resep :
Dokter Ref.
Tanggal Diberikan Obat Indikasi (catatankhusus)
penulis R/ Skrining R/
03-02-2017 Metformin Antidiabetik oral
Glimepirid Dr. Cut Antidiabetik oral
Simvastatin Dahlia Hiperkolesterol
Neuropyron V Pereda nyeri
18
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia 2017 (IONI). Sagung
Seto, Jakarta.
Ben Yeo. 2013. MIMS Referensi Obat Informasi ringkas Produk Obat. Edisi
2013. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.
ISFI. 2015. ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia: Volume 50. ISFI
Penerbitan, Jakarta.
Jasiecka A, Maslanka T, Jaroszewski JJ. 2014. Pharmacological characteristics
of metamizole. Departement of pharmacology and toxicology. Poland
Koda Kimble & Young’s. 2013 Applied Therapeutic Theclinical Use of Drugs
Tenth Edition. Wolters Kluwe Health. USA
Khanderia S. 2016. British National Formulary, 70th Editions. BMJ Group and
Pharmaceutical, Press, London.
Lacy CF, et al. 2008. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexicomp, Ohio.
McEvoy GK. 2011. AHFS Drug Information Essentials. Point-of-care Drug
Information for Health Care Professionals. American Society of Health-
System Pharmacists. Bethesda, Maryland.
Menteri Kesehatan RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan No 35 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Kementrian kesehatan
RI. Jakarta
Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London.
www.drugs.com/diakses pada tanggal 25 Mei 2017
19
RESEP 2
Afri Nur Fitriani
20
1. Resep
a. Lampiran Foto Copy Resep Asli
21
b. Penulisan Ulang Resep
NO. : 15301
Dokter : David
IP :
R/
R/ Cefixim No. X
S 3 dd 1 Radang paraf
R/ Ranitidin No. X
S 3 dd 1 ½ h Ac Mual paraf
R/ Polysilane No. X
S 3 dd 1 ½ h Ac paraf
Umur :
22
2. Narasi Resep
Resep yang ditulis oleh dr. David berpraktek di RSIA Selasih Medika untuk
pasien bernama An. Bayu Ginting sebagai berikut:
R/ Cefixim No. X
S 2 dd 1 Habiskan Antibiotik
Bahasa Latin :Recipe Cefixim numero X.
Signa duas de die uno, Antibiotik Habiskan
Bahasa Indonesia :Ambillah Cefixim sebanyak 10.
Tandai dua kali sehari satu, Antibiotik, Habiskan
R/ Ranitidin No. X
S 3 dd 1 ½ h Ac Mual
Bahasa Latin :Recipe Ranitidin numero X.
Signa tre de die uno1/2 hors ante coena, mual
Bahasa Indonesia :Ambillah Ranitidin sebanyak 10.
Tandai tiga kali sehari satu ½ jam sebelum makan,
mual
23
R/ Buscopan Plus No. V
S 3 dd 1 k/p bila mules
Bahasa Latin :Recipe Buscopan Plus numero V.
Signa tre de die uno k/p bila mules
Bahasa Indonesia :Ambillah Polysilane tablet sebanyak 10.
Tandai tiga kali sehari satu, kalau perlu bila mules
3. Profil Obat
a. Resep 1
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Cefixime ISO 2016
Hlm 131
2 Nama Generik Sefiksim, Cefixime ISO 2016
Hlm 131
3 Nama Dagang Cefila, Cefacef, Cefarox, Fixam, Tocef ISO 2016
Lain Hlm 131
4 Indikasi Utama Infeksi saluran pencernaan IONI 2017
hlm 456
Indikasi Lain Infeksi saluran kemih ringan tanpa IONI 2017
komplikasi yang disebabkan oleh proteus hlm 456
mirabilis, otitis media disebabkan
Haemophilus influenza, Moraxella,
catarrahalis, faringitis, dan tonsillitis
yang disebabkan Streptococcus
pygogenes, bronchitis akut dan kronik
dari eksarbasi akut yang disebabkan oleh
Streptococcus pneumonia dan
Hemophilus influenza, pengobatan
demam tifoid pada anak dengan multi
resisten terhadap regimen standar.
5 Kontra Indikasi Hipersensitivitas terhadap sefalosporin. IONI 2017
24
hlm 456
6 Efek Samping Konstipasi IONI 2017
hlm 456
7 Bentuk 100 mg/kapsul, 100 mg/5ml sirup ISO 2016
Sediaan/Potensi Hlm 131
8 Aturan Pakai Dewasa dan Anak: 2 x sehari 50 - 100 IONI 2017
mg hlm 456
9 Dosis Lazim Anak umur 10-17 tahun: 100-200 mg BNF 70 hlm
diberikan 2 x sehari 457
Dosis -
Maksimal
10 Mekanisme Menghambat sintesis dinding sel bakteri Clinical
Kerja Pharmacology
3rd edition
hlm 244
b. Resep 2
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Dexteem Plus ISO 2016 hlm
70
2 Nama Generik - ISO 2016 hlm
70
3 Nama Dagang Dextaco, Dektafen, Dextamine, ISO 2016 hlm
Lain Domesone, Grafachlor, 70
4 Indikasi Utama Antinflamasi IONI 2017
hlm 235
Indikasi Lain Deksklorfeniramin maleat : gejala alergi IONI 2017
seperti rhinitis alergi, urtikaria, saluran hlm 235
napas atas dan sistemik.
Deksametason micronized : supresi IONI 2017
inflamasi dan gangguan alergi; Cushing's hlm 619
disease, hiperplasia adrenal kongenital;
25
udema serebral yang berhubungan
dengan kehamilan; batuk yang disertai
sesak napas; penyakit rematik; untuk
pengobatan jangka pendek pada mata
5 Kontra Indikasi Deksklorfeniramin maleat : bayi baru IONI 2017
lahir, premature,pasien dalam terapi hlm 235
penghambat MAO, serangan asma akut.
Deksametason micronized : infeksi yang IONI 2017
tidak ditangani hlm 619
6 Efek Samping Deksklorfeniramin maleat : sedasi, IONI 2017
gangguan saluran cerna, efek hlm 235
antimuskarinik, hipotensi, kelemahan
otot, tinnitus, euphoria, nyeri kepala,
stimulasi SSP, reaksi alergi
Deksametason micronized : efek IONI 2017
samping termasuk gagal penyembuhan, hlm 619
atropi kulit, menimbulkan luka memar,
striae, telangiectais,
jerawat, rupture jantung diikuti infark
jantung, gangguan cairan dan elektrolit,
leukositosis, reaksi hipersensitif
(termasuk pencegahan),
tromboembilisme, mual, muntah,
cekukan.
7 Bentuk Setiap tablet mengandung ISO 2016 hlm
Sediaan/Potensi Deksklorfeniramin maleat 2 mg & 70
Deksametason micronized 0,5 mg
8 Aturan Pakai 4-6 x sehari 1 tab ISO Vol 50
hlm 70
9 Dosis Lazim Deksklorfeniramin maleat : 2 mg setiap DIH ed 17th
4-6 jam
Deksametason micronized : 0.08-0.3 DIH ed 17th
26
mg/kgBB/hari setiap 2-4 kali sehari
Dosis -
Maksimal
10 Mekanisme Deksklorfeniramin yang merupakan Clinical
Kerja agonis reseptor H1 bersaing dengan Pharmacology
histamin untuk berada di reseptor H1 3rd edition
yang ada di sel efektor pemblokiran Hlm 298
Histamin sehingga respon alergi
berhenti.
Deksametasone Mengurangi peradangan Clinical
dengan menekan perpindahan neutrofil, Pharmacology
menurunkan produksi mediator 3rd edition
inflamasi, dan mengembalikan hlm 298
permeabilitas kapiler yang meningkat.
c. Resep 3
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Ranitidin ISO 2016 hlm
399
2 Nama Generik Ranitidin ISO 2016 hlm
399
3 Nama Dagang Ranitidine, Rantin, Ratinal, Ulceranin, ISO 2016 hlm
Lain Zantac, 399
4 Indikasi Utama Antiemetik IONI 2017
hlm 56
Indikasi Lain Tukak lambung dan tukak duodenum, IONI 2017
gejala refluks esofagitis, dyspepsia, hlm 56
tukak akibat AINS, Tukak akibat
H.pylori, sindrom Zollinger-Ellison,
kondisi lain dimana pengurangan asam
lambung akan bermanfaat.
5 Kontra Indikasi Penderita yang diketahui hipersensitif IONI 2017
27
terhadap ranitidin. hlm 56
6 Efek Samping Takikardi (jarang), agitasi, gangguan IONI 2017
penglihatan, alopesia, nefritis interstisial hlm 56
(jarang)
7 Bentuk 150 mg/ tablet, 25mg/ampul ISO 2016 hlm
Sediaan/Potensi 399
8 Aturan Pakai 2 kali sehari 150 mg IONI 2017
hlm 56
9 Dosis Lazim Anak usia 1 bulan – 16 tahun : DIH ed 17th
2-4 mg/kgBB/hari diberikan 2 kali sehari
Dosis 300 mg DIH ed 17th
Maksimal
10 Mekanisme menghambat produksi asam di Sel Clinical
Kerja parietal yang ada di lambung. Pharmacology
3rd edition
hlm 199
d. Resep 4
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Polysilane ISO 2016 hlm
396
2 Nama Generik
3 Nama Dagang Polycrol, Polycrol-400, ISO 2016 hlm
Lain 396
4 Indikasi Utama Antasida IONI 2017
hlm 36
Indikasi Lain Untuk mengurangi gejala-gejala yang Brosur
berhubungan dengan kelebihan asam kemasan
lambung, gastritis, tukak lambung, tukak produk
usus 12 jari, dengan gejala seperti mual,
nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung,
dan perasaan penuh pada lambung
28
5 Kontra Indikasi Pasien gangguan fungsi ginjal berat Brosur
karena dapat menimbulkan kemasan
hipermagnesia. Anak umur dibawah 6 produk
tahun.
6 Efek Samping Sembelit, diare mual, muntah, dan gejala Brosur
tersebut dapat hilang bila pemakaian obat kemasan
dihentikan. produk
7 Bentuk Setiap tablet dan sirup per 5 ml Brosur
Sediaan/Potensi mengandung Dimetilpolisiloksan 80 mg, kemasan
Al-hidroksida 200 mg, Mg hidroksida produk
200 mg
8 Aturan Pakai 3 – 4 x sehari ½ - 1 tab Brosur
kemasan
produk
9 Dosis Lazim Al-hidroksida : 100 – 200 mg 3- 4 x
sehari
Mg hidroksida: 100 – 200 mg 3- 4 x Brosur
sehari kemasan
produk
Dimetilpolisiloksan: 40 - 80 mg 3-4 x
sehari
Dosis -
Maksimal
10 Mekanisme Al-Hidroksida dan Mg-Hidroksida Brosur
Kerja Bekerja dengan cara menetralkan asam kemasan
lambung, Tindakan menetralisir asam produk
dengan cara mengurangi jumlah total
asam di saluran pencernaan, sedangkan
Dimetilpolisiloksan menghilangkan
gelembung- gelembung gas yang
menyebabkan kembung.
29
e. Resep 5
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Buscopan ISO 2016 hlm
418
2 Nama Generik ISO 2016 hlm
418
3 Nama Dagang Buscotica, Dormi, Gitas, Hyorex, ISO 2016 hlm
Lain Hyscopan 418
4 Indikasi Utama Kejang otot perut (mulas) IONI 2017
hlm 350
Indikasi Lain Hiosin-N-butilbromida : premedikasi, IONI 2017
spasme traktus gastrointestinal, spasme hlm 350
dan dyskinesia system billier, spasme
traktus genito-urinarius
Paracetamol : nyeri ringan sampai IONI 2017
sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi, hlm 363
pireksia
5 Kontra Indikasi Hiosin-N-butilbromida : miastenia IONI 2017
gravis, megakolon, glaucoma, hipertropi hlm 350
prostat dengan retensi urin, stenosis
mekanik.
Paracetamol : gangguan fungsi hati berat, IONI 2017
hipersensitivitas. hlm 363
6 Efek Samping Hiosin-N-butilbromida : mengantuk, IONI 2017
mulut kering, pusing, pengglihatan hlm 350
kabur, kesulitan buang air kecil.
Paracetamol : jarang terjadi efek samping IONI 2017
tetapi yang dilaporkan terjadi reaksi hlm 363
hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan
darah (termasuk trombositopenia,
leukopenia, neutropenia), hipotensi pada
30
infuse. Penggunaan jangka panjang dan
dosis berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan hati
7 Bentuk Setiap tablet mengandung Hiosin-N- ISO 2016 hlm
Sediaan/Potensi butilbromida 10 mg dan Paracetamol 500 418
mg
8 Aturan Pakai 3 x sehari 1-2 tablet ISO 2016 hlm
418
9 Dosis Lazim Hiosin-N-butilbromida : 10 mg 3 x BNF 70 hlm
sehari 344
Paracetamol : 480–750 mg setiap 4-6 BNF 70 hlm
jam,. 355
Dosis Hiosin-N-butilbromida : - BNF 70 hlm
Maksimal 344
Paracetamol : 4 g BNF 70 hlm
355
10 Mekanisme Hiosin-N-butilbromida : Memblokir aksi DIH ed 17th
Kerja asetilkolin di tempat parasimpatis pada
otot polos, kelenjar sekretori dan SSP
Paracetamol : bekerja di sistem saraf Clinical
pusat (SSP) dengan menghambat sintesis Pharmacology
prostaglandin 3rd edition
hlm 97
31
4. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan nMenteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
35 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Kegiatan
Skrining resep meliputi administratif, kesesuaian farmasetika, dan
pertimbangan klinik.
a. Administratif
Persyaratan administrative dari resep meliputi :
Tidak
No. Kelengkapan Resep Ada Penjelasan
Ada
1. Nama Dokter √
2. Nomor Surat Izin Praktek √
Dokter praktek di RS
3. Alamat Praktek √
tersebut
4. Tanggal Penulisan Resep √
5. TTD Dokter √
6. Nama Pasien √
Ditanyakan langsung
7. Alamat Pasien √
kepada pasien
Ditanyakan langsung
8. Umur Pasien √
kepada pasien.
Dapat dilihat dari
9. Jenis Kelamin Pasien √
nama pasien
Ditanyakan langsung
10. Berat Badan Pasien √
kepada pasien.
11. Nama Obat √
12. Sediaan √
13. Dosis √
14. Jumlah √
15. Cara Pemakaian √
Informasi lainnya (iter, cito,
16. √
PIM, dll)
32
Kesimpulan : Berdasarkan persyaratan administrasi pada resep ini tidak lengkap
karena didalam resep tidak memuat alamat dokter, Nomor Surat Izin Praktek,
umur pasien, Jenis kelamin pasien, umur dan berat badan pasien. akan tetapi resep
masih dapat dilayani karena alamat pasien, umur dan berat badan pasien dapat
ditanyakan langsung kepada pasien, serta alamat dokter dapat melihat dari alamat
RS karena dokter praktek di RS tersebut.
b. Farmasetik
Persyaratan farmasetika dari resep meliputi:
1) Penulisan bentuk sediaan dan potensi yang diminta
Bentuk Sediaan
No Nama Obat Ada Tidak Ada Keterangan
1 Cefixime √ Hanya ada satu
bentuk sediaan oral
2 Dexteem Plus √ Hanya ada satu
bentuk sediaan
3 Ranitidin √ Hanya ada satu
bentuk sediaan oral
4 Polysilane Tab √
5 Buscopan √ Hanya ada satu
bentuk sediaan oral
Potensi Sediaan
NO. Nama Obat Ada Tidak Ada Keterangan
1 Cefixime √ Hanya ada satu potensi
sedian 100 mg/ kapsul
2 Dexteem Plus √ Hanya ada satu potensi
sedian
3 Ranitidin √ Hanya ada satu potensi
sedian 150 mg/ tab
4 Polysilane Tab √ Hanya ada satu potensi
sedian 200 mg/ tab
33
5 Buscopan √ Hanya ada satu potensi
sedian 10 mg/tab
2) Stabilitas : -
3) Inkompatibilitas :
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik fisika
maupun kimia karena semua obat dalam resep berupa sediaan obat jadi.
c. Pertimbangan klinis
1) Interaksi Obat
N Obat yang Jenis Efek Mekanisme Rekomendasi
O. berinterasksi Interaksi Interaksi Interaksi
1 Ranitidin - Farmakoki Penggunaan terkait dengan Pemberian ranitidine
Polysilane netik - bersamaan berkurangnya dan polysilane
minor dapat penyerapan di diberikan jarak 1 atau
menurunkan lambung dan 2 jam .
kadar bioavaibilitas
ranitidin karena efek
dalam menetralkan
plasma asam.
2) Efek Samping : -
34
3) Kesesuaian Dosis
NO Obat Dosis Resep Dosis Lazim Keterangan
Sekali Sehari
1 Cefixime 100mg 200mg 1xP= 100 – 200 mg Sesuai
1xH : 200 – 400 mg
2 Dexteem (Deksklor Deksklorfeni 1xP= Satu kali pakai sesuai,
Plus feniramin ramin 6 mg, Deksklorfeniramin 2 sedangkan untuk satu
2 mg, mg, hari underdose
1xH :
Deksklorfeniramin
8-12 mg,
35
lisiloksan loksan: 240 1 hari : 120 mg –
: 80 mg mg 320 mg
Pehitungan dosis
a) Cefixime
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 1 tab = 100 mg
1 hari : 2 tab = 200 mg
Dosis Lazim
1 x pakai : 100 – 200 mg
1 hari : 200 – 400 mg
b) Dexteem
- Deksklorfeniramin maleat 2 mg/tab:
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 2 mg
1 hari : 2 mg x 3 = 6 mg
Dosis Lazim
1 x pakai : 2 mg
1 hari : 2 mg x ( 4-6 ) = 8-12 mg
- Deksametasone 0,5 mg/tab:
Dosis dalam Resep
36
1 x pakai : 1 tab = 0,5 mg
1 hari : 3 tab = 1,5 mg
Dosis Lazim
0.08-0.3 mg/kgBB/hari diberikan 2-4 x sehari
BB: 35 kg
1 x pakai : 0,7 – 5,25 mg
1 hari : 2,8 – 10,5 mg
c) Ranitidin
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 150 mg
1 hari : 450 mg
Dosis Lazim
2-4 mg/KgBB/hr , dibagi 2 x sehari
Jika BB pasien 35 kg
1 x pakai : (2-4) mg x 35 = (70 – 140 mg) : 2 = 35 – 70 mg
1 hari : (2-4) mg x 35 = 70 – 140 mg
d) Polysilane Tab
- Al-hidroksida
Dosis dalam Resep
1xp : 200 mg
1 hari : 600 mg
Dosis Lazim
1xp : 100 – 200 mg
1 hari : 300 - 800 mg
- Mg hidroksida:
Dosis dalam Resep
1 xp : 200 mg
1 hari : 600 mg
Dosis Lazim
37
1xp : 100 – 200 mg
1 hari : 300 - 800 mg
- Dimetilpolisiloksan:
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 80 mg
1 hari : 240 mg
Dosis Lazim
1xp : 40 - 80 mg
1 hari : 120 mg – 320 mg
e) Buscopan Plus
- Hiosin-N-butilbromida :
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 10 mg
1 hari : 30 mg
Dosis Lazim
1 x pakai : 10 mg
1 hari : 30 mg
- Paracetamol :
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 500 mg
1 hari : 1500 mg
Dosis Lazim
1 x pakai : 480–750 mg
1 hari : 1920 mg – 4500 mg
4) Kontra Indikasi
Tidak ada kontra indikasi dari resep tersebut.
38
Kesimpulan pertimbangan klinis :
Berdasarkan pertimbangan klinis pada resep ini dosis Cefixim, Polysilane yang
diberikan sesuai dengan dosis lazim, sedangkan untuk Dexteem, Ranitidin dan
Buscopan plus dosis yang diberikan tidak sesuai dosis lazim. Walaupun terdapat
interaksi obat tetapi hal tersebut masih dapat diatasi dengan tidak menggunakan
ranitidin dan polysilane tablet secara bersamaan, dan pemakaian masih dapat
dilanjutkan.
5. Penyiapan Obat
a. Penyiapan Obat Tanpa Penimbangan
No. Nama Obat Penyiapan Obat
1 Cefixime Ambil Cefixime tablet sebanyak 10 kemudian
masukkan ke dalam plastik obat dan beri etiket
putih tulis nama pasien lalu tandai 2 x sehari 1
Habiskan, antibiotik.
2 Dexteem Plus Ambil Dexteem Plus sebanyak 10 kemudian
masukkan ke dalam plastik obat dan beri etiket
putih tulis nama pasien lalu tandai 3 x sehari 1,
Radang.
3 Ranitidin Ambil Ranitidin sebanyak 10 kemudian
masukkan ke dalam plastik obat dan beri etiket
putih tulis nama pasien lalu tandai 3 x sehari 1,
1/2 jam sebelum makan, mual.
4 Polysilane Tab Ambil Polysilane tablet sebanyak 10 tablet
kemudian masukkan ke dalam plastik obat dan
beri etiket putih tulis nama pasien lalu tandai 3
x sehari 1, 1/2 jam sebelum makan.
5 Buscopan Ambil Buscopan sebanyak 5 kemudian
masukkan ke dalam plastik obat dan beri etiket
putih tulis nama pasien lalu tandai 3 x sehari 1,
kalau perlu bila mules.
39
b. Etiket
APOTEK BERKAH
JL.Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
No.02/5 Tgl : 12/10/2013
Buscopan
Bayu Ginting
3 x sehari 1
Kalau perlu bila mulas.
Paraf
c. Pengemasan
Pengemasan sebaiknya dilakukan di tempat kering dan tidak bercampur dengan
obat yang berasal dari resep lain. Masing-masing obat dikemas dalam plastik
40
terpisah dengan memperlihatkan etiket pada salah satu sisi wadah sehingga
mempermudahkan pemeriksaan akhir saat penyerahan. Kemasan plastik harus
bersih, tidak berbau, dan tertutup sehingga sediaan obat tidak keluar atau jatuh.
41
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
30oC, terlindung dari cahaya
Informasi lainnya : obat harus digunakan dengan
di kunyah, jangan langsung ditelan. Hindari
pengunaan polysilane bersamaan dengan obat
lainnya.
5 Buscopan Plus Indikasi : Mulas
Aturan pakai : 3 kali sehari 1 tablet.
Cara penyimpanan : simpan dibawah suhu
30oC, terlindung dari cahaya.
Informasi lainnya : obat ini diminum bila mulas.
Obat dapat diminum bersama atau tanpa
makanan.
42
7. Lain-lain
a. Salinan resep
APOTEK BERKAH
JL.Teratai Putih Raya Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008Dokter :
Salinan Resep
R/ Cefixime No. X
S 2 dd 1 Habiskan Antibioti -det-
S 3 dd 1 Radang -det-
R/ Ranitidin No. X
S 3 dd 1 ½ h Ac Mual -det-
R/ Polysilane No. X
S 3 dd 1 ½ h Ac -det-
Jakarta, 12/10/13
P.C.C
43
b. Pengisian PMR ( Patient Medical Record)
Riwayat Alergi :
Tanggal Jenis Alergi Karena Sebab lain Intensitas (deskripsi umum)
Obat
44
Riwayat Pengobatan :
Tanggal Diberikan Obat Dokter penulis Ref. Skrining R/ Indikasi (catatan
R/ khusus)
Riwayat Konseling :
Tanggal Target/Topik DRP Capaian, rcn monitoring,
intervensi, rcn home care
45
DAFTAR PUSTAKA
Ben Yeo. 2016. MIMS Referensi Obat Informasi ringkas Produk Obat. Edisi 15.
Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
BNF org. 2015. British National Formulary ed 70. BMJ Group. London
ISFI. 2015. ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia: Volume 50. ISFI
Penerbitan, Jakarta.
Lacy CF, et al. 2008. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexicomp, Ohio.
46
RESEP 3
Agus Dwi Satrio
47
1. Resep
a. Lampirkan foto copy resep asli
48
b. Penulisan Ulang Resep
Praktek
Jalan Bintara VI RT 02 RW 02 No 8
R/ Simarc 2 mg No XXX
S 1 dd 1 pc
R/ Atorvastatin 20 mg No XXX
S 1 dd 1 malam
S 1 dd 1 malam
R/ Betahistine 6 mg No LX
S 2 dd 4
Umur : Dewasa
Alamat :
49
2. Narasi Resep
Resep ditulis oleh dr. Sugeng Eko Prabowo yang berpraktek di Bintara
Bekasi Barat untuk pasiennya bernama Ny. Nurlaelah. Berikut obat yang
tertulis pada resep tersebut:
R/ Simarc 2 mg No XXX
S 1 dd 1 pc
R/ Atorvastatin 20 mg No XXX
S 1 dd 1 malam
Bahasa Latin : Recipe Atorvastatin 20mg nomero XXX
Signa semel de die 1. Vespere
Bahasa Indonesia : Ambillah Atorvastatin 20mg sebanyak 30
Tandai 1 x sehari 1. Malam
S 1 dd 1 malam
Bahasa Latin : Recipe Fenofibrate 300mg nomero XXX
Signa semel de die . Vespere
Bahasa Indonesia : Ambillah Fenofibrate 300mg sebanyak 30
Tandai 1 x sehari 1. Malam
R/ Betahistine 6 mg No LX
S 2 dd 4
Bahasa Latin : Recipe Betahistine 6mg nomero LX
Signa bis de die 4
Bahasa Indonesia : Ambillah Betahistine 6mg sebanyak 60
Tandai 2 x sehari 4
50
3. Profil Obat :
a. Resep 1
b. Resep 2
51
5 Kontra Indikasi Pasien Hipersensitif, wanita hamil IONI hal 190
dan menyusui
c. Resep 3
52
5 Kontra Indikasi Pasien Hipersensitif, wanita hamil IONI hal 187
dan menyusui, anak-anak,
gangguan hepar berat, gangguan
ginjal dan riwayat batu empedu.
6 Efek samping Gangguan pencernaan, reaksi IONI hal 187
alergi kulit, mialgia, peningkatan
enzim hati
7 Bentuk dan Tablet 100mg, 300mg dalam IONI hal 187
kekuatan sediaan kapsul
d. Resep 4
53
7 Bentuk dan Tablet 6 mg, 12 mg tablet IONI hal 354
kekuatan sediaan
4. Skrining Resep
a. Administratif
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek,
persyaratan administratif dari resep tersebut memuat:
Tidak Penjelasan
No. Kelengkapan Resep Ada
Ada
1. Nama Dokter √
5. TTD Dokter √
6. Nama Pasien √
Ditanyakan
7. Alamat Pasien √ langsung kepada
pasien
8. Umur Pasien √
54
pasien.
12. Sediaan √
13. Dosis √
14. Jumlah √
b. Farmasetik
1) Penulisan bentuk sediaan dan potensi yang diminta
Bentuk sediaan
No Nama Obat Bentuk Bentuk Keterangan
Sediaan Sediaan yang
Ada Tidak diberikan
1 Simarc-2 √ Tablet
2 Atorvatatin 20 mg √ Tablet
3 Fenofibrate √ Kapsul
4 Betahistine √ Tablet
Potensi Sediaan
55
2) Stabilitas : -
3) Inkompabilitas :
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik fisika
maupun kimia karena semua obat dalam resep berupa sediaan obat jadi.
c. Pertimbangan klinis
1) Interaksi Obat (Drugs.com, Medscape.com)
Interaksi Jenis Interaksi Efek Interaksi Mekanisme Rekomendasi
Obat Interaksi
Atorvastatin Farmakokinetik Keduanya jika Tingkat aktivitas Pantau pemakaian
– Fenofibrate Level Major digunakan penghambatan obat, pasien harus
bersamaan akan reduktase HMG- diberikan edukasi
memberikan CoA yang tinggi mengenai gejala
efek yang dapat dalam plasma rhabdomyolisis, serta
meningkatkan dikaitkan dengan sarankan untuk
resiko peningkatan risiko kembali ke dokter
rhabdomyolisis rhabdomyolisis. agar penggunaannya
Rhabdomyolisis dapat disesuaikan jika
dimanifestasikan terjadi potensi gejala
sebagai nyeri otot tersebut
atau kelemahan yang
terkait dengan
peningkatan kreatin
kinase yang terlalu
tinggi melebihi
sepuluh kali batas
atas normal.
Simarc – Farmakokinetik Keduanya jika Mekanismenya Pantau pemakaian
Fenofibrate Level Major digunakan melibatkan obat, pasien harus
bersamaan akan perpindahan diberikan edukasi
memberikan antikoagulan dari mengenai gejala
efek yang dapat situs pengikatan bleeding dan
56
meningkatkan protein plasma penanganannya, serta
resiko bleeding sarankan untuk
(perdarahan) kembali ke dokter
agar mendapatkan
penyesuaian dosis jika
terjadi bleeding
tersebut
2) Efek Samping : -
3) Kesesuaian Dosis :
No Nama Obat Dosis Resep Dosis Lazim
Sekali Sehari Ket. Pustaka
1. Simarc
Dosis lazim = 2 – 5 mg /hari
Dosis dalam resep
Dosis 1 x pakai = 3 mg
Dosis 1 x hari = 3 mg x 1 = 3mg
2. Atorvastatin
Dosis lazim = 10 – 80 mg /hari
Dosis dalam resep
Dosis 1 x pakai = 20 mg
Dosis 1 x hari = 20 mg x 1 = 20 mg
57
3. Fenofibrate
Dosis lazim = 160-400 mg /hari
Dosis dalam resep
Dosis 1 x pakai = 300 mg
Dosis 1 x hari = 1 x 300 mg = 300 mg
4. Betahistine
Dosis lazim = 12 - 48 mg /hari
Dosis dalam resep
Dosis 1 x pakai = 4 x 6 mg = 24 mg
Dosis 2 x hari = 2 x 24 mg = 48 mg
4) Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi dari resep tersebut
Kesimpulan: Berdasarkan pertimbangan klinis pada resep ini sudah sesuai pada
dosis dan tidak adanya kontraindikasi, walaupun terdapat interaksi obat tetapi hal
tersebut masih dapat dimonitoring dan pemakaian masih dapat dilanjutkan, jika
terjadi rabdhomyolisis maka perlu penyesuaian dalam penggunaannya, dan jika
terjadi perdarahan maka perlu penyesuaian dosis.
5. Penyiapan Obat
a. Penyiapan Obat Tanpa Penimbangan
No. Nama Obat Penyiapan Obat
1 Simarc Ambillah Simarc tablet 2 mg sebanyak 30
tablet kemudian masukkan ke dalam
plastik obat dan beri etiket putih tulis nama
pasien lalu tandai 1 kali sehari 1 tablet
sesudah makan
2 Atorvastatin Ambillah Atorvastatin tablet 20 mg
sebanyak 30 tablet kemudian masukkan ke
dalam plastik obat dan beri etiket putih
tulis nama pasien tandai 1 kali sehari 1
58
tablet (malam)
b. Etiket
Penandaan obat menggunakan etiket putih untuk Simarc, Atorvastatin,
Fenofibrate dan Betahistine karena obat tersebut digunakan secara oral.
59
APOTEK BERKAH APOTEK BERKAH
JL. Teratai Putih Raya JL. Teratai Putih Raya
Jakarta Timur 13460 Jakarta Timur 13460
Telepon : 021-8610836 Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S.Farm., Apt. Apoteker: Dwi Nesya, S.Farm., Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2012/1008 SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
No.03/1Tgl : 01/12//2016 No.03/5 Tgl : 01/12//2016
Fenofibrate 300 mg Betahistine 6 mg
c. Pengemasan
6. Konseling
60
Bagaimana cara menggunakan obat ini ?
Masalah-masalah apa yang anda miliki terkait dengan penggunaan obat ini?
c. Tahap Pelaksanaan, tahap ini bertujuan untuk merangsang, mengubah
sikap dari pasien dan mengikuti regimen terapeutik. Apoteker memberikan
informasi mengenai penggunaan obat dan mendiskusikan untuk mencegah
masalah atau mengatasi masalah dan mendidik pasien
Informasi Tentang Obat (Farmakologi)
No Nama Obat Informasi Obat
1 Resep 1 Aturan pakai: 1 x sehari 1 tablet (sesudah makan)
Simarc Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
15-30 0C, dalam wadah yang kedap udara atau
simpan pada kotak obat.
Informasi lainnya: Saat menggunakan obat ini
apabila mengalami perdarahan, sakit kepala, sesak
nafas segera hubungi dokter.
2 Resep 2 Aturan pakai : 1 x sehari 1 tablet (malam).
Atorvastatin Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
15-30 0C, dalam wadah yang kedap udara atau
simpan pada kotak obat.
Informasi lainnya : Saat menggunakan obat ini
apabila mengalami susah tidur, diare, sakit kepala,
perut kembung dan mual segera hubungi dokter.
3 Resep 3 Aturan pakai : 1 x sehari 1 kapsul (malam).
Fenofibrate Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
15-30 0C, dalam wadah yang kedap udara atau
simpan pada kotak obat.
Informasi lainnya : Saat menggunakan obat ini
apabila mengalami gangguan pencernaan, alergi
pada kulit dan nyeri otot segera hubungi dokter.
4 Resep 4 Aturan pakai : 2 x sehari 4 tablet
Betahistine Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
15-30 0C, dalam wadah yang kedap udara atau
simpan pada kotak obat.
Informasi lainnya: Saat menggunakan obat ini
apabila mengalami mual, muntah atau gangguan
saluran cerna lainnya segera hubungi dokter.
61
e. Jika pasien sudah memahami semua cara pemakaian obatnya, ucapkan
terimakasih atas waktu konseling obat dan tidak lupa memberikan informasi
penutup kepada pasien untuk mengingatkan agar meminum obat secara rutin.
f. Lakukan pencatan konseling yang dilakukan pada kartu patient medical
record dan berikan tawaran bantuan jika diperlukan dengan menanyakan
nomor telepon yang dapat dihubungi jika dibutuhkan.
62
7. Lain-lain
SALINAN RESEP
Resep No. : 03 Tgl Resep : 03/12/16
Nama Dokter : dr. Sugeng Eko Prabowo
Asal Resep :-
Usia : Dewasa
Nama Pasien : Ny. Nurlaelah
BB :-
R/ Simarc 2 mg No XXX
S 1 dd 1 pc - det 15
R/ Atorvastatin 20 mg No XXX
S 1 dd 1 malam - det 15
S 1 dd 1 malam - det 10
R/ Betahistine 6 mg No LX
S 2 dd 4 - det 30
Jakarta, 03/12/16
P.C. C
63
b. Pengisian PMR ( Patient Medical Record)
Kondisi umum :
Pasien
Penyakit : Kolesterol
umum/spec
Riwayat Alergi :
Tanggal Jenis Alergi Karena Sebab lain Intensitas (deskripsi umum)
Obat
64
Riwayat Pengobatan :
Tanggal Diberikan Obat Dokter penulis Ref. Skrining Indikasi (catatan
R/ R/ khusus)
03/12/16 Simarc dr. Sugeng Eko Pengencer darah
Prabowo
Atorvastatin Hiperlipidemia
Fenofibrate Hiperkolesterolemia
Betahistine Vertigo
Atorvastatin Hiperlipidemia
Fenofibrate Hiperkolesterolemia
Betahistine Vertigo
Riwayat Konseling :
Tanggal Target/Topik DRP Capaian, rcn monitoring,
intervensi, rcn home care
03/12/16 Meningkatkan Memantau efek samping obat yang
pengetahuan terkait obat terjadi pada pasien
dan kepatuhan minum
obat
65
DAFTAR PUSTAKA
Ben Yeo. 2016. MIMS Referensi Obat Informasi ringkas Produk Obat.Edisi 2016.
Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.
Hong JW, et all. 2010 The effect of human placenta extract in a wound healing
model.
Lacy CF, et al. 2008. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexicomp, Ohio.
Tan, T & Kirana Rahardja. 2010. Obat-obat sederhana untuk gangguan sehari-
hari. PT. Elex Media Kumputindo. Jakarta
66
RESEP 4
Anggita Dipika Wulandari
67
1. Resep
a. Lampiran Foto Copy Resep Asli
68
b. Penulisan Ulang Resep
No. : 12853
R/ Dometic syr I
S 3 d cth I ac
R/ Neokaolana syr I
R/ Alphamol VI
S 3 d 1/2
R/ Sanprima VIII
S 2 d1
Umur : 12 Tahun
Paraf
dokter
69
2. Narasi Resep
Resep yang ditulis oleh dr. M. Riko berpraktek di RSIA SELASIH MEDIKA
untuk pasien bernama Kary Christi sebagai berikut:
R/ Dometic syr I
S 3 d cth I ac
Bahasa Latin : Recipe Dometic syrup numero I.
Signa ter de die uno cochlear theae ante coenam
Bahasa Indonesia : Ambillah Dometic sirup sebanyak 1
Tandai 3 kali sehari 1 sendok teh sebelum makan
R/ Neokaolana syr I
S 3 d cth II ( jika mencret )
Bahasa Latin : Recipe Neokaolana syrup numero I.
Signa ter de die duo cochlear theae ( jika mencret )
Bahasa Indonesia : Ambillah Neokaolana sirup sebanyak 1
Tandai 3 kali sehari 2 sendok teh ( jika mencret )
R/ Alphamol VI
S3d½
Bahasa Latin : Recipe Alphamol tabletta numero VI.
Signa ter de die ½ tabletta
Bahasa Indonesia : Ambillah Alphamol tablet sebanyak 6
Tandai 3 kali sehari 1/2 tablet
R/ Sanprima VIII
S 2 d1
Bahasa Latin : Recipe Sanprima tabletta numero VIII.
Signa bis de die 1 tabletta
Bahasa Indonesia : Ambillah Sanprima tablet sebanyak 8
Tandai 2 kali sehari 1 tablet
70
3. Profil Obat
a. Resep 1
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Dometic IONI 2017 hlm
151
2 Nama Generik Domperidone IONI 2017 hlm
151
3 Nama Dagang Vosedon, Motilium, Vometa IONI 2017 hlm
Lain 151
4 Indikasi Utama Mual dan muntah-muntah IONI 2017 hlm
151
Indikasi Lain Dispepsia fungsional, mual dan muntah yang IONI 2017 hlm
disebabkan pemberian levodopa dan 151
bromocriptine lebih dari 12 minggu, mual dan
muntah pada anak akibat sitotoksik dan
radiologi
5 Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap domperidone, IONI 2017 hlm
pendarahan, penderita gangguan fungsihati dan 151
ginjal
6 Efek Samping Kadar prlaktin naik, ruam dan reaksi alergi, IONI 2017 hlm
penurunan libido, reaksi distonia akut 151
7 Bentuk Suspensi : 5mg / 5ml IONI 2017 hlm
Sediaan/Potensi 151
8 Aturan Pakai 3 x sehari 2 sendok teh, obat diminum 15-30 IONI 2017 hlm
menit sebelum makan dan sebelum tidur malam 151
9 Dosis Lazim 0,25 – 0,5 mg / kg 3 – 4 x sehari BNF 70 hlm 266
Dosis Maksimal maksimal 2,4 mg/kg (80 mg / hari ) BNF 70 hlm 266
10 Mekanisme Memblok reseptor dopamin D2 di Katzung Ed 12
Kerja chemoreceptor zona pemicu medula (daerah hlm 1092
postrema), sehingga domperidone digunakan
untuk anti emetik
71
b. Resep 2
No Profil Obat Keterangan Pust
Aka
1 Nama Obat Neo Kaolana ISO Vol 50 hlm
424
2 Nama Generik Kaolin dan Pektin ISO Vol 50 hlm
424
3 Nama Dagang Neo kaominal, Novadiar, Neo asta ISO Vol 50 hlm
Lain 424
4 Indikasi Utama Meredakan geala diare nonspesifik ISO Vol 50 hlm
424
Indikasi Lain -
5 Kontra Indikasi Pada penderita konstipasi harus dihindari, ISO Vol 50 hlm
obstruksi usus, hipersensitif 424
6 Efek Samping Konstipasi yang bersifat sementara, pusing ISO Vol 50 hlm
424
7 Bentuk Sirup 60 ml: kaolin 700 mg, pectin 66 mg / 15 ISO Vol 50 hlm
Sediaan/Potensi ml 424
8 Aturan Pakai 1 sendok makan, maksimal 6 sendok makan per ISO Vol 50 hlm
hari 424
9 Dosis Lazim 15 ml/ hari A to Z Drug Facts
Dosis Maksimal 18 sendok takar (90 ml/ hari) A to Z Drug Facts
10 Mekanisme Kaolin dan pektin bertindak sebagai adsorben, Katzung Ed 12
Kerja mengikat dengan bakteri, toksin, dan iritasi hlm 1092
lainnya pada mukosa usus. Pectin menurunkan
PH dalam lumen usus dan memberikan efek
menenangkan pada mukosa.
72
c. Resep 3
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Alphamol IONI 2017 hlm
363
2 Nama Generik Paracetamol IONI 2017 hlm
363
3 Nama Dagang Alphagesic, Afidol, Biopyrex IONI 2017 hlm
Lain 363
4 Indikasi Utama Menghilangkan rasa sakit IONI 2017 hlm
363
Indikasi Lain Nyeri ringan sampai sedang sesudah operasi IONI 2017 hlm
cabut gigi, antipiretik 363
5 Kontra Indikasi Hipersensitivitas dan gangguan fungsi hati IONI 2017 hlm
berat 363
6 Efek Samping Jarang terjadi efek samping tapi dilaporkan IONI 2017 hlm
terjadi reaksi ruam kulit,penggunaan jangka 363
panjang menyebabkan kerusakan hati
7 Bentuk /Potensi Tablet : 600 mg ISO Vol 50 hlm 2
8 Aturan Pakai ½ - 1 tablet tiap 4-6 jam IONI 2017 hlm
363
9 Dosis Lazim 320-480 mg setiap 4-6 jam AHFS 2011
Dosis Maksimal 4 gram per hari AHFS 2011
10 Mekanisme Paracetamol bekerja dengan mengurangi Katzung Ed 12
Kerja produksi prostaglandins dengan mengganggu hlm 650
enzim cyclooksigenase (COX). Parasetamol
menghambat kerja COX pada sistem syaraf
pusat yang tidak efektif dan sel edothelial dan
bukan pada sel kekebalan dengan peroksida
tinggi. Kemampuan menghambat kerja enzim
COX yang dihasilkan otak inilah yang
membuat paracetamol dapat mengurangi rasa
sakit
73
d. Resep 4
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Sanprima IONI 2017 hlm
500
2 Nama Generik Trimetroprim dan sulfametoksazol IONI 2017 hlm
500
3 Nama Dagang Decatrim, Dotrim, Erphatrim IONI 2017 hlm
Lain 500
4 Indikasi Utama Infeksi saluran pencernaan IONI 2017 hlm
500
Indikasi Lain Infeksi THT spotitis media, infeksi IONI 2017 hlm
toksoplasmosis, 500
5 Kontra Indikasi Gagal ginjal dan gangguan fungsi hati berat, IONI 2017 hlm
porfiria 500
6 Efek Samping Mual, muntah, ruam, gangguan darah IONI 2017 hlm
(neutropenia, thrombositopenia, 500
agranulositosis)
7 Bentuk Tablet : TMP 80 mg dan SMZ 400 mg, IONI 2017 hlm
Sediaan/Potensi TMP 160 dan SMZ 800, 500
TMP 40 dan SMZ 200
8 Aturan Pakai 2x sehari 1 kapsul ISO Vol 50 hlm
174
9 Dosis Lazim 8 mg / kg TMP dan 40 mg / kg SMZ setiap hari A to Z Drug Facts
dalam 2 dosis terbagi 12 jam selama 10 hari
Dosis Maksimal -
10 Mekanisme Sulfonamida adalah obat bakteriostatik yang Incredibly Easy
Kerja mencegah pertumbuhan mikroorganisme Ed 3 Hlm 258
dengan menghambat produksi asam folat.
Penurunan sintesis asam folat menurunkan
jumlah nukleotida bakteri dan menghambat
pertumbuhan bakteri.
74
4. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 35
Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, kegiatan skrining
resep meliputi administratif, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis.
a. Administratif
Persyaratan administratif dari resep tersebut meliputi:
Tidak
No. Persyaratan Administratif Ada Penjelasan
Ada
1. Nama Dokter √
2. Nomor Surat Izin Praktek √
3. Alamat Praktek √ Dokter praktek di RS tersebut
4. Tanggal Penulisan Resep √
5. TTD Dokter √ Dokter praktek di RS tersebut
6. Nama Pasien √
Ditanyakan langsung kepada
7. Alamat Pasien √
pasien
8. Umur Pasien √
9. Jenis Kelamin Pasien √
Ditanyakan langsung kepada
10. Berat Badan Pasien √
pasien.
11. Nama Obat √
12. Sediaan √
13. Dosis √
14. Jumlah √
15. Cara Pemakaian √
16. Informasi lain (iter, cito, dll) √
75
dapat melihat dari alamat RS karena dokter praktek di RS tersebut, dan TTD
dokter dapat menghubungi dokter tersebut melalui Rumah Sakit.
b. Farmasetik
1) Penulisan bentuk sediaan yang diminta
Penulisan bentuk sediaan dan potensi yang diminta (ada/tidak ada)
Jika tidak ada bagaimana tindakan atau solusi dari apoteker.
Bentuk sediaan:
No. Nama Obat Ada Tidak Keterangan
Ada
1. Dometic syrup √
2. Neo kaolana syrup √
3. Alphamol √ Diambil tablet karna diambil sejumlah 6
4. Sanprima √ Diambil tablet karna diambil sejumlah 8
Potensi Sediaan
No. Nama Obat Ada Tidak Keterangan
Ada
1. Dometic syrup √ Hanya ada satu potensi untuk syrup
2. Neo kaolana syrup √ Hanya ada satu sediaan untuk syrup
3. Alphamol √ Hanya ada satu potensi 600 mg
4. Sanprima √ Konfirmasi ke dokter
2) Stabilitas : -
3) Inkompabilitas :
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik fisika
maupun kimia karena semua obat dalam resep berupa sediaan obat jadi.
Kesimpulan :Berdasarkan persyaratan farmasetik pada resep ini tidak lengkap
karena didalam resep pada obat alphamol dan sanprima tidak tercantum bentuk
sediaan, tetapi pada obat tersebut bentuk sediaan dapat diambil tablet karna
diambil sejumlah 6 dan 8, sehingga dapat diberikan tablet dan dengan kekuatan
sesuai dengan obat tersebut.
76
c. Pertimbangan klinis
1) Interaksi Obat (Stockley Ed.8)
NO Obat yang Jenis Interaksi Efek Mekanisme Rekomendasi
berinteraksi Interaksi Interaksi
1. (Kaolin-pectin) Interaksi Kaolin- Mengurangi Sebaiknya
dan Farmakokinetik pectin AUC dan pemberian
(trimetropim mengurangi maksimum trimetropim dan
dan absorbsi tingkat serum sulfametoksazol
sulfametoksazol) sanprima trimetoprim dan kaolin-
sekitar 12% pectin tidak
dan 20% diminum
bersamaan
2) Efek Samping : -
3) Kesesuaian dosis
Dosis Resep Dosis Lazim
No. Obat Sekali Sehari Sekali Sehari Keterangan
1. Dometic 5mg 3 x 5 ml = 15 7,5 mg 22,5 mg Underdose
mg
2. Neo kaolana 10 ml 3 x 10 ml = 30 15 ml 60 ml Underdose
ml
3. Alphamol 300 mg 4 x 300 mg = 320 mg 1280 mg Underdose
900 mg
4. Sanprima 80 mg 2 x 80 mg = 120 mg 240 mg Underdose
(Trimetroprim) 160 mg
Sanprima 400 mg 2 x 400 mg = 600 mg 1200 mg Underdose
(sulfmetoxazol) 800 mg
77
Dalam 5 ml mengandung 5 mg
Dosis dalam resep:
1xpakai = 5 ml x 5 mg/ 5 ml = 5 mg
1 hari = 3 x 5 mg = 15 mg
Dosis lazim ( literatur ):
0,25 – 0,5 mg/ kg 3-4 x sehari
1xpakai = 0,25 mg x 30 = 7,5 mg
1 hari = 3 x 7,5 mg = 22,5 mg
Dosis Minimal
1xpakai = 0,2 mg x 30 = 6 mg
1 hari = 3 x 6 mg = 18 mg
2. Neokaolana sirup
Mengandung kaolin 700 mg pectin 66 mg tiap 15 ml
Dosis dalam resep (2 sendok teh):
1xpakai = 10 ml
1 hari = 10 ml x 3 = 30 ml
Dosis lazim (literatur):
3 Sendok takar (15 ml) tiap buang air besar
1xpakai = 15 ml
1 hari = 4 x 15 ml = 60 ml
3. Alphamol tablet
Dosis dalam resep:
1xpakai = ½ tab x 600 mg/ tab = 300 mg
1 hari = 4 x 300 mg = 1200 mg
Dosis lazim ( literatur ):
320-480 mg setiap 4-6 jam
1xpakai = 320 mg
1 hari = 4 x 320 mg = 1280 mg
4. Sanprima tablet
Dosis Trimetroprim
1xpakai = 80 mg
1 hari = 2 x 80 mg = 160 mg
78
Dosis Sulfametoksazol
1xpakai = 400 mg
1 hari = 2 x 400 mg = 800 mg
Dosis lazim ( literatur ):
8 mg / kg TMP dan 40 mg / kg SMZ setiap hari dalam 2 dosis terbagi
Dosis Trimetroprim
1 x pakai = 8 mg / kg x 30 kg /2 = 120 mg
1 hari = 2 x 120 mg = 240 mg
Dosis Sulfametoksazol
1xpakai = 40 mg / kg x 30 kg /2 = 600 mg
1 hari = 2 x 600 mg = 1200 mg
4) Kontraindikasi
Tidak ada kontra indikasi pada resep tersebut
5. Penyiapan Obat
a. Penyiapan Obat Tanpa Penimbangan
No. Nama Obat Penyiapan Obat
1 Dometic syrup Ambillah Dometic syrup 1 botol kemudian beri
etiket putih tulis nama pasien lalu tandai 3 kali
sehari 1 sendok teh sebelum makan
79
4 Neo Kaolana syrup Ambillah Neo Kaolana syrup 1 botol kemudian
beri etiket putih tulis nama pasien lalu tandai 3 kali
sehari 2 sendok teh (jika mencret)
3 Alphamol tablet Ambillah Alphamol tablet 6 tablet kemudian beri
etiket putih tulis nama pasien lalu tandai 3 kali
sehari 1/2 tablet
4 Sanprima tablet Ambillah Sanprima tablet 8 tablet kemudian beri
etiket putih tulis nama pasien lalu tandai 2 kali
sehari 1 tablet
b. Etiket
Penandaan obat menggunakan etiket putih untuk Dometic syr, Neo Kaolana syr,
Alphamol tablet, dan Sanprima tablet karna obat tersebut digunakan oral
Paraf Paraf
80
APOTEK BERKAH APOTEK BERKAH
JL.Teratai Putih Raya JL.Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460 Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283 Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt. Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008 SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
No.04/3 Tgl : 17/09/16 No.04/4 Tgl : 17/09/16
Alphamol 6 tablet Sanprima 8 tablet
Paraf Paraf
c. Pengemasan
Pengemasan sebaiknya dilakukan di tempat kering dan tidak bercampur dengan
obat yang berasal dari resep lain. Untuk obat tablet dikemas dalam wadah plastik
klip lalu diberi etiket dan untuk obat sirup langsung diberi etiket pada salah satu
sisi wadah sehingga mempermudahkan pemeriksaan akhir saat penyerahan.
Kemasan plastik harus bersih, tidak berbau, dan tertutup sehingga sediaan obat
tidak keluar atau jatuh.
81
6. Pemberian Informasi Obat
82
7. Lain-lain
a. Cara Membuat Salinan resep
APOTEK BERKAH
JL.Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
SALINAN RESEP
No. Resep : 04
Umur : 12 Tahun
R/ Dometic syr I
S 3 d cth I ac det
R/ Neokaolana syr I
R/ Alphamol VI
S3d½ det
R/ Sanprima VIII
S 2 d1 det
Jakarta, 17/9/16
P.C.C
STAMPEL APOTEK
83
b. Pengisian PMR (Patienrt Medical Record)
Nama : Kary Christi Kelamin – : L/P - Dws /
Status Anak
Usia : 12 Tahun Tercatat : Tgl 17/09/2016
Pertama
No. Kartu : ............................................................ Pekerjaan : ..........................
Asuransi ....valid ......
Alamat : Ras/Suku :
Lengkap
Riwayat Alergi :
Tanggal Jenis Alergi Karena Sebab lain Intensitas (deskripsi umum)
Obat
Riwayat Pengobatan :
Tanggal Diberikan Obat Dokter Ref. Skrining R/ Indikasi (catatan
penulis R/ khusus)
17/09/16 Dometic syrup Mual dan Muntah
Neo kaolana Meringankan diare
syrup dr. M. Riko -
Alphamol tablet Analgetik
Sanprima tablet Antibiotik
84
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia 2017 (IONI). Sagung
Seto. Jakarta
BNF Org. 2011. British National Formulary 70. BMJ Group. London UK
ISFI. 2016. ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia: Volume 50. ISFI
Penerbitan. Jakarta.
Katzung BG. 2013. Farmakologi Dasar & Klinik Edisi 12 Vol 1 & 2.Terjemahan:
Pendit BU, dkk. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Tatro David S. 2003. A to Z Drug Facts. Facts and Comparisons. San Franscisco
85
RESEP 5
Annisa Mauliawati
86
1. Resep
a. Lampiran Foto Copy Resep Asli
87
b. Penulisan Ulang Resep
No : 41321
Bekasi, 26 - 6 - 2016
S 2 dd 1 Paraf
S 3 dd 1 Paraf
R/ Ondansetron 4 mg No. V
S 3 dd 1 Paraf
R/ Methylprednisolon 4 mg No. VI
S 3 dd 1 Paraf
Umur : -
88
2. Narasi Resep
Resep yang ditulis oleh dr. Desiana S, Sp. P berpraktek di RSIA SELASIH
MEDIKA untuk pasien bernama Ny. Konita sebagai berikut:
R/ Ondansetron 4 mg No. V
S 3 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Ondansetron 4 mg numero V.
Signa ter de die 1
Bahasa Indonesia : Ambillah Ondansetron 4 mg sebanyak 5.
Tandai 3 x sehari 1.
R/ Methylprednisolon 4 mg No. VI
S 3 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Methylprednisolone 4 mg numero VI.
Signa ter de die 1
Bahasa Indonesia : Ambillah Methylprednisolone 4 mg sebanyak 6.
Tandai 3 x sehari 1
89
3. Profil Obat
a. Resep 1
90
b. Resep 2
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Epexol Forte Syrup IONI, 2017
Hal 261
2 Nama Generik Ambroksol HCl/ Ambroxol Martindale
Hydrochloride Ed. 36th
Hal 1550
3 Nama Dagang Bronchopront, Erlapec, Ambroxol, IONI, 2017
Lain Betalitik, , Mucopect, Hal 261
4 Indikasi Utama : Mukolitik
Lain : Sebagai sekretolitik pada
gangguan saluran nafas akut dan IONI, 2017
kronis khususnya pada eksaserbasi Hal 261
bronkitis kronis dan bronkitis asmatik
dan asma bronkial.
5. Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap ambroxol IONI, 2017
Hal 261
6. Efek Samping Reaksi intoleran setelah pemberian
ambroksol pernah dilaporkan tetapi
jarang; efek samping yang ringan
pada saluran saluran cerna pernah
dilaporkan pada beberapa pasien;
IONI, 2017
reaksi alergi (jarang); reaksi alergi
Hal 261
yang ditemukan: reaksi pada kulit,
pembengkakan wajah, dispnea,
demam; tidak diketahui efeknya
terhadap kemampuan mengendarai
atau menjalankan mesin.
7. Bentuk dan Tab: 30 mg; Sirup: 15 mg/5 ml; Sirup ISO, 2016
Kekuatan Sediaan Forte: 30 mg/5 ml; Tetes : 15 mg/ml Hal 450
8. Aturan Pakai 3 x sehari 5 ml ISO, 2016
Hal 450
9. Dosis Lazim Oral: 60-120 mg/hari dalam 2 dosis
terbagi DIH, Ed.
Dosis Maksimal - 20th
10. Mekanisme Kerja Mempunyai sifat sekretolitik, dapat
mempermudah pengeluaran sekret
IONI, 2017
yang kental dan lengket di dalam
Hal 261
saluran pernafasan pada gangguan
saluran nafas akut dan kronis.
91
c. Resep 3
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Ondansetron IONI, 2017
Hal 351
2 Nama Generik Ondansetron/Ondansetronum Martindale
Ed.36th
Hal 1756
3 Nama Dagang Cedantron, Frazon, Fudanton, IONI, 2017
Lain Invomit, Mitno Hal 352
4 Indikasi Utama : Antimual/ Antiemetik
Lain : mual dan muntah akibat
IONI, 2017
kemoterapi dan radioterapi,
Hal 351
pencegahan mual dan muntah pasca
operasi.
5. Kontra Indikasi Hipersensitivitas, sindroma IONI, 2017
perpanjangan interval QT bawaan. Hal 351
6. Efek Samping Sakit kepala; sensasi hangat atau
kemerahan, konstipasi, reaksi lokasi
injeksi, tidak umum: kejang,
gangguan gerakan, aritmia, nyeri dada
dengan atau tanpa depresi segmen ST,
bradikardi, cegukan, peningkatan uji
fungsi hati tanpa gejala; Jarang: reaksi
IONI, 2017
hipersensitivitas yang terjadi segera
Hal 351
dan kadang berat termasuk anafilaksis,
pusing saat pemberian intravena
secara cepat, gangguan penglihatan
sepintas (pandangan kabur) setelah
mendapat obat intravena; sangat
jarang: kebutaan sementara selama
pemberian intravena.
7. Bentuk dan IONI, 2017
Tab: 4 mg; 8 mg; inj: 2 mg/ml
Kekuatan Sediaan Hal 352
8. Aturan Pakai 3 x sehari 1 tab (4 mg) ISO, 2016
Hal 412
9. Dosis Lazim Dewasa: oral 8-24 mg sehari
DIH, Ed.17th
Dosis Maksimal
-
10. Mekanisme Kerja Menghambat serotonin yang bereaksi
pada receptor 5HT3 secara perifer pada
saraf dan terpusat di zona pemicu
DIH, Ed.17th
kemoreseptor, sehingga membuat kita
tidak mual dan berhenti muntah.
92
d. Resep 4
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Methylprednisolone IONI, 2017
Hal 622
2 Nama Generik Metilprednisolon/Methylprednisolone Martindale
Ed.36th ,
Hal 1538
3 Nama Dagang Flameson, Gamesolone, Graxon, IONI, 2017
Lain Hexilon, Medixon Hal 623
4 Indikasi Utama : Anti radang/ Antiinflamasi
Lain : Supresi inflamasi dan gangguan IONI, 2017
alergi Hal 622
93
4. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 35
Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, kegiatan
skrining resep meliputi administratif, kesesuain farmasetik, dan pertimbangan
klinis.
a. Administratif
Persyaratan administratif dari resep tersebut meliputi:
Tidak
No. Persyaratan Adiministratif Ada Keterangan
Ada
1. Nama Dokter √
Dokter praktek di RS
2. Nomor Surat Izin Praktek √
tersebut
3. Alamat Praktek √
4. Tanggal Penulisan Resep √
5. TTD Dokter √
6. Nama Pasien √
Ditanyakan langsung
7. Alamat Pasien √
kepada pasien
Ditanyakan langsung
8. Umur Pasien √
kepada pasien
Dapat dilihat dari
9. Jenis Kelamin Pasien √
nama pasien
Ditanyakan langsung
10. Berat Badan Pasien √
kepada pasien.
11. Nama Obat √
12. Sediaan √
13. Dosis √
14. Jumlah √
15. Cara Pemakaian √
Informasi Lainnya (iter, cito,
16. √
PIM, dll)
94
Kesimpulan : Berdasarkan persyaratan administrasi pada resep ini tidak lengkap
karena didalam resep tidak memuat surat ijin praktek dokter, alamat dokter,
alamat pasien, umur pasien, jenis kelamin pasien dan berat badan pasien. Akan
tetapi, resep masih dapat dilayani karena alamat pasien, jenis kelamin pasien dan
berat badan pasien dapat ditanyakan langsung kepada pasien, surat ijin dokter
dianggap legal dan alamat dokter dapat melihat dari alamat RS karena dokter
praktek di RS tersebut.
b. Farmasetik
Persyaratan farmasetik dari resep tersebut meliputi:
1) Penulisan bentuk sediaan dan potensi yang diminta
Bentuk sediaan:
NO Nama Obat ADA TIDAK ADA Keterangan
1 Ceptik 100 mg √ Bisa dipilihkan sed. kapsul
2 Epexol Forte Syrup √
3 Ondansetron 4 mg √ Hanya ada satu bentuk
sediaan oral
4 Methylprednisolon √ Hanya ada satu bentuk
4 mg sediaan oral
Potensi Sediaan:
No. Nama Obat ADA TIDAK ADA Keterangan
1 Ceptik 100 mg √
2 Epexol Forte Syrup √ Hanya ada satu potensi
sediaan
3 Ondansetron 4 mg √
4 Methylprednisolon √
4 mg
2) Stabilitas : -
3) Inkompatibilitas :
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik fisika
maupun kimia karena semua obat dalam resep berupa sediaan obat jadi.
95
Kesimpulan: Berdasarkan persyaratan farmasetik pada resep ini tidak lengkap
karena didalam resep pada obat ceptik, ondansetron dan methylprednisolon
tidak tercantum bentuk sediaan, tetapi pada obat tersebut hanya ada satu
bentuk sediaan dengan potensi sediaan sesuai yang diminta resep untuk ceptik
yaitu kapsul dan ondansetron dan methylprednisolon yaitu tablet. Sehingga
obat tersebut dapat diberikan.
c. Pertimbangan klinis
Persyaratan pertimbangan klinis dari resep tersebut meliputi:
1) Interaksi Obat (Drugs.com, Medscape.com)
Tidak ditemukan interaksi antara obat dengan obat pada resep tersebut.
2) Efek samping : -
3) Kesesuaian dosis
No. Obat Dosis Resep Dosis Lazim Keterangan
Sekali Sehari Sekali Sehari
1 Ceptik 100 mg 200 mg 100-200 mg 200-400 mg Sesuai
2 Epexol Forte Sirup 30 mg 90 mg 30-60 mg 90-180 mg Sesuai
3 Ondansetron 4 mg 12 mg 2,67-8 mg 8-24 mg Sesuai
4 Methylprednisolon 4 mg 12 mg 0,5-15 mg 2-60 mg Sesuai
Perhitungan dosis
i. Ceptik
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 100 mg
1 hari : 2 x 100 mg = 200 mg
Dosis Lazim (BNF, Ed. 70 hal 457)
Dewasa : 200-400 mg sehari dalam 1-2 dosis terbagi
1 x pakai : (200-400mg)/ (1-2) = 100-200 mg
1 hari : 200-400 mg
96
Dosis Lazim (DIH, Ed. 20th)
Dalam 5 ml mengandung 30 mg
Sirup Forte: Oral 60-120 mg/ hari dalam 2 dosis terbagi
1 x pakai : 30-60 mg
1 hari : 3 x 30-60 mg = 90-180 mg
iii. Ondansetron
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 4 mg
1 hari : 3 x 4 mg = 12 mg
Dosis Lazim (DIH, Ed. 17th)
Dewasa : oral 8-24 mg sehari
1 x pakai : (8-24 mg)/3 = 2,67–8 mg
1 hari : 8-24 mg
iv Methylprednisolon
Dosis dalam Resep
1 x pakai : 4 mg
1 hari : 3 x 4 mg = 12 mg
Dosis Lazim (DIH, Ed. 17th)
Oral awal : 2-60 mg sehari dalam 1-4 dosis terbagi
1 x pakai : (2-60 mg)/ (1-4) = 0,5-15 mg
1 hari : 2-60 mg
4) Kontra Indikasi
Tidak ada kontra indikasi dari resep tersebut.
Kesimpulan Pertimbangan Klinis:
Berdasarkan pertimbangan klinis pada resep ini sudah sesuai dengan dosis lazim
dan tidak terdapat interaksi antara obat dengan obat, sehingga pemakaian masih
dapat dilanjutkan.
97
5. Penyiapan Obat
a. Penyiapan Obat Tanpa Penimbangan
No. Nama Obat Penyiapan Obat
1 Ceptik Ambil Ceptik tablet 100 mg sebanyak 10, kemudian
masukkan ke dalam plastik obat dan beri etiket putih.
Lalu tulis nama pasien dan nama obat serta tandai 2 x
sehari 1 kaps.
2 Epexol Forte Sirup Ambil Epexol forte sirup sebanyak 1, kemudian beri
etiket putih. Lalu tulis nama pasien dan nama obat
serta tandai 3 x sehari 1 sendok.
3 Ondansetron Ambil ondansetron tablet 4 mg sebanyak 5, kemudian
masukkan ke dalam plastik obat dan beri etiket putih.
Lalu tulis nama pasien dan nama obat serta tandai 3 x
sehari 1 tab.
4 Methylprednisolon Ambil methylprednisolon tab 4 mg sebanyak 6 tablet,
kemudian masukkan ke dalam plastik obat dan beri
etiket putih. Lalu tulis nama pasien dan nama obat
serta tandai 3 x sehari 1 tab.
98
b. Etiket
Penandaan obat menggunakan etiket putih untuk Ceptik, Epexol Forte Sirup ,
Ondansetron dan Methylprednisolon karena obat tersebut digunakan secara
oral.
APOTEK BERKAH APOTEK BERKAH
Jl. Teratai Putih Raya Jl. Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460 Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283 Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S.Farm.,Apt Apoteker: Dwi Nesya, S.Farm.,Apt
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008 SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
No.05/1 Tgl : 26/06//2016 No.05/2 Tgl : 26/06//2016
Ceptik 100 mg 10 kaps Epexol Forte Sirup 30mg/5ml 1 btl
c. Pengemasan
Pengemasan sebaiknya dilakukan di tempat kering dan tidak bercampur
dengan obat yang berasal dari resep lain. Masing-masing obat dikemas dalam
plastik terpisah dengan memperlihatkan etiket pada salah satu sisi wadah
sehingga mempermudahkan pemeriksaan akhir saat penyerahan. Kemasan
plastik harus bersih, tidak berbau, dan tertutup sehingga sediaan obat tidak
keluar atau jatuh.
99
6. Pemberian informasi obat
No Nama obat Informasi obat
1 Ceptik Indikasi: Antibiotik untuk infeksi saluran
pernafasan
Aturan pakai : 2 x sehari 1 kaps
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
15-30 0C, dalam wadah yang kedap udara atau
simpan pada kotak obat.
Informasi lainnya : Sebaiknya diberikan
bersama makanan dan obat harus dihabiskan.
2 Epexol Forte Sirup Indikasi: Mukolitik/Pengencer dahak
Aturan pakai : 3 x sehari 1 sendok
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
15-30 0C, dalam wadah yang kedap udara atau
simpan pada kotak obat.
Informasi lainnya : Sebaiknya dikonsumsi
setelah makan atau bersama makanan.
3 Ondansetron Indikasi: Antiemetik/Antimual
Aturan pakai : 3 x sehari 1 tab
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
15-30 0C, dalam wadah yang kedap udara atau
simpan pada kotak obat.
Informasi lainnya : Sebaiknya dikonsumsi
dengan atau tanpa makanan.
100
7. Lain-lain
a. Cara Membuat Salinan Resep
APOTEK BERKAH
Jl. Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm., Apt
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
SALINAN RESEP
R/ Ondansetron 4 mg No. V
S 3 dd 1
-det –
R/ Metilprednisolon 4 mg No. VI
S 3 dd 1
-det –
Bekasi, 26/06/2016
P.C.C
101
b. Pengisian PMR ( Patient Medical Record)
Nama : Ny. Konita Kelamin – : L/ P - Dws
Status /Anak
Usia : Dewasa Tercatat : Tgl 26/06/16
Pertama
No. Kartu : ............................................................ Pekerjaan : ..........................
Asuransi ....valid ......
Alamat : Ras/Suku :
Lengkap
Kondisi umum :
Pasien
Riwayat Alergi :
Tanggal Jenis Alergi Karena Sebab lain Intensitas (deskripsi umum)
Obat
102
Riwayat Pengobatan :
Tanggal Diberikan Obat Dokter Ref. Indikasi
penulis R/ Skrining R/ (catatan khusus)
26/06/16 Ceptik 100 No.X dr. Desiana s. Antibiotik
S 2 dd 1 Sp.P
Epexol Forte Syr No.I Mukolitik
S 3 dd 1
Ondansetron 4 mg No.V - Antiemetik
S 3 dd 1
Methylprednisolon 4 mg No. Antiinflamasi
VI
S 3 dd 1
103
DAFTAR PUSTAKA
ISFI. 2015. ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia: Volume 50. ISFI
Penerbitan, Jakarta.
Khanderia S. 2016. British National Formulary, 70th Editions. BMJ Group and
Pharmaceutical
Press, London.
Lacy CF, et al. 2008. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexicomp, Ohio.
Lacy CF, et al. 2012. Drug Information Handbook 20th Edition. Lexicomp, Ohio.
104
RESEP 6
Asri Indah Lestari
105
1. Resep
106
b. Penulisan Ulang Resep
R/ Piroxicam 10 mg X
S 2 dd 1
R/ Voltadex 50 mg X
S 2 dd 1
R/ Allopurinol 100 mg X
S 3 dd 1
R/ Dolo neurobion X
S 3 dd 1
107
2. Narasi Resep
Resep ditulis oleh dr. Rini Octavia yang berpraktek di Klinik Praktek Dokter
Bersama Legenda Sehat untuk pasiennya bernama Tn.Ahmad. Berikut obat yang
tertulis pada resep tersebut :
R/ Piroxicam 10 mg X
S 2 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Piroxycam 10 mg X.
Signa bis de die 1
Bahasa Indonesia : Ambillah Piroxycam 10 mg 10
Tandai 2x sehari 1
R/ Voltadex 50 mg X
S 2 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Voltadex 50 mg X.
Signa bis de die 1
Bahasa Indonesia : Ambillah Voltadex 50 mg 10
Tandai 2x sehari 1
R/ Allopurinol 100 mg X
S 3 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Allopurinol 100 mg X.
Signa ter de die 1
Bahasa Indonesia : Ambillah Allopurinol 100 mg 10
Tandai 3x sehari 1
R/ Dolo neurobion X
S 3 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Dolo neurobion X.
Signa ter de die 1
Bahasa Indonesia : Ambillah Dolo neurobion 10
Tandai 3x sehari 1
108
3. Profil obat
a. Resep 1
109
terbagi
9 Dosis lazim & Dosis lazim : 10-20 mg/hari 1x sehari DIH Ed
Dosis Maksimal 17th
Dosis maksimal : 20 mg/hari DIH Ed
17th
10 Mekanisme Kerja Menghambat enzim cyclooxygenase-1 DIH Ed
dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel,
17th
yang berakibat pada penurunan
pembentukan prekursor prostaglandin
b. Resep 2
110
dan priuritis
7 Bentuk & Tablet salut enterik 50 mg IONI
Kekuatan Sediaan
8 Aturan Pakai 50-150 mg/ hari 2-3x sehari IONI
9 Dosis lazim & Dosis lazim : 50 mg 3x sehari DIH Ed
Dosis Maksimal 17th
Dosis maksimal : 150 mg/hari DIH Ed
17th
10 Mekanisme Kerja Menghambat enzim cyclooxygenase-1 DIH Ed
dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel,
17th
yang berakibat pada penurunan
pembentukan prekursor prostaglandin.
c. Resep 3
111
Kekuatan Sediaan
8 Aturan Pakai Dosis awal : 100-300 mg sehari IONI
Dosis pemeliharaan : 200-600 mg
sehari
9 Dosis lazim & Dosis lazim : 100 - 300 mg/hari. DIH Ed
Dosis Maksimal 17th
Dosis maksimal : 800 mg/hari DIH Ed
17th
10 Mekanisme Kerja Allopurinol dan metabolitnya Clinical
oxypurinol menghambat xanthine
Pharmacol
oxidase, enzim yang bertanggung
jawab untuk produksi asam urat. ogy
Incredible
Easy
d. Resep 4
112
Kekuatan Sediaan 50 mg; Vit B6 100 mg ; Vit B12 100 Dolo-
mcg Neurobion
8 Aturan Pakai 1 tablet 2-3 kali sehari Brosur
Dolo-
Neurobion
9 Dosis lazim & Dosis lazim : Paracetamol = 325-650 DIH Ed
Dosis Maksimal mg setiap 4-6 jam atau 1000 mg 3-4 17th
kali sehari
Dosis maksimal : Paracetamol = DIH Ed
4g/hari 17th
10 Mekanisme Kerja Paracetamol = Menghambat sintesis DIH Ed
prostaglandin di sistem saraf pusat dan
17th
perifer sehingga menghambat
pembentukan rasa sakit
4. Skrining Resep
a. Administratif
Persyaratan administratif dari resep tersebut meliputi :
Tidak Keterangan
No. Persyaratan Administratif Ada
ada
1 Nama Dokter
Dokter praktek di
2 No. Surat Izin Praktek
klinik tersebut
3 Alamat Praktek
4 Tanggal Penulisan Resep
5 Tanda tangan dokter
6 Nama Pasien
Ditanyakan Kepada
7 Alamat Pasien
Pasien
8 Umur Pasien
113
9 Jenis Kelamin
Ditanyakan Kepada
10 Berat Badan Pasien
Pasien
11 Nama Obat
Dilihat dari potensi dan
12 Bentuk Sediaan
jumlah yang diberikan
13 Dosis Obat
14 Jumlah Obat
15 Cara Pemakaian
16. Informasi lain (iter, cito, dll)
b. Farmasetik
2) Stabilitas : -
114
3) Inkompatibilitas :
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik fisika maupun
kimia karena semua obat dalam resep berupa sediaan obat jadi.
Kesimpulan : Berdasarkan persyaratan farmasetik pada resep ini tidak lengkap
karena di dalam resep semua obat tidak tercantum bentuk sediaan, tetapi obat-obat
pada resep tersebut bentuk sediaan yang ada hanya tablet sehingga dapat diberikan
tablet dan dengan kekuatan yang tercantum pada resep tersebut.
c. Pertimbangan Klinis
Persyaratan pertimbangan klinis dari resep tersebut meliputi :
1) Interaksi
Medscape.com
NO Obat yang Jenis Interaksi Efek Mekanisme Rekomendasi
berinteraksi Interaksi Interaksi
1 Voltadex Minor Voltadex akan - Pilih salah
dan Farmakodinamik meningkatkan satu dari
piroxicam efek dari kedua obat
piroksikam tersebut
sehingga dapat
meningkatkan
gangguan
pada GI
2) Efek samping : Gangguan gastrointestinal yang lebih parah
3) Kesesuaian dosis :
115
Perhitungan dosis :
1. Piroksikam
1xp = 10 mg
1 hari = 10 mg x 2 = 20 mg
Dosis lazim :
1xp = 10- 20 mg
1 hari = 20mg
2. Voltadex
1xp = 50 mg
1 hari = 50 mg x 2 = 100 mg
Dosis lazim :
1xp = 50 mg
1 hari = 150 mg
3. Allopurinol
1xp = 100 mg
Dosis lazim :
1 hari = 100-300 mg
1xp = 500 mg
116
Dosis Lazim :
1xp = 325-625 mg
1 hari = 1000 mg
5. Penyiapan Obat
a. Penyiapan Obat Tanpa Penimbangan
No. Nama Obat Penyiapan Obat
1 Piroksikam Ambil Piroksikam tablet 10 mg sebanyak 10
tablet kemudian masukkan ke dalam plastik
obat dan beri etiket putih tulis nama pasien
lalu tandai 2 kali sehari 1 tablet.
2 Voltadex Ambil Voltadex tablet 50 mg sebanyak 10
tablet kemudian masukkan ke dalam plastik
obat dan beri etiket putih tulis nama pasien
tandai 2 kali sehari 1 tablet.
3 Allopurinol Ambil Allopurinol tablet 100 mg sebanyak 10
tablet kemudian masukkan ke dalam plastik
obat dan beri etiket putih tulis nama pasien
tandai 3 kali sehari 1 tablet.
4 Dolo-Neurobion Ambil Dolo-Neurobion tablet sebanyak 10
tablet kemudian masukkan ke dalam plastik
obat dan beri etiket putih tulis nama pasien
tandai 3 kali sehari 1 tablet.
117
b. Etiket
paraf paraf
paraf paraf
c. Pengemasan
118
6. Pemberian Informasi Obat
119
7. Lain-lain
APOTEK BERKAH
JL.Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
SALINAN RESEP
Resep No. : 06 Tgl Resep : 15/01/17
Nama Dokter : dr. Rini Octavia
Asal Resep : Praktek Dokter Bersama Legenda Sehat
Nama Pasien : Tn. Ahmad
Umur Pasien : Dewasa
R/ Piroxycam 10mg X
S 2 dd I
-det-
R/ Voltadex 50 mg X
S 2 dd I
-det-
R/ Allopurinol 100 mg X
S 3 dd I
-det-
R/ Dolo-Neurobion X
S 3 dd I
-det-
Jakarta, 15/01/2017
P.C.C
120
b. Pengisian PMR ( Patient Medical Record)
Penyakit : -
umum/spec
Riwayat Alergi :
Tanggal Jenis Alergi Karena Sebab lain Intensitas (deskripsi umum)
Obat
121
Riwayat Pengobatan :
Tanggal Diberikan Obat Dokter penulis Ref. Indikasi (catatan khusus)
R/ Skrining
R/
15/01/17 Piroksikam Dr. Rini Octavia Antiinflamasi non steroid
Voltadex Antiinflamasi non steroid
-
Allopurinol Antihiperurisemia
Dolo-Neurobion Analgesik dan vitamin
122
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM. 2014. Informatorium Obat Nasional Indonesia 2014 (IONI). Sagung
Seto, Jakarta.
Lacy CF, et al. 2008. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexicomp, Ohio.
Tatro David S. 2003. A to Z Drug Facts, Fact and Comparisons. San Fransisco.
123
RESEP 7
Atya Chairani Putri
124
1. Resep
a. Lampiran Fotocopy Resep Asli
125
b. Penulisan Ulang Resep
Praktek:
Jl. Bintara VI RT 02 RW 02 No. 8
Bekasi Barat - 17134
Telp. 021-71314338
Tgl 26-8-2016
R/ Amlodipine 5 mg No XXX
S 1 dd 1
S 1 dd 1
S 1 dd 1
R/ Aspilet No XXX
S 1 dd 1
Umur : 65 tahun
Alamat :
126
2. Narasi Resep
Resep ditulis oleh dr. Sugeng Eko Prabowo yang praktek di Jl. Bintara VI
RT 02 RW 02 No. 8. Resep tersebut diperuntukkan kepada pasiennya yang
bernama Tn. Rahmat. Berikut ini obat yang tertulis pada resep tersebut:
R/ Amlodipine 5 mg No XXX
S 1 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Amlodipine 5 mg numero XXX
Signa semel de die uno tabletta
Bahasa Indonesia : Ambilah Amlodipine 5 mg sebanyak 30 tablet.
Tandai 1 x sehari 1 tablet
R/ Pirasetam 800 mg No XXX
S 1 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Pirasetam 800 mg numero XXX
Signa semel de die uno capsulaes
Bahasa Indonesia : Ambilah Pirasetam 800 mg sebanyak 30 kapsul.
Tandai 1 x sehari 1 kapsul
R/ Neurosanbe 5000 No XXX
S 1 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Neurosanbe 5000 numero XXX
Signa semel de die uno tabletta
Bahasa Indonesia : Ambilah Neurosanbe 5000 sebanyak 30 tablet.
Tandai 1 x sehari 1 tablet
R/ Aspilet No XXX
S 1 dd 1
Bahasa Latin : Recipe Aspilet numero XXX
Signa semel de die uno tabletta
Bahasa Indonesia : Ambilah Aspilet sebanyak 30 tablet.
Tandai 1 x sehari 1 tablet
127
3. Profil Obat
a. Resep 1
128
ini menyebabkan pelebaran
arteri koroner dan perifer, yang
mengurangi kekuatan kontraksi
jantung dan mengurangi beban
kerja jantung.
b. Resep 2
129
10. Mekanisme Kerja Pirasetam bertindak di SSP, Martindale 36th
bekerja melindungi korteks Hlm. 368.2
serebral melawan hipoksia. Hal
ini juga dapat menghambat
agregasi trombosit dan
mengurangi viskositas darah
pada dosis tinggi.
c. Resep 3
130
Vitamin B6: didalam tubuh
berubah menjadi piridoksal
fosfat dan piridoksamin fosfat
yang dapat membantu dalam
metabolisme protein dan asam
amino.
Vitamin B12: berperan dalam
sintesa asam nukleat dan
berpengaruh pada pematangan
sel dan memelihara integritas
jaringan saraf.
d. Resep 4
131
7. Bentuk dan Tablet 80 mg ISO Vol. 50 hlm. 6
Kekuatan Sediaan
8. Aturan Pakai 1 x sehari 80-160 mg Brosur
9. Dosis Lazim, Dosis lazim: 75-162 mg sehari DIH 17th
Dosis Maksimal
10. Mekanisme Kerja Menghambat pembentukan Clinical Pharmacy
gumpalan dengan memblok Incredibly Easy Ed.
sintesis prostaglandin, sehingga 3 Hlm 167
mencegah pembentukan
senyawa agregat tromboksan
platelet A2.
4. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35
tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, persyaratan
administratif dari resep tersebut adalah:
a. Administratif
Skrining administratif meliputi :
No. Persyaratan Administratif Ada Tidak Keterangan
1. Nama Dokter √
Seharusnya tidak
2. Nomor Surat Izin Praktek/Instalasi √
bisa dilayani
3. Alamat Praktek √
4. Tanggal penulisan resep √
5. TTD dokter penulis resep √
6. Nama pasien √
Tidak terbaca, tanya
7. Alamat pasien √
langsung ke pasien
8. Umur pasien √
9. Jenis kelamin pasien √
10. Berat badan pasien √ Dapat ditanyakan
132
langsung ke pasien
11. Nama Obat √
12. Sediaan √
13. Dosis √
14. Jumlah √
15. Cara pemakaian √
16. Informasi lain (iter, cito, dll) √
b. Farmasetika
1) Penulisan bentuk sediaan dan potensi yang diminta
Bentuk sediaan:
No. Nama Obat Ada Tidak Ada Keterangan
1. Amlodipine 5 mg √ Hanya ada satu
bentuk sediaan
2. Piracetam 800 mg √ Hanya ada satu
bentuk sediaan padat
3. Neurosanbe 5000 √ Hanya ada satu
bentuk sediaan
4. Aspilet √ Hanya ada satu
bentuk sediaan
Potensi Sediaan :
No. Nama Obat Ada Tidak Ada Keterangan
1. Amlodipine 5 mg √
2. Piracetam 800 mg √
3. Neurosanbe 5000 √ Hanya ada satu
133
bentuk sediaan
4. Aspilet √ Hanya ada satu
bentuk sediaan
Stabilitas: -
Inkompatibilitas:
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik
fisika maupun kimia karena semua obat dalam resep berupa sediaan
obat jadi.
c. Pertimbangan Klinis
1) Interaksi Obat (drugs.com)
Obat yang Jenis Interaksi Efek Mekanisme Rekomendasi
No.
Berinteraksi Interaksi Interaksi
1. Aspilet dan Farmakodinamik Beberapa Mekanisme ini Pemantauan
Amlodipine – Moderate penghambat terkait dengan untuk
siklooksigenase perubahan ritme pengendalian
dapat vaskular, yang tekanan darah
mengurangi bergantung pada yang berubah
efek prostasiklin dan
antihipertensi prostaglandin
dari beberapa vasodilatasi
penghambat lainnya. Bila obat
saluran kalsium antiinflamasi
nonsteroid
(NSAID)
ditambahkan ke
rejimen pasien
yang telah
menggunakan
penghambat
saluran kalsium,
peningkatan
tekanan darah
134
dapat terjadi.
2) Efek Samping: -
3) Kesesuaian Dosis:
Dosis Resep Dosis Lazim
No. Obat Sekali Sehari Sekali Sehari Keterangan
1. Amlodipine 5 mg 5 mg 2,5 mg 2,5 mg Overdose
2. Piracetam 800 mg 800 mg 2,4-3,6 g 7,2 g Underdose
3. Neurosanbe 1 tablet 1 tablet - - -
5000
4. Aspilet 80 mg 80 mg 75-162 75-162 Sesuai
mg mg
Perhitungan Dosis:
1. Amlodipine 5 mg
Dosis resep:
1xpakai = 5 mg
1 hari = 5 mg x 1 = 5 mg
Dosis lazim (DIH 17th):
Dosis dewasa 5 mg/hari; dosis lansia 2,5 mg/hari; maksimal 10 mg/hari
1xpakai = 2,5 mg
1 hari = 2,5 mg
2. Piracetam
Dosis resep:
1xpakai = 800 mg
1 hari = 800 mg x 1 = 800 mg
Dosis lazim (BNF Hlm. 321):
7,2 g/hari dalam 2-3 dosis terbagi; maksimal 24 g/hari
1 hari = 7,2 g
1xpakai = 7,2 g / (2-3) = 2,4-3,6 g
3. Neurosanbe 5000
Mengandung Vitamin B1, B6 dan B12
Dosis dalam resep:
135
1xpakai = 1 tablet
1 hari = 1 tablet x 1 = 1 tablet
4. Aspilet
Dosis dalam resep:
1xpakai = 80 mg
1 hari = 80 mg x 1 = 80 mg
Dosis lazim (DIH 17th):
Dosis dewasa=dosis lansia 75-162 mg/hari
1 hari = 75-162 mg
1xpakai = 75-162 mg
4) Kontraindikasi:
Tidak ada kontra indikasi dari resep tersebut.
5. Penyiapan Obat
a. Penyiapan Obat Tanpa Penimbangan
No. Nama Obat Penyiapan Obat
1. Amlodipine Ambil Amlodipine 5 mg sebanyak 30 tablet, kemudian
masukkan ke dalam klip plastik dan beri etiket warna
putih, tulis nama pasien dan beri tanda 1 kali sehari 1
tablet.
2. Piracetam Ambil Piracetam 800 mg sebanyak 30 kapsul, kemudian
masukkan ke dalam klip plastik dan beri etiket warna
putih, tulis nama pasien dan beri tanda 1 kali sehari 1
136
kapsul.
3. Neurosanbe 5000 Ambil Neurosanbe 5000 sebanyak 30 tablet, kemudian
masukkan ke dalam klip plastik dan beri etiket warna
putih, tulis nama pasien dan beri tanda 1 kali sehari 1
tablet.
4. Aspilet Ambil Aspilet 80 mg sebanyak 30 tablet, kemudian
masukkan ke dalam klip plastik dan beri etiket warna
putih, tulis nama pasien dan beri tanda 1 kali sehari 1
tablet.
b. Etiket
Paraf Paraf
137
APOTEK BERKAH APOTEK BERKAH
Jl. Teratai Putih Raya Jl. Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460 Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283 Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt. Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008 SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
No. 07/3 Tgl : 26/08/16 No. 07/4 Tgl : 26/08/16
Neurosanbe 5000 30 tablet Aspilet 30 tablet
Paraf Paraf
c. Pengemasan
Pengemasan sebaiknya dilakukan di tempat kering dan tidak bercampur
dengan obat yang berasal dari resep lain. Obat langsung dimasukkan ke
dalam klip plastik dan diberi etiket pada klip plastik sehingga
mempermudahkan pemeriksaan akhir saat penyerahan. Kemasan plastik harus
bersih, tidak berbau, dan tertutup sehingga sediaan obat tidak keluar atau
jatuh.
6. Konseling
Dalam penyerahan obat dilakukan konseling karena pasien merupakan pasien
lansia, dikhawatirkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat belum tepat.
Konseling ini dilakukan langsung kepada pasien atau keluarga pasien karena
diperkirakan sudah mengerti jika diberikan penjelasan, adapun tahapan
konseling sebagai berikut:
Tahapan Konseling:
1. Pertama saya memperkenalkan diri sebagai Apoteker kemudian
menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan dilakukan konseling, serta
menanyakan apakah pasien bersedia untuk dilakukan konseling.
2. Selanjutnya, saya menilai kepemahaman pasien tentang obat yang
diberikan dengan teknik show and tell yaitu:
138
a. Apa kegunaan dari meminum obat yang diberikan?
b. Coba Anda terangkan, bagaimana cara penggunaan obat ini?
c. Masalah-masalah apa yang Anda miliki berkaitan dengan penggunaan
obat ini?
3. Bila pasien dapat menjelaskan mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut,
berarti pasien telah paham mengenai obat yang dikonsumsinya. Namun,
bila pasien salah menjelaskan dan belum mengerti, maka saya harus
memberikan informasi mengenai obat-obatan tersebut, diharapkan pada
tahap ini pasien benar-benar dapat membantu untuk memantau proses
meminum obat dengan tujuan untuk meningkatkan efek terapi dan
mencapai tujuan terapi.
4. Dari semua obat yang didapat oleh pasien. Saya menjelaskan masing-
masing obat yang tertulis pada resep dengan memperlihatkan obatnya.
Informasi Tentang Obat (Farmakologi):
No Nama Obat Informasi Obat
1. Resep 1 Indikasi: Hipertensi
Amlodipine Aturan pakai: 1 x sehari 1 tablet
Cara penyimpanan: Simpan dibawah suhu
30°C
Informasi lainnya: Hindari konsumsi jus
grapefruit
2 Resep 2 Indikasi: Gangguan daya ingat
Piracetam Aturan pakai: 1 x sehari 1 kapsul
Cara penyimpanan: Simpan dibawah suhu
30°C
139
5. Selanjutnya, setelah pasien mandapatkan informasi mengenai obat-obat
tersebut, kemudian saya harus memastikan bahwa pasien memahami dan
mengerti mengenai apa yang sudah saya jelaskan dengan cara meminta
pasien untuk mengulangi penjelasan yang telah saya berikan.
6. Jika pasien telah paham, maka saya mengucapkan terima kasih atas
waktunya untuk dapat melakukan konseling dan tidak lupa memberikan
informasi penutup kepada pasien jangan lupa meminum obat dengan air
putih dan semoga lekas sembuh.
7. Selanjutnya, saya melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada
kartu pengobatan (medical record) dan berikan tawaran bantuan jika
diperlukan dengan cara memberikan nomor telepon (memberikan kartu
nama) yang bisa dihubungi jika dibutuhkan.
140
7. Lain-lain
a. Cara Membuat Salinan Resep
APOTEK BERKAH
Jl. Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm,. Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
SALINAN RESEP
Nomor Resep : 7
Dokter : Sugeng Eko Prabowo
Pasien : Tn. Rahmat (65 tahun)
Tanggal Resep : 26-08-2016
R/ Amlodipine 5 mg No XXX
S 1 dd 1 -det-
S 1 dd 1 -det 20-
S 1 dd 1 -det-
R/ Aspilet No XXX
S 1 dd 1 -det-
Jakarta, 26-08-2016
PCC
CAP
APOTEK
141
b. Pengisian PMR
Nama : Tn. Rahmat Kelamin - Status : Laki-laki - Dws
Usia : 65 tahun Tercatat Pertama : Tgl 26/08/2016
No. Kartu Asuransi : ..................................valid Pekerjaan : ...........................
Ras/Suku :
Alamat Lengkap :
Penyakit umum/spec :
Riwayat Alergi :
Intensitas (deskripsi
Tanggal Jenis Alergi Karena Obat Sebab lain
umum)
Riwayat Pengobatan:
Indikasi (catatan
Tanggal Diberikan Obat Dokter penulis R/ Ref. Skrining R/
khusus)
26-08-2016 Amlodipine 5 mg dr. Sugeng Eko Prabowo Hipertensi
Piracetam 800 mg dr. Sugeng Eko Prabowo Ggn. daya ingat
Neurosanbe 5000 dr. Sugeng Eko Prabowo Defisiensi vit. B
Aspilet 80 mg dr. Sugeng Eko Prabowo Antiplatelet
Riwayat Konseling:
Capaian, rcn monitoring, intervensi,
Tanggal Target/Topik DRP
rcn home care
26-08-2016 Meningkatkan pengetahuan Memantau efek terapi dan efek
terkait obat dan kepatuhan samping obat yang terjadi pada pasien
Tidak ada DRP
pasien minum obat
142
DAFTAR PUSTAKA
BNF Org. 2011. British National Formulary 70. BMJ Group. London UK.
BPOM RI. 2017. Informasi Obat Nasional Indonesia. Badan POM Republik
Indonesia. Jakarta.
ISFI. 2016. ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia: Volume 50. ISFI
Penerbitan. Jakarta.
Lacy CF, et al. 2008. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexicomp. Ohio.
Sweetman SC. 2009. Martindale The Complete Drug Reference 36th Edition.
Pharmaceutical Press. London.
143
RESEP 8
Resep Wajib ( Racikan )
144
1. Resep
a. Lampiran Foto Copy Resep Asli
145
b. Penulisan Ulang Resep
R/ Praxion drops FL I
R/ Cefat Syr FL I
R/ Salbutamol 0,5 mg
Ambroxol 5 mg
Ketricin 2 mg
Cetrizin 2 mg
Sirplus 1 tab
Mf pulv dtd no XV
S 3 dd 1 (batuk) Paraf
Umur : 5 bln
146
2. Narasi Resep
Resep yang ditulis oleh dr. Titis Prawitasari, Sp. A berpraktek di Jl. Perumnas
Raya Blok 7/4 Jakarta untuk pasien yang bernama Arya sebagai berikut:
R/ Praxion drops fl 1
S 4 dd 0,8 ml
Bahasa Latin : Recipe praxion drops flask 1.
Signa quarter de die 0,8 ml.
Bahasa Indonesia : Ambillah praxion sebanyak 1 botol tetes.
Tandai 4 x sehari 0,8 ml
R/ Cefat Syr fl I
S 2 dd cth 1/2
Bahasa Latin : Recipe cefat syrup flask 1.
Signa bis de die 1/2 cochlear theae
Bahasa Indonesia : Ambillah cefat sebanyak 1 botol sirup.
Tandai 2x sehari 1/2 sendok teh
R/ Salbutamol 0,5 mg
Ambroxol 5 mg
Ketricin 2 mg
Cetrizin 2 mg
Sirplus 1 tab
Mf Pulv dtd no. XV
S 3 dd 1
Bahasa Latin : Recipe salbutamol 0,5 mg, ambroxol 5 mg, ketricin 2 mg,
cetrizin 2 mg, sirplus 1 tabletta.
Misce fac pulveres da tales doses numero XV.
Signa ter de die uno
Bahasa Indonesia : Ambillah salbutamol 0,5 mg, ambroxol 5 mg, ketricin 2
mg, cetrizin 2 mg, sirplus 1 tab.
Campur dan buatlah serbuk terbagi diberikan dalam dosis
tersebut sebanyak 15 bungkus.
Tandai 3 x sehari 1 bungkus
147
R/ Rhinos Neo Drops fl I
S 3 dd 0,4 ml
Bahasa Latin : Recipe rhinos neo drops flask I.
Signa ter de die 0,4 ml.
Bahasa Indonesia : Ambillah rhinos neo sebanyak 1 botol tetes.
Tandai 3 x sehari 0,4 ml
3. Profil Obat
a. Resep 1
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Praxion drops ISO Vol 50
hlm 40
2 Nama Generik Paracetamol, Acetaminophen ISO Vol 50
hlm 40
3 Nama Dagang Poro, Procold, Prodol, Progesic ISO Vol 50
Lain hlm 40
4 Indikasi Utama Analgesik IONI 2017
hlm 363
Indikasi Lain Nyeri ringan sampai sedang, nyeri IONI hlm
sesudah operasi cabut gigi, pireksia 363
5 Kontra Indikasi Gangguan fungsi hati berat, IONI hlm
hipersensitivitas. 363
6 Efek Samping Jarang terjadi efek samping tetapi yang IONI hlm
dilaporkan terjadi reaksi hipersensitivitas, 363
ruam kulit, kelainan darah (termasuk
trombositopenia, leukopenia,
neutropenia), hipotensi pada infuse.
Penggunaan jangka panjang dan dosis
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan
hati
7 Bentuk Botol tetes 15 ml : 100 mg/ml ISO Vol 50
Sediaan/Potensi hlm 40
8 Aturan Pakai 3-4 x sehari 60 mg (tetes 0,6 ml) ISO Vol 50
148
hlm 40
9 Dosis Lazim 80 mg setiap 4-6 jam (anak 4-11 bulan) DIH ed 17th
Dosis 2,6 g/hari DIH ed 17th
Maksimal
10 Mekanisme Bekerja di sistem saraf pusat (SSP) Incredibly
Kerja dengan menghambat sintesis Easy Ed 3
prostaglandin dan pada sistem saraf Hlm 97
perifer dengan cara yang tidak diketahui.
Paracetamol mengurangi demam dengan
bekerja langsung pada pusat pengatur
panas di hipotalamus.
b. Resep 2
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Cefat ISO Vol 50
hlm 131
2 Nama Generik Sefadroksil ISO Vol 50
hlm 131
3 Nama Dagang Alxil, Ancefa, Cefalex, Droxefa, Librocef ISO Vol 50
Lain hlm 131
4 Indikasi Utama Infeksi saluran pernafasan. IONI 2017
hlm 449
Indikasi Lain Infeksi gram positif dan gram negatife. IONI 2017
Infeksi saluran kemih yang tidak hlm 449
emmberikan respons terhadap obat lain
atau terjadi selama kehamilan, infeksi
saluran napas, sinusitis, infeksi kulit dan
jaringan lunak.
5 Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap sefalosporin IONI 2017
hlm 449
6 Efek Samping Diare dan colitis yang disebabkan oleh IONI 2017
antibiotik (karena dosis tinggi), mual dan hlm 449
149
muntah, rasa tidak enak pada saluran
cerna, sakit kepala, reaksi alergi berupa
ruam, pruritus, urtikaria, serum sickness
like reaction dengan ruam, demam dan
arthralgia, anaflaksis, sindrom Stevens
Johnson, nekrolisis epidermal toksiss,
gangguan fungsi ahti, hepatitis transien
dan kolestatik jaundice ; eosinophil,
gangguan darah (trombositopenia,
leukopenia, agranulositosis, anemia
aplastik, anemia hemolitik); nefritis
interstisial reversible, gangguan tidur,
hiperaktivitas, bingung dan pusing,
nervous.
7 Bentuk Kapsul : 250 mg/kapsul, 500 mg/kapsul ISO Vol 50
Sediaan/Potensi Sirup kering : 125 mg/5 ml , 250 mg/5 ml hlm 131
8 Aturan Pakai 2 x sehari 25-50 mg/kgBB/hari ISO Vol 50
hlm 131
9 Dosis Lazim 1-2 g/ hari dalam 2 dosis terbagi (dosis DIH ed 17th
dewasa)
Dosis - -
Maksimal
10 Mekanisme Menghambat sintesis dinding sel bakteri Incredibly
Kerja Easy Ed 3
Hlm 245
150
c. Resep 3
1) Obat 1
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Salbutamol ISO Vol 50
hlm 437
2 Nama Generik Salbutamol ISO Vol 50
hlm 437
3 Nama Dagang Lasal, Pritasma, Salbron, Salbuven, ISO Vol 50
Lain Saltam, hlm 437
4 Indikasi Utama Asma IONI 2017
hlm 216
Indikasi Lain Asma dan kondisi lain yang berkaitan IONI 2017
dengan obstruksi saluran napas yang hlm 216
reversible.
5 Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap salbutamol ISO Vol 50
hlm 437
6 Efek Samping Tremor (terutama di tangan), ketegangan, IONI 2017
sakit kepala, kram otot, dan palpitasi. hlm 216
Efek samping lain termasuk takikardi,
aritmia, vasodilatasi perifer, gangguan
tidur dan tingkah laku. Bronkospasme
paradoksikal, urtikaria, angioedema,
hipotensi, dan kolaps telah dilaporkan.
Menyebabkan hypokalemia pada dosis
tinggi, nyeri dapat terjadi pada pemberian
injekasi intramuscular.
7 Bentuk Tablet : 2 mg/ tablet, 4 mg/ tablet ISO Vol 50
Sediaan/Potensi Sirup : 2 mg/5 ml sirup hlm 437
8 Aturan Pakai 3-4 x sehari 1-2 mg (anak 2-6 thm) ISO Vol 50
hlm 437
9 Dosis Lazim 2-4 mg 3-4 kali (dosis dewasa) DIH ed 17th
Dosis 32 mg/hari (dosis dewasa) DIH ed 17th
151
Maksimal
10 Mekanisme Salbutamol yang merupakan Agonis beta Incredibly
Kerja 2 - adrenergik meningkatkan kadar Easy Ed 3
adenosin monofosfat siklik dengan Hlm 176
merangsang reseptor beta2-adrenergik di
otot polos, menghasilkan bronkodilatasi.
2) Obat 2
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Ambroxol ISO Vol 50
hlm 447
2 Nama Generik Ambroksol ISO Vol 50
hlm 447
3 Nama Dagang Ambril, Berea, Betalitik, Brommer, ISO Vol 50
Lain Broxal hlm 447
4 Indikasi Utama Mukolitik IONI 2017
hlm 261
Indikasi Lain Sebagai sekretolitik pada gangguan IONI 2017
saluran nafas akut dan kronis khususnya hlm 261
pada eksaserbasi bronchitis kronis dan
bronchitis asmatik dan asma
5 Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap ambroksol IONI 2017
hlm 261
6 Efek Samping Reaksi intoleran setelah pemberia IONI 2017
abroksol pernah dilaporkan tetapi jarang, hlm 261
efek samping yang ringan pada saluran
cerna pernah dilaporkan pada beberapa
pasien, reaksi alergi pada kulit,
pembengkakang wajah, dispnea, demam;
tidak diketahui efeknya terhadap
kemampuan mengendarai atau
menjalankan mesin.
7 Bentuk Tablet : 30 mg/tablet ISO Vol 50
152
Sediaan/Potensi Sirup : 15 mg/5 ml sirup hlm 447
8 Aturan Pakai 2-3 x sehari ½ tablet (anak 6-12 thn) ISO Vol 50
hlm 447
9 Dosis Lazim 60 – 120 mg/hari dalam 2 dosis terbagi DIH Ed 20th
(dosis dewasa)
Dosis - -
Maksimal
10 Mekanisme Ambroxol mempunyai sifat sekretolitik, Brosur
Kerja dapat mempermudah pengeluaran secret kemasan
yang kental dan lengket dalam saluran produk
pernafasan.
3) Obat 3
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Ketricin ISO Vol 50
hlm 336
2 Nama Generik Triamsinolon asetonid ISO Vol 50
hlm 336
3 Nama Dagang Amtocort, Bufacomb, Kenacort, Kenalon, ISO Vol 50
Lain Omenacort hlm 336
4 Indikasi Utama Antiinflamasi IONI 2017
hlm 625
Indikasi Lain Supresi inflasi dan gangguan alergi; IONI 2017
hlm 625
5 Kontra Indikasi Tuberkulosis kulit, infeksi jamur, virus IONI 2017
(herpes simpleks dan varisela), dan hlm 625
infeksi bakteri pada rongga mulut dan
tenggorokan yang tidak mendapat terapi
antiinfeksi yang tepat.
6 Efek Samping Diabetes, ISO Vol 50
hlm 336
153
7 Bentuk Tablet : 4 mg/ tablet ISO Vol 50
Sediaan/Potensi Tube salep : 0,1 % x 5 g hlm 336
8 Aturan Pakai 1 kali pakai 4 mg IONI 2017
hlm 625
9 Dosis Lazim 4-100 mg/hari (dosis dewasa) A to Z drug
Facts
Dosis - -
Maksimal
10 Mekanisme Bekerja dengan menghambat produksi Incredibly
Kerja sitokin, leukotrien, dan prostaglandin; Easy Ed 3
Perekrutan eosinofil; Dan pelepasan Hlm 179
mediator inflamasi lainnya.
4) Obat 4
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Cetirizine ISO Vol 50
hal 68
2 Nama Generik Cetirizine ISO Vol 50
hal 68
3 Nama Dagang Cerini, Cetinal, Cetrin, Cetrixal, Cetrol, ISO Vol 50
Lain hal 68
4 Indikasi Utama Antihistamin IONI 2017
hlm 250
Indikasi Lain Rhinitis menahun, rhinitis alergi seasonal, IONI 2017
konjungtivitis, pruritus, urtikaria idiopati hlm 250
kronis.
5 Kontra Indikasi Hipersensitife cetirizine , ibu hamil dan IONI 2017
menyusui hlm 250
6 Efek Samping Sakit kepala, pusing , ngantuk, agitasi, IONI 2017
mulut kering, dan raasa tidak nyaman hlm 250
diperut, reaksi hipersensitif seperti reaksi
kulit dan angioudem.
154
7 Bentuk Tablet : 10 mg/ tablet ISO Vol 50
Sediaan/Potensi hal 68
8 Aturan Pakai 1x sehari 5 mg (anak 2-6 thn) ISO Vol 50
hal 68
9 Dosis Lazim 5-10 mg 1x sehari (dosis dewasa) DIH ed 17th
Dosis - -
Maksimal
10 Mekanisme Cetirizine yang merupakan Antagonis Incredibly
Kerja reseptor H1 bersaing dengan histamin Easy Ed 3
untuk reseptor H1 pada sel efektor (sel Hlm 295
yang menyebabkan gejala alergi),
menghalangi histamin untuk
menghasilkan pengaruhnya.
d. Resep 4
No Profil Obat Keterangan Pustaka
1 Nama Obat Rhinos Neo Drops MIMS Ed
15hlm 91
2 Nama Generik Pseudoefedrin MIMS
2015/2016
hlm 91
3 Nama Dagang Alco drop, Triaminic drop
Lain
4 Indikasi Utama Rhinitis MIMS Ed 15
hlm 91
Indikasi Lain Dekongestan nasal sistemik IONI 2017
hlm 284
5 Kontra Indikasi Pasien yang sensitif terhadap MIMS Ed 15
simpatomimetik, stroke hlm 91
6 Efek Samping Iritasi setempat, mual, sakit kepala; IONI 2017
setelah penggunaan berlebihan terjadi hlm 284
toleransi, efek menghilang, kongesti
155
berulang, juga dilaporkan efek pada
kardiovaskuler
7 Bentuk Tetes : 7,5 mg/0,8 ml MIMS Ed 15
Sediaan/Potensi hlm 91
8 Aturan Pakai 3 x sehari 0,8 ml (2-6 thn) MIMS Ed 15
hlm 91
9 Dosis Lazim 30-60 mg tiap 4-6 jam (dosis dewasa) DIH ed 17th
Dosis - -
Maksimal
10 Mekanisme merangsang reseptor alfa-adrenergik DIH ed 17th
Kerja mukosa pernafasan yang menyebabkan
vasokonstriksi; Secara langsung
merangsang reseptor beta-adrenergik
yang menyebabkan relaksasi bronkial,
peningkatan denyut jantung dan
kontraktilitas
4. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan nMenteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
35 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Kegiatan
Skrining resep meliputi administratif, kesesuaian farmasetika, dan
pertimbangan klinik.
a. Administratif
Persyaratan administratif dari resep meliputi :
No. Persyaratan Administratif Ada Tidak Keterangan
1. Nama Dokter √
2. Nomor Surat Izin Praktek/Instalasi √
3. Alamat Praktek √
4. Tanggal penulisan resep √
5. Paraf dokter Penulis Resep √
6. Nama pasien √
7. Alamat pasien √ Tanya langsung
156
ke pasien
8. Umur pasien √
Tanya langsung
9. Jenis kelamin pasien √
ke pasien
Tanya langsung
10. Berat badan pasien √
ke pasien
11. Nama Obat √
12. Sediaan √
13. Dosis √
14. Jumlah √
15. Cara pemakaian √
16. Informasi lain (iter, cito, dll) √
157
racikan puyer
7. Sirplus tablet √
8. Rhinos neo drops √
Potensi Sediaan :
No. Nama Obat Ada Tidak Keterangan
Ada
1. Praxion drops √ Hanya ada satu bentuk
sediaan
2. Cefat syrup √ Konfirmasi ke dokter
3. Salbutamol √ Diambil bentuk sediaan
dengan dosis yang kecil
(2mg)
4. Ambroxol √ Hanya satu potensi obat
tablet 30 mg
5. Ketricin √ Hanya satu potensi obat
tablet 4 mg
6. Cetirizine √ Hanya satu potensi obat
tablet 10 mg
7. Sirplus tablet √ Hanya ada satu sediaan
8. Rhinos neo drops √ Hanya ada satu sediaan
2) Stabilitas :
Sirup kering :
a. Menurut DIH Ed 17th & A-Z drug facts : setelah direkonstitusi stabil selama
14 hari pada kulkas (2-8°C).
b. Menurut brosur obat : setelah rekontitusi stabil selama 7 hari pada suhu
kamar (15-25°C).
Racikan puyer : Umumnya stabil selama 7-14 hari.
158
3) Inkompatibiltas :
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik fisika
maupun kimia karena semua obat dalam resep berupa sediaan obat jadi.
Kesimpulan :
Berdasarkan persyaratan farmasetik pada resep ini tidak lengkap karena didalam
resep pada obat Salbutamol, Ambroxol, Ketricin, dan Cetirizin tidak tercantum
bentuk sediaan, tetapi pada obat-obat tersebut akan dibuat racikan sehingga
bentuk sediaan yang diambil tablet. Dalam hal potensi sediaan, semua obat di
dalam resep tidak tercantum potensi sediaan, tetapi pada Praxion drops, Cefat
syrup, Ambroxol, Ketricin, Cetirizin dan Rhinos Neo Drops tersebut potensi
sediaan yang ada hanya ada satu sehingga dapat diberikan sediaan tersebut,
sedangkan untuk Salbutamol diambil potensi sediaan yang kecil agar lebih mudah
dalam perhitungannya.
c. Pertimbangan Klinis
1) Interaksi Obat
NO Obat yang Jenis Interaksi Efek Mekanisme Rekomendasi
berinteraksi Interaksi Interaksi
2) Efek Samping : -
159
3) Kesesuaian Dosis
Dosis Resep Dosis Lazim
No. Obat Sekali Sehari Sekali Sehari Keterangan
1. Praxion 0,8 ml ~ 80 mg 4 x 80 mg = 80 mg 240-480 mg Sesuai
320 mg
2. Cefat 62,5 mg 2 x 62,5 ml 100-200 200-400 mg Underdose
= 125 mg mg
3. Salbutamol 0,5 mg 3 x 0,5 mg = 0,4-0,8 mg 1,2-2,4 mg Sesuai
1,5 mg
4. Ambroxol 5 mg 3 x 5 mg = 4-8 mg 12-24 mg Sesuai
15 mg
5. Ketricin 2 mg 3 x 2 mg = 6 0,267-6,67 0,8-20 mg Sesuai
mg mg
6. Cetirizine 2 mg 3 x 2 mg = 6 1-2 mg 1-2 mg Sesuai untuk
mg 1xp, overdose
untuk 1 hari
7. Sirplus - - - - -
8. Rhinos 0,4 ml ~ 3,75 3 x 3,75 mg 6-12 mg 18-36 mg Underdose
mg = 11,25 mg
Pehitungan dosis
Anak 5 bulan = 7,5 kg, menurut table Danekamp 7,5 kg = 20% dari dosis
dewasa
1. Praxion drops
Mengandung 100 mg dalam 1 ml
Dosis dalam resep:
1xpakai = 0,8 ml x 100 mg/ml = 80 mg
1 hari = 4 x 80 mg = 320 mg
Dosis lazim ( literatur ):
80 mg setiap 4 – 6 jam; dosis maksimal 2,6 g/hari
1xpakai = 80 mg
1 hari = (4-6) x 80 mg = 240-480 mg
160
2. Cefat sirup
Mengandung 125 mg dalam 5 ml
Dosis dalam resep (1/2 sendok teh):
1xpakai = 125 mg / 2 = 62,5 mg
1 hari = 62,5 mg x 2 = 125 mg
Dosis lazim (DIH ed. 17th):
Dosis dewasa : 1-2 g/ hari dalam 2 dosis terbagi
Untuk anak 5 bulan :
20% x (1-2 g) = 0,2-0,4 g = 200 – 400 mg
1 hari = 200-400 mg
1xpakai = 200 - 400 mg / 2 = 100 - 200 mg
3. Salbutamol
Dosis dalam resep:
1xpakai = 0,5 mg
1 hari = 3 x 0,5 mg = 1,5 mg
Dosis lazim ( literatur DIH ed 17th ):
Dosis dewasa : 2-4 mg 3-4 kali
Untuk anak 5 bulan :
20% x (2-4 mg) = 0,4 – 0,8 mg
1xpakai = 0,4 – 0,8 mg
1 hari = (0,4-0,8 mg) x 3 = 1,2 - 2,4 mg
4. Ambroxol
Dosis dalam resep:
1xpakai = 5 mg
1 hari = 3 x 5 mg = 15 mg
Dosis lazim ( literatur DIH ed 20th ):
Dosis dewasa : 60-120 mg/ hari dalam 2 dosis terbagi
Untuk anak 5 bulan :
20% x ( 60 – 120 mg) = 12 – 24 mg
161
1 hari = 12-24 mg
1xpakai = (12-24 mg) / 3 = 4 - 8 mg
5. Ketricin
Dosis dalam resep:
1xpakai = 2 mg
1 hari = 3 x 2 mg = 6 mg
Dosis lazim ( literatur : A to Z drug facts ):
Dosis dewasa : 4- 100 mg/ hari
Untuk anak 5 bulan :
20% x (4-100 mg) = 0,8 – 20 mg
1 hari = 0,8-20 mg
1xpakai = (0,8-20 mg) / 3 = 0,267 – 6,67 mg
6. Cetirizine
Dosis dalam resep:
1xpakai = 2 mg
1 hari = 3 x 2 mg = 6 mg
Dosis lazim ( literature DIH ed 17th ):
Dosis dewasa : 5-10 mg 1x sehari
Untuk anak 5 bulan :
20% x (5-10 mg) = 1 – 2 mg
1 hari = 1-2 mg
1xpakai = 1-2 mg
162
Untuk anak 5 bulan :
20% x (30-60 mg) = 6 – 12 mg
1x pakai = 6-12 mg
1 hari = 6-12 mg x 3 = 18 - 36 mg
4) Kontraindikasi :
Tidak ada kontra indikasi dari resep tersebut
5) Penyiapan Obat
a. Penyiapan Obat Tanpa Penimbangan
Perhitungan bahan obat:
Praxion drop : 1 botol
Cefat syrup : 1 botol
Racikan
Salbutamol obat 2 mg : 0,5 mg x 15/2 mg/tablet = 3,75 tablet
Ambroxol tablet 30 mg : 5 mg x 15/30 mg/tablet = 2,5 tablet
Ketricin tablet 4 mg : 2 mg x 15/4 mg/tablet = 7,5 mg
Cetrizin tablet 10 mg : 2 mg x 15/10 mg/tablet = 3 tablet
163
batas, lalu kocok. Setelah itu, beri etiket putih tulis
nama pasien lalu tandai 2 kali sehari ½ sendok teh
sesudah makan, Habiskan
Racikan
3 Salbutamol Ambil 2 tablet Salbutamol 2 mg, 1 tablet di gerus
dengan ditambahkan SL sebanyak qs sampai homogen,
lalu dibagi 4 bagian sama rata, di ambil 3 bagian, 1
bagian di buang.
4 Ambroxol Ambil 3 tablet Ambroxol 30 mg, 1 tablet di gerus
dengan ditambahkan SL sebanyak qs sampai homogen,
lalu dibagi 2 bagian sama rata, di ambil 1bagian, 1
bagian di buang.
5 Ketricin Ambil 8 tablet Ketricinl 4 mg, 1 tablet di gerus dengan
ditambahkan SL sebanyak qs sampai homogen, lalu
dibagi 2 bagian sama rata, di ambil 1bagian, 1 bagian di
buang.
6 Cetirizin Ambil 3 tablet Cetirizin 10 mg.
7 Sirplus Ambil 15 tablet Sirplus.
Gerus siruplus sampai halus lalu tambahkan
ambroxol , gerus sampai halus tambahkan cetirizine,
gerus sampai halus tambahkan salbutamol, gerus
sampai halus tambahkan ketricin, gerus sampai
halus setelah semua obat di campurkan, gerus sampai
homogen lalu serbuk dibagi menjadi 3 bagian,
masing masing bagian dibagi menjadi 5 bagian (15
bungkus) bungkus rapih , masukan ke plasti klip
beri etiket putih tulis nama pasien lalu tandai 3 kali
sehari satu bungkus sesudah makan (batuk)
8 Rhinos Neo Ambil Rhinos Neo drops 1 botol kemudian beri etiket
Drops putih tulis nama pasien lalu tandai 3 kali sehari 0,4 ml
sesudah makan (Pilek)
164
b. Etiket
Paraf Paraf
ARSYA ARSYA
3 x sehari 1 bungkus 3 x sehari 0,4 ml
(Batuk) (Pilek)
Paraf Paraf
c. Pengemasan
Pengemasan sebaiknya dilakukan di tempat kering dan tidak bercampur dengan
obat yang berasal dari resep lain. Untuk obat racikan dikemas dalam wadah
plastik klip lalu diberi etiket dan untuk obat sirup langsung diberi etiket pada
salah satu sisi wadah sehingga mempermudahkan pemeriksaan akhir saat
penyerahan. Kemasan plastik harus bersih, tidak berbau, dan tertutup sehingga
sediaan obat tidak keluar atau jatuh.
165
6. Konseling
166
3 Resep 3 Indikasi : Batuk
Salbutamol Aturan pakai :3 x 1 bungkus
Ambroxol Cara penyimpanan : Simpan pada suhu
Ketricin kamar 15-30 0C
Cetirizin Informasi lainnya : obat diberikan sesudah
makan
4 Rhinos Neo Indikasi : Pilek
Aturan pakai :3 x sehari 0,4 ml
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu di
bawah 30 0C, terlindung dari cahaya, jangan
disimpan dalam lemari pembeku
Informasi lainnya : obat dapat diberikan
bersamaan dengan makanan atau tanpa
makanan.
167
7. Lain-lain
a. Cara Membuat Salinan resep
APOTEK BERKAH
JL.Teratai Putih Raya
Jakarta Timur, 13460
Telepon : 021-8610283
Apoteker: Dwi Nesya, S. Farm, Apt.
SIPA : 19890354/SIPA_880/2014/1008
SALINAN RESEP
Jakarta, 11- 6 – 2016
R/ Praxion drops FL I
S 4 dd 0,8 ml (bila S> 37,5o C) -det-
R/ Cefat Syr FL I
S 2 dd cth 1/2 (antibiotik) -det-
R/ Salbutamol 0,5 mg
Ambroxol 5 mg
Ketricin 2 mg
Cetrizin 2 mg
Sirplus 1 tab
Mf pulv dtd no XV
S 3 dd 1 (batuk) -det-
Jakarta, 07/11/16
P.C.C
168
b. Pengisian PMR (Patienrt Medical Record)
Nama : Arsya Kelamin – : L/P - Dws /
Status Anak
Usia : 5 bulan Tercatat : Tgl 11/06/2016
Pertama
No. Kartu : ............................................................ Pekerjaan : ..........................
Asuransi ....valid ......
Alamat : Ras/Suku :
Lengkap
Riwayat Alergi :
Tanggal Jenis Alergi Karena Sebab lain Intensitas (deskripsi umum)
Obat
169
Riwayat Pengobatan :
Tanggal Diberikan Obat Dokter penulis Ref. Skrining Indikasi (catatan
R/ R/ khusus)
11/06/16 Praxion drops Antipiretik
Cefat sirup Antibiotik
Racikan (Puyer) Mukolitik,
Salbutamol tablet Antihistamin
Ambroxol tablet
Ketricin tablet
Cetirizine tablet
Sirplus tablet
Rhinos neo drop Dekongestan
170
Riwayat Konseling :
Tanggal Target/Topik DRP Capaian, rcn monitoring,
intervensi, rcn home care
11/06/16 Meningkatkan Memantau efek samping obat yang
pengetahuan terkait obat terjadi pada pasien
dan kepatuhan minum
obat
171
DAFTAR PUSTAKA
Ben Yeo. 2016. MIMS Referensi Obat Informasi ringkas Produk Obat.Edisi 15.
Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Badan POM. 2014. Informatorium Obat Nasional Indonesia 2014 (IONI). Sagung
Seto, Jakarta.
ISFI. 2016. ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia: Volume 50. ISFI
Penerbitan, Jakarta.
Katzung BG. 2013. Farmakologi Dasar & Klinik Edisi 12 Vol 1 & 2.Terjemahan:
Pendit BU, dkk. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Lacy CF, et al. 2008. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexicomp, Ohio.
172