Anda di halaman 1dari 4

Kasus 3

Seorang laki-laki 46 tahun, BB 64 kg menderita gagal


ginjal berat. Penderita sudah mendapat terapi
hermodialisa dengan serum kreatinin 16,14 mg/dl, dan
klirens kreatinin 5,18 ml/menit. Saat ini penderita
mendapat terapi dari seorang dokter berupa Allopurinol
tablet 100 mg 2x1, valsartan tablet 80 mg 1x1, Nephrofit
Fe 100 mg 2x1, dan Spirolakton tablet 25 mg 1x1.
Kritisi resep untuk penderita diatas terkait dengan:
ketepatan indikasi
Dosis
frekuensi pemberian
monitoring yang harus dilakukan
Indikasi
Allopurinol tablet valsartan tablet Nephrofit Fe Spironolakton tablet
Gout Hipertensi Pra & pasca Hipertensi
hiperurisemia Gagal jantung hemodialisis aldosteronisme
kongestif Gagal jantung kronik

Sudah tepatkah indikasinya?


sudah tepat Kurang tepat: Sudah tepat kurang tepat: harus
Allopurinolmerupakan merupakan obat Nephrovit tetap dihindari pada pasien
obat penghambat enzim antihipertensi yang gagal ginjal dengan nilai
diberikan sebagai
xantin oxidase, yang
bekerja sebagai kreatinin klirens <10
berhubungan dengan nutris bagi pasien
antagonis reseptor mL/mnt karena dapat
metabolisme asam urat. gagal ginjal ( baik
Penggunaannya angiotenin II
pada memberikan efek samping
mengontrol tekanan
hemodialisis/ pasien berupa gangguan SSP,
pasien dengan penurunan
fungsi ginjal darah. Sebagian obat
perlu
ginjal tanpa edema, dehidrasi,
pengawasan, Valsatran akan
dan hemodialisis) hiperkalemia, hiponatremi,
dosisnya disesuaikan
diekskresikan melalui Vitamin yang dan lain lain
dengan fungsi ginjal, yang
feses sehingga tidak mengandung besi
ditunjukkan dengan
diperlukan untuk
klirenskreatinin.
(Fe) disarankan
penyesuaian dosis untuk pasien dengan
Allopurinol sebagian
pada gangguan fungsi CKD dan anemia
besar akan di
ginjal termasuk pasien
Sumber:
Farmakologi UI (403)
http://jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no-08-vol-xxxvii-2011/353-kegiatan/703-terapi-hiperkalemia-pada-pasien-penyakit-
ginjal-kronik

MIMS, 2010/2011
Farmakologi dan terapi, 2007)

Anda mungkin juga menyukai