Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PKG

Disusun Oleh

Affini Lydia
P21331118003
D4/3B

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II


Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Kode Pos 12120 - Telp. (021) 7397641
2019-2020
SPESIFIKASI PROGRAM PENYULUHAN GIZI

A. Bidang : Kesehatan
B. Pokok Bahasan : Gizi Mmasyarakat
C. Topik : Pentingnya KMS Balita
D. Sasaran : Calon Orang tua dan orangtua balita di RW
E. Media :
a. Leaflet
b. PPT
F. Tujuan Umum : Calon Ibu dan Ibu yang memiliki balita mengetahui pentingnya
pengisian KMS Balita
G. Tujuan Khusus :
1. mengajak Calon Ibu dan Ibu untuk rutin memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita melalui pengisian KMS
2. Calon Ibu dan Ibu mengetahui cara membaca KMS
3. Calon Ibu dan Ibu mengetahui manfaat melakukan pengisian KMS

H. Materi Penyuluhan
 Latar Belakang
Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untukmemantau
pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendahdari yang seharusnya,
pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akanmengalami kekurangan gizi. Sebaliknya
bila kenaikan berat badan lebih besardari yang seharusnya merupakan indikasi risiko
kelebihan gizi.
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS
gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahuilebih dini, sehingga dapat
dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepatdan tepat sebelum masalahnya lebih berat
 Fungsi KMS
Secara umum, fungsi KMS dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, antara lain :
a. Alat utnuk memantau pertumbuhan. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, bahwa KMS
memuat kurva pertumbuhan seorang anak berdasarkan jenis kelamin, umur dan berat
badan anak. Normal tidaknya pertumbuhan seorang anak dapat di ketahu hanya melihat
trend grafik/kurva yang terdapat pada KMS.
b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Salah satu informai tambahan yang bisa anda
peroleh dari KMS adalah pelayanan kesehatan yang telah di peroleh si anak, misalnya
catatan imunisasi, pemberian Kapsul Vitamin A serta pemberian ASI Eksklusif.
c. Sebagai alat edukasi. Kader posyandu atau petugas kesehatan bisa langsung memberikan
edukasi kepada ibu, dengan melihat kurva pertumbuhan si anak setelah dilakukan
pengukuran berat badan.
 Kegunaan KMS Bagi Orang Tua Balita
Jika orang tua rutin setiap bulan melakukan penimbangan di Posyandu atau di sarana
kesehatan lainnya, maka mereka dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya dan dapat
melakukan antisipasi pencegahan jika kurva pertumbuhan sudah mulai menunjukkan
penurunan. Disamping itu, orang tua juga bisa mengetahui kapan seharusnya anak
mendapatkan imunisasi atau pemberian Kapsul Vitamin A selanjutnya.
 Cara Membaca KMS

a) Dibawah garis merah menunjukkan anak Anda mengalami kurang gizi sedang hingga
berat. Jika anak Anda berada di zona ini, maka segera bawa anak Anda ke dokter
spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
b) Terletak di daerah dua pita warna kuning (di atas garis merah), hal ini menunjukkan
anak tersebut mengalami kurang gizi ringan. Anda tidak perlu panik. Yang perlu Anda
lakukan adalah mengevaluasi pemberian makanan pada anak Anda.
c) Dua pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua di atas pita kuning,
menunjukkan anak Anda memiliki berat badan cukup atau status gizi baik atau
normal. Meski begitu, berat badan anak tetap perlu ditimbang dan diawasi agar
senantiasa sesuai dengan umurnya.
d) Empat pita di atas pita warna hijau tua (2 pita warna hijau muda ditambah 2 pita
warna kuning), menunjukkan anak Anda memiliki berat badan yang lebih di atas
normal. Jika anak Anda mengalami hal ini, segera konsultasikan ke dokter untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih tepat. Perlu diingat, bahwa anak yang
kelebihan berat badan mudah terkena berbagai penyakit, seperti obesitas atau
serangan jantung.

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor : 155/Menkes/Per/I/2010,


Tanggal 28 Januari 2010, Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi Balita
Tata Kelola Ceramah
A. Pembukaan
1) Salam, menanyakan kabar audiens dan perkenalan diri
2) Ice breaking dengen lelucon atau pantun singkat, menjelaskan tujuan agar selama
penyuluhan audiens terarah pada tujuan tersebut.
3) Menyampaikan Pokok Materi yang akan dibahas.
4) Menggunakan apersepsi dengan memancing / bertanya pengalaman masa lalu peserta
untuk mengetahui sejauh mana mereka telah mengetahui materi yang akan di sampaikan
B. Menyajikan Materi

1. Penyajian disampaikan secara sistematis dengan singkat, padat dan jelas

2. Usahakan agar Perhatian audiens agar tetap terjaga selama penyajian berlangsung.

3. Berikan kesempatan agar audiens terlibat untuk berfikir, bertanya, menjawab, diskusi,
mengamati peragaan/ media, dan sebagainya. Kombinasikan ceramah dengan metode lain.

4. Berikan reiforcement (penguatan dengan pujian (verbal) ataupun non-verbal (anggukan


dan senyuman) bagi peserta yang mau berinteraksi dgn bertanya atau menjawab pertanyaan.

5. Selalu ada usaha mengairahkan, menyenangkan suasana ceramah dengan humor


seperlunya.

C. Menutup ceramah

1. Kesimpulan (merangkum)
Menyampaikan secara ringkas hal-hal yang penting agar pesan penting ini mendapat
perhatian dan diingat oleh hadirin.
2. Salam perpisahan.

Anda mungkin juga menyukai