Abstrak
Sumuran atau sump adalah tempat penampungan air yang berfungsi untuk menampung limpasan pada pit
sebelum air tersebut dipompakan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan rencana kapasitas sump
berdasarkan estimasi debit limpasan yang masuk ke dalam pit Barani PT Agincourt Resources, setelah itu
dilakukan rancangan dimensi sump. Penelitian di Pit Barani menunjukan intensitas hujan yang terjadi sebesar
19,89 mm/jam, daerah tangkapan hujan seluas 0,168km2 dan koefisien limpasan sebesar 0,9. Debit limpasan
yang dihasilkan sebesar 0,836 m3/detik dengan debit per jam 3.008 m3/jam. Dengan rata-rata jam hujan tersebut
terjadi selama 3,8 jam (per hari) maka volume limpasan yang dihasilkan sebesar 11.430 m3. Volume tersebut
diterjemahkan dalam rancangan dimensi sump dengan trial and error dengan volume 11.810 m3, dengan dimensi
penampang atas (55x50) m2, penampang bawah (47x42) m2, dan ketinggian 5m. Dikarenakan rancangan sump
dilakukan dengan mempertimbangkan terjadi sedimentasi akibat erosi pada lereng-lereng tambang, penampang
dasar sump dibuat sebesar 4%. Akibatnya terjadi penambahan panjang disalah satu sisi setinggi 1,88 m.
penambahan tinggi tersebut membuat penambahan volume sump sebesar 1.855,56 m3. Sehingga dihasilkan
rancangan kapasitas sump sebesar 13.665,56 m3.
Abstract
The Sumuran or sump is a water shelter that serves to accommodate the runoff at the pit before the water is
pumped. This research was conducted to determine the plan of sump capacity based on the estimation of the
discharge of the runoff that entered into the Barani pit of PT Agincourt Resources, after which the design of the
dimensions of the sump. The research at Pit Barani showed a rain intensity of 19.89 mm/hr, rain catchment area
of 0, 168km2 and a coefficient of runoff of 0.9. The resulting runoff discharge is 0.836 m3/sec with an hourly
discharge of 3,008 m3/hour. With the average rainy hours it occurs for 3.8 hours (per day) then the volume of
the resulting rundown of 11,430 m3. The volume was translated in the draft dimensions of the sump with trial
and error with a volume of 11,810 m3, with a dimension of upper section (55x50) M2, cross section (47x42) m2,
and a height of 5m. Because the draft of sump is done with the consideration of sedimentation due to erosion on
the slopes of the mine, the Base section of the sump is 4%. Consequently, there is a long addition to one side, as
high as 1.88 m. The addition of the height makes the addition of volume sump of 1,855.56 m3. Therefore, the
draft capacity of 13,665.56 M3 sump
Xt = + (k x S)
Xt = + x S) = 166.143,828 m2
Xt = 123,32 mm/hari + x 14,88) Hasil perhitungan di atas akan dibandingan dengan
Xt = 138,82 mm/hari + 15,60 hasil perhitungan luas dengan software Surpac 6.3.2
Xt = 138,82 mm/hari untuk memvalidasi luas wilayah yang yang dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
2.3 Intensitas Curah Hujan
Intensitas curah hujan merupakan jumlah
satuan volume air hujan yang jatuh pada daerah seluas
satu satuan luas dan dalam jangka waktu tertentu.
Satuan volume yang biasa dipakai adalah mm, luasnya
m2 sehingga bila hasil pengukuran menunjukkkan 10
mm/m2 berarti curah hujan yang terjadi adalah 10 liter
per jam untuk daerah seluas 1meter persegi.
Intensitas curah hujan merupakan jumlah satuan
volume air hujan yang jatuh pada daerah seluas satu
satuan luas (mm2) dan dalam jangka waktu tertentu
(jam). Perhitungan intensitas curah hujan
menggunakan hasil distribusi curah hujan rencana (Xt)
dan diolah dengan rumus mononobe.
Debit Limpasan (Q) = 0,836 m3/detik, dengan durasi
hujan 3,8 jam
Debit Limpasan per hari (Q) = 11.810m3/hari
Pertama dirancang dimensi sump sesuai rencana
debit limpasan yang masuk dengan metode trial
and error sebagai berikut:
Gambar II.1 Perhitungan DTH In-pit Barani dengan Selanjutnya berdasarkan penambahan tinggi di
software Surpac 6.3.2 atas, dapat diketahui penambahan volume yang
terjadi, sebagai berikut:
Dari gambar II.1 dapat dilihat bahwa luas DTH in-
Pit Barani seluas 166.143,8m2, sehingga dapat
disimpulkan kedua metode ini hasilnya presisi.
Sehingga dirancang kapasitas volume sump yaitu:
2.3 Debit Impasan
Limpasan (run off) adalah semua air yang mengalir
akibat dari hujan yang bergerak dari tempat yang tinggi Penjelasan di atas diperjelas dengan rancangan
ke tempat yang lebih rendah tanpa memperhatikan asal dimensi sump yang tertuang dalam desain gambar di
atau jalan yang ditempuh oleh air tersebut. Aliran bawah ini.
tersebut terjadi karena curah hujan yang mencapai
permukaan bumi tidak dapat terinfiltrasi, yang
disebabkan karena intensitas curah hujan atau faktor
lain seperti kelerengan, bentuk dan kekompakan
permukaan tanah sertaMvegetasi.
Perhitungan Debit (Q) dengan rumus Rasional
Q = 0.278. C. I. A
Q = 0.278. 0,9 x x 0,168 km2
Q = 0,836 m3/detik
DAFTAR PUSTAKA