Anda di halaman 1dari 2

BPJS Kesehatan dan PT Jasa Raharja mengoptimalisasikan penanggungan klaim untuk

korban kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut memudahkan peserta JKN-KIS untuk
mendapatkan plafon klaim yang sudah ditentukan.

Ketentuan penyelenggaraan koordinasi manfaat jaminan kecelakaan lalu lintas tersebut


rupanya telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018, tentang Jaminan
Kesehatan. Kemudian didukung oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.02/2018
tentang Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan dalam Pemberian Manfaat Pelayanan
Kesehatan.

Direktur Hukum, Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi
mengatakan, sistem penjaminan ganda ini sebenarnya sudah berjalan sejak 2013. Kemudian,
kedua pihak akan mengoptimalisasikan di tahun 2019.

"Kami optimalkan kerja sama ini supaya beban pembiayaan pelayanan kesehatan semakin
tepat sasaran, tidak tumpang tindih antar lembaga penjamin satu dengan yang lain,” ujar
Bayu saat ditemui di Gedung BPJS Kesehatan, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu
(30/1/2019).

Sebagai penjamin pertama, terang Bayu, PT Jasa Raharja menentukan batas plafon setiap
kasuanya. Misalnya saat terjadi kecelakaan lalu lintas ganda dan kecelakaan penumpang
dengan angkutan umum.

Batasan plafon tersebut sebesar Rp20 juta saja. Kemudian, klaim korban akan dialihkan
penjaminannya ke BPJS kesehatan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Banyak kejadian double klaim (red-kecurangan) di masyarakat. Banyak kejadian uang klaim
dari PT Jasa Raharja ini malah disimpan, bukan untuk berobat karena dapat klaim juga dari
BPJS Kesehatan. Makanya kami batasi supaya efektif" tutur Bayu.

Adapun tips untuk mengklaim dua plafon tersebut sesuai sasaran, korban kecelakaan yang
menjadi anggota JKN-KIS mesti mengikuti syaratnya. Seperti apa saja?
1. Apabila mengalami kasus kecelakaan lalu lintas untuk segera mengurus surat Laporan
Polisi (LP). LP adalah syarat penjaminan oleh PT Jasa Raharja.

2. Dalam kondisi darurat datang ke rumah sakit, kemudian ke petugas entry BPJS Kesehatan
langsung dikoneksikan ke aplikasi PT Jasa Raharja.

Kalau sebelumnya reimburst ditanggung ke PT Jasa Raharja, kini saat datang ke rumah sakit
bisa langsung pakai BPJS Kesehatan.

3. Korban kecelakaan bakal langsung ditangani di IGD tanpa perlu repot. Ada lebih dari
1.000 rumah sakit yang kerja sama dengan BPJS Kesehatan terkoneksi dengan aplikasi PT
Jasa Raharja. Dijamin pasien bakal dimudahkan dari sisi klaim oleh dua pihak penjamin yang
bertanggung jawab.

4. Sementara untuk korban kecelakaan kerja, rupanya juga bisa ditanggung oleh BPJS
Ketenagakerjaan, PT Taspen (untuk ASN) dan PT Asabri (untuk Prajurit). Yang jelas sesuai
dengan profesinya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai