Anda di halaman 1dari 11

Apa Itu BPJS Kesehatan?

Di Indonesia, salah satu perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi kesehatan


adalah PT Askes Indonesia. PT Askes Indonesia atau yang sekarang dikenal sebagai BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) adalah sebuah badan hukum publik yang
memiliki tanggung jawab langsung terhadap presiden dengan tugas utamanya yaitu untuk
memberikan jaminan kesehatan nasional kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Secara resmi, sejak Januari tahun 2014 pemerintah Indonesia mengoperasikan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan produknya yang bernama BPJS Kesehatan.
Dalam menyelenggarakan jaminan sosial tersebut BPJS Kesehatan diatur oleh undang-undang
(UU No.40 Tahun 2004). Dari program tersebut pemerintah mewajibkan bagi seluruh warga
negara Indonesia untuk memiliki asuransi kesehatan.

Dalam konteksnya, setiap WNI (Warga Negara Indonesia) atau (WNA) Warga Negara Asing
yang bekerja dan terdaftar di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) selama minimum 6
bulan diwajibkan untuk menjadi anggota BPJS. Hal ini merujuk pada pasal 14 dalam undang-
undang BPJS. Dimana berdasarkan undang-undang tersebut, setiap perusahaan diwajibkan
untuk mendaftarkan karyawannya sebagai anggota BPJS untuk mendapatkan asuransi
kesehatan.

Untuk orang-orang atau keluarga yang tidak bekerja pada sebuah perusahaan juga wajib untuk
mendaftarkan diri dan anggotanya untuk mendapatkan jaminan kesehatan secara berkala.
Setiap peserta yang terdaftar pada BPJS akan ditarik iuran secara berkala dan untuk golongan
yang tidak mampu akan ditanggung oleh pemerintah melalui program bantuan iuran
kesehatan.Pemberian bantuan dari BPJS ini bertujuan untuk memberikan asuransi kesehatan
atau jaminan kesehatan secara menyeluruh kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Saat pemerintah meluncurkan program asuransi kesehatan yang dipayungi Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Indonesia, banyak yang berpikir program ini akan
“mengusur” kedigdayaan perusahaan asuransi kesehatan swasta di tanah air. Namun ternyata
pikiran ini termasuk salah karena produk-produk asuransi kesehatan swasta masih diminati.
Bahkan ada orang yang menjadi peserta BPJS dan asuransi kesehatan swasta sekaligus.

Perjalanan asuransi kesehatan yang dikelola oleh pemerintah Indonesia baru mencapai kinerja
puncaknya setelah tahun 2014 dimana ada perombakan besar dengan penggantian PT. Askes
menjadi BPJS Kesehatan. Kalau dahulu yang bisa menikmati asuransi kesehatan hanya sebatas
pegawai negeri dan ABRi saja, BPJS didirikan dengan maksud untuk memberikan jaminan
kesehatan kepada masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu. Karena kesadaran bahwa
kesehatan adalah salah satu kebutuhan pokok hidup, maka pemerintah memberikan kemudahan
untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan termasuk biaya iuran yang sangat terjangkau bagi
semua kalangan. Bahkan untuk para warga tidak mampu pemerintah memberikan pengecualian
dengan menerapkan PBI yaitu jaminan kesehatan bagi fakir miskin. Hal tersebut diatur dalam
Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

BPJS dan Asuransi Kesehatan Swasta memang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing. Tak heran banyak orang yang memutuskan untuk menjadi peserta kedua jenis asuransi
itu sekaligus sekaligus mengambil manfaat yang ditawarkan. Meski saling melengkapi, buat
Anda yang ternyata lebih suka pelayanan yang cepat tanpa berbelit-belit dan ingin langsung ke
rumah sakit tanpa birokrasi, baiknya Anda memilih asuransi kesehatan swasta. Meski begitu
harus diakui kalau cuma BPJS yang memberikan ragam manfaat yang lebih banyak dari
asuransi kesehatan, dan tentu saja Anda harus siap dengan birokrasi dan antriannya. Mana
yang jadi pilihan? Semuanya tergantung Anda.

Manfaat yang Ditawarkan oleh BPJS Kesehatan


Masyarakat Indonesia diberikan kemudahan dalam mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan
dengan dukungan hotline yang sudah ada di setiap kota. Pendaftarannya juga bisa dilakukan
secara online melalui website BPJS. BPJS Kesehatan menawarkan tiga jenis manfaat yaitu:

 Pelayanan promotif yang sifatnya pencegahan seperti penyuluhan, imunisasi, KB dan


skrining kesehatan
 Pelayanan kuratif dan rehabilitasi (rawat jalan dan rawat inap termasuk kebutuhan obat
dan bahan medis)
 Pelayanan non-medis seperti ambulans dan akomodasi. Anda bisa melihat pelayanan
selengkapnya yang bisa dijamin oleh BPJS Kesehatan melalui website BPJS
 Selain dari manfaat pokok tersebut, ternyata BPJS Kesehatan juga masih memiliki
kelebihan-kelebihan lain yang tidak bisa didapatkan dari asuransi swasta. Apa saja
manfaatnya? Berikut ini adalah penjelasannya

Kelebihan BPJS Kesehatan


Sebagai penyelenggara tunggal sistem jaminan kesehatan nasional, BPJS Kesehatan memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut:

 Biaya Iuran yang Sangat Murah:


Biaya iuran untuk asuransi dikenal juga dengan premi. Premi BPJS Kesehatan sangat
murah bahkan untuk pelayanan kelas I sekalipun. Data terbaru (Januari 2020) yang
diambil untuk Kelas I iuran per-bulannya adalah Rp. 160.000, Kelas II Rp. 110.000, dan
Kelas III Rp. 42.000. Ini bisa dibandingkan dengan asuransi kesehatan murni swasta
yang bisa mencapai Rp. 500.000 setiap bulan. Belum lagi jika dibandingkan dengan unit
link (asuransi + investasi) bisa mencapai Rp. 1.000.000 setiap bulan.
 BPJS Tidak Mengenal Pre-existing Condition:
Pre-existing condition berlaku pada asuransi swasta yaitu tanggungan untuk jenis
penyakit bawaan. BPJS Kesehatan tidak mempedulikan hal itu dan semua jenis penyakit
akan ditanggung. Hal ini bisa kita buktikan ketika melakukan pendaftaran di BPJS
Kesehatan tidak mensyaratkan adanya medical check-up.
 Tanpa Medical Check-Up:
Salah satu tujuan medical check-up adalah untuk mengetahui riwayat kesehatan
seseorang. Apakah seseorang tersebut memiliki penyakit bawaan atau tidak. Di BPJS
Kesehatan semua itu tidak dipersoalkan. Cukup melakukan pendaftaran dan membayar
iuran secara rutin maka semuanya akan beres.
 Platfon yang Tidak Terbatas:
Batasan plafon pada asuransi kesehatan akan menentukan limit manfaat yang
didapatkan oleh peserta. Di BPJS kesehatan tidak ada batasan plafon dan peserta akan
mendapatkan pelayanan sepenuhnya sesuai dengan kelas asuransi yang dipilih.
Kalaupun ada kelebihan biaya rumah sakit yang harus ditanggung oleh peserta karena
kenaikan harga kamar dan lain sebagainya, itupun tidak akan seberapa jika
dibandingkan dengan tanpa menggunakan BPJS Kesehatan.
Kelemahan BPJS Kesehatan
Dari Segala ulasan kelebihan BPJS Kesehatan diatas, bukan berarti BPJS Kesehatan tidak
memiliki kekurangan. BPJS Kesehatan dikenal cukup lama dalam antrean untuk mendapatkan
pelayanan. Selain itu proses administrasi juga cukup rumit dengan menggunakan sistem rujukan
berjenjang. Pasien atau peserta BPJS Kesehatan juga tidak bisa melakukan klaim di sembarang
rumah sakit karena hanya rumah sakit tertentu saja yang bekerja sama dengan BPJS. Ini
berbeda dengan asuransi swasta terkenal. Rata-rata sudah bekerja sama dengan hampir
seluruh rumah sakit di Indonesia.

Namun demikian kekurangan tersebut bukan harus dibenturkan terhadap kelebihan asuransi
swasta karena kalau kita pandai, kita bisa menggabungkan kedua asuransi tersebut untuk
mendapatkan jaminan kesehatan yang lebih lengkap. Kenapa bisa demikian? Karena
sebenarnya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Manakah yang Terbaik? BPJS Kesehatan atau Asuransi Kesehatan?


Asuransi swasta memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki BPJS Kesehatan seperti unggul
dalam hal kecepatan, kemudahan dan fleksibilitas memilih rumah sakit. Pengobatan di semua
rumah sakit pada dasarnya diterima oleh asuransi, baik itu yang kerjasama (cashless) dan tidak
kerjasama (reimbursement).

Karena sebenarnya BPJS Kesehatan dan asuransi swasta keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan maka sebenarnya tidak tepat kalau kita harus membandingkan diantara keduanya.
Lebih tepatnya kita malah harus bisa mensinergikan kedua asuransi tersebut. Oleh karena itu
kita bisa menyusun skala prioritas. Jika kita punya budget lebih maka pilihan terbaik adalah
mengambil BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan terbaik dari pihak swasta.

Berikut ini cara menggabungkan manfaat kedua jenis asuransi tersebut untuk mendapatkan hasil
maksimal sesuai dengan anggaran yang kita punya:
 Jika anda berniat untuk mengambil keduanya maka wajib anda pastikan bahwa asuransi
kesehatan selain BPJS Kesehatan tersebut memiliki fitur double-claim supaya tagihan
bisa diklaimkan di keduanya.
 Jika budget anda terbatas, maka pilihan terbaik sudah sangat jelas yaitu pilih BPJS
Kesehatan. Tidak ada yang lebih baik dengan biaya murah selain BPJS Kesehatan.
 Jika anda menginginkan kecepatan, kemudahan dan fleksibilitas serta pelayanan
premium maka anda bisa memilih berbagai macam asuransi kesehatan. Tentunya untuk
opsi terakhir ini anda harus menyiapkan budget yang tidak sedikit.
Kehadiran BPJS Kesehatan bukanlah pesaing yang bisa mematikan bisnis asuransi swasta.
Justru kehadiran BPJS Kesehatan membuat masyarakat semakin sadar kebutuhan asuransi ini
dan bisa memilih manfaat yang diharapkan apakah melalui BPJS Kesehatan atau Asuransi
Swasta.

Apa Saja Tingkat Pelayanan Kesehatan dalam BPJS?


Jika Anda sakit, Anda bebas memilih fasilitas kesehatan mana pun bebas kita datangi. Mulai dari
rumah sakit, puskesmas, sampai klinik. Di dalam asuransi kesehatan tidak mengenal adanya
rujukan. Namun, bukan berarti Anda bebas memilih fasilitas kesehatan. Anda perlu mengetahui
apakah perusahaan asuransi punya kerja sama dengan fasilitas kesehatan (rumah sakit)
tersebut atau tidak. Layanan BPJS kesehatan yang diberikan terbagi menjadi tiga tingkatan,
yaitu:
 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes I): tempat pelayanan kesehatan
pertama yang didatangi pasien BPJS yang ingin berobat, seperti puskesmas, klinik, atau
dokter umum. Biasa disebut sebagai Faskes Primer
 Fasilitas Kesehatan Tingkat Kedua (Faskes II): tempat pelayanan kesehatan lanjutan
setelah mendapat rujukan dari Faskes I yang spesialistis yang dilakukan dokter spesialis
atau dokter gigi spesialis
 Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKRTL): tempat pelayanan kesehatan lanjutan
terakhir kalau Faskes II tak sanggup menangani, seperti klinik utama atau yang setara,
rumah sakit umum, dan rumah sakit khusus
Dalam BPJS, pelayanan kesehatan diberikan berdasarkan sistem rujukan antara tiap tingkatan
fulai dari Faskes I sampai dengan FKRTL. Adapun alasan mengapa rujukan ini diberikan adalah
antara lain karena pasien perlu mendapat penanganan dari dokter spesialis atau subspesialis
atau kondisi dimana perujuk tidak dapat menangani pasien karena keterbatasan dari fasilitas,
peralatan, dan/atau sumber daya pengobatan.

Faskes I adalah tahap atau gerbang awal bagi peserta BPJS untuk mendapatkan sebuah
layanan kesehatan. Peserta atau pasiesn BPJS diwajibkan untuk mendapatkan layanan
kesehatan yang diinginkan. Menurut peraturan yang berlaku, pasien BPJS diwajibkan untuk
mendatangi Faskes I terlebih dahulu jika mengalami masalah kesehatan dan ingin segera
mendapatkan penanganan. Apabila pemeriksaan telah dilakukan dan rujukan diperlukan, maka
suart rujukan akan dibuatkan ke dokter spesialis atau rumah sakit. Dalam sistem BPJS, peserta
akan memilih sendiri Faskes I sebagai tempat pengobatan yang diinginkan. Apabila pendaftaran
dilakukan secara online, website BPJS akan menampilkan daftar seluruh Faskes I yang bisa
dipilih.

Untuk penanganan peserta yang berada kondisi darurat maka prosedur yang berlaku adalah:
 Peserta bisa langsung mendapat pelayanan dari Faskes I atau lanjutan, baik yang
bekerja sama maupun yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
 Peserta bisa langsung mendapat penanganan dari Faskes Tingkat Lanjutan tanpa surat
rujukan
 Peserta yang telah mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan setelah tertangani dengan baik dengan kondisi pasien
yang memungkinkan untuk dipindahkan
 Pengecekan validitas peserta ataupun diagnosis penyakit yang termasuk dalam kriteria
gawat darurat dilakukan oleh Fasilitas kesehatan
 Faskes dilarang menarik biaya pelayanan kesehatan dari peserta
Di dalam peraturan BPJS, pelanggaran atas rujukan bisa diberikan sanksi, baik untuk peserta
maupun fasilitas kesehatan. Jika peserta diketahui ingin mendapatkan pelayanan yang tidak
sesuai dengan sistem rujukan, maka peserta dapat dimasukkan ke dalam kategori pelayanan
yang tidak sesuai dengan prosedur BPJS sehingga seluruh biaya pengobatannya tidak akan
dibayarkan oleh pemerintah.

Cara Mendaftar BPJS Kesehatan


Berikut ini adalah prosdur pendaftaran BPJS kesehatan:

Cara mendaftar BPJS Kesehatan Secara Langsung:


1. Menyiapkan dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan yaitu:
 Fotokopi Kartu Keluarga
 Fotokopi KTP
 Pas Foto 3x4 terbaru
 Alamat Email aktif
 Nomor Telepon/Handphone yang bisa dihubungi
2. Menyiapkan iuran bulan pertama sesuai dengan caradaftar yang diinginkan
3. Mendatangi kantor BPJS kesehatan terdekat, jika pendaftaran dilakukan secara kolektif,
Anda bisa berkoordinasi dengan ketua RT agar pendaftaran bisa dilakukan dengan lebih
mudah
4. Meminta atau mengambil form pendaftaran dan mengisinya dengan informasi yang
lengkap dan tepat
5. Setelah Anda mengisi formulir pendaftaran, Anda akan diberikan virtual account yang
nantinya akan bisa Anda gunakan sebagai media pembayaran atau transfer dana klaim
ketika dibutuhkan
6. Melakukan pembayaran di Bank yang telah ditunjuk
7. Kembali ke kantor pembayaran BPJS kesehatan dengan menyerahkan bukti transfer,
lalu menunggu hingga kartu BPJS Anda selesai dicetak
Cara mendaftar BPJS Kesehatan Secara Online:
1. Menyiapkan dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan yaitu:
 Fotokopi Kartu Keluarga
 Fotokopi KTP
 Pas Foto 3x4 terbaru
 Alamat Email aktif
 Nomor Telepon/Handphone yang bisa dihubungi
2. Membuka Website BPJS (www.bpjs-kesehatan.go.id)
3. Mengisi data yang telah disediakan dengan benar yang mencakup data diri serta pilihan
manfaatyangdiberikan yang ditawarkan
4. Pilih biaya iuran per bulan diantara manfaatyangdiberikan III hingga
manfaatyangdiberikan I
5. Simpan data Anda dan tunggu email notifikasi nomor registrasi pada email Anda. Setelah
nomor didapat, print dan simpan lebar Virtual Account tersebut
6. Kemudian Anda bisa melakukan pembayaran di bank yang telah ditunjuk seperti BNI,
BRI atau Bank Mandiri
7. Setelah menyerahkan uang pembayaran dan nomor virtual account pada Teller, Anda
akan mendapatkan bukti pembayaran
8. Kemudian BPJS kesehatan Anda akan dinyatakan aktif dan akan ada balasan dari BPJS
berupa E-ID Card BPJS yang bisa Anda print sendiri
9. Untuk melakukan pencetakan kartu BPJS, Anda juga bisa melakukanya di kantor cabang
BPJS terdekat, Anda bisa langsung ke bagian percetakan disana. Anda cukup
memberikan semuda data yang telah disiapkan sebelumnya termasuk virtual account
Sebelum Anda mendaftarkan BPJS kesehatan secara online, ada beberapa hal yang harus
Anda perhatkan yaitu:
1. Pendaftaran BPJS sebaiknya dilakukan pada awal bulan agar Anda tidak mengalami
kerugian
2. Faskes keterangan (IGD) hanya melayani keadaan darurat, tidak melayani pengobatan
berjalan
3. Faskes keteragan (JST) adalah berkas kerjasama dengan Jamsostek yang bisa
melayani layanan BPJS Kesehatan keseluruhan
4. Pada pendaftaran online, Kartu E-ID bisa dicetak sendiri dan hal tersebut bersifat valid
(resmi)
5. Pembayaran iuran BPJS kesehatan paling lambat dibayarkan tanggal 10 setiap
bulannya. Jika terlambat, maka Anda akan dikenai denda sebesar 2% sesuai dengan
iuran yang dibayarkanv
6. Tidak ada perbedaan dalam pelayanan medis di manfaatyangdiberikan I,
manfaatyangdiberikan II, maupun manfaatyangdiberikan III. Jenis obat, kualitas obat,
penanganan medis, semuanya akan sama rata. Yang membedakan hanyalah bentuk
pelayanan non-medisnya, seperti manfaatyangdiberikan untuk ruang inap
7. Biaya naik manfaatyangdiberikan kamar rawat inap, misalnya terdaftar
manfaatyangdiberikan 1 (15 juta) ingin naik jadi manfaatyangdiberikan VIP (17juta),
maka total biaya = harga VIP (17 juta) dikurangi Tarif INA-CBGs (5 juta) (bukan harga
VIP dikurangi harga manfaatyangdiberikan 1)

Syarat Perubahan Data BPJS Kesehatan


Apa pun kebutuhan perubahan data yang akan dilakukan peserta BPJS Kesehatan, haruslah
dilakukan secara manual di kantor BPJS. Berikut ini adalah kondisi yang bisa bisa membuat data
peserta BPJS berubah dan dokumen apa saja yang perlu disapkan untuk mengurus perubahan
yang ada:

1. Peserta BPJS Melakukan Perubahan Data dan Mendapatkan Penggantian Kartu:


 Kartu BPJS Hilang:
 Surat pernyataan kehilangan dari yang bersangkutan (menggunakan
materai)
 Identitas diri (KTP) atau kartu keluarga yang masih berlaku
 Kartu Peserta Rusak atau Salah Cetak:
 Kartu peserta yang datanya salah atau yang telah rusak
 KTP asli yang masih berlaku
2. Peserta BPJS Melakukan Perubahan Data Tanpa Mendapatkan Penggantian Kartu:
 Peserta Pindah Fasilitas Kesehatan (Faskes)/Dokter Keluarga/Dokter Gigi:
 Peserta sudah harus terdaftar di faskes sebelumnya minimal selama 3
bulan
 Mengisi Formulir Perubahan Data Peserta (FPDP)
 Membawa kartu peserta BPJS
 Membawa KTP yang masih berlaku
 Peserta Pindah Tempat Tinggal:
 Mengisi FPDP
 Membawa kartu peserta
 Membawa KTP yang masih berlaku
 Menunjukkan surat pindah domisili
 Peserta Pindah Tempat Bekerja:
 Mengisi FPDP
 Membawa kartu peserta
 Membawa SK mutasi/keterangan pindah kerja
 Adanya Perubahan Golongan Kepangkatan:
 Mengisi FPDP
 Membawa kartu peserta
 Membawa surat keterangan kenaikan golongan kepangkatan
 Adanya Perubahan Status Kepegawaian dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif ke
PNS pensiun:
 Membawa FPDP
 Membawa kartu peserta
 Membawa SK pensiun
 Adanya Perubahan Daftar Susunan Keluarga:
 Untuk pernikahan:
 Mengisi FPDP
 Fotokopi surat nikah
 Fotokopi daftar gaji yang dilegalisasi (legalisir) (bagi PNS aktif)
 Pas foto berwarna terbaru bagi suami/istri ukuran 3 x 4 (1 lembar)
 Fotokopi akta kelahiran anak
 Pergantian Status Anak:
 Fotokopi akta kelahiran anak/surat keterangan kelahiran anak
yang menggantikan
 Fotokopi kartu keluarga
 Fotokopi daftar gaji yang dilegalisasi (legalisir)
 Terjadi Pengurangan Peserta:
 Bila Peserta Meninggal Dunia:
 Syarat Fotokopi surat kematian
 Penyerahan kartu peserta yang bersangkutan kepada pihak
BPJS
 Bila Terjadi Perceraian:
 Surat penetapan akta cerai dari pengadilan
 Kartu peserta suami/istri

Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan dari Segi Besaran Premi


Dari perbedaan premi perbedaan yang muncul adalah:

Besaran Premi Asuransi Kesehatan Swasta:


Premi untuk asuransi swasta bisa terbilang cukup mahal dan sulit dijangkau untuk kalangan
menengah ke bawah. Peserta asuransi kesehatan harus membayar premi hingga ratusan ribu
rupiah perbulan dan itu juga tergantung jenis asuransi kesehatan mana yang diambil dan dari
perusahaan asuransi mana. Premi dibayar dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1
tahun.

Sebagai informasi untuk Anda:


 Makin tua umur peserta maka preminya akan semakin mahal
 Premi juga akan semakin mahal jika peserta yang diasuransikan adalah seorang perokok
 Ada perbedaan harga premi untuk peserta laki-laki dan perempuan

Besaran Premi BPJS:


Iuran untuk BPJS Kesehatan termasuk sangat murah dan terjangkau. Untuk pekerja, sebagian
besar iuran itu ditanggung oleh perusahaan, sementara untuk veteran dan fakir miskin, iuran
BPJS dibayar secara penuh oleh pemerintah. Sementara itu, untuk pekerja non formal seperti
pedagang, nelayan, pengangguran, atau freelancer, iuran BPJS juga sangat terjangkau karena
minimal mereka bisa membayar Rp 25.500 rupiah per bulan untuk perawatan caradaftar III di
rumah sakit. Iuran BPJS ini kemudian ditarik setiap bulan dan ada denda sebesar 2 persen dari
total iuran seandainya Anda telat membayar.

Informasi lainnya:
 Tidak ada perbedaan besaran iuran antara peserta tua dan muda
 Tidak ada perbedaan besaran premi antara peserta yang perokok dan bukan perokok
 Tidak ada perbedaan besaran premi antara peserta yang laki-laki dan perempuan

Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan dari Segi Manfaat


Dari segi manfaat, perbedaan yang ada yaitu sebagai berikut:

Manfaat Asuransi Kesehatan Swasta:


Mayoritas asuransi kesehatan memberikan manfaat untuk rawat inap seperti kamar, operasi,
ambulan, obat, jaminan kematian, kunjungan dokter dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan perawatan pasien di rumah sakit. Ada juga fasilitas asuransi yang menawarkan rawat
jalan setelah dirawat inap, dan itu memang satu paket dengan rawat inap. Ingin asuransi untuk
membantu pembayaran rawat jalan? Anda diharuskan membayar sejumlah premi lagi dan itu
cukup mahal. Selain itu asuransi kesehatan tidak memberi fasilitas untuk optik, gigi, dan
kehamilan.

Selan itu, Ada batasan limit manfaat yang kerennya disebut plafon asuransi. Contohnya Anda
boleh dirawat di sebuah rumah sakit dan ditanggung oleh asuransi selama batas maksimum
rawat inap yang sudah disetujui. Begitu juga biaya-biaya rawat inap seperti kunjungan dokter,
operasi, dan laboratorium punya limit biaya yang dicover asuransi. Seandainya Anda melebihi
batas limit itu, Anda harus membayar sendiri. Penghitungan plafon pada asuransi kesehatan
swasta ada dua yaitu berdasarkan per-penyakit yang tidak memiliki batasan tahunan, atau
berdasarkan waktu, misalnya plafon tahunan.

Manfaat BPJS:
Bisa dibilang BPJS memiliki manfaat fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Selain rawat inap,
BPJS juga menerima rawat jalan, optik, gigi, dan kehamilan. Menariknya lagi BPJS memberi
manfaat untuk layanan promotif dan preventif seperti penyuluhan, imunisasi, dan keluarga
berencana. Selain itu ada manfaat non medis seperti ambulan. Bisa dibilang manfaat yang
diberikan BPJS lebih lengkap dibanding asuransi kesehatan swasta.

Dan dalam BPJS tidak ada batasan plafon. Semua biaya ditanggung BPJS dan pesertanya
cuma harus mengikuti sejumlah prosedur yang sudah ditentukan termasuk dirawat di ruang
rawat yang sesuai dengan iuran yang mereka bayar. Pokoknya BPJS akan membayar
pengobatan pasien sampai dia sembuh benar. Biaya tambahan akan diminta pihak rumah sakit
seandainya pasien ingin pindah ke ruang rawat lebih caradaftarnya lebih tinggi, atau pembelian
sejumlah obat yang tidak ditanggung BPJS.

Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan dari Segi Penyakit Bawaan


Dari sisi penyakit bawaan, perbedaan dar BPJS dan asuransi swasta adalah:

Penyakit Bawaan dalam Asuransi Kesehatan Swasta:


Dalam asuransi kesehatan akan ada medical check up untuk mengecek apakah si calon peserta
menderita penyakit bawaan seperti jantung, gula darah dan lain-lain. Ini yang disebut pre-
existing condition. Cek up yang sama juga akan dilakukan untuk seluruh anggota keluarga yang
tertanggung dalam asuransi kesehatan tersebut.

Nah kalau ternyata ada calon peserta asuransi menderita penyakit bawaan, biasanya penyakit
tersebut TIDAK akan ditanggung oleh asuransi kesehatan. Namun ada juga asuransi yang
menanggung penyakit bawaan itu dengan syarat peserta juga menjadi peserta asuransi selama
dua tahun alias tidak serta merta. Artinya klaim untuk penyakit itu bisa dibayarkan setelah dua
tahun.

Penyakit Bawaan dalam BPJS:


Semua penyakit baik penyakit bawaan atau penyakit baru akan ditanggung oleh BPJS. Tidak
ada diskriminasi. Selain itu tidak ada yang namanya medical check up untuk mendapatkan
kepesertaan BPJS. Calon peserta cukup mengisi formulir dan melengkapi persyarata kemudian
membayar.

Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan dari Segi Layanan


Dalam hal ini, BPJS dan asuransi kesehatan swasta memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing yaitu:

Layanan dalam Asuransi Kesehatan Swasta:


Layanan biasanya akan lebih cepat dan pasien bisa langsung ke rumah sakit untuk segera
mendapatkan penanganan. Hampir semua rumah sakit menerima asuransi kesehatan sehingga
prosesnya tidak sulit dan cenderung tidak berbelit-belit.
Layanan dalam BPJS:
Memiliki layanan berjenjang, yaitu saat Anda sakit Anda harus ke fasilitas kesehatan (faskes) I
terlebih dahulu untuk mendapat rujukan. Setelah itu baru faskes I akan merujuk Anda ke rumah
sakit yang menjadi mitra BPJS untuk pengobatan lebih lanjut. Birokrasi ini terkadang berbelit-
belit. Belum lagi antriannya cukup panjang untuk memperoleh pelayanan. Selain itu rumah sakit
yang menjadi mitra BPJS masih sedikit dibanding rumah sakit yang menjadi mitra asuransi
kesehatan.

Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan dari Segi Pilihan Rumah Sakit
Untuk pilihan rumah sakit, asuransi swasta bisa dibilang memiliki keunggulan yang lebih baik.
Lihat saja perbedaannya berikut ini:

Pilihan Rumah Sakit dalam Asuransi Kesehatan Swasta:


Anda bisa memilih untuk berobat ke rumah sakit mana pun dan asuransi akan menanggung
semua biaya, meskipun rumah sakit itu tidak memiliki kerja sama dengan asuransi milik Anda.

Pilihan Rumah Sakit dalam BPJS:


Anda cuma bisa berobat ke rumah sakit yang sudah ditunjuk BPJS begitu juga rumah sakit
rujukannya. Tidak puas dengan pilihan rumah sakit? Nah, Anda harus menunggu tiga bulan
untuk merubah rumah sakit rujukan supaya sesuai dengan rumah sakit yang Anda inginkan.
Anehnya, sistem ini juga berlaku meskipun Anda sedang berada di luar kota dan mengalami
sakit. Anda tetap harus meminta rujukan ke faskes I sebelum ke rumah sakit. Ketentuan BPJS
akan dinafikan jika pasien dalam kondisi darurat. Tetapi Anda harus terlebih dulu tahu apa
definisi darurat menurut BPJS.

Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan dari Segi Batas Wilayah


Perawatan
Dalam hal ini, BPJS bisa dibilang cukup tertinggal dalam hal wilayah perawatan karena:

Batas Wilayah Perawatan dalam Asuransi Kesehatan Swasta:


Kalau Anda sakit dan sedang berada di luar negeri, Anda bisa mengunakan asuransi kesehatan
milik Anda. Kebanyakan asuransi swasta biasanya bisa menanggung pesertanya hingga ke luar
negeri.

Batas Wilayah Perawatan dalam BPJS:


Namanya asuransi nasional ya hanya berlaku di Indonesia. Jadi Anda harus merogoh kocek
kalau terpaksa dirawat di luar negeri.

Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan dari Segi Klaim


Dalam hal ini perbedaan yang terlihat adalah:

Klaim dalam Asuransi Kesehatan Swasta


Anda bisa melakukan double claim dari perusahaan asuransi swasta seperti Prudential, Allianz,
atau Sinarmas. Double claim yang dimaksud adalah saat Anda sakit dan membayar dengan
asuransi kantor, Anda tetap bisa melakukan klaim ke perusahaan asuransi sesuai manfaat
asuransi yang diambil.
Klaim dalam BPJS:
Sementara untuk BPJS tidak bisa dilakukan double claim. Jadi misalnya Anda sakit dan dibayar
oleh asuransi kantor, Anda tidak bisa klaim lagi ke BPJS. Perlu diketahui BPJS hanya menerima
klaim dari fasilitas kesehatan langsung dan tidak menerima klaim perorangan.

Anda mungkin juga menyukai