Secara resmi, sejak Januari tahun 2014 pemerintah Indonesia mengoperasikan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan produknya yang bernama BPJS Kesehatan.
Dalam menyelenggarakan jaminan sosial tersebut BPJS Kesehatan diatur oleh undang-undang
(UU No.40 Tahun 2004). Dari program tersebut pemerintah mewajibkan bagi seluruh warga
negara Indonesia untuk memiliki asuransi kesehatan.
Dalam konteksnya, setiap WNI (Warga Negara Indonesia) atau (WNA) Warga Negara Asing
yang bekerja dan terdaftar di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) selama minimum 6
bulan diwajibkan untuk menjadi anggota BPJS. Hal ini merujuk pada pasal 14 dalam undang-
undang BPJS. Dimana berdasarkan undang-undang tersebut, setiap perusahaan diwajibkan
untuk mendaftarkan karyawannya sebagai anggota BPJS untuk mendapatkan asuransi
kesehatan.
Untuk orang-orang atau keluarga yang tidak bekerja pada sebuah perusahaan juga wajib untuk
mendaftarkan diri dan anggotanya untuk mendapatkan jaminan kesehatan secara berkala.
Setiap peserta yang terdaftar pada BPJS akan ditarik iuran secara berkala dan untuk golongan
yang tidak mampu akan ditanggung oleh pemerintah melalui program bantuan iuran
kesehatan.Pemberian bantuan dari BPJS ini bertujuan untuk memberikan asuransi kesehatan
atau jaminan kesehatan secara menyeluruh kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Perjalanan asuransi kesehatan yang dikelola oleh pemerintah Indonesia baru mencapai kinerja
puncaknya setelah tahun 2014 dimana ada perombakan besar dengan penggantian PT. Askes
menjadi BPJS Kesehatan. Kalau dahulu yang bisa menikmati asuransi kesehatan hanya sebatas
pegawai negeri dan ABRi saja, BPJS didirikan dengan maksud untuk memberikan jaminan
kesehatan kepada masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu. Karena kesadaran bahwa
kesehatan adalah salah satu kebutuhan pokok hidup, maka pemerintah memberikan kemudahan
untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan termasuk biaya iuran yang sangat terjangkau bagi
semua kalangan. Bahkan untuk para warga tidak mampu pemerintah memberikan pengecualian
dengan menerapkan PBI yaitu jaminan kesehatan bagi fakir miskin. Hal tersebut diatur dalam
Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
BPJS dan Asuransi Kesehatan Swasta memang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing. Tak heran banyak orang yang memutuskan untuk menjadi peserta kedua jenis asuransi
itu sekaligus sekaligus mengambil manfaat yang ditawarkan. Meski saling melengkapi, buat
Anda yang ternyata lebih suka pelayanan yang cepat tanpa berbelit-belit dan ingin langsung ke
rumah sakit tanpa birokrasi, baiknya Anda memilih asuransi kesehatan swasta. Meski begitu
harus diakui kalau cuma BPJS yang memberikan ragam manfaat yang lebih banyak dari
asuransi kesehatan, dan tentu saja Anda harus siap dengan birokrasi dan antriannya. Mana
yang jadi pilihan? Semuanya tergantung Anda.
Namun demikian kekurangan tersebut bukan harus dibenturkan terhadap kelebihan asuransi
swasta karena kalau kita pandai, kita bisa menggabungkan kedua asuransi tersebut untuk
mendapatkan jaminan kesehatan yang lebih lengkap. Kenapa bisa demikian? Karena
sebenarnya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Karena sebenarnya BPJS Kesehatan dan asuransi swasta keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan maka sebenarnya tidak tepat kalau kita harus membandingkan diantara keduanya.
Lebih tepatnya kita malah harus bisa mensinergikan kedua asuransi tersebut. Oleh karena itu
kita bisa menyusun skala prioritas. Jika kita punya budget lebih maka pilihan terbaik adalah
mengambil BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan terbaik dari pihak swasta.
Berikut ini cara menggabungkan manfaat kedua jenis asuransi tersebut untuk mendapatkan hasil
maksimal sesuai dengan anggaran yang kita punya:
Jika anda berniat untuk mengambil keduanya maka wajib anda pastikan bahwa asuransi
kesehatan selain BPJS Kesehatan tersebut memiliki fitur double-claim supaya tagihan
bisa diklaimkan di keduanya.
Jika budget anda terbatas, maka pilihan terbaik sudah sangat jelas yaitu pilih BPJS
Kesehatan. Tidak ada yang lebih baik dengan biaya murah selain BPJS Kesehatan.
Jika anda menginginkan kecepatan, kemudahan dan fleksibilitas serta pelayanan
premium maka anda bisa memilih berbagai macam asuransi kesehatan. Tentunya untuk
opsi terakhir ini anda harus menyiapkan budget yang tidak sedikit.
Kehadiran BPJS Kesehatan bukanlah pesaing yang bisa mematikan bisnis asuransi swasta.
Justru kehadiran BPJS Kesehatan membuat masyarakat semakin sadar kebutuhan asuransi ini
dan bisa memilih manfaat yang diharapkan apakah melalui BPJS Kesehatan atau Asuransi
Swasta.
Faskes I adalah tahap atau gerbang awal bagi peserta BPJS untuk mendapatkan sebuah
layanan kesehatan. Peserta atau pasiesn BPJS diwajibkan untuk mendapatkan layanan
kesehatan yang diinginkan. Menurut peraturan yang berlaku, pasien BPJS diwajibkan untuk
mendatangi Faskes I terlebih dahulu jika mengalami masalah kesehatan dan ingin segera
mendapatkan penanganan. Apabila pemeriksaan telah dilakukan dan rujukan diperlukan, maka
suart rujukan akan dibuatkan ke dokter spesialis atau rumah sakit. Dalam sistem BPJS, peserta
akan memilih sendiri Faskes I sebagai tempat pengobatan yang diinginkan. Apabila pendaftaran
dilakukan secara online, website BPJS akan menampilkan daftar seluruh Faskes I yang bisa
dipilih.
Untuk penanganan peserta yang berada kondisi darurat maka prosedur yang berlaku adalah:
Peserta bisa langsung mendapat pelayanan dari Faskes I atau lanjutan, baik yang
bekerja sama maupun yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
Peserta bisa langsung mendapat penanganan dari Faskes Tingkat Lanjutan tanpa surat
rujukan
Peserta yang telah mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan setelah tertangani dengan baik dengan kondisi pasien
yang memungkinkan untuk dipindahkan
Pengecekan validitas peserta ataupun diagnosis penyakit yang termasuk dalam kriteria
gawat darurat dilakukan oleh Fasilitas kesehatan
Faskes dilarang menarik biaya pelayanan kesehatan dari peserta
Di dalam peraturan BPJS, pelanggaran atas rujukan bisa diberikan sanksi, baik untuk peserta
maupun fasilitas kesehatan. Jika peserta diketahui ingin mendapatkan pelayanan yang tidak
sesuai dengan sistem rujukan, maka peserta dapat dimasukkan ke dalam kategori pelayanan
yang tidak sesuai dengan prosedur BPJS sehingga seluruh biaya pengobatannya tidak akan
dibayarkan oleh pemerintah.
Informasi lainnya:
Tidak ada perbedaan besaran iuran antara peserta tua dan muda
Tidak ada perbedaan besaran premi antara peserta yang perokok dan bukan perokok
Tidak ada perbedaan besaran premi antara peserta yang laki-laki dan perempuan
Selan itu, Ada batasan limit manfaat yang kerennya disebut plafon asuransi. Contohnya Anda
boleh dirawat di sebuah rumah sakit dan ditanggung oleh asuransi selama batas maksimum
rawat inap yang sudah disetujui. Begitu juga biaya-biaya rawat inap seperti kunjungan dokter,
operasi, dan laboratorium punya limit biaya yang dicover asuransi. Seandainya Anda melebihi
batas limit itu, Anda harus membayar sendiri. Penghitungan plafon pada asuransi kesehatan
swasta ada dua yaitu berdasarkan per-penyakit yang tidak memiliki batasan tahunan, atau
berdasarkan waktu, misalnya plafon tahunan.
Manfaat BPJS:
Bisa dibilang BPJS memiliki manfaat fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Selain rawat inap,
BPJS juga menerima rawat jalan, optik, gigi, dan kehamilan. Menariknya lagi BPJS memberi
manfaat untuk layanan promotif dan preventif seperti penyuluhan, imunisasi, dan keluarga
berencana. Selain itu ada manfaat non medis seperti ambulan. Bisa dibilang manfaat yang
diberikan BPJS lebih lengkap dibanding asuransi kesehatan swasta.
Dan dalam BPJS tidak ada batasan plafon. Semua biaya ditanggung BPJS dan pesertanya
cuma harus mengikuti sejumlah prosedur yang sudah ditentukan termasuk dirawat di ruang
rawat yang sesuai dengan iuran yang mereka bayar. Pokoknya BPJS akan membayar
pengobatan pasien sampai dia sembuh benar. Biaya tambahan akan diminta pihak rumah sakit
seandainya pasien ingin pindah ke ruang rawat lebih caradaftarnya lebih tinggi, atau pembelian
sejumlah obat yang tidak ditanggung BPJS.
Nah kalau ternyata ada calon peserta asuransi menderita penyakit bawaan, biasanya penyakit
tersebut TIDAK akan ditanggung oleh asuransi kesehatan. Namun ada juga asuransi yang
menanggung penyakit bawaan itu dengan syarat peserta juga menjadi peserta asuransi selama
dua tahun alias tidak serta merta. Artinya klaim untuk penyakit itu bisa dibayarkan setelah dua
tahun.
Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan dari Segi Pilihan Rumah Sakit
Untuk pilihan rumah sakit, asuransi swasta bisa dibilang memiliki keunggulan yang lebih baik.
Lihat saja perbedaannya berikut ini: