Anda di halaman 1dari 2

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai empat jenis kecelakaan yang tidak ditanggung BPJS

Kesehatan.

1. Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah kategori kecelakaan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

Melansir Buku Panduan Layanan Bagi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS), dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau cedera akibat
kecelakaan kerja atau hubungan kerja yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja
atau menjadi tanggungan pemberi kerja.

Ini merupakan peraturan BPJS tentang kecelakaan lalu lintas. Program jaminan kecelakaan kerja
dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, bukan BPJS Kesehatan.

Oleh karenanya, kecelakaan kerja menjadi kecelakaan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

2. Kecelakaan tunggal akibat kelalaian


Kasus yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan selanjutnya adalah kecelakaan tunggal akibat
kelalaian. Misalnya, mengonsumsi minuman keras atau miras dan narkoba ketika berkendara,
sehingga menyebabkan kecelakaan.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga tidak menanggung layanan kesehatan bagi kecelakaan tunggal
yang disebabkan karena pengemudi melaju dengan kecepatan tinggi dalam rangka melakukan
kejahatan. Misalnya, tengah merampok, kekerasan, hingga seksualitas.

Kasus kecelakaan tunggal lain, yaitu kecelakaan yang terjadi karena pengemudi tengah berusaha
mengakhiri hidup dan bertikai dengan kelompok lain. Pasalnya, kecelakaan akibat hal-hal tersebut
masuk kategori kesengajaan.

3. Kecelakaan ganda yang telah ditanggung Jasa Raharja


BPJS Kesehatan juga tidak menanggung layanan kesehatan korban kecelakaan ganda yang
telah dijamin Jasa Raharja.

Buku Panduan Layanan Bagi Peserta JKN-KIS menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan yang
dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang
ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas sesuai hak kelas rawat peserta.

Jasa Raharja merupakan pelaksana program jaminan kecelakaan lalu lintas. Jasa Raharja memberi
manfaat asuransi pada korban kecelakaan ganda mencapai Rp20 juta.

Artinya, jika layanan kesehatan bagi korban kecelakaan masih di bawah Rp20 juta, sepenuhnya
ditanggung Jasa Raharja. Namun jika lebih dari itu, maka kecelakaan ganda ditanggung BPJS
Kesehatan.
Hanya saja, BPJS Kesehatan cuma menanggung selisih kekurangannya saja dari batas plafon Jasa
Raharja.

Anda mungkin juga menyukai