Crossbite: gigi rahang bawah overlap terhadap Inclined bite plane
gigi rahang atas. Indikasi
Tipe anterior crossbite: single, multiple • single cross bite Tipe psterior crossbite: single, uni, bilateral • multiple cross bite Penyebab terjadinya anterior crossbite : keuntungan • Dental, skeletal, muskular atau kombinasi • mudah pembuatannya • Fungsional, kebiasaan mulut, genetik, • koreksi relatif cepat (7 – 10 hari) kongenital, lingkungan kerugian • Kondisi pathologis ( cleft palate, arthritis, • dapat menyebabkan over erupsi gigi condylar hyperplasia ) posterior Faktor dental: • tekanan tidak dapat diperkirakan • Persistensi gigi sulung Reverse ssc • Gigi supernumerary • Memilih crown yang lebih panjang (+ 1- • Traumatik injuri gigi sulung anterior 2mm) • Panjang lengkung gigi yang kurang • Dapat dikombinasikan dengan Inclined • Letak atau arah benih gigi tetap bite plane Faktor skeletal • Esthetic kurang bagus Sebab: Removable appliances (Hawley retainer) • Pertumbuhan mandibula yang berlebih • Koreksi crossbite satu atau lebih dari • Mandibular prognatism satu gigi Akibat • Acrylic palatal coverage & wire clasps • Hubungan oklusi klas III • Keberhasilan tergantung kooperasi • Hubungan kaninus klas III pasien anak • Hubungan molar klas III • Aktivasi dilakukan 7 – 10 hari Karakteristik • Apabila Insisif mengunci, maka • Gigi anterior mandibula terletak lebih dibuatkan posterior bite raiser ke labial dalam hubungannya terhadap Keterlambatan perawatan dapat gigi anterior maksila menyebabkan: Faktor fungsional • Berkurangnya panjang lengkung rahang • Prematur kontak pada satu atau lebih • Traumatik oklusi yang menyebabkan dari satu gigi = Gerakan protrusif stripping jaringan gingiva pada aspek mandibula dalam oklusi sentrik labial gigi bawah • Perubahan posisi kondilus downward • Jejas pada permukaan labial dan insisal and forward = Pseudo maloklusi klas III gigi Insisif Persyaratan perawatan anterior crossbite : • Ruangan cukup disebelah mesial dan distal gigi yang crossbite • Gigi masih erupsi sebagian • Oklusi pd gigi molar dan kaninus normal (klas I) Perawatan Tongue blade Indikasi Gigi yang sedang erupsi (incipient cross bite) Keuntungan • Alat sederhana dan murah • Waktu kerja chair side singkat Periode pre – dentition • Upper gum pad lebih lebar dan lebih • Lahir – Usia 6 bulan panjang daripada lower gum pad • Secara klinis belum memiliki gigi complete overjet • Beberapa terdapat kasus natal/ neonatal • Menyerupai hubungan klas II teeth • Pertumbuhan pesat gum pads terjadi dalam • Perkembangan arah anterior mandibula setahun pertama lebih pesat darpada maksilla Tahap oklusi gigi sulung Periode gigi sulung Urutan-urutan • Gigi sulung mulai erupsi hingga lengkap Spacing pada lengkung rahang seluruh gigi • Spacing biasanya terlihat pada gigi sulung: • Perkembangan lengkung rahang bag. developmental spacing atau physiological posterior spacing Periode gigi bercampur • Spacing pada gigi sulung penting untuk • Dimulai ketika gigi molar satu tetap erupsi perkembangan normal gigi permanen Gum pads • Ruang pada gigi geligi sulung: • Merupakan prossesus alveolaris pada saat • - Developmental space kelahiiran • - Primate space • Pink, firm • Spacing pada gigi sulung (primate space): • Diselimuti oleh lapisan padat fibrous mesial&distal caninus maxilla periosteum • Umur 3 – 4 tahun: lengkung rahang • Upper gum pads: horse shoe shape relatif stabil/ minimal perubahan • Lower gum pads: U shaped • Umur 5 – 6 tahun: perubahan lengkung • Berkembang dalam dua bagian: lingual, rahang ok tekanan erupsi M1 labiobukal Hubungan distal molar 2 sulung • Dua bagian tersebut dipisahkan oleh dental • Hubungan oklusal molar kedua sulung: groove terminal plane Maxilarry gum pads • Terminal plane memprediksi hubungan • Gingival groove: memisahkan gum pads interoklusal Molar satu tetap dengan palatal • Perbedaan dengan klasifikasi Angle: • Dental groove: memanjang dari insisive Permukaan distal molar dua sulung maxilla ke belakang menyentuh gingival digunakan sebagai dasar klasifikasi groove pada regio caninus dan berlanjut ke Oklusi normal gigi geligi sulung regio molar • Overbite : normal - dangkal • Transversal groove: bagian yang tertekan • Overjet : 3 mm antara 10 segmen pada gum pads • Buccal overjet: positif • Lateral sulcus: groove transversal antara • Oklusi molar: flush terminal plane regio canine dan molar sac Deep bite Mandibular gum pads • Deep bite dapat terjadi pada tahap awal • Terdapat 10 segmen tetapi tidak sejelas perkembangan pada maxilla • Posisi Insisif sulung maxilla yang lebih • Gingival groove memisahkan gumpads tegak dengan dasar mulut • Incisal edge mandibula menyentuh Hubungan gum pads cingulum Insisif maxilla • Tampak gigitan terbuka pada anterior Berkurang ketika: (anterior open bite) • Erupsi molar sulung • Kontak hanya terjadi pada daerah molar • Atrisi Insisif • Pergerakan mandibula ke depan karena pertumbuhan rahang Tahap perkembangan gigi bercampur • Beberapa dapat menjadi klas III • Arah erupsi gigi molar satu tetap Distal step: Klas II • Hubungan molar satu tetap Pergantian gigi Insisif • Pergantian gigi Insisif • Incisal liability : merupakan selisih • Pergantian gigi lateral (C – P) besarnya ruang yang diperlukan oleh • Erupsi gigi molar dua tetap gigi Insisif permanen dan besar ruang • Faktor-faktor lokal yang tersedia Kalsifikasi • Besar liability RA: 7 mm Periode transisional pertama • Besar liability RB: 5 mm • Ditandai dengan kemunculan gigi molar Mengatasi Incisal liability satu tetap dan penggantian gigi Insisif • Menggunakan interdental spaces pada sulung dengan Insisif tetap gigi sulung • Gigi molar satu tetap erupsi sekitar • Adanya peningkatan lebar inter-canine umur 6 tahun dengan arahan dari • Perubahan inklinasi insisif permukaan distal gigi molar dua sulung Periode inter - transisional Periode inter transisional • Pada tahap ini RA dan RB memiliki gigi Periode transisional kedua sulung dan gigi permanen Flush terminal plane • Antara gigi insisif permanen dan molar • Erupsi gigi molar satu tetap: cusp to permanen terdapat kaninus sulung dan cusp molar sulung • Dapat menjadi klas I: gigi molar satu • Periode ini relatif stabil dan tidak bawah bergerak ke depan 3-5 mm dari banyak perubahan gigi molar satu atas: Early shift, Late Periode transisional kedua shift • Pada tahap ini gigi kaninus sulung dan Early shift molar sulung diganti dengan gigi • Terjadi pada awal periode gigi permanen bercampur • Terdapat kelebihan ruang yang disebut • Tekanan erupsi gigi molar satu tetap lee way space; yaitu ruang berlebih mendorong molar satu dan dua sulung akibat perbedaan mesial-distal c-dm1- untuk mengisi ruang primate space dm2 dengan C-P1-P2 Late shift Pergantian gigi C – P • Beberapa kasus tidak memiliki primate • Leeway space: space • Besar Leeway space: RA: 1.8 mm • Klas I didapatkan dari leeway space • Besar Leeway space: RB: 3.4 mm (setelah gigi molar dua sulung tanggal Interoklusal final dan gigi molar satu tetap Hubungan antara gigi molar satu tetap Oklusi molar satu Dipengaruhi oleh beberapa atas dan bawah belum stabil hingga faktor tercapai hubungan interoklusal final, • Oklusi molar dua sulung yaitu digitasi intercusp molar satu • Ruang pada gigi geligi sulung atas dan bawah (sekitar usia 13 tahun • Pertumbuhan maksila dan mandibula setelah penggantian gigi-gigi lateral) Vertikal plane/ flush: Ugly duckling stage • Cusp to cusp • Maloklusi (self correcting) yang terlihat • Klas I (late mesial shift)/ bila terdapat antara umur 8-11 tahun space • Spacing midline tertutup akibat erupsi • Klas II caninus Mesial step: • Klas I